Oleh
Muhammad Budzar Alghifarry
1855051006
NPM : 1855051006
Fakultas : Teknik
Kelompok : 4 (Empat)
Muhammad Alfin
NPM. 1515051042
iv
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIANNYA
Oleh
Muhammad Budzar Alghifarry
ABSTRAK
Menurut KBBI bahaya adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian,
potensisumber cidera atau ketidakamanan. Sementara resiko adalah sebuah ukuran
tentangpenting atau tidaknya suatu potensi kerugian.Dalam melakukan
identifikasi atau pengenalan bahaya, perlu diperhatikan beberapa interaksi seperti
orang yang melakukan pekerjaan, pekerjaan yang dilakukan, peralatan yang
terlibat dan konseling di sekeliling lokasi kerja. Dari hasil identifikasi tersebut.
Kemudian dilakukan penilaian resiko yang berisi tentang proses bermetode untuk
mengevaluasi dan menghitung resiko yang berkaitan dengan aktivitas
terkait.Pengendalian resiko dilakukan setelah dilakukannya analisis resiko dan
evaluasi resiko dari kemungkinan resiko yang terjadi. Jika resiko dari kondisi
berbahaya berada pada tingkat resiko high dan extreme maka, harus segera
dikendalikan dengan tujuan menurunkan tingkat resiko yang terjadi. Tindakan
pengendalian resiko yang digunakan adalah hirarki pengendalian yang meliputi:
eliminasi, subtitusi, engineering, administrasi, dan APD. Melakukan komunikasi
dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal maupun eksternal terkait
dengan proses manajemen resiko secara keseluruhan. Sehingga dilakukannya
praktikum ini, praktikan dapat memahami serta dapat mengendalikan bahaya
ketika akuisisi metode geomagnetik.
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang........................................................................................1
B.Tujuan Percobaan....................................................................................1
B. Prosedur Praktikum.............................................................................. 3
C. Diagram Alir..........................................................................................3
IV. PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan.................................................................................4
B. Pembahasan..........................................................................................4
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1...............................................................................................................3
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1...............................................................................................................
Tabel 2...............................................................................................................
viii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya saat kita ingin melakukan sebuah aktivitas atau pekerjaan kita
harus dapat mempersiapkan berbagai hal guna untuk mencegah kemungkinan
buruk yang akan terjadi pada saat kita melakukan aktivitas tersebut. Hal itu
dapat berupa bahaya ataupun resiko ketika kita melakukan sebuah aktivitas
atau kegiatan, yang mana dapat kita minimalisir dengan cara melakukan
identifikasi mengenai bahaya ataupun resiko tersebut. Salah satu aktivitas
tersebut adalah pada saat kita melakukan pengukuran di lapangan yang salah
satunya dengan menggunakan metode geomagnetik. Metode Geomagnetik
sendiri merupakan salah satu metoda di geofisika yang memanfaatkan sifat ke
magnetan bumi. Dalam menggunakan metoda ini diperoleh kontur yang
menggambarkan distribusi susceptibility batuan di bawah permukaan pada
arah horizontal. Dari nilai susceptibility selanjutnya dapat dilokalisir /
dipisahkan batuan yang mengandung sifat kemagnetan dan yang tidakada.
Maka dalam hal ini kita memerlukan tindakan untuk mengidentifikasi bahaya
dan resiko pada saat melakukan pengukuran di lapangan baik itu resiko
ataupun bahaya kepada alat ukur maupun kepada orang yang melakukan
pengukuran, agar aktivitas tersebut dapat berjalan secara optimal dan untuk
mencegah terjadinya kecelakan dalam bekerja.
B. Tujuan Praktikum
𝜔=2πf dengan f adalah frekuensi dalam satuan Hz dan π = 3,14. Pengukuran rata-
rata medan magnet bumi yang bernilai 45000 nT memiliki frekuensi bernilai 1916
Hz. Pengukuran frekuensi membutuhkan waktu sekitar 2-3 detik. Resolusi
pengukuran dengan PPM mencapai 0,1 hingga 0,01.Komponen yang penting dari
magnetometer initer diri dari sumber proton, medan magnet yang berpolarisasi
lebih kuat dari medan magnet yang berpolarisasi terhadapbumi dan mengarah
normal terhadapnya (arah dari medan ini hilang pada 45˚), kumparan pickup yang
terpasang kencang dengan sumber, dan penguat untuk memperkuat tegangan
terinduksi pada kumparan, serta alat pengukur frekuensi. Pengoperasian pada
rentang audio karena (dari persamaan (2),𝜈 =2130 Hz untuk F = 50000 nT) hal
tersebut harus dapat mengindikasikan beda frekuensi disekitar 0,4 Hz untuk setiap
sesitivitas sensor 10 nT (Ruhunusiri, 2008).
Potensi bahaya atau yang disebut hazard terdapat hampir di seluruh tempat kerja.
Keberadaan bahaya ini dapatmengakibatkan terjadinya kecelakaan atau insiden
yang membawa dampak terhadap manusia, peralatan, material danlingkungan
(Ramli, 2010).Identifikasi Bahaya (Hazards Identification), Penilaian Risiko (Risk
Assessment) dan Pengendalian Risiko (RiskControl) atau yang disingkat HIRARC
merupakan suatu elemen pokok dalam sistem manajemen Keselamatan
danKesehatan Kerja yang berkaitan dengan upaya pencegahan dan pengendalian
bahaya. HIRARC dilakukan pada seluruhaktivitas organisasi untuk menentukan
kegiatan organisasi yang mengandung potensi bahaya dan menimbulkan
dampakserius terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Keseluruhan proses
dari HIRARC yang disebut juga denganmanajemen risiko (risk management),
kemudian akan menghasilkan dokumen HIRARC yang sangat berguna
untukmencegah terjadinya kecelakaan kerja (Ramli, 2010).
Bahaya atau hazard merupakan segala sesuatu baik itu benda, bahan, kegiatan,
atau kondisi yang dapat menimbulkan kecelakaan, cedera, kerusakan, kerugian,
atau penyakit.Maka dari itu, diperlukan suatu metoda analisis dalam pengendalian
resiko terhadap pekerjaan tersebut dengan melakukan identifikasi bahaya, serta
dapat mengetahui kemungkinan resiko yang akan terjadi, level resiko, dan
pengendalian resiko yang dapat membantu kelancaran proses produksi serta
mengurangi dan menghilangkan kerugian langsung maupun tak langsung terhadap
produksi. Sehingga, pekerjaan berjalan dengan lancar, aman dan nyaman tanpa
hambatan serta selalu eksis dalam industri pertambangan (Arifin, 2006).
Identifikasi bahaya adalah untuk menyorot operasi kritis tugas, yang berisiko
signifikan bagi kesehatan dan keselamatan karyawan serta menyoroti bahaya yang
berkaitan dengan peralatan tertentu. Bahaya dapat dibagi menjadi tiga kelompok
utama, bahaya kesehatan, bahaya keamanan, dan bahaya lingkungan.Beberapa
pengertian risiko yaitu kesempatan sesuatu terjadi yang akan berdampak pada
tujuan. Bahaya yang mempunyai potensi dan kemungkinan menimbulkan dampak
atau kerugian, kesehatan maupun yang lainnya biasanya dihubungkan dengan
risiko (risk). Berdasarkan pemahaman tersebut, risiko dapat diartikan sebagai
kemungkinan terjadinya suatu dampak atau konsekuensi. Pada umumnya program
K3 yang dilakukan diperusahaan dapat digolongkan atas dua bagian besar yaitu
Sistem Manajemen K3 dan Program Teknis Operasional (Novianto, 2010).
Metode magnetic adalah salah satu metode yang baik digunakan untuk
mengetahui jenis permukaan bawah tanah dan strukturnya. Proses pengambilan
data dengan menggunakan magneto meter. Instrumen ini mengukur besarnya
magnitude medan magnet total tanpa memandang arah vektornya. Anomali medan
magnetik total bumi merupakan medan magnet yang dibangkitkan oleh anomaly
atau batuan termagnetisasi pada kerak bumi sebagai akibat adanya induksi medan
utama magnetic bumi. Anomali ini dihitung dari pengukuran medan magnet total
dikurangi medan utama magnetic bumi tersebut. Medan utama magnetic bumi
(main field) BM dan medan magnet benda penyebab anomaly medan magnet BA
memberikan sumbangan dalam medan magnet total bumi sehingga medan magnet
total bumi pun berubah (Nugroho, 2017)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu sebagai
berikut :
1. Alat Tulis
2. Laptop
B. Diagram Alir
Mulai
Selesai
A. DATA PENGAMATAN
Tidak ada data pengamatan apapun yang didapatkan melalui praktikum ini
B.PEMBAHASAN
Nugroho, H., Sari, D. K., dan Hernawati, R. 2017. Pemodelan Permukaan Digital
Data Magnetik Survei Geofisika Udara Menggunakan Metode Geostatistika
Untuk Eksplorasi Mineral: Reka Geomatika. Jilid 2017, No. 2.