Sifat-sifat Larutan
Sifat fisik larutan pada umumnya terbagi menjadi 3
Yaitu:
1. Sifat koligatif. tergantung pada jumlah partikel
dalam larutan
2. Sifat aditif. tergantung pada atom total dalam
molekul atau pada jumlah sifat konstituen dalam
larutan,
3. Sifat konstitutif, tergantung pada atom penyusun
molekuk (pada jenis atom dan jumlah atom)
Larutan ideal
Jika interaksi antarmolekul komponen larutan sama
besar terhadap interaksi antarmolekul komponen
tersebut pada keadaan murni, maka terbentuklah
idealisasi yang disebut larutan ideal. Larutan ideal
mematuhi hukum Raoult, yaitu tekanan uap pelarut
(cair) berbanding tepat lurus terhadap fraksi mol pelarut
dalam larutan.
Larutan yang benar-benar ideal tidak ada dialam, tetapi
larutan memenuhi hukum Raoult sapai batas tertentu.
Contoh larutan yang pas dianggap ideal ialah campuran
benzana serta toluena. Cairan lain larutan ideal
merupakan volumenya ialah jumlahan tepat volume
komonen-komponen penyusunnya. Pada larutan non-
ideal, penjumlahan volue zar terlarut murni serta pelarut
murni tidaklah sama terhadap volume larutan.
Pembuatan Larutan
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat
(konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut
agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu
larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-
kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama
dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar
panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat
pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh
sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat
pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang
dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan
menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di
dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit.
Konsentrasi Larutan
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif
digunakan konsentrasi. Konsentrasi adalah
perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut,
dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut
dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut.
Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi,
yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm
serta ditambah dengan persen massa dan persen volume.
Keterangan :
M1 : Konsentrasi larutan sebelum diencerkan
V1 : Volume larutan atau massa sebelum diencerkan
M2 : Konsentrasi larutan setelah diencerkan
V2 : Volume larutan atau massa setelah diencerkan
2. Molalitas
Molalitas ialah jumlah zat terlarut pada tiap kilogram
pelarut, dalam molalitas tidak ada volume, namun massa
yang tidak berepengaruh pada suhu.
3. Persen Massa
Persen massa atau sering disebut persen bobot per bobot
(% b/b), menyatakan jumlah massa zat terlarut dalam
100 bagian massa larutan Rumus persen massa :