Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGARUH DIASPORA INDIA DI MALAYSIA

TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA


MASYARAKAT MALAYSIA

untuk memenuhi nilai UAS Mata Kuliah Migrasi Internasional


Dosen Pengampu: Irza Khurun’in, S.IP., M.A. / Muhaimin Zulhair
Achsin, S.IP., M.A

Disusun oleh:

Shabrina Triandiani Puteri


175120400111009
Migrasi Internasional / A-5 / Absen: 15

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019

1
Daftar Isi
Daftar Isi ........................................................................................................................................ i

Daftar Tabel ................................................................................................................................... i

BAB I ............................................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 3

BAB II .......................................................................................................................................... 3

Diaspora .................................................................................................................................... 3

BAB III ......................................................................................................................................... 5

Diaspora India di Malaysia ....................................................................................................... 5

Pengaruh Diaspora India dalam Kehidupan Sosial dan Budaya di Malaysia ........................... 7

Analisis ................................................................................................................................... 10

BAB IV ....................................................................................................................................... 11

4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 11

4.2 Saran ................................................................................................................................. 11

Referensi ..................................................................................................................................... 12

Daftar Tabel
Table 1 Jenis Pekerjaan Diaspora berdasarkan daerah asalnya ....................................... 6

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan era informasi, teknologi, dan globalisasi pada saat ini semakin
menjadi salah satu faktor pendukung dalam perpindahan manusia untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan layak atau yang biasa kita kenal sebagai
migrasi. Dalam dunia hubungan internasional sendiri, migrasi bukan lagi menjadi
suatu hal yang tabu. Tahun 2019 ini, terjadat lebih dari 270 juta jiwa bergerak untuk
melakukan migrasi.1 Salah satu negara yang menjadi pelaku migrasi terbanyak ialah
India.2 Pada tahun 2017 lalu, India menjadi negara terbanyak dalam menyumbang
migran di dunia, migran dari India tercatat di IMO mencapai angka 17 juta jiwa.
Peringkat penyumbang migran ini disusul oleh Federasi Rusia sejumlah 11 juta jiwa,
Cina 10 juta jiwa, Bangladesh 7 juta jiwa, Republik Arab Syiria 7 juta jiwa, Pakistan,
dan Ukraina dengan jumlah 6 juta jiwa.3
Sedangkan yang menjadi negara tujuan migran paling tinggi biasanya adalah
negara-negara barat seperti Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Inggris, dan Perancis.4
Tetapi, negara-negara berkembang atau semi peri-peri juga tidak jarang menjadi
negara tujuan migran, seperti contohnya negara di kawasan Asia Tenggara yang
cukup diminati untuk menjadi destinasi mata pencahariaan selanjutnya. Di kawasan
Asia Tenggara, negara yang menjadi pilihan utama bagi para migran adalah Thailand,
Malaysia, dan Singapura.5

1
Data Migration Statistic: Immigration & EMmigration. (2019). Retrieved from Migration Data Portal:
https://migrationdataportal.org/data?i=stock_abs_&t=2019
2
Migration Policy institute. (n.d.). Retrieved from The Top Sending Regions of Immigrants in Australia,
Canada, and the United States: https://www.migrationpolicy.org/programs/data-hub/top-
sending-regions-immigrants-australia-canada-and-united-states
3
(2017). International Migration Report 2017. Departementof Economic and Social Affairs. New York:
United Nations. Retrieved from
https://www.un.org/en/development/desa/population/migration/publications/migrationreport/
docs/MigrationReport2017_Highlights.pdf
4
Edmond, C. (2017, November 22). Which countries do migrants want to move to? Retrieved from World
Economic Forum: https://www.weforum.org/agenda/2017/11/these-are-the-countries-migrants-
want-to-move-to/
5
Jamrisko, M. (2017, October 9). These Are the Top Destinations for Southeast Asia’s Migrants. Retrieved
from Bloomberg: https://www.bloomberg.com/news/articles/2017-10-09/thailand-malaysia-top-
destinations-for-southeast-asia-migrants

1
India sendiri sejak awal abad ke-20 lalu sudah mulai bergerak memasuki
Malaysia dikarenakan adanya kolonialisme dari Inggris, di mana orang-orang India
dibawa ke Malaysia untuk memenuhi persyaratan angkatan kerja pelayanan publik
kolonial dan perkebunan swasta.6 Hal ini pun kerap berlangsung hingga saat ini, di
mana pergerakan angka migran dari India menuju Malaysia masih sangat signifikan,
terutama dengan tujuan untuk mencari pekerjaan dan menempuh pendidikan.
Hasilnya hingga saat ini, individu dengan etnis India di Malaysia menempati 10%
dari total keseluruhan jumlah penduduk Malaysia.
Berkaitan dengan jumlahnya yang cukup banyak ini, masysrakat India di
Malaysia tentu memiliki diasporanya sendiri. Diaspora ini sudah terbentuk sejak
tahun 1936 di bawah pekerjaan tingkat rendah Malaysia yang bernama Central
Indian Association of Malaya (CIAM) yang menjadi media atau wadah bagi para
masyarakat India yang tinggal di Malaysia7 dan kemudian berada di bawah naungan
Malaysian Indian Congress atau MIC per tahun 1946 untuk mendukung kemerdekaan
Malaysia. Diaspora kemudian dianggap menjadi hal yang sangat menjanjikan bagi
India, sehingga pada tahun 2000, Ministry of Overseas Indian Affairs atau MOIA
dibentuk untuk menjadi lembaga khusus dalam menaungi diaspora India yang
tersebar di seluruh dunia.8
Diaspora ini, khususnya yang ada di Malaysia, sedikit banyak akan berdampak
dan membawa pengaruh untuk kehidupan sosial masyarakat yang ada di sekitarnya.
Maka dari itu penulis merasa bahwa penting untuk mengetahui tentang pengaruh
diaspora India di Malaysia dalam bidang sosial pada masyarakat Malaysia.

1.2 Rumusan Masalah

Dari hal yang telah dijabarkan di atas, maka rumusan masalah yang diangkat oleh
penulis ialah:
“Bagaimana pengaruh diaspora India di Malaysia dalam bidang sosial dan
budaya?”

6
Indians in Malaysia. (n.d.). Retrieved from Non Resident Indians Online:
https://www.nriol.com/indiandiaspora/malaysia-indians.asp
7
Parmer, N.J. 1960. Colonial Labor Policy and Administration: A History of Labor in the Rubber Plantation
Industry in Malaya 1910–1941. New York: J.J. Augustin Inc.
8
Ministry of Overseas Indian Affairs. About Us – An Overview: http://moia.gov.in/services.aspx?mainid=6
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa signifikan peranan
diaspora atau masyarakat negara lain di dalam kehidupan sosial dan budaya suatu
negara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi dan referensi terkait peranan
diaspora dalam suatu negara.

BAB II
KERANGKA TEORI

Diaspora

Konsep diaspora belakangan ini mulai dikaitkan dengan hal-hal teknologi dan
tidak terlepas transnasionalisme karena diaspora terjadi di lintas batas negara. Teknologi
pun sekarang ini dinilai menjadi faktor pendorong terpenting bagi diaspora karena dapat
mempermudah mobilisasi, penyebaran informasi, dan proses-proses perubahan politik
ataupun budaya lainnya. Namun jika dikembalikan pada asalnya, konsep diaspora ini
ialah konsep yang berfokus pada hubungan-hubungan antar migran yang ada di negara
lain dan masyarakat atau publik di negara tujuan tersebut.9 Diaspora awalnya merupakan
sebuah konsep tentang kelompok nasionalis dan bagian dari pemerintah yang ingin
mencapai tujuan nasional atau kepentingan bangsa. Diaspora juga dianggap sebagai
media untuk mengatur dan mengontrol populasi rakyat suatu negara yang berada di
negara lain.

Secara harfiah, diaspora sendiri berasal dari bahasa Yunani, diasperien, di mana
dia- yang berarti di seberang dan –sperien yang berarti menyebar birbit.10 Namun secara
umum dan terminologi, diaspora seringkali diartikan pada hal-hal yang mengacu pada
masyarakat global seperti imigran, expatriate, refugee, guest-worker, exile community,

9
Kenny. 2013. Diaspora: A Very Short Introduction. Oxford University Press.
10
Braziel and Mannur. 2003. Theorizing Diaspora. Publish: Blackwell.

3
overseas-community, [dan] ethnic community11. Pada tahun 1970, diaspora mengalami
perkembangan gagasan pemikiran menjadi diaspora yang modern.

Diaspora modern ini lebih merujuk pada masyarakat atau kelompok yang berada
di luar jangkauan mereka, seperti: ekspatriat, pengungsi, tamu, imigran, kaum dengan
etnis dan ras minoritas, dan orang-orang asing lainnya.12 peranan diaspora ini sangat
penting karena berpartisipasi langsung dalam masyarakat luas dan dapat menciptakan
pengetahuan baru tentang budaya di wilayah lain. Sehingga diaspora bukan hanya
dianggap sebagai perpindahan atau perjalanan yang biasa.

Akibat banyak tafsir dan perubahan makna dari diaspora ini, William Safran
kemudian mencetuskan ciri-ciri kaum atau golongan yang dapat disebut sebagai
diaspora. Ciri-ciri ini meliputi:13

- keberadaan mereka yang terpisah dari tanah air asli mereka ke daerah asing atau
baru, baik itu secara traumatis (terpaksa) atau dalam upaya mengejar
kemungkinan ekonomis atau ambisi kolonial;
- kenangan bersama akan tanah air dengan orang-orang sebangsa biasanya tentang
cerita kemerdekaan;
- harapan atau angan akan kondisi ideal tanah air mereka serta komitmen dalam
membantu pembangunan, keamanan, kesejahteraan, dan sebagainya;
- kecenderungan untuk kembali ke tanah air ataupun hanya sekedar berhubungan
dengan orang-orang yang tinggal di tanah air;
- rasa empati yang tinggi serta tanggung jawab bersama antara sesama etnis atau
agama yang tinggal ditempat baru; dan
- kemampuan kreatif yang lebih dibandingkan penduduk lokal yang disertai
kemampuan toleransi terhadap pluralisme yang lebih tinggi.

Hal ini juga diteruskan oleh Rogers Brubaker yang membentuk tiga tingkatan
diaspora. Tingkatan pertama menurut Rogers Brubaker ialah penyebaran

11
Clifford, James. 1994. “Diasporas.” Cultural Anthropology. University Of California. Santa Cruz.
12
Safran, W. 1991. Diasporas in modern societies: myths of homeland and return. Diaspora: A Journal of
Transnational Studies. 1(1)
13
ibid.
karakteristik masyarakat atau kelompok tertentu di luar batasan negara. Tingkatan
kedua merujuk kepada pelaku diaspora yang masih berorientasi pada tanah air di
mana pelaku masih memiliki ikatan yang kuat pada tanah airnya dan merasa bahwa
ia adalah seorang imigran baru sehingga masih berperilaku sesuai dengan budaya dan
tradisi tanah airnya meskipun ia berada di negeri lain.14 Tingkatan diaspora yang
tertinggi atau ketiga ialah diaspora yang boundary maintenance, yang artinya,
diaspora ini mengacu pada usaha-usaha untuk hidup dan menghidupkan
keberlangsungan nilai, ritual, budaya, tradisi, dan norma apapun yang masih
berhubungan dengan tanah airnya meskipun ia berada di negara lain.15

BAB III
PEMBAHASAN

Diaspora India di Malaysia

Per tahun 2018 lalu, jumlah populasi masyarakat di Malaysia mencapai angka
29.1 juta jiwa. India menempati posisi ketiga dalam etnis terbanyak di Malaysia yaitu
sejumlah 2.01 juta jiwa atau sekitar 6.9% dari total keseluruhannya. Jumlah ini
meningkat sejak empat tahun terakhir di mana pada tahun 2014 lalu, jumlah masyarakat
atau diaspora India di Malaysia hanya sekitar 2.050.000 jiwa yang menempati posisi
kedua dari Top 10 Nations with Indian Diaspora.16 Dilansir dari sejarahnya, diaspora
India ini dikirim ke wilayah Malaysia untuk menjadi buruh atau pekerja, tepatnya buruh
di perkebunan karet, hal ini menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat India masih
sering bermigrasi ke Malaysia – mereka menganggap bahwa Malaysia dapat menjadi
sumber mata pencaharian dan menyediakan lapangan kerja bagi mereka.

Diaspora India di Malaysia semakin meningkat apalagi setelah kemerdekaan


Malaysia pada tahun 1957. Di mana setelah kemerdekaannya, Malaysia memberikan

14
Brubaker, Rogers. 2005. “The ‘Diaspora’ Diaspora” in Ethnic and Racial Studie. Univeristy of California.
Los Angels
15
Tololyan, Khachig. 2007. “The Contemporary Discourse of Diaspora Studies.” In Comparative Studies of
South Asia, Africa, and the Middle East.
16
Population & Demography. (2018, July 31). Retrieved from Department of Statistic Malaysia, Official
Portal:
https://www.dosm.gov.my/v1/index.php?r=column/cthemeByCat&cat=155&bul_id=c1pqTnFjb2
9HSnNYNUpiTmNWZHArdz09&menu_id=L0pheU43NWJwRWVSZklWdzQ4TlhUUT09

5
hak-hak ekonomi berupa kebebasan bekerjadan mencari keuntungan ekonomi serta
diberikannya hak kewarganegaraan kepada kaum etnis India dan Tiongkok di Malaysia.
Hak istimewa ini diberikan kepada etnis India dan Tionghoa karena mereka merasa
sangat terbantu oleh kedua etnis ini dalam mencapai kemerdekaannya. Hal ini membuat
diaspora India di Malaysia tersebar di banyak segmen lapangan pekerjaan, bukan lagi
sebagai buruh di kebun, tetapi sekarang sudah ulai merambat ke pekerjaan lainnya seperti
polisi, bidang kesehatan, bidang hukum, transportasi, dan yang paling marak adalah pada
sektor makanan.17

Segmen pekerjaan yang diisi oleh diaspora India ini terbagi dalam beberapa
bidang dan mayoritas selaras dengan asal daerah para diaspora pengelompokan pekerjaan
ini dapat dilihat pada table berikut

Table 1 Jenis Pekerjaan Diaspora berdasarkan daerah asalnya

Daerah Asal Jenis Pekerjaan


Awalnya sebagai buruh karet dan
Tamil sekarang sudah banyak yang masuk ke
segmen pemerintahan
Telegu Buruh
Malayalee Ahli bidang swasta
Gujarat dan Sindhi Ahli tekstil
Mayoritas di pekerjaan jasa seperti guru
Sikh
dan polisi
Sumber: Ministry of Overseas Indian Affairs.

Diaspora India di Malaysia semakin merasa senang saat Najib Razak dilantik
menjadi Perdana Menteri Malaysia. Hal ini dikarenakan Najib Razak dianggap sebagai
sosok yang sangat memperhatikan komnitas dan diaspora India di Malaysia. Hal ini dapat
dilihat saat Razak membebaskan pemimpin gerakan masyarakat India di Malaysia yang
tertangkap dan ditahan akibat tuduhan keamanan internal. Najib Razak juga membentuk
sebuah komite baru bernama Komite Khusus Kabinet untuk Komunitas India yang
berada dalam naungan Departemen Perdana Menteri. Hasilnya, para diaspora India

17
Country Brief: MALAYSIA. Ministry of Overseas Indian Affairs. 2013
mendapat alokasi dana dari pemerintah senilai RM 5,35 Miliar dalam masa
pemerintahannya.18

Di rezim ini juga tercipta slogan 1Malaysia sebagai bentuk toleransi antaretnis
yang tinggi di Malaysia. Slogan ini diharapkan mampu menciptakan perdamaian dan
keharmonisan antaretnis di Malaysia. Hasilnya, pada rezim ini, diskriminasi kepada
kaum India di Malaysia mulai menurun.

Pengaruh Diaspora India dalam Kehidupan Sosial dan Budaya di Malaysia

Jumlah diaspora India yang cukup banyak di Malaysia ini tentu secara langsung
maupun tidak langsung berpengaruh pada kehidupan sosial dan budaya di Malaysia.
Selain karena jumlahnya yang besar, sifat toleran pemimpin yang kemudian mendukung
eksistensi diaspora India di Malaysia juga semakin menguatkan diaspora Malaysia.
Bahkan, diaspora India ini berhasil memunculkan banyak asosiasi baru yang
berhubungan dengan India di Malaysia seperti Organsiasi PIOs, Asosiasi Malaysia
Lulusan Universitas India (MAIUG), Organisasi Global India Asli (GOPIO), dan
Masyarakat Lulusan Kedokteran India dan Malaysia (SOMGRIM).19

Dalam aspek sosial dan budaya, pengaruh India di Malaysia dapat dilihat pada
terbentuknya pusat kajian India yang berfokus pada bahasa India dan masyarakat Tamil
di University of Malaysia. Lalu ada pula sekolah khusus milik kuil Narain Laxmi yang
khusus mengajarkan bahasa Hindi. Di luar sektor pendidikan, penyebaran budaya India
juga dilakukan melalui media-media seperti pertunjukan atau festival. Di Malaysia
sendiri, The Temple of Fine Arts, Sutra Dance Theatre, Shektra Dance Group, dan Tanji
Kamla Dance Group secara rutin menyelenggarakan pertunjukan musik klasik India dan
tarian-tarian khas India. Terdapat pula media cetak di Malaysia seperti Tamil Nasiol dan
Malaysia Nanban yang merupakan harian terkemuka Tamil.20

18
Najib and 1Malaysia from Point of View of Indian Community. Dilansir dari
http://www.nambikei.com/2012/08/najib-and-1malaysia-from-point-of-view-of-
indiancommunity/
19
Azizi, N. (n.d.). KEBIJAKAN DIASPORA INDIA DI ASIA TENGGARA: CORAK STRATEGI EKONOMI DALAM
IKATAN IDENTITAS BUDAYA. Jurnal Kajian Budaya.
20
ibid.

7
Selama kurang lebih 2000 tahun mengunjungi Malaysia, memang mungkin
tujuan awal India berada di Malaysia ialah berdagang. Namun tidak dapat dipungkiri
bahwa banyak pula masyarakat India yang kemudian datang ke Malaysia untuk
menyebarkan ajaran agama dan bahasa. Hal ini masih membekas dan tertinggal dan dapat
terlihat jelas di bahasa melayu yang digunakan Malaysia, tradisi makanan dan berpakaian
masyarakat asli Melayu.21 Budaya India yang tersebar ini dikarenakan masyarakat India
sangat terbiasa untuk mempraktikan apapun kebiasaan budayanya hingga saat ini.
Perilaku diaspora masyarakat India ini dapat digolongkan pada tingkatan tiga menurut
teori dari Rogers Brubaker, sehingga persebaran budaya dari India semakin cepat dan
mudah terjadi di Malaysia.

Dari sisi Malaysia sendiri, sifat yang terbuka dan sangat toleran ini membuat
integrasi budaya antara Melayu dan India sangat mudah untuk semakin bersatu. Adaptasi
budaya juga semakin mudah terjadi karena kedekatan antar satu sama lain. Asimilasi
budaya yang terjadi juga tidak terlepas dari peranan individu dalam mengedukasi
masyarakat. Pada kasus ini, Abdullah Munsyi – yang merupakan penulis terkenal di
Malaysia – mengedukasi masyarakat sekitarnya tentang suku-suku dan agama keturunan
di India, seperti Hindu dan Islam, pernikahan antar suku, ras-ras India seperti Keling dan
asal usulnya dari India Selatan, dan Tamil yang merupakan bahasa asli India.22 Edukasi
ini dinilai mampu membuka pikiran masyarakat Melayu dan membuat mereka mau
menerima dan mempraktikan budaya lain. Persebaran budaya ini juga semakin banyak
terjadi karena adanya pernikahan antarbudaya yaitu India dan Melayu yang terjadi.
Sehingga semakin banyak unsur-unsur budaya dari India yang masuk ke Melayu.

Akulturasi antara budaya Melayu dan India di Malaysia ini dapat terlihat dari
beberapa hal, yaitu: bahasa, kepercayaan dan ideologi, serta adat dan tradisi. Dikutip dari
pernyataan Ubaithulla, asimilasi bahasa di Malaysia dari bangsa Malay dan India dapat
terlihat dengan jelas. Hal ini dikarenakan banyaknya kata-kata asli melayu yang
merupakan terapan atau serupa dengan bahasa Tamil dan Sansekerta.23 Pada jaman dulu
juga di Malaysia dipercaya bahwa jika seseorang fasih dan mahir berbahasa Tamil akan

21
Ubaithulla. (2001). Namaihu Nadu Nam Makkal: Malaysia Kuala Lumpur: Ubaidi Foundation.
22
Hamzah, H. (2007). Hikayat Abdullah. Selangor: PTS Publication and Distributors.
23
Ubaithulla, op. cit.
hidup lebih kaya dan berkecukupan daripada mereka yang tidak belajar. Hal ini
menyebabkan bahasa Tamil dipelajari sejak dahulu kala bahkan sejak zaman nenek
Moyang di Melaka. Bahasa Tamil juga dipercaya berguna untuk melakukan perhitungan
dan transaksi jual beli mengingat mayoritas pedagang pada masa itu ialah orang-orang
India. Sehingga dengan mempelajari bahasa Tamil dipercaya akan dapat sukses untuk
menjadi pedagang atau pebisnis di masa yang akan mendatang.24

Setelah abad ke-19, asimilasi bahasa antara orang Melayu dan India berubah
adalah menjadi kepada orang India yang mulai belajar bahasa Melayu karena bahasa
Melayu ini dijadikan sebagai Bahasa Nasional Malaysia. Selain itu hal ini juga terjadi
karena masyarakat India di Malaysia sudah banyak yang memutuskan untuk menetap di
Malaysia dan menikah dengan bangsa lain seperti Cina, Jawa, non-muslim, ataupun
budak-budak pada masa itu. Bahasa Tamil kemudian tergantikan menjadi Bahasa
Melayu, hanya saja, banyak terapan di dalam Bahasa Melayu yang berasal dari Bahasa
Tamil.

Era klasik Tamil juga membawa pengaruh dan edukasi penting terkait beragama
bagi masyarakat Malaysia. Ajaran dan kepercayaan India bahwa setiap manusia harus
melewati proses gurukulam, di mana para bachelor diharuskan untuk menjalani pelatihan
spiritual dan akademis dengan ketat dan serius.25 Tradisi India ini dilakukan dengan cara
mengirim anak-anak kepada Guru untuk melakukan praktik dan pelatihan spiritual dan
akademik. Guru yang dipercaya biasanya ialah Brahmana. Hal ini diadaptasi dengan baik
oleh masyarakat Malaysia khususnya di Malaka pada era kekaisaran Inggris. Musyni
Abdullah memberi saran kepada masyarakat dan orang tua sekitar bahwa mereka harus
mengirimkan anak-anaknya untuk berguru mengenai pelatihan spiritual dan akademik.
Nantinya, orang tua akan membayar biaya guru dan setelah lulus dan anak diperintahkan
untuk menyembah guru dan orang tua.

Para guru kemudian diberi baju, sapu tangan, sepasang sepatu dan sejumlah uang
-- senilai sepuluh dolar pada masa itu – untuk diterapkan dan melegalkan semua ajaran
yang telah diajarkan. Tradisi anak yang memulai pendidikan dengan meminta restu guru

24
Zahari, R. (2008). Kenang-kenangan Abdullah Munsyi. Selangor: IBS Book Private Limited.
25
Susan, O. (1984). The role of religious values in the South Indian family structure in West Malaysia.
Indian Studies Department's Jounal (June), 171-179.

9
dan orang tua, membawa nampan sirih dengan permen, lalu akhirnya orang tua
membayar guru dengan sejumlah uang untuk melegalkan pendidikan itu mirip dengan
tradisi India. Bedanya, dalam tradisi Melayu anak akan kembali ke rumah setelah jam
sekolah yang berbeda dengan tradisi India di mana anak harus tinggal di kediaman guru
atau di asrama sampai ia menyelesaikan studinya.26

Aspek terakhir yatiu tradisi di sini dapat dilihat bahwa banyak sekali praktik
langsung dari budaya-budaya India yang diterapkan pada kegiatan ritual melayu seperti
upacara adat, upacara penobatan raja, upacara-upacara istana, fungsi sosial, dan banyak
ritual keluarga kerajaan lainnya. Selain itu, kuliner atau makanan khas India dan juga
pakaian khas India banyak diadopsi menjadi bagian dari Melayu. Perilaku raja Melayu
juga dinilai meniru gaya pemimpin raja India yang seringkali memberi apresiasi dan
hadiah kepada rakyatnya, terutama yang bertanggung jawab atas hal-hal sosial. Salah
satu yang dapat terlihat dengan jelas adalah upacara keagamaan Hindu yang dilakukan
dengan bahasa Melayu.27

Analisis

Dari hal-hal di atas dapat dilihat bahwa peranan diaspora India di Malaysia cukup
kuat. Jika ditinjau dari ciri-ciri yang dicetuskan oleh William Safran, diaspora India di
Malaysia memenuhi hampir seluruh kriteria dan ciri-ciri diaspora tersebut terutama pada
poin “rasa empati yang tinggi serta tanggung jawab bersama antara sesama etnis atau
agama yang tinggal ditempat baru dan kemampuan kreatif yang lebih dibandingkan
penduduk lokal yang disertai kemampuan toleransi terhadap pluralisme yang lebih
tinggi.” Hal ini dapat dilihat di mana kehadiran masyarakat India di Malaysia tidak
mengganggu aktivitas dan keamanan masyarakat asli Melayu.

Meninjau lebih jauh terkait diaspora India, jika mengacu pada konsep tingkatan
yang dicetuskan oleh Rogers Brubaker, pada awal kemunculannya diaspora Indonesia
ini berada di tingkat ketiga karena sangat menjunjung tinggi dan mempengaruhi
masyarakat Melayu agar mau ikut serta dalam tradisi atau kebiasaan India. Namun
seiring dengan berjalannya waktu, diaspora India ini dapat dikatakan masuk ke level atau

26
Hamzah, op.cit.
27
Zahari, op.cit.
tingkatan yang kedua, di mana mereka hanya masih melakukan kebiasaan dan ritualnya
dalam kehidupan sehari-harinya saja.

Asimilasi yang terjadi akibat pengaruh dari diaspora India di Malaysia ini dapat
dikatakan cukup berhasil karena – meskipun banyak yang telah tergantikan – banyak hal
dari budaya, tradisi, dan kepercayaan India yang diterapkan dalam kehidupan Melayu.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh sosial dan
budaya yang dibawa oleh diaspora India di Malaysia cukup dapat mempengaruhi
banyak aspek kehidupan masyarakat Melayu, bukan hanya masyarakat biasa tetapi
sampai ke level kerajaan. Berhasilnya hal ini juga disebabkan oleh perilaku dan sikap
masyarakat Malaysia yang sangat toleran, pemimpin yang memberi perhatian lebih
kepada masyarakat asing di negaranya, dan edukasi yang baik ke masyarakat sekitar
tentang perbedaan. Asimilasi yang terjadi antara masyarakat Malaysia dengan India
ini menciptakan integrasi sosial dan rasa pengertian antar satu sama lain.

4.2 Saran

Saran penulis terkait tulisan ini ialah semoga Malaysia dapat mempertahankan
budaya-budaya yang muncul dari asimilasinya bersama India dan menjadikannya
sebagai budaya atau ciri khas dari Malaysia. Harapannya juga Malaysia dapat lebih
menyaring dengan baik budaya-budaya yang masuk ke negeranya agar tidak
menghilangkan budaya yang telah terbentuk dari leluhurnya. Rasa toleransi antar
etnis juga harus tetap dijaga agar tidak terjadi perpecahan ataupun konflik etnis.

11
Referensi
(2017). International Migration Report 2017. Departementof Economic and Social
Affairs. New York: United Nations. Retrieved from
https://www.un.org/en/development/desa/population/migration/publications/migr
ationreport/docs/MigrationReport2017_Highlights.pdf
Azizi, N. (n.d.). KEBIJAKAN DIASPORA INDIA DI ASIA TENGGARA: CORAK
STRATEGI EKONOMI DALAM IKATAN IDENTITAS BUDAYA. Jurnal
Kajian Budaya.
Braziel and Mannur. 2003. Theorizing Diaspora. Publish: Blackwell.
Brubaker, Rogers. 2005. “The ‘Diaspora’ Diaspora” in Ethnic and Racial Studie.
Univeristy of California. Los Angels
Clifford, James. 1994. “Diasporas.” Cultural Anthropology. University Of California.
Santa Cruz.
Country Brief: MALAYSIA. Ministry of Overseas Indian Affairs. 2013
Data Migration Statistic: Immigration & EMmigration. (2019). Retrieved from
Migration Data Portal: https://migrationdataportal.org/data?i=stock_abs_&t=2019
Edmond, C. (2017, November 22). Which countries do migrants want to move to?
Retrieved from World Economic Forum:
https://www.weforum.org/agenda/2017/11/these-are-the-countries-migrants-want-
to-move-to/
Hamzah, H. (2007). Hikayat Abdullah. Selangor: PTS Publication and Distributors.
Indians in Malaysia. (n.d.). Retrieved from Non Resident Indians Online:
https://www.nriol.com/indiandiaspora/malaysia-indians.asp
Jamrisko, M. (2017, October 9). These Are the Top Destinations for Southeast Asia’s
Migrants. Retrieved from Bloomberg:
https://www.bloomberg.com/news/articles/2017-10-09/thailand-malaysia-top-
destinations-for-southeast-asia-migrants
Kenny. 2013. Diaspora: A Very Short Introduction. Oxford University Press.
Migration Policy institute. (n.d.). Retrieved from The Top Sending Regions of
Immigrants in Australia, Canada, and the United States:
https://www.migrationpolicy.org/programs/data-hub/top-sending-regions-
immigrants-australia-canada-and-united-states
Ministry of Overseas Indian Affairs. About Us – An Overview:
http://moia.gov.in/services.aspx?mainid=6
Najib and 1Malaysia from Point of View of Indian Community. Dilansir dari
http://www.nambikei.com/2012/08/najib-and-1malaysia-from-point-of-view-of-
indiancommunity/
Parmer, N.J. 1960. Colonial Labor Policy and Administration: A History of Labor in the
Rubber Plantation Industry in Malaya 1910–1941. New York: J.J. Augustin Inc.
Population & Demography. (2018, July 31). Retrieved from Department of Statistic
Malaysia, Official Portal:
https://www.dosm.gov.my/v1/index.php?r=column/cthemeByCat&cat=155&bul_
id=c1pqTnFjb29HSnNYNUpiTmNWZHArdz09&menu_id=L0pheU43NWJwR
WVSZklWdzQ4TlhUUT09
Safran, W. 1991. Diasporas in modern societies: myths of homeland and return.
Diaspora: A Journal of Transnational Studies. 1(1)
Susan, O. (1984). The role of religious values in the South Indian family structure in
West Malaysia. Indian Studies Department's Jounal (June), 171-179.
Tololyan, Khachig. 2007. “The Contemporary Discourse of Diaspora Studies.” In
Comparative Studies of South Asia, Africa, and the Middle East.
Ubaithulla. (2001). Namaihu Nadu Nam Makkal: Malaysia Kuala Lumpur: Ubaidi
Foundation.
Zahari, R. (2008). Kenang-kenangan Abdullah Munsyi. Selangor: IBS Book Private
Limited.

13

Anda mungkin juga menyukai