Anda di halaman 1dari 17

INTRODUCTION AND

STRATEGY

DISUSUN OLEH :

Andi Tenri Dettya Uleng Pangerang A012181005

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
PENDAHULUAN

I. Manajemen Operasioal dan Rantai Pasokan

Dalam industry manufacturing, kegiatan utamanya adalah mengkonversi

berbagai bahan mentah serta bahan-bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan

mendistribusikannya kepada pelanggan. Dengan menjalankan kegiatan tersebut,

maka apa yang disebut dengan supply chain atau rantai pasokan pada dasarnya

telah terbentuk. Bagi sebuah perusahaan manufacturing, kegiatan rantai pasokan ini

perlu dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga diperlukan manajemen yang

professional dalam pelaksanaannya. Manajemen tersebut yang biasanya disebut

dengan manajemen rantai pasokan.

Manajemen operasional dan rantai pasokan (operation and supply chain

management-OSCM) didefinisikan sebagai desain, operasi, dan peningkatan sistem

yang digunakan untuk menciptakan dan memperdagangkan produk dan jasa utama

perusahaan. Seperti halnya pemasaran dan keuangan, OSCM berkaitan dengan

manajemen dari keseluruhan sistem yang memproduksi suatu produk atau

memberikan suatu jasa. Langkah awal yang baik untuk memahasi suatu rantai

pasokan adalah dengan menguraikan jaringan dari awal hingga akhir.

II. Membedakan Proses Operasi dan Rantai Pasokan

Operasi merupakan proses manufaktur dan pelayanan yang digunakan untuk

mentransformasikan sumber daya yang digunakan oleh suatu perusahaan menjadi

produk yang diinginkan oleh pelanggan. Contohnya, proses manufaktur akan

memproduksi beberapa jenis produk fisik, seperti mobil atau computer. Proses

pelayanan akan memproduksi pelayanan tak berwujud, misalnya sebuah pusat

panggilan yang memberikan informasi kepada pelanggan yang terhambat di jalan

raya atau rumah sakit. Perencanaan proses-proses tersebut melibatkan analisis

kapasitas, tenaga kerja dan kebutuhan bahan baku dari waktu ke waktu. Memastikan
kualitas dan meningkatkan proses-proses tersebut diperlukan dalam pengelolaan

proses-proses ini.

Rantai pasokan merupakan proses yang menggerakkan informasi dan bahan

baku dari dan ke proses manufaktur dan pelayanan perusahaan. Proses-proses

tersebut meliputi proses logistic yang memindahkan produk secara fisik dan proses

penggudangan serta penyimpanan yang mengatur posisi produk supaya dapat

dikirimkan kepada pelanggan dengan cepat. Rantai pasokan dalam konteks ini

merujuk pada penyediaan produk dan jasa untuk pabrik dan gudang dalam bentuk

input awal dan juga pasokan produk dan jasa untuk pelanggan dalam bentuk output

akhir dari rantai pasokan.

Bidang manajemen dan rantai pasokan selalu mengalami perubahan

dikarenakan kompetisi dalam bisnis global yangsifatnya dinamis dan evolusi kontan

dari teknologi informasi. Teknologi internet telah menjadi media penyebahan

informasi yang dapat diandalkan dan real time menjadi tidak mahal.

III. Kategori Proses-Proses Operasi dan Rantai Pasokan

1. Perencanaan

Terdiri atas proses-proses yang dibutuhkan untuk mengoperasikan secara

strategis rantai pasokan yang sudah ada. Suatu perusahaan harus menentukan

bagaimana permintaan yang akan terjadi akan terpenuhi dengan sumber daya

yang tersedia.aspek utama perencanaan adalah pengembangan serangkaian

metric untuk mengawasi rantai pasokan sehingga efisien dan memberikan

kualitas dan nilai yang tinggi kepada pelanggan.

2. Pencarian sumber daya

Melibatkan pemilihan pemasok yang akan memberikan produk dan jasa yang

dibutuhkan untuk membuat produk perusahaan. Serangkaian proses penetapan

harga, penyaluran, dan pembayaran dibutuhkan bersama dengan metric untuk

mengawasi dan meningkatkan hubungan antarmitra perusahaan.


3. Pembuatan

Proses ketika produk utama diproduksi atau jasa diberikan. Tahapan ini

membutuhkan proses penjadwalan bagi pekerja dan koordinasi bahan baku dan

sumber daya penting lainnya.

4. Pendistribusian

Dapat dikatakan sebagai proses logistic. Jasa pengangkut dipilih untuk

memindahkan produk ke gudang dan pelanggan, mengoordinasikan dan

menjadwalkan pergerakan barang dan informasi memaluli jaringan pasokan,

mengembangkan dan mengoperasikan suatu jaringan.

5. Pengembalian

Merupakan proses penerimaan kembali produk-produk yang using, cacat, dan

jumlahnya berlebih dari pelanggan dan memberikan bantuan kepada pelanggan

yang menyampaikan keluhan terkait produk. Dalam hal jasa, pengembalian

merupakan semua jenis aktivitas tindak lanjut yang dibutuhkan untuk dukungan

purna jual.

IV. Perbedaan Antara Jasa Dan Dagang

1. Jasa merupakan suatu proses tak berwujud (intangible) yang tidak dapat

ditimbang atau diukur, sedangkan barang merupakan output berwujud (tangible)

dari suatu proses yang memiliki dimensi fisik.

2. Jasa memerlukan suatu interaksi dengan pelanggan sebagai syarat pemberian

jasa. Fasilitas layanan harus didesain untuk menangani pelanggan secara

langsung Disisi lain, barang-barang umumnya diproduksi dalam fasilitas berbeda

dengan pelanggan. Barang-barang tersebut dapat dibuat menurut suatu jadwal

produksi yang efisien bagi perusahaan.

3. Jasa merupakan sesuatu yang heterogen, bervariasi dari waktu ke waktu, kecualu

untuk teknologi yang berbentuk fisik seperti ATM. Sebaliknya, barang dapat

diproduksi untuk memenuhi spesifikasi yang sangat ketat setiap harinya dengan
variable nol. Jika terdapat produk cacat, produk tersebut dapat diperbaiki atau di

batalkan.

4. Jasa sebagai sebuah proses yang tidak bertahan lama dan dipengaruhi oleh

waktu, dan tidak seperti barang, jasa tidak dapat disimpan.

5. Spesifikasi jasa didefinisikan dan dievaluasi sebagai satu paket fitur yang

mempengaruhi lima indra, fitur-fitur tersebut meliputi:

 Fasilitas pendukung (lokasi, dekorasi, tata letak, kesesuaian arsitektur,

peralatan pendukung)

 Barang yang menyertai (ragam, konsistensi, kuantitas barang fisik yang

menyertai jasa)

 Jasa eksplisit (pelatihan personel pelayanan, konsistensi kinerja pelayanan,

ketersediaan dan akses ke pelayanan, dan kelengkapan pelayanan)

 Jasa implisit (sikap pemberi pelayanan, atmosfer, waktu tunggu, status,

privasi, dan keamanan, serta kenyamanan)

V. Kesatuan Barang-Jasa

Hampir semua produk menawarkan kombinasi barang dan jasa. Industry

barang murni telah menajadi bisnis komoditas dengan margin rendah, dan supaya

terdeferensiasi, industry-industri tersebut sering menambahkan beberapa

pelayanan. Penyedia barang-barang utama telah menyediakan suatu komponen

pelayanan yang signifikan sebagai bagian dari bisnis mereka. Misalnya pabrik

kompor menyediakan jasa distribusi suku cadang yang luas untuk mendukung

pusat perbaikan di diler.

VI. Penggabungan Produk dan Jasa

Penggabungan produk-jasa (product-service bundling) merupakan suatu

perusahaan yang menyediakan aktivitas pemberian jasa dalam penawaran


produknya kepada pelanggan. Jasa seperti ini meliputi pemeliharaan,

pemasokan suku cadang, pelatihan, dan dalam beberapa kasus desain sistem

secara menyeluruh serta penelitian dan pengembangan (research and

development – R&D).

KARIER DALAM MANAJEMEN OPERASI DAN RANTAI PASOKAN

Manajer operasi dan rantai pasokan bekerja dengan berbagai pihak untuk

mencari cara terbaik dalam menyalurkan barang dan jasa perusahaan. Melihat dari

sisi pembelian, yaitu mencoba untuk memilih bahan baku terbaik, mempekerjakan

pegawai dengan kemampuan terbaik. Pekerjaan OSCM terlibat secara langsung

dalam proses-proses operasi rantai pasokan, bekerja dengan orang lain, dan

mencari cara terbaik untuk melakukan berbagai hal.

Mengelolah rantai pasokan, layanan, dan dukungan merupakan aspek-aspek

yang penting dari pekerjaan seorang chief operating officer. Peluang karir dalam

OSCM saat ini cukup banyak karena perusahaan berusaha meningkatkan

profitabilitas dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas untuk mengurangi

biaya.

SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN OPERASI DAN RANTAI PASOKAN

 Akhir tahun 1970-an : Strategi manufaktur berkembang

 Awal tahun 1980-an : Produksi ramping, JIT, dan TQC

 Pertengahan 1980-an : Kualitas pelayanan dan produktivitas

 Awal tahun 1990-an : Program manajemen mutu terpadu (TQM) dan

sertifikasi kualitas

 Pertengahan 1990-an : Rekayasa ulang proses bisnis, Kualitas six

sigma
 Akhir tahun 1990-an : Manajemen rantai pasokan, Perdagangan

elektronik

 Awal tahun 2000-an : Ilmu pelayanan

 Pertengahan tahun 2010-an : Analisis bisnis

VII. Permasalahan Terkini dalam Manajemen Operasional dan Rantai Pasokan

1. mengoordinasikan hubungan antarorganisasi yang berbeda yang saling

mendukung

2. Mengoptimalkan jaringan pemasok, produksi, dan distribusi global

3. Mengelola titik sentuh pelanggan

4. Meningkatkan kesadaran manajemen senior mengenai OSCM sebagai satu

senjata kompetitif yang signifikan

5. Kesinambungan dan triple bottem line

EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN NILAI

Efisiensi berarti melakukan sesuatu dengan biaya serendah mungkin. Tujuan

dari suatu proses yang efisien adalah untuk memproduksi suatu barang atau

menyediakan suatu jasa dengan menggunakan input sumber daya sekecil mungkin.

Efektivitas berarti melakukan hal yang tepat untuk menciptakan nilai tertinggi bagi

perusahaan. Seringkali memaksimalkan efisiensi dan efektivitas pada waktu yang

sama menimbulkan konflik antara dua sasaran. Hal yang berhubungan dengan

efisiensi dan efektivitas adalah niali, yang dapat didefinisikan secara abstrak sebagai

perbandingan antara kualitas dengan harga. Kualitas adaya daya tarik produk,

dengan mempertimbangkan fitur dan daya tahannya.

Serangkaian indikator finansial yang ditelusuri Wall Street untuk

membandingkan perusahaan-perusahaan disebut rasio efisiensi manajemen.

Penetuan tolak ukur (benchmarketing) adalah suatu proses dimana suatu


perusahaan mempelajari proses dari perusahaan (atau industry) lain untuk

mengidentifikasi best practice. Diawali dari data financial dasar untuk perusahaan,

ukuran terkait efisiensi yang paling sederhana berhubungan dengan produktivitas

tenaga kerja yang dipekerjakan oleh perusahaan. Rasio tersbut terdiri dari dua

macam, yaitu:

 Penghasilan bersih per karyawan

 Pendapatan (atau penjualan) per karyawan

Ukuran produktivitas tenaga kerja tersebut masih cukup kasar karena banyak

pekerja yang tidak secara langsung dipekerjakan dalam fungsi-fungsi terkait operasi

dan rantai pasokan. Rasio efisiensi yang ketiga mengukur berapa kali penagihan

piutang secara rata-rata selama tahun fiscal. Perhitungan rasio tersebut sebagai

berikut:

 Perputaran piutang = penjualan kredit tahunan / piutang usaha rata-rata

Rasio efisiensi lainnya adalah perputaran persediaan. Rasio tersebut

mengukur jumlah rata-rata berapa kali dilakukan penjualan dan penggantian

persediaan selama satu tahun. Rumus perputaran tersebut sebagai berikut:

 Perputaran persediaan = beban pokok penjualan / nilai rata-rata persediaan

Rasio efisiensi terakhir yang dipertimbangkan adalah perputaran asset. Rasio

ini adalah jumlah penjualan yang dihasilkan untuk setiap nilai asset satu dollar.

Rumus untuk rasio tersebut adalah:

 Perputaran asset = pendapatan (atau penjualan) / total asset

CONTOH KASUS:

Contoh kasus dalam Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan yang akan

saya bahas berangkat dari kategorisasi prosesoperasi dan rantai pasok. Dalam

proses produksi Makanan atau terkusus lumpia sebagai contoh. Saya berangkat dari

sebuah perencanaan dimana minat dalam kuliner semakin hari semakin meningkat.
Rasa ketertarikan dan ingin tahu membuat banyak orang dari hamper seluruh

kalangan meningkatkan permintaan akan makanan. Dengan melihat secara detai

lumpia seperti apa yang akan menarik perhatian banyak orang. Selanjutnya saya

melihat dari pencarian sumber daya, bagaimana suatu organisasi yang ingin

memproduksi lumpia, harus melihat sumber bahan baku dan sumber daya

manusianya. Apakah dengan membeli bahan baku langsung atau mencoba untuk

memproduksi bahan baku sendiri, seperti kulit lumpia. Saat kita memilih untuk

membeli kulit lumpiah, kita harus mencari supplier mana yang memberikan kulit

lumpia sesuai dengan khas dan cita rasa yang kita inginkan. Selain itu kita juga

mencari bahan baku lainnya seperti ayam, kentang, mayonnaise, dan bahan-bahan

pelngkap lainnya. Kita pun harus mencari tenaga kerja yang bisa menunjang kualitas

dari produk yang ingin kita produksi. Selanjutnya pada proses pembuatan, kita harus

mempunyai informasi terinci waktu kapan bahan baku diantarkan oleh supplier agar

bahan yang kita olah nantinya adalah bahan kualitas terbaik. Proses pembuatan

yang menjaga kebersihan,dan kecepatan waktu juga memjadi prioritas dari proses

pembuatan. Dalam proses distribusi sebagai produsen kita berusaha untuk selalu

memberikan produk yang baru, apabila ada produk yang harus disimpan bagaimana

kita tetap menjaga kualitas produk seperti menyimpannya di freezer. Saat produk

telah sampai di pelanggan, kita sebagai produsen berusaha untuk mendapatkan

feedback dari pelanggan. Agar feedback yang diberikan dapat menjadi masukan /

saran yang dapat lebih meningkatkan kualitas produk.


STRATEGI

STRATEGI OPERASI DAN RANTAI PASOKAN BERKESINAMBUNGAN

Dalam suatu perusahaan strategi harus menggambarkan bagaimana sebuah

perusahaan berupaya menciptakan dan mempertahankan nilai untuk para pemegang

saham saat ini. Dengan memasukkan kesinambungan (sustainability) pada konsep

tersebut, dapat diartikan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa

mengancam kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka

sendiri.

Pemegang saham adalah individu atau perusahaan yang secara sah memiliki

satu atau lebih kepemilikan saham perusahaan. Banyak perusahaan yang telah

memperluar cakupan strategi mereka dengan menyertakan pemegang kepentingan.

Pemangku kepentingan ini adalah individu atau organisasi yang dipengaruhi oleh

kebijakan yang dijalankan perusahaan, baik secara langsung atau tidak.

Dalam memperjelas pandangan, dibuatlah istilah triple bottom line. Yang

dimaksud dengan mempertimbangkan evaluasi perusahaan berdasarkan kriteria

social, ekonomi, dan lingkungan. Sebagian besar perusahaan telah

mengembangkan pandangan yang luas ini melalui tujuan yang terkait dengan

kesinambungan pada masing-masing dimensi ini. Berikut ini merupakan perluasan

makna setiap dimensi dan kerangka kerja triple bottom line:

 Sosial

Dimensi ini berkaitan dengan praktik bisnis yang adil dan menguntungkan

bagi tenaga kerja, masyarakat, dan wilayah yang menjadi lokasi perusahaan untuk

menjalankan bisnisnya.

 Ekonomi
Perusahaan berkewajiban mengompensasi para pemegang saham yang

memberikan modal melalui pembelian saham dan instrument keuangan lain melalui

return on investment (ROI) yang kompetitif.

 Lingkungan

Dimensi ini merujuk pada dampak perusahaan terhadap lingkungan.

Perusahaan harus mampu melindungi lingkungan sebaik mungkin atau seridaknya

tidak menimbulkan ancaman.

Strategi konvensional berfokus pada kerangka kerja dari segi ekonomi,.

Karena sebagian besar proses dari manajemen operasional dan rantai pasokan

mempunyai dampak social dan lingkungan, kriteria-kriteria ini juga perlu

dipertimbangkan.

STRATEGI OPERASI DAN RANTAI PASOKAN

Strategi operasi dan rantai pasokan (operations and supply chain strategy)

berhubungan dengan penyusunan kebijakan dan rencana yang luas untuk

menggunkan sumber daya suatu perusahaan dan harus terintegrasi dengan strategi

perusahaan. Fokus utama strategi operasi dan rantai pasokan adalah keefektifan

operasi. Keefektifan operasi terkait dengan proses bisnis utama yang dibutuhkan

untuk menjalankan perusahaan atau dengan kata lain pelaksanaan aktivitas dengan

suatu cara yang mengimplementasikan prioritas strategis terbaik dengan biaya

minimal.

Strategi operasi dan rantai pasokan dapat dilihat sebagai bagian dari proses

perencanaan yang mengoordinasikan tujuan operasional dengan tujuan organisasi

yang lebih besar. Perencanaan strategi adalah sebuah proses seperti halnya

membuat suatu produk atau jasa. Prosesnya melibatkan serangkaian aktivitas yang

diulang dengan interval berbeda sepanjang waktu.

Penyusunan strategi operasi dan rantai pasokan:

1. Mengembangkan / menyempurnakan strategi (tahunan)


 Menetapkan visi, misi, dan tujuan

 Melaksanakan analisis trategis

 Menetapkan prioritas kompetitif strategis

2. Menjabarkan strategi menjadi inisiatif operasi dan rantai pasokan (kuartalan)

 Inisiatif desain/revisi produk

 Memulai pencarian sumber daya/alokasi fasilitas

3. Poin dan proyek yang menjadi fokus utama

 Inisiatif operasi utama

 Inisiatif logistic/distribusi utama

I. Dimensi Kompetitif

Melihat banyaknya persaingan perusahaan yang memberikan / menawarkan

berbagai barang atau jasa. Pelanggan perlu menentukan barang atau jasa mana

yang akan dibelinya. Beberapa pelanggan terutama tertarik dengan penawaran

harga terendah dari suatu produk atau jasa. Dimensi-dimensi kompetitif utama yang

akan membentuk posisi kompetitif sebuah perusahaan, antara lain:

1. Biaya atau harga “ membuat produk atau memberikan jasa dengan murah”

Untuk bersaing dalam segmen pasar, perusahaan harus menjadi produsen

biaya terendah, tetapi ini tidak selalu menjamin profitabilitas dan kesuksesan.

Produk dan jasa yang dijual dengan didasarkan pada biaya saja umunya seperti

komoditas, dengan kata lain pelanggan tidak dapat membedakan produk atau jasa

dari satu perusahaan dengan yang lain. Bersaing berdasarkan biaya akan sulit,

kecuali peruysahaan memiliki suatu manfaat tertentu dalam persaingan tersebut.

Misalnya sumber bahan baku yang murah atau akses untuk mendapatkan tenaga

kerja berbiaya rendah dapat menciptakan manfaat yang diperlukan.

2. Kualitas: “manfaat produk berkualitas atau memberikan jasa yang memuaskan”


Terdapat dua karakteristik produk atau jasa yang menentukan kualitas , yaitu

kualitas desain dan kualitas proses. Kualitas desain terkait dengan serangkaian fitur

yang terdapat dalam produk atau jasa. Sedangkan kualitas proses merupakan hal

yang penting karena terkait secara langsung dengan keandalan produk atau jasa.

Tujuannya untuk menghasilkan produk dan jasa yang bebas cacat. Berdasarkan

toleransi dimensional dan/atau tingkat kesalahan pelayanan, spesifikasi produk dan

jasa menentukan bagaimana produk atau jasa akan dibuat.

3. Kendala pengiriman: “Mengirimkannya di Waktu yang Dijanjikan”

Dimensi ini terkait dengan kemampuan perusahaan memasuk produk atau

jasa pada atau sebelum tanggal jatuh tempo pengiriman yang dijanjikan. Saat ini

pengiriman barang yang dipesan dari internet pada hari yang sama merupakan

sebuah fitur kompetitif yang paling penting bagi beberapa perusahaan.

4. Mengatasi perubahan dalam permintaan: “Mengubah volumenya”

Dalam banyak pasar, kemampuan perusahaan dalam merespon peningkatan

atau penurunan permintaan juga penting untuk kemampuannya bersaing.

Kemampuan untuk mengatasi permintaan pasar yang dinamis secara efektif selama

jangka panjang adalah sebuah elemen penting dari strategi operasi.

5. Fleksibilitas dan pengenalan produk baru: “Mengubahnya”

Fleksibilitas merupakan kemampuan dari sebuah perusahaan untuk

menawarkan beragam produk kepada pelanggannya. Satu elemen penting dari

kemampuan untuk menawarkan produk yang berbeda adalah waktu yang

dibutuhkan sebuah perusahaan untuk mengembangkan satu produk baru dan untuk

mengubah prosesnya untuk merubah produk baru tersebut.

6. Kriteria lain spesifik produk: “Mendukungnya”

Terdapat dimensi-dimensi lain yang sering terkait dengan produk atau situai

tertentu. Ketersediaan pelayanan khusus untuk menambah penjualan dari produk

yang dibuat, diantaranya:

 Penghubungan dan dukungan teknis


Seorang pemasok mungkin memberikan bantuan teknis untuk

pengembangan produk, khususnya selama tahapan awal desain dan

manufaktur.

 Pemenuhan tanggal peluncuran

Koordinasi antarperusahaan dan pengerjaan proyek secara bersamaan akan

mengurangi waktu yang diperuntukkan untuk menyelesaikan proyek.

 Dukungan purna jual dari pemasok

Dimensi persaingan untuk memberikan layanan purna jual atas produk yang

dijual. Hal ini meliputi tersedianya barang pengganti, dan memodifikasi

produk lama supaya memiliki tingkat performa yang baru. Kecepatan respon

terhadap kebutuhan purna jual juga penting.

 Dampak lingkungan

Dimensi ini terkait dengan kriteria seperti emisi karbon dioksida, penggunaan

sumber daya yang tidak dapat diperbarui, atau factor-faktor lain yang terkait

kesinambungan

 Dimensi lain

Hal ini umumnya terdiri atas factor-faktor seperti warna yang tersedia, ukuran,

bobot, lokasi tempat pembuatan, ubah suai yang tersedia, dan pilihan-pilihan

bauran produk

II. Trade – Off

Pokok dari konsep strategi operasi dan pasokan adalah mengenai fokus

operasi dan trade-off. Landasannya adalah bahwa seluruh dimensi kompetitif pada

suatu operasi tidak dapat unggul secara bersamaan. Posisi strategis tidak dapat

dapat bertahan kecuali terdapat kompromi dengan posisi-posisi lain. Trade-off terjadi

ketika aktivitas tidak kompatibel, sehingga jika ingin menambah sesuat harus

mengorbankan hal yang lain.


Straddling terjadi ketika sebuah perusahaan menyesuaikan dengan manfaat

dari posisi yang sukses, sementara masih mempertahankan posisi yang sudah ada.

Perusahaan menambah fitur, pelayanan, atau teknologi baru pada aktivitas-aktivitas

yang sudah ada. Hal ini sering kali menciptakan masalah jika trade-off perlu

dilakukan.

III. Order Winner dan Order Qualifier: Tautan Pemasaran - Operasi

Order winner adalah suatu kriteria yang membedakan produk atau jasa

perusahaan dengan produk atau jasa perusahaan lain. Berdasarkan situasinya,

kriteria order winning antara lain biaya produk(harga), kualitas dan keandalan

produk, atau semua dimensi lain yang telah dikembangkan sebelumnya.

Order qualifier adalah suatu kriteria penyaringan yang memungkinkan produk

suatu perusahaan dipertimbangkan sebagai barang yang dimungkinkan untuk

pembelian. Sebagai contoh pembelian laptop didasarkan fitur-fitur seperti ukuran

layar, berat, versi sistem operasi, dan harga merupakan merupakan dimensi-dimensi

yang berkualifikasi penting.

PENILAIAN RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRATEGI OPERASI DAN

RANTAI PASOKAN

Ketidak pastian dalam lingkungan global dimana sebagian besar rantai

pasokan dijalankan membutuhkan perencanaan strategis untuk mengevaluasi risiko

relative dari strategi operasi dan rantai pasokan. Risiko rantai pasokan adalah

kemungkinan adanya gangguan yang akan berdampak pada kemampuan suatu

perusahaan untuk terus memasok produk atau jasa.

IV. Kerangka Kerja Manajemen Risiko

Tiga langkah proses manajeman risiko:

1. Mengidentifikasi sumber potensi gangguan


Menilai jenis kerentanan merupakan langkah awal dalam kerja manajemen

risiko. Jenis peristiwa yang dapat diidentifikasi adalah bencana alam, kegagalan

kapasitas, kegagalan infrastruktur, teroris, kegagalan pemasok, aksi pekerja, dll.

2. Menilai potensi dampak dari risiko

Tujuannya adalah untuk mengukur probabilitas dan potensi dampak dari risiko.

Dapat berdasarkan dampak finansial, lingkungan, kelangsungan bisnis,

citra/reputasi merek, dll.

3. Menyusun rencana untuk mengurangi risiko

Sebuah strategi terperinci untuk meminimalkan dampak dari risiko dapat

dilakukan dalam berbagai bentuk, tergantung pada sifat permasalahannya.

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

Produktivitas adalah ukuran yang umumnya digunakan untuk mengetahui

seberapa baik sebuah Negara, industry, atau unit bisnis menggunakan sumber

dayanya (atau faktorn produksi). Manajemen operasi dan rantai pasokan berfokus

pada pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk dimaksimalkan, pengukuran

produktivitas merupakan dasar untuk memahami kinerja unit terkait operasi. Rumus

produktivitas sendiri adalah:

Produktivitas : Output / Input

Perbandingan produktivitas dapat dilakukan dengan dua cara, pertama

sebuah perusahaan dapat membandingkan perusahaan tersebut dengan operasi

serupa dalam industrynya, atau dapat menggunakan data industry apabila data

tersebut tersedia (misalnya membandingkan produktivitas antar toko yang berbeda

dalam satu waralaba). Pendekatan lain adalah dengan mengukur produktivitas dari

waktu ke waktu dalam operasi yang sama.

CONTOH KASUS: STRATEGI DIIMPLEMENTASIKAN MENGGUNAKAN

AKTIVITAS OPERASI DAN RANTAI PASOKAN – BreadTalk


BreadTalk merupakan salah salu waralaba toko roti dari Singapore. Banyak

aspek untuk melihat bagaimana pengimplementasian aktivitas operasi dan rantai

pasokan pada BreadTalk, salah satunya dengan penekanan biaya promosi pada

produk mereka. BreadTalk membuat tempat pembuatan roti mereka tepat berada di

samping tempat pujualan. Dengan konsep dapur terbuka, sebenarnya mereka telah

menjalankan strategi ketertarikan pelanggan. Pertama, BreadTalk membuat konsep

dapur seterbuka mungkin untuk membujuk orang-orang yang melalui tempat tersebut

tertarik untuk mengunjungi dan melihat bahwa toko roti yang dibuaty oleh koki handal

dan proses yang bersih dan hidienis. Sebagai pelanggan kita akan merasa aman

ketika membeli dan mengonsumsi roti tersebut. Kedua, dengan konsep dapur

terbuka BreadTalk berusaha menarik perhatian pelanggan dengan menyentuh salah

satu indra mereka, yaitu indra penciuman. Dengan menggunakan salah satu indra

yang sangat sensitive, mereka mampu mempengharuhi pikiran kita untuk mencari

tahu sumber aroma tersebut. Tanpa disadari dengan strategi tersebut BreadTalk

telah melakukan promoso produk mereka tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

Selain itu Breadtalk juga mampu menekan biaya transportasi penyaluran barang

sampai ke konsumen. Dengan tempat pembuatan yang bersampingan, pelanggan

bisa langsung menikmati produk yang baru saja di produksi. Sebaliknya dengan

penekanan biaya promosi dan transportasi penyaluran produk, Breadtalk harus

mengeluarkan biaya lebih untuk menyewa tempat yang lebih luas di dalam

Mall/Swalayan. Apalagi dengan melihat target pasar dari Breadtalk sendiri adalah

untuk semua kalangan, anak-anak, dewasa, dan orang tua, berpenghasilan lebih

atau tidak. Letak lokasi dan biaya sewa yang tinggi tidak akan mengurangi

pendapatan yang akan diterima oleh BreadTalk. Selain itu, pengurangan biaya

tenaga kerja juga telah dilakukan oleh Breadtalk. Pelanggan dengan sistem self

service mengambil sendiri roti yang diinginkan, dan membawanya ke kasir.

Anda mungkin juga menyukai