Anda di halaman 1dari 12

Abstrak

Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi Terhadap Minat


Baca Peserta Didik di Perpustakaan

(Ridho Hidayat, Berchah Pitoewas, Yunisca Nurmalisa)

Tujuan penelitian ini untuk medeskripsikan perkembangan teknologi infomasi dan


komunikasi terhadap minat baca peserta didik kelas XI di perpustakaan SMA
Teladan Way Jepara.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan angket.
Populasi dalam penelitian ini adalah 30 responden dan menggunakan sampling
jenuh sehingga sampelnya adalah seluruh populasi yang merupakan peserta didik
Kelas XI SMA Teladan Way Jepara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara


perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap minat baca peserta
didik di Perpustakaan. Artinya disini terlihat bahwa Semakin majunya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi maka minat baca peserta didik
di perpustakaan semakin rendah

Kata kunci: minat baca, peserta didik, teknologi informasi dan komunikasi
Abstract

The Effect Of Technology Information Development Towards The Students


Reading Interest Library

(Ridho Hidayat, Berchah Pitoewas, Yunisca Nurmalisa)

The aim of this research is to describe the development of technology


information and communication towards the students reading interest at eleven
grade in Teladan senior high school library, way jepara.

The method used was descriptive analysis in which the design used eas
quantitative design. Instrument used during the research was questionnaire whom
30 participants involved during the collecting the data. The participants were
students from eleventh grade students of teladan senior high school, Way Jepara.

It was found that there were strong effect between the information and technology
development toward the students reading interest in library which means that the
further the development of the technology information and communication the
lower students reading interest in library.

Keywords: students reading, interest, technology information and communication


PENDAHULUAN pendidikan yang efektif dan efesien.
Kemudian diera globalisasi ini
Latar Belakang Masalah manusia sebagai makhluk hidup
membutuhkan alat berkomunikasi
Pembukaan UUD Republik untuk mendapatkan informasi,
Indonesia Tahun 1945 telah karena sudah menjadi kebutuhan
mengamanatkan bahwa salah satu yang penting agar dapat melakukan
tujuan Negara adalah mencerdaskan interaksi dan komunikasi dengan
kehidupan bangsa. Untuk memenuhi baik. Atas dasar tersebut manusia
amanat tersebut, Pemerintah berupaya mencari dan menciptakan
bertanggungAjawabAmenyelenggara sistem dan alat untuk dapat
kan pendidikan dalam rangka memudahkan manusia dalam
memenuhi hak dasar setiap warga berkomunikasi dan mendapatkan
negara untuk memperoleh layanan informasi serta hiburan, mulai dari
pendidikan yang berkualitas. Hal gambar, tulisan, suara, video,
tersebut selanjutnya dituangkan fasilitas internet, jejaring sosial yang
dalam UU No. 20 Tahun 2003 Bab II ada dalam fitur-fitur yang disajikan
Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan oleh gadget (handphone,
Nasional, yaitu : smartphone, laptop, tablet, none dan
lain-lain).
Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan pengetahuan dan Era globalisasi ini media
membentuk watak serta peradaban berkomunikasi berupa gadget
bangsa yang bermartabat dalam (handphone, smartphone, laptop,
rangka mencerdaskan kehidupan tablet, none dan lain-lain) merupakan
bangsa, bertujuan untuk barang yang bisa dimiliki setiap
mengembangkan potensi peserta orang mulai dari yang tua maupun
didik agara menjadi manusia yang yang muda bahkan anak-anak usia 7-
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan 15 tahun sudah dapat menggunakan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, gadget dan mengerti akan
sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan pengoprasian fasilitas gadget
menjadi warga negara yang (internet, game, sosial media, telefon
demokrasi serta bertanggung jawab. dan SMS).

Upaya membawa peserta didik untuk Sejak diberlakukannya pasar bebas


mencapai tujuan pendidikan nasional dunia di tahun 2008, Indonesia
tersebut, maka keterampilan tenaga termasuk dalam sasaran utama
pendidik dalam proses pembelajaran, penjualan produk-produk elektronik
secara berencana dan khususnya teknologi gadget
berkesinambungan perlu (handphone, smartphone, laptop,
ditingkatkan, sehingga transfer ilmu tablet, none dan lain-lain) dan bisa
dapat berjalan dengan normal. dibayangkan perkembangan
Disamping itu kegiatan pendidikan penjualannya sangat pesat dan begitu
perlu menyiapkan dan penggunaan diminati oleh masyarakat Indonesia
sarana dan prasarana yang di tandai dengan riset yang
menunjang seperti sarana dikemukakan oleh salah satu media
perpustakaan untuk membantu yaitu Indonesa masuk dalam 10 besar
terselenggaranya program negara sasaran pasar penjualan
gadget (handphone, smartphone,
laptop, tablet, none dan lain-lain) di sudah menikmati banyak manfaat
dunia. yang dibawa oleh inovasi-inovasi
yang telah dihasilkan.
Sebuah teknologi pada hakikatnya
diciptakan untuk membuat hidup Teknologi Informasi dan
manusia menjadi semakin mudah dan Komunikasi, adalah payung besar
nyaman. Perkembangan Teknologi terminologi yang mencakup seluruh
Informasi dan Komunikasi yang peralatan teknis untuk memproses
semakin pesat ini membuat hampir dan menyampaikan informasi. TIK
tidak ada bidang kehidupan manusia mencakup dua aspek yaitu teknologi
yang bebas dari penggunaannya, baik informasi dan teknologi komunikasi.
secara langsung maupun secara tidak Teknologi informasi meliputi segala
langsung. Seiring arus globalisasi hal yang berkaitan dengan proses,
dengan tuntutan kebutuhan penggunaan sebagai alat bantu,
pertukaran informasi yang cepat, manipulasi, dan pengelolaan
peranan teknologi komunikasi informasi. Sedangkan teknologi
menjadi sangat penting. komunikasi adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan penggunaan
Secara global teknologi informasi alat bantu untuk memproses dan
dan komunikasi adalah semua aspek mentransfer data dari perangkat yang
yang melibatkan teknologi, rekayasa, satu ke lainnya. Oleh karena itu,
dan teknik penegelolaan yang teknologi informasi dan teknologi
digunakan dalam pengendalian dan komunikasi adalah dua buah konsep
pemprosesan informasi serta yang tidak terpisahkan. Jadi
penggunaannya. Terdapat tiga Teknologi Informasi dan
komponen utama pembelajaran yang Komunikasi mengandung pengertian
berbasis teknologi informasi dan luas yaitu segala kegiatan yang
komunikasi yakni komputer, terkait dengan pemrosesan,
multimedia, dan telekomunikasi. manipulasi, pengelolaan,
Selain itu, teknologi informasi dan pemindahan informasi antar media.
komunikasi juga merupakan suatu
kedaan yang tidak terpisahkan yang Proses pembelajaran di sekolah,
mengandung pengertian luas tentang perpustakaan sekolah memberikan
segala kegiatan yang terkait dengan sumbangan yang sangat berharga
pemrosesan, manipulasi, dalam upaya meningkatkan kualitas
pengelolaan, dan transfer informasi pendidikan dan pengajaran.
antar media.
Sekolah juga merupakan salah satu
Teknologi adalah sesuatu yang tidak pusat aktivitas belajar yang dapat
dapat dihindari dalam kehidupan ini, dimanfaatkan siswa untuk dapat
karena kemajuan teknologi akan mengembangkan potensi dirinya.
berjalan sesuai dengan kemajuan Banyak jenis aktivitas yang dapat
ilmu pengetahuan. Setiap inovasi dilakukan siswa di sekolah seperti
diciptakan untuk memberikan membaca, menulis atau mencatat,
manfaat bagi kehidupan manusia, bertanya, latian, dan mengeluarkan
memberikan banyak kemudahan, pendapat. Dengan demikian di
serta sebagai secara baru dalam sekolah merupakan arena untuk
melakukan aktifitas manusia, khusus mengembangkan aktivitas belajar
dalam bidang teknologi, masyarakat siswa.
Pemanfaatan perpustakaan ketersediaan atau sarana di
merupakan salah satu unsur unsur perpustakaan SMA Teladan Way
penunjang sarana dan prasarana Jepara sudah terbilang baik, karena
pembelajaran siswa dan mampu sudah terdapat banyak buku yang
menerapkan secara praktek tata tersedia di perpustakaan. Pada
kerja, pelestarian bahan pustaka dasarnya pemanfaatan perpustakaan
perpustakaan, dapat memperoleh sekolah berperan penting dalam
kesempatan untuk memperluas dan menambah wawasan atau
memperdalam pengetahuan yang pengetahuan dan membantu
diperlukan, perpustakaan bisa menunjang aktivitas belajar siswa.
dijadikan sebagai tempat sumber Namun pada kenyataannya peminat
belajar, dan karena adanya buku atau peminjam buku di
perpustakaan para pelajar dapat perpustakaan sekolah hanya kelas XI
dengan mudah mencari referensi dari dan XII saja, untuk kelas X kurang
setiap materi kurikulum yang begitu berminat untuk membaca atau
diajarkan oleh gurunya untuk lebih ke perpustakaan sekolah. Hal ini
memperluas wawasan dari pelajaran dapat dibuktikan melalui tabel daftar
yang didapatkannya. Pemanfaatan kunjung siswa ke perpustakaan
perpustakaan sangat penting bagi sekolah sebagai berikut:
aktivitas belajar siswa. Namun pada
kenyataannya berdasarkan hasil Tabel 1.2 Daftar pengunjung
observasi di perpustakaan SMA perustakaan sekolah di
Teladan Way Jepara di peroleh data SMA Teladan Way
sebagai penunjang belajar sebagai Jepara tahun 2016/2017
berikut:
No Kelas Jumlah Jumlah
Tabel 1.1 Ketersediaan Buku di Siswa Pengunjung
Perpustakaan SMA Teladan Way Periode
Jepara Januari-
April
No Jenis Buku Jumlah 1 X 193 176
Buku 2 XI 197 82
1 Buku Teks Kelas 8845 3 XII 100 154
X, XI dan XII Jumlah 490 412
(Buku pelajaran) Total
2 Buku Fiksi 20 Sumber: Data Sekunder SMA
(Novel) Teladan Way Jepara
3 Buku Non Fiksi 749
(Buku Umum) Dapat dilihat dari tabel di atas minat
4 Buku Referensi 108 baca siswa kelas X dan kelas XII
Jumlah Buku 9722 lebih besar dari pada kelas XI hal ini
Sumber: Data Sekunder Tahun di karenakan siswa kelas XI lebih
2016/2017 suka mencari informasi melalui
internet atau lebih suka
Berdasarkan hasil wawancara kepala menggunakan gadget dari pada
perpustakaan SMA Teladan yaitu Ibu membaca buku di perpustakaan
Sri Purwaningsih, A.Md., apalagi sudah tersedianya jaringan
menyatakan pada Tabel 1.1 diatas wifi di sekolah yang bisa diakses
diketahui bahwa dalam hal oleh siswa. Faktor selanjutnya
kurangnya minat baca siswa kelas XI menekankan pada praktis dari pada
di perpustakaan adalah karena letak teori. Di SMA Teladan Way Jepara
gedung perpustakaan cukup jauh dari kelas XI memiliki minat baca yang
ruang kelas mereka. Minat baca yang rendah. Ini akan berpengaruh pada
rendah akan berpengaruh pada rendahnya tingkat pengetahuan dan
rendahnya tingkat pengetahuan dan wawasan siswa. Proses belajar yang
wawasan siswa. Siswa yang efektif antara lain dilakukan dengan
mempunyai intensitas membaca yang melakukan aktifitas membaca itu
tinggi akan meemiliki tingkat sendiri. Dengan bekal pengetahuan
pengetahuan dan wawasan yang luas. itulah manusia dapat menyelesaikan
Karena dengan membaca, seseoramg permasalahan-permasalahan dalam
siswa dapat memperoleh informasi. kehidupan.
Semakin banyak membaca, maka
semakin banyak pula informasi yang Selain permasalahan di atas adapun
diserap. Pada dunia pendidikan, hasil pengamatan guru dan orang tua
siswa-siswi yang memiliki peringkat mengenai minat baca siswa baik di
baik di kelas, pada umumnya sekolah maupun di rumah.
memiliki pengetahuan dan wawasan
Berdasarkan latar belakang diatas
yang luas dibandingkan dengan
maka peneliti tertarik untuk mengkaji
siswa yang memiliki peringkat kelas
”Pengaruh Perkembangan Teknologi
di bawah siswa tersebut. Informasi dan Komunikasi Terhadap
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) Minat Baca Peserta Didik Kelas XI
merupakan salah satu pelajaran yang di Perpustakaan SMA Teladan Way
bersifat interdisipliner terutama Jepara Tahun Pelajaran 2016/2017”
displin ilmu hukum, politik dan
RUMUSAN MASALAH
filsafat moral. Dalam paradigma PKn
dikenal tiga komponen yang saling Perumusan Masalah
berkaitan, yaitu komponen
pengetahuan kewarganegaraan (civic Berdasarkan pembatasan masalah
knowleg), keterampilan diatas, maka perumusan masalah
kewarganegaraan (civic skills) dan dalam penelitian ini adalah:“ Adakah
komponen watak (civic dispositions). pengaruh perkembangan teknologi
Secara khsus pembelajaran PKn turut informasi dan komunikasi terhadap
berperan dalam mencetak peserta minat baca peserta didik kelas XI di
didik yang berkualitas, yaitu manusia SMA Teladan Way Jepara tahun
yang mampu berfikir kritis, kreatif, pelajaran 2016/2017?”.
logis, dan memiliki inisiatif dalam
menanggapi gejala dan masalah TINJAUAN PUSTAKA
sosial yang berkembang dalam
masyarakat. Dengan sering membaca Pengertian Teknologi Informasi
siswa akan mampu berfikir kritis dan dan Komunikasi
logis, serta siswa mampu
memecahkan masalah yang sedang Menurut Miarso (2007 : 62)
terjadi di lingkungannya. teknologi adalah proses yang
Pembelajaran PKn mengajarkan kita meningkatkan nilai tambah, proses
untuk lebih sering membaca dan tersebut menggunakan atau
menganalis karena materi PKn lebih menghasilkan suatu produk , produk
yang dihasilkan tidak terpisah dari
produk lain yang telah ada, dan ketertarikan, kegemaran dan hobi
karena itu menjadi bagian integral membaca, dan pendorong tumbuhnya
dari suatu sistem. kebiasaan membaca adalah kemauan
Perkembangan Teknologi dan kemampuan membaca.
Informasi dan Komunikasi Saat Berseminya budaya baca adalah
Ini kebiasaan membaca, sedangkan
kebiasan membaca terpelihara
Saat ini kebutuhan akan teknologi, dengan tersedianya bahan bacaan
baik itu teknologi informasi maupun yang baik, menarik, memadai, baik
telekomuniasi sangat tinggi dari jenis jumlah maupun mutunya. Inilah
mulai golongan menengah ke bawah sebuah formula yang ringkas untuk
dan golongan menengah ke atas. mengembangkan minat dan budaya
Semua individu sangat baca.
membutuhkan teknologi untuk Berdasarkan rumusan konsepsi
mempercepat perkembangan atau tersebut tersirat tentang perlunya
meningkatkan pembangunan baik minat baca itu dibangkitkan sejak
pembangunan individu maupun usia dini (kanak-kanak).Minat baca
kelompok. yang mulai dikembangkan pada usia
Perkembanan tekonologi yang saat dini dan berlangsung secara teratur
ini cepat adalah teknologi akan tumbuh menjadi kebiasaan
telekomunikasi, yang menghadirkan membaca.
beragam pilihan bentuk teknologi Kebiasaan membaca semestinya
dan kecanggihannya. Saat ini terjadi memang harus dimulai pada usia
persaingan yang ketat antara dua dini, pada masa balita ketika anak-
teknologi yaitu seluler dan FWA anak belum memulai pendidikan
(fixed Wireles Acces). Adapun formal. Pengenalan media bacaan
perkembangan teknologi seluler dapat ditempuh dengan berbagai cara
sudah dimulai sejak pertengahan yang disesuaikan dengan usia dan
tahun 90 an dengan munculnya kemampuan sia anak. orang tua harus
teknologi IG (Generasi Pertama) memberikan contoh kepada anak-
dengan menggunakan teknologi anaknya agar anak-anak mereka
AMPS (Advance Mobile Phone menyukai kegiatan membaca.
System). Dimana teknologi AMPS
ini pertama kali dipergunakan oleh TUJUAN PENELITIAN
pihak militer di Amerika Serikat.
Penelitian ini bertujuan untuk
Minat dan Kebiasaan Membaca mengetahui dan menganalisis
pengaruh perkembangan teknologi
Menurut Rajab Bahry (2003 :28-29) informasi dan komunikasi terhadap
“Kebiasaan dan minat baca adalah minat baca peserta didik kelas XI di
salah satu masalah mendasar dalam SMA Teladan Way Jepara tahun
kegiatan membaca yang sering pelajaran 2016/2017.
diabaikan, padahal, kebiasaan dan
minat membaca merupakan faktor
yang sangat menentukan
keberhasilan membaca”.
Faktor yang menjadi pendorong atas
bangkitnya minat baca ialah
METODOLOGI PENELITIAN 2. Teknik Penunjang

Jenis Penelitian a. Dokumentasi

Metode yang digunakan dalam Dokumentasi adalah untuk


penelitian ini adalah metode memperoleh data-data
deskriptif kuantitatif. Menurut sekunder yang berupa
Hamdi dan Bahrudin (2014:2) keterangan-keterangan, catatan,
“Penelitian deskriptif ditujukan laporan dan sebagainya yang
untuk menggambarkan fenomena- ada kaitannya dengan masalah
fenomena yang ada”. Tujuan yang akan diteliti.
penelitian deskriptif ialah Pelaksanaannya, penulis
menjelaskan secara akurat dan mencari sumber-sumber
menggambarkan mekanisme sebuah tertulis dilokasi penelitian.
proses. Dalam penelitian ini, peneliti Teknik ini dilakukan dan
mencoba mendeskripsikan mencatat dan tertulis guna
mempelajari data yang sesuai
Teknik Pengumpulan Data dengan penelitian.

Pengumpulan data adalah pencatatan b. Teknik Wawancara


peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau
keterangan atau karakteristik- Teknik wawancara dalam penelitian
karakteristik sebagian atau seluruh ini untuk mendapatkan informasi-
elemen populasi yang akan informasi yang dirasakan perlu untuk
menunjang atau mendukung menunjang data penelitian.
penelitian. Wawancara dilakukan terhadap
Teknik pengumpulan data yang kepala perpustakaan dan peserta
digunakan di dalam penelitian ini didik SMA Teladan Way Jepara.
yaitu:
Gambaran Umum Lokasi
1. Teknik Pokok Penelitian
SMA Teladan Way Jepara didirikan
a. Angket pada tanggal 14 Juli 1986 atas
prakarsa Pembina Yayasan
Teknik angket atau kuisioner
Pendidikan Teladan Metro –
merupakan suatu teknik
Lampung Tengah yang telah
pengumpulan data degan cara
menaungi 2 sekolah yaitu SMA
membuat sejumlah pertanyaan
Teladan Metro, SMA Teladan kota
yang diajukan kepada
gajah. Kemudian SMA Teladan
responden dengan maksud
Way Jepara didirikan.
menjaring data dan informasi
SMA Teladan Way Jepara terletak di
langsung dari responden yang
desa Labuhan Ratu Satu Kecamatan
bersangkutan. Sasaran angket
Way Jepara Kabupaten Lampung
adalah Peserta Didik SMA
Timur tepatnya di Jalan Pramuka
Teladan Way Jepara.
Labuhan Ratu I Way Jepara kode pos
Responden memilih jawaban
34196.
yang telah disediakan sesuai
Lokasi sekolah kira-kira 1 km dari
dengan keadaan subjek.
Pasar Way Jepara, sehingga jauh dari
kebisingan kendaraan bermotor pembelajaran yang berbasis internet.
maupun aktivitas lain. Lagi pula di Pada kategori sedang sebanyak 9
sebelah utara sekolah berbatasan responden (30,00%), karena peserta
dengan areal sawah penduduk didik dalam memanfaatkan internet
sehingga lokasi sangat nyaman secara berlebihan namun masih
untuk proses belajar mengajar. berkaitan untuk mencari materi
pembelajaran. Dan pada kategori
HASIL PENELITIAN DAN kuat terdapat 17 responden (56,66%).
PEMBAHASAN Karena peserta didik menggunakan
internet secara benar dan
Pembahasan
memanfaatkannya untuk mencari
informasi sumber belajar (materi).
Berdasarkan hasil penelitian tentang
Dengan demikian dapat dilihat secara
pengaruh perkembangan teknologi
keseluruhan pada indikator internet
informasi dan komunikasi terhadap
mempengaruhi minat baca peserta
minat baca peserta didik kelas XI di
didik di perpustakaan dengan
perpustakaan SMA Teladan Way
kategori kuat.
Jepara tahun Pelajaran 2016/2017,
maka akan dilakukan pembahasan Indikator Handphone (telefon
terhadap indikator-indikator dalam genggam)
penelitian ini sebagai berikut:
Berdasarkan fakta dilapangan,
Indikator Internet
penggunaan handphone oleh peserta
didik mempengaruhi minta baca di
Berdasarkan fakta dilapangan,
perpustakaan, karena peserta didik
pengaruh internet terhadap minat
diperbolehkan menggunakan
baca peserta didik itu dipengaruhi
handphone ketika proses
oleh beberapa faktor-faktor seperti :
pembelajaran di kelas. Penggunaan
pihak dari sekolah telah
handphone tersebut terkadang
menyediakan jarigan wifi yang bisa
mengganggu kosentrasi belajar
diakses oleh semua peserta didik,
peserta didik. Namun, selain itu
dengan mengakses jaringan internet
terkadang penggunaan handphone
maka peserta didik akan lebih mudah
juga bisa menjadi media yang
mendapatkan informasi yang
menambah informasi melalui media
dibutuhkan dan dengan mengakses
sosial dan jaringan internet.
internet peserta didik bisa
mendapatkan buku elektronik (e- Berdasarkan hasil pengolahan data,
book) yang lebih efisien dari pada dapat diketahui bahwa dari 30
harus ke perpustakaan. responden 6 responden (20,00%)
tergolong kategori lemah, karena
Berdasarkan hasil pengolahan data,
siswa hanya menggunakan
dapat diketahui bahwa dari 30
handphone sesekali saja jika benar-
responden 4 responden (13,33%)
benar diperlukan. Pada kategori
tergolong lemah, karna siswa hanya
sedang sebanyak 9 responden
menggunakan internet sesekali saja
(30,00%), karena siswa
jika benar-benar diperlukan.
menggunakan handphone secara
Mengingat ketika pembelajaran yang
berlebihan namun masih digunakan
masih bersifat konvensional peserta
untuk keperluan-keperluan yang
didik belum di fokuskan pada
bermanfaat. Pada kategori kuat,
sebanyak 15 responden (50,00%), yang kondusif baik keluarga maupun
karena siswa menggunakan sekolah akan menciptakan rasa ingin
handphone secara berlebihan dan tahu yang tinggi akan ilmu
digunakan untuk hal-hal yang kurang pengetahuan dengan suasana belajar
bermanfaat, masih mengakses situs- yang menyenangkan. Apabila peserta
situs yang tidak bermanfaat, dengan didik berada pada lingkungan yang
menggunakan handphone itu juga kurang kondusif bisa mempengaruhi
peserta didik dapat memperoleh minat baca seperti merasa malas,
informasi baik yang berkaitan bosan dan merasa cukup dengan
dengan materi pelajaran maupun pengetahuan yang dimiliki.
tidak berkaitan. Untuk itu perlu
adanya penguatan rasa Berdasarkan hasil pengolahan data
tanggungjawab peserta didik dalam dapat diketahui bahwa dari 30
menggunakan handphone untuk responden 13 responden (43,33%)
kepentingan pembelajaran. Dengan tergolong kategori kurang baik,
demikian dapat dilihat bahwa pada karena seorang anak atau peserta
indikator handphone memiliki didik tidak tahu menentukan
pengaruh dengan kategori kuat bagaimana seharusnya menggunakan
terhadap minat baca peserta didik di internet dan handphone secara
perpustakaan. positif. Pada kategori cukup baik
sebanyak 10 responden (33,33%),
Indikator Sosiologis karena peserta didik sudah tahu
kapan dan bagaimana seharusnya
Demikian halnya pada lingkungan menggunakan internet secara positif,
sekolah dan suasana lingkungan namun dalam hal ini terkadang
sekolah yang kondusif akan peserta didik masih terpengaruh
menciptakan suasana belajar yang untuk menggunakan internet secara
menyenangkan dan akan mendorong negatif. Dan pada kategori baik
timbulnya minat baca siswa. sebanyak 7 responden (23,33%),
Lingkungan masyarakat juga dapat karena seorang peserta didik sudah
mendorong terciptanya siswa gemar tahu bagaimana menentukan pikiran
membaca, apabila masyarakat dan prilakunya dalam mengambil
tersebut sudah terbiasa keputusan sesuai dengan
memanfaatkan kesempatan untuk pendiriannya dalam hal
membaca, misalnya pada saat menggunakan internet dan
menunggu di stasiun, bus dan handphone secara positif.
sebagainya. Jika siswa berada pada
lingkungan sekelompok masyarakat Dengan demikian dapat disimpulkan
yang gemar membaca, maka siswa bahwa pengaruh perkembangan
tersebut juga akan tertarik dan teknologi informasi dan komunikasi
terbiasa untuk selalu membaca. tergolong kurang baik dalam hal
sosilogis. Oleh karena itu untuk
Dari indikator sosiologis berdasarkan meningkatkan minat baca peserta
penelitian yang dilakukan ternyata didik dari aspek sosiologis peran
memiliki pengaruh terhadap minat serta sekolah khususnya membuat
baca peserta didik di perpustakaan, peraturan untuk mengawasi
karena aspek sosiologis menjadi penggunaan handphone serta internet
faktor yang penting bagi ketertarikan agar lebih bisa dimanfaatkan oleh
mebaca peserta didik. Lingkungan peserta didik secara
bertanggungjawab. Contohnya dalam mengambil keputusan dalam
memperketat proses pembelajaran hal menggunakan internet dan
yang menggunakan media internet handphone secara positif.
agar penggunaan handphone lebih
terkendali. Kemudian perlunya Dengan demikian dapat disimpulkan
perhatian secara umum bagi keluarga bahwa pengaruh perkembangan
untuk mengawasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
handphone dan internet pada peserta dalam hal psikologis peserta didik
didik agar menjadikan handphone tergolong kurang baik. Oleh karena
dan internet sebagai sarana edukasi. itu perlu adanya penanaman pada
peserta didik dari sekolah dan
Indikator Psikologis keluarga untuk menjadikan budaya
membaca sebagai aktivitas harian
Pada indikator psikologis peserta didik.
menunjukkan adanya pengaruh
terhadap minat baca peserta didik KESIMPULAN DAN SARAN
yakni, motivasi dalam diri serta
menjadikan mebaca sebagai sebuah Kesimpulan
kebutuhan. Kajian ilmu pengetahuan
akan lebih banyak didapatkan dengan Berdasarkan hasil pengolahan data
membaca buku yang juga dan pengujian hipotesis yang telah
disesuaikan dengan karakter, minat, dilakukan, maka hasil koefisien C =
masing-masing peserta didik untuk 0,63 setelah di klasifikasikan berada
menggali ilmu pengetahuan. pada kategori kuat. Hal ini
Menunjukkan bahwa terdapat
Berdasarkan hasil pengolahan data pengaruh yang kuat antara
dapat diketahui bahwa dari 30 perkembangan teknologi informasi
responden 12 responden (40,00%) dan komunikasi terhadap minat baca
tergolong kategori kurang baik, peserta didik di perpustakaan.
karena seorang anak atau siswa tidak
tahu menentukan bagaimana Artinya disini terlihat bahwa
seharusnya menggunakan teknologi Semakin majunya perkembangan
informasi dan komunikasi secara teknologi informasi dan komunikasi
positif akibat dari ajakan teman maka minat baca peserta didik di
penggunaan internet dan handphone perpustakaan semakin rendah.
yang berlebihan. Pada kategori Karena akses informasi lebih mudah
cukup baik sebanyak 10 respoden didapatkan melalui teknologi
(33,33%), karena seorang anak atau informasi dan komunikasi
siswa sudah tahu kapan dan dibandingkan menggunakan buku.
bagaimana seharusnya menggunakan Hal ini dapat dilihat berdasarkan
internet dan handphone secara positif pada indikator mengenai keterkaitan
namun dalam hal ini terkadang siswa perkembangan teknologi informasi
masih terpengaruh untuk dan komunukasi terhadap minat baca
menggunakan internet dan peserta didik di perpustakaan. Dalam
handphone secara negatif. Dan pada indikator internet terlihat kurangnya
kategori baik sebanyak 8 responden minat peserta didik membaca di
(26,66%), karena seorang peserta perpustakaan dikarenakan akses
didik sudah tahu bagaimana internet melalui wifi sudah tersedia di
menentukan pikiran dan prilakunya sekolah. Sekolah juga membebaskan
peserta didiknya untuk menggunakan perkembangan teknologi
alat komunikasi berupa Handphone. informasi dan komunikasi tidak
Dari sini, segi sosiologis juga menjadi alasan bagi para peserta
menentukan minat baca peserta didik untuk malas membaca
didik, diketahui juga lingkungan terutama di perpustakaan.
sekitar ternyata minat baca di
perpustakaan masih rendah. Indikator DAFTAR PUSTAKA
selanjutnya yang menjadikan
rendahnya minat baca peserta didik Hamdi, Asep Saepul. 2014. Metode
di perpustakaan adalah kebutuhan Penelitian Kuatitatif Aplikasi
setiap peserta didik berbeda. dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Deepublish
SARAN
Menurut Rajab Bahry (2003 :28-29)
Berdasarkan hasil penelitian diatas Kebiasaan dan minat baca. Jakarta:
dan berdasarkan pengamatan penulis, PT. Raja Grafindo
maka penulis memberikan saran- Persada.
saran sebagai berikut:
Miarso. 2007. Teknologi Komunikasi
1. Bagi peserta didik agar dapat
Pendidaikan. CV. Raja Wali.
menyesuaikan diri dengan positif
Jakarta.
terhadap perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang
Republik Indonesia UUD Negara
dapat menggunakan seperlunya
Republik Indonesia Tahun 1945,
tanpa melupakan bahwa buku
Sekertariat Jakarta.
adalah sumber ilmu
Republik Indonesia. 2003. UU No.
2. Orang tua hendaknya memberikan
20 Tahun 2003 Tentang Sistem
pengawasan terhadap penggunaan
Pendidikan, Sekertariat Negara.
alat komunikasi
Jakarta.
3. Bagi guru hendaknya mampu
memberikan keteladanan kepada
peserta didik dan penanaman
kepada peserta didik tentang
pentingnya membaca

4. Masyarakat hendaknya memberi


contoh dan tauladan yang baik
bagi generasi muda agar tercipta
lingkungan dengan budaya gemar
membaca

5. Pemerintah sebagai pengendali


sistem-sistem informasi
seharusnya lebih peka dan
menyaring apa-apa saja yang
dapat di akses oleh para peserta
didik di dunia maya. Sehingga

Anda mungkin juga menyukai