Anda di halaman 1dari 14

PERAN IBI DALAM PELAYANAN

MATERNAL NEONATAL
DIERA PANDEMI COVID-19

Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes


PENGURUS PUSAT
IKATAN BIDAN INDONESIA
11 April, 2020
Sistimatika penyajian:
1. Profil IBI dan Bidan
2. Pendidikan, kewenangan, dan kredensial Bidan
3. Peran IBI dlm mendukung pelayanan maternal
neonatal diera pandemi covid-19
4. Panduan praktis pelayanan matneo pada Praktek
Mandiri Bidan diera pendemi covid-19
5. Komitmen IBI dlm mendukung keberlanjutan
pelayanan matneo pada Praktek Mandiri Bidan
diera pandemi covid-19
Jumlah
Anggota IBI
yang punya
KTA 360.193

3728
Ranting
IBI Didirikan
pada tanggal 511
Cabang
24 Juni 1951
Anggota 34 PD
KOWANI
tahun 1951
PP
Anggota
ICM tahun
1956
Data PP IBI, Jan, 2020
Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi,
dan/atau rujukan.

Tempat Praktik Mandiri Bidan adalah Fasilitas


Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan
oleh Bidan lulusan pendidikan profesi untuk
memberikan pelayanan langsung kepada klien.

UU Kebidanan No.4 Th 2019


PENDIDIKAN BIDAN

KURIKULUM KOMPETENSI KEWENANGAN


BIDAN
DOKTOR
(S3)

MAGISTER Pelayanan Pelayanan Pelayanan


PROFESI (S2) kes ibu kes anak Kesrep & KB
balita

SARJANA (S1)
DIPLOMA
3

Pendidikan
Pelaksanaan Pelaksanaan
Pendidikan
vokasi akademik
Pendidikan tugas tugas dalam
profesi
berdasarkan keadaan
pelimpahan keterbatasan
UU Kebidanan no.4/2019
wewenang tertentu
PENGATURAN KREDENSIAL PROFESIONALISME BIDAN
MELALUI PROSES
SERTIFIKASI, REGISTRASI & LISENSI

INSTITUSI
PENDIDIKAN
KTKI
MEMPEROLEH
PEMDA
IJAZAH
KAB/KOTA
&SERTIFIKAT
STRB
KOMPETENSI
SIPB
LULUS UJI
KOMPETENSI Registrasi
Licensi
LULUS
PENDIDIKAN
Upaya IBI dalam Mendukung Pelayanan Maternal
Neonatal Diera Pandemi Covid-19
1. Melakukan konsolidasi dan penggerakkan potensi internal IBI
 Melakukan komunikasi dan koordinasi dg PD Propinsi melalui virtual meeting
 Mengidentifikasi Bidan yang terdampak Covid-19:
- Ada 1 bidan yang positif – dirawat DI RS dan sudah sembuh (baru pulang)
- Ada 2 orang suami bidan yg positif – bidannya jadi PDP – isolasi mandiri
- Dilaporkan ada beberapa bidan yg menutup prakteknya – keterbatasan APD
 Mengidentifikasi kebutuhan bantuan bagi bidan khususnya untuk PMB
 PD IBI Provinsi mengupayakan bantuan dari berbagai pihak di daerah masing-masing baik dari anggota IBI maupun
dari stakeholers dan membagikan kepada bidan maupun masyarakat (Masker, APD, hand sanitizer, sembako dan
vitamin)
 Ada PD IBI yg memproduksi masker bersama pengurus – dibagikan kepada bidan maupun masyarakat.
 Pengurus Pusat IBI memberikan bantuan kepada PD IBI 34 propinsi untuk pengadaan APD
 PP IBI mensosialisasikan panduan yang dikeluarkan oleh Kemkes, POGI, IDAI kepada anggota melalui web-site dan
medsos IBI
 PP IBI menyusun panduan tekhnis pelayanan kebidanan bagi Praktek Mandiri Bidan yg merupakan rangkuman dari
berbagai panduan yg telah dikeluarkan.
2. Melakukan Advokasi:
 IBI ikut dalam beberapa virtual meeting dengan Kemenkes dan
BKKBN dalam membahas keberlangsungan pelayanan KIA & KB diera
pandemi covid-19 – IBI mengusulkan agar Kemkes dan BKKBN
disamping memfasilitasi dan memberikan bantuan bagi nakes
difasilitas pemerintah juga dapat memberikan bantuan kpd PMB.
 Melakukan advokasi kpd stakeholders utk mendapatkan bantuan
(UNFPA, USAID Jalin, J & J – sedang dalam proses realisasi (sesuai
wilayah proyeknya)
 IBI melakukan virtual meeting dengan Team ICM Pusat dan Asosiasi
Bidan diwilayah negara SEARO dalam berbagi informasi dan lesson
learn dari berbagai negara
 IBI ikut dalam virtual meeting antara OP Kesehatan dengan Komisi 9
DPR RI untuk memberikan masukan terhadap dukungan yg
diperlukan OP
PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN KEBIDANAN
PADA PRAKTIK MANDIRI BIDAN
SELAMA SITUASI PANDEMI COVID-19

IBU HAMIL
• Jika Ibu hamil tidak ada keluhan diminta mempelajari buku KIA dirumah dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan segera ke faskes jika ada
keluhan/tanda bahaya (baca buku KIA);
• Apabila diperlukan pemerikmeriksaan ANC,Ibu hamil membuat janji dengan
Bidan melalui Telepon/WA,
• Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk
informasi yang berkaitan dengan kewaspadaan penularan Covid-19. Jika
diperlukani bidan dapat berkomunikasi dan koordinasi dengan RT/RW/Kades
atau pimpinan daerah setempat khususnya informasi tentang status ibu
apakah termasuk dalam isolasi mandiri (ODP/PDP).
• Pelayanan ANC dilakukan sesuai standar dan didukung dengan APD sesuai
kebutuhan dengan tetap menerapkan prinsip pencegahan penularan Covid-
19. Jika tidak tersedia APD sesuai kebutuhan, Bidan dapat berkolaborasi
dengan Puskesmas atau RS terdekat;
• Keluarga/pendamping &semua tim kesehatan yang bertugas selalu
menggunakan masker dan menerapkan prinsip Pencegahan Penularan
Covid-19.
IBU BERSALIN
• Ibu hamil diminta segera menghubungi Bidan melalui telepon/WA jika sudah
ada tanda-tanda bersalin,
• Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk informasi
yang berkaitan dengan kewaspadaan penularan Covid-19. Jjika diperlukan
Bidan dapat berkomunikasi dan koordinasi dengan RT/RW/Kades atau
pimpinan daerah setempat khususnya informasi tentang status ibu, apakah
termasuk dalam isolasi mandiri (ODP/PDP) sebelum menolong persalinan;
• Pertolongan persalinan dilakukan sesuai standar APN dan didukung dengan
APD yg terstandar untuk menerapkan prinsip Pencegahan Penularan Covid-19.
Selama pelayanan, Bidan menyediakan dan meminta ibu untuk selalu
menggunakan masker. Apabila APD tidak tersedia sesuai standar, maka Bidan
segera berkolaborasi dengan Puskesmas atau RS terdekat;
• Keluarga/pendamping ibu bersalin dan semua tim kesehatan yang bertugas
menggunakan masker dengan tetap menerapkan prinsip pencegahan
penularan COVID-19.
• Melaksanakan rujukan persalinan terencana untuk Ibu bersalin dengan risiko,
termasuk Ibu bersalin yg dicurigai ODP/PDP
IBU NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR

• Jika Ibu nifas tidak ada keluhan diminta mempelajari buku KIA dirumah dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari, melakukan pemantauan mandiri, dan segera ke faskes jika ada
keluhan/tanda bahaya pada ibu nifas dan atau bayi baru lahir (baca buku KIA);
• Untuk pelayanan nifas dan bayi baru lahir, Ibu harus membuat janji dengan Bidan melalui
Telepon/WA.
• Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk informasi yang berkaitan
dengan kewaspadaan penularan Covid-19. Jika diperlukani bidan dapat berkomunikasi dan
koordinasi dengan RT/RW/Kades atau pimpinan daerah setempat khususnya informasi tentang
status ibu apakah termasuk dalam isolasi mandiri (ODP/PDP).
• Pelayanan ibu nifas dan neonatal dilakukan sesuai standar dengan menggunakan APD sesuai
kebutuhan serta tetap menerapkan prinsip pencegahan penularan Covid-19. Jika APD tidak
tersedia maka Bidan dapat berkolaborasi dengan Puskesmas atau RS terdekat;
• Asuhan Bayi Baru Lahir termasuk imunisasi tetap diberikan sesuai rekomendasi PP IDAI.
Pemberian imunisasi dasar lengkap bisa ditunda sampai 2 minggu dari jadwal seharusnya.
• Menunda kelas Ibu Balita
• KIE, Konseling Nifas dan Laktasi dapat dilaksanakan secara online
• Ibu nifas, pendamping & semua tim kesehatan yang bertugas menggunakan masker dan
semuanya menerapkan prinsip Pencegahan Penularan Covid-19
1. Jika tidak ada keluhan, Akseptor IUD/Implan dapat menunda untuk
control ke Bidan,
2. Untuk kunjungan ulang Akseptor Suntik/Pil harus membuat
perjanjian dengan Bidan melalui Telepon/WA, jika tidak
memungkinkan mendapatkan pelayanan, untuk sementara Ibu
dapat menggunakan kondom/pantang berkala/senggama terputus;
3. Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar asuhan
kebidanan, termasuk informasi yang berkaitan dengan
kewaspadaan penularan Covid-19. Jika diperlukani bidan dapat
berkomunikasi dan koordinasi dengan RT/RW/Kades atau pimpinan
daerah setempat khususnya informasi tentang status ibu apakah
termasuk dalam isolasi mandiri (ODP/PDP).
4. Pelayanan KB diberikan sesuai standar dengan tetap menerapkan
prinsip pencegahan penularan Covid-19.
5. Akseptor dan pendamping serta semua tim kesehatan yang
bertugas menggunakan masker dan menerapkan prinsip
pencegahan penularan Covid-19.
6. KIE, Konseling Kespro dan KB dapat dilaksanakan secara online.
KOMITMEN IBI DALAM
MENDUKUNG DAN MEMFASILITASI ANGGOTA DALAM
KEBERLANJUTAN PELAYANAN KEBIDANAN DIERA PANDEMI COVID-19

1. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan PD & PC secara


berkala dengan virtual meeting.
2. Memantau anggota IBI yg terdampak covid-19.
3. Mengupayakan bantuan bagi bidan untuk keberlangsungan
pelayanan maternal & neonatal
4. Melakukan advokasi kepada berbagai stakeholders untuk
memperoleh dukungan dan bantuan bagi anggota IBI
5. Mendukung peningkatan pengetahuan dan kapasitas anggota
melalui webinar / modul – modul on-line
6. Mendistribusikan panduan / pendoman pencegahan dan
pelayanan KIA&KB pada situasi pandemi covid -19
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai