Disusun Oleh :
Annisa Agung Suciati : 1910104201
Mengetahui,
Pembimbing Pendidikan Penyusun
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Alhamdulillahi rabbil’ alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Kebidanan
Komunitas Lanjut yang berjudul “ Corona Virus : Myth and Fact for Postpartum and
Breastfedding Mom ” Sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan pembelajaran dari salah satu
mata kuliah Komunitas Kebidanan Lanjut.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Komunitas Lanjut ini dapat tersusun
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
2. Ismarwati, S.KM., S.ST., MPH selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Fitria Siswi Utami. S.Si.T., MNS selaku Ketua Prodi Bidan Sarjana Terapan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
4. Ririn Wahyuni Hidayati, S.ST, M.KM selaku koordinator PKL Universitas ‘Aiyiyah
Yogyakarta
5. Fathiyatur Rohmah, S.ST, M.Kes selaku pembimbing PKL yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing dan membantu menyusunlaporan PKL ini
6. Orang tua yang telah memberikan motivasi dan selalu mendo’akan dalam penyusunan
proposal skripsi ini
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan mengingat keterbatasan dari ilmu pengetahuan, pengalaman dan waktu sehingga
penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak guna
menyempurnakan proposal skripsi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................
A. Analisis Situasi........................................................................................................
B. Permasalahan Yang Diangkat..................................................................................
C. Solusi yang Ditawarkan...........................................................................................
D. Target dan Luaran....................................................................................................
E. Pelaksanaan Kegiatan..............................................................................................
F. Simpulan san Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
A. Analisis Situasi
keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit
yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom
Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). COVID-19 merupakan jenis baru yang belum
zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Namun, kini sudah menjadi
wabah penyakit pandemik di seluruh dunia. Situasi terkini per tanggal 12 Maret 2020
didapatkan 125.048 kasus yang sudah terkorfirmasi dan 4.613 kasus dinyatakan
meninggal dunia. Di Indonesia sendiri seperti berita yang di update langsung dari
Kemenkes RI (07/4/2020) bahwa sudah terdapat 2.956 orang yang terinfeksi. Dari jumlah
itu, 240 orang di antaranya meninggal dunia dan 222 pasien dinyatakan sembuh. Angka
meresahkan dunia yang tidak hanya menyebabkan kematian tapi juga menimbulkan
penambahan literasi, melakukan promosi kesehatan dan ikut ambil bagian dalam setiap
hoaks tersebut merupakan hasil dari identifikasi dan validasi yang dilakukan
menggunakan mesin AIS. Disamping itu, jarang ada yang menjelaskan data COVID-19
pada populasi tertentu, seperti anak-anak, wanita hamil, ibu menyusui dan postpatum.
Termasuk jarang ada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit tentang ibu ibu
menyusui dan ibu postpartum. Maka dari itu semua pihak harus terlibat mulai dari
aksi dengan pembuatan media promosi. Oleh sebab itu perlunya kita sebagai tenaga
kepada masyarakat khususnya (Ibu menyusui) karena sangat rentan terinfeksi virus.
penularan mencapai (1.4-2.5). Penularan COVID-19 menyebar dengan cara mirip seperti
flu, mengikuti pola pemnyebaran droplet dan kontak. Gejala klinis pertama yang muncul,
yaitu demam (suhu lebih dari 38°C), batuk dan kesulitan pernapas, selain itu dapat
disertai dengan sesak memberat, lemas, nyeri otot, diare dan gejala gangguan napas
lainnya. Saat ini masih belum ada vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 (Kemenkes,
2020).
dan kebingungan di antara petugas layanan kesehatan dan populasi yang rentan. Upaya
pemerintah untuk mencegah penularan virus covid-19. Namun tidak banyak media dan
Rendahnya literatur dan promosi kesehatan tentang ibu pospartum dan menyusui.
Padahal, ibu hamil dan menyusui adalah kelompok yang rentan dan membutuhkan saran
berbasis bukti untuk melindungi kesehatan ibu dan anak. Petugas kesehatan dapat
memainkan peran penting dalam menghilangkan mitos dan kesalahpahaman di antara ibu
promosi kesehatan berupa video dengan judul Corona : Myth and Fact for Postpartum
and Breasfedding Mom, dimana bentuk promosi kesehatan ini mudah dijangkau oleh
masyarakat luas, mudah dipahami, menarik sehingga masyarakat dapat paham dan
menerapkan dalam masa menyusui sebagai upaya untuk pencegahan penularan COVID-
Menurut WHO (2020) laporan kasus bayi yang ternfeksi corona relatif sedikit dan
mereka mengalami penyakit ringan. Cairan amnion dari enam ibu positif COVID-19 dan
swab darah tali pusat dan tenggorokan dari neonatus mereka yang dilahirkan dengan
operasi caesar semuanya dinyatakan negatif untuk SARS-CoV-2 oleh RT-PCR. Sampel
ASI dari ibu setelah menyusui pertama juga semuanya negatif untuk SARS-CoV-2. Dan
tidak ada penularan secara vertikal yang dilaporkan, namun kita harus tetap waspada.
Menyusui melindungi terhadap kematian dan morbiditas juga pada periode pasca-
neonatal dan sepanjang masa bayi dan anak-anak. Efek perlindungan yang kuat terhadap
penyakit menular yang dicegah melalui transfer antibodi langsung dan lainnya faktor
anti-infeksi dan pemindahan kompetensi dan memori imunologis yang tahan lama.
Berikut klasifikasi menurut WHO (2020) untuk ibu postparum dan menyusui :
1. Bayi yang lahir dari ibu yang dicurigai, kemungkinan atau dikonfirmasi terinfeksi
COVID-19
a. harus diberi makan sesuai standar pedoman pemberian makan bayi, sambil
b. Menyusui harus dimulai dalam 1 jam setelah kelahiran. Menyusui eksklusif harus
c. MPASI diberi bila bayi berusia lebih dari 6 bulan, sambil terus menyusui hingga 2
tahun atau lebih. Karena ada efek dosis-respons, dalam inisiasi menyusui
sebelumnya menghasilkan manfaat yang lebih besar,ibu yang tidak dapat memulai
menyusui selama satu jam pertama setelah melahirkan harus tetap didukung untuk
menyusui segera karena mereka mampu. Ini mungkin relevan untuk ibu yang
melahirkan melalui operasi caesar, setelah anestesi, atau mereka yang memiliki
2. Ibu dikonfirmasi atau dicurigai terinfeksi corona dan bergejala dan menyusui atau
(misalnya, menggunakan masker medis ketika dekat anak jika dengan gejala
anak, dan secara teratur bersihkan dan bersihkan permukaan yang telah
praktis harus diberikan kepada semua wanita hamil dan ibu dengan bayi dan anak-
anak, apakah mereka atau bayi mereka dan anak-anak kecil telah menduga atau
mengonfirmasi COVID-19.
dengan perawatan kesehatan yang terlatih dengan baik profesional dan konselor
3. ibu terinfeksi COVID-19 dengan komplikasi lain sehingga tidak bisa merawat
a. ibu harus didorong dan didukung untuk mengeluarkan ASI, dan dengan aman
b. Bila ibu tidak menyusui untuk menyusui atau memeras ASI, gali kelayakan
relaktasi, ASI donor atau pengganti ASI yang tepat, berdasarkan konteks budaya,
Seharusnya tidak ada promosi pengganti ASI, botol susu dan dot, dot atau boneka di
bagian manapun dari fasilitas yang menyediakan layanan bersalin dan bayi baru lahir,
atau oleh staf mana pun. Fasilitas kesehatan dan stafnya tidak boleh memberikan botol
susu dan dot atau produk lain dalam lingkup Kode Internasional Pemasaran Pengganti
ASI dan resolusi WHA terkait berikutnya, untuk menyusui bayi. Rekomendasi ini
konsisten dengan panduan WHO. Alasan medis yang dapat diterima untuk penggunaan
pengganti ASI
c. Target Luaran
No Permasalahan Target Kegiatan Luaran Kegiatan
1. Banyak mitos yang Membuat video mitos a. Ibu dapat memahami
fakta dan mitos
berkembang atau dan fakta corona virus tentang corona virus
kesalahpahaman di saat postpartum dan saat postpartum dan
menyusui melalui
masyarakat ibu menyusui video promosi
b. Keluarga dan tenaga
medis dapat
mendukung ibu
menyusui dan
postpartum
d. Pelaksanaan Kegiatan
No Permasalahan Uraian kegiatan Rencana tindak lanjut
1. Masih Dalam pelaksanaan kegiatan Setelah kegiatan
banyaknya ibu dimulai dari dilaksanakan pemateri
yang menyusui 1. Melakukan koordinasi dengan akan melihat di media
belum terpapar pembimbing dan dan social berapa orang yang
pengetahuan menentukan judul yang di sudah melihat, merespon,
tentang ambil (31- Maret-2020) dan bertanya video
menyusui di 2. Mencari materi yang promosi kesehatan tersebut
tengah mendukung untuk pembuatan sebagai salah satu cara
pandemik promkes terkait pencegahan untuk melihat apakah
COVID-19 penularan COVID-19 pada ibu promkes tersebut diterima
menyusui. oleh banyak masyarakat
3. Mencari gambar pendukung atau tidak.
untuk bahan video media Jika promkes tersebut
promosi banyak respon positif oleh
4. Setelah materi tersusun dan masyarakat dan
gambar pendukung terkumpul pemahaman mererka,
dibuat video untuk maka pemateri akan
penyampain Promkes memberikan promkes
5. Waktu penyampaian KIE via lebih luas lagi (tidak hanya
Internet agar mudah di ranah kebidanan saja).
dikonsumsi masyarakat Bila tidak mendapat
banyak. respon atau mendapat
respon negatif, maka
sebagai saran dan bahan
evaluasi penyusun untuk
berkarya lagi.
Membuat video
BIODATA PENYUSUN
Identitas Diri
Email : annisaagungsuciati@gmail.com
No. WA : 082222207314
Agama : Islam
Pengalaman Bekerja : - BPS Bd. Winastuty SST dari September 2015 - Juni
2016