Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan periode transisi perkembangan dari anak ke masa

dewasa.Pada masa ini mulai terjadi perkembangan – perkembangan baik fisik

maupun psikologis dari keadaan anak – anak menuju kondisi dewasa.

Perkembangan dan perubahan fisik sertapsikologis yang terjadi, menyebabkan

remaja ingin mengetahui siapa dirinya, apa bakatnya, bagaimana mencapai cita -

citanya. Baik remaja perempuan ataupun pria memiliki perasaan yang hampir

sama dalam menghadapi perkembangan psikologisnya. Antara lain merasa

gelisah, resah, ada konflik batin dengan orang tua, minat meluas, tidak menetap,

pergaulan, mulai berkelompok, tetapi sering muncul perasaan asing, mulai

mengenal lawan jenis, serta tidak stabilnya prestasi belajar.

Remaja merupakan masa – masa kritis terhadap kematangan

psikologis manusia. Berbagai masalah yang sering terjadi pada masa remaja,

seringkali membuat remaja terjebak pada situasi yang membuat remaja tersebut

kehilangan masa depan. Hal ini terjadi karena banyak remaja yang belum

mengerti perubahan - perubahan yang terjadi pada dirinya, sehingga mereka

mencoba mencari informasi tanpa mengetahui kebenaran sumber informasi

tersebut.

Penyuluhan ini memberikan informasi kepada para peserta sehingga

dapat mengetahui perubahan – perubahan psikologis yang terjadi dan dapat

mengidentifikasi pemecahan dari permasalahan yang sering terjadi.


2. Tujuan

A. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penjelasan tentang perkembangan psikologis

remaja, diharapkan peserta dapat  mengetahui tentang perubahan –

perubahan psikologis yang terjadi pada masa remaja sehingga dapat

menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut serta remaja mampu

menghadapi masalah yang biasa terjadi pada masa remaja.

B. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penjelasan tentang perkembangan psikologis

remaja, peserta diharapkan dapat :

1. Menjelaskan perubahan psikologis yang terjadi pada masa remaja

2. Mengetahui masalah – masalah psikologis yang umum terjadi pada

remaja

3. Mengetahui penyelesaian dari masalah yang akan dihadapi

3. Sasaran : Siswa Kelas VIII SMP

4. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi & Tanya jawab

5. Media

a. Laptop & LCD / Flipchart

b. Leaflet
6. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Jumat, 25 April 2014

Waktu            : 09.00 WIB – 10.30 WIB

Tempat           : Aula SMPN 21 Surabaya

7. Setting Tempat

8. Uraian Tugas :

a. Moderator : Mengarahkan jalannya acara

b. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan

c. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif

dalam  diskusi

d. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,

mengevaluasi jalannya penyuluhan dan membuat laporan

setelah acara.

9. Pengorganisasian

a. Pembimbing                       : 

b. Penyaji                               : 

c. Moderator                          :  

d. Observer                            :  

e. Fasilitator                           :  
10. Susunan Acara

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. Pembukaan  Salam Menjawab salam,

09.00 – 09.10  Memperkenalkan diri mendengarkan dan

(10 menit)  Menjelaskan tujuan dari memberikan respon

penyuluhan

 Melakukan kontrak

waktu

 Menyebutkan materi

yang akan disampaikan


2. Pelaksanaan  Menjelaskan definisi  Mendengarkan dan

09.10 – 10.00 remaja memperhatikan materi

(50 menit) penyuluhan

 Menjelaskan ciri  Mengikuti diskusi

kejiwaan dan secara aktif

psikososial pada

remaja secara umum

 Menjelaskan

perubahan –

perubahan psikologis

yang terjadi pada masa

remaja

 Menyebutkan masalah

– masalah yang sering

terjadi pada masa


remaja

 Mengajak peserta

untuk berdiskusi

menyelesaikan

masalah – masalah

yang sering terjadi

pada remaja

 Menjelaskan solusi dari

permasalahan yang

sering terjadi pada

remaja.
3. Evaluasi  Memberikan  Bertanya

10.00 – 10.20 kesempatan pada

(20 menit) peserta untuk bertanya

 Memberikan  Menjawab pertanyaan

pertanyaan (umpan oleh penyuluh

balik) mengenai:

- Perubahan –

perubahan pada

masa remaja

- Permasalahan yang

sering terjadi pada

masa remaja

- Cara penyelesaian

masalah – masalah

pada masa remaja


4. Penutup  Membacakan  Mendengarkan dan

10.20 – 10.30 kesimpulan memperhatikan

(10 menit)  Membagikan leafleat

 Mengucapkan salam  Menjawab salam

11. Materi

Terlampir

12. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

 Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu

 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Aula SMPN 21 padang

 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sesuai dengan

perencanaan

b. Evaluasi Proses

 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara

benar

c. Evaluasi Hasil

 Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu

mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan

tujuan khusus

Lampiran Materi

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA


A. Definisi

Perkembangan psikologis adalah suatu perkembangan pada diri

manusia yang berkaitan dengan aspek kejiwaan terkait di dalamnya adalah

aspek emosi, mental, kemauan dan keadaan moral seperti dikemukakan oleh Sri

Rumini, dkk (2011) disimpulkan bahwa perkembangan psikologis adalah suatu

proses perubahan yang progresif berdasarkan pertumbuhan kematangan dan

belajar atau pengalaman dengan cara mengaktualisasi diri secara memuaskan.

Sedangkan pendapat tentang usia remaja sendiri bervariasi antara

beberapa ahli, organisasi,atau lembaga kesehatan. Usia remaja merupakan

periode transisi perkembangan dari anak ke masa dewasa yaitu usia antara 10-

24 tahun. Secara etimiologi, remaja berarti “tumbuh menjadi dewasa”.Remaja

adalah mulai dewasa sudah sampai umur untuk kawin (KBBI, 2012).

Definisi remaja (adolesecence) menurut organisasi kesehatan dunia

(WHO) adalah periode usia antara 10-19 tahun, sedangkan menurut PBB

menyebut kaum muda (youth) untuk usia antara 15-24 tahun. Sementara itu,

menurut The Health Resource and Services Administrations Guidelines Amerika

Serikat, rentang usia remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga tahap,

yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja menengah (15-17 tahun), dan remaja

akhir (18-21 tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum

muda (young people)yang mencakup usia 10-24 tahun (Kusmiran,2011).

Menurut Kusmiran (2011), definisi remaja sendiri dapat ditinjau dari

tiga sudut pandang yaitu:

1. Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia anatara 11-12 tahun

samapai 20-21 tahun;


2. Secara fisik, remaja ditandaioleh ciri perubahan pada penampilan fisik, fungsi

fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjar seksual;

3. Secara psikologis remaja merupakan masa dimana individu mengalami

peruabahan- perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral

diantara masa anak-anak menuju masa dewasa.

Pada masa remaja, menurut Soetjiningsih (2004), anak remaja akan

dihadapkan pada dua tugas utama, yaitu:

1. Mencapai ukuran kebebasan atau kemandirian dari orangtua

2. Membentuk identitas untuk tercapainya integrasi diri dan kematangan pribadi.

Selain itu, masih ada 8 tugas perkembangan lain pada masa remaja, yaitu:

1. Memperluas hubungan antar pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa

2. Memperoleh peranan social

3. Menerima keadaan tubuhnya dan menggunakannya secara efektif

4. Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua

5. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri

6. Memiliki dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan

7. Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan kehidupan berkeluarga

8. Mengembangkan dan membentuk konsep-konsep moral.

B. Perkembangan Psikologis Remaja

1. Perkembangan Psikologis Remaja Secara Umum


Perkembangan psikologis pada masa remaja yang merupakan masa transisi

dari periode anak ke dewasa menurut G.W. Allport (dalam Sarwono, 2006)

menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Pemekaran diri sendiri (extension of the self) yang ditandai dengan

kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai

bagian dari diri sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri

sendiri) berkurang sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki, salah satu

tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang

lain dan alam sekitarnya. Kemampuan untuk bertenggang rasa dengan

orang yang dicintainya untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami

oleh orang yang dicintainya, menunjukkan adanya tandatanda kepribadian

dewasa (mature personality) ciri lain adalah berkembangnya ego ideal

berupa cita-cita, idola dan sebagainya yang menggambarkan wujud ego

(diri sendiri) di masa depan.

b. Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara obyektif (self objectivication)

ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri

sendiri (self insight) dan kemampuan untuk menangkap humor (sense of

humor) terrmasuk yang menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran.ia

tidak marah jika dikritik pada saaat-saat yang yang diperlukan ia dapat

melepaskan diri dari dirinya sendiri dan meninjau dirinya sendiri sebagai

orang luar.

c. Memiliki falsafah hidup tertentu (unifying philosophy of life). Hal itu dapat

dilakukan tanpa perlu merumuskannnya dan mengucapkankannya dalam

kata-kata. Orang yang sudah dewasa tahu dengan tepat tempatnya dalam

rangka susunan objek-objek lain di dunia. Ia tahu kedudukannnya dalam


masyarakat., ia paham bagaimana seharusnya ia bertingkah laku dalam

kedudukan tersebut. Dan ia berusaha mencari jalannya sendiri menuju

sasaran yang ia tetapkan sendiri. Orang seperti ini tidak lagi mudah

terpengaruh dan pendapatnya serta sikap-sikapnya cukup jelas dan tegas.

Terdapat dua konsep perkembangan remaja,

yaitu nature dan nurture.Konsep nature mengungkapkan bahwa masa remaja

adalah masa badai dan tekanan.Periode perkembangan ini individu banyak

mengalami gejolak dan tekanan karena perubahan yang terjadi dalam dirinya.

Konsep nurture menyatakan tidak semua remaja mengalami masa badai dan

tekanan tersebut. Hal tersebut tergantung pada pola asuh dan lingkungan dimana

remaja itu tinggal.

Ciri kejiwaan dan psikososial remaja menurut Kusmiran (2011), antara lain :

1. Usia Remaja Muda (12-15 tahun)

 Sikap protes terhadaporang tua

Remaja pada usia ini cenderung tidak menyetujui nilai-nilai hidup yang

diajarkan orangtuannya, sehingga lebih sering menunjukkan sikap protes.

Mereka berusaha mencari identitas diridan sering kali disertai dengan

menjauhkan diri dari orangtuanya. Dalam upaya pencarian identitasdiri,

remaja cenderung melihat kepada tokoh-tokoh diluar lingkungan keluarganya,

yaitu:guru, figure ideal yang terdapat difilm atau tokoh idola.

 Preokupasi dengan badan sendiri

Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat

sekali.perubahan-perubahan ini menjadi perhatian khusus bagi diri remaja.

 Kesetiakawanan dengan kelompok seusia


Para remaja pada kelompok umur ini merasakan keterikatan dan

kebersamaan dengan sekelompok usia dalam upaya mencaripersamaan

nasib. Hal ini tercermin dalam cara berprilaku social.

 Kemampuan untuk berpikir secara abstrak

Daya kemampuan berpikir seorang remaja mulaiberkembang dan

dimanifestasikan dalam bentukdiskusi untuk mempertajam kepercayaan diri.

 Perilaku yang labil dan berubah-ubah

Remaja sering memperlihatkan perilaku yang berubah–ubah, pada suatu

waktu tampak bertanggung jawab, tapi pada waktu lain tampak masa bodoh.

Perilaku demikian menunjukkan bahwa dalam diri remaja terdapat konflik

yang memerlukan penanganan dan pengertian secara bijaksana.

2. Usia Remaja Penuh (16-19 tahun)

 Kebebasan dari orang tua

Remaja mulai merasakan kebebasan,tetapijuga merasa kurang

menyenangkan. Timbul kebutuhan untuk terikat dengan orang lain melalui

ikatan cinta yang stabil.

 Ikatan terhadap pekerjaan dan tugas

Seringkali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas tertentu yang ditekuni

secara mendalam.Mulai mengembangkan cita-cita dan mulai memikirkan

melanjutkan sekolah atau bekerja.

 Pengembangan nilai oral dan etis yang mantap. Remaja mulai menyusun

nilai-nilai moral dan etis sesuai dengan cita-citanya.


 Pengembangan hubungan pribadi yang labil. Adanya tokoh panutan atau

hubungan cinta yang stabil menyebabkan terbentuknya kestabilan pada diri

remaja.

 Penghargaan kembali pada orang tua dalam kedudukan yang sejajar

Selain itu, menurut Zulkifli (2006), masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:

1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun:

a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal

pubertas. Cirinya:

 Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi

 Anak mulai bersikap kritis

b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:

 Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya

 Memperhatikan penampilan

 Sikapnya tidak menentu/plin-plan

 Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib

c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke

masa adolesen. Cirinya:

 Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan

psikologisnya belum tercapai sepenuhnya

 Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari

remaja pria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun

Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:

 Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis

 Mulai menyadari akan realitas

 Sikapnya mulai jelas tentang hidup

 Mulai nampak bakat dan minatnya

DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S. D. 1989. Psikologi Perkembangan: Anak dan Remaja. Jakarta: BPK.

Gunung Mulia

Kusmiran, Eny. 2011. Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika

Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan.Jakarta : Salemba

Medika

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya. Jakarta :

Sagung Seto

Rumini, Sri, dkk. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Unit Percetakan dan.

Penerbitan (UPP) IKIP Yogyakarta.

Zulkifli. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai