MENDIRIKAN YAYASAN/LSM/PKBM/KURSUS
June 17, 2008 by husyap
Sekedar membagi informasi aja karena sudah beberapa bulan ini penulis sedikit banyak tahu
mengenai seluk beluk pengurusan suatu lembaga, baik itu berupa lembaga sosial atau yang
lainnya, dan ini tidak hanya bergerak dalam satu bidang aja tapi dibeberapa bidang,
keuntungan dengan adanya legalitas lembaga suatu kegiatan akan terfokus, terarah, dan dapat
mencapai misi dan visinya, legalitas suatu badan akan mempunyai nilai plus tersendiri, baik
itu dimata kolega maupun lembaga yang lain yang menjadi mitra kerjanya, oleh kerena itu
sekiranya kita dapat membagi atau share bagi siapa yang ingin membangun suatu lembag,
untuk mendirikan suatu yayasan atau lembaga yang lain memerlukan beberapa persyaratan,
diantaranya :
YAYASAN/LSM
Ada pengurus harian yang terdiri dari ketua, bendahara dan sekretaris
Notaris akan membuat copian Akta untuk persyaratan Pembuatan NPWP (peryaratan sama
dengan diatas)
Untuk biaya pengurusan ke Jakarta relative tergantung negonya ama Notaris biasanya 2 juta
keatas
Catatan :
Tapi selama menunggu pengesahan dari Depkumham, lembaga sudah dianggap legal karena
telah memiliki akte Notaris.
Segera untuk melengkapi legalitas lembaga dengan membuat AD/ART lembaga, Formatur
Lengkap, Struktur Lembaga, Pengurusan Rekening Lembaga, Stempel Lembaga, dll.
Ada pengurus harian yang terdiri dari ketua, bendahara dan sekretaris
Notaris akan membuat copian Akta untuk persyaratan Pembuatan NPWP (persyaratan sama
dengan diatas)
Syarat Pengurusan Peralihan Hak karena jual beli ( Tanah bekas milik Adat ) :
1. Salinan letter C / petok desa / kikitir yang diketahui oleh kepala desa
2. Warkah dari Desa (Riwayat Tanah, surat pernyataan penguasaan fisik, surat pernyaan tidak
sengketa, belum pernah memiliki sertipikat sebelumnya)
3. SPPT PBB & STTS PBB ( 5 tahun terakhir)
4. KTP suami istri (penjual)
5. Surat Nikah (penjual)
6. Kartu keluarga (penjual)
7. NPWP penjual
8. KTP pembeli
9. Bukti bayar BPHTB
10. Bukti bayar PPH
11. Kwitansi jual beli
Sempet baca pertanyaan ini di internet. Maap klo baru ngebahas sekarang. Dari yang saya
tau, pertama-tama, pilih dulu kali ya jenis usaha pendidikan yang ingin dirintis. Pendidikan
tinggi, menengah ato dasar misalnya. Itu beda perlakuannya. Termasuk taman kanak2 juga
beda lagi, yang ini bisa agak “bebas bernafas” ketimbang yang saya sebutkan di awal. Bisa
juga pendidikan profesional, yang bisa di-waralaba-in. Mo yang mana? Kalo gak mo ribet,
bisa pilih yang waralaba. Cuma modal bakalan banyak yang terserap ke si pemilik waralaba.
Tapi enaknya, bila ada permasalahan terkait manajemen bakal di-”back up” oleh si pemilik
waralaba. Lantaran kalo udah waralaba tentunya sudah banyak cabang yang dimiliki oleh si
pemilik waralaba, yang “resource”-nya disa ditransfer ke cabang lain yang sedang
bermasalah. Tapi inget loh “back up” dalam hal manajemen. Bukan “back up” dari sisi
finansial. Pendidikan profesional ini bisa berupa semacam kursus yang sifatnya “agak instan”
agar bisa langsung dipraktekkan di lingkungan kerja. Jangan anggap remeh loh lembaga
semacam pendidikan profesional ini. Soale ada universitas swasta di negeri impian yang cikal
bakalnya dari pendidikan profesional. Bahkan ada pendidikan profesional yang menuju
formalitas setingkat D3 dan di-waralaba-in juga (jadi dobel status). Nah yang agak berat neh
pendidikan tinggi. Berat di ijin pendirian dan berat di akreditasinya. Banyak usaha
pendidikan tinggi di negeri impian yang.. akreditasinya amburadul. Terutama yang dikelola
swasta. Klo perijinannya sendiri yang saya tau pengurusannya bisa melalui notaris. Saran
saya seh, bila mo mendirikan lembaga pendidikan tinggi, bila.. belum punya.. “orang”..
mending mulai dari pendidikan profesional dulu deh. Lalu coba diurus “penyetaraan”
akreditasinya. Kalo kira2 akreditasinya bisa bagus.. dinotarisin untuk dibikin jadi lembaga
pendidikan tinggi. Nah pertanyaannya.. gimana klo punya modal gede? Saran saya seh
mending pilih waralaba aja deh. Terserah itu untuk pendidikan tinggi ato profesional. Tapi
jeleknya klo menurut saya.. yang kayak gini sebenernya bukan “pemilik” jadinya. Rasanya
tuh.. “gak ngeh” gtu. Gak ngerasa “seni”-nya jadinya gak banyak suka duka yang bisa
dicerita-in. Trus gmana klo gak mo yang waralaba. Tokh saya punya duit banyak. Hehehe..
Saya kasi tau aja pemirsa. Tuh PT XYZ dengan keuntungan seabrek-abrek plus udah dijamin
pemerintah aja bisa bangkrut. Klo punya duit tapi gak punya “orang yang berkualitas”, sama
juga o’on.. eh.. o’ong.. Nah sekarang klo pertanyaannya, ingin bikin lembaga pendidikan
tinggi, tapi gak punya duit. Gmana? Tenang, masih ada solusinya. Pemirsa bisa mengajukan
feasibility study-na ke ADB alias Asian Development Bank ato pun ke World Bank. Klo
ditrima maka pemirsa dapet dana sosial yang disponsori oleh ADB ato pun World Bank
tersebut. Cuma.. tingkat keberhasilan untuk disetujui, relatif tinggi (dari yang saya tau), bila
pendiriannya itu dilakukan di “daerah terpencil”. Saya sendiri blon menyelidiki lebih jauh
mengenai latar belakang kenapa pemilihan atas persetujuan pemberian dana tersebut
cenderung memperhitungkan parameter tersebut. Trus ada bonus informasi dari ibu saya
sendiri neh. Klo pemirsa ingin mendirikan yayasan pendidikan berbasis Islam di daerah
yang.. hmm.. perlu disampe-in gak ya pesen dari ibu saya. Ah gak perlu rasanya. Kan.. saya
mah.. cuma orang yang.. sudah.. diusir gicu loooh..
endirian suatu Yayasan berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 mengenai Yayasan, yang
diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004, diatur dalam pasal 9 UU No. 16/2001, yaitu:
3. Dibuat dalam bentuk akta Notaris yang kemudian di ajukan pengesahannya pada Menteri
Kehakiman dan Hak Azasi Manusia, serta diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia.
Dalam prakteknya, jika seseorang ingin mendirikan suatu yayasan, maka pertama-tama orang
tersebut harus memiliki calon nama. Nama tersebut kemudian di cek melalui Notaris ke Departemen
Kehakiman. Karena proses pengecekan dan pengesahan yayasan masih dalam bentuk manual
(berbeda dengan PT yang sudah melalui sistem elektronik), maka untuk pengecekan nama tersebut
calon pendiri harus menunggu selama 1 bulan untuk mendapatkan kepastian apakah nama tersebut
dapat digunakan atau tidak. Karena proses yang cukup lama tersebut, sebaiknya calon pendiri
menyiapkan beberapa nama sebagai cadangan.
Selama menunggu persetujuan penggunaan nama tersebut, calon pendiri dapat menyiapkan
beberapa hal yang akan dicantumkan dalam akta pendirian yayasan (lihat contoh akta pendirian
yayasan), yaitu:
1. Maksud dan tujuan yayasan, secara baku terdiri dari 3 unsur saja, yaitu: sosial-kemanusiaan, dan
keagamaan.
2. Jumlah kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan pendirinya, yang nantinya akan digunakan
sebagai modal awal yayasan.
3. Membentuk Susunan Pengurus yang minimal terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara (pasal
32 ayat 2) untuk jangka waktu kepengurusan selama 5 tahun.
4. Membentuk Pengawas (minimal 1 orang), yang merupakan orang yang berbeda dengan pendiri
maupun pengurus (pasal 40 ayat 2 dan ayat 4).
5. Menyiapkan program kerja Yayasan, yang ditanda-tangani oleh Ketua, sekretaris dan bendahara.
Setelah nama yang dipesan disetujui, maka pendiri harus segera menindak lanjuti pendirian Yayasan
tersebut dengan menanda-tangani akta notaris. Notaris akan segera memproses pengesahan dari
Yayasan tersebut dalam waktu maksimal 1 (satu) bulan sejak persetujuan penggunaan nama dari
Departemen Kehakiman. Karena apabila proses pengesahan tidak dilakukan dalam waktu 1 bulan
sejak persetujuan penggunaan nama, maka pemesanan nama tersebut menjadi gugur dan nama
tersebut bisa digunakan oleh yayasan lain.
Untuk melengkapi legalitas suatu yayasan, maka diperlukan ijin-ijin standard yang meliputi:
3. Ijin dari Dinas sosial (merupakan pelengkap, jika diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan sosial) atau
4. Ijin/terdaftar di Departemen Agama untuk Yayasan yang bersifat keagamaan (jika diperlukan).
Perlu dicermati bahwa pendirian yayasan pada saat ini harus di ikuti tujuan yang benar-benar
bersifat sosial.
Karena sejak berlakunya Undang-Undang No. 16/2001, maka yayasan tidak bisa digunakan sebagai
sarana kegiatan yang bersifat komersial dan harus murni bersifat sosial.
Proses Teknis Pendirian Yayasan di Indonesia
Posted on 29 December 2007 by Irma Devita
Pendirian suatu Yayasan berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun
2001 mengenai Yayasan, yang diubah dengan Undang-Undang No. 28
Tahun 2004, diatur dalam pasal 9 UU No. 16/2001, yaitu:
1. Minimal didirikan oleh satu orang atau lebih.
Yang dimaksud “Satu orang” di sini bisa berupa orang perorangan,
bisa juga berupa badan hukum. Pendiri yayasan boleh WNI, tapi juga
boleh orang asing (WNA atau Badan hukum asing). Namun demikian,
untuk pendirian yayasan oleh orang asing atau bersama-sama dengan orang asing akan
ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (pasal 9 ayat 5).
2. Pendiri tersebut harus memisahkan kekayaan pribadinya dengan kekayaan Yayasan.
Hal ini sama seperti PT, dimana pendiri “menyetorkan” sejumlah uang kepada Yayasan,
untuk kemdian uang tersebut selanjutnya menjadi Modal awal/kekayaan Yayasan.
3. Dibuat dalam bentuk akta Notaris yang kemudian di ajukan pengesahannya pada Menteri
Kehakiman dan Hak Azasi Manusia, serta diumumkan dalam berita negara Republik
Indonesia.
Dalam prakteknya, jika seseorang ingin mendirikan suatu yayasan, maka pertama-tama orang
tersebut harus memiliki calon nama. Nama tersebut kemudian di cek melalui Notaris ke
Departemen Kehakiman. Karena proses pengecekan dan pengesahan yayasan masih dalam
bentuk manual (berbeda dengan PT yang sudah melalui sistem elektronik), maka untuk
pengecekan nama tersebut calon pendiri harus menunggu selama 1 bulan untuk mendapatkan
kepastian apakah nama tersebut dapat digunakan atau tidak. Karena proses yang cukup lama
tersebut, sebaiknya calon pendiri menyiapkan beberapa nama sebagai cadangan.
Selama menunggu persetujuan penggunaan nama tersebut, calon pendiri dapat menyiapkan
beberapa hal yang akan dicantumkan dalam akta pendirian yayasan (lihat contoh akta
pendirian yayasan), yaitu:
1. Maksud dan tujuan yayasan, secara baku terdiri dari 3 unsur saja, yaitu: sosial-
kemanusiaan, dan keagamaan.
2. Jumlah kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan pendirinya, yang nantinya akan
digunakan sebagai modal awal yayasan.
3. Membentuk Susunan Pengurus yang minimal terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara
(pasal 32 ayat 2) untuk jangka waktu kepengurusan selama 5 tahun.
4. Membentuk Pengawas (minimal 1 orang), yang merupakan orang yang berbeda dengan
pendiri maupun pengurus (pasal 40 ayat 2 dan ayat 4).
5. Menyiapkan program kerja Yayasan, yang ditanda-tangani oleh Ketua, sekretaris dan
bendahara.
Setelah nama yang dipesan disetujui, maka pendiri harus segera menindak lanjuti pendirian
Yayasan tersebut dengan menanda-tangani akta notaris. Notaris akan segera memproses
pengesahan dari Yayasan tersebut dalam waktu maksimal 1 (satu) bulan sejak persetujuan
penggunaan nama dari Departemen Kehakiman. Karena apabila proses pengesahan tidak
dilakukan dalam waktu 1 bulan sejak persetujuan penggunaan nama, maka pemesanan nama
tersebut menjadi gugur dan nama tersebut bisa digunakan oleh yayasan lain.
Untuk melengkapi legalitas suatu yayasan, maka diperlukan ijin-ijin standard yang meliputi:
1. Surat keterangan domisili Perusahaan (SKDP) dari Kelurahan/kecamatan setempat
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Yayasan
3. Ijin dari Dinas sosial (merupakan pelengkap, jika diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan sosial) atau
4. Ijin/terdaftar di Departemen Agama untuk Yayasan yang bersifat keagamaan (jika
diperlukan).
Sebagai penutup, sekali lagi perlu dicermati bahwa pendirian yayasan pada saat ini harus di
ikuti tujuan yang benar-benar bersifat sosial. Karena sejak berlakunya Undang-Undang No.
16/2001, maka yayasan tidak bisa digunakan sebagai sarana kegiatan yang bersifat komersial
dan harus murni bersifat sosial.
**********
CARA
MENDIRIKAN YAYASAN/LSM/PKBM/KURSUS
June 17, 2008 by husyap
Sekedar membagi informasi aja karena sudah beberapa bulan ini penulis sedikit banyak tahu
mengenai seluk beluk pengurusan suatu lembaga, baik itu berupa lembaga sosial atau yang
lainnya, dan ini tidak hanya bergerak dalam satu bidang aja tapi dibeberapa bidang,
keuntungan dengan adanya legalitas lembaga suatu kegiatan akan terfokus, terarah, dan dapat
mencapai misi dan visinya, legalitas suatu badan akan mempunyai nilai plus tersendiri, baik
itu dimata kolega maupun lembaga yang lain yang menjadi mitra kerjanya, oleh kerena itu
sekiranya kita dapat membagi atau share bagi siapa yang ingin membangun suatu lembag,
untuk mendirikan suatu yayasan atau lembaga yang lain memerlukan beberapa persyaratan,
diantaranya :
YAYASAN/LSM
Ada pengurus harian yang terdiri dari ketua, bendahara dan sekretaris
Notaris akan membuat copian Akta untuk persyaratan Pembuatan NPWP (peryaratan sama
dengan diatas)
Untuk biaya pengurusan ke Jakarta relative tergantung negonya ama Notaris biasanya 2 juta
keatas
Catatan :
Tapi selama menunggu pengesahan dari Depkumham, lembaga sudah dianggap legal karena
telah memiliki akte Notaris.
Segera untuk melengkapi legalitas lembaga dengan membuat AD/ART lembaga, Formatur
Lengkap, Struktur Lembaga, Pengurusan Rekening Lembaga, Stempel Lembaga, dll.
LEMBAGA KURSUS, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)/TBM (Taman
Belajar Masyarakat), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), DLL
Ada pengurus harian yang terdiri dari ketua, bendahara dan sekretaris
Notaris akan membuat copian Akta untuk persyaratan Pembuatan NPWP (persyaratan sama
dengan diatas)
223 Responses
saya seorang wanita berusia 24 tahun. status sudah menikah. saya berniat untuk
mendirikan kursus bahasa inggris di kota saya. yang ingin saya terapkan adalah
pembelajaran modern dengan menggunakan tekhnologi dalam pembelajaran. Dimana
anak tidak hanya akan mengembangkan intelektual tetapi juga kecerdasan emosi yang
harus terbangun. Pola yang ingin saya terapkan adalah dengan menggunakan CDS.
tentu saya membutuhkan dana yang besar. untuk itu saya mengharapkan saran-
sarannya bagaimana cara untuk mendirikan kursus sedang saya buth dana yang besar.
tentu saya ingin kursus saya ini beda dari yang lain. Kota saya juga cukup potensial
untuk menjalani bisnis ini.
Jawaban
untuk mendirikan kursus sama seperti yang sudah ditulis untuk tahap pertama ya, di buka
dulu mungkin hanya kecil-kecilan sesuai dengna kemampuan finansial anda, karena ibu
membutuhkan modal yang besar, maka sudah seharusnya ibu mempunyai legalitas
lembaga, ini bertujuan untuk bisa mengakses dana pada Dinas Pendidikan bisa di propinsi
atau di pusat, karena sebelum dana itu cair ada tim verifikasi yang turun di lapangan,
mungkin ini jalan pertama yang bisa ibu lakukan.kalau ibu berminat bisa e-mail via japri.
mungkin akan dijelaskna lebih lanjut
saya mau tanya untuk mendirikan yayasan /Klinik Anak Autis caranya gimana saya
berniat membuat yayasan/ klinik tsb
Jawaban :
Untuk membuat yayasan anak autis, bisa aja karean tergantung di akta kita, mau
bergerak dibidang mana aja, sosial dan lain sebagainya, Tapi menyangkut detailnya
sudah ada di Notaris tinggal kita tentukan. tapi secara umum tidak ada persyaratan
tambahan. ok
Saya ingin mendirikan PKBM, bagaimana format proposal pendirian PKBM secara
detail beserta AD/ARTnya?
JAWABAN
Untuk mendirikan PKBM minimal ada Dewan Pembina 3 orang, Direktur atau Pimpinan
PKBM 1 Orang. Ketua 1 ORang, SEkretaris dan BEndahara 1 ORang, Ditambah Bagian
Bagian (terserah aja)
Menysusun AD Art (sama aja dengan yayasan). tapi ini bisa menyul ngak masalah, yang
penting surat Domisili lembaga, KTP seluruh anggota, dan KK Ketua atau direktur, dan Ini
dibawakan ke Notaris dan Dibuatkan AKte kemudian baru mengurus NPWP, seluruhnya
kemudian dibawah ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota kemudian akan dikeluarkan Surat
Izin Operasi dari Dinas, tanpa ini pun ngak apa-apa, tapi kebanyakan dalam akses dana dari
Pemerinyah dibutuhkan izin ini.
saya mau tanya syarat untuk membuat tempat pelathan babysitter dan penyaluranya
apa saja ya,untuk sementara saya sudah menbuat akte notaris untuk yayasanya,namun
yg saya dengar tidak ckup hanya dgn akte notaris dan ijin depnaker,kira2 saya harus
mengurus ijin kemana lagi ya? terimakasih
JAWABAN
Untuk Lembaga Pelatihan yang bergerak di bidang apa aja yang dlam istilahnya di sebut LKP
(lembaga Kursus dalam Pelatiahn) harus mendapatkan izin juga dari Dinas Pendidikan
kab/kota setempat yang bergerak dibidang pendidikan luar sekolah.
Thanks.
Tomy
JAWABAN
Untuk mendapatkan ijin kita harus mengajukan ke Dinas PEndidikan Setempat nanti disana
telah disediakan Form untuk kita isi, kemudian stelah itu baru kita mengurusi yang alin-lain,
mengenai biaya biasanya Free,
6. on July 28, 2008 at 7:04 pm | Reply budi
Assalamu’alaykum.
Pak, ini berkaitan dengan pendirian PKBM. Jika kita sudah membawa berkas-berkas
ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Apakah kita akan diberi akses untuk
menyelenggarakan ujian kejar paket A misalnya ?
Terima kasih
JAWABAN
Kalau kita sudah mengisi berkas-berkas kita sudah bisa melaksanakan Kegiatan
KEjar Paket A, tapi untuk ujian kejar belum bisa karena kita belum mempunyai
Warga Belajar yang sudah kelas 6. mengenai pendanaan awal kita harus action dulu,
baru kita ngajukan Proposal yang sesui dengna JUKNIS nya. baru ada TIM turun
untuk melihat di lapangan.
atau pun kita bisa langsung mengajukan Proposal untuk Program Paket A Rintisan.
Saya butuh informasi dan masukan, perihal Yayasan yang saat ini kami rintis di sektor
sosial dan pendidikan. Kasusnya yaitu:
1. Akte NPWP yayasan dibawa salah satu pengurus yang tak suka dengan yayasan
sehingga sampai saat ini kami kesulitan melcaknya dan sudah lapor polisi.
2. Posisi sekretariat kami akan kami pindah. Apa harus memerlukan prosedur yang
rumit untuk pelaksanaannya. Solusinya bagaimana?
o 3. Apakah boleh di dalam yayasan dibentuk sebuah PT atau CV untuk
mengembangkan roda program kerja yang notabene dapat menunjang memberikan
konstribusi dalam hal pendanaan.
Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas bantuan saran dan informasinya.
JAWABAN
1.Kalau AKtnya dibawah bisa minta copiyannya lagi di Dinas Pajak, Disana ada
Data LEngkapnya.
2. Seandainya Kalau Berubah Sekretariatnya Tidak terlalu masalah, kalau mau
perubahan Sekretaris Tinggal Mengisi BlangkPerubahan di Dinas Pajak.tapi
biasanya itu tidak jadi masalah serius karena yang di pentingkan adalah program
dari lembaga tersebut.
3. Bisa dalam sebuah yayasan dibentuk sebuah PT atau CV. tapi kalau PT atau CV
kita haru minimal punya Bukti KEuangan Di Bank yang menjamin kita untuk bisa
buka PT. atau biasanya di Notaris akan ditanyakan tentang surat-2 berharga.
8. on August 3, 2008 at 4:46 pm | Reply supriyanto
saya berniat mendirikan yayasan pondok pesantren tapi tidak tahu cara membuat
ad/artnya mohon dikirimi contoh ad/art yayasan pondok pesantren ke email saya tak
lupa kami ucapkan terima kasih
JAWABAN
bagaimana cara untuk dapat mendirikan yayasan atau Lsm dengan modal bisa
dikatakan tidak ada?
Saya berminat untuk mendirikan diniyah dan ra yang dibawahi oleh yayasan.
Bagaimanakah prosedur yang sebenarnya ? Mohon Penjelasan. Mohon dikirimi pula
ad/art yayasan untuk pendidikan tersebut.. Terima kasih
Saya berminat untuk mendirikan diniyah dan ra yang dibawahi oleh yayasan.
Bagaimanakah prosedur yang sebenarnya ? Mohon Penjelasan. Mohon dikirimi pula
ad/art yayasan untuk pendidikan tersebut.. ke email d.boysz@gmail.com Terima kasih
12. on November 22, 2008 at 9:53 am | Reply reni sunarty
selamat siang,,,
terimakasih banyak atas infonya sangat bermanfaat sekali buat saya yg berencana
mendirikan yayasan. mudah2an ilmu yg bapak berikan bermanfaat,amin.
salam
reni
JAWABAN
1. Untuk PKBM atau LSM/yaysan sama saja dalam ruang lingkup yang mana semua
kegiatannya di fokuskan ke masyarakt, tapi kalau kita mengajukan PKBM berarti kita
mendapatkan legalits dan support langsung dari Dinas Pendidkan terkait, kaalu
LSM/Yayasan bisa lebih universal, dalam artian kita mengelola rumah tangga kita
tanpa ada support atau pun monitoring dari DInas.
sebaiknya bapak mendirikan Yayasan karena ini hanya soal nama PKBM atau
Yayasan, kalau PKBMsebenaarnya kurang familiar.
2. Untuk Formatnya sudah ada di berita agian lain
3. Untuk ADR/ARtnya bisa menyusl
Maaf. Tanya gim syarat pendirian pkbm, ap harus berbadn hukm jg? Layaknya
yayasan?
JAWAB :
Mengenai PErsyaratn dapt dilihat dibaca di secara lengkap di Web ini. semua nanti
akan jelas
14. on January 18, 2009 at 12:34 pm | Reply arief
info nya bagus banget, sangat membantu. pengalaman kami saat mendirikan lembaga
autisme di madiun, sangat sulit. dan tidak ada yang membantu. namun saat ini ijin
lembaga dan keabsahan lembaga kami, sudah diberikan oleh dinas pendidikan kab
madiun.
buat teman2 yang akan mendirikan lembaga autisme, informasi yang diberikan di
blog ini sudah sangat tepat, dan sangat membantu. sayang, saat itu kami harus
berjuang sendiri tanpa ada panduan.
bravo.
saya berniat mendirikan yayasan yang bergerak bidang pendidikan (kursus dan
bimbel) tapi tidak tahu cara membuat ad/artnya mohon dikirimi contoh ad/art yayasan
ke email saya rianomsakti@gmail.com tak lupa kami ucapkan terima kasih
mohon informasinya tentang cara buka kursus pajak brevet a,b,c. apakah ada
persyaratan khusus?Ditempat saya telah ada kursus akuntansi
terima kasih sebelumnya…..
18. on March 4, 2009 at 8:19 am | Reply RUDI MULYATININGSIH
Dear all,
Kami Konsultan kepercayaan dari UNI EROPA akan menyalurkan bantuan kepada
YAYASAN & ORGANISASI dalam membangun Indonesia terutama daerah
tertinggal maupun yang terkena dampak bencana alam. Untuk itu kami
mempersilahkan agar pihak yang bermaksud mengambil Dana Sosial ini agar
menghubungi email berikut pengantar proposal kepada :
danasosial@ymail.com
Untuk surat dokumen lainnya harap dipersiapkan setelah kami hubungi untuk
konfirmasi, mohon dicatat bahwa tidak berlaku untuk Organisasi yang berkaitan
dengan Kriminal/Kejahatan/Terorisme terima kasih.
Untuk yayasan bisa bergerak di semua bidang makanya pada waktu membuat
aktanya harus di tulis semua scope garapannya
Saya mau nanya,bagaimana syarat agar saya bisa menerbitkan sertifikat. Sya
membuka privat / pelatihan komputer,teknisnya door to door, artinya saya instruktur
panggilan. Saya ingin menerbitkan sertfkat untuk peserta pelatihan saya.
Terimakasih sebelumnya, mohon jawaban nya.
apakah suatu lembaga boleh melakukan penjualan suatu barang atau jasa?
o on March 28, 2009 at 8:05 am | Reply husyap
kalau lembaga yayasan bisa juga tapi bisa berbentuk divisi yang khusus
bergerak di bidang perdangan dan juga inikan salah satu income buat
keberlangsungan yayasan, mengenai jasa sama
Saya mau mendirikan sbh yayasan atau lembaga yg bergerak di bidang kesehatan
contohnya sprti yayasan lupus indonesia, atau semacamnya..apakah perlu ada dokter
yang menaungi lembaga atau yayasan tersebut. Trmksh.
aSALAMAUALIKAUM.
JAWAB
untuk sementara masih di tulis ulang soalnya masih berupa tulisan mesin ketik. Trims
mohon petunjuk cara membuat proposal mendirikan kursus, khususnya baby sitter,
terima kasih
terimakasih banyak atas infonya, saya makin pede untuk mendirikan sebuah yayasan,
meski sekarang masih sibuk untuk mengumpulkan orang-orang yang kompeten
dibidangnya. Saya alumnus Pendidikan Luar Sekolah UNY, mempunyai rencana
mendirikan yayasan yang bergerak di bidang pendidikan non formal atau luar
sekolah,mohon bantuannya apa bila saya nanti perlu dalam pelaksanaannya
mengalami kendala-kendala.terimakasih.
salam,
saya banyak bergerak dalam bidang pelatihan dan pendidkan komputer dan
pengembangan sdm lainnya, termasuk ada rencana membuka community college atau
sekolah yang siap pakai.
sebaiknya saya membuka yayasan atau lsm atau apa ? selama ini kegiatan saya di
modali oleh modal sendiri dan juga menggunakan tanah dan bangunan milik sendiri
dan atau keluarga.
untuk menunjang kegiatan pelatihan dan pendidikan serta pengembangan diri ini saya
membuka juga warnet dan toko komputer kecil kecilan …, sebaiknya saya mendirikan
apa ya ?
karena faktanya dalam pengembangan ke depan pasti di butuhkan dana yg tidak
sedikit dan selama inipun dana yang sudah saya investasikan juga cukup banyak.
thx
JAWAB
Sebaiknya bapak mendirikan yayasan, sebenarnya yayasan ya LSM juga, LSM hanya
istilah kren aja (menurut aku ghitu). karena nama lembaga saya adala LSM YCPI
(Yayasan Citra Palapa Insani)
http://www.geocities.com/ycpi_found
Kami berniat mendirikan sebuah yayasan sosial. Mohon dikirimi contoh AD/ART
yayasan sejenis melalui email.
Bbrp pertanyaan terkait:
1. Apakah pengawas bisa merangkap sebagai pendiri?
2. Apakah org berstatus PNS bisa jadi pendiri?
3. Brp modal disetor minimal utk yayasan?
Atas bantuannya kami ucapkan terima kasih.
Salam,
Andi
Ada kerabat saya dari tanjung selor kaltim minta bantuan untuk mendirikan yayasan
yg bergerak dibidang pendidikan anak usia dini dan taman pendidikan Al-qur’an.yang
jadi masalah disana belum ada notaris yang berdomisili disana.apakah boleh
menggunakan jasa notaris dari luar kota?dan saya minta tolong dikirimkan contoh
AD-ART yayasan dimaksud ke email saya : jauhar87@gmail.com
atas bantuannya sya ucapkan terimakasih.
32. on April 30, 2009 at 11:58 am | Reply sri
Salam..
Usaha saya bergerak dalam bidang pelatihan dan pendidkan komputer,
untuk menunjang kegiatan pelatihan dan pendidikan serta pengembangan diri ini saya
membuka juga warnet dan toko komputer kecil kecilan …,
Izin kursus dari dinas pendidikan sudah ada….sekarang saya ingin membuat akta
notaris…(berkas-berkas apa saja yang harus saya siapkan??)
Apakah tidak ada masalah jika saya membuka kursus sekalian usaha warnet atau toko
komputer?
Apakah saya harus membuka yayasan ???sementara usaha kursus ini masih saya
jalani sendiri
thx
JAWAB
Untuk itu semua tidak menjadi masalah bisa sekalian,
Salam….
Saya ingin mendirikan lembaga kursus komputer di daerah papua, tapi kendala saya
contoh AD/ART lembaga tersebut.
Mohon juga dapat mengirimkan format izin kursus dari Dinas Pendidikan, karena
waktu saya ke Dinas minta izin kursus, mereka meminta saya yang membuat, tinggal
tanda tangan Kepala Dinasnya, karena terbatasnya pegawai dinas tersebut.Kalau ada
yang bisa menolong saya, mohon dapat dikirim ke email saya
agus_pasangallo@yahoo.co.oid.
Atas bantuannya dengan tulus hati saya sampaikan terima kasih.
http://www.ageniklan.com/iklan%20baris/contoh+proposal+mendirikan+yayasan+tk.htm