Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 4 “Mengenal Al-Quran”

1. Apakah kata-kata dalam Al-Qur’an sama dengan bahasa arab? (Ahmad Fauzan)
Jawab:
Bahasanya sama, namun bahasa yang digunakan Al-Qur'an bukan sekedar bahasa arab
biasa, namun bahasa dengan tingkatan tertinggi. Bahasa Al-Qur'an tidak bisa ditandingi oleh
seorangpun (Bachrul Ulum).

2. Bagaimana menurut Anda tentang seseorang yang menafsirkan Al-Qur’an sekenanya saja
tanpa mendalaminya? (Aninda Ayu)
Jawab:
Dalam mempelajari Al-Qur’an kita perlu mengetahui arti atau makna yang terkandung dalam
ayat tersebut. Namun, bila ada keraguan saat kita menafsirkan arti dari ayat tersebut lebih
baik kita menanyakan kepada yang lebih ahli atau mengerti dari makna Al-Qur’an yaitu stadz
atau ustadzah (Zakiyah Aenurochmah).
3. Apa hukum bag orang yang sudah baligh tetapi tidak membaca Al-Qur’an? (Delvia
Esmeralda)
Jawab:
Disunnahkan bagi seorang mukmin dan mukminah untuk memperbanyak bacaan terhadap
Kitabullah disertai dengan tadabur dan pemahaman, baik melalui mushaf ataupun hafalan.
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya :
“Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai pikiran,” [Shad/38 : 29]
Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya :
“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai penolong bagi orang-
orang yang membacanya.” (Nurul Falasifah)
Jadi walaupun sunnah, lebih baik sebagai seorang mukmin kita membacanya
4. Apa hukum ayat Al-Qur’an yang digunakan untuk kampanye politik? (Atik Zayiddin)
Jawab:
Berkampanye dengan syiar-syiar Islam dengan cara seperti ini akan merugikan Islam, karena
bisa mengurangi kehormatan agama Islam. Agama yang diturunkan oleh Allah dan
diperjuangkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam akan menjadi slogan-
slogan yang diremehkan. Pasalnya, calon pemimpin yang menggunakan syiar Islam itu
dengan mudah melupakan Islam setelah tujuannya tercapai.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Artinya, “Bacalah Al Qur`an, janganlah engkau mencari makan darinya, janganlah engkau
memperbanyak harta dengannya, janganlah engkau anggap remeh dan jangan pula terlalu
berlebihan” (Hr. Ahmad 3/428 dan 444) (Nurul Falasifah)
5. Bagaimana pendapat Anda tentang orang yang membaca Al-Qur’an tetap tidak mengetahui
panjang pendek bacaannya? (Aulia Isma Isbarokah)
Jawab:
Hukumnya boleh, jika pembaca Al-Qur'an belum mengetahui ilmu tajwid. Tetapi jika
pembaca Al-Qur'an sudah mengetahui ilmu tajwid, maka harus memperbaiki bacaannya.
(Bachrul Ulum)

6. Apa hukum membaca Al-Qur’an meskipun tidak mengetahui artinya? (Irfan Maulana)
Jawab:
Tidak apa-apa. Meskipun, orang yang mengerti artinya ataupun tidak, akan tetap
mendapatkan pahala dari Allah SWT karena kita sudah mau membaca ayat-ayat suci
tersebut. Bahkan, kalaupun membacanya itu masih terbata-bata akan tetap mendapatkan
pahala atas bacaan tersebut. Seperti hadis Rasulullah bersabda:
“Orang yang membaca Al-Qur’an dan dia pandai (lancar membacanya), maka dia akan
bersama para malaikat. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an namun masih tergagap
-gagap (belum lancar), maka dia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Turmudzi:2829).
(Zakiyah Aenurochmah)

Anda mungkin juga menyukai