Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PRAKTIKUM KOSMETOLOGI

“SEDIAAN MASKER PEEL OFF EKSTRAK LABU KUNING”

Disusun Oleh:
Ikhtiar inayahdin (11171020000096_5D)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
APRIL/2020
A. Tujuan Praktikum

Setelah selesai mengikuti praktikum modul sediaan masker peel off, mahasiswa
diharapkan mampu:

1. Menjelaskan formulasi masker peel off


2. Menjelaskan cara pembuatan masker peel off

B. Formula Sediaan Masker Peel Off

Bahan Konsentrasi

Ekstrak Labu pepaya 2%

PVA 9%

Propilen glikol 10%

Tween 80 1%

Nipagin 0,1%

Nipasol 0,08%

Etanol 96% 15%

Trietanolamin qs

Aquadest ad 100%

C. Sifat Fisiko-Kimia Bahan


 Daun Pepaya
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
- Sub Kelas : Dilleniidae
- Ordo: Violales
- Famili: Caricaceae
- Genus: Carica
- Spesies: Carica papaya L
- Kandungan: (antibakteri) alkaloid dan flavonoid yang dapat menghambat
penyusunan peptidoglikan pada sel bakteri dan mengurangi kekebalan
pada organisme sasaran.

 PVA (Polyvinyl Alcohol) (Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th


Edition)
- Nama kimia: Ethenol, homopolymer
- Rumus molekul: (C2H4O)n
- Berat molekul: 20.000–200.000
- Struktur molekul:

- Titik leleh: 228℃ untuk dihidrolisis total. 180–190°C untuk dihidrolisis


sebagian
- pH : 4.5–6.5 (PhEur 6.0); 5.0–8.0(USP 32)
- Pemerian: Tidak berbau, putih sampai krem, serbuk granul
- Kelarutan: Larut dalam air Sedikit larut dalam etanol 95%; Tidak larut
dalam pelarut organic. Disolusi membutuhkan disperse (pembahasan/
wetting) padat dalam air di suhu ruang diikuti dengan pemanasan
campuran pada suhu ± 90°C selama sekitar 5 menit. Pencampuran harus
tetap dilanjutkan selama larutan panas didinginkan di suhu ruang.
- Viskositas : Semakin besar berat molekul akan semakin tinggi
viskositasnya, Viskositas tinggi: BM : 200.000, Viskositas sedang: BM :
130.000, Viskositas rendah: BM : 20.000
- Stabilitas : Stabil saat disimpan di wadah terturup rapat dan sejuh serta
kering. Larutan PVA stabil dalam wadah yang tahan korosi. Butuh
preservative (pengawet) untuk ditambahkan ke larutan jika ingin disimpan
lama. Degradasi lambat pada suhu 100°C dan degradasi cepat pada suhu
200°C; Stabil terhadap paparan cahaya.
- Inkompatibilitas: Bereaksi dengan senyawa dengan kelompok gugus
hidroksi sekunder seperti esterifikasi. Terurai dalam asam kuat dan
melunak atau terlarut dalam asam dan basa lemah. Inkompatibel dengan
garam anorganik konsentrasi tinggi, terutama dengan sulfat dan fosfat;
Fosfat dalam mempresipitasi PVA 5% w/v. Dapat membentuk gel pada
larutan PVA dengan adanya borax.
- Kegunaan : Peningkat viskositas; Bahan penstabil untuk emulsi (0,25-
3,0% w/v)

 Propylene Glycol (Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition)


- Nama kimia: 1,2-Propanediol
- Rumus molekul: C3H8O2
- Berat molekul: 76.09
- Struktur molekul:

- Titik leleh: -59°C

- Titik didih: 188℃

- Pemerian: Jernih, Tidak berwarna, Kental, Praktis tidak berbau, liquid


(cair), rasa sedikit manis, dan agak tajam seperti gliserin

- Kelarutan: Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%),


gliserin, dan air; Larut pada 1 dalam 6 bagian eter; Tidak larut dengan
minyak mineral ringan atau minyak nabati, tetapi akan larut dalam
beberapa minyak esensial/ minyak atsiri.

- Stabilitas: Stabil pada suhu dingin, dalam wadah tertutup rapat. Tetapi
pada suhu tinggi, dalam keadaan terbuka, cenderung untuk teroksidasi
membentuk produk seperti propionaldehida, asam laktat, asam piruvat, dan
asam asetat. PPG secara kimiawi stabil bila dicampur dengan etanol
(95%), gliserin, atau air; Larutan dapat disterilkan dengan autoklaf.
Bersifat higroskopis dan harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat,
terlindung dari cahaya, di tempat sejuk dan kering.

- Inkompatibilitas: Inkompatibel dengan oksidator seperti kalium


permanganate (KMnO4)

- Kegunaan: Antimicrobial preservative (larutan, semisolid: 15-30%);


humectant (topical (~15%); pelarut, pelarut campur (kosolven) (topical: 5-
80%); stabilizing agent

 Tween 80 (Polysorbate 80) (Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th


Edition)
- Nama kimia: Polyoxyethylene 20 sorbitan monooleate
- Rumus molekul: C64H124O26
- Berat molekul: 1310
- Struktur molekul: Polyoxyethylene sorbitan triester

Polyoxyethylene sorbitan monoester

- pH: 6.0–8.0 untuk larutan 5% w/v


- Nilai HLB: 15
- Pemerian: Hangat, rasa agak pahit. Pada suhu 25℃ berbentuk cairan
berminyak, berwarna kuning.
- Kelarutan: Larut dalam etanol dan air; Tidak larut dalam Minyak mineral
dan minyak sayur/nabati
- Stabilitas: Polisorbat stabil terhadap elektrolit dan asam dan basa lemah;
Saponifikasi bertahap terjadi dengan asam dan basa kuat. Ester asam oleat
sensitive terhadap oksidasi. Bersifat higroskopis dan harus diperiksa kadar
airnya sebelum digunakan, dan dikeringkan jika perlu. penyimpanan
berkepanjangan dapat menyebabkan pembentukan peroksida. olisorbat
harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di
tempat yang sejuk dan kering.
- Inkompatibilitas: Perubahan warna dan/atau presipitasi terjadi dengan
berbagai zat, terutama fenol, tanin, ter, dan bahan seperti tar. Aktivitas
antimikroba dari pengawet paraben (metilparaben) berkurang dengan
adanya polisorbat.
- Kegunaan: Dispersing agent; suspending agent; nonionic surfactant;
Emulsifying agent: Digunakan sendiri (dalam emulsi m/a): 1 – 15%;
Kombinasi dgn emulsifier hidrofilik (dalam emulsi m/a): 1 – 10%; Untuk
meningkatkan sifat penahan air dari salep: 1 – 10%
Solubilizing agent: Untuk zat aktif yang sukar larut dalam basis
minyak/lemak: 1 – 15%
Wetting agent: Untuk zat aktif yang tidak larut dalam basis minyak/lemak:
0.1 – 3%

 Nipagin (Methylparaben)
- Rumus molekul: C8H8O3 (HOPE 6th Hal.441)
- Berat molekul: 152,15 (HOPE 6th Hal.441)
- Nama lain: Metil paraben (HOPE 6th Hal.441)
- Struktur molekul: (HOPE 6th Hal.441)
- Pemerian: Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih, tidak
berbau atau berbau khas lemah, sedikit rasa terbakar (FI V Hal. 856)
- Kelarutan: Sukar larut dalam air, benzene, dan karbon tetraklorida. Mudah
larut dalam etanol dan dalam eter (FI V Hal.856)
- Titik leleh: 125-128℃ (HOPE 6th Hal.443)
- Stabilitas: Metil paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf
pada suhu 120℃ selama 20 menit tanpa dekomposisi. Pada pH 3-6 stabil
(kurang dari 10% dekomposisi) selama 4 tahun pada suhu kamar,
sementara pada pH 8 atau lebih akan mengalami hidrolisis lebih cepat
(10% atau lebih setelah penyimpanan sekitar 60 hari pada suhu kamar)
(HOPE 6th Hal.443)
- Inkompatibilitas: Inkompatibel dengan zat lain seperti bentonit,
magnesium trisiliate, talk, tragakan, natrium diginat, minyak atsiri, sorbitol
dan atropine (HOPE 6th Hal.443)
- Fungsi: antimikroba
- Penyimpanan: Dalam wadah yang tertutup rapat ditempat sejuk dan kering
(HOPE 6th Hal.443)

 Nipasol (Propylparaben)
- Nama kimia: Propyl 4-hydroxybenzoate
- Rumus molekul: C10H12O3
- Berat molekul: 180.20
- Struktur molekul:

- pH: pKa = 8.4 at 22°C


- Titik leleh: 295℃
- Berat jenis: 1.288 g/cm3
- Pemeran: Kristal berwarna putih, tidak berbau, dan serbuk tidak berasa
- Kelarutan: Kelarutan pada suhu 20°C, kecuali dinyatakan lain:
 Acetone: Mudah larut
 Ether : Mudah larut
 Ethanol (95%): 1 dalam 1.1 (Mudah larut)
 Ethanol (50%) 1 dalam 5.6 (Mudah larut)
 Propylene glycol: 1 in 3.9 (Mudah larut)
 Minyak kacang: 1 in 70 (Agak sukar larut)
 Propylene glycol (50%): 1 in 110 (Sukar larut)
 Glycerin: 1 dalam 250 (Sukar larut)
 Air: 1 in 225 at 80°C (Sukar larut)
 Air: 1 in 4350 at 15°C (Sangat sukar larut)
 Mineral oil: 1 in 3330 (Sangat sukar larut)
Koefisien partisi dalam vegetable oil dan air: Minyak : Air
 Minyak jagung: 58,0
 Minyak mineral: 0,5
 Minyak kacang: 51,8
 Minyak kedelai: 65,9
- Konsentrasi: 0,01-0,6 %
- Stabilitas: Larutan propilparaben pada pH 3 – 6 dapat disterilisasi dengan
autoklaf tanpa dekomposisi. Pada pH 3 – 6, larutannya stabil
(terdekomposisi kurang dari 10%) dalam waktu ± 4 tahun pada suhu ruang.
Sedangkan larutan pada pH 8 atau lebih lebih cepat terhidrolisis (≥10%
setelah 60 hari pada suhu ruang). Atau lebih cepat terdekomposisi dan
terhidrolisis pada pH basa karena terbentuk anion fenolat. Disimpan dalam
wadah tertutup rapat, sejuk dan kering
- Inkompatibilitas: Aktivitas antimikroba dari propilparaben berkurang
dengan adanya surfaktan nonionic sebagai hasil dari miselisasi. Dapat
diserap oleh plastic. Mg Al silikat, Mg trisilikat, Oksida besi kuning dan
biru laut juga dapat menyerap propilparaben sehingga mengurangi
aktivitasnya sebagai pengawet. Dapat terhidrolisis oleh basa lemah dan
asam kuat.
- Kegunaan: Bahan pengawet, antimikroba pada pH 4 – 8. Lebih aktif
melawan kapang danjamur daripada bakteri (terutama gram positif)

 Etanol 96% ( C2H5OH )


- Nama kimia: Etil alcohol
- Rumus molekul: C2H6O
- Berat molekul: 46,07
- Titik didih: 78,5°C
- Titik leleh: -141,5°C
- BJ: 0,7904-0,7935
- Pemerian: Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna. Bau khas dan
menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap walaupun pada
suhu rendah dan mendidih pada suhu 78°C. Mudah terbakar.
- Kelarutan: Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua
pelarut organic
- Stabilitas: Dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari api
- Kegunaan: Sebagai pelarut

 Trietanolamin
- Nama kimia: 2,2,2-Nitrilotriethanol
- Rumus molekul: C6H15NO3 (Raymond, et al., 2009)
- Berat molekul: 149.19 (Raymond, et al., 2009)
- Struktur molekul:

- pH: 10,5 (Raymond, et al., 2009)


- titik leleh: 20-21C (Raymond, et al., 2009)
- titik didih: 335C (Raymond, et al., 2009)
- pemerian: Cairan kental jernih, tak berwarna hingga kuning pucat; sedikit
berbau amoniak. (Raymond, et al., 2009)
- kelarutan: Pada suhu 20C dapat bercampur dengan air, aseton, metanol,
dan karbon tetraklorida; larut 1 bagian dalam 24 bagian benzene, larut 1
bagian dalam 63 bagian etil eter. (Raymond, et al., 2009)
- BJ: 1.13 at 68 °F (pubchem)
- Stabilitas: Disimpan dalam wadah kedap udara, terhindar dari cahaya;
dalam suhu dingin, pada tempat kering. (Raymond, et al., 2009)
- Inkompatibilitas: Trietanolamin adalah amin tersier yang mengandung
gugus hidroksil; mampu mengalami reaksi khas amin tersier dan alkohol.
Trietanolamin akan bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk garam
kristalin dan ester. Dengan asam lemak tinggi, trietanolamin membentuk
garam yang larut dalam air dan memiliki karakteristik sabun.
Trietanolamin dapat bereaksi dengan reagen seperti thionyl chloride untuk
menukar gugus hidroksi dengan halogen. Produk dari reaksi tersebut
sangat beracun. (Raymond, et al., 2009)
- Kegunaan: Alkalizing agent; emulsifying agent. (Raymond, et al., 2009)

 Air suling (aquadest) (Farmakope Indonesia III halaman 96)


- BM:18,02.
- Rumus molekul: H2O.
- Pemerian: Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
- Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.
- Stabilitas: Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk
Fisik (es , air , dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai.
Pada saat penyimpanan dan penggunaannya harus terlindungi dari
kontaminasi partikel - pertikel ion dan bahan organik yang dapat menaikan
konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari
partikel - partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan
merusak fungsi air.

D. Perhitungan Bahan

Bahan Perhitungan Total

Ekstrak 2%x 30 g = 0,6 g 0,6 g


PVA 9% x 30 g = 2,7 g 2,7 g

Propilen glikol 10% x 30 g = 3 g 3g

Tween 80 1% x 30 g = 0,3 g 0,3 g

Nipagin 0,1% x 30 g = 0,03 g 0,03 g

Nipasol 0,08% x 30 g = 0,024 g 0,024 g

Etanol 96% 15% x 30 g = 4,5 g 4,5 g

Trietanolamin 0,5% x 30 g = 0,15 g 0,15 g


30 g – (0,6 + 2,7 + 3 + 0,3 + 0,03 + 0,024
Aquadest 18,696 g
+ 4,5+0,15 )

E. Prosedur Kerja
1) PVA dihaluskan kemudian ditimbang sesuai kebutuhan.
2) PVA dibasahi dan didispersikan dalam aquadest dingin (1:2) selanjutnya
dilarutkan dengan aquadest hangat dan dipanaskan di atas waterbath dengan
suhu 90oC sambil diaduk hingga terbentuk massa basis gel PVA yang
homogeny. Dinginkan massa basis gel sampai 40 oC (M1).
3) Campurkan Tween 80 dan jus ke dalam air (M2).
4) Larutkan nipagin dan nipasol ke dalam propilen gliko (M3).
5) Campurkan M2 dan M3 ke dalam M1, selanjutnya digerus sampai homogen
dalam lumping alu.
6) Masukkan etanol 95% ke dalam M1 digerus kuat hingga homogeny.
7) Sediaan gel masker peel off dievaluasi dengan beberapa evaluasi gel masker
peel off.

Anda mungkin juga menyukai