Anda di halaman 1dari 2

PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK

A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN SOSIAL


Menurut Hurlock perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan perilaku yang
sesuai dengan tuntutan sosial dengan perilaku yang dapat diterima secara sosial, memenuhi
tuntutan yang di berikan oleh kelompok sosial, dan memiki sikap yang positif terhadap
kelompok sosialnya.
Syamsul Yusuf menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian
kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula di artikan sebagai
proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ;
meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerjasama.
B. BENTUK – BENTUK TINGKAH LAKU SOSIAL
Dalam perkembangan menuju kematangan sosial, anak mewujudkan dalam bentuk-
bentuk interkasi sosial diantarannya:
1. Pembangkangan (Negativisme)
2. Agresi (Agression)
3. Berselisih (Bertengkar)
4. Menggoda (Teasing)
5. Persaingan (Rivaly)
6. Kerja sama (Cooperation)
7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)
8. Mementingkan diri sendiri (Selffishness)
9. Simpati (Sympaty)
C. TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Masing-masing tahap terdiri dari tugas perkembangan yang khas yang menghadapkan
individu dengan suatu krisis yang harus dihadapi, yaitu:
1. Trust vs Mistrust (Percaya vs Tidak Percaya) sejak lahir-1 tahu
2. Autonomy vs Shame and Doubt (Otonomi vs Malu atau Ragu-ragu) antara usia 2-3 tahun
3. Initiative vs Guilt (Inisiatif vs Rasa Bersalah) antara 4-5 tahun
4. Industry vs Inferiority (industri vs inferior) usia 6-11 tahun
D. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK
Pada usia ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri (egosentris)
kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau memperhatikan
kepentingan orang lain).
Pada masa remaja berkembang “social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami
orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sikap
pribadi, minat, nilai-nilai, maupun perasaannya.
Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas. Pola dan
tingkah laku sosial orang dewasa berbeda beberapa hal dari orang yang lebh muda.
Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik da kognitif yang berkaitan dengan
penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan yang dihubungkan
dengan keluarga dan pekerjaan.
E. PERBEDAAN INDIVIDU DALAM PERKEMBANGAN SOSIAL
Makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut Lindgren (1980) menyangkut
variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. Adapun bidang-bidang
dari perbedaannya yakni:
1. Perbedaan Kognitif
2. Perbedaan Kecakapan Bahasa
3. Perbedaan Kecakapan Motorik
4. Perbedaan Latar Belakang
5. Perbedaan Bakat
6. Perbedaan Kesiapan Belajar
F. PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAH LAKU
Hubungan sosial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap tingkah laku individu.
Hubungan sosial individu dimulai sejak individu lahir sampai masuk ke masa prasekolah.
G. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA
DIDIK
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial yaitu:
1. Keluarga
2. Kematangan Anak
3. Status Sosial Ekonomi
4. Pendidikan
5. Kapasitas Mental, Emosi, dan Integensi
H. UPAYA MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan pendidik untuk mengembangkan sikap sosial
peserta didik antara lain:
1. Melaksanakan Pembelajaran Kooperatif
2. Melaksanakan Pembelajaran Kolaborasi
I. PERAN GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA
DIDIK
Ada beberapa peran guru dalam menstimulasi perkembangan sosial peserta didik, yaitu:
1. Memberikan berbagai stimulasi pada anak
2. Menciptakan lingkungan yang kondusif
3. Memberikan contoh Pendidik adalah contoh konkret bagi anak
4. Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan anak

Anda mungkin juga menyukai