Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS LANJUT

PEMBUATAN MEDIA PROMOSI VIDEO TENTANG CORONAVIRUS : MYTH AND


FACT FOR POSTPARTUMAND BREASTFEDING MOM
TAHUN AKADEMIK 2019-2020

Disusun Oleh :
Annisa Agung Suciati : 1910104201

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
TAHUN
2020
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS LANJUT


PEMBUATAN MEDIA PROMOSI VIDEO TENTANG CORONAVIRUS : MYTH AND
FACT FOR POSTPARTUMAND BREASTFEDING MOM
TAHUN AKADEMIK 2019-2020

1. Mitra Program : Individu


2. Pelaksana kegiatan
a. Nama : Annisa Agung Suciati
b. Jurusan : Kebidanan Sarjana Terapan
c. Fakultas : Ilmu Kesehatan
d. Perguruan Tinggi : Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Alamat Rumah/Telp/E-mail : Jl. Sidorejo Rt 002/ Rw 003,
Kelurahan Tambangan. Kecamatan Mijen.
Kota Semarang
e. Alamat Kampus/Telp/E-mail : Jl. Siliwangi (Ring Road Barat) No. 63 Mlangi,
Nogotirto, Gamping, Sleman Yogyakarta.
3. Lokasi Kegiatan/Mitra
a. Wilayah Mitra : Kelurahan Tambangan
b. Kota : Semarang
c. Provinsi : Jawa Tengah
d. Jarak PT ke lokasi mitra (km) : 500 m
4. Luaran yang dihasilkan : Diharapkan Masyarakat khususnya ibu yang
Sedang menyusui dapat memahami pencegahan
penularan Covid-19
5. Jangka waktu pelaksanaan PKL : Pelaksanaan 1 minggu
6. Perkiraan Biaya
a. Sumber dana : Mandiri
b. Jumlah dana : 100.000,00

Yogyakarta, 01 April 2020

Mengetahui,
Pembimbing Pendidikan Penyusun

Fathiyah Rohmah, S.ST., M.Kes Annisa Agung Suciati


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Alhamdulillahi rabbil’ alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Kebidanan
Komunitas Lanjut yang berjudul “ Corona Virus : Myth and Fact for Postpartum and
Breastfedding Mom ” Sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan pembelajaran dari salah satu
mata kuliah Komunitas Kebidanan Lanjut.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Komunitas Lanjut ini dapat tersusun
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
2. Ismarwati, S.KM., S.ST., MPH selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Fitria Siswi Utami. S.Si.T., MNS selaku Ketua Prodi Bidan Sarjana Terapan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
4. Ririn Wahyuni Hidayati, S.ST, M.KM selaku koordinator PKL Universitas ‘Aiyiyah
Yogyakarta
5. Fathiyatur Rohmah, S.ST, M.Kes selaku pembimbing PKL yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing dan membantu menyusunlaporan PKL ini
6. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan selalu mendo’akan dalam penyusunan
proposal skripsi ini
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan mengingat keterbatasan dari ilmu pengetahuan, pengalaman dan waktu sehingga
penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak guna
menyempurnakan proposal skripsi ini.

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Yogyakarta, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................
A. Analisis Situasi........................................................................................................
B. Permasalahan Yang Diangkat..................................................................................
C. Solusi yang Ditawarkan...........................................................................................
D. Target dan Luaran....................................................................................................
E. Pelaksanaan Kegiatan..............................................................................................
F. Simpulan san Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
A. Analisis Situasi

Menurut WHO (2020), Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan

keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit

yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom

Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). COVID-19 merupakan jenis baru yang belum

diidentifikasi sebelumnya pada manusia, Pada awalnya, COVID-19 termasuk kategori

zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Namun, kini sudah menjadi

wabah penyakit pandemik di seluruh dunia. Situasi terkini per tanggal 12 Maret 2020

didapatkan 125.048 kasus yang sudah terkorfirmasi dan 4.613 kasus dinyatakan

meninggal dunia. Di Indonesia sendiri seperti berita yang di update langsung dari

Kemenkes RI (07/4/2020) bahwa sudah terdapat 2.956 orang yang terinfeksi. Dari jumlah

itu, 240 orang di antaranya meninggal dunia dan 222 pasien dinyatakan sembuh. Angka

kematian tersebut menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika/ Kominfo (2020), Covid -19

merupakan wabah penyakit yang menyebabkan kedaruratan kesehatana masyarakat yang

meresahkan dunia yang tidak hanya menyebabkan kematian tapi juga menimbulkan

permasalahan di bidang informatika. Pada situasi seperti ini sangat dibutuhkan

penambahan literasi, melakukan promosi kesehatan dan ikut ambil bagian dalam setiap

kebijakan demi mengurangi penyebaran COVID-19. Nyatanya, peningkatan jumlah

hoaks tersebut merupakan hasil dari identifikasi dan validasi yang dilakukan

menggunakan mesin AIS. Disamping itu, jarang ada yang menjelaskan data COVID-19

pada populasi tertentu, seperti anak-anak, wanita hamil, ibu menyusui dan postpatum.

Termasuk jarang ada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit tentang ibu ibu
menyusui dan ibu postpartum. Maka dari itu semua pihak harus terlibat mulai dari

pembuat kebijakan hingga pelaksana kebijakan. Sebagai mahasiswa harus mengambil

aksi dengan pembuatan media promosi. Oleh sebab itu perlunya kita sebagai tenaga

medis untuk memberikan edukasi tentang upaya pencegahan penularan COVID-19

kepada masyarakat khususnya (Ibu menyusui) karena sangat rentan terinfeksi virus.

B. Permasalahan yang Diangkat

WHO menyatakan kepada dunia bahwa darurat Coronavirus (COVID-

19). Cepatnya penularan COVID-19 yang sudah dinyatakan oleh WHO bahwa RO

penularan mencapai (1.4-2.5). Penularan COVID-19 menyebar dengan cara mirip seperti

flu, mengikuti pola pemnyebaran droplet dan kontak. Gejala klinis pertama yang muncul,

yaitu demam (suhu lebih dari 38°C), batuk dan kesulitan pernapas, selain itu dapat

disertai dengan sesak memberat, lemas, nyeri otot, diare dan gejala gangguan napas

lainnya. Saat ini masih belum ada vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 (Kemenkes,

2020).

Peningkatan jumlah kasus secara eksponensial telah mengakibatkan kepanikan

dan kebingungan di antara petugas layanan kesehatan dan populasi yang rentan.  Upaya

pemerintah untuk mencegah penularan virus covid-19. Namun tidak banyak media dan

pemerintah lakukan mempromosikan kesehatan khususnya ibu postpartum dan menyusui.

Rendahnya literatur dan promosi kesehatan tentang ibu pospartum dan menyusui.

Padahal, ibu hamil dan menyusui adalah kelompok yang rentan dan membutuhkan saran

berbasis bukti untuk melindungi kesehatan ibu dan anak. Petugas kesehatan dapat
memainkan peran penting dalam menghilangkan mitos dan kesalahpahaman di antara ibu

hamil dan menyusui mengenai COVID-19.

C. Solusi yang Ditawarkan

Solusi yang saya tawarkan sebagai mahasiswa Kebidanan, ingin memberikan

promosi kesehatan berupa video dengan judul Corona : Myth and Fact for Postpartum

and Breasfedding Mom, dimana bentuk promosi kesehatan ini mudah dijangkau oleh

masyarakat luas, mudah dipahami, menarik sehingga masyarakat dapat paham dan

menerapkan dalam masa menyusui sebagai upaya untuk pencegahan penularan COVID-

19, yang diberikan berdasarkan sumber dari (Kemenkes, 2020).

Menurut WHO (2020) laporan kasus bayi yang ternfeksi corona relatif sedikit dan

mereka mengalami penyakit ringan. Cairan amnion dari enam ibu positif COVID-19 dan

swab darah tali pusat dan tenggorokan dari neonatus mereka yang dilahirkan dengan

operasi caesar semuanya dinyatakan negatif untuk SARS-CoV-2 oleh RT-PCR. Sampel

ASI dari ibu setelah menyusui pertama juga semuanya negatif untuk SARS-CoV-2. Dan

tidak ada penularan secara vertikal yang dilaporkan, namun kita harus tetap waspada.

Menyusui melindungi terhadap kematian dan morbiditas juga pada periode pasca-

neonatal dan sepanjang masa bayi dan anak-anak. Efek perlindungan yang kuat terhadap

penyakit menular yang dicegah melalui transfer antibodi langsung dan lainnya faktor

anti-infeksi dan pemindahan kompetensi dan memori imunologis yang tahan lama.

Berikut klasifikasi menurut WHO (2020) untuk ibu postparum dan menyusui :
1. Bayi yang lahir dari ibu yang dicurigai, kemungkinan atau dikonfirmasi terinfeksi

COVID-19

a. harus diberi makan sesuai standar pedoman pemberian makan bayi, sambil

menerapkan tindakan pencegahan infeksi.

b. Menyusui harus dimulai dalam 1 jam setelah kelahiran. Menyusui eksklusif harus

dilanjutkan selama 6 bulan

c. MPASI diberi bila bayi berusia lebih dari 6 bulan, sambil terus menyusui hingga 2

tahun atau lebih. Karena ada efek dosis-respons, dalam inisiasi menyusui

sebelumnya menghasilkan manfaat yang lebih besar,ibu yang tidak dapat memulai

menyusui selama satu jam pertama setelah melahirkan harus tetap didukung untuk

menyusui segera karena mereka mampu. Ini mungkin relevan untuk ibu yang

melahirkan melalui operasi caesar, setelah anestesi, atau mereka yang memiliki

medis ketidakstabilan yang menghalangi inisiasi menyusui dalam satu jam

pertama setelah kelahiran.

2. Ibu dikonfirmasi atau dicurigai terinfeksi corona dan bergejala dan menyusui atau

melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) atau perawatan ibu kanguru

a. harus mempraktikkan kebersihan pernafasan, termasuk selama menyusui

(misalnya, menggunakan masker medis ketika dekat anak jika dengan gejala

pernapasan), lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan

anak, dan secara teratur bersihkan dan bersihkan permukaan yang telah

bersentuhan dengan ibu simptomatik.

b. Konseling menyusui, dukungan psikososial dasar dan dukungan pemberian makan

praktis harus diberikan kepada semua wanita hamil dan ibu dengan bayi dan anak-
anak, apakah mereka atau bayi mereka dan anak-anak kecil telah menduga atau

mengonfirmasi COVID-19.

c. Semua ibu harus menerima dukungan praktis untuk memungkinkan mereka

memulai dan membangun menyusui dan mengelola kesulitan menyusui yang

umum, termasuk tindakan pencegahan infeksi. Dukungan ini harus diberikan

dengan perawatan kesehatan yang terlatih dengan baik profesional dan konselor

pemberian ASI awam dan berbasis komunitas.

3. ibu terinfeksi COVID-19 dengan komplikasi lain sehingga tidak bisa merawat

bayinya atau tidak bisa menyusui langsung

a. ibu harus didorong dan didukung untuk mengeluarkan ASI, dan dengan aman

memberikan ASI kepada bayi, sementara menerapkan tindakan pencegahan

infeksi yang sesuai.

b. Bila ibu tidak menyusui untuk menyusui atau memeras ASI, gali kelayakan

relaktasi, ASI donor atau pengganti ASI yang tepat, berdasarkan konteks budaya,

penerimaan terhadap ibu dan ketersediaan layanan.

Seharusnya tidak ada promosi pengganti ASI, botol susu dan dot, dot atau boneka di

bagian manapun dari fasilitas yang menyediakan layanan bersalin dan bayi baru lahir,

atau oleh staf mana pun. Fasilitas kesehatan dan stafnya tidak boleh memberikan botol

susu dan dot atau produk lain dalam lingkup Kode Internasional Pemasaran Pengganti

ASI dan resolusi WHA terkait berikutnya, untuk menyusui bayi. Rekomendasi ini

konsisten dengan panduan WHO. Alasan medis yang dapat diterima untuk penggunaan

pengganti ASI

c. Target Luaran
No Permasalahan Target Kegiatan Luaran Kegiatan
1. Banyak mitos yang Membuat video mitos a. Ibu dapat memahami
fakta dan mitos
berkembang atau dan fakta corona virus tentang corona virus
kesalahpahaman di saat postpartum dan saat postpartum dan
menyusui melalui
masyarakat ibu menyusui video promosi
b. Keluarga dan tenaga
medis dapat
mendukung ibu
menyusui dan
postpartum

d. Pelaksanaan Kegiatan
No Permasalahan Uraian kegiatan Rencana tindak lanjut
1. Masih Dalam pelaksanaan kegiatan Setelah kegiatan
banyaknya ibu dimulai dari dilaksanakan pemateri
yang menyusui 1. Melakukan koordinasi dengan akan melihat di media
belum terpapar pembimbing dan dan social berapa orang yang
pengetahuan menentukan judul yang di sudah melihat, merespon,
tentang ambil (31- Maret-2020) dan bertanya video
menyusui di 2. Mencari materi yang promosi kesehatan tersebut
tengah mendukung untuk pembuatan sebagai salah satu cara
pandemik promkes terkait pencegahan untuk melihat apakah
COVID-19 penularan COVID-19 pada ibu promkes tersebut diterima
menyusui. oleh banyak masyarakat
3. Mencari gambar pendukung atau tidak.
untuk bahan video media Jika promkes tersebut
promosi banyak respon positif oleh
4. Setelah materi tersusun dan masyarakat dan
gambar pendukung terkumpul pemahaman mererka,
dibuat video untuk maka pemateri akan
penyampain Promkes memberikan promkes
5. Waktu penyampaian KIE via lebih luas lagi (tidak hanya
Internet agar mudah di ranah kebidanan saja).
dikonsumsi masyarakat Bila tidak mendapat
banyak. respon atau mendapat
respon negatif, maka
sebagai saran dan bahan
evaluasi penyusun untuk
berkarya lagi.

e. Simpulan dan Saran


1. Simpulan
Peningkatan jumlah kasus secara eksponensial telah mengakibatkan kepanikan
dan kebingungan di antara petugas layanan kesehatan dan populasi yang rentan. 
COVID-19 sangat cepat penularannya, virus tersebut dapat menginfeksi tubuh
melalui permukaan mukosa wajah (mata, hidung, mulut). Sesederhana kita menghirup
droplet orang yang bersin, batuk, atau kontak langsung dengan orang terinfeksi saat
berjabat tangan, atau menyentuh barang dimana virus itu menempel, lalu kita
mengusap bagian wajah kita yang dapat menjadi tempat masuknya virus ke dalam
tubuh. Satu orang yang terinfeksi COVID-19 dapat menularkan virus ini rata-rata
kepada 2-4 orang
Rendahnya literasi, banyak mitos, banyak hoaks menyebabkan kurang
pahamnya masyarakat menghadapi virus corona tersebut. Berdampak semakin
menyebarnya virus dan tingginya angka orang yang terinfeksi termasuk ibu
postpartum dan menyusui. Maka upaya promosi kesehatan sanat dibuthkan di situasi
sekarang khususnya tetang ibu postpartum dan menyusui.
2. Saran
a. Kepala Keluarga
Diharapkan kepala keluarga dapat berkontribusi mencegah penyebarannya dengan
membaca, melihat literatur yang tepat, dan mendukung anggota keluarganya
khususnya ibu dalam menyusui anaknya dan postpatum dalam prose pemulihan.
b. Universitas ‘Aisyiyah
Diharapkan dengan adanya media promosi berupa video dapat menambah
kontribusi untuk mencegah penyebaran dan penaganan COVID-19.
c. Mahasiswa PKL Selanjutnya
Untuk kasus COVID-19 ini diharapkan segera selesai dan mahasiswa PKL
selanjutnya bisa memberikan upaya prefentif lebih awal, mengedukasi masyarakat
secara langsung dengan media yang menarik untuk memudahkan pemahaman
kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, P. O. (2020). Coronavirus and Influenza. Breastfeeding Medicine, 15(3), 92093.


https://doi.org/10.1056/NEJMoa2001191.3.
Ranganathan, R., Khan, A. M., & Chhabra, P. (2020). Antenatal care , care at birth , and
breastfeeding during the Coronavirus ( COVID-19 ) pandemic. 32(01), 17–20.
World Health Organization. (2020). WHO Clinical management of severe acute respiratory
infection (SARI) when COVID-19 disease is suspected. Who, (March), 12. Retrieved from
https://www.who.int/internal-publications-detail/clinical-management-of-severe-acute-
respiratory-infection-when-novel-coronavirus-(ncov)-infection-is-suspected
%0Ahttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/178529/1/WHO_MERS_Clinical_15.1_eng.pd
f
LAMPIRAN
Lampiran 1

DAFTAR KEGIATAN HARIAN INDIVIDU


PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS LANJUT
PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAHYOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Annisa Agung Suciati


NIM : 1910104201
Pembimbing : Fathiyah Rohmah, S.ST., M.Kes
Alamat saat ini : Semarang

No Hari / Tanggal Jam Uraian Kegiatan (Sertai Tandatangan Bukti


jam kegiatan) Mahasiswa Kegiatan*)
1. 31 Maret 2020 09:00 Konsul judul ACC
WIB Pembimbing

2. 1 April 2020 09:00 Mencari referensi materi


WIB

Menyusun catatan kecil


untuk bahan video

Membuat video

3. 2 April 2020 09:00 Menyusun laporan


WIB
Lampiran 2

BIODATA PENYUSUN

Identitas Diri

Nama : Annisa Agung Suciati

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan Fungsional : Mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 21 Mei 1994

Email : annisaagungsuciati@gmail.com

No. WA : 082222207314

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sidorejo Rt 002/ Rw 003,

Kelurahan Tambangan. Kecamatan Mijen. Kota Semarang

Riwayat Pendidikan : SDN Tamabangan Tahun 2006

SMP N 1 Boja Tahun 2009

SMA N 1 Boja Tahun 2012

Program Studi Diploma III Kebidanan Akademi

Kebidanan Karsa Mulia Tahun 2015

Pengalaman Bekerja : - BPS Bd. Winastuty SST dari September 2015 - Juni

2016

1. Puskesmas Sayung 2 dari Juni 2016 - April 2017

a. Almasfa Medical Center (Saudi)

dari April 2017-Juni 2019


Lampiran 3

PPT PRESENTASI MEDIA YANG DIBUAT

Anda mungkin juga menyukai