Anda di halaman 1dari 3

VAKSIN BARU, HARAPAN BARU

Harapan memberantas penyakit tuberkulosis (TBC) mulai menunjukkan titik terang.


Peneliti baru saja menemukan vaksin yang dapat mencegah perkembangan basil (bakteri
berbentuk batang) tuberkulosis. Selama ini, bakteri TBC masih menjadi infeksi pembunuh
terbesar di dunia. Penyakit ini membunuh lebih banyak orang dibandingkan HIV setiap
tahunnya.

Vaksin adalah suspensi kuman atau virus yang telah dilemahkan dan dipergunakan
untuk mengobati atau mencegah suatu penyakit menular. Vaksinasi di Indonesia secara
teratur dimulai sejak tahun 1956 . Vaksin yang digunakan untuk penyakit TBC yaitu vaksin
BCG (Basillus Calmette et Guerin). Pada tahun 1973, vaksinasi BCG secara menyeluruh
merupakan bagian dari program imunisasi. Dengan adanya pemberian atau penyuntikan
vaksin ini diharapkan akan mengurangi individu susceptible menjadi individu latenly-
infected dan actively-infected, mengurangi individu latenly-infected menjadi actively-
infected dan mengurangi penyebaran penyakit TBC (Rafflesia, 2014).

Tuberkulosis (TBC atau TB) sendiri adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan
yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar TBC menyerang
paru-paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain. Bakteri ini pertama kali ditemukan
oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882. Gejala-gejala penderita TB diantaranya
batuk-batuk, sakit dada, nafas pendek, hilang nafsu makan, berat badan turun, demam,
kedinginan dan kelelahan (Rafflesia, 2014).

Pemberian vaksinasi BCG yang merupakan imunisasi aktif dimana vaksin yang
digunakan merupakan kuman yang dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit,
melainkan masih dapat mengakibatkan imunitas. Individu yang telah diberikan vaksin BCG
secara lengkap maka didalam badannya telah terbentuk suatu kekebalan yang dapat melawan
infeksi tuberkulosis sehingga walaupun tidak dapat menjamin individu tersebut dari penyakit
ini tetapi jika ia terserang tuberkulosis umumnya penyakit tidaklah berat. Infeksi tuberkulosis
berkaitan erat dengan imunitas seseorang. Meskipun penyakit tuberkulosis merupakan
penyakit infeksi tetapi ternyata diperlukan juga suatu hereditas tubuh untuk dapat
menderitanya (Wahid, 2013).

Vaksin BCG adalah vaksin hidup yang dibuat dari Mycobacterium bovis yang dibiak
berulang selama 1-3 tahun sehingga didapatkan hasil yang tidak virulen tetapi masih
mempunyai imunogenitas Vaksinasi BCG menimbulkan sensitivitas terhadap tuberkulin,
tidak mencegah infeksi tuberkulosis tetapi mengurangi risiko terjadi tuberkulosis berat seperti
meningitis TB dan tuberkulosis milier. Cara pemberian dan dosis: Sebelum disuntikkan
vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu, melarutkan dengan mengggunakan alat suntik
steril Auto Distruct Scheering (ADS) 5 ml, dosis pemberian: 0,05 ml, Disuntikkan secara
intrakutan di daerah lengan kanan atas (insertion musculus deltoideus). Dengan
menggunakan Auto Distruct Scheering (ADS) 0,05 ml, vaksin yang sudah dilarutkan harus
digunakan sebelum lewat 3 jam. Tujuan atau manfaat imunisasi BCG (Basil Calmette
Guerin) yaitu untuk mencegah bayi atau anak terserang dari penyakit TBC yang berat,
seperti: meningitis TBC dan TBC milier. Ini dikarenakan bayi atau anak masih rentan
terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis penyebab penyakit TBC, akibat adanya kontak
dengan penderita TBC yang ada di sekitarnya, seperti: orang tua, keluarga, pengasuh, dan
lain sebagainya (Charismanda & Pramudaningsih, 2012).

Jika berhasil melewati tiga tahap uji klinis yang diperlukan untuk validasi ilmiah, para
peneliti berharap produksi industrial vaksin baru bisa mulai sekitar sepuluh tahun lagi. Jadi
eradikasi TBC harus menunggu cukup lama. Juga keampuhan vaksin amat tergantung dari
kecepatan mutasi bakteri Tubercolosis yang berlangsung amat cepat, karena di banyak
wilayah masih dilakukan pemberian obat secara tidak rasional.

DAFTAR PUSTAKA

Charismanda. S. B & I. N. Pramudaningsih. (2012). PENGARUH PEMBERIAN IMUNISASI


BCG TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT TBC PADA An.L DI DESA
KEDUNGWARU LOR KECAMATAN KARANGANYAR DEMAK. Kudus : Akademi
Keperawatan Krida Husada
Wahid, Abdul & Suprapto, Imam. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan
Pada Gangguan Sistem Respirasi. Jakarta : Trans Info Media.

Rafflesia, Ulfasari. 2014. Model Penyebaran Penyakit Tuberkulosis (TBC). Jurnal Gradien
Vol.10No.2Juli2014:983-986.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/gradien/article/viewFile/225/197.

CNN Indonesia. 2018. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181029131432-255-


342257/peneliti-temukan-vaksin-anyar-pencegah-tuberkulosis.
DW Inovator. 2018. https://www.dw.com/id/eradikasi-tbc-perang-panjang-tak-kunjung-
usai/a-44154802

NAMA : NUR ISNAINI WULAN RAHMADHANI

NIM : P27820517039

Anda mungkin juga menyukai