Anda di halaman 1dari 10

KATARAK

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


PPK/001/IX/2017 - 1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
3 Oktober 2017 Direktur

PANDUAN
PRAKTIK KLINIK

dr. Sujan Ali Fing, SpM


Katarak adalah kekruhan lensa kristalin yang menyebabkan
PENGERTIAN
turunnya tajam penglihatan lainnya seperti turunnya penglihatan
lainnya seperti penurunan kontras sensitivitas, silau dan tidak
nyaman. Kekruhan ini dapat disebabkan oleh gangguan metabolism
serat lensa akibat proses degenerasi, trauma, obat-obatan, penyakit
sistemik dan lain-lain.
H 25.9
KODE ICD X
H 26.9
SUBJEKTIF:
ANAMNESA
 Penurunan ketajaman penglihatan tanpa disertai adanya
tanda radang
OBJEKTIF :
PEMERIKSAAN FISIK
 Tampak kekruhan pada lensa
ASSESEMENT
DIAGNOSA
Diagnosis klinik ditegakkan dengan adanya gejala klinis dan
pemeriksaan Oftlmologi
Pemeriksaan Oftalmologi
PEMERIKSAAN
- Pemeriksaan Visus Chart Projector
PENUNJANG
- Pemeriksaan slit lamp
- Tonometry
Pemeriksaan laboratorium
- KGD
- Darah Rutin
PLAN
THERAPY
Non operatif :
- Untuk visus lebih baik atau sama dengan 6/12 dapat
diberikan kacamata dengan koreksi terbaik
Operatif
- Tindakan operatif dilakukan jika kekruhan lensa sudah
menganggu aktivitas pasien
KATARAK

No.Dokumen : No.Revisi : Halaman :


PPK/001/IX/2017 - 2/2
Teknik operasi katarak terbagi atas :
THERAPY  Ekstraksi katarak intraokuler
 Ekstraksi katarak ekstraokuler dengan implantasi lensa
intraokuler.
 Fakoemulsifikasi dengan implantansi lensa intraokuler

Pemberian tetes mata kombinasi antiobiotic dan steroid selam 4


minggu pasca operasi.
EDUKASI Pasien diedukasi mengenai penyakitnya, factor resikonya dan
penatalaksanaannya

Pada pasien post operasi dijelaskan untuk menjaga mata agar


tidak terkena air dan tidak menggosok mata selama 1 minggu

PROGNOSIS Bonam

KEPUSTAKAAN Panduan penatalaksanaan Medis Katarak pada penderita Dewasa,


Indonesian Society Of Catarac and Refraktif Surgery, Jakarta
2012
PENYIMPANAN LIMBAH B3
INFEKSIUS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

PPI/005/IX/2017 - 1/1
Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
3 Oktober 2017 Direktur Rumah Sakit
Khusus Mata Prima Vision
SPO

dr. Michael JE,SpM

DEFENISI Kegiatan penyimpanan Limbah B3 Infeksius adalah suatu kegiatan


Penyimpanan sementara di TPS Limbah B3 di Rumah Sakit Khusus
Mata Prima Vision
Agar tidak mencemari Lingkungan dan mengganggu kesehatan
TUJUAN

PROSEDUR 1. Sebelum masuk ke TPS Limbah B3 Infeksius ditimbang dan


dicatat
2. Limbah B3 Infeksius dimasukkan ke dalam plastik kuning dan
disimpan dalam tempat sampah kuning, selama 7 hari
3. Setelah 7 hari diambil / diangkut menuju pihak ke 3

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. RAWAT INAP
3. RAWAT JALAN
4. UNIT KAMAR BEDAH

ULKUS KORNEA

No.Dokumen : No.Revisi : Halaman :


PPK/002/IX/2017 - 2/2

Pemeriksaan lanoratorium :
- Pewarnaan gram dan KOH 10% dengan mengambil
specimen kerokan kornea
PLAN :
Non Medikamentosa :
 Menjaga kebersihan mata
 Jika memakai lensa kontak segera dilepas
 Hindari asap rokok
Terapi medikamentosa :
 Pemberian antibiotic topical ataupun injeksi subkonjuktiva
seperti :
- Gentamisin 1,4%
- Citrofloxacin 0,3 %
- Polimixine b 10.000 iu,
- Kloramfenicol 1%
- Cefazolin 1%
- Dibekacin ( injeksi subkonjuntiva)
 Pemberian antifungal (jika disebabkan oleh jamur seperti :
natamisin 5% )
 Pemberian tetes mata sulfas atropine 1% dan air mata buatan.
 Tindakan bedah jika sudah terjadi perforasi atau jaringan
parut yang menganggu penglihatan.

EDUKASI Pasien diedukasi mengenai penyakitnya, penatalaksanaannya.


Jaga kebersihan mata

PROGNOSIS Bonam

KEPUSTAKAAN Guideline for the Management of Corneal Ulcer at primary,


Secondary and Tertiary Care health Facilities in Shouth East Asia,
WHO Shouth East Asia Region, 2004

PTERIGIUM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

PPK/003/IX/2017 - 1/2
PANDUAN Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
PRAKTIK KLINIK 3 Oktober 2017 Direktur Rumah Sakit Khusus
Mata Prima Vision
dr. Michael JE,SpM

DEFENISI Pterigium adalah pertumbuhan jaringan fobrovaskular berbentuk


segitiga yang tumbuh dari arah conjuctiva menuju kornea pada daerah
interpalpebra. Diduga bahwa paparan sinar ultraviolet yang berlebihan
menjadi salah satu factor resikonya.
H 11.0
KODE ICD X
ANAMNESA SUBJEKTIF :
- Gejala iritasi ringan seperti : mata merah dan sering berair, mata
terasa gatal
- Merasa seperti ada benda asing dimatanya
PEMERIKSAAN OBJEKTIF :
FISIK - Biasanya bilateral tetapi bisa juga unilateral
- Tampak penebalan dan distorsi conjunctiva bulbar
- Bila pterigium sudah lanjut dapat menutupi pupil dan terjadi
penurunan ketajaman penglihatan
DIAGNOSA ASSESEMENT
Diagnosis klinik ditegakkan dengan adanya gejala klinis dan
pemeriksaan fisik.
Diaganosis Banding :
- Pseudo-pterigium
- Pannus
- Pinguecula

PTERIGIUM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


- 2/2
PPK/003/IX/2017

PEMERIKSAAN Pemeriksaan Oftalmologi :


PENUNJANG - pemeriksaan visus dengan chart projector
pemeriksaan slit lamp
THERAPY PLAN :
Non operatif :
- kurangi paparan sinar UV
pada pterigium derajat 1-2 dapat diberikan lubricant dan steroid
topical (pemberian Steroid tidak dibenarkan pada penderita TIO
meningkat atau ada kelainan pada kornea )
- pemberian lubricant mata
operatif :
pada pterigium derajat 3-4 dilakukan avulsi pterigium
Pasien dijelaskan mengenai penyebab dan cara-cara menghindari factor
EDUKASI
resiko terjadinya pterigium serta tatalaksana pterigium.

PROGNOSIS Bonam
KEPUSTAKAAN management Of Pterigium, American Academy Of Opthalmology, 2010

KERATITIS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

PPK/003/IX/2017 - 1/2

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


3 Oktober 2017 Direktur Rumah Sakit Khusus
PANDUAN Mata Prima Vision
PRAKTIK KLINIK

dr. Michael JE,SpM

DEFENISI Keratitis adalah peradangan pada kornea yang dapat melibatkan epitel
kornea maupun stroma. Keratitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus,
jamur, iritasi.
H 16
KODE ICD X
H16.9

ANAMNESA SUBJEKTIF :
 Mata perih dan merah, terasa pedas
 Mata berair, silau
 Terdapat kotoran mata.
PEMERIKSAAN OBJEKTIF :
FISIK
 Conjuctiva Hipermis, terdapat Infiltrate conjunctiva
 Discharge mukopurulen
 Lid Oedema
 Lesi pada kornea : Infiltrasi Stroma dan Oedema Stroma
DIAGNOSA Pemeriksaan Oftalmologi :
Diagnosis klinik ditegakkan dengan adanya gejala klinis dan
pemeriksaan Oftamologi.
Diagnosis Banding :
- Lesi Infiltrate pada kornea

KERATITIS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


- 2/2
PPK/003/IX/2017

PEMERIKSAAN Pemeriksaan Oftalmologi :


PENUNJANG - Pemeriksaan visus dengan chart projector
- Pemeriksaan dengan slit lamp
- Tonometri

THERAPY PLAN :
Non Farmakologi :
 Kurangi penggunaan lensa kontak
Farmalogi :
Terapi berdasarkan penyebab :
 Pemberian antibiotic topical seperti: gentamisin, flokuinolon 3-5
mg/ml, tobramycin 9-14 mg/ml
 Pemberian anti fungi topical, seperti : econazole 1%,
amphotericin B 0,15 %
 Pemberian lubricant mata
Pemberiaan analgetik, seperti asam mefenamat 500 mg 3Xsehari
Pasien dijelaskan mengenai penyakitnya dan tata laksananya.
EDUKASI
Pada pasien yang menggunakan lensa kontak dijelaskan mengenai
kebersihan lensa kontak

PROGNOSIS Bonam
KEPUSTAKAAN 1. Bacterial Keratitis Summary Benchmarks For Preferred Practice
Pattern Guideline, American Academy Of Opthalmologi, 2014
2. Bacterial keratitis (Management Recommendation), ICO
International Guideline, 2007

HORDEOULUM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

PPK/004/IX/2017 - 1/2

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


3 Oktober 2017= Direktur Rumah Sakit Khusus
PANDUAN Mata Prima Vision
PRAKTIK KLINIK

dr. Michael JE,SpM

DEFENISI Hordeoulum adalah peradangan supuratif kelenjar sebasea kelopak mata


yang biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Hordeoulum
terbagi dua, yaitu :
- Hordeoulum internum
- Hordeoulum eksternum
H 00.0
KODE ICD X
ANAMNESA SUBJEKTIF :
- Kelopak mata bengkak, merah dan nyeri bila ditekan
- Rasa terbakar pada kelopak mata
- Mata berair.
PEMERIKSAAN OBJEKTIF :
FISIK - Kelopak mata merah, bengkak dan nyeri pada perabaan.
- Terdapat pus pada pangkal palpebra

DIAGNOSA ASSESEMENT
Diagnosis klinik ditegakkan dengan adanya gejala klinis dan
pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding :
- Chalazion
- Sellulitis piogenik
- Granuloma Piogenik
- Dakriositisis Akut
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Oftamologi :
PENUNJANG - Pemeriksaan visus dengan chart projector
- Pemeriksaan dengan slit lamp

THERAPY PLAN :
- Kompres hangat kelopak mata 4-6X sehari selama 15 menit

HORDEOULUM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

PPK/004/IX/2017 - 2/2

- Jaga kebersihan mata


- Pemberiaan antibiotic topical, seperti chloramphenicol
florokuinolon 3-5 mg/ml,tobramycin 9-14 mg/ml
- Pemberian anti fungi topical, seperti : econazole 1 %,
amphotericin B 0,15 %
- Pemberian Lubricant mara
Pemberian analgetik, seperti asam mefenamat 500mg 3x
sehari

Pasien dijelaskan mengenai penyakitnya dan tata laksananya.


EDUKASI
Pada pasien yang menggunakan lensa kontak dijelaskan mengenai
kebersihan lensa kontak

PROGNOSIS Bonam
KEPUSTAKAAN 1. Bacterial keratitis Summary Benchmarks for preferred
Pratice pattern Guideline, American Academy of
Opthalmologi, 2014
2. Bacterial keratitis (Management Recommendation),
ICO(International Guideline, 2007)

Anda mungkin juga menyukai