Anda di halaman 1dari 2

Teks Pidato B.

Indonesia

Nama : Azry Ram Pratama

Kelas : X MIPA 5

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kita ucapkan ke hadirat Allah swt. karena berkat karunia-Nya lah kita
dapat berkumpul pada kesempatan kali ini.

Shalawat beriring salam tidak lupa pula kita hadiahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw. yang telah membawa kita ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
Dalam kesempatan kali ini, izinkanlah saya menyampaikan pidato yang bertema naik
turunnya harga BBM di negeri ini.

BBM, jika mendengar kata BBM hadirin sekalian pasti berpikir berbeda-beda. Ada
yang berpikir tentang naiknya harga BBM dan tentu pula ada yang berpikir bahwa BBM
sekarang sudah mengalami penurunan harga.

Naik turunnya harga BBM ini bisa diibaratkan seperti ayunan. Mengapa ayunan?
Karena jika kita mendengar kata ayunan kita akan berpikiran satu hal yang sama ketika
mendengar kata BBM, yaitu naik turun.

Terhitung mulai bulan November tahun 2014 yang lalu, pemerintah Indonesia resmi
menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Presiden
RI yang baru saja dilantik bulan Oktober yakni Presiden Ir. Joko Widodo atau yang biasa
dikenal dengan Presiden Jokowi.

Belum genap selama dua bulan setelah pengumuman oleh Presiden RI tersebut,
beliau kembali mengumumkan rencana akan menurunkan harga BBM. Kamis, 15 Januari 2015
Jokowi mengumumkan rencana untuk menurunkan kembali harga BBM.

Senin, 19 Januari 2015 ternyata menjadi hari yang dipilih oleh pemerintahan pimpinan
Presiden Jokowi untuk mengumumkan harga baru untuk BBM yang kembali turun dari harga
sebelumnya sebesar Rp8.500,00 menjadi Rp6.600,00. Jika dihitung harga ini belumlah
mengalami penurunan pada saat sebelum kenaikan BBM pada November tahun lalu, saat itu
harga BBM sebesar Rp.6.500,00, yang berarti bahwa harga BBM masih mengalami kenaikan
sebesar Rp100,00.

1 | Kelas X MIPA 5 – SMA Negeri 1 Batam


Teks Pidato B. Indonesia

Fenomena Ayunan BBM ini dapat kita lihat pengaruhnya atau dampaknya dalam
kehidupan ekonomi masyarakat kita. Meskipun Menteri Perdagangan Rachmat Gobel
mengatakan bahwa naik dan turunnya harga BBM ini sama sekali tidak berpengaruh pada
harga barang-barang kebutuhan pokok di pasar.

Tetapi, jika ditinjau ke lapangan pernyataan “pembantu” Jokowi ini sama sekali tidak
terbukti. Hal ini dapat kita lihat pada mayoritas utama masyarakat yang membeli barang
kebutuhan pokok di pasar, siapa lagi kalau bukan ibu rumah tangga.

Menurut salah seorang narasumber, saat harga BBM naik, harga kebutuhan pokok di
pasar juga mengalami kenaikan, tetapi pada saat harga BBM turun, harga kebutuhan pokok
tidak bergerak sama sekali.

Selain di sektor ekonomi, pengaruh besar juga ada di sektor transportasi, terutama
transportasi umum. Berdasarkan pengalaman, saat harga BBM mengalami kenaikan ongkos
angkutan umum atau angkot tentu naik tapi saat harga BBM turun, sebagian supir angkot
enggan untuk menurunkan kembali ongkos ke harga semula.

Namun, ada juga supir angkot yang berlawanan. Saat harga BBM naik, mereka belum
menaikkan ongkos karena menunggu kepastian kenaikkan ini. Ternyata saat mereka hendak
menaikkan ongkos harga BBM sudah kembali mengalami penurunan, tentu mereka tidak bisa
menaikkan ongkos karena tentu masyarakat yang menggunakan transportasi umum tidak
akan terima dengan hal ini.

Naik turun harga BBM ini tidak bisa dianggap remeh begitu saja oleh kita, karena ini
sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari kita. Kita berharap hal ini tidak akan terjadi
lagi di masa yang akan datang, yang tentu akan kembali membingungkan masyarakat negeri
Garuda ini.

Sekian, pidato singkat yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila banyak kata
yang salah. Segala sesuatu yang benar datangnya dari Allah swt. dan yang salah semuanya
datang dari diri saya sendiri.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

2 | Kelas X MIPA 5 – SMA Negeri 1 Batam

Anda mungkin juga menyukai