Akuntansilengkap.com
MENU
HOMEPAGE / AKUNTANSI / SIKLUS AKUNTANSI /[LENGKAP] CONTOH SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN
DAGANG BESERTA PENJELASAN
5 (100%) 14 votes
Isi Artikel [hide]
“[Lengkap] Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Beserta Penjelasan”
Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Jurnal Khusus Perusahaan Dagang
o Jurnal Penjualan Perusahan Dagang
o Jurnal Pembelian Perusahan Dagang
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal Umum
Mencatat (Posting) Buku Besar Pembantu
Buku Besar Pembantu Piutang
Buku Besar Pembantu Persediaan
o Buku Besar Pembantu Utang
o Pemindahbukuan (Posting ) ke Buku Besar Umum
o Menghitung Harga Pokok Penjualan
o Kertas Kerja/ Neraca Lajur
o Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Penutupan
o Jurnal Penutup
o Jurnal Pembalik (Penyesuaian Kembali/ Reversing Entries)
o Share this:
“[Lengkap] Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan
Dagang Beserta Penjelasan”
Akuntansilengkap.com | Dengan disusunnya Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
ini yang meliputi seluruh proses akuntansi mulai dari:
Neraca
Transaksi Perusahaan Dagang
Jurnal Khusus (Junal Penjualan dan Pembelian, Jurnal Penerimaan dan
Pengeluaran Kas)
Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Buku Besar Pembantu (Buku Pembantu Piutang, Utang, dan Persedian)
Buku Besar Umum
Laporan Harga Pokok Penjualan
Jurnal Penyesuaian
Kertas Kerja (Neraca Lajur)
Laporan Keuangan (Laporan Laba Rugi, Perubahan Modal, Laporan Arus Kas,
Laporan Neraca)
Jurnal Penutup
Jurnal Pembalik Perusahaan Dagang
Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian, jangan lupa share. 🙂 Sebelumnya
juga sudah saya berikan penjelasan tentang 11 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan
Dagang Beserta Contoh dan 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Dan Tahapan
Lengkap.
Perusahaan dapat menggunakan jurnal
umum untuk mencatat transaksitersebut. Pencatatan dalam jurnal umum ini masih
bisa digunakan selama transaksi perusahaan belum banyak. Namun jika transaksi
sudah cukup banyak dan sering terjadi transaksi yang sama, maka penggunaan
jurnal umum sudah tidak efisien lagi. Hal ini disebabkan oleh adanya pencatatan
rekening yang sama di dalam jurnal umum yang dilakukan secara berulang-ulang.
(Baca: Persamaan dasara akuntansi)
Catatan:
* kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu piutang saat posting di
buku pembantu yang dilakukan secara harian.
* * setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan
diposting dalam buku besar umum penjualan atau dalam rekening selain penjualan
dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan.
Jurnal Pembelian Perusahan Dagang
Catatan:
* Kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu utang saat posting di buku
pembantu yang dilakukan secara harian.
* * Setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan
diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain pembelian
dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan.
Jurnal Penerimaan Kas
Catatan:
* kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu piutang saat posting di
buku pembantu yang dilakukan secara harian.
* * setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan
diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain pembelian
dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan.
Jurnal Pengeluaran Kas
Catatan:
* kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu utang saat posting di buku
pembantu yang dilakukan secara harian.
* * setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan
diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain pembelian
dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan.
Jurnal Umum
Mencatat (Posting) Buku Besar Pembantu
Buku Besar Pembantu Piutang
Buku Besar Pembantu Persediaan
Buku Besar Pembantu Utang
Setiap akhir periode dibuat daftar saldo dari masing-masing buku pembantu untuk
dicocokkan dengan buku besar umum/utama (rekening kontrol) yaitu piutang, utang,
dan persediaan.
Pemindahbukuan (Posting ) ke Buku Besar Umum
Buku besar adalah kumpulan dari rekening-rekening yang sejenis yang saling
berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Kumpulan rekening ini terbagi
dalam lima kelompok yang disebut juga dengan buku besar adalah Harta, Utang,
Modal, Pendapatan, dan Beban.
Utang terdiri atas rekening utang usaha, utang gaji karyawan, utang bank, dan lain-
lain. Modal terdiri atas modal pemilik.
1. Jumlah nominal yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom saldo debit atau
kredit dari rekening yang bersangkutan.
2. Nomor halaman yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom ref buku besar
sebagai tanda sumber pempostingan.
3. Rekening-rekening yang terdapat di jurnal khusus setelah diposting diberi nomor
sebagai tanda jumlah nominalnya telah dipindahkan ke buku besar.
4. Jumlah yang dipindahkan ke buku besar merupakan jumlah akhir sehingga tanggal
ditulis per akhir periode. Khusus untuk kolom serba-serbi yang terdapat di jurnal
penerimaan dan pengeluaran kas, posting dilakukan menurut tanggal transaksi.
Pemindahbukuan (Posting) ke Buku Besar Umum
Penghitungan harga pokok penjualan dibuat pada akhir periode akuntansi, yaitu
pada waktu disusun laporan keuangan. Penyajian harga pokok penjualan ini dapat
dibuat secara terpisah dari laporan laba rugi. Adapun formulasi penghitungan harga
pokok penjualan adalah:
Contoh:
Data berikut ini adalah yang dimiliki oleh Toko “Rahayu” Persediaan barang
dagangan awal (1 Oktober 2006) sebesar Rp30.000.000,00. Pembelian selama satu
bulan sebesar Rp120.000.000,00. Dari pembelian tersebut diperoleh potongan
pembelian sebesar Rp3.000.000,00 dan melakukan pengembalian barang yang
rusak sebesar Rp6.000.000,00. Dalam rangka memperoleh barang yang dibeli
dikeluarkan ongkos angkut sebesar Rp1.200.000,00. Pada akhir periode dilakukan
perhitungan secara fisik barang yang masih tersisa di gudang sebesar
Rp35.000.000,00. Dari data tersebut dapat dihitung besarnya harga pokok penjualan
sebagai berikut.
Setelah semua akun yang ada dalam jurnal dibukukan (posting) ke masing-masing
rekening, maka langkah selanjutnya adalah membuat daftar saldo.
Penyusunan daftar saldo dilakukan setiap akhir bulan, yaitu menentukan besarnya
saldo tiap-tiap akun, selanjutnya diringkas dalam daftar saldo sebagai berikut;
Kertas Kerja/ Neraca Lajur
Kertas kerja merupakan sarana untuk memudahkan bagi suatu perusahaan dalam
membuat laporan keuangan selanjutnya. Kertas kerja pada perusahaan dagang
sama dengan pada perusahaan jasa. Kertas kerja tersebut terdiri atas sebagai
berikut.
1. Penyusutan aktiva tetap sebesar 5% setiap tahun (beban untuk bulan Desember
belum diperhitungkan). Beban penyusutannya dibebankan untuk bagian toko
sebesar 60% dan bagian kantor 40%.
2. Perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp760.000,00 pemakaian perlengkapan
digunakan untuk bagian toko 75% dan bagian kantor 25%.
3. Bunga pinjaman di bank yang masih harus dibayar sebesar Rp75.000,00.
4. Persediaan barang dagangan akhir periode senilaiRp2.886.000,00
Berdasarkan data penyesuaian tersebut maka dibuat jurnal penyesuaian sebagai
berikut.
Tetapi jika Toko Rejeki telah menggunakan metode pencatatan persediaan metode
fisik dengan rekening penyesuaian Ikhtisar Laba Rugi dengan data penyesuaiannya
atas persediaan barang dagangan pada akhir periode sebesar Rp2.886.000, maka
jurnal penyesuaian atas persediaan tersebut adalah:
Jurnal Penutup
Seperti pada perusahaan jasa, jurnal penutup pada perusahaan dagang digunakan
untuk menutup rekening-rekening nominal, yaitu rekening yang berkaitan dengan
pendapatan dan beban. Hanya saja untuk laporan yang menggunakan metode
harga pokok penjualan untuk rekening pembelian, biaya angkut pembelian, retur dan
pengurangan
harga serta potongan pembelian tidak lagi dibuat ayat penutupnya karena rekening-
rekening tersebut saldonya sudah nol. Ayat-ayat penutup yang digunakan untuk
menutup rekening nominal sebagai berikut.
3. Menutup perkiraan ikhtisar laba rugi, yaitu jika total sisi debit lebih kecil
daripada kredit maka menunjukkan laba dengan jurnal.
4. Menutup prive, pada umumnya rekening prive,…. Ini bersaldo debit sehingga
akan mengurangi modal perusahaan. Adapun jurnalnya adalah:
Jurnal pembalik bukan merupakan jurnal yang harus dibuat oleh suatu perusahaan.
Akan tetapi, jurnal ini perlu dibuat agar pencatatan dalam periode berikutnya dapat
tetap konsisten penggunaan rekeningnya.
Facebook
Tweet
Add +1
WhatsApp
Posted in Akuntansi, Siklus Akuntansi
Post navigation
Previous postPengertian Badan Hukum Serta Bentuk-Bentuk Dan Tanggung Jawabnya
Next post4 Tingkatan Koperasi Di Indonesia (Struktur Dan Usahanya) Lengkap
Sandy Makruf - http://www.akuntansilengkap.com
Accounting Blogger, lulusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Populer
o CONTACT US
o PRIVACY POLICY
o DISCLAIMER
AKUNTANSI
o Buku Besar
o Jurnal Pembelian
o Jurnal Pengeluaran
o Jurnal Penutup
o Jurnal Penyesuaian
o Jurnal Umum
o Jurnal Penerimaan
o Laba Rugi
o Laporan Keuangan
o Neraca
o Neraca Lajur
o Siklus Akuntansi
MANAJEMEN
o PAJAK
o PERBANKAN
o KEUANGAN
EKONOMI
o PEMASARAN
o BISNIS
Close Menu
undefined