Anda di halaman 1dari 14

KODE ETIK PROFESI

Materi Kuliah:
ETIKA PROFESI
Dosen Pengampu: Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, MT

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
KODE ETIK PROFESI

Sesuai dengan
PP. No. 28/2000 Pasal 24 (4) dan (5),

Asosiasi Perusahaan dan / atau Asosiasi


Profesi wajib memiliki dan menjunjung
tinggi Kode Etik
1. Harus Profesional yaitu dalam melaksanakan tugas pekerjaannya
dibidang Jasa Konstruksi harus memiliki Sertifikat Keahlian
sesuai dengan ketentuan UUJK
2. Bertindak konsekuen, jujur dan adil dalam menjalankan
profesinya
3. Menghormati dan tidak boleh merugikan profesi orang lain
4. Memperhatikan dengan sunguh-sungguh dan tidak merugikan
kepentingan umum khususnya yang menyangkut lingkungan
5. Taat kepada Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku
6. Memberi bimbingan untuk peningkatan profesionalisme sesama
7. Memenuhi baku kinerja dan tanggung jawab profesi dengan
integritas tinggi dengan tidak menerima pekerjaan diluar
keahliannya
8. Menjunjung tinggi martabat profesi bersikap terhormat, dapat
dipercaya, dan bertanggung jawab secara profesional berazas
kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual
9. Menggunakan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki, wajib
menyampaikan pendapat dan pernyataan dengan jujur
berdasarkan bukti dan tanpa membedakan
CIRI-CIRI TINDAKAN YANG PROFESIONAL

1. Jujur
2. Adil
3. Satunya pikiran, ucapan dan tindakan (komitmen & konsisten)
4. Dapat dipertanggung jawabkan (accountable)
5. Bertanggung jawab (responsible)
6. Setia kepada Bangsa dan Negara
7. Tepat janji
8. Hormat kepada orang lain
9. Mengutamakan kepentingan masyarakat
10. Memberikan karya yang terbaik
11. Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
12. Berupaya menjaga pelestarian lingkungan
STANDAR KOMPETENSI
STANDAR
Sesuatu yang ditetapkan/dibakukan dan disusun berdasarkan konsensus semua
pihak terkait dengan memperhatikan:
 Persyaratan yang ditentukan

 Perkembangan IPTEK

 Pengalaman

untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

KOMPETENSI
KEMAMPUAN SESEORANG YANG DILANDASI ATAS PENGETAHUAN ,
KETERAMPILAN , DAN SIKAP KERJA UNTUK MELAKSANAKAN SESUATU PEKERJAAN
KOMPETENSI

KOMPETENSI
Kompetensi

Knowlegde
Pola pikir
Konseptual
Dasar-dasar teori
Mempunyai referensi
Kompetensi
Skill
Management Technical
leadership
Time management
Analysis
Management
Decision making
Communication
Teamwork
Human relationship
Drawing
Time control
Part estimator
Installation Technical

Quality control
Finishing
Design
Kompetensi
Attitude
Sikap kerja
Membuka telinga bagi orang lain
Budaya mencatat
Berfikir positif
One-ness
Continuous Improvement
KOMPETENSI DASAR
LULUSAN PENDIDIKAN
PLANOLOGI ANGGOTA ASPI
Knowledge Skill Attitude

ENHANCING PROCESS

• Pemenuhan Bakuan Kompetensi


• Pemenuhan Skor yang disyaratkan
BAKUAN KOMPETENSI AHLI PERENCANAAN
Faktor Perencana Perencana Perencana
Pratama Madya Utama

Kompleksitas Obyek Sederhana Agak rumit • Rumit


• Kawasan Khusus

Perumusan Masalah Mengenali Merumuskan Mendefinisikan


(mengikuti fisik) (Formulasi) permasalahan baru
hasil wacana

Pemecahan Masalah Penyelesaian Penyelesaian Khusus Menemukan


Umum penyelesaian baru

Metoda Riset Mampu Menentukan metode Mampu menjelaskan


mengaplikasi tertentu untuk mengapa memilih
(menetapkan) persoalan tertentu suatu metoda
tertentu

Gradasi Knowledge Mengetahui Memahami/ Mampu mencari/


(Bloom Taxonomy) (Spesifikasi, alat Menterjemahkan merumuskan/
bantu) (Comprehension) menyusun
REFERENSI
• Salam, Abdul Alim, 4 Agustus 2008, Kompetensi
Perencana dan Proses Sertifikasi, Angkatan ke XXIX,
IAP, Semarang.
• Soepartono, UU Jasa Konstruksi No. 18 Tahun 1999,
Kompetensi Perencana dan
Proses Sertifikasi, Angkatan ke XXIX, IAP, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai