Anda di halaman 1dari 8

Demo rendemen dan cara perhitungannya

mengkaji dan menganalisa kerugian


cerobong, pancaran, rendemen ketel
Efisiensi boiler adalah sebuah besaran yang menunjukkan hubungan antara supply
energi masuk ke dalam boiler dengan energi keluaran yang dihasilkan oleh boiler.
Namun demikian, efisiensi pada boiler dapat didefinisikan ke dalam tiga cara yaitu:

1. Efisiensi Pembakaran
2. Efisiensi Termal
3. Efisiensi Bahan Bakar-Uap Air (Fuel-to-Steam)
Efisiensi Pembakaran Boiler secara umum menjelaskan kemampuan
sebuah burner untuk membakar keseluruhan bahan bakar yang masuk ke dalam
ruang bakar (furnace) boiler. Efisiensi tipe ini dihitung dari jumlah bahan bakar yang
tidak terbakar bersamaan dengan jumlah udara sisa pembakaran (excess air).
Pembakaran boiler dapat dikatakan efisien apabila tidak ada bahan bakar yang
tersisa di ujung keluaran ruang bakar boiler, begitu pula dengan jumlah udara sisa.

Untuk mendapatkan efisiensi pembakaran yang tinggi, burner dan ruang bakar boiler


harus didesain seoptimum mungkin. Di sisi lain perbedaan penggunaan jenis bahan
bakar juga mempengaruhi efisiensi pembakaran. Diketahui bahwa bahan bakar cair
dan gas (seperti LNG dan HSD) menghasilkan efisiensi pembakaran yang lebih tinggi
jika dibandingkan bahan bakar padat seperti batubara.

Menghitung efisiensi pembakaran boiler tidaklah sulit, kita hanya perlu mengurangi
jumlah total energi panas yang dilepas oleh pembakaran dengan energi panas yang
lolos melewati stack (cerobong asap), dibagi dengan total energi panas.

dimana,
 : Efisiensi pembakaran boiler (%)
 : Energi panas total hasil pembakaran (kalori; Joule)
 : Energi panas lolos melewati cerobong asap (kalori; Joule)

Satu-satunya yang sulit dari efisiensi pembakaran adalah bagaimana mengejar


angka yang paling optimal. Efisiensi pembakaran ditandai dengan terbakarnya
keseluruhan bahan bakar di ruang bakar. Sedangkan parameter kontrol yang
digunakan untuk memastikan keseluruhan bahan bakar terbakar, adalah jumlah
udara sisa pembakaran (excess air) yang keluar melalui stack. Semakin banyak
jumlah excess air yang keluar melewati cerobong asap, maka semakin kecil pula
kemungkinan jumlah bahan bakar yang belum terbakar bisa melewati cerobong
asap. Namun juga, semakin banyak jumlah excess air yang lolos melewati cerobong
asap, jumlah energi panas yang lolos terbawa oleh udara sisa tersebut juga semakin
banyak. Maka dari itu ada angka optimum dari besaran excess air, sehingga
didapatkan efisiensi pembakaran boiler yang paling optimal.

Nampak pada ilustrasi grafik di atas bahwa semakin tinggi jumlah udara (oksigen)
yang lolos melewati stack, maka akan semakin kecil jumlah bahan bakar termasuk
karbon monoksida yang belum terbakar sempurna. Namun juga seperti yang telah
kita bahas di atas, semakin tinggi jumlah excess air maka grafik efisiensi
pembakaran kembali turun, tidak lain hal ini dikarenakan energi panas yang ikut lolos
dengan udara sisa tersebut. Maka dapat dipastikan ada nilai paling optimum
dari excess air sehingga didapatkan efisiensi pembakaran paling baik. Sebagai
gambaran saja, nilai excess air optimum untuk pembakaran gas alam adalah 5
hingga 10%, bahan bakar cair di angka 5 hingga 20%, dan 15 hingga 60% untuk
pembakaran batubara.

Efisiensi Termal Boiler menunjukkan bagaimana performa boiler dalam hal


fungsinya sebagai heat exchanger. Perhitungan efisiensi ini akan menunjukkan
seefektif apa perpindahan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar ke air.
Namun perhitungan efisiensi ini tidak terlalu akurat, karena ia tidak
memperhitungkan kerugian panas radiasi maupun konveksi yang tidak terserap oleh
air. Selain itu, perhitungan efisiensi termal boiler tidak bisa digunakan untuk analisa
ekonomis, sebab perhitungan ini tidak memperhatikan secara teliti jumlah bahan
bakar yang dikonsumsi. Atas dasar inilah kita tidak akan membahas lebih dalam
mengenai perhitungan efisiensi termal boiler.

Satu cara yang dianggap paling efektif untuk mengetahui performa boiler secara
lebih presisi adalah dengan menghitung Efisiensi Fuel-to-Steam-nya (biasa pula
disebut dengan efisiensi bahan bakar). Selain memperhatikan efektifitas boiler
sebagai heat exchanger (efisiensi termal), perhitungan efisiensi bahan bakar boiler
juga memperhatikan adanya losses (kerugian) akibat adanya perpindahan panas
radiasi dan konveksi. Efisiensi bahan bakar boiler memperhatikan dengan sangat
teliti jumlah konsumsi bahan bakar yang digunakan, sehingga sangat tepat
digunakan sebagai bahan analisa ekonomis boiler.

Metode Langsung

Dikenal ada dua metode untuk menghitung efisiensi bahan bakar pada boiler, yaitu
metode langsung dan metode tak langsung. Metode langsung, atau dikenal juga
sebagai metode input-output, dilakukan dengan jalan membandingkan secara
langsung energi panas yang diserap oleh air sehingga berubah fase menjadi uap air
(energi output), dengan energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar
di dalam ruang bakar boiler (energi input). Rumusan sederhana dari perhitungan
metode langsung adalah sebagai berikut:

dimana,
 : Efisiensi bahan bakar boiler (%)
 : Energi panas total yang diserap uap air (kalori; Joule)
 : Debit uap air keluar boiler (kg/jam)
 : Entalpi uap keluar boiler (kcal/kg)
 : Entalpi air masuk boiler (kcal/kg)
 : Energi panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar (kalori; Joule)
 : Debit kebutuhan bahan bakar (kg/jam)
 : Gross Calorific Value atau nilai kalor spesifik bahan bakar (kcal/kg)

Pada metode langsung, ada beberapa parameter yang harus diukur secara presisi
agar didapatkan hasil perhitungan yang akurat. Parameter-parameter tersebut antara
lain adalah:

1. Debit air (feedwater) masuk ke boiler


2. Debit air desuperheater
3. Keseluruhan debit aliran sekunder seperti boiler blowdown, auxiliary steam, dan lain
sebagainya.
4. Tekanan dan temperatur keseluruhan aliran fluida kerja seperti air masuk,
uap superheater keluar, uap reheater masuk dan keluar, auxiliary steam, dan lain-lain.
5. Debit kebutuhan bahan bakar
6. Nilai kalor (heating value) bahan bakar
7. Energi masuk lainnya
Tabel berikut menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari metode langsung dan tak-
langsung perhitungan efisiensi bahan bakar boiler.

Kelebihan Kekurangan

Metode Langsung

Debit dan heating
value bahan bakar,
Parameter primer dari
maupun debit
definisi efisiensi bahan
dan properties uap air,
bakar boiler (input-
harus dihitung seakurat
output) dihitung secara
mungkin untuk
langsung.
meminimalisir
ketidaktepatan.

Tidak mampu
Hanya membutuhkan
menunjukkan potensi
sedikit perhitungan.
penyebab inefisiensi.

Tidak memerlukan Harus menggunakan


asumsi nilai untuk metode tak-langsung
untuk menilai tingkat
kerugian tak terukur.
keakuratan perhitungan.

Metode Tak-Langsung

Perhitungan primer
seperti analisa gas Membutuhkan
buang dan temperatur perhitungan lebih banyak
gas buang dapat daripada metode
dilakukan dengan langsung.
sangat akurat.

Dapat dilakukan
perbaikan perhitungan
Tidak otomatis
untuk mengejar
memberikan data
standard yang ada
kapasitas dan output.
ataupun untuk
pemenuhan garansi.

Memiliki tingkat
ketidaktentuan yang
rendah, sebab Beberapa titik kerugian
perhitungan kerugian tidak dapat diukur
hanya mencerminkan sehingga nilainya harus
sebagian kecil saja dari diasumsikan.
total konversi energi
yang ada.

Dapat diketahui
sumber kerugian
terbesar.

Tingkat eror
perhitungan relatif
rendah.

Metode Tak-Langsung

Yang dimaksud dengan perhitungan efisiensi boiler tak-langsung adalah perhitungan


yang tidak langsung melibatkan komponen utama rumusan efisiensi boiler yakni
energi output dan input, melainkan dengan jalan menghitung kerugian-kerugian
(losses) yang ada. Mari kita perhatikan rumusan berikut.
Dan jika:

Maka:

Dimana pengertian input, credit, output, serta losses adalah sesuai dengan ilustrasi


berikut yang kami kutip dari buku standard ASME.
Sesuai dengan rumusan di atas, perhitungan efisiensi tak-langsung dilakukan
dengan cara terbalik yakni fokus ke parameter-parameter losses serta energy
credit (kredit energi). Yang dimaksud dengan kredit energi adalah energi-energi
sekunder yang masuk ke boiler selain energi primer dari bahan bakar.
Sedangkan losses adalah parameter-parameter energi terbuang yang tidak
terkonversikan menjadi energi panas di dalam uap air. Petunjuk perhitungan dan
pengukuran dari parameter-parameter tersebut sangat datail dijabarkan melalui
standardisasi yang dikeluarkan oleh The American Society of Mechanical Engineers
(ASME).

Metode tak-langsung dilakukan dengan sangat detail pada setiap parameter yang
diukur, sehingga tingkat keakuratannya dianggap jauh lebih baik dibandingkan
dengan metode langsung. Namun tentu metode tak-langsung ini membutuhkan
biaya yang lebih besar karena membutuhkan peralatan-peralatan khusus di
dalamnya. Atas dasar itulah banyak yang menganggap metode tak-langsung ini lebih
cocok digunakan pada boiler-boiler skala besar, dan tentu tidak terlalu cocok
digunakan untuk menghitung efisiensi boiler kecil.
Satu parameter yang sama-sama diperhitungkan di metode langsung maupun tak-
langsung adalah energi input dari bahan bakar. Pada metode tak-langsung energi
input yang disimbolkan oleh QrF memiliki rumusan sebagai berikut:

Dimana,

 = Debit aliran bahan bakar masuk (kg/s)


 = Nilai heating value bahan bakar (J/kg)

Nampak rumusan di atas identik dengan rumusan energi input pada perhitungan
efisiensi metode langsung. Satu komponen penting yang masuk ke rumusan di atas
yakni nilai heating value dari bahan bakar. Seperti yang telah kita bahas pada artikel lain
mengenai heating value, bahwa ada dua jenis heating value yakni higher heating
value (HHV) dan lower heating value (LHV). Keduanya memang sama-sama
mencerminkan nilai kalor yang terkandung di dalam bahan bakar, namun keduanya
memiliki selisih nilai yang berbeda. Pada sebagian besar bahan bakar nilai HHV
cenderung lebih besar dibandingkan dengan LHV. Sehingga jika dikaitkan dengan
perhitungan efisiensi boiler, maka nilai efisiensi boiler yang menggunakan HHV sebagai
acuannya akan relatif lebih kecil dibandingkan dengan perhitungan efisiensi boiler yang
menggunakan LHV sebagai acuan

Sumber : https://artikel-teknologi.com/cara-menghitung-efisiensi-boiler/

Anda mungkin juga menyukai