Data yang digunakan pada tahap ini adalah dari indepth interview, hasil metaplan dan hasil
kuisioner. Proses diagnosis perilaku terbagi menjadi lima tahap untuk mengetahui perilaku
masyarakat di Desa Donan. Tahap yang pertama yakni membagi penyebab perilaku dan non
perilaku, tahap kedua membagi perilaku preventive dan treatment, tahap ketiga untuk
membagi faktor berdasar tingkat kepentingan, tahap keempat membagi faktor berdasar
tingkat kemudahan dan tahap 5 menyatakan tujuan perilaku.
1) Penyebab perilaku
a. Kurangnya aktivitas fisik
b. Pola makan yang tidak sehat
c. Kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam
d. Rendahnya kesadaran untuk berobat
2) Penyebab non-perilaku
a. Kurangnya pengetahuan terkait dampak hipertensi dampak panjang
b. Partisipasi prolanis rendah
c. Faktor genetik
d. Kurangnya penyuluhan
1) Preventive behavior
a. Kurangnya aktivitas fisik
b. Pola makan yang tidak sehat
2) Treatment behavior
a. Rendahnya kesadaran untuk berobat
b. Pengobatan dengan timun mas, bunga turi dan daun kemangi
1) Paling penting :
- Kurangnya pengetahuan terkait dampak hipertensi jangka panjang
2) Penting :
- Rendahnya kesadaran untuk berobat
3) Cukup penting :
- Pola makan yang tidak sehat
4) Tidak penting :
- Kurangnya aktivitas fisik
What : Mengubah pola hidup masyarakat Desa Donan menjadi lebih sehat
Berdasarkan tahap satu bagian diagnosis perilaku, didapatkan penyebab perilaku dan
non perilaku yang menjadi dasar dari penetapan diagnosis lingkungan. Adapun diagnosis
lingkungan Desa Donan yaitu:
1. Akses ke puskesmas suit karena Desa Donan yang jauh dari Puskesmas. Sehingga
banyak masyarakat yang tidak mengikuti kegiatan PROLANIS setiap satu bulan
sekali di Puskesmas Purwosari
2. Kurangnya skrining hipertensi kepada masyarakat Desa Donan karena kurangnya
petugas kesehatan dan kurangnya kompetensi kader untuk melakukan cek tekanan
darah kepada masyarakat.
3. Budaya yang ada di masyarakat dalam mengkonsumsi makanan tinggi garam
sehingga meningkatkan risiko penyakit hipertensi
4. Beban kerja yang tinggi karena mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Donan
adalah Petani dengan pendapatan yang tidak tentu
Tahap 1 : Identi
1) Penyebab perilaku
a. Kebiasaan belum mencuci tangan pakai sabun
b. Menyajikan makanan tidak tertutup
c. Kebiasaan BAB sembarangan
2) Penyebab non-perilaku
a. Akses terhadap jamban sulit
b. Kurangnya bantuan pembuatan jamban
c. Kurangnya alokasi anggara untuk kesehatan
1) Preventive behavior
a. Kebiasaan belum mencuci tangan pakai sabun
b. Kebiasaan BAB sembarangan
2) Treatment behavior
a. Pengobatan dengan oralit yang dibuat sendiri dari daun jambu dan getah pepaya.
1) Paling penting :
- Kebiasaan BAB sembarangan
2) Penting :
- Kurangnya bantuan pembuatan jamban
3) Cukup penting :
- Kebiasaan mencuci tangan tidak pakai sabun
4) Tidak penting :
- Menyajikan makanan tidak tertutup
What : Mengubah pola hidup masyarakat Desa Donan menjadi lebih sehat
Berdasarkan tahap satu bagian diagnosis perilaku, didapatkan penyebab perilaku dan
non perilaku yang menjadi dasar dari penetapan diagnosis lingkungan. Adapun diagnosis
lingkungan Desa Donan yaitu:
1. Kurangnya bantuan dalam pembuatan jamban di Desa Donan dikarenakan ada
beberapa rumah yang didirikan diatas tanah milik negara, sehingga Bapak Kepala
Desa tidak bisa membuatkan jamban untuk rumah tersebut..
3. Mayoritas manyarakat Desa Donan memiliki hewan ternak seperti sapi, kambing atau
ayam. Banyak kotoran hewan ternak yang tidak dikelola dengan baik sehingga
menyebabkan banyak lalat.