3 Hidroterapi
2.3.1 Definisi Hidroterapi
Hidrotherapy atau Terapi hidro merupakan terapi yang menggunakan air
sebagai modalitas terapi untuk membantu klien dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.Pada prinsipnya terapi hidro, terapi yang diberikan
kepada klien memanfaatkan sifat fisik air (daya apung air/bouyancy), tekanan
hidrostatik, dan sifat viskositas air), serta sifat hidrodinamik/aliran air dan
termodinamik (suhu panas dan dingin). Daya apung air/bouyancy akan
mengurangi gaya gravitasi tubuh dalam air, sehingga akan mengurangi tekanan
pada sendi yang akan mengurangi rasa nyeri dan memudahkan pergerakan pada
saat dilakukan latihan fisik bawah air. Tekanan hidrostatik pada perawatan
Terapi hidro akan meningkatkan aliran darah menuju jantung, sehingga
diperlukan pengawasan khusus pada klien dengan penyakit jantung dan
pembuluh darah. Viskositas/kekentalan air dapat dimanfaatkan untuk
memberikan tahanan pada latihan kekuatan otot klien.Sifat hidrodinamik air
adalah akibat pergerakan gelombang air baik secara linier maupun turbulensi.
Efek turbulensi merupakan jenis gelombang yang paling sering digunakan,
salah satunya pada whirlpool tub yang dapat bermanfaat memberikan tekanan
pada tubuh yang akan membantu memperlancar aliran darah dan getah bening
klien. Suhu air yang digunakan dapat hangat atau dingin tergantung dari tujuan
pemberian terapi. Penggunaan air hangat akan meningkatkan aliran darah dan
memberikan efek relaksasi, sedangkan penggunaan air dingin akan membantu
mengurangi rasa nyeri dan mengurangi proses peradangan (Kemenkes RI,
2014).
2.3.2 Manfaat Hidroterapi
Sesuai dengan teori sifat fisik air, hidrodinamik, dan termodinamik maka dapat
disimpulkan bahwa terapi hidro dapat memberikan manfaat. Manfaat
hidroterapi menurut Williams & Wilkins (2008) yaitu :
a. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
b. Meningkatkan fungsi sistem persarafan.
c. Melancarkan aliran darah dan cairan limfa
d. Memperbaiki metabolisme sel.
e. Memperbaiki sistem pencernaan dan pembuangan zat sampah/racun
(detoxifying effect).
f. Mengurangi ketegangan otot, mengatasi kaku persendian dan rasa sakit.
g. Memperbaiki sistem pernafasan.
h. Tubuh menjadi lebih kuat dan sehat
i. Memberikan efek relaksasi dan mengurangi stress.
j. Memperbaiki keseimbangan dan koordinasi.
k. Memperbaiki postur tubuh, melatih keseimbangan, serta koordinasi anggota
gerak tubuh.
b. Tekanan
Penggunaan tekanan pada terapi hidro biasanya dilakukan pada penggunaan
Under water Massase, Swiss shower, Vichy Shower, Scotch Hose dan
Aquamedic pool. Penggunaan tekanan akan mengakibatkan:
Peningkatkan suhu dengan cepat
Tergantung posisi bubble
Area konsentrasi
Splash tiba-tiba
Sensasi menguatkan
c. Durasi Perawatan
Lamanya perawatan harus diusahakan sama dengan waktu istirahat setelah
perawatan, dengan menggunakan pedoman berikut :
Pemula 5 – 15 menit
Usia 60 keatas 5 –15 menit
Klien sehat 20 – 30 menit
2.3.6 Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan hidroterapi
Indikasi yaitu kondisi yang boleh dilakukan saat pemberian atau perawatan
terapi hidro. Berikut indikasi terapi hidro:
a. Tegang otot.
b. Nyeri otot.
c. Obesitas atau kegemukan.
d. Stress.
e. Kelelahan.
f. Penuaan dini.
g. Bau (badan, area kewanitaan).
h. Kondisi klien sehat dengan tanda vital dalam batas normal:
Tekanan darah sistolik 90-130 mmHg dan diastolik 60-90 mmHg.
Frekuensi nadi 60-80 kali/ menit, teratur.
Frekuensi nafas 12-16 kali/ menit, pernafasan teratur.
Suhu tubuh 36,5-37 derajat Celcius di ketiak.
Klien sadar dan kooperatif.
Kontraindikasi yaitu suatu kondisi yang tidak boleh dilakukan pelayanan terapi
hidro. Berikut kontraindikasi hidroterapi:
a. Kehamilan kurang dari 6 bulan.
b. Kehamilan dengan risiko tinggi:
c. Hamil pertama dengan umur kurang dari 16 tahun.
d. Kehamilan diatas usia 35 tahun.
e. Pernah keguguran atau melahirkan anak prematur.
f. Kehamilan dengan penyakit (hipertensi, diabetes melitus ).
g. Menderita obesitas berat ( IMT> 30).
h. Menderita kanker.
i. Menderita HIV- AIDS.
j. Menderita hepatitis, diabetes mellitus, hipertiroid, penyakit kulit kronis
dan/ atau sedang mengalami luka infeksi.
k. Baru mengkonsumsi alkohol (mabuk).
l. Minimal 2 jam setelah makan.
m. Menderita kejang epilepsi/ayan.
n. Menstruasi.