Nama :Tetra Mutiara Afifah No.

Kelompok Kakak Asuh :

Jurusan :Teknik kimia

BENIH MABIM KULTURAL

Judul ‘Benih Mabim Kultural’ diberikan pada essay ini karena memang ada 3 benih nilai
yang ditanamkan para senior kepada kami, angkatan 2016, yang saya sebagai salah satu
mahasiswanya. Pada mabim ini, angkatan 2016 diharapkan dapat tumbuh menjadi angkatan
yang solid, Cerdas, dan cinta departemen. Nilai tersebut ditanam dalam rangkaian besar yang
dilalui oleh angkatan 2016 ini seperti Chednite, supporteran, dan bidding, lalu disiram dengan air
berupa evaluasi dari senior pada malam hari agar benih tersebut dapat tumbuh dan berkembang
sehingga hasilnya dapat dipetik kemudian hari dan dirasakan manfaatnya oleh 2016 baik dalam
aspek akademis maupun non-akademis. Bagi angkatan 2016 sendiri, 3 nilai tersebut merupakan
mimpi yang ingin dimiliki sebagai karakteristik dari angkatan 2016. Namun, Sebelumnya saya
akan megutarakan pendapat saya mengenai 3 nilai tersebut.

Solid itu artinya kuat. Jadi angkatan itu dapat disebut solid jika memiliki ikatan
hubungan antara mahasiswanya kuat, dapat saling mengandalkan satu sama lain, memiliki sense
of belonging mahasiswa terhadap angkatannya sendiri yang besar,atau malah angkatanya sendiri
terasa seperti saudara sedarah dari mahasiswanya sehingga tidak akan saling meninggalkan dan
dapat peduli serta mengerti keadaan masing masing. Dengan adanya angkatan yang solid, maka
akan menimbulkan kenyamanan yang akan memudahkan mahasiswa dalam melakukan kegiatan
sosial ataupun akademisnya di departemen teknik kimia.

Benih yang kedua itu cerdas. Cerdas tidak hanya menggambarkan kemampuan otak kita
yang tinggi, melainkan juga menggambarkan kemampuan mahasiswa dalam mengatur diri
sendiri dengan baik. Jadi cerdas itu jika dapat mengambil esensi dari kegiatan yang dilakukan,
dapat mengatur waktu dengan baik antara waktu akademis, bermain, ibadah, dan pertemanan
(angkatan). Dari manajemen waktu yang baik, mahasiswa dapat menjadi lebih produktif dan
dapat memanfaatkan waktu 24 jam yang singkat ini dengan banyak hal sehingga waktu
timbulnya ketenangan karena tidak dikejar-kejar oleh deadline. Singkatnya, cerdas itu ketika
mahasiwa dapat menikmati kehidupan akademisnya dan kegiatan sampingan lainnya (bermain
dengan angkatannya, mengikuti acara departemen, dll) dengan selalu mendapat manfaat.
 Lalu yang terakhir adalah cinta departemen, yaitu mahasiswa rela berkoban demi
departemennya agar departemen dapat lebih berkembang. Jika nilai ini telah tertanam di diri
masing-masing mahasiswa, suasana di departemen teknik kimia akan menjadi lebih nyaman dan
akan timbul rasa kekeluargaan dari mahasiswanya. Hal itu karena, ruang lingkup Cinta
departemen adalah termasuk warga DTK, jurusan ( yang berkaitan dengan core competence)
teknik kimia serta nama baik jurusan. Dampaknya adalah mahasiswa DTK berarti solid dengan
sesama warga DTK, rajin belajar dan terus mengembangkan pengetahuannya tentang teknik
kimia, serta dapat mengaplikasikannya pengetahuan yang dimilikinya atau kemampuan lainnya
(seperti seni dan olahraga) dengan mengikuti kompetisi kompetisi sehingga dapat menjaga nama
baik teknik kimia. Masih banyak dampak positif lainnya jika nilai ini tertanam bagi mahasiswa
di DTK.

Dari 3 nilai itu, usaha yang saya lakukan adalah saya membangun rasa solidaritas saya
dengan berusaha saling mengenal satu sama lain dan menyapanya jika berpas-pasan, mengikuti
evaluasi yang merupakan kewajiban bagi mahasiswa sehingga dapat berkumpul dalam angkatan,
berusaha datang pada proker-proker yang diselenggarakan oleh bidang IMTK, beberapa kali
mengikuti supporteran TC, mendaftar sebagai staf keuangan IMTK, ROKIM IMTK, staf konsum
gazegath, staf publikasi Chednite, staf publikasi PSB Ganjil, staf akomodasi PGD, mendaftar
sebagai member IATMI SPE serta SBE untuk menambah pengetahuan core competence teknik
kimia, berusaha mengatur jadwal dengan baik, hadir dalam Chednite, mendaftar lomba PKM GT
pada OIM yang diseleksi terlebih dahulu oleh IPTEK IMTK, .
 (Foto momen kebanggaan selama 1 tahun di Tekkim)

(1 paragraf mengenai penjelasan foto dan mengapa foto tersebut dijadikan momen kebanggaan)