Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KIMIA DASAR

PERCOBAAN II
SISTEM PERIODIK UNSUR

NAMA : Aidil Fitrah

NIM : G20121012

KELOMPOK : 1 (satu)

ASISTEN : Evi Zuhriah

LABORATORIUM KIMIA DASAR

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

OKTOBER 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur adalah suatu zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan reaksi kimia biasa. Berdasarkan penemuan dari para
ahli kimia, ada lebih dari 100 macam unsur yang ada di muka bumi. Berdasarkan
sifatnya, unsur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu unsur logam dan unsur non
logam. Unsur logam adalah unsur yang mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu berwujud
padat, dapat menghantarkan arus listrik, mempunyai titik didih/ leleh yang tinggi, dan
dapat ditempah. Unsur non logam adalah unsur memiliki ciri-ciri khusus,
yaitu berwujud padat/ cair/ gas, tidak dapat menghantarkan arus listrik, titik didih dan
lelehnya rendah, tidak dapat ditempah atau dibentuk.
Tahun 2017 sudah ada terdapat 118 unsur yang telah teridentifikasi dengan 98
diantaranya terjadi secara alami di bumi. 20 elemen lainnya secara artifisial dibuat
dalam reaktor nuklir atau eksperimen akselerator partikel. Sebagian besar merupakan
unsur yang ditemukan di alam dan berjumlah 92, sedangkan unsur lainnya merupakan
unsur buatan. Untuk mempelajari tiap-tiap unsur, pembahasannya sangat kompleks
karena sifat-sifat unsur bervariasi antara satu dengan yang lainnya dan jika kita
mempelajari satu demi satu alangkah sulitnya. Pengelompokan unsur pun mengalami
perkembangan dari pengelompokan unsur yang dilakukan oleh para ahli Arab dan
Persia, Lavoisier, Dalton, Dobereiner, Newlands, Mendeleyev, Lothar Meyer,
Moseley hingga sistem periodik modern yang kita pakai hingga sekarang. Puncak
dari usaha tersebut adalah terciptanya suatu tabel unsur yang disebut sistem periodik
unsur. Sistem periodik unsur sendiri berfungsi untuk memudahkan kita dalam
mengenali berbagai macam unsur-unsur.
Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif meskipun tidak
sereaktif dibandingkan unsur alkali, mempunyai kilap logam, relatif lunak dan dapat
menghantar panas dan listrik dengan baik, kecuali berilium. Logam alkali tanah
memberikan warna yang khas. Pada pembakaran senyawa logam alkali akan
memberikan warna yang khas yang dapat digunakan sebagai identifikasi awal adanya
logam alkali dalam suatu bahan. Be dan Mg memberikan warna spektrun pada daerah
gelombang elektromagnet, sehingga pada pembakaran magnesium hanya akan
menimbulkan warna nyala yang sangat terang. Ca memberikan warna merah jingga,
Sr merah ungu dan Ba kuning kehijauan. Pada percobaan ini akan dipelajari reaksi
logam alkali dan alkali tanah dalam air. Perbedaan kelarutan senyawa-senyawa logam
alkali dapat digunakan untuk membedakan ion-ion logam alkali tanah.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara mendeteksi adanya unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium dalam
tanah dan tanaman ?

1.3 Tujuan
Mempelajari cara mendeteksi adanya unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium dalam
tanah dan tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Periodik Unsur
Sistem periodik unsur (SPU) dan struktur atom merupakan materi yang abstrak
karena mencakup pembahasan materi yang ukurannya terlalu kecil. Sistem periodic
unsur merupakan tabel terpenting dalam kimia dan memegang peran kunci dalam
perkembangan sains material (Saito, 1996).
Pengelompokkan unsur menjadi objek penelitian para ahli sejak zaman yunani.
Para ahli berusaha mempelajari sifat unsur dan pengolompokkan unsur untuk
memudahkan dalam mempelajari unsur kimia yang ada. Pengelompokkan unsur di
kenal mulai dari Lavoisier (1789) mengelompokkan zat-zat berdasarkan sifat kimia
nya menjadi gas, logam, non-logam dan tanah.( Marshall .J.L. beta eta 1971 dan
Marshall .V.R, beta eta 2003). Pengelompokkan unsur ini masih sangat umum maka
selanjutnya John Dalton (1808) mengajukan pengelompokkan unsur berdasarkan
masa atom.
2.2 Nitrogen
Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di atmosfer
adalah nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang biologis
sangatlah terbatas. Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi
dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk hidup
diperlukan berbagai proses, yaitu : fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi,
denitrifikasi. Nitrogen dengan lambang rumus molekul kimia N 2 berasal dari bahasa
latin nitrum dan bahasa yunani nitron yang berarti pembentukan, gen, atau soda asli.
Nitrogen (N2) merupakan gas yang tak berbau, tak berwarna, tidak ada rasa dan
bersifat inert. Nitrogen terdapat dalam banyak jaringan hidup dan pembentuk
senyawa penting seperti asam amino dan asam nitrat yang merupakan komponen
terpenting pembentuk DNA dan RNA (Poerwowidodo, 1992).
Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya
dimasukkan ke dalam protein, tahu kan kalau protein adalah zat yang sangat kita
butuhkan dalam pertumbuhan. Nitrogen juga hadir di basis pembentuk asam nukleat,
seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas. Pada tumbuhan, banyak
dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting untuk fotosintesis dan
pertumbuhan lebih lanjut. Pengolahan kimia atau fiksasi alami (melalui proses
konversi seperti yang dilakukan bakteri rhizobium), diperlukan untuk mengkonversi
gas nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh organisme hidup, oleh karena
itu nitrogen menjadi komponen penting dari produksi pangan ( Foth,1994 ).
Fungsi unsur hara nitrogen di dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman adalah
memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman dan pembentukan protein. Nitrogen
merupakan unsur utama pembentuk protoplasma sel, asam amino, protein amida,
alkaloid, dan klorofil. Kekurangan nitrogen akan menurunkan aktivitas metabolisme
tanaman yang dapat menimbulkan klorosis (warna daun memucat). Pemupukan
nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi buah (Syahrul, 1999).

2.3 Fosfor
Fosfor merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting bagi pertumbuhan
tanaman. Fosfor dapat ditemukan sebagai fosfat dalam beberapa mineral tanaman dan
merupakan unsur pokok dari protoplasma. Fosfor terdapat dalam air sebagai
ortoposfat. Sumber fosfor alami dalam air berasal dari pelepasan mineral dan biji-
bijian (Bausch, 1974). Fosfor berupa berbagai senyawa logam transisi atau atau
senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambahkan tembaga atau
perak, dan zink silikat (ZnSiO4) yang dicampur dengan mangan. Fosfor (P)
merupakan unsur hara makro yang dibuthkan dalam jumlah banyak. Fosfor dianggap
sebagai kunci kehidupan walaupun jumlahnya lebih kecil dari kalium dan nitrogen.
Unsue ini merupakan komponen tiap sel hidup dan cenderung terkonsentrasi dalam
biji dan titik tumbuh tanaman. Fosfor juga berfungsi untuk merangsang pertumbuhan
akar terutama pada awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji
danbuah(Indranada,1994).
Secara umum dalam siklus P terlihat bahwa kadar P-larutan tanah merupakan
hasil keseimbangan antara suplay P dari pelapukan mineral-mineral P, pelapukan P
terfiksasi dan mineralisasi P-organik dan kehilangan P berupa immobilisasi oleh
tanaman. Fiksasi dan pelindian P tanah-tanah tua di Indonesia umumnya berkadar
alami P rendah dan berdaya fiksasi tinggi, sehingga penanaman tanpa memperhatikan
suplai P berkemungkinan besar akan gagal akibat defisiensi P
Fosfat terdapat dalam 2 bentuk yaitu H2PO4-, HPO42-, dan PO42-. Fosfat umumnya
diserap oleh tanaman dalm bentuk ion ortofosfat primer H¬2PO¬4- atau ortofosfat
sekunder H2PO42- sedangkan PO43- lebih sulit diserap oleh tanaman. Bentuk yang
paling dominan dari ketiga fosfat tersebut bergantung pada pH tanah. Pada pH
rendah, tanaman lebih banyak meyerap ion fosfat primer dan pada pH yang tinggi,
ion ortofosfat sekunder lebih banyak diserap oleh tanaman (Hanafiah, 1997).
Tanaman menyerap P dalam bentuk ion ortofosfat dan ion ortofosfst sekunder. Selain
itu, unsur P masih dapat diserap dalam bentuk lain yaitu tiroposfat, dan metaposfat,
bahkan ada kemungkinan unsur P diserap dalam bentuk senyawa organik yang larut
dalam air. Misalnya asam nukleat dan phitin. Kadar optimal fosfor pada saat
pertumbuhan vegetatif adalah 0,3% dan 0,5% dari berat kering tanaman. Di dalam
tanah kandungan P total bisa tinggi tetapi hanya sedikit yang bisa tersedia bagi
tanaman (Tan, 1992).
2.4 Kalium
Kalium (K) merupakan satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi
tanaman. Peranan Utama dalam tanaman ialah sebagai aktivator berbagai enzim.
Dengan adanya kalium yang tersedia dalam tanah menyebabkan ketegaran tanaman
terjamin, merangsang pertumbuhan akar,tanaman lebih tahan terhadap hama dan
penyakit, memperbaiki kualitas bulir, dapat mengurangi pengaruh kematangan yang
dipercepat oleh fosfor, mampu mengatasi kekurangan air pada tingkat tertentu, proses
fisiologis pada tanaman, membantu pembentukan pati dan protein, membantu
transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman, Mengereskan jerami dan
bagian kayu dari tanaman, meningkatkan resistensi terhadap penyakit, sebagai
aktivator enzim. Sekitar 80 jenis enzim yang aktivasinya memerlukan unsur K.
Kekurangan kalium menyebabkan pertumbuhan kerdil, daun kelihatan kering dan
terbakar pada sisi-sisinya, menghambat pembentukan hidrat arang pada
biji,permukaan daun memperlihatkan gejala klorotik yang tidak merata, munculnya
bercak coklat mirip gejala penyakit pada bagian yang berwarna hijau
gelap( Rauf,1994).
Pada dasarnya Unsur Kalium (K) dalam tanah berasal dari: mineral-mineral
yang terdiri dari primer tanah seperti: feldspar dalam bentuk KalSi3O8 (sumber
utama) sebanyak 16 %, mika 5,2 % (terbagi dalam bentuk biotit
((H,K)2(M,Fe)2Al2(SiO4)3) sebanyak 3,8 % dan muskovit (H2Kal3(SiO4)3)
sebanyak 1,4 %); mineral sekunder: illit (hidrous mika), vermikulit, khlorit, dan
mineral tipe campuran( Lia, 1992).
Dalam proses pertumbuhan tanaman, unsur K merupakan salah satu unsur
hara makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak juga, selain unsur
N dan P. Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+ dan
banyak terkandung pada abu, seperti pada abu daun teh yang muda mengandung 50
% K2O, pucuk tebu muda mengandung 60 – 70 % K2O. Kandungan unsur K pada
jaringan tanaman sekitar 0,5 – 6% dari berat kering( Danur,1996)

2.4 Asam Sulfat


Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini
larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan
dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat
pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta.
Asam sulfat merupakan senyawa kimia yang paling banyak diproduksi dibandingkan
dengan senyawa kimia lainnya. Asam sulfat biasanya dimanfaatkan sebagai bahan
dasar pembuatan pupuk, bahan peledak, detergen, zat warna, insektisida, obat-obatan,
plastik, baja, dan baterai ( Johan,1997). Asam sulfat juga komponen utama hujan
asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air
(oksidai asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari
pembakaran bahan bakar seperi batu bara dan minyak yang mengandung sulfur
(belerang). Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia,
pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak. Kegunaan asam sulfat di
Laboratorium umumnya sebagai Reagent atau pereaksi yang umumnya digunakan di
dalam suatu reaksi asam- basa atau reaksi lainnya. Cairan kental, amat korosif.
Bereaksi dengan jaringan tubuh. Berbahaya bila kontak dengan kulit dan mata.
Bereaksi hebat dengan air dan mengeluarkan panas (eksotermis). Bereaksi pula
dengan logam, kayu, pakaian dan zat organik serta uapnya sangat iritatif terhadap
saluran pernapasan (Giovani,1992). Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting
adalah untuk pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan
sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk menghasilkan aluminium
karboksilat yang membantu menetralkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang
keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium
hidroksida(Sitti,1991).
2.6 Asam Klorida
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCL). Ia
adalah asam kuat, dan adalah komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini
juga dipergunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan
wewanti keselamatan yang akurat sebab adalah cairan yang sangat korosif (Gunawan,
1996).

2.6 Asam Nitrat


Senyawa kimia asam nitrat (HNO3) adalah sejenis cairan korosif yang tak
berwarna, dan adalah asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Larutan
asam nitrat dengan kandungan asam nitrat semakin dari 86% dinamakan
sebagai asam nitrat berasap, dan dapat dibagi diproduksi menjadi dua jenis asam,
yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah (Nur,1994). Asam
nitrat adalah larutan asam kuat yang mempunyai nilai pKa sebesar -2. Di dalam
cairan, asam ini terdisosiasi diproduksi menjadi ion-ionnya, yaitu ion nitrat
NO3− dan ion hidronium (H3O+). Garam dari asam nitrat dinamakan sebagai garam
nitrat (contohnya seperti kalsium nitrat atau barium nitrat). Dalam temperatur
ruangan, asam nitrat berwujud uap berwarna merah atau kuning. Asam nitrat dan
garam nitrat adalah seseatu yang berlainan dengan asam nitrit dan garamnya, garam
nitrit. Asam nitrat murni (100%) adalah cairan tak berwarna dengan berat jenis 1.522
kg/m³. Beliau membeku pada suhu -42 °C, membentuk kristal-kristal putih, dan
mendidih pada 83 °C. Ketika mendidih pada suhu kamar, terdapat dekomposisi
(penguraian) beberapa dengan pembentukan nitrogen dioksida sesudah reaksi:
4HNO3 → 2H2O + 4NO2 + O2 (72 °C)
yang berfaedah bahwa asam nitrat anhidrat sebaiknya disimpan di bawah 0 °C untuk
menghindari penguraian. Nitrogen dioksida (NO2) tetap larut dalam asam nitrat yang
membuatnya berwarna kuning, atau merah pada suhu yang semakin tinggi. Manakala
asam murni cenderung mengeluarkan asap putih ketika terpapar ke udara, asam
dengan nitrogen dioksida terlarut mengeluarkan uap berwarna coklat kemerah-
merahan, yang membuatnya dijuluki "asam berasap merah" atau "asam nitrat
berasap". Asam nitrat berasap juga dirujuk sebagai asam nitrat 16 molar (bentuk
paling pekat asam nitrat pada temperatur dan tekanan standar) (Mulyati,1994).

2.7 Difenil Amin


Difenilamin adalah senyawa organik yang rumus kimianya (C6H5)2NH Namanya
menunjukkan bahwa itu adalah amina, serta formulanya (-NH2). Di sisi lain, istilah
"difenil" mengacu pada keberadaan dua cincin aromatik yang terikat dengan nitrogen.
Karenanya, difenilamin adalah amina aromatik.Dalam dunia senyawa organik, kata
aromatik tidak selalu terkait dengan keberadaan baunya, tetapi dengan karakteristik
yang menentukan perilaku kimianya terhadap spesies tertentu (Agung,1989).

2.8 Indikator PP
Fenolftalein adalah senyawa kimia dengan rumus molekul C20H14O4. Fenolftalein
sering digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam–basa. Fenolftalein sedikit larut
dalam air dan biasanya dilarutkan dalam alkohol untuk digunakan dalam berbagai
percobaan. Senyawa ini bersifat asam lemah yang dapat membebaskan ion H+ dalam
larutan(Adi,1986).
2.9 Kertas Lakmus
Kertas lakmus (litmus paper) adalah kertas dari bahan kimia yang berubah warna jika
ditetesi atau dicelupkan larutan asam atau basa. Perubahan warna yang dihasilkan
tersebut dipengaruhi oleh derajat keasaman bahan yang ada di dalam larutan.
Besaran yang digunakan untuk menentukan derajat keasaman suatu larutan adalah pH
(power of Hydrogen). Besaran tersebut ditetapkan berdasarkan nilai pH suatu zat
mendekati 7, tingkat keasamannya semakin lemah (berkurang)konsentrasi
ion H+ dalam suatu larutan. Skala pH berada pada rentang angka 0 sampai 14.
Semakin nilai pH mendekati angka 0, maka tingkat keasamannya semakin kuat
(Tirto,1995).

2.10 Kertas Nesler


Dinamakan sesuai dengan penemunya, yaitu Julius Nessler, suatu larutan alkali dari
K2HgI4 yang disebut reagen Nessler. Larutan pucat ini menjadi kuning gelap dengan
adanya ammonia. Pada konsentrasi lebih tinggi, dapat membentuk endapan coklat.
Kepekaan seperti uji noda adalah sekitar 0,3 μg NH3 dalam 2 μL.
NH4+ + 2[HgI4]2− + 4OH− → HgO·Hg(NH2)I ↓ + 7I− + 3H2O
Rumus untuk endapan coklatnya diberikan sebagai 3HgO.Hg(NH3)2I2 dan sebagai
NH2.Hg2I3.
Reagen Nessler umumnya dibuat dengan menggabungkan Kalium iodida (KI) dan
Merkuri(II) klorida (HgCl). Reagen Nessler dapat digunakan dengan tabung Nessler.
Pembuatan Reagen Nessler, Kristalkan dari larutan Merkuri iodida encer yang
dipekatkan dengan kalium iodida ialah KHgI 3.H2O monohidrat, yang berwarna jingga
pucat. Dalam larutan berair kompleks triiodo ini mem-berikan dianion tetraiodo
tetrahedral. Larutan K2HgI4 bereaksi dengan garam Cu(I) yang menghasilkan CuHgI 4.
Kegunaan reagen Nessler adalah untuk uji ammoniak ( Ansar,1997).

2.11 Aquades
Aquades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat pengotor sehingga
bersifat murni dalam laboratorium. Aquades berwarna bening, tidak berbau, dan tidak
memiliki rasa. Aquades biasa digunakan untuk membersihkan alat-alat laboratorium
dari zat pengotor (Petrucci, 1994).
Aquades merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir semua cairan
yang umum dijumpai. Senyawa yang segera melarut di dalam aquades mencakup
berbagai senyawa organik netral yang mempunyai gugus fungsional polar seperti
gula, alkohol, aldehida, dan keton. Kelarutannya disebabkan oleh kecenderungan
molekul aquades untuk membentuk ikatan hidrogen dengan gugus hidroksil gula dan
alkohol atau gugus karbonil aldehida dan keton (Lehninger, 1988). Maka, aquades
juga dikenal sebagai pelarut universal. Aquades berada dalam kesetimbangan dinamis
antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar yaitu pada
tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15K (0°C). Dalam bentuk ion, aquades
dapat dideskripsikan sebagai asosiasi (ikatan) antara sebuah ion hidrogen (H -) dengan
sebuah ion hidroksida ( OH+ ) (Suryana,1987).

2.12 Spritus bakar


Metanol yang dikenal sebagai metil alkohol, woodalcohol atau spiritus, adalah
senyawa kimia dengan rumus kimia CH₂OH. Metanol merupakan bentuk alkohol
paling sederhana. Pada “keadaan atmosfer” berbentuk cairan yang ringan, mudah
menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas
(berbau lebih ringan daripada etanol). Metanol digunakan sebagai bahan pendingin
anti beku, bahan bakar dan sebagai bahan aditif bagi etanol industri (Agung, 1998).

2.13 Kcang Hijau


Kacang hijau (Vigna radiate) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legume, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga
lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus
dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang
hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia
Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan
pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi
semacam bubur.

2.14 Kacang Tanah


Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-polongan atau legume
anggota suku fabaceae yang dibudidayakan serta menjadi kacang-kacangan kedua
terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini
tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1 ½ kaki) dengan daun-daun
kecil tersusun majemuk.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor,
Voandziea subterranean yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan
tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.
Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (Sd), kacang jebrol, kacang
bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang banggala. Dalam perdagangan
internasional dikenal sebagai bahasa inggris: peanut, groundnut.
Tanaman ini berasala dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini
telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropics. Masuknya
kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawah oleh
pedagang-pedagang Spanyol, Cina atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya
dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597. Pada tahun 1863 Holle memasukkan
kacang tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula kacang
tanah dari Mesir, Republik Rakyat Tiongkok dan India kini merupakan penghasil
kacang tanah terbesar dunia.

2.15 Kacang Kedelai


Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman jenis polong-polongan yang
menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti susu, kecap, tahu dan
tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak
3500 tahun yang lalu di Asia Timur.
Kedelai merupakan sumber utama protein navati dan minyak nabati dunia. Penghasil
kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru
dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Kedelai yang dubudidayakan adalah Glycinemax yang merupakan keturunan
domestikasi dari spesies moyang, Glycine soja. Dengan versi ini G.max juga dapat
disebut sebagai G. soja subsp. Max. kedelai merupakan tanaman budidaya daerah
Asia subtropik seperti Cina dan Jepang. Sebaran G.soja sendiri lebih luas, hingga ke
kawasan Asia Tropik.
Kedelai adalah tumbuhan yang selalu peka terhadap pencahayaan. Dalam
pencahayaan agak rendah batangnya akan mengalami pertumbuhan memanjang
sehingga berwujud seperti tanaman merambat.
Beberapa kultivar kedelai putih budidaya di Indonesia di antaranya adalah Ringgit,
Orba, Lokon, Davros, dan Wills.

2.16 Tanah
Tanah (bahasa Yunani: Pedon; bahasa Latin : solum) adalah bagian kerak bumi yang
tersusun dari mineral dan bahan organic. Tanah sangat vital peranannya bagi semua
kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan
tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian
besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpanan air dan
menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.
Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan
udara merupakan bagian dari tanah.
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan batuan organism, membentuk tubuh unik
yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai “pedogenesis”.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-
lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai
asal dan proses-proses fisika, kimia dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah
tersebut.
Hans Jeny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika
Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami
modifikasi/pelapukan akibat dinamika factor iklim, organism (termasuk manusia),
dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.
Berdasarkan dinamika kelima factor tersebutlah berbagai jenis tanah dan dapat
dilakukan klasifikasi tanah.
Tanah terbentuk dari batuan dan batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk
berubah menjadi tanah.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Pratikum kimia dasar dilakukan pada hari rabu 13 Oktober 2021, Pada jam 15.45-
17.00 Wita. Bertempat di labaratorium kimia dasar fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan Universitas Tadulako, Palu.
3.2 Bahan Dan Alat
Alat yang digunakan berupa lumpang dan alu, rak tabung, ayakan, pemanas, pipa
bengkok, gelas ukur 100mL, pipet tetes, erlenmeyer, corong, cawan penguap.
Bahan yang digunakan berupa tamah, kacang hijau, kacang kedelai, indikator PP,
kertas lakmus, reagen nesler, aquades, spritus bakar, kapur tohor, asam sulfat pekat,
difenil amin, asam nitrat, amonium molibdat, asam klorida, dan natrium kobalti
nitrit.
3.3 Prosedur Kerja
A. Unsur Nitrogen

1. Nitrogen Organik

a. Siapkan tabung reaksi yang bersih, isi sesuai tabel berikut:

Jenis bahan Kode tabung


A B C D E F
Tanah 2g - - 2g - -
Kacang kedelai - 2g - - 2g -
Kacang Ijo - - 2g - - 2g
Kapur tohor 2g 2g 2g 2g 2g 2g

b. Tabung A, B dan C beri kertas lakmus merah pada permukaan tabung,


kemudian panaskan dan amati perubahan warna kertas lakmus.

c. Tabung D, E, F, sumbat dengan gabus yang dilengkapi dengan pipa


bengkok dan hubungkan dengan tabung lain yang berisi aquades.

d. Panaskan tabung selama 30 m3nit dan keluarkan tabung berisi aquades,


kemudian tetesi dengan indikator PP, Amati perubahan warna yang terjadi.

2. Nitrogen Nitrat-Amoniak

a. Masukkan 20 g tanah halus ke dalam Erlenmeyer, kemudian tambahkan


100 mL aquades dan kocok selama 10 menit.

b. Saring campuran dan tampung filtratnya dalam Erlenmeyer.


c. Sumbat dengan gabus yang dilengkapi pipa bengkok. Pipa ini dihubungkan
dengan tabung reaksi berisi 5 mL aquades.
d. Panaskan selama 30 menit, pisahkan tabung berisi aquades, kemudian tetesi
dengan reagen Nesler dan amati perubahan warna yang terjadi
e. Cairan dalam Erlenmeyer pada butir d dipindahkan ke dalam cawan
penguap, kemudian panaskan hingga hampir kering, dinginkan
f. Tambahkan tetes asam sulfat pekat, kemudian masukkan ke dalam tabung
reaksi yang berisi reagen difenil amin, amati dan catat perubahannya.
B. Unsur Fosfat
1. Siapkan 3 buah cawan forselin, kemudian ini masing-masing dengan 2 g
tanah, 2 g bubuk kacang kedelai dan 2 g bubuk kacang hijau. Bahan-bahan
dalam cawan bakar dengan api Bunsen
2. Dinginkan, kemudian tambahkan 10 mL asam nitrat pekat dan panaskan
hingga mendidih
3. Dinginkan, kemudian tambahkan aquades dengan volume yang sama 4.
Saring, tampung filtratnya dalam tabung reaksi, kemudian tetesi dengan
reagen Ammoniummolibdat dan amati perubahan warna larutan
C. Kalium
1. Masukkan 10 g tanah halus ke dalam Erlenmeyer, kemudian tambahkan 25
mL.
2. Asam klorida 0,1 N dan didihkan selama lima menit
3. Saring kemudian uapkan filtratnya hingga kering dan bakar residunya
4. Dinginkan, kemudian tambahkan air panas sebanyak 25 mL, saring kembali
dan tampung dalam tabung reaksi
5. Tambahkan beberapa tetes larutan natrium kobalti nitrat dan amati perubahan
yang terjadi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

A. Unsur Nitrogen (Nitrogen Organik)

Tabung Reaksi Perubahan Warna setelah Pembakaran


A
B

D
E

B. Unsur Nitrogen ( Nitrogen Nitrat-Amoniak)

Unsur Nitrogen Perubahan Warna yang terjadi


Nitrogen Nitrat
Nitrogen
Amoniak

C. Unsur Fosfat

Tabung Reaksi Perubahan Warna yang terjadi


Tanah
Kacang Kedelai

Kacang Hijau

D. Kalium

Perubahan warna yang terjadi


4.2 Persamaan reaksi

Salah satu metode laboratorium untuk mendapatkan molekul nitrogen adalah


dekomposisi ammonium nitra NH₄NO₂:NH₄NO₂ N₂+2H₂O (pemanasan
pertama diperlukan, maka bejana didinginkan selama reaksi, karena proses
berlangsung dengan pelepasan sejumlah besar panas hingga kJ). Nitrogen
terkontaminasi dengan kotoran nitrogen oksida dan ammonia. Nitrogen juga dapat
diperoleh dalam dekomposisi termal ammonia dan nitrogen (I)

1. 2NH₃ = N₂ + 3H₂
2. 2N₂O = 2N₂ + O₂

Molekul nitrogen murni dapat diperoleh dalam dekomposisi azida, dengan


melewatkan ammonia di atas tembaga (II) oksida :

2NaN₃ 2Na + 3N₂.

Ketika kawat dimasukkan kedalam NaCI pekat lalu kawat dipanaskan, terjadi
perubahan warna pada nyala api menjadi warna putih.

Kelarutan senyawa logam alkali (NH4)2C2O4 menghasilkan endapan putih yang


tabung 1 = dimasukka ImL larutan terjadi pada saat 10 kali penetesan (NH4)2C2O4.
Ketika Ba(NO3)2 ditambah larutan tersebut ditetesi larutan K2CrO4 menghasilkan
endapan berwarna kuning.

(NH4)2C2O4 setelah 10 kali penetesan K2CrO4.

Tabung 2 = diamsukan ImL larutan ketika CaC12 ditambahn (NH4)2So4 tidak


Ba(NO3)2 kedalam tabung reaksi, lalu menghasilkan endapan walaupun telah larut
tersebut ditetei laritan K2CrO4.

Tabung 3 = masukkan ImL larutan ketika CaC12 ditambah K2CrO4 menghasilkan


CaC12 kedalam tabung reaksi, lalu endapan berwarna kuning setelah 10 kali larutan
tersebut ditetesi larutan penetesan.
(NH4)2SO4.

Tabung 4 = masukkan ImL larutan CaC12 ke dalam tabung reaksi, lalu larutan
tersebut ditetesi larutan K2CrO4.

Reaksi pengenalan Halogen. Larutan iod berubah warna menjadi warna hitam. Iod
ditambah 5 tetes larutan kanji atau ungu tua setelah ditetesi larutan kanji (amilum).

Persamaan Reaksi

Natrium dengan Air 2NaOH (aq) + H2 (g)

Mg (s) + H2O (g)

MgO (s) +H2 (g)

Mg (s) + H2O (I)

MgO (s) + H2 (g)


Na (s) + 2H2O (I)
Magnesum dengan Air
Reaksi nyala NiCr (s) + 4NaCI (ag) + 2O2 (g) NiCL (s) + CrC12 (s) + 4NaO (ag)
NiCr (s) + 2MgC12 (ag) + 2O2 (g) NiCL (s) + CrC12 (s) + 2MgO (ag) NiCr (s) +
2BaC12 (ag) + 2O2 (g) NiCL (s) + CrC12 (s) + 2BaO (ag)
Kelarutan senyawa logam alkali tanah
CaC12 (ag) + (NH4)2C2O2 (ag) CaSO4 (s) + 2NH4NO3 (ag)
Ba(NO3)2 (ag) + (NH4)2C2O4 (ag) BaC2O4 (s) + 2NH4NO3 (ag) CaC12 (ag) +
K2CrO4 (ag) CaCrO4 (s) + 2KC13 (ag)
4.3 Pembahasan
4.3.1 Manfaat N (Nitrogen)
Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga
disebut unsure hara makro primer. Umumnya unsur Nitrogen menyusun 1-5% dari
berat tubuh tanaman.
Unsur N diserap oleh tanaman dalam bentuk ion ammonium atau ion nitrat. Sumber
unsur N dapat diperoleh dari bahan organic, mineral tanah, maupun penambahan dari
pupuk organic.
N berfungsi untuk menyusun asam amino ( protein), asam nukleat, mukleotida, dan
klorofil pada tanaman, sehingga dengan adanya N tanaman akan merasakan manfaat
sebagai berikut :
1. Membuat tanaman lebih hijau
2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, jumlah cabang)
3. Menambah kandungan protein hasil panen.
Tanaman yang kekurangan unsur hara N akan menunjukkan gejala :
1. Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan (klorosis) akibat kekurangan
klorofil
2. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, jumlah anakan atau jumlah cabang
sedikit
3. Perkembangan buah menjadi tidak sempurna dan seringkali masak sebelum
waktunya
4. Pada tahap lanjut, daun menjadi kering dimulai dari daun pada bagian bawah
tanaman.
4.3.2 Manfaat P (Phosphor)
Unsur P juga merupakan salah satu unsur hara makro primer sehingga diperlukan
tanaman dalam jumlah banyak tumbuh dan berproduksi. Tanaman mengambil unsur
P dari dalam tanah dalam bentuk ion H2PO4. Konsentrasi unsure P dalam tanaman
berkisar antara0,1-0,5% lebih rendah dari pada unsur N dan K.
Keberadaan unsur P berfungsi sebagai penyimpanan dan transfer energy untuk
seluruh aktivitas metabolism tanaman, sehingga dengan adanya unsur P maka
tanaman akan merasakan manfaat sebagai berikut :
1. Memacu pertumbuhan akar dan membentuk system perakaran yang baik
2. Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik
tumbuh tanaman
3. Memacu pembentukan bunga dan pematangan buah/biji, sehingga
mempercepat masa panen
4. Memperbesar persentase terbentuknya bunga menjadi buah
5. Menyusun dan menstabilkan dindingsel, sehingga menambah daya tahan
tanaman terhadap serangan hama penyakit.

Tanaman yang kekurangan unsur hara P akan menunjukkan gejala :


1. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil
2. System parakaran kurang berkembang
3. Pembentukan bunga/buah/biji terhambat sehingga panen terlambat
4. Persentase bunga yang menjadi buah menurun karena penyerbukan tidak
sempurna.

4.3.3 Manfaat K (Kalium)


Dalam proses pertumbuhan tanaman, unsure K merupakan salah satu unsure hara
makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah banyak, selain unsur N dan P
diserap tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion K+. Kandungan unsur K pada
jaringan tanaman sekitar 0,5-6% dari berat kering.
Manfaat unsure K bagi tanaman adalah :
1. Sebagi activator enzim. Sekitar 80 jenis enzim yang aktivasinya
memerlukan unsure K
2. Membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman
3. Membantu transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman.
Tanaman yang kekurangan unsur hara Kalium akan menunjukkan gejala yang mirip
dengan kekurangan unsure N, yaitu :
1. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil
2. Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan (klorosis). Bedanya dengan
kekurangan unsur N, gejala kekurangan unsur K dimulai dari pinggir helai
daun sehingga terlihat seperti huruf V terbalik.

4.3.4 Manfaat Asam Sulfat


Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan sebenarnya pula,
produksi asam sulfat suatu Negara merupakan indicator yang baik terhadap kekuatan
industry Negara tersebut. Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia)
asam sulfat adalah dalam “metode basah” produksi asam sulfat yang digunakan untuk
membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen. Pada metode ini,
batuan fosfot digunakan dan diproses lebih dari 100 juta ton setiap tahunnya. Bahan-
bahan baku yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini merupakan fluorapatit,
walaupun komposisinya dapat bervariasi. Bahan baku ini kemudian diberi 93% asam
sulfat untuk menghasilkan kalsium sulfat, hydrogen fluoride (HF), dan asam fisfat.
HF dipisahkan sebagai asam fluoride. Proses keseluruhan dapat di tulis :
Ca₅F(PO₄)₃ + 5 H₂SO₄ + 10 H₂O 5
CaSO₄•2H₂O + HF + 3 H₃PO₄
Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industry besi dan baja untuk
menghilangkan oksidasi, karat dan kerak air sebelum dijual ke industry otomobil.
Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam
bekas (spent Acid Regeneration (SAR) plant). Kilang ini membakar asam bekas
dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar
lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO ₂) dan
sulfur trioksida (SO₃) yang kemudian digunakan untuk membuat asam sulfat yang
baru.
Amonium sulfat yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umunya diproduksi
sebagai produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk produksi besi dan baja.
Mereaksikan ammonia yang dihasilkan pada dekomposisi termal batu bara dengan
asam sulfat bekas mengizinkan ammonia dkristalkan keluar sebagai garam (sering
kali berwarna cokelat karena kontaminasi besi).
Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan alumunium
sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp
kertas untuk menghasilkan alumunium karboksilat yang membantu mengentalkan
serat pulp menjadi permukaan kertas yang keras. Alumunium sulfat juga digunakan
untuk membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan
bauksit dengan asam sulfat :
AI₂O₃ + 3 H₂SO₄ AI₂(SO₄)₃ + 3 H₂O
Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh, asam
sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah
sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon. Ia
juga digunakan untuk mebuat asam klorida dari garam melalui proses mennheim.
Banyak H₂SO₄ digunakan dalam pengilangan minyak bumi, contohnya sebagai
katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana.

4.3.5 Manfaat Asam Klorida


Selain untuk pickling prosess pada industry baja, asam kloridajuga memiliki banyak
manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat atau kegunaan asam klorida untuk
industry.
1. Asam klorida atau HCI digunakan sebagai bahan kimia untuk meregenerasi
resin kation yang sudah jenuh pada cation exchanger column, yang terdapat
dalam fasilitas produksi air demineralisasi.
2. HCI digunakan dalam proses produksi vinyl choride, yaitu bahan baku
pembuat plastic PVC atau polyvinyl chloride.
3. Asam klorida digunakan pula untuk proses pemurnian garam dapur.
4. Untuk keperluan pengaturan tingkat keasaman atau pH, peranan asam klorida
juga sangat penting, yaitu diantaranya untuk mengatur pH pada air limbah.
5. Asam klorida terdapat pada produk rumah tangga seperti pembersih porselen.
Dengan baunya yang sangat khas, anda akan dengan mudah dapat mengenali
keberdaan asam klorida ini pada produk tersebut.
6. HCI dimanfaatkan untuk proses pengolahan kulit.
7. Asam klorida digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa
fluorocarbon seperti tetrafluoroethene, monomer dari poly (tetrafluoroethene)
8. Ia digunakan pula dalam proses pembuatan senyawa anorganik seperti
alumunium klorida.
9. Asam klorida digunakan pula pada proses produksi magnesium dan titanium.
10. Untuk menghilangkan noda di kamar mandi dan dapur, anda dapat pula
menggunakan asam klorida secara langsung. Tentu saja setelah anda
encerkan. Namun perlu di ingat, asam klorida sangat korosif. Gunakan alat
pelindung diri yang sesuai.

4.3.6 Manfaat difenilamin


Diphenylamine adalah agen pengoksidasi yang mampu memenuhi serangkaian
fungsi, dan di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Selama penyimpanan, apel dan pir menjalani proses fisiologis yang disebut
scalding, terkait dengan produksi trien terkonjugasi, yang menyebabkan
kerusakan pada kilit buah-buahan. Tindakan diphenylamine memungkinkan
periode penyimpanan, mengurangi kerusakan buah hingga 10% dari apa yang
diamati pada ketidakhadirannya
2. Dengan memerangi oksidasi, difenilamin dan turunnya memperpanjang
operasi mesin dengan mencegah penebalan oli bekas.
3. Diphenylamine digunakan untuk membarasi aksi ozon dalam pembuatan
karet.
4. Diphenylamine digunakan dalam kimia analitik untuk mendeteksi nitrat
(NO₃), klorat (ClO₃) dan zat pengoksidasi lainnya.
5. Ini adalah indicator yang digunakan dalam tes deteksi keracunan nitrat.
6. Ketika RNA dihidrolisis selama satu jam, ia bereaksi dengan difenilamin, ini
memungkinkan kuantifikasi.
7. Dalam kedokteran hewan diphenylamine digunakan secara topical dalam
pencegahan dan pengobatan manifestasi screwworm pada pengembangbiakan
hewan.
8. Beberapa turunan diphenylamine termasuk dalam kategori obat anti inflamasi
non-steroid. Demikian juga, mereka dapat memiliki efek farmakologis dan
terapeutik seperti antimikroba, analgesic, antikonvulsan, dan aktivitas.

4.3.7 Manfaat Indikator pH


Fenolftalein biasanya digunakan sebagai indicator keadaan suatu zat yang bersifat
lebih asam atau lebih biasa. Prinsip perubahan warna ini digunakan dalam metode
titrasi. Fenolftalein cocok untuk digunakan sebagai indicator untuk proses titrasi HCI
dan NaOH. Fenolftalein tidak akan berwarna (bening) dalam keadaan zat yang asam
atau netral, namun akan berwarna kemerahan dalam keadaan zat yang biasa. Tepatnya
pada titik pH di bawah 8,3 fenolftalein tidak warna, namun jika mulai melewati 8,3
maka warna merah muda yang semakin kemerahan akan muncul. Semakin basa maka
warna yang ditimbulkan akan semakin merah.
Fenolftalein juga merupakan salah satu komponen indicator universal, bersama
dengan metal merah, bromotimol biru, dan timol biru.
Indicator fenolftalein merupakan asam diprotik dan tidak berwarna. Indicator
fenolftalein terurai menjadi bentuk tidak warna dan kemudian dengan hilangnya
proton kedua menjadi ion dengan system terkonjugat, menghasilkan warna merah.
Fungsi penambahan indicator fenolftalein pada titrasi asam basa yaitu untuk
menentukan titik ekivalen. Indicator fenolftalein berubah warna di sekitar titik
ekivalen dan merupakan indicator yang sesuai. Bahan ini merupakan bahan padatan
berupa padatan dengan kategori Analisis Reagent (Ar).
4.3.8 Manfaat Kertas Lakmus
Kertas lakmus berfungsi sebagai indicator untuk mengetahui bahan yang diuji
memiliki sifat asam atau basa.
Asam terbagi menjadi dua, yaitu asam lemah dan asam basa. Demikian pula basa, ada
basa lemah dan basa kuat. Kekuatan asam dan basa suatu senyawa tergantung
bagaimana senyawa tersebut diuraikan di dalam air menjadi ion-ionnya.
Asam dan basa juga memiliki sifat elektrolit. Daya hantar larutan elektrolit
didasarkan pada konsentrasi ion dalam larutan. Jika terionisasi sempurna (konsentrasi
ion besar), maka asam atau basa tersebut memiliki sifat elektrolit kuat. Sedangkan,
apabila senyawa asam atau basa tersebut hanya sebagian kecil yang terionisasi, maka
memiliki sifat elektrolit lemah. Kertas lakmus dapat menjadi indicator yang paling
cepat untuk menentukan sifat asam atau basa suatu senyawa.

4.3.9 Manfaat Kertas Nesler atau Saring


Kertas saring terutama digunakan di laboratorium analisis untuk menyaring larutan
heterogen. Kertas biasanya terbuat dari turunan selulosa dan memungkinkan
penanganan larutan dengan pH antara 0 hingga 12 dan suhu larutan sampai 120⁰C.
Biasanya kertas saring tersebut memiliki luas perkiraan 10 cm² dan berat sekitar 80
hingga 130 g/m². kertas saring juga memiliki kekasaran dan diameter pori yang
berbeda-beda tergantung jenisnya. Diantara berbagai jenis kertas saring kuantitatif,
kertas saring juga memungkinkan penyaringan serta memungkinkan kuantifikasi
jumlah tersuspensi dalam cairan menjadi partikel yang disaring. Mereka juga
digunakan terutama untuk analisis gravimetric dan preparasi sampel.

4.3.10 Manfaat Spritus Bakar


Spritus digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan bakar untuk pembakaran alcohol
dan kompor portable. Karena banyak industry menggunakan spritus, banyak zat aditif
dan metode denaturasi yang digunakan. Umumnya yang ditambahkan adalah
methanol 10%, sehingga disebut juga “spritus termetilasi”. Zat aditif lainnya seperti
isopropil alcohol, aseton, metal etil keton, metal isobutyl keton, dan denatonium.
Denaturasi alcohol tidak secara kimiawi mengubah molekul etanol. Sebaliknya,
etanol dicampur dengan bahan kimia lain untuk membentuk larutan beracun. Tidak
ada cara praktis untuk memisahkan komponen-komponennya.

4.3.11 Manfaat Kacang Hijau


Karena kandungan gizinya yang tinggi, banyak riset membuktikan manfaat kesehatan
dari konsumsi kacang hijau. Berikut manfaat tersebut :
1. Antioksidan
Kacang hijau mengandung banyak antioksidan sehat, termasuk asam feno,
flavonoid, asam caffeic, asam sinamat dan semacamnya.
2. Mengurangi kadar kolestrol jahat
Kadar kolestrol jahat atau LDL yang tinggi bias meningkatkan risiko
penyakit jantung. Tinjauan terhadap 26 penelitian membuktikan
mengonsumsi 130 gram kacang hijau membantu menurunkan kader
kolestrol jahat dalam darah secara signifikan.
Manfaat tersebut terjadi karena adanya atioksidan tinggi pada kacang
hijau yang membantu melawan berbagai penyakit kronis, termasuk
penyakit jantung.
3. Mengurangi tekanan darah
Tekanan darah tinggi adalah masalah kesehatan yang serius karena
membuat kita berisiko terkena penyakit jantung, yang merupakan
penyebab utama kematian di dunia.
Kabar baiknya, hal ini bias dicegah dengan mengonsumsi kacang hijau.
Kacang hijau merupakan sumber potassium, magnesin dan serat yang bias
menurunkan tekanan darah secara signifikan
4. Menjaga kesehatan pencernaan
Kacang hijau kaya akan serat, yakni sekitar 15,4 gram setiap porsinya.
Secara khusus, kacang tanah mengandung sejenis serat larut yang disebut
pektin. Jenis serat ini dapat membantu menjaga kesehatan usus dan
mempercepat pergerakan makanan emalui usus.
Kacang hijau juga mengandung pati resisten yang merupakan serupa
dengan serat larut. Pati resisten ini berfungsi menjaga keseimbangan
bakteri baik di pencernaan yang menyehatkan sel-sel di usus besar kita.
Dengan cara ini, kita juga bias terhindar dari risiko kanker usus besar.

4.3.12 Manfaat Kacang Kedelai


Manfaat kacang kedelai sebagai berikut :
1. Menjaga kekuatan dan kesehatan tulang
Kacang kedelai merupakan salah satu sumber kalsium, protein, dan
antioksidan isoflavon yang baik. Berkat kandungan tersebut, kacang
kedelai bermanfaat untuk memperkuat dan menjaga kesehatan tulang serta
gigi.
Beberapa studi pun menunjukkan bahwa pola makan sehat yang
memadukan asupan kacang kedelai, terbukti dapat mengurangi risiko
terjadinya pengeroposan tulang pada lansia (osteoporosis).
2. Meringankan Gejala Menopause
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang umum
terjadi saat wanita memasuki usia 45-55 tahun. Saat mengalami
menopause, seorang wanita dapat merasakan beberapa gejala seperti
sering pusing, mudah berkeringat, vagina kering, sulit tidur, dan suasana
hati yang berubah-ubah.
Gejala menopause tersebut bias diatasi dengan obat-obatan, misalnya
terapi pengganti hormone. Akan tetapi, selain dengan obat-obatan, gejala
menopause juga bias diringankan dengan mengonsumsi makanan yang
banyak mengandung fitonutrien, salah satunya adalah kacang kedelai.
3. Menurunkan Kolestrol
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kacang kedelai dapat mengurangi
kadar kolestrol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolestrol baik
(HDL). Hal ini dikarenakan kacang kedelai memiliki kandungan seratdan
lemak sehat yang tinggi, mencegah penyakit jantung.
4. Memelihara Kesehatan Organ Tubuh
Tingginya kandungan kalium, protein, lemak sehat, antioksidan, dan serat
menjadikan kacang kedelai sebagai salah satu pilihan makanan yang baik
untuk menjaga kesehatan jantung.
Berkat kandungan nutrisi tersebut, kacang kedelai bermanfaat untuk
mengontrol tekanan darah dan mencegah penyumbatan di pembuluh darah
(aterosklerosis). Tak hanya baik untuk jantung, kacang kedelai juga baik
dikonsumsi untuk menjaga kesehatan organ lain, seperti otak dan ginjal,
dan memastikan organ tersebut berfungsi dengan baik.
5. Mengurangi Risiko Kanker
Salah satu manfaat kacang kedelai yang juga cukup penting adalah
mengurangi risiko terjadinya kanker. Hal ini berkat kandungan fitonutrien
dan antioksidan isoflavon yang banyak terdapat di dalam kacang kedelai.
Kedua zat tersebut diketahui baik untuk mencegah beberapa jenis kanker,
misalnya kanker payudara dan kanker postat.
6. Mencegah Demensia
Beberapa riset menunjukan bahwa konsumsi kacang kedelai secara rutin
bermanfaat untuk memelihara fungsi otak dan meningkatkan memori.
Efek ini menunjukkan bahwa kacang kedelai baik untuk mencegah
terjadinya pikun atau gejala demensia.
Untuk mendapatkan beragam manfaat kacang kedelai di atas, anda juga
perlu menjalani pola makanan sehat dengan rutin mengonsumsi makanan
bergizi seimbang lainya, seperti buah, dan sayur, berolahraga secara
teratur, berhenti merokok, mencukupi waktu istirahat dan mengurangi
stress.

3.4.13 Manfaat Tanah


Berikut ini adalah sejumlah manfaat tanah dalam kehidupan sehari-hari ;
1. Menyediakan unsur hara
2. Menyediakan bahan makanan mikroorganisme
3. Menyediakan tempat aktivitas bagi mahluk hidup
4. Menjadi bahan baku produksi, seperti tanah lempeng atau gerabah
5. Sebagai sumber mata air
6. Menyimpan mineral
7. Sumber pendapatan, seperti menjadi lahan pertanian atau pun jual beli tanah.
8. Material bahan bangunan
9. Menjaga kesimbangan lingkungan karena dapat menyerap air agar tidak
terjadi banjir
10. Menjadi tanggul alam
11. Membantu pembentukan bawang yang mana tanah membantu proses
pelapukan batuan dan membantu pembuatan bahan bakar fosil dan mineral.
Cara menjaga tanah (konservasi tanah)
Konservasi menurut KBBI artinya adalah pemeliharaan dan pelindungan
sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan
mengawetkan, pengawetan, pelestarian. Tanah sebagai sumber daya alam yang
penting juga perlu dikonservasi.

4.3.14 Manfaat kapur Tohor


Reaksi kapur tohor denga air yang memberikan energy berupa panas, telah lama
diketahui dan dimanfaatkan untuk memasak dengan biaya yang murah. Catatan
mengenai hal ini sudah dibuat oleh Al Razi dari Persia, namun belum terpikirkan
untuk kegunaannya dalam memasak. Barulah pada era Victoria potensinya mulai
disadari sebagai pengganti bahan bakar yang umum. Dan kini dipertimbangkan untuk
makanan kaleng yang bias memanaskan dirinya sendiri. Kapur tohor yang dinaskan
hingga suhu 2400 derajat celcius menghasilkan cahaya terang. Sifat ini dimanfaatkan
dalam pembuatan panggung teater sebelum adanya lampu listrik. Kapur tohor dengan
sifat basanya juga dimanfaatkan dalam pembuatan telur bitan.
4.3.15 Manfaat Aquades
Aquades merupakan air yang biasanya digunakan di ruang laboratorium.
Kegunaannya dapat dimanfaatkan untuk pencampur zat pada saat melakukan praktek
kimia di laboratorium, reagent dan tentunya sebagai pembersih dari alat-alat
laboratorium.
Air murni sebagai cairan pembersih dari beragam alat-alat laboratorium yang telah
digunakan untuk penelitian, praktek, analisis kadar konsentrasi suatu senyawa, dan
lain sebagainya. Hal ini tentunya tidak asing lagi bila air murni ini merupakan alat
yang seringkali dihubungkan dengan peralatan kimia.

4.3.16 Manfaat Natrium Kobalt Nitra


Natrium nitrat merupakan salah satu bahan baku utama yang sangat dibutuhkan
dalam pembuatan pupuk yang mengandung senyawa nitrogen, pembuatan
dynamite/bahan peledak, pembuatan kalium nitrat, pembuatan kaca dan sebagai
reagen pada kimia analisa, obat-obatan, bahan bakar roket, dan korek api.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan di hasil analisis laporan tentang system periodic unsure dapat di


simpulkan Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas
di atmosfer adalah nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang
biologis sangatlah terbatas. Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit
bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk
hidup diperlukan berbagai proses, yaitu : fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi,
denitrifikasi. Fosfor merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting bagi
pertumbuhan tanaman. Fosfor dapat ditemukan sebagai fosfat dalam beberapa
mineral tanaman dan merupakan unsur pokok dari protoplasma. Fosfor terdapat
dalam air sebagai ortoposfat. Kalium (K) merupakan satu-satunya kation monovalen
yang esensial bagi tanaman. Peranan Utama dalam tanaman ialah sebagai aktivator
berbagai enzim.

5.2 Saran

Sebaiknya dilakukan percobaan verifikasi dan lanjutan dengan perlakuan yang sama
dan pratikan harus lebih menguasai materi agar tidak terjadi kekeliruan saat
melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S, 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi


2010). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Fathoni, M, Cahyono, E. B. & Kusuma W.A., 2012. Alat Musik Perkusi Augmental
Reality Berbasis Android. Academia.
Mia, M., 2012, Aplikasi Pengenalan Tabel Periodik Unsur-Unsur Kimia Berbasiskan
Platform Android. Skripsi, Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer. Sistem
Informasi. Universitas Gunadarma.
Santoso, A., Fatmawaty, L. & Kurniati, R., 2012, Aplikasi Periodik Unsur Kimia
Berbasis Mobile, PPPM, vol, 01, no,01, pp. 90-98.
Hendriayana, A., Mulyani, S. & Miswadi, S,S., 2013. Pengembangan Sofware
Pembelajaran Mandiri (SPM) Materi Sistem Periodik Unsur dan Struktur
Atom. Journal of Innovative Science Education, vol, 02, no. 01, pp. 43-48.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai