Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fatimatuzzahroh Regu : Selasa, 09.00-12.

00 WIB
NIM : A34180046 Asisten :
Mayor : Proteksi Tanaman 1. Novita Niken Putri Ulayyah
Kelompok :2 (G34170019)
2. Elke Camelia Halim
(G34160023)

UNSUR HARA ESENSIAL UNTUK


PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Tujuan
Praktikum ini bertujuan meneliti unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan

Hasil Pengamatan
Tabel 1 Pertumbuhan komperatif setiap perlakuan pada unsur selama 2 minggu
Panjang akar dan batang (cm)
Kultur
Akar Kontrol (%) Batang Kontrol (%)
Komposisi lengkap 3,25 5,4 17,2 8,5
Ca 7,4 6 8,2 6,1
S 6,5 7,5 19,4 12,5
Mg 7,8 5,2 7,5 7,2
K 5,6 4,8 6,4 5,8
N 6,3 5,5 6,5 5,4
P 9,2 6,2 12,4 8,9
Fe 8,6 5,4 8,1 7,7
Hara mikro 7,6 8,7 7,3 6,8

Deskripsi : Tanaman yang berada pada unsur hara esensial pada umumnya memiliki
perkembangan akar dan batang lebih tinggi dari larutan kontrol. Tanaman yang
kekurangan Mg akan mengalami gejala tulang daun menguning, sedangkan pada tanaman
yang kekurangan Ca tejadi amorfologi pada akar. Kekurangan Fe akan menyebabkan
tanaman menjadi lebih pucat, kekurangan K mengakibatkan daun menguning. Mula-mula
pH pada setiap larutan adalah 6, namun setelah 2 minggu pH berubah menjadi lebih
netral. Setiap unsur memiliki perubahan pH menjadi 7 atau 8.
Pembahasan
Unsur hara adalah siklus hidup dalam sebuah sisten lapisan tanah. Fungsi hara
tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara
tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali.
Berdasarkan fungsi, kuantitas, dan kebutuhannya, unsur hara esensial dikelompokkan
menjadi unsur hara makro (dibutuhkan >0,1% dari berat kering tanaman) yaitu C, H, O
N, P, K, Ca, Mg, S. Unsur hara mikro yang dibutuhkan <0,1% berat kering tanaman, yaitu
Fe, Cl, Mn, B, Cu, Zn, Mau, Co, dan Ni. Selain itu dikenal juga unsur hara yang
dikelompokkan sebagai unsur hara benefisial yaitu Al, Na, Se, dan Si (Smits et al. 2009).
Unsur hara benefisial termasuk Si dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stress
biotik seperti kekeringan, salinitas, toksisitas, dan defisiensi unsur hara. Menurut Husain
et al. (2010) unsur hara benefisial ini belum digolongkan sebagai unsur hara esensial.
Rosmarkam dan Yuwono (2002) menjelaskan bahwa keadaan unsur hara dalam
tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kecepatan pelapukan mineral
tanah, sifat bahan induk, dan laju pencucian unsur hara oleh air hujan. Laju pencucian
unsur sangat besar dan intensitas pelapukan rendah, maka kehilangan unsur hara lebih
besar dibandingkan dengan pengambilan unsur hara oleh tanaman. Larutan Hoagland
merupakan larutan yang mengandung unsur-unsur esensial yang diperlukan oleh
tanaman, larutan Hoagland berfungsi sebagai larutan penumbuh. Komposisi dalam
larutan Hoagland mengandung semua unsur yang dibutuhan oleh tumbuhan, seperti unsur
makro (N, P) dan mikro (Mg, Fe, B, Mn, Zn, Cu, Mo) telah lengkap (Putra et al. 2013).
Perkembangan pada tanaman dapat dihambat oleh cahaya terang, tetapi dipacu oleh
interaksi antara keadaan gelap, unsur hara dan air. Perlakuan antara unsur hara lengkap
dan keadaan gelap memberi pengaruh yang paling baik terhadap perkembangan tanaman.
Defisiensi merupakan kurangnya ketersediaan unsur hara dari jumlah yang
dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual
dapat terlihat dari penyimpangan pada pertumbuhanya. Gejala defisiensi unsur hara
adalah tanda-tanda yang diperlihatkan oleh tanaman sebagai akibat kekurangan salahsatu
atau lebih unsur hara. Defisiensi unsur hara antara lain disebabkan oleh pemupukan yang
dilakukan sebelumnya tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tanaman yang
mengalami defisiensi unsur hara memperlihatkan kelainan pada bagian yang mengalami
kekurangan salah satu atau lebih unsur hara tersebut, misalnya pada daun, muncul bercak-
bercak (Adelia et al. 2013). Menurut Wijaya (2008) pH berpengaruh pada ketersediaan
unsur hara pada media tumbuh, pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat
mengakibatkan beberapa unsur mengendap sehingga tidak dapat diserap oleh akar dan
akibatnya tanaman mengalami defisiensi unsur hara. Gejala defisiensi unsur K timbul
bercak transparan pada daun, lalu daun mengering. Defisiensi P dalam tanaman
menyebabkan rasio akar terhadap pucuk lebih besar, Gejala defisiensi unsur K timbul
bercak transparan pada daun, sedangkan pada Gejala defisiensi N terlihat pada daun tua
berwarna hijau pucat kemudian menjadi klorosis dan selanjutnya daun mengalami
nekrosis.
Pemberian unsur esensial hara meningkatkan kandungan unsur hara dalam
medium air dan jaringan kecambah jagung (Zea mays). Peningkatan kandungan unsur
hara ini diikuti oleh pertambahan panjang pada akar dan batang kecambah jagung (Zea
mays). Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama 2 minggu, gejala defisiensi
unsur hara belum muncul karena pengamatan tidak bisa dilanjutkan hingga minggu ke 4,
sehingga kondisi tanaman pada setiap unsur hara ensensial masih berwarna hijau dan
mengalami pertumbuhan, namun pada perlakuan kontrol pertumbuhan akar dan batang
lenih lambat daripada perlakuan unsur hara esensial.

Simpulan
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman adalah unsur hara makro (N, P, K, S, Ca,
Mg) yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar dan unsur hara mikro (Cl, Fe, Mn, Cu,
Zn, Mo, B) yang dibutuhkan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Daftar Pustaka
Adelia PF, Koesriharti, Sunaryo. 2013. Pengaruh penambahan unsur hara mikro (Fe dan
Cu) dalam media paitan cair dan kotoran sapi cair terhadap pertumbuhan dan hasil
bayam merah (Amaranthus tricolor l.) dengan sistem hidroponik rakit apung.
Jurnal Produksi Tanaman. 1(3): 48-58.
Husnain, T. Wakatsuki, dan T. Masunaga. 2010. Field assessment of nutrient balance
under intensive ricefarming systems, and its effects on the sustainability of rice
production in Jawa Island, Indonesia. Journal of Agric. Food and Env. Sci. 4 (1):
1-11.
Putra RS, Ohkawa Y, Tanaka S. 2013. Application of EAPR system on the removal oflead
from sandy soil and uptake by KentuckyBluegrass (Poa pratensis L.). Separation
and Purification Technology. 10(2): 34-42.
Rosmarkam A, Yuwono NW. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta (ID): Kanisius.
Smits PEH, Quinn CF, Tapken W, Malagoli M, Schiavon M. 2009. Physiological
functions of beneficial elements. Curr. Opin. Plant Biol. 12:267-274.
Wijaya K. 2008. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentu Kualitas Hasil dan Resistensi Alami
Tanaman. Jakarta (ID): Prestasi Pustaka.

Jawaban Pertanyaan
1. N, P, dan K karena memiliki pertumbuhan yang seimbang antara akar, batang,
dan daun
2. Urutan pertumbuhan tanaman Zea mays dari yang tertinggi hingga terndah: Akar
(N-S), hara mikro, P, Ca, Mg, K, komposisi lengkap dan Fe.
3. Defisiensi unsur hara mikro hampir sama dengan unsur S, batangnya segar tetapi
daunnya menguning.

Anda mungkin juga menyukai