2. Tujuan
2.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang perkembangan psikologis remaja, diharapkan
peserta dapat mengetahui tentang perubahan perubahan psikologis yang terjadi pada masa
remaja sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut serta remaja mampu
menghadapi masalah yang biasa terjadi pada masa remaja.
2.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang perkembangan psikologis remaja, peserta
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan perubahan psikologis yang terjadi pada masa remaja
2. Mengetahui masalah masalah psikologis yang umum terjadi pada remaja
3. Mengetahui penyelesaian dari masalah yang akan dihadapi
3. Materi
a. Pengertian Remaja
b. Ciri Kejiwaan dan Psikososial pada Remaja Secara Umum
c. Perubahan / Perkembangan Psikologi Spesifik yang Terjadi Pada Remaja
d. Karakteristik dan Permasalahan pada Remaja
e. Solusi Permasalahan yang Dihadapi Remaja
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi & Tanya jawab
5. Media
1. Laptop & LCD / Flipchart
2. Leaflet
6. Pengorganisasian
Pembimbing : Miatuningsih, Dip.Mw., S.Pd
Penyaji : Fitria Ardiyani, Naisyatul Kameilia, Alifia Candra Puriastuti
Moderator : Dewi Angga Purnamasari
Observer : Rima Nur Khasanah
Dewi Masyithoh
Fitriani Puspayanti
Fasilitator : Shoimatul Fadhillah
Irma Sari Fitriana
Angkit Ayu Primarela
Job Description
Moderator : Mengarahkan jalannya acara
Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalam diskusi
Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi jalannya penyuluhan
7. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 1. Salam
09.00 09.10
(10 menit) 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari Menjawab salam,
penyuluhan mendengarkan, dan
4. Melakukan kontrak waktu memberikan respon
5. Menyebutkan materi yang
akan disampaikan
2. Pelaksanaan 1. Menjelaskan definisi remaja 1. Mendengarkan dan
09.10 10.00 2. Menjelaskan ciri kejiwaan memperhatikan materi
(50 menit) dan psikososial pada remaja penyuluhan
secara umum
3. Menjelaskan perubahan
perubahan psikologis yang
terjadi pada masa remaja 2. Mengikuti diskusi secara
4. Menyebutkan masalah aktif
masalah yang sering terjadi
pada masa remaja
5. Mengajak peserta untuk
berdiskusi menyelesaikan
masalah masalah yang
sering terjadi pada remaja
6. Menjelaskan solusi dari
permasalahan yang sering
terjadi pada remaja
3. Evaluasi 1. Memberikan kesempatan 1. Bertanya
10.00 10.20 pada peserta untuk bertanya
(20 menit) 2. Memberikan pertanyaan
(umpan balik) mengenai: 2. Menjawab pertanyaan oleh
Perubahan perubahan pada penyuluh
masa remaja
Permasalahan yang sering
terjadi pada masa remaja
Cara penyelesaian masalah
masalah pada masa remaja
4. Penutup 1. Membacakan kesimpulan 1. Mendengarkan dan
10.20 10.30 2. Membagikan leafleat memperhatikan
(10 menit) 3. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
8. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Aula SMPN 21 Surabaya
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sesuai dengan perencanaan
c. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami
penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus
Lampiran Materi
1. Definisi
Perkembangan psikologis adalah suatu perkembangan pada diri manusia yang berkaitan
dengan aspek kejiwaan terkait di dalamnya adalah aspek emosi, mental, kemauan dan keadaan
moral seperti dikemukakan oleh Sri Rumini, dkk (1993) disimpulkan bahwa perkembangan
psikologis adalah suatu proses perubahan yang progresif berdasarkan pertumbuhan kematangan
dan belajar atau pengalaman dengan cara mengaktualisasi diri secara memuaskan.
Sedangkan pendapat tentang usia remaja sendiri bervariasi antara beberapa ahli,
organisasi,atau lembaga kesehatan. Usia remaja merupakan periode transisi perkembangan dari
anak ke masa dewasa yaitu usia antara 10-24 tahun. Secara etimiologi, remaja berarti tumbuh
menjadi dewasa. Remaja adalah mulai dewasa sudah sampai umur untuk kawin (KBBI, 2001).
Definisi remaja (adolesecence) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah periode
usia antara 10-19 tahun, sedangkan menurut PBB menyebut kaum muda (youth) untuk usia
antara 15-24 tahun. Sementara itu, menurut The Health Resource and Services Administrations
Guidelines Amerika Serikat, rentang usia remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga
tahap, yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja menengah (15-17 tahun), dan remaja akhir (18-21
tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda (young people)yang
mencakup usia 10-24 tahun (Kusmiran,2011).
Menurut Kusmiran (2011), definisi remaja sendiri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang
yaitu:
1) Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia anatara 11-12 tahun samapai 20-21
tahun;
2) Secara fisik, remaja ditandaioleh ciri perubahan pada penampilan fisik, fungsi fisiologis,
terutama yang terkait dengan kelenjar seksual;
3) Secara psikologis remaja merupakan masa dimana individu mengalami peruabahan- perubahan
dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral diantara masa anak-anak menuju masa dewasa.
Pada masa remaja, menurut Soetjiningsih (2004), anak remaja akan dihadapkan pada dua
tugas utama, yaitu:
1) Mencapai ukuran kebebasan atau kemandirian dari orangtua
2) Membentuk identitas untuk tercapainya integrasi diri dan kematangan pribadi.
Selain itu, masih ada 8 tugas perkembangan lain pada masa remaja, yaitu:
1) Memperluas hubungan antar pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa
2) Memperoleh peranan sosial
3) Menerima keadaan tubuhnya dan menggunakannya secara efektif
4) Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua
5) Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
6) Memiliki dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan
7) Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan kehidupan berkeluarga
8) Mengembangkan dan membentuk konsep-konsep moral.
Terdapat dua konsep perkembangan remaja, yaitu nature dan nurture. Konsep nature
mengungkapkan bahwa masa remaja adalah masa badai dan tekanan. Periode perkembangan ini
individu banyak mengalami gejolak dan tekanan karena perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Konsep nurture menyatakan tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan tersebut.
Hal tersebut tergantung pada pola asuh dan lingkungan dimana remaja itu tinggal.
Ciri kejiwaan dan psikososial remaja menurut Kusmiran (2011), antara lain :
1. Usia Remaja Muda (12-15 tahun)
Sikap protes terhadaporang tua
Remaja pada usia ini cenderung tidak menyetujui nilai-nilai hidup yang diajarkan orangtuannya,
sehingga lebih sering menunjukkan sikap protes. Mereka berusaha mencari identitas diridan
sering kali disertai dengan menjauhkan diri dari orangtuanya. Dalam upaya pencarian
identitasdiri, remaja cenderung melihat kepada tokoh-tokoh diluar lingkungan keluarganya,
yaitu:guru, figure ideal yang terdapat difilm atau tokoh idola.
Preokupasi dengan badan sendiri
Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat sekali.perubahan-
perubahan ini menjadi perhatian khusus bagi diri remaja.
Kesetiakawanan dengan kelompok seusia
Para remaja pada kelompok umur ini merasakan keterikatan dan kebersamaan dengan
sekelompok usia dalam upaya mencaripersamaan nasib. Hal ini tercermin dalam cara berprilaku
social.
Kemampuan untuk berpikir secara abstrak
Daya kemampuan berpikir seorang remaja mulaiberkembang dan dimanifestasikan dalam
bentukdiskusi untuk mempertajam kepercayaan diri.
Perilaku yang labil dan berubah-ubah
Remaja sering memperlihatkan perilaku yang berubahubah, pada suatu waktu tampak
bertanggung jawab, tapi pada waktu lain tampak masa bodoh. Perilaku demikian menunjukkan
bahwa dalam diri remaja terdapat konflik yang memerlukan penanganan dan pengertian secara
bijaksana.
2. Usia Remaja Penuh (16-19 tahun)
Kebebasan dari orang tua
Remaja mulai merasakan kebebasan,tetapijuga merasa kurang menyenangkan. Timbul kebutuhan
untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan cinta yang stabil.
Ikatan terhadap pekerjaan dan tugas
Seringkali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas tertentu yang ditekuni secara mendalam.
Mulai mengembangkan cita-cita dan mulai memikirkan melanjutkan sekolah atau bekerja.
Pengembangan nilai oral dan etis yang mantap. Remaja mulai menyusun nilai-nilai moral dan
etis sesuai dengan cita-citanya.
Pengembangan hubungan pribadi yang labil. Adanya tokoh panutan atau hubungan cinta yang
stabil menyebabkan terbentuknya kestabilan pada diri remaja.
Penghargaan kembali pada orang tua dalam kedudukan yang sejajar
Selain itu, menurut Zulkifli (2006), masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun:
a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:
- Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
- Anak mulai bersikap kritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:
- Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
- Memperhatikan penampilan
- Sikapnya tidak menentu/plin-plan
- Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya:
- Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai
sepenuhnya
- Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
- Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
- Mulai menyadari akan realitas
- Sikapnya mulai jelas tentang hidup
- Mulai nampak bakat dan minatnya
Gunarsa (1989) juga merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan
berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan
orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
7. Senang bereksperimentasi.
8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
4. Memfasilitasi Perkembangan Remaja
Dalam menghadapi permasalahannya, remaja memerlukan bantuan dan fasilitas dari dirinya
sendiri maupun orang orang disekitarnya. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk
memfasilitasi perkembangan remaja dapat dilakukan oleh remaja itu sendiri, dan oleh orang
tua/keluarganya.
1) Cara-cara yang Dilakukan Remaja
a. Diskusikan dengan remaja mengenai ciri-ciri perkembangan psikososial remaja yang normal dan
menyimpang.
b. Diskusikan cara-cara untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal, yaitu :
Anjurkan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain yang membuat mereka nyaman untuk
mencurahkan perasaan, perhatian, dan kekhawatiran.
Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai kegiatan positif (olahraga,
kesenian, pramuka, pengajian, dan lain sebagainya)
Anjurkan remaja untuk melakukan kegiatan di rumah sesuai dengan perannya.
c. Bimbing dan motivasi remaja dalam membuat rencana kegiatan dan melaksanakan rencana yang
telah dibuatnya.
d. Jika remaja mengalami penyimpangan perkembangan, misalnya bingung peran, maka:
Diskusikan aspek positif/kelebihan yang dimiliki remaja
Bantu remaja mengidentifikasi berbagai peran yang dapat ditampilkan remaja dalam
kehidupannya.
Diskusikan penampilan peran yang terbaik untuk remaja.
Bantu remaja untuk mengidentifikasi perannya di keluarga.
2) Beberapa cara yang perlu diajarkan kepada orang tua/keluarga dalam rangka memfasilitasi
perkembangan remaja adalah sebagai berikut.
a. Jelaskan tentang ciri-ciri perkembangan remaja yang normal dan menyimpang.
b. Jelaskan cara yang dapat dilakukan orang tua / keluarga untuk memfasilitasi perkembangan
remaja yang normal, dengan cara :
Fasilitasi remaja untuk berinteraksi dalam kelompok sebaya.
Anjurkan remaja untuk bergaul dengan orang lain yang membuat remaja nyaman mencurahkan
perasaan, perhatian, dan kekhawatirannya.
Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai kegiatan positif.
Berperan sebagai teman berbagi cerita bagi remaja.
Berperan sebagai contoh peran (role model) bagi remaja dalam melakukan interaksi sosial yang
baik.
Berikan lingkungan yang nyaman bagi remaja untuk melakukan aktivitas bersama kelompoknya.
Membimbing remaja dalam menentukan rencana masa depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S. D. 1989. Psikologi Perkembangan: Anak dan Remaja. Jakarta: BPK. Gunung Mulia
Kusmiran, Eny. 2011. Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika
Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto
Rumini, Sri, dkk. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Unit Percetakan dan. Penerbitan (UPP)
IKIP Yogyakarta.
Zulkifli. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya