BAB IX
PERIHAL MENGADILI PERKARA PERDATA YANG HARUS
DIPERIKSA OLEH PENGADILAN NEGRI
BAGIAN PERTAMA
TENTANG PEMERIKSAAN PERKARA DI DALAM PERSIDANGAN
Pasal 115 sampai dengan 117 ditiadakan oleh UU Darirat Nomor 1 Tahun
1950.
KOMENTAR :
1
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
2. Individualiseringstheorie.
Menurut teori ini, gugatan cukup garis besarnya saja asal
pihak lawan mengetahui isinya.
2
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
3
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
4
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Pasal 6 (1) RO :
Jika orang-orang karena kebangsaaannya atau karena
kedudukannya atau karena jabatannya seharusnya diajukan
pada pengadilan yang berbeda, maka kalau merekan
bersama-sama terlibat dalam suatu perkara baikpidana
maupun perdata, mereka akan diadili oleh pengadilan yang
tertinggi.
Komentar :
Dahulu jaman penjajahan ada dualisme hukum dan dualisme
peradilan yang berakibat :
1. Orang Eropa dan yang dipersamakan pada prinsipnya menghadap
Raad van Justitie, yang kedudukannya sebagai hakim banding
dari landarrad.
2. Ada orang yang mempunyai kedudukan tertentu (Gubernur
Jendral, Kepala Departemen dan yang sederajat) mempunyai hak
Forum Previlligiatum dimana mereka maju ke Pengadilan yang
lebih tinggi daripada orang biasa.
3. Bupati maju ke Raad van justitie.
5
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Pasal 6 (2) RO :
Akan tetapi jika dalam perkara perdata seorang borg
(penjamin) dalam hal-hal seperti ayat (1) pasal ini harus
menghadap di muka pengadilann lebih tinggii daripada
penjamin utama (debitur) maka mereka masing-masing
diajukan dimuka pengadilan yang berbeda.
Komentar :
1. Tergugat tidak dikenal ; telah dilakukan panggilan umum (Pasal
380).
2. Tergugat tidak diketahui tempat tinggalnya, maka gugatan
dimasukkan (diajukan) kepada Ketua Pengadilan Negri yang
wilayah hukumnya meluputi tempat tinggal penggugat.
3. Gugatan mengenai benda tetap; dalam hal yang disengketakan
adalah benda tetap (tanah, rumah dsb) maka gugatan dapat
diajukan Ketua Pengadilan Negri yang wilayah hukumnya
meliputi letak benda tetap itu, dalam hal ini penggugat dapat
memilih gugatan diajukan kepada Ketua Pengadilan Negri yang
wilayah hukum meliputi tempat diam/tempat tinggal yang
sebenarnya dari tergugat ataukah benda tetap berada.
6
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
Jika dengan suatu akta surat sah (Schrijftelijk akte) dipilih dan
ditentukan tempat diam (woonplaats is gekozen), maka jika ia suka
dapat memasukkan gugatan itu kepada Ketua Pengadilan Negri
dalam daerah hukum siapa terletak tempat diam yang dipilih itu.
Dalam literature pemilihan tempat diam ini dikenal dengan
istilah domiciliekeuze (pemilihan/penunjukan domisili).
Akta; tulisan yang menentukan sesuatu, untuk bukti;
Komentar :
a. Menunjukkan bahwa Hakim Indonesia Aktif. Ketentuan Hakim
Aktif ini dapat kita temukan dalam Pasal 119, 120, 130, 178 dan
195 HIR. Hal demikian ini adalah berbeda dengan Hukum Acara
Perdata BArat (Rv) yang menentukan Hakim Pasif. Ketentuan
hakim Pasif menurut Rv ini disebabkan Rv menentukan adanya
7
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
Pasal ini mengandung Hakim Indonesia Aktif.
Buta huruf, tidak dapat membaca dan menulis huruf latin; Umpama
hanya dapat membaca dan menulis huruf Arab dan jawa;
Gugatan Lisan, dalam hal ini penggugat harus menghadap sendiri,
Mencatat, dikerjakan sendiri oleh Hakim (Ketua Pengadilan Negri).
Menyuruh mencatat, oleh orang lain.
Dalam praktek biasanya oleh panitera atau panitera pengganti,
tetapi hakim tetap bertanggungjawab.
Komentar :
Dalam praktek Ketua Pengadilan Negri membagikan perkara-perkara
yang masuk kepada hakim-hakim. Hakim-hakim yang menentukan
hari sidang.
a. adalah Kepala Kantor Pengadilan yang menjalankan administrasi
(tata usaha) dan wajib memelihara / membuat daftar-daftar
tertentu.
b. Daftar, daftar perkara (pidana dan perdata), daftar banding,
kasasi, sita, consignatie, daftar yayasan. Selain itu daftar
abrang bukti, daftar penyitaan benda tetap dsb.
8
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
d. Diperiksa; disidangkan.
e. Memerintahkan untuk memamnggil : panggilan dilakukan oleh
juru sita.
f. Disertai saksi-saksi; terlalu pagi, sebab pada sidang pertama
belum waktunya memeriksa saksi (bukti). Sistem Barat
memeriksa bukti dengan putusan sela.
g. Membawa surat-surat bukti, masih terlalu pagi juga seperti
saksi.
Komentar :
9
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
Komentar :
10
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
11
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. Menunjuk kuasa dapat dilakukan dengan :
1. Lisan; untuk ini harus dilakukan dihadapan hakim.
2. Tertulis, dengan suray kuasa khusus.
Dulu ada dinamakan Generale Volmacht dan bijzondere
volmacht.
Generale Volmacht adalah untuk menghadap ke instansi-
instansi pemerintah.
Sedangkan bijzondere Volmacht adalah untuk menghadap
ke pengadilan.
Sekarang bijzondere volmacht ini terdiri dari kuasa
umum dan kuasa khusus.
Kuasa umum, didalamnya dimuat kekuasaan untuk
menghadap pengadilan negri dan instansi-instansi lain.
Kuasa khusus adalah untuk banding dan kasasi.
Kekhusussan disini adalah karena disebutkan untuk
keperluan pemberian kuasa (banding, kasasi), penyebutan
12
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
13
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. Pengadilan Negri berwenang memerintahkan supaya pihak-
pihak yang bersangkutan menghadap sendiri, mereka wajib
datang sendiri ( prinnsip oral debat/pemeriksaan langsung).
Pentingnya hal ini adalah hakim dapat mengadakan Tanya
jawab langsung (oral debat) sehingga lebih jelas
persoalannya.
Menurut HIR :
1. Setiap orang dapat menjadi kuasa.
2. Pokrol karena pekerjaannya.
Sekarang pokrol (pengacara praktek) harus lulus ujian yang
diselenggarakan Pengadilan Tinggi.
14
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
15
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. Dalam Pasal 125 ada istilah pada hari persidangan, dan
dalam Pasal 124 hari yang ditentukan (hari yang ditentukan
oleh Hakim).
Ketentuan ini tidak jelas, sehingga menimbulkan pertanyaan
apakah harus (hanya) pada sidang pertama ataukah
boleh pada sidang keberapapun?
Mengenai hal iniada 2 pendapat :
1. Menyatakan putusan Verstek hanya dapat dijatuhkan pada
sidang pertama.
2. Menyatakan bahwa : Putusan Verstek dapat dijatuhkan
pada sidang keberapapun asal tergugat belum pernah
hadir dalam sidang, walaupun sudah dipanggil dengan
patut.
16
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. Menjawab menurut Pasal 121, Pasal 121 memberi wewenang
kepada tergugat untuk menjawab secara tertulis (tanpa
hadir);
17
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. diberitahukan; putusan verstek harus diberitahukan secara
resmi kepada tergugat oleh jurusita;
b. perlawanan; tergugat dapat mengajukan verzet untuk
melawan putusan verstek tersebut dengan cara dan waktu
menurut Pasal 129.
c. Pengadilan yang sama, perkara verzet tersebut diajukan dan
diperiksa oleh pengadilan negri yang memutus verstek.
18
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. sebelum memutus perkara, dalam hal penggugat dan atau
tergugat yang telah dipanggil dengan patur tidak hadir dalam
sidang yang ditentukan, maka hakim tidak harus menjatuhkan
putusan gugatan gugur atau verstek seperti dimungkinkan
oleh pasal 124 dan 125, melainkan hakim dapat menunda
pemeriksaan sampai hari yang ditentukan.
19
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
20
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. putusan verstek; adalah putusan yang diajukan di luar
hadirnya tergugat, mskipun tergugat telah dipanggil dengan
patut.
Catt. Ada kemungkinan tergugat tidak hadir pada waktu
putusan dijatuhkan, sedangkan pada saat pemeriksaan
perkara ia pernah hadir. Putusan yang dijatuhkan dalam
keadaaan demikian bukan putusan Verstek.
21
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. Verstek; adalah putusan yang dijatuhkan diluar hadirnya
tergugat, padahal tergugat sudah dipanggil dengan patut;
b. Tidak menerima, tergugat mungkin merasa tidak puas
terhadap putusan itu.
c. Mengajukan perlawanan; tergugat yang merasa tidak puas
dapat mengajukan verzet;
22
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. gugat perlawanan; tergugat mengajukan verzet (perlawanan)
dengan jalan menyampaikan surat gugat perlawanan kepada
Ketua Pengadilan Negri yang memutus verstek. Kedudukan
tergugat dalam perkara ini menjadi pelawan (opposant) dan
penggugat menjadi terlawan (geopposeerde).
23
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. Pelawan, tergugat yang diputus verstek dan mengajukan
verzet melawan putusan verstek tersebut.
b. Diputus Verstek untuk kedua kalinya, dalam pemeriksaan
perlawanan, bila sebagai pelawan tidak datang lagi (dulu
sebagai tergugat yangtidak datang) maka akan dioutus tanpa
hadirnya tergugat untuk kedua kalinya. Dalam hal demikian
jika ia mengajukan verzet lagi, maka akan dinyatakan tidak
diterima oleh hakim. Apakah bunyi putusan demikian ini
bijak? Apa bukan putusan yang berbunyi perlawanan gugur?
Benar, sebab dalam perkara ini tergugat tetap
berkedudukan sebagai tergugat, yaitu tergugat pelawan,
tidaklah berubah menjadi penggugat.
24
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. Hari yang ditentukan, hari sidang yang ditentukan oleh hakim
dalam surat penetapan persidangan dengan mengindahkan
tenggang waktu dan cara-cara panggilan. Hari sidang yang
mana ? Hari sidang yang pertama atau hari sidang tundaan?
Mengenai hal ini ada 2 penafsiran, yaitu :
1. Hari sidang pertama,
2. Hari sidang kapan pun asal (para) pihak belum pernah
datang.
b. Ketua Pengadilan Negri, yang dimaksud adalah Ketua Majlis
(ketua sidang).
Komentar :
25
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
Mungkin salah satu pihak orang asing (dulu banyak Cina Totok),
maka dalam pemeriksaaan diapakai seorang juru bahasa.
Kalau Tolk bukan pegawai, maka sebelum menerjemahkan harus
diisumpah lebih dahulu. Bunyi sumpah tolk tersendiri berbeda
dengan bunyi sumpah lainnya.
26
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
27
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
28
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
29
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
30
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
31
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. Tingkat pertama, pengadilan negri adalah pengadilan tingkat
pertama dalam susunan pengadilan, juha dinamakan hakim
sehari-hari untuk semua sengketa baik perkara perdata
maupun perkara pidana.
32
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
Karena gugat balik juga merupakan suatu gugatan,
makaperaturan-peraturan gugatan dipakai, yaitu antara lain
Ketua dapat memberikan pertolongan dan bantuan (prinsip
hakimaktif) dsb.
33
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
34
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Komentar :
a. tergugat tidak perlu datang, menurut pasal 118 terdapat 7
Pengadilan Negri yang berwenang mengadili. Kewenangan
mengadili menurut Pasal 118 ini termasuk dalam kompetensi
Relatif.
35
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
36
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
2. Deklinatoir (menggelakkan).
Umpama : Eksepsi yang menyatakan bahwa gugatan
diajukan pada pengadilan yang tidak berwenang.
b. EKSEPSI MATERIIL.
Eksepsi ini didasarkan pada ketentuan Hukum Materiil. Jenis
Eksepsi ini adalah :
1. Gugatan Belum tiba saatnya, sifatnya Dilatoir
(menangguhkan).
Umpama : Tergugat harus mengembalikan pinjaman
pada tanggal 1 Juli, padahal sekarang baru tanggal 1
April, kenapa sudah digugat, maka tergugat
dapat mengajukan Eksepsi ini.
37
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Eksepsi ditolak, kalau ada eksepsi akan tetapi ditolak, maka
dimulai pemeriksaaan pokok perkara oleh hakim.
b. Tahap – Tahap Pemeriksaan :
1). Usaha perdamaian oleh Hakim;
2). Pembacaan Surat Gugat (Conclusie van eisch) dan
kesempatan mengubag gugatan oleh penggugat.
3). Jawaban Tergugat (Conclusie van antwoord)
dilanjutkan dengan jawab-jawaban antara penggugat
dan tergugat yang dapat meliputi :
Replik – duplik;
Tripliek – quardupliek.
4). Pemeriksaaan Bukti – bukti;
5). Putusan Hakim.
38
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Eksepsi Hakim tidak berwenang, dalam kompetensi Relatif
(distributief) dan Absolut (atributief) dapat diajukan dan
diperiksa juga diputus sendiri terpisah (mendahului) pokok
perkara. Jika Eksepsi tersebut benar (Hakim yang
memeriksa Pokok Perkara ternyata tidak berwenang) maka
hakim menyatakan bahwa gugatan dinyatakan tidak dapat
diterima (niet ontvankelijke verklaard). Selanjutnya atas
perkara ini penggugat dapat mengajukan gugatan baru pada
hakim yang berwenang.
39
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
1. Dilatoir;
2. Deklinatoir,
3. Peremtoir.
4. Diskualifikatoir.
40
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Pasal 138(2).
Jika ternyata dalam penyelidikan itu perlu menggunakan
tulisan-tulisan yang dipegang oleh penyimpan umum, maka
pengadilan negri memerintahkan segera tulisan-tulisan itu
diserahkan kepada pengadilan pada hari yang ditentukan.
41
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. tulisan-tulisan; mungkin dapat berupa akte kelahiran, berkas
perkara dsb.
b. Dipegang, dikuasai, disimpan.
c. Penyimpan umum, pegawai umum yang bertugas menyimpan
tulisan-tulisan itu, yaitu antara lain : Pegawai catatan sipil,
panitera dsb.
d. Memerintahkan; yang bersangkutan wajib menyerahkannya.
e. Sidang yang ditentukan, sidang yang ditunda sampai hari
yang ditentukan oleh hakim, ini bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada penyimpan umum untuk menyiapkan.
KOMENTAR :
a. keberatan-keberatan penyimpan, mungkinada keberatan
untuk menyerahkannya.
42
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Tanpa alasan yang sah, alasan menurut UU,
misalnya kewajiban menyimpan rahasia.
b. Atas permintaan yang berkepentingan,
paksaan yang diperintahkan yang berwajib hanya dilakukan
atas permintaan artunya tidak atas jabatan ( tidak
otomatis).
c. Paksaan tersebut dilakukan dengan
penyanderaan.
43
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. tidak merupakan bagian, ada kemungkinan tulisan yang
dibutuhkan tidak tercantum dalam suatu daftar (register),
melainkan berdiri sendiri.
b. Dibuat suatu turunan, dalam hal tersebut maka kalu yang asli
dikirimkan sehingga tulisan-tulisan yangasli tidak ada lagi
maka penyimpan harus dibuat salinan (turunan) daru tulisan
tersebut.
KOMENTAR :
44
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. keaslian, dalam ayat (1) dicantumkan bahwa pihak lawan
menyangkal bahwa tulisan itu adalah asli.
KOMENTAR :
Logis apabila pemeriksaan ditunda sebab dapat mengganggu
putusan perkara perdata. Lagi pula bila ternyata tulisan
tersebut adalah palsu makatulisan itu tidak dapat dipakai
sebagai alat bukti.
45
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. saksi menurut Pasal 121, menurut pasal 121 waktu pihak-
pihak dipanggil mareka diberitahukan dapat membawa saksi-
saksi. Mungkin saksi-saksi ini tidak mau datang karena enggan
atau tidak ada panggilan resmi.
b. Pegawai yang berwenang, yaitu juru sita.
KOMENTAR :
Perintah untuk memanggil saksi-saksi ini diberikan oleh hakim
secar alisan kepada panitera yang menruskan perintah tersebut
kepada juru sita yang bertugas memanggil dengan relaas
panggilan.
46
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. ia, maksudnya adalah saksi yang dipanggil tidak mau datang.
b. Menjadi saksi merupakan kewajiban setiap penduduk
(disimpulkan dari Pasal 140, 141, 148 HIR dan PAsal 522
KUHP).
Kewajiban penduduk antara lain :
1. Wajib saksi.
2. Wajib pajak.
3. Wajib Sekolah.
4. Wajib Milisi.
KOMENTAR
Disini hukuman diperberat dengan membayar ganti kerugian,
jika pihak yang berperkara menderita kerugian akibat
ketidakhadiran saksi.
47
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Kalau saksi itu memang dibutuhkan, maka sidang akan ditunda
lagi dan ketua dapat memerintahkan supaya saksi dibawa ke
hadapan pengadilan dipaksa oleh polisi, untuk memenuhi
kewajibannya.
KOMENTAR :
Cukup jelas.
Pasal 143 : SAKSI DILUAR KARISIDENAN.
Pasal 143 (1) :
Tidak seorangpun dapat dipaksa untuk menjadi saksi dalam
perkara perdata dimana pengadilan yang terletak di karesidenan
lain daripada tempat dia atau dimana dia berada.
KOMENTAR :
a. Dalam perkara perdata, jadi dalam perkara pidana orang
tersebut dapat dipaksa.
b. Saksi diluar karesidenan, kalau saksi bertempat atau berada
di luar karesidenan maka ia tidak dapat dipaksa untuk datang.
Dahulu yang dipandang sebagai satu daerah adalah
karesidenan. Oleh karena itu saksi wajib datang. Sekarang
dapat dikatakan pemerintah kabupaten / kota adalah satu
daerah kesatuan. Lagi pula satu pengadilan negri maka
seyogyanya pasal tersebut berlaku untuk setiap kota/kab.
KOMENTAR :
Ini soal Delegatie Verhoor.
48
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Sidang pengadilan, dari pengadilan yang minta bantuan.
KOMENTAR :
a. Menurut pasal ini, kepada saksi diajukan pertanyaan yang
meliputi :
1. Identitas orang yang bersangkutan.
2. Pekerjaan dan tempat diam/tempat tinggal.
49
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. keturunan lurus, dapat berupa ascendant (keturunan lurus
keatas) atau descendent (keturunan lurus kebawah).
b. Keluarga sedarah, hubungan pertalian keluarga karena
keturunan.
c. Keluarga semenda (aanverwant): adalah hubungan pertalian
keluarga karena perkawinan.
d. Suami/isteri walau sudah cerai, dilarang menjadi saksi sebab
hubungan sedekat itu kurang obyektif dalam memberi
keterangan.
50
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Kedudukan perdata, yaitu bagaimana kedudukan seseorang
menurut Hukum Perdata terhadap orang lain, umpama seorang
anak terhadap Ayah Kandung/ayah angkat. Dalam hal ini tidak
dikawatirkan seorang saksi memberikan keterangan yang tidak
benar.
51
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Dalam sengketa mengenai kedudukan dalam hukum perdata, tiap
orang wajibmenjadi saksi, termmasuk juga orang yang menurut
pasal 146 butir 1 dan 2. Merekapun tidak boleh mengundurkan
diri dari kedudukannya sebagai saksi.
52
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Kalau seseorang menyatakan bahwa dirinya wajibmenyimpan
rahasia, hal ini terserah kepada hakim untuk menerima atau
menolaknya.
b. Kalau pasal tersebut mengatur pengunduran diri sebagai
saksi, maka pasal 28 (2) dan (3) UU No: 14 tahun 1970
mengatur pengunduran diri sebagai hakim.
Umpama : Isteri Hakim mempunyai andil dalam suatu
perusahaan dan perusahan tersebut menjadi penggugat atau
tergugat dalam suatu perkara.
KOMENTAR :
a. Jika tidak ada permintaan pengunduran diri, maka hakimlah
yang menentukan apakah permintaan itu beralasan. Kalau
tidak maka hakim dapat memerintahkan supaya saksi
disumpah lebih dahulu sebelum memberi keterangan.
b. Sumpah Saksi, menurut Pasal 303 keterangan saksi yang
tidak disumpah tidak mempunyai kekuatan pembuktian.
c. Bunyi sumpah saksi : “ …… akan memberikan keterangan yang
sebenarnya, tidak lain daripada yang sebenarnya”.
d. Sumpah diucapkan sebelum saksi memberi keterangan. Ini
disebut dengan sumpah promisoris. Sedangkan sumpah yang
diangkat sesudah seseorang memberi keterangan disebut
dengan “sumpah Asertoris”.
e. Sumpah dilakukan menurut agamanya, yaitu agama yang
dipeluk oleh orang yang disumpah. Jika menurut agamanya
dilarang untuk mengangkat sumpah, maka sumpah dapat
diganti dengan janji yang mempunyai kekuatan hukum dan
akibat hukum seperti sumpah (UU No: 69/1920; Rv Pasal 177
(2)).
f. Selain sumpah saksi dikenal juga : sumpah tolk (juru bahasa),
sumpah ahli, sumpah pihak dan sumpah jabatan.
53
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
g. Sumpah Palsu.
Pengangkatan sumpah dimaksudkan agar orang yang
bersumpah memberi keterangan yang benar, yang dapat
menjadi bukti dalam persidangan. Akan tetapi ada kalanya
seorang yang telah disumpah memberikan keterangan yang
tidak benar (palsu). Dalam hal ini dikatakan orang itu telah
melakukan sumpah palsu. Menurut Pasal 242 KUHP, orang
yang dengan sengaja memberi keterangan palsu setelah
disumpah baik secara lisan maupun tertulis, diancam dengan
hukuman paling lama 7 tahun.
Pasal 148 :
Jika diluar apa yang disebut dalam Pasal 146 seorang saksi
menghadap di persidangan dan enggan disumpah, atau enggan
memberi keterangan, maka atas permintaan pihak yang
berkepentingan, ketua dapat memerintahkan supaya saksi
disanderakan sampai saksi memenuhi kewajibannya.
KOMENTAR :
a. Dari pasal ini dan juga pasal 140-141 dapat ditarik kesimpulan
bahwa menjadi saksi adalah suatu kewajiban disamping
kewajiban penduduk yang lain. Kewajiban tersebut antara
lain :
1. wajib membela Negara;
2. wajib pajak;
3. wajib sekolah;
4. wajib saksi.
b. Penyanderaan (Gijzeling).
Oleh Mahakamah agung berdasarkan SEMA No: 2
Tahun 1964, SEMA No: 4 Tahun 1975, penyanderaan (Pasal
209-223) dilarang karena dianggap bertentangan dengan
perikemanusiaan.
54
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. pertanyaan kepada saksi dilakukan lewat Ketua Sidang. Kegua
belah pihak dapat mengajukan pertanyaan kepada saksi.
b. Dalam praktek, biasanya hakim mempersilahkan saksi
memberi keterangan menganai apa yang ia ketahui tentang
perkara yang bersangkutan.
KOMENTAR :
Ketua/hakim akan menyaring apakah pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan pada pihak perlu atau tidak, kalau dipandang tidak
perlu maka pertanyaan tersebut tidak diteruskan kepada saksi.
Jika perlu maka pertanyaan dirumuskan oleh hakim/ketua.
KOMENTAR :
Ketua dan hakim anggota atas inisiatif sendiri dapat mengajukan
pertanyaan yang dipandang perlu dan berguna
Pasal 151 :
Peraturanmengenai saksi dalamperkara pidana Pasal 284 dan 285
adalah berlaku juga disini.
KOMENTAR :
Bagi saksi yang tidak dapat berbahasa Indonesia, diangkat juru
bahasa (tolk) Pasal 284, demikian pula untuk saksi yang bisu tulis
(Pasal 285).
55
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Pasal 152 :
Keterangan saksi dalam persidangan ditulis oleh panitera dalam
berita acara persidangan.
KOMENTAR :
KOMENTAR :
a. ada kalanya diperlukan pemeriksaan tempat (plaatselijke
opneming) supaya pengadilan mendapat gambaran yang jelas
mengenai persoalan yang diperiksa. Misalnya Gedung Miring
tidak sesuai dengan gambar dsb. Dalam hukum pidana
Rekonstruksi merupakan reka ualang dari suatu
peristiwa/perbuatan.
b. Hal-hal tersebut juga dapat dicapai dengan laporan seorang
ahli, akan tetapi bila perlu ketua dapat mengangkat Hakim
Komisaris untuk menjalankan pekerjaan itu. Jika sidang
56
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
KOMENTAR :
a. Seperti halnya Pasal 153, hakim dapat mengadakan
pemeriksaan setempat untuk mendapatkan bahan yang lebih
jelas, pengadilan dapat mengangkat ahli-ahli dalam
menjalankan pekerjaan tertentu Umpamanya: ahli bangunan
dsb.
Jika mengenai penglihatan hakim sendiri, maka disiini
dibutuhkan keahlian yang mungkin tidak dimiliki olehnya.
57
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Menurut Hukum Acara barat, pengangkatan ahli dilakukan
dengan putusan sela sekaligus dicantumkan hari sidang
berikutnya dimana ahli memberi laporan. Menurut HIR tidak
perlu dengan putusan sela, cukup dengan perintah lisan
kepada panitera yang akan memanggil ahli ybs.
KOMENTAR :
Orang yang tidak boleh didengar sebagai saksi juga tidak boleh
diangkat sebagai ahli. Ahli juga merupakan saksi dalam hal-hal
khusus yang bersangkutan dengan keahliannya. Maka disebut
saksi ahli. Sudah layak kiranya diadakan larangan tersebut.
58
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Tidak wajibmenuruti, Hakim bebas untuk menilai pendapat,
perasaan keterangan yang diberikan oleh seorang ahli. Hakim
tidak terikat pada pendapat ahli. Misalnya Ahli berpendapat
A, maka hakim boleh menyetujui pendapat ahli tentang A
tersebut, sebaliknya hakim bebas berpendapat B.
b. Kalau hakim akan menganut pendapat ahli, amak ia harus
yakin bahwa hal tersebut adalah A. Dalam hal demikian maka
dalampertimbangan putusan harus dicantumkan bahwa :
“pendapat ahli itu dijadikan pendapat dari hakim itu sendiri”.
c. Keterangan ahli merupakan salah satu alat bukti. Lain-lain
alat bukti dijumpai dalam Pasal 164, 153. 138 dan Pasal 78 (1)
UU MA Tahun 1950.
d. Kekuatan pembuktian dari masing-mamsing alat bukti
tersebut tidak sama melainkan bertingkat, ada yang kuat
sekali, ada yang kurang kuat.
KEKUATAN PEMBUKTIAN
59
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Alat bukti yang diajukan oleh salah satu pihak selalu dapat
dilawan oleh alat bukti yang diajukan oleh pihak lawan,
60
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
61
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. yang dimaksud disini adalah sumpah pihak (partij eed). Diatas
dikenal sumpah saksi, sumpah ahli dan sumpah tolk.
KOMENTAR :
a. Sumpah penambah tidak hanya untuk menyelesaikan perkara,
tetapi mungkin juga untuk menentukan jumlah uang yang
62
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
63
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR ;
Cukup jelas.
Pasal 157 : HAL SIAPA DAN CARA MENGANGKAT SUMPAH.
Sumpah itu, baik yang diperintahkan oleh hakim maupun yang
diminta atau dikembalikan oleh salah satu pihak, harus
diucapkan sendiri, kecuali kalau Ketua Pengadilan Negri memberi
iijin kepada salah satu pihak karena sebab yang penting akan
menyuruh bersumpah seorang wakil istimewa yang dikuasakan
untuk bersumpah. Kuasa ini hanya diberi dengan akta otentik,
diman adengan seksama dan jelas disebut bunyi sumpah itu.
(bandingkan dengan pasal 1945 (1) dan Pasal 1934 KUHPerdata.)
KOMENTAR :
64
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Lazimnya sumpah diadakan dalam sidang pengadilan yang
diadakan dalam kantor pengadilan. Akan tetapi ada kemungkinan
bahwa berhubung dengan hal-hal yang penting, umpama pihak
tidak dapat berjalan, maka sumpah dapat diadakan dimana pihak
tersebut berada. Selain itu lihat juga Pasal 381. Untuk keperluan
ini juga dibuat Berita Acara Penyumpahan.
KOMENTAR :
65
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Cukup jelas.
KOMENTAR :
Cukup jelas.
66
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Cukup jelas.
KOMENTAR :
Cukup jelas.
KOMENTAR :
67
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
BAB IX
68
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
BAGIAN KEDUA
TENTANG BUKTI
Pasal 162 :
Tentang bukti dan tentang menerima atau menolak alat-alat
bukti dalam perkara perdata, KPN wajib mengingat peraturan
pokok seperti tersebut dibawah ini.
KOMENTAR:
a. Soal pembuktian timbul karen adalam proses akta doktrin
yang mengatakan : “peristiwa hukum atau keadaan hukum
yang tidak terbukti atau tidak dibuktikan kebenarannya
dianggap tidak terbukti”.
b. Perihal pembuktian menimbulkan masalah beban pembuktian .
Beban pembuktian meliputi :
1. Siapa yang harus membuktikan (lihat pasal 163).
2. Apa yang harus dibuktikan :
a. tergantung dalil penggugat dan jawaban tergugat;
b. Dipecahkan dengan teori – teori tentang beban
pembuktian.
3. Cara membuktikan yaitu dengan alat-alat bukti yang
sah menurut UU (lihat pasal 164, 153, 154, 138 HIR
dan Pasal 78 (1) UU MA.
c. Beban pembuktian mengandung Resiko, maksudnya :” Barang
siapa diwajibkan untuk membuktikan apabila berhasil
membuktikan belum tentu menang, namun jika tidak berhasil
membuktikan mesti kalah”.
d. Melalui jalan pembuktian, hakim dapat mencari kebenaran.
Kebenaran yang dicari :
1. Dalam perkara pidana adalah kebenaran materiil, yaitu
dengan bukti dan keyakinan hakim.
2. Dalamproses perdata adalah kebenaran formal, yaitu
kebenaran yang diperoleh melalui alat bukti yang sah
dan tergantung pula pada kehendak para pihak.
69
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
70
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Pasal 163 :
Barang siapa mengatakan mempunyai hak, atau menyebut suatu
peristiwa (keadaan) untuk menguatkan haknya itu atau untuk
membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan
adanya hak atauy kejadian itu.
KOMENTAR :
Pasal ini kurang lengkap, mestinya ada tambahan : “Jika
dibantah”, sebab kalau orang mengatakan berhak atau menunjuk
suatu peristiea dan hak (peristiwa) itu diakui maka tidak perlu
dibuktikan.
a. Pasal inimenjadi dasar dari soal : Siapa yang harus
membuktikan.
Dimana kedua belah pihak masing-masing mengajukan hak-hak
atau menunjuk peristiwa-peristiwa (keadaan), maka pasal ini
tidak dapat menyelesaikan soal tersebut.
1. Teori Subyektif.
Menurut Teori ini, pihak yang harus membuktikan
adalah kedua belah pihak.
2. Teori Obyektif.
Menurut Teori ini masing-masing pihak membuktikan
menurut hukum obyektif. :
Pihak Penggugat membuktikan apa yang
menurut hukum obyektif menimbulkan hak
kepadanya.
Tergugat membuktikan hal-hal yang
meniadakan atau menghapuskan hal-hal yang
oleh penggugat disebut sebagai dasar haknya.
3. Teori Kepantasan.
Teori ini mengatakan bahwa yang membuktikan adalah
pihak yang paling mudah untuk menunjukkan bukti /
membuktikannya.
71
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Pasal 295:
Maka yang disebut upaya bukti menurut undang-undang hanya
diakui :
1. Kesaksian;
2. Surat-surat / tertulis;
3. Pengakuan;
4. Petunjuk.
Didalam semua hal dengan memperhatikan
peraturan-peraturan pasal-pasal berikut :
KOMENTAR :
a. Kalau pasal 164 dihubungkan dengan Pasal 295 yang
berbunyi :”yang disebut diatas”, maka dapat diterik suatu
72
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
73
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Akta adalah :
1. Tulisan yang memuat :
2. Fakta, peristiwa atau keadaaan yang menjadi dasar
dari suatu hak atau perikatan;
3. Ditandatangani oleh par apihak yang bersangkutan;
4. Dengan maksud untuk menjadi bukti.
Singkatnya akata adalah tulisan yang dibuat untuk menjadi
bukti.
74
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
75
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
76
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Pasal 167 :
Hakim bebas mengingat hal-hal yang khusus memberikan suatu
kekuatan pembuktian yang menguntungkan kepada pembukuan
dari seseorang.
(bandingkan dengan Pasal 7 KUHD).
KOMENTAR :
Peraturan ini menyimpang dari suatu prinsip bahwa tulisan
seseorang tidak dapat memberikan keuntungan bagi dirinya
sendiri. Dalam pasal ini dikatakan bahwa hakim boleh (bebas)
untuk menerima dan memberi kekuatan pembuktian yang
menguntungkan bagi si pembuat pembukuan yang diajukan
sebagai bukti.
Pasal 168 :
Bagi Pengadilan Negri sampai ada peraturan lain mengenai hal-hal
dimana dibenarkan pembuktian dengan saksi, tetap memakai
hukum yang berlaku bagi orang Indonesia.
KOMENTAR :
77
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
78
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
79
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Contoh :
Adanya perzinahan sebagai alasan untuk menuntut
perceraian, tidak dapat dibuktikan. Namun hakim dapat , menarik
kesimpulan dari keterangan seorang manager hotel, yang dalam
buku register tamunya tercatat A dan B adalah suami – isteri.
Padahal kenyataannya mereka bukan suami-isteri. Kemudian
seorang karyawan hotel mengetahui bahwa A dan B tidur dalam
satu kamar. Dari kesaksian manager dan karyawan hotel dapat
ditarik suatu persangkaan bahwa A dan B telah melakukan
perzinahan.
KOMENTAR :
a. Saksi harus memberikan alasan atau karena apa ia
mengetahui hal itu ;
b. Contoh : Saksi tidak boleh menerangkan : “Saya tahu bahwa
…”, melainkan : “Waktu saya bertamu, maka saya tahu bahwa :
…”.
80
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Keterangan saksi tidak boleh merupakan suatu kesimpulan
atau pendapat dari saksi sendiri yang dicapai dengan pikiran
akal.
Saksi tidak boleh menafsirkan/menyimpulkan, melainkan ia
harus benar-benar tahu atau tidak, benar-benar melihat
atau tidak. Bagaimana halnya dengan keterangan saksi
karena mendengar dari orang lain (testomonium de auditu)?
Ada 2 pendapat ; lihat dan baca komentar pasal 169.
KOMENTAR :
a. Dalam menilai tiap-tiap kesaksian (keterangan saksi), amak
hakim harus mengindahkan persamaan keterangan dari saksi
yang satu dengan lainnya atau dengan hal-hal yang dikenal
hakim dari sumber lain (umpama keterangan ahli).
81
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Menurut Pasal 1915 KUHPerdata, persangkaan adalah
kesimpulan yang diambil oleh UU atau hakim sari suatu hal
(daadzaak) yang diketahui kea rah hal-hal/peristiwa yang
tidak diketahui.
b. Jenis-jenis persangkaan :
1. Persangkaan Bersahaja/lugu (blote vermoedens).
Persangkaan ini tidak boleh dipakai begitu saja,
melainkan hanya setelah memenuhi syarat –syarat
tertentu tersebut.
82
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Pengakuan yang diucapkan pihak berperkara dalam sidang,
maksudnya bukan keterangan saksi.
b. Pengakuan ini merupakan bukti cukup, maksudnya pengakuan
merupakan alat bukti dengan kekuatan pembuktian
menentukan (Pasal 1925 KUHPerdata). Bukti demikian
inimengikat hakim. Hakim wajibmenerima pengakuan ini
sebagai hal yang benar.
c. Menurut Hukum Acara Barat, pengakuan tidak dapat ditarik
kembali (Pasal 1926 (2) KUHperdata).
HIR tidak mengatur tentang hal ini.
83
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
KOMENTAR :
a. Pada prinsipnya hakim tidak boleh memisahkan pengakuan
yang
b. dapat merugikan orang yang mengaku.
84
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
a. Seperti halnya dengan Pasal 156 dan 155, 177 ini adalah
sumpah pihak. Selain itu ada sumpah saksi, sumpah ahli,
sumpah juru bahasa dan sumpah jabatan. Adapun bunyi dari
masing-masing sumpah berbeda.
BAB IX
85
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
BAGIAN KETIGA
TENTANG MUSYAWARAH DAN PUTUSAN
KOMENTAR :
a. Hakim memberi putusan (menyusun putusannya) dalam
“sidang musyawarah” (raadkamer). Dalam sidang ini para
hakim membicarakan (menyusun putusannya.
b. Hakim atas jabatan wajib menambah dasar hukum,
menunjukkan hakim Indonesia aktif : {119, 120, 130, 132, 178
(1) dan 195}.
c. Pasal ini membenarkan dalil : “Hakim mengenal Hukum” (jus
curia novit).
Seperti halnya dengan Pasal 20 AB yang menentukan : Hakim
memutus perkara menurut UU {Paasl 3 UU No: 19/1964; Pasal
5 (1) UU No: 14/1970.
Selanjutnya dalam pasal tersebut ditentukan pula bahwa :
“Hakim wajib memutus perkara”. Hal ini yang mengandung
arti bahwa hakim tidak boleh menolak untuk memeriksa dan
memutus perkara yang diajukan kepadanya. Jika hakim
menolak untuk memutus perkara maka hakim tersebut
melakukan RECHTSWEIGERING (pasal 22 AB, Pasal 20 UU
No: 19/1964, Pasal 14 UU No: 14/1970)
e. Dasar Hukum
Dalam surat gugatn abgian : Fundamentum Petendi, dimuat 2
hal, yaitu :
86
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
1. Uraian Peristiwa,
2. dasar Hukum gugatan.
Kalau penggugat sudah menguraikan adanya suatu kejadian,
umpama jual beli dan dia menuntut ganti rugi dan juga
Vrijwaring (penjaminan) dari penjual (tergugat), maka
penggugat juga harus menyebutkan atas dasar Undang –
Undang atau pasal berapa ia menuntut. Inilah yang dinamakan
dasar hukum.
KOMENTAR :
Yang dimaksud dalam pasal ini adalah hakim menjatuhkan
putusan terhadap segala tuntutan yang diajukan oleh penggugat
dalam surat gugatannya.
Umpama menuntut :
87
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
1. Menyerahkan barang;
2. Membayar Ganti rugi;
3. Membayar bunga, dst.
Tidak satu tuntutanpun dapat diabaikan oleh Hakim, terserah
bagaimana bunyi putusan itu (ini tergantung dari pembuktian).
KOMENTAR :
a. Pasal 178 ini menghubungkan dictum (amar putusan) dengan
Petitum (apa yang dituntut).
Hakim tidak boleh memutus lebih atau lain daripada tuntutan
penggugat. Umpama diminta Rp. 1 juta, diputus Rp. 2 juta.
Yang dituntut Kuda tetapi diputus Mobil dst.
b. Dalam Acara menurut HIR, ketentuan 178 (2) dan (3) ini
sekaramg sudah diterobos, karena :
1. Hakim Indonesia Aktif;
2. Tuntutan berbentuk Alternatif, ada tuntutan primer,
tuntutan subsider (pengganti)
Berhubunga dengan hal-hal etrsebut di atas, maka Hakim
Indonesia dapat menyimpang dari tuntutan primer.
88
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
89
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Meskipun waktu perkara diperiksa kedua belah pihak hadir,
mungkin pada waktu putusan itu dijatuhkan mereka atau salah
satu tidak datang menghadap.
Istilah yang dipakai untuk itu adalah :”putusan diumumkan
sedang tergugat atau penggugat tidak hadir” (bulten
aanweizigheid van tergugat atau penggugat).
Bandingkan dengan istilah yang dipergunakan dalam putusan
Verstek yang berbunyi :”putusan diumumkan di luar hadirnya
tergugat” (Verstek).
90
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
KOMENTAR :
Sandera (gizjeling). Kalau pihak yang kalah tidak mau
melaksanakan putusan secara sukarela, maka atas permintaan
pihak yang menang ia dapat dimasukkan ke dalam rumah tahanan
atas biaya pihak yang menang (pasal 209-223).
91
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
92
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Cukup jelas.
93
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Pasal 127 mengatur kemungkinan bahwa dalamsuatu perkara
terdapat banyak tergugat, yang sebagian tidak hadir. Dalam
hal perkaranya diputus, maka putusan tersebut bukan
verstek.
b. Dalam hal demikian maka biaya pemanggilan mereka
dibebankan kepada tergugat masing-masing yang tidakl
datang, kekcuali panggilan itu tidak patut.
KOMENTAR :
a. Karena perincian tersebut adalah limitative, maka biay alain
tidak termnasuk yang dapat diputuskan oelh pengadilan dan
dibebankan kepada pihak yang kalah.
b. Biaya perkara yang telah dibayar lebih dahulu oleh pihak
penggugat pada waktu mengajukan gugatannya dan diterima
94
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Dimana salah satu pihak (biasanya pihak yang kalah) dihukum
untuk membayar biaya perkara, maka jumlah biaya perkara yang
perinciannya seperti tercantum dalam Pasal 182 untuk tegas dan
jelasnya harus dicantumkan dalam putusan hakim yang meliputi :
KOMENTAR :
Kecuali biaya perkara. Mungkin salah satu pihak menuntut dari
pihak lawan ini dihukum membayar “ongkos-ongkos, kerugian dan
bunga” (konsten, schadenen, en interessen) yang ia derita karena
perbuatan pihak lawan itu. Sudah tentu penghukuman ini juga
harus disebut dalam diktum
95
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Bentuk dan isi putusan sebagaimana diatu dalam pasal
iniadalah mutlak. Maka jika tidak dipenuhi putusan hakim
tersebut batal.
b. Apa yang disebut dalam sub a dan b dicantumkan dalam
“pertimbangan-pertimbangan putusan”, dibawah judul :
TENTANG KEJADIAN-KEJADIAN dan TENTANG
HUKUMNYA.
c. Dahulu Landraad bersidang dengan penasehat keislaman
(kalau par apihak adalah orang Islam) dan penasehat
Tionghoa (kalau para pihaknya adalah Tionghoa). Sekarang
tidak lagi dipakai penasehat-penasehat tersebut.
96
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
e. Diktum/amar.
Dalam gugatan, penggugat merumuskan tuntutannya dalam
petitum. Hakim dalam menanggapi Petitum merumuskannya
dalam amar putusan, yang dapat berisi menerima
(mengabulkan) atau menolah tuntutan Penggugat untuk
seluruhnya atau sebagian.
Mengenai Amar Putusan, hakim harus memperhatikan
ketentuan dalam pasal 178 (2) dan (3).
97
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
1. Jurisdiksi Contensiosa.
Adalah merupakan wewenang pengadilan yang sesungguhnya.
Jurisdiksi ini mempunyai cirri-ciri sbb :
a. Perkara yang ditangani adalah suatu sengketa.
b. Ada 2 pihak yaitu pihak Penggugat dan Tergugat.
c. Dimulai dengan surat gugatan.
d. Diakhiri dengan suatu putusan (vonnis) yang amarnya
dapat bersifat Condemnatoir, constitutive atau bahkan
declaratoir.
2. Jurisdiksi Voluntaria.
Adalah wewenang pengadilan yang bersifat sukarela (ekstra
judicial)
Ciri-ciri jurisdiksi voluntaria adalah :
a. Perkara yang ditangani Pengadilan bukan suatu
sengketa.
b. Hanya ada satu pihak, yaitu pemohon.
c. Dimulai dengan suatu surat permohonan.
d. Diakhiri dengan suatu penetapan (beschikking) yang
amarnya bersifat Constitutif atau declaratoir.
KOMENTAR :
a. Pasal 20 AB mewajibkan hakim memutus perkara menurut
UU, maka dalam ayat tersebut Hakim diwajibkan menyebut
peraturan/UU yang mana dipakai dalam memutus perkara
ini , umpama Pasal 1457 KHUPerdata.
98
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Untuk sahnya putusan Hakim maka harus ditandatangani oleh
Hakim Ketua majlis dan Panitera (pengganti), sebagai
penanggungjawab pembuatan putusan.
b. Putusan Akhir perkara perdata, dibuat lepas dari berita
acara.
c. Putusan Hakim; putusan hakim harus ditandatangani oleh
Ketua dan Panitera (pengganti).
99
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Dari ayat ini diketahui adanya putusan akhir dan putusan-
putusan lain (putusan yang bukan putusan akhir).
100
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
3. PUTUSAN INSIDENTIL,
Dilakukan berhubung dengan adanya gugatan Insidentil,
misalnya :
a. Voegen pihak ketiga;
b. Minta Vrijwaring (minta jaminan).
101
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Seperti halnya para pihak dapat minta salinan resmi putusan
hakim, para pihak juga dapat minta salinan resmi putusan sela.
KOMENTAR :
a. Yangmembuat Berita acara persidangan adalah Panitera atau
Panitera Pengganti.
b. Berita Acara memuat segala sesuatu yang terjadi dalam
sidang yang berupa keterangan pihak-pihak berperkara,
saksi-saksi, kejadian-kejadian dsb Biasanya Hakim/ketua
majlis mendektekan apa yang harus ditulis dalam berita acara
itu.
c. Pada zaman penjajahan dulu ada Penasehat, sekarang
tidakada lagi.
102
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Seperti halnya dengan putusan hakim, untuk sahnya maka
berita acara harusditandatangani oleh ketua ( majelis ) dan
panitera ( pengganti ) sebagai penanggung jawab atas isi dan
pembuatan berita acara.
BAB IX
BAGIAN KEEMPAT
TENTANG BANDING
BAB IX
BAGIAN KELIMA
TENTANG MELAKSANAKAN PUTUSAN
KOMENTAR :
a. Disini disebut perkara yang dalam tingkat pertama diperiksa
oleh Pengadilan Negri; sebab dulu ada perkara-perkara yang
dalam tingkat I diperiksa oleh Residenegerecht atau Raad
van Justitie.
103
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Kalau yang dieksekusi itu benda yang berada dalamwilayah
PN lain, maka Ketua PN minta bantuan kepada Ketua PN yang
104
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Ketua PN yang dimintai bantuan tidak boleh menolak.Jika ada
hal-hal yang harus ia jalankan di luar daerah hukumnya, maka ia
sendiri yang minta bantuan kepada PN yang berwenang
melaksanakan eksekusi menurut Pasal 195 (2).
Pasal 195 (4) :
Bagi Ketua PN yang dimintai bantuannya oleh rekannya dari luar
jawa dan Madura berlaku peraturan dalam bagian ini tentang
segala perbuatan yang akan dilakukan disebabkan perintah ini.
KOMENTAR :
Cukup jelas.
105
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Cukup jelas.
KOMENTAR :
a. Pelaksanaan putusan pengadilan, mungkin berupa penyitaan
barang atau tindakan-tindakan lainnya.
b. Atas adanya penyitaan dan tindakanpelaksanaan lainnya itu
mungkin ybs atau pihak ketia tidak menerimanya. Untuk itu
mereka dapat mengajukan verzet (perlawanan).
c. Jika ada verzet (perlawanan) terhadap eksekusi atau
penyitaa, maka verzet ini diajukan kepada pengadilan negri
yang melakukan tindakan eksekusi atau penyitaan itu. Jadi
tidak diajukan kepada pengadilan negri yangmemutus perkara.
Pengadilan yang meneima bantuan tersebut wajib menerima
dan memeriksa serta memutus Verzet tersebut.
106
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Ini merupakan tahap pertama dari eksekusi putusan hakim
b. Permohonan eksekusi ini dapat diajukan baik tertulis maupun
lisan.
c. Atas permohonan tersebut, Ketu aPN memanggil pihak yang
kalah dan menegurnya (aanmaning), supaya ia dengan sukarela
melaksanakan kewajibannya dalam waktu paling lama 8 hari.
Walaupun HIR menetapkan paling lama 8 hari, namun dalam
praktreknya tergantung kebijaksanaan hakim, biasanya
kurang lebih 1 bulan.
KOMENTAR :
107
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Sita iniadalah sita eksekusi (executorial beslag),
b. Dalam system RV, sita dilakukan oleh seorang deurwaarder
(juru sita). PN tidak mempunyai deurwaarder, melainkan
hanya wakil-wakil juru sita, yaitu pegawai pengadilan yang
ditunjuk oleh ketua (pasal 388). Tentang deurwaarder diatur
dalam RO Bab VII pasal 193.
Pasal 193 RO :
Juru sita biasa, diangkat oleh kepala pemerintah daerah
(hoofd van gewestelijk bestuur) yaitu Resident.
Pasal 197 RO :
Pengadilan-pengadilan mempunyai wewenang mengangkat
seorang juru sita. Wakil juru sita ini tidak bertugas menyita
atau eksekusi, melainkan hanya untuk menyampaikan panggilan-
panggilan, menyampaikan ekploit-ekploit dsb.
108
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Cukup jelas.
KOMENTAR :
a. Surat perintah untuk melakukan eksekusi, dibuat dalam
bentuk surat penetapan (beschikking).
b. Dalam ayat 3, maka penunjukan orang untuk mengganti
panitera dalam menjalankan eksekusi itu tidak dengan surat
penetapan tersendiri melainkan cukup tertulis dalam surat
penetapan eksekusi tersebut.
KOMENTAR :
a. Tahap-tahap dalam acara penyitaan :
1. Ketua PN membuat penetapan penyitaan (beschikking
tot beslag).
2. Panitera dengan 2 oang saksi datang pada rumah si
tersita (orang yang kalah) dan membri tahukan padanya
maksud kedatangannya.
109
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Biasanya saksi – saksi adalah wakil-wakil juru sita atau
pegawai PN yang bersangkutan.
b. Jiaka di desa, diikutsertakan pamong desa atau pegawai
pamong praja lainnya,
c. Menurut bunyi ayat tersebut, tiap orang dapat menjadi saksi.
110
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Barang-barang yang berada di tangan orang lain, dapat disita
juga.
b. Ada larangan untuk menyita hewan dan perkakas yang
dibutuhkan oleh si terseita sendiri.
Dalam Rv larangan ini meliputi banyak barang.
KOMENTAR :
a. Barang – barang disita, memang biasanya dititipkan kepada si
tersita supaya dijaga baik-baik dan tidak boleh
dipindahtangankan/dipindah tempat.
b. Dalampasal ini dimungkinkan kalau dipandng perlu, maka
barang tersebut akan disimpan dalam gedung yang layah dan
pantas. Dengan maksud mengamankan barang-barang itudari
kemungkinann-kemungkinan yang ada rusak, disbotir dsb.
c. Bangunan penduduk asli merupakan “postal” (magersari) tidak
boleh dipindahkan.
d. Sita;
Dalam HIR hanya dikenal 3 jenis sita.
111
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
6.
Sita terhadap Upah Buruh (Pasal 1602 g KUHPerdata).
Kalau debitur seorang buruh maka dalam batas-batas
tertentu upahnya dapat disita, termasuk yang masih di
tangan majikan.
Pasal 198 : HAL PENYITAAN BENDA TETAP.
112
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Guna pengamanan terhadap benda tetap yang disita, maka
panitera harus memberitahukan hal itu kepada lurah / kepala
desa dengan permintaan supaya hal tersebut diberitahukan
kepada penduduk.
113
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Setelah sita diumumkan, maka si tersita tidak boleh lagi
berbuatsesuatu terhadap benda yang disita yang merugikan
penyita, yaitu :
a. Menyerahkan (Vervreedem) dapat berupa menjual,
menghibahkan, memberikan, menggadaikan dsb.
b. Membebani (bezwaren), yaitu membebani dangan
memberikan hak-hak kepada orang lain berupa dijadikan
jaminan hipotik dsb.
c. Menyewakan.
Denngan demikian maka pemilik tidak lagi bebas untuk
mempergunakan miliknya, ia boleh memakai saja dinamakan
pemilik lugu (blote eigenaar).
KOMENTAR :
Kalau si pemilik lugu (tersita) toh melakukan hal-hal yang
terlarang itu, maka yang mendapatkan hak-hak dari perbuatan
si tersita itu tidak dapat melawan hak dari si penyita itu.
Contoh :
Andai kata si tergugat tetap menjual rumah yang disita itu
kepada A, maka Si A tidak dapat mengatakan bahwa barang itu
telah menjadi miliknya, sebab jual beli itu tidak sah. Maka
penggugat tetap dapat atau mempunyai hak atas barang
tersebut yaitu hak untuk menjual umum barang yang disita,
kalau tergugat tidak memenuhi kewajibannya dengan sukarela.
114
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOEMNTAR :
a. Pada prinsipnya penjualan umum harus dilakukandengan
perantaraan kantor lelang, seperti yang tercantum dalam
Reglement Lelang.
b. Menyimpang dari prinsip tersebut, jika ketua memandang
perlu dan cukup alasan mengingat keadaan, ia dapat
menunjuk orang lain untuk menjalankan penjualan umum
(lelang) itu, yaitu panitera atau orang lain yang pantas dan
dipercaya yang rumahnya di tempat di tempat tersebut
atau yangdekat dengan tempat itu.
c. Sering terjadi bahwa lelang dilakukan oleh panitera, sebab
biayanya lebih ringan daripada lewat KLN.
KOMENTAR :
Zaman dahulu sering terjadi akan tetapi sekarang lelang akan
menghasilkan lebih besar daripada F.300. Selain itu nilai
tuntutan biasanya melebihi ribuan rupiah.
KOMENTAR :
115
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Dalam hal penjuala umum oleh orang yang ditunjuk oleh Ketua
maka orang itu harus memberikan laporan tertulis kepada
ketua mengenai hal ini.
KOMENTAR :
Terhukum berwenang untuk menunjuk urut-urutan bagi benda-
benda yang akan dijual. Dengan demikmian maka mungkin benda
yang ia sukai tidak perlu dilelang.
Menurut Pasal 197 dan 198, urut-urutan eksekusi dilakkukan
terhadap kekayaan milik tereksekusi yang berwujud benda
bergerak, jik abelum mencukupi dilanjutkan benda tidak
bergera.
Menyimpang dari ketentuan ini, menurut pasal 200 (4) ini
tereksekusi berwenang untuk menunjuk urut-urutan benda
yang akan dieksekusi.
KOMENTAR :
Perjualan lelang tidak perlu meliputi semua bend ayangdisita.
Kalau hasil lelang telah cukup memenuhi putusan hakim, maka
lelang dihentikan.
Lelang Eksekusi pada hakekatnya dalah upaya paksa
yangdilakukan terhadap debitur (tergugat) yang tidak mau
secara sukarela memenuhi kewajibannya. Berdasar pemikiaran
tersebut, maka pelaksanaan penjualanlelang eksekusi harus
dihentikan apabila telah dicapai hasil yang mencukupi kewajiban
tergugat.
116
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Lelang dapat dilakukan setelah ada pengumuman Lelang.
b. Pengumuman adanya lelang harus memenuhi syarat-syarat :
1. Diumumkan menurut kebiasaan setempat. Umpama
dicantumkan dalam iklan disurat kabar atau lewat
pengumuman lain.
2. Pengumuman tersebut tidak boleh serta merta,
melainkan harus mengambil waktu yang pantas,
dengan maksud supaya masyarakat berkesempatan
mengetahui lama sebelumnya dan dapat menghadiri
lelang tersebut.
KOMENTAR :
a. Mungkin ada beslag meliputi benda bergerak dan benda
tidak bergerak. Dalam haldemikian pada prinsipnya benda
tersebut dijual bersamaan waktunya, kecuali kalau ada
benda bergerak yang lekas busuk. Benda yang lekas busuk
ini dijual lebih dahulu.
b. Selain daripada itu, penjuialan dilakukan menurut urut-
urutan penunjukan oleh terhukum-tersita.
117
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Meskipun yang disita dan yang akandijual hanya benda tetap
saja. Akan tetapi harusdiindahkan formalitas dalam ayat (7),
yaitu :
a. Tentang tata cata pengumuman;
b. Dua kali pengumuman;
c. Jangkawaktu selang antara 2 pengumuman.
KOMENTAR :
Ketentuan inni bermaksud lebih menyebarluaskan akan adanya
penjualan lelang dari benda tetap yang begitu berharga.
118
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Ketentuan ini mengatur tentang Eksekusi Riil terhadap benda
obyek lelang.
Ada kemungkinan orang yang kalah itu tidakmau meninggalkan
benda, misalnya meskipun sudah dijual dan dibeli oleh orang
lain secara sah.
Dalam hal ini maka KPN, dapat memberi perintah secara
tertulis supaya orang itu dikeluarkan dengan paksa, dan jika
ybs mamsih membandel dengan bantuan polisi.
Pengosongan demikian ini sering terjadi. Jika dikawatirkan
akan terjadi sesuatu maka diminta bantuan polisi oleh pegawai
yang ditugaskan untuk itu.
119
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Pasal 202 : HAL SITA ATAS SITA TIDAK PERLU, CUKUP SATU
SITA UNTUK SEMUANYA.
KOMENTAR :
a. Disini dimungkinkan satu sita untuk beberapa eksekusi dari
beberapa putusan hakim, dengan diajukan dalam waktu
yangtidak bersamaan. Hal ini jarang terjadi.
b. Ketentuan Pasal 202 yangmemungkinkan satu sita untuk
beberapa eksekusi secara teoritis adalah berbahanya,
karen atidak dapat menjamin hak kkreditur lainnya
(Kreditur II, II diatas) yang mengajukan permohonan
120
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Ada kemungkinan, bahwa setelah adanya sita eksekusi dari
suatu putusan PN, ada lagi permintaan eksekusi dengan sita
kepada KPN ybs, akan tetapi dari putusan-putusan pengadilan
negri lain, maka hal itu juga diperbolehkan, cara
pelaksanannya dalah seperti tercantum dalam Pasal 202
diatas, yaitu satu sita saja sudah cukup untuk dipergunakan
untuk semua eksekusi, artinya tidak perlu diadakan penyitaan
lagi.
KOMENTAR :
a. Kalau banyak kreditur, maka bagaimana membagi hasil
penjualan ditetapkan oleh Ketua.
b. Penentuan pembagian hasil ituditetapkan oleh ketua,
setelah mendengar debitur dan kreditur-kreditur,
setidak-tidaknya setelah mereka dipanggil dengan patut.
121
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Penentuan pembagian hasil oleh KPN dilakukan dengan
surat penetapan(beschikking). Jadi bukan vonnis.
KOMENTAR :
a. Dimana atas penetapan Ketua itu dapat dimajukan
banding, maka bunyinya tidak dapatseketika
dilaksankanmelainkan menunggu sesudah in kracht van
gewijsde.
c. Ini berarti, bahwa uang hasil lelang selama ini masih dalam
Pasal 206 :
122
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Cukup jelas.
KOMENTAR :
a. Debitur dapat mengajukan verzet terhadap eksekusi (sita
eksekutorial).
b. Perlawanan ini dapat diajukan dengan tertulis atau lisan.
c. Verzet dalam pasal 129 tidak ditegaskan seperti ini.
d. Verzet tersebut diajukan kepada pengadilan negri yang
melaksanakan eksekusi.
e. Mungkin bukan Pn yangmemutus perkara (lihat Pasal 195
(2) dan (3) dst).
f. Sebagaimana halnya dengan pengajuan gugatan yang
dapat diajukan secara tertulis maupun secra lisan, maka
pengajuan verzet melawan eksekusi juga dapat dilakukan
dengan tertulis maupun lisan. Ketentuan ini konsekwensi
peraturan dalam HIR yang tidak mewajibkan pihak yang
berperkara menunjuk kuasa.
123
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Seperti halnya dengan verzet atas verstekk, maka disini
perlawanan terhadap eksekusi jig adiperiksa dalam sidang
pengadilan.
b. Dalam sidang ini kedu abelah pihakk didengar, apa alasan
verzet dan apa yangdikatakan oleh eksekutan mengenai
perlawnan ini.
c. Setidaknya, mereka itusudah dipanggil menurut peraturan
kalau tidak datang dapat diputus.
KOMENTAR :
a. Verzet atas verstek dan juga banding atas putusan hakim
menunda eksekusi kecuali dalam hal putusan uit voerbaar
bij voorraad.
b. Verzet atas eksekusi tidak menghentikan eksekusi itu
dimulai atau menghentikan eksekusi yangsudah berjalan.
Akan tetapi Ketua berwenang untuk memerintahkan
menunda eksekusi sambil menunggu putusan dari
perlawanan itu.
KOMENTAR :
a. Tidak hanya debitur, akan tetapi orang lain (pihak ketiga)
jug adapat mengajukan verzet (perlawanan) terhadap
eksekusi itu.
b. Verzet inidapat diajukan hanya atas dasar, bahwa barang
yang disita dan akan dijual itu milik si pelawan.
124
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Terhadap putusan dalam perkara perlawanan dari si terseita
dan dari pihak ketiga tersebut dalam Pasal 207 dan Pasal
208, dapat disbanding dan untuk itu dianut peraturan
mengenai banding biasa.
KOMENTAR :
125
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
BAB IX
126
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
BAGIAN KEENAM
TENTANG BEBERAPA CARA ISTIMEWA MEMERIKSA PERKARA
(TENTANG BEBERAPA CARA ISTIMEWA).
KOMENTAR :
127
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Setelah menerima permohonan itu, Ketua mengajukan hal
tersebut dalam sidang musyawarah. Jadi perkara ini
tidakdiperikssa dimuka sidang yang terbuka untuk umum.
b. Untuk itu, maka debitur dipanggil guna memberi
keterangan-keterangan.
c. Kemudian PN akan memutus perkara permohonan kreditur
itu meskipun debitur tidak hadir asal ia telah dipanggil
denganpatut.
d. Putusan PN tersebut merupakan penetapn, yang sebenarnya
menjadi bagian dari putuan hakim yang semula dalam pokok
perkara.
KOMENTAR :
a. Dalam HIR diatur jenis sita/beslag :
1. Sita Jaminan/Conservatoir beslag.
2. Sita Eksekusi /Executorial beslag.
3. Sita Revindikasi/Revindicatoir Beslag.
128
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Si – pemohon harus memberi keterangan yang pasti dan
seksama tentang benda yang diminta disita, sebab mestinya ia
tahu benar tentang cirri-ciri, kode-kode, nomor-nomor dll dari
benda itu
KOMENTAR :
Kalau permohonan sita dikabulkan, maak KPN membuat
“penetapan penyitaan”, dimana diperintahkan kepada pejabat
yang berwenang untuk itu untuk melakukan penyitaan.
Pejabat tersebut adalah juru sita (panitera pengadilan) dan
cara penyitaan sebagaimana diatur dalam PAsal 197 (55) dst.
129
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Saat penyitan diberitahukan kepada ybs, sekaligus ia
diperintah menghadap sidang diperiksa.
b. Dalam pemeriksaan itu, pemohon wajib mengajukan
“tuntutan” dan jika perlu membuktikan kebenaran dari
“tuntutan” tresebut.
KOMENTAR :
Dalam sidang pengadilan, maka si tersita dan si penyita akan
didengar keterangannya masing-masing. Jika perlu masing –
masing mengajukan bukti-bukti. Sidang ini adlah sidang biasa.
Pasal 226 (6) :
Dalam hari persidangan, maka sengketa diperiksa dan diputus
seperti biasa.
KOMENTAR :
Sidang adalah sidang biasa, maka dimulai dengan usaha
perdamaian, jawab-menjawab dan seterusnya.
130
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
d. Waktu penyitaan :
1. Sebelum ada putusan :
a. Biasanya permohonan sita dicantumkan dalam
surat gugat sekaligus, atau
b. Dapat dalam surat permohonan tersendiri,
selama sidang berjalan.
131
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Penyita dan tersita dipanggil dimuka pengadilan negri untuk
diperiksa perkaranya, pokok perkara dan sita atau hanya
sitanya saja.
132
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Sita jaminan dapat diminta bersama-sama dengan tuntutan
pokok perkara.
b. Akan tetapi sita jaminan jug adapat diminta tersendiri.
Dalam hal demikain maka tentang permohonan sita
diperiksa seperti memeriksa perkara biasa dengan
mengindahkan segala formalitas yang ada.
c. Dalampemeriksaan sita, dapat dipersoalkan tentang bukti
yaitu pembuktian apakah permohonan sita itu beralasan.
Jika dalam pemeriksaan perkara telah dijatuhkan sita dan
dalam putusan pengadilan gugatan dikabulkan, maka
penyitaan yang sudah ada dibenarkan. Istilahnya “penyitaan
“ dinyatakan sah dan berharga. Dan sebaliknya, maka bunyi
putusan hakim terhadap sita yang telah dijatuhkan adalah
“Penyitaan diangkat”.
KOMENTAR :
a. Tersita dapat meminta supaya penyitaan atas benda
miliknya itu diangkat, untuk ini ia harus mengajukan borg
(tanggungan) yang dapat berupa benda, uang atau
tanggungan orang.
b. Apakah permohonan itu dikabulkan atau tidak tergantung
hakim yang akanmendengar kedua belah pihak.
c. Perintah pengangkatan sita, seperti halnya penyitaan
dilakukan dengan surat penetapan (bukan vonnis).
d. Akan tetapi putusan yang mengabulkan berupa vanwaarde
verklaren (dinyatakan berharga) dan menolak berupa
mengangkat, dilakukandengan vonnis.
133
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Pasal 225 mengatur putusan tentang menilai perbuatan
tertentu dengan sejumlah uang. Pasal 226 mengatur tentang
sita revindicatoir dan pasal 227 tentang Sita Konservatoir.
Kalau terhadap putusan tiga perkara yang diperiksa dan
diputus tersendiri diajukan permintaan banding, maka soal
banding ini berlaku peraturan tentang banding seperti
terhadap putusan biasa. Dalam hal penyitaan diminta dan
diputus bersama-sama pokok perkara, maka soal bandingnya
tidak menjadi soal, sebab sama dengan pokok perkara itu.
KOMENTAR :
Tidak hanya dalam hal banding, juga dalam eksekusi,
pelaksanan putusan mengenai penyitaan itu dilakukan seperti
biasa.
134
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
Pasal 236 a. :
Atas permohonan suami isteri atau bekas suami isteri orang
yang meninggal, PN akanmemberi bantuan untuk mengadakan
pemisahan boesel diantara orang-orang Indonnesiiia yang
beragama apapun serta membuat aktanya walaupun tidak ada
perselisihan.
KOMENTAR :
Cukup jelas.
BAB IX
BAGIAN KETUJUH
TENTANG IZIN BERPERKARA TANPA MEMBAYAR BEAYA
KOMENTAR :
a. pasal ini menyimpang dari prinsip Pasal 121 (4) yyang
menetapkan bahwa untuk berperkara harus membayar
ongkos-ongkos perkara.
b. Akan tetapi, bagi orang yang tidak mampu diberi
kemungjkinan untuk berperkara dengan tidak membayar
perkara. Hal ini tergantung dari Ketua, yang akan
mengizinkan atau menolak permohonan untuk itu.
KOMENTAR :
a. Bagi penggugat yang ingin berperkara dengan prodeo, maka
permintaan itu diajukan pada permulaan mengajukan
135
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Pada dasarnya, yangmembayar perkara adalah orang yang
dalam putusan nanti dikalahkan dan mungkin tergugat.
136
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Untuk menguatkan permintaan tersebut, maka pimpinan
harus menyerahkan surat keterangan tidak mampu yang
dibuat oleh Kepala Polisi setempat.
b. Yangdimaksud dengan Kepala Polisi adalah Kepala Desa
setempat.
c. Keterangan Kepala Desa ini harus dikuatkan oleh camat.
KOMENTAR :
Karen amembayar beay aperkara adalah soal prinsip, maka
permintaan prodeo harus lebih dahulu diputuskan ada tindakan-
tindakan lain PN.
KOMENTAR :
a. Pihak lawan dari si pemohon prodeo, dapat menentang
permintaan ini dengan membuktikan bahwa pemohon bisa
membayar atau bahwa permintaan si pemohon ini tidak
beralasan.
137
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Cukup jelas.
KOMENTAR :
Cukup jelas.
Pasal 241 :
Putusan PN mengenai permintaan berperkara dengan prodeo
tidak dapat dibanding atau dilawan dengan upaya hukum lain.
KOMENTAR :
Cukup jelas.
138
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Tidak hanya dalam tingkat pertama orang berperkara
harus membayar beaya, melainkan dalam tingkat banding
pun orang (si – pembanding) harus membayar ongkos
perkara, ongkos banding.
KOMENTAR :
a. Panitera adalah pemegang daftar/register beraneka warna,
yaitu al :
1. Register perdata dan pidana, menurut nomor urit
perkara.
2. Daftar banding, dapat diketahui siapa yang minta
banding.
3. Daftar sita benda-bend atetap.
4. Daftar Yayasan.
5. dst.
b. Disamping itu, panitera jugapemegang buku keuangan PN.
139
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Cukup jelas.
KOMENTAR :
a. Seperti halnya dalammengajukan gugatan dan penggugat
tidak hadir (pasal 124) makdisini kalau pemohon tidak
datang maka permohonan gugur.
b. Kalau kedua belah pihak datang, maka soal prodeo
akandiperiksa oleh pengadilan dan timbul jawab – menjawab
seperti halnya dalampasal 239.
Pasal 244 :
Berita acara pemeriksaan beserta surat-surat yang
bergandengan denganini, berita acara persidangan, salinan
resmi dari putusan hakimdan petikan dari catatan dan daftar
tentang permintaan berperkara dengan tanpa biaya oleh
Panitera Pengadilan dikirimkan kepada pengadilan tinggi.
KOMENTAR :
a. Berita Acara pemeriksaan yaitu pemeriksaan yang dilakukan
oleh KPN menurut Pasal 242 (3).
b. Berita Acara Persidangan, yaitu berita acara yang dilakukan
oleh Pengadilan menurut 243 (2).
c. Salinan resmi putusan pengadilan, adalah grosse.
d. Seluruh berkas itu dikirim ke PT.
140
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Pemeriksaan pada PT dilakukan tidak menurut acara
(proses) yang lazim berlaku di PN. Dalam melakuka
pememriksaan, PT tidak mendengar kedua belah pihak
atausaksi-saksi sendiri. Namun jika dipandang perlu
memerintahkan kepada PN untuk melakukan pemeriksaan
tersebut. PT hanya memeriksa berkas perkara saja (op de
stukken) yang dikirimkan oleh PN kepadanya.
KOMENTAR :
a. Seperti halnya dalam hal ini, setelah pengadilan tinggi
memutuskan tentang permohonan prodeo, maka seluruh
berkas ybs oleh panitera PT dikirim kembali kepada PN
ybs.
b. Setelah menerima berkas tersebut maka KPN
memerintahkan supaya hal tersebut diberitahukan kepada
kedua belah pihak.
c. Yang bersangkutan dapat meminta supaya diizinkan
membaca dan mengambil turunan dari putusan PT ini (pasal
194).
d. Yang memberitahukan tentang sudah adanya putusan PT
adalah Juru Sita.
141
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
BAB X
TENTANG MENGADILI PERKARA PIDANA DIMUKA
PENGADILAN NEGRI
(PASAL 236 – 371) YANG BERLAKU BAGI PERKARA
PERDATA
KOMENTAR :
a. Keterangan dari seorang saksi (kesaksian).
b. Kalau ada saksi mendasarkan kesaksiannya atas
pemberitahuan orang lain, inidinamakan salsi de auditu,
yang tidak mempunyai harga sebagai suatu kjesaksian
(kekuatan hukumnya adalah alat bukti bukan bukti).
c. Selain dari itu saksi harus memberitahukan sebab-sebab
atau dasar atau alasan-alasan, bagaimana sebenarnya
sampai ia mendengar melihat atau mengalami hal itu.
KOMENTAR :
a. Seorang saksi tidak boleh mengemukakan pendapatnya
sebagai suatu kesaksian, yang ia simpulkan dengan
memakai akal sehat.
b. Dugaan atau kesimpulan yang dapat dipakai sebagi bukti
ialah :
1. Dugaan/persangkaan menurut UU;
2. Dugaan/persangkaan hakim.
142
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. saksi adalah salah satu bukti sah (Paal 164) yang dapat
dipakai oleh hakim untuk mencapai kebenaran adanya
sesuatu hak atau suatu peristiwa.
143
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Disini prinsip tanpa sumpah bukan kesaksian, artinya
keterangan seorang saksi (kesaksian), hanya dapat dipakai
sebagai bukti (mempunyai kekuatan pembuktian), kalau
diberikan atas sumpah (pasal 147).
Meskipun beberapa orang saksi seluruhnya memberi
keterangan, akan tetapi kalau mereka tidak disumpah,
keterangan-keterangan tersebut tidak boleh dipakai sebagai
bukti. Hanya keterangan saksi yang diberikan dibawah
sumpah yang mempunyai kekuatan pembuktian.
KOMENTAR :
a. Meskipun keterangan tanpa sumpah bukan alat bukti, akan
tetapi amsih berguna kalau ada bukti-bukti lain yang sah;
kalau keterangan-keterangan ini sesuai dan sama dengan
bukti-bukti lain itu, maka dapat dipakai sebagai penambah,
yaitu menambah keyalinan hakim, dan dapat dipakai
sebagai dugaan dari hakim ybs.
144
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
BAB XV
PERATURAN – PERATURAN CAMPURAN
KOMENTAR :
a. Sidang musyawarah dipimpin oleh seorang Ketua sidang
(hakim ketua Majlis). Dalam majlis, seorang ketua
disertai 2 (dua) orang hakim anggota dan seorang wakil
panitera atau panitera pengganti (buietengewoon
substituut griffer, biasa disingkat BS) sebagai penulis,
dibantu oleh seorang jurusita sebagai penjaga keamanan
dan bertindak sebagai pesuruh.
145
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Kecuali memimpin sidang, hakim ketu awajib memelihara
ketertiban. Dalam menjalankan kewenangannya menjaga
ketertiban dalam persidangan, ketua majlis dapat
memerintahkan pengunjung sidang yang berceloteh untuk
diam. Apabila perintah itu tidak diindahkan, maka ketua dapat
memerintahkan pengunjung ybs keluar dari ruang sidang,
kalau perlu dengan paksa.
KOMENTAR :
Kalau ada orang yang menggangu ketenteraman dan
ketertiban atau keamanan, maka ia :
a. Dapat dikeluarkan dengan paksa dari ruang sidang;
b. Jika perlu ia dapat dituntut pidana.
146
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Ketentuan ini bertujuan untuk menjamin bahwa pengadilan
menjalankan putusan yang sungguh-sungguh adil dan tidak
berat sebelah, oleh karena itu maka hakim dilarang
memeriksa perkara dimana ia mempunyai kepentingan baik
langsung atau tidak langsung.
KOMENTAR :
a. hakim yang berada dalam keadan tersebut sebgai seorang
yang gentlemen harus mengundurkan diri (verschonnen)
dan menyerahkan pemeriksaan kepada hakim lain, tanpa
adanya permintaan dari pihak ybs.
147
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
a. Mungkin hakim anggota ragu-ragu apakah ia termasuk
larangan memeriksa itu.
b. Apabila terdapat alasan yang mengharuskan hakim
mengundurkan diri dari pemeriksaan perkara, namun hakim
tidak mengundurkan diri, maka pihak yang bersangkutan
dapat mengajukan hak ingkar (wraken) yaitu menyatakan
keberatan diperiksa dan diadili oleh hakim tersebut.
c. Atau ada perbedaan pendapat antara hakim dengan pihak
ybs. Yang satu (hakim) merasa tidak termasuk larangan
sehingga berwenang memeriksa, sedangkan pihak ybs
berpendapat termasuk larangan memeriksa maka
menolak (wraken) hakim pengadilan ybs untuk memeriksa
perkara
KOMENTAR :
a. Biaya perkara oleh hakim dibebankan kepada pihak yang
kalah (Pasal 181 , 182).
148
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Ketentuan ini menyimpang dari Pasal 158 :
Sumpah Pihak, atas permintaan pihak ybs dapat dilakukan
pada tempat-tempat keramat. Hal ini harus disetujui oleh
hakim. Hakim akan melihat dan mempertimbangkan perlu dan
tidaknya, atas dasar pentingnya perkara.
KOMENTAR :
a. Menurut Pasal 158, sumpah harus dilakukan dalam sidang
pengadilan yang dihadiri pihak lawan.
b. Dimana sumpah tersebut dilakukandi luar gedung
pengadilan, maka untuk itu diangkat seorang hakim
komisaris untuk memimpin dan menyaksikan sumpah
tersebut.
c. Hakim komisaris diangkat dalam pemeriksaan setempat,
dalam hal kepailitan dsb.
149
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
150
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
151
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
KOMENTAR :
Cukup jelas.
152
Membaca dan Mengerti Het Herziene Inlands Reglement (Reglemen Indonesia yang Diperbaharui)
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
153