Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis dan Karakteristik Hewan Coba

1. Tikus Putih

Tikus putih memiliki beberapa sifat yang menguntungkan sebagai hewan uji

penelitian, seperti perkembangbiakannya cepat, mudah dipelihara, tidak mudah

terganggu apabila ada manusia, dan sangat cerdas. Namun, tikus lebih tahan terhadap

infeksi, galak, dan bisa memakan sesamanya apabila sangat lapar.

Cara memperlakukan tikus putih yaitu dengan memegang bagian ujung ekor,

mengunci tengkuknya dengan jari tengah dan telunjuk, dan gunakan ibu jari untuk

menjepit kaki depan.

2. Mencit

Mencit digunakan sebagai hewan coba karena mewakili kelas mamalia

sehingga sistem tubuhnya mirip dengan manusia. Sistem reproduksinya juga singkat

sehingga dapat menghasilkan keturunan yang banyak.

Untuk menggunakan mencit sebagai bahan percobaan, ada beberapa syarat

yang harus dipenuhi, yaitu mencit harus bebas dari patogen, dapat memberikan respon

imunitas yang baik, peka terhadap penyakit tertentu, kesehatannya terjaga, mudah

ditangani, dan cepat memberikan efek saat diberikan obat. Namun, aktivitas mencit

mudah terganggu apabila ada manusia.

Cara memperlakukan mencit yaitu dengan mengangkat ekornya dengan tangan

kiri, telunjuk dan ibu jari tangan kanan menjepit kulit tengkuk. Balikkan posisi tubuh
sehingga bagian perut menghadap kita dan ekor dijepitkan antara jari manis dan

kelingking tangan kanan.

3. Anjing

Anjing juga bisa digunakan sebagai hewan coba karena permukaan tubuhnya

luas sehingga mudah dibedah. Namun, kebanyakan anjing sifatnya ganas sehingga

sulit untuk dikendalikan.

4. Kelinci

Kelinci sering digunakan sebagai bahan percobaan dalam penelitian. Kelinci

memiliki sifat yang pasif. Kelinci jarang sekali bersuara kecuali jika ia dalam kondisi

nyeri yang luar biasa. Kelinci akan memberontak ketika kenyamanannya terganggu.

Kelinci sangat rentan terhadap angin langsung dan udara dingin.

Dalam memperlakukan kelinci, perlakukanlah dengan halus, jangan

memegang telinga saat mengangkat atau menangkap, pegang kulit leher kelinci

dengan tangan kiri kemudian dekapkan ke arah tubuh. Keuntungan menggunakan

kelinci menjadi hewan percobaan antara lain sifat kelinci yang lebih tenang dan

mudah dikendalikan. Kerugian dari menggunakan hewan ini adalah suhu badannya

yang mudah berubah dipengaruhi faktor eksternal.

5. Kucing
Kucing memiliki sifat pemalu dan bulu yang lebat. Perlakuan terhadap kucing

dilakukan dengan memegang pada bagian tengkuk atau leher dengan tangan kanan

dan tangan kiri memegang bagian bokong kucing. Keuntungannya adalah mudah

dikembangbiakkan, mudah didapat, dan tergolong hewan jinak.

6. Marmot

Marmot atau hamster juga merupakan salah satu hewan yang sering digunakan

dalam penelitian. Sifat marmot yang jinak dan mudah ditangani menjadi salah satu

alasan hewan ini sering digunakan. Selain itu, marmot jarang menggigit serta

memiliki kulit halus dan mengkilat serta memiliki bulu yang tebal. Marmot tidak

mengeluarkan cairan di hidung dan telinga.

Perlakuan terhadap marmot dilakukan dengan cara memegang badan bagian

atas dan bagian belakangnya. Kerugian menggunakan kelinci adalah sifatnya yang

mudah berubah menjadi galak ketika dalam kondisi merasa terancam.

7. Kera

Kera memiliki sifat yang jinak serta memiliki karakteristik yang mirip dengan

manusia baik secara morfologi dan genetik. Keuntungannya adalah hasil percobaan

yang didapat lebih valid dan akurat tanpa harus menggunakan manusia sebagai bahan

uji coba. Tetapi, kelemahannya adalah kera sulit didapat, terkadang galak, dan sulit

dikendalikan.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar B.2010.Tumbuhan Dengan Kandungan Senyawa Aktif Yang Berpotensi Sebagai


Bahan Antifertilitas.Jakarta:Adabia Press.

Tolistiawaty I, Widjaja J, Sumolang PPF, dan Octaviani.2014.Gambaran Kesehatan pada


Mencit (Mus musculus) di Instalasi Hewan Coba.Jurnal Vektor Penyakit.8(1):4

Dewi, S.K.2017.Penanganan Hewan Percobaan.Bogor:Sekolah Tinggi Teknologi Industri


Dan Farmasi.

Anda mungkin juga menyukai