Anda di halaman 1dari 5

PENYANYI / BAND   » # A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z RADIO

Browse: HOME / Other / Ost gie / Puisi Lyric


 
Lirik Lagu Nicholas Saputra Puisi (Cahaya Bulan)

Puisi (Cahaya Bulan) - Nicholas Saputra
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yg biasa
pada suatu ketika yg telah lama kita ketahui
apakah kau masih sambut dahulu memintaku minum susu
sambil membenarkan letak leher kemejaku

kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
lembah bandalawangi 
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan" yg menjadi suram
meresapi belaian angin yg menjadi dingin

apakah kau masih membelaiku semesra dahulu

ketika kudepak, kau dekaplah lebih mesra
lebih dekat

apakau kau masih akan berkata
kudengar dekap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta 

cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tahu dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

Puisi dramatik : yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog,
maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu. Dalam puisi dramatik dapat saja penyair berkisah
tentang dirinya atau orang lain yang diwakilinya lewat monolog
contoh :
DIPONEGORO ( Chairil Anwar )

Di masa pembangunan ini


tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti


Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

puisi romance

Rabu, 01 April 2009


Bisakah kau sadari ....
Hati ini tak mampu berbohong,
Ingin hati bersamamu,
Hati ini terus bertahan,
Karena diriku mengharap semua belas kasih, hingga kau sadari.

Tak akan pernah menyerah,


Walau terus tersakiti.
Tak akan pernah berhenti,
Meski kau tak pahami.

Bisakah Kau Sadari ?


Semua rasa ini hanya untukmu.
Bisakah Kau Sadari ?
Kesetiaan yang akan kuberikan tulus untuk dirimu.
Contoh puisi naratif:

Aku adalah apa yang kupilih

Aku teringat adagium ‘aku adalah yang aku makan’atau ‘aku menjadi apa yang kupikirkan’

yang sebenarnya aku memilih yang kumakan dan kupikir maka aku lebih menyukai perkataanku ini ‘aku adalah apa yang
kupilih’

Aku teringat betul kala itu kutonton ‘little house on the prairie’ bukannya ‘si unyil’

kubaca ‘hello’ bukannya ‘hai’ dan sekarang aku tahu aku telah jauh hari memilih hidupku.

Aku pun teringat,sangat kuingat, saat aku memutuskan pulang dari perantauanku mengadu nasib di Sumbawa, meski baru
sebentar saja disana, malah belum sempat mengirimkan lamaran ke New Mount, karena sebelumnya, di kapal aku mendengar
Iwan Fals menyanyikan lagu yang menantang pendirianku ‘selamat jalan kawan, semoga kau benar’ aku memilih pulang

Aku tak melupakan, tak akan lupa, seketika kakiku tiba di rumah, segera setelahnya aku terima jadwal mengajar, dan aku
memilih menerimanya.

Aku teringat, masih teringat, haru biru perjuanganku memilih pendamping hidupku,

aku tak mungkin lupa, ketika aku memilih menyerahkan anak laki pertamaku, usia dua bulan, ke dokter-dokter bedah otak.

Aku masih ingat, masih terus ingat, doaku kepada Allah untuk mengijinkanku merawatnya kembali, apapun yang terjadi.

Aku teringat dan terus terus terus ingat aku telah memilih, aku mengakui bahwa aku memilih dan bukan berdiam, aku telah
menjadi apa yang kupilih dan bukan menyerah menyalahkan takdir.

Aku teringat, tak mungkin lupa, yang kupilih

Melbourne, 20 April 2009

Puisi untuk Anak Lelakiku tersayang, Senthforth Faizulhub

Senin, 2009 April 20 21:12:00 BNT

RequestArtikel.com.

Puisi lirik

KABAR DARI KOTA


Mulut ini masih terbungkam oleh kenaifan seorang pangeran
Dimana para bidadari menebarkan benih-benih dusta
Wajah manis kiranya berharga tuk sebuah anomi dunia
Bala tentara hanya mengilhami kekerasan
Bukan keadilan
Bukan ketentraman
Bukan juga keamanan
Hanya mengajarkan keonaran
Kerajaan ini hancur akan ketidakpastian
Banyak adonaan emas permata
Namun tak ada yang dapat mengolah
Banyak mimpi tentang ketentraman
Namun tak ada yang dapat menjadikan kenyataan
VIERA BUDYARIESQA
KATEGORI CINTA :

Rindu Di sekelip cemasku yang mendalam Terselip kerinduan yang mendalam Pada gelisahku yang kian gusar Cemburu di
hatiku mulai terbakar Cemas dengan ketiadaanmu Rindu…

Pengorbananku Beribu cinta datang padaku, beribu penolakan kuberikan Beribu harapanku padamu, namun belum jua tersapa
salamku padamu Belum berpihak jua cintamu padaku Samudra…

Kembang Ungu Kembang Ayu yang tumbuh di tengah rimbunnya dedaunan. Saat ku menyeruak diantara belukar yang tak rela
kuncupmu mengembang , seakan kelopak indahmu terbelenggu… Sungguh…

Hati Yang Menjerit malam ini terasa hening tak satupun yg mnemani membayangkan wajah yg tak pernah bisa kuu lupaa..
malam ini akuu sendiri gelap malam terasa mencekam namun tak pernah…

Semua TentangmuDi ujung lembayun senja Lamunan berhenti di bayangmu Bayang yang selalu menjadi mimpi Pada hati yang
menunggu Di gelapnya temaram bulan Khayalanku jatuh di dirimu Sosok…

Anda mungkin juga menyukai