Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Farmakologi bersaral dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu pengetahuan).
Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada
system biologis.
Tenaga kesehatan menjalankan aktivitasnya sehari-hari tidak terlepas dari
farmakologi. Farmakologi membantu para tenaga kesehatan untuk memberikan obat-obatan
yang benar kepada klien sehingga tidak terjadi kesalahan. Perawat professional, perlu
mempelajari tentang farmakologi khususnya farmakokinetik dan farmakodinamik untuk
membantu kesembuhan klien. Perawat professional dimana perawat bukan pesuruh dokter,
dapat mengkaji apakah sudah benar pemberian obat yang diberikan oleh dokter merupakan
obat yang benar sesuai dosis dan lain-lain ataukah tidak.
Obat merupakan senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati,
mendiagnosis, penyakit atau gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi tertentu.Misalnya
membuat seseorang infertil, atau melumpuhkan otot rangka selama pembedahan. Obat sama
dengan racun karena obat selain bermanfaat dalam pengobatan penyakit, juga merupakan
sumber penyakit. Efek samping obat meningkat sejalan dengan jumlah obat yang diminum.
Survei di USA, sekitar 5% pasien masuk rumah sakit akibat obat. Melihat fakta tersebut,
maka pengetahuan akan obat (Farmakologi) menjadi sesuatu yang sangat penting.

2. Rumusan masalah
 Bagaimanakah pentingnya pemberian obat?
 Factor apa saja yang mempengaruhi reaksi obat?
 Apa saja persiapan pemberian obat?
 Bagaimana cara pemberian obat?
 Apa saja jenis obat yang digunakan dalam kebidanan?
 Apa saja jenis cairan yang digunakan dalam kebidanan?
 Obat apa saja yang ada dalam praktek kebidanan?

1|obat-obatan dalam kebidanan


3. Manfaat penulisan
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan :
 Dapat mengetahui bagaimana pentingnya pemberian obat
 Dapat mengetahui Factor apa saja yang mempengaruhi reaksi obat
 Dapat mengetahui Apa saja persiapan pemberian obat
 Dapat mengetahui Bagaimana cara pemberian obat
 Dapat mengetahui Apa saja jenis obat yang digunakan dalam kebidanan
 Dapat mengetahui Apa saja jenis cairan yang digunakan dalam kebidanan
 Dapat mengetahui Obat apa saja yang ada dalam praktek kebidanan

2|obat-obatan dalam kebidanan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya pemberian obat


Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang
terjadi didalam tubuh.
Pentingnya bidan untuk mempelajari farmakologi agar dapat memahami tentang efek
dari obat yang diharapkan sehingga mampu mengevaluasi efek pengobatan.

B. Factor-faktor yang mempengaruhi reaksi obat


 Absorpsi obat : Proses penggerakan obat dari sumber kedalam tubuh melalui aliran darah
kecuali jenis topikal.
 Distribusi obat kedalam tubuh : setelah obat diabsorsi, kemudian obat didistribusi
kedalam darah melalui vaskular dan sistem limfatis menuju sel dan masuk kedalam
jaringan tertentu.
 Metabolisme obat : setelah melalui sirkulasi, obat akan mengalami proses metabolisme.
Obat ikut sirkulasi ke jaringan kemudian berinteraksi dgn sel dan melakukan perubahan
zat kimia hingga menjadi lebih aktif. ≠ bereaksi disekresikan.
 Eksresi sisa : etelah obat mengalami metabolisme atau pemecahan, akan terdapat sisa zat
td dipakai. Keluar melalui urine, feses, dan paru2 dlm bntuk udara

C. Persiapan pemberian obat


 Tepat obat
 Tepat dosis
 Tepat psien
 Tepat jalur pemberian
 Tepat waktu

3|obat-obatan dalam kebidanan


D. Cara pemberian obat
 Per rectal : Memberikan obat melalui rektum merupakan pemberian obat dengan
memasukan obat melalui anus dan kemudian rektum, dengan tujuan memberikan efek
lokal dan sistemik.
 topical : Memberikan obat pada kulit merupakan pemberian obat dengan mengoleskannya
di kulit yang bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit,
mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Contoh: Krim, losion, aerosol dan spray
 per oral : Pemberian obat melalui mulut dilakukan dengan tujuan mencegah, mengobati,
dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat
 Intravena : Memberikan obat melalui vena secara langasung
 Intramuscular : Pemberian obat dengan memasukannya kedalam jaringan otot.
 Intracutan : Memberikan atau memasukan obat kedalam jaringan kulit dilakukan sebagai
tes reaksi alergi terhadap jenis obat yang akan digunakan.
 Subcutan : Pemberian obat melalui suntikan dibawah kulit dapat dilakukan pada lengan
atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, dan daerah sekitar
umbilicus

E. Jenis obat-obatan yang digunakan dalam kebidanan


 Obat oral
 Obat rectal
 Obat parenteral

F. Jenis cairan yang digunakan dalam kebidanan


Jenis Cairan Infus:
 Cairan hipotonik : Digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada
pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar
gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Contohnya adalah NaCl 45% dan
Dekstrosa 2,5%.
 Cairan Isotonik : Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan
cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Contohnya adalah cairan Ringer-
Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
 Cairan hipertonik : Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan
mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik.

4|obat-obatan dalam kebidanan


Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose
5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.

G. Jenis jenis cairan yang lazim digunakan dalam praktek kebidanan


 Oralit
Indikasi : mencegah dan mengobati dehidrasi pada waktu muntaber, diare, kolera
Nama dagang : pedialyte, Renalylte
 Infusan Otsu-NS
Indikasi: Untuk resusitasi, Kehilangan Na > Cl, misal diare, Sindrom yang berkaitan
dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, Insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
 Otsu-RL
Indikasi: Resusitasi, Suplai ion bikarbonat dan Asidosis metabolic
 Otsu-D5
Komposisi : glukosa = 50 gr/l (5%), 100 gr/l (10%), 200 gr/l (20%).
Indikasi : sebagai cairan resusitasi pada terapi intravena serta untuk keperluan hidrasi
selama dan sesudah operasi. Diberikan pada keadaan oliguria ringan sampai sedang
(kadar kreatinin kurang dari 25 mg/100ml).

H. Obat-obat dalam praktek kebidanan


1. obat anti infektikum
a. AMOXICILLIN
 Nama dagang : Amoxsan (Sanbe Farma), Kalmoxillin (Kalbe Farma), Topcillin
(Dankos), Robamox (Compifarma), Moxigra (Graha Farma), dll
 Komposisi :
o Tiap sendok teh (5 ml) suspensi mengandung amoksilina anhidrat 125 mg
o Tiap kapsul mengandung akmosilina anhidrat 250 mg dan 500 mg
 Cara kerja obat
o Amoksilina merupakan senyawa penisilin semi sintetik dengan aktivitas antibakteri
spectrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip dengan ampisilina,
efektif terhadap sebagian besar bakteri gram-positif dan beberapa gram-negatif
yang bersifat pathogen.
o Bakteri pathogen yang sensitive terhadap amoksilina adalah Staphylococci,
Streptococci, Enterococci, S. Pneumoniae, N. Gonorrhoeae, H.influenzae, E. Coli,
dan P. Mirabilis.
 Indikasi

5|obat-obatan dalam kebidanan


Amoksilina efektif terhadap penyakit:
o Infeksi saluran pernapasan kronik dan akut : pneumonia, faringitis, bronchitis,
laryngitis
o Infeksi saluran cerna : disentri basiler
o Infeksi saluran kemih : gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis
o Infeksi lain : septikemia, endokarditis
 Dosis
o Anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan sehari,
terbagi dalam 3 dosis
o Dewasa atau anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : 250-500 mg sehari,
sebelum makan
o Gonere yang tidak terkomplikasi : amoksilina 3 gram dengan probenesid 1 gram
sebagai dosis tunggal.
 Peringatan dan perhatian
o Pasien yang alergi terhadap sefalosporin mengakibatkat terjadinya :Cross
allergenicity” (alergi silang)
o Penggunaan dosis tinggi atau jangka lama dapat menimbulkan superinfeksi
terutama pada saluran gastrointestina;.
o Hati-hati pemberian pada wanita hamil dan menyusui dapat menyebabkan
sensivitas pada bayi.
 Efek samping : Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti
urtikaria, ruam kulit, pruritis, angiodema dan gangguan saluran cerna seperti diare,
mual, muntah, glositis dan stomasitis.
 Kontra indikasi : Pasien dengan reaksi alergi terhadap penisilina.
 Cara penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan kering.

b. AMPICILLIN
 Nama dagang : Ampi (Interbat), Dancillin (Dankos)
 Komposisi : Tiap 5 ml (satu sendok teh) suspensi mengandung ampisilina trihidrat
setara dengan Ampisilina Anhidrat 125 mg.
 Indikasi
Ampisilina digunakan untuk pengobatan:
o Infeksi saluran pernafasan seperti pneumonia, faringitis, bronkitis, laringitis.
o Infeksi saluran pencernaan seperti : shigellosis, salmonellosis.
o Infeksi saluran kemih dan kelamin seperti gonore, uretritis, sistitis, pielonefritis
o Infeksi kulit dan jaringan kulit
o Septikemia, meningitis.
 Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap penisilin
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering

c. CIPROFLOXACIN
 Nama dagang : Ciprex (Sanbe), Floxigra (Graham Farma)

6|obat-obatan dalam kebidanan


 Komposisi
o Tiap tablet salut selaput mengandung Siprofloksasin hidroklorida monohidrat
setara dengan siprofloksasin 250 mg.
o Tiap tablet salut selaput mengandung Siprofloksasin hidroklorida monohidrat
setara dengan siprofloksasin 500 mg.
 Cara kerja obat : Siprofloksasin merupakan anti infeksi sintetik golongan kinolon
yang menghambat DNA-girase. Tidak menunjukkan resistensi paralel terhadap
antibiotika lain yang tidak termasuk dalam golongan karboksilat. Efektif terhadap
bakteri yang resisten terhadap antibiotika lain misalnya aminoglikosida, penisilin,
sefalosporin, dan tetrasiklin. Siprofloksasin efektif terhadap bakteri gram-negatif dan
gram-positif.
 Indikasi
Untuk pengobatan:
o Infeksi yang disebabkan oleh kuman pathogen yang peka terhadap siprofloksasin
pada saluran kemih kecuali prostatistis, uretritis dan servitis gonore.
o Infeksi saluran pernapasan kecuali pneumonia oleh streptokokus
o Infeksi kulit dan jaringan lunak
o Infeksi tulang sendi
o Infeksi saluran pencernaan termasuk demam tifoid dan paratifoid.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap siprofloksasin atau dengan
derivate kinolon yang lain. Wanita hamil atau menyusi, anak-anak dan remaja yang ,
masih dalam pertumbuhan.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering

d. METRONIDAZOL
 Nama dagang : Flagyl (Novartis), Grafazol (Graha Farma)
 Komposisi
o Metronidazol 250 mg, tiap tablet mengandung metronidazol 250 mg
o Metronidazol 500 mg, tiap tablet mengandung metronidazol 500 mg
 Indikasi : Metronidazol terutama digunakan untuk amoebiasis intestinal dan extra
intestinal dan juga trichomoniasis, giardiasis, lambliasis. Juga untuk pencegahan dan
pengobatan infeksi bakteri anaerobik.
 Cara kerja obat
Metronidazol mempunyai daya trikomonisaid langsung. Pada biakan trikomonas
vaginalis dengan konsentrasi Metronidaol 2,5 mcg/ml dapat menghancurkan 99%
parasit dalam waktu 24 jam dan mempunyai daya amobisid langsung. Pada biakan
E.histolytica dengan konsentrasi 1-2 mcg/ml, maka dalam waktu 24 jam semua
parasit telah musnah.
 Kontra indikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap metronidazole, wanita hamil yang
menderita trichomoniasis pada trimester pertama dan Pasien yang mempunyai
penyakit susunan syaraf pusat yang aktif dan riwayat penyakit “Blood Dyscrasia”.

7|obat-obatan dalam kebidanan


 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering serta terlindung dari cahaya
langsung.

e. ACYCLOVIR
 Nama dagang : Clinovir (Pharos), Danovir (Dankos)
 Komposisi
o Tiap tablet mengandung acyclovir 200 mg
o Tiap tablet mengandung acyclovir 400 mg
 Indikasi
o Pengobatan infeksi virus herpes simplex pada kulit dan selaput lendir, termasuk
herpes genitalis inisial dan rekuren.
o Pengobatan infeksi herpes zoster dan varicella.
 Cara kerja obat : Acyclovir adalah analog nukleosida purin asiklik yang aktif terhadap
virus herpes simplex, varicella, zoster, Epsten-Barr dan cytomegalovirus. Di dalam sel
acyclovir mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif acyclovir trifosfat yang bekerja
menghambat virus herpes simplex DNA polymerase dan replikasi DNA virus,
sehingga mencegah sintesa DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel yang normal.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering serta terlindung dari
cahaya

f. COTRIMOXASOL
 Nama dagang : Primadex (Dexa Medika), Bactrim (Roche), Sanprima (Sanbe)
 Komposisi : Sirup, Tiap sendok teh (5 ml) mengandung, Sulfametoksazol 200 mg,
Trimetropim 40 mg, Tablet, Sulfametoksazol 400 mg, Trimetropim 80 mg
 Indikasi
o Infeksi saluran kemih seperti pielonefritisdan pielitis oleh kuman yang sensitif
seperti Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter dan Proteus.
o Infeksi saluran pencernaan terutama oleh kuman Salmonella dan Shigella, seperti
tifoid, paratifoid dan disentri basiler.
o Infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis akut dan kronis oleh kuman H.
Influenzae atau S.pneumonea.
o Infeksi lain seperti toxoplamasis dan infeksi lainnya dimana obat terpilih tidak
dapat diberikan.
 Kontra indikasi : Obat ini jangan diberikan pada pasien yang peka terhadap
sulfonamide dan trimetroprim, wanita hamil atau menyusui, anak-anak dibawah 2
bulan, penderita anemia megalobastik karena kekurangan asam folat.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering, pada suhu dibawah 30o C,
terlindungi dari cahaya.

g. SPIRAMYCIN
 Nama dagang : Inamycin (indofarma), Osmycin (Pharos)

8|obat-obatan dalam kebidanan


 Komposisi : Tiap tablet salut mengandung 500 mg spiramisina dan Tiap 5 ml
mengandung 125 mg spiramisina
 Indikasi
o Inamycin digunakan untuk infeksi saluran nafas, seperti tonsilitis, faringitis,
bronchitis, pneumonia, sinusitis dan otitis media
o Infeksi pada kulit
o Infeksi pada telinga
o Infeksi-infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap
spiramisina.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap spiramisina atau antibiotik
makrolida lainnya.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering serta terlindung dari
cahaya.

h. NYSTATIN
 Nama dagang : Nystin drop (Lapi), Candistin drop (Pharos)
 Komposisi : Tiap ml mengandung Nystin 100.000 unit
 Indikasi : Pengobatan kandidiasis pada rongga mulut dan kondidiasis intestestinal
 Kontra indikasi : Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap nystatin.
 Cara penyimpanan : Simpan di tempat sejuk (15-25oC) dan kering.

i. VALACICLOVIR
 Nama dagang : Valvir (Soho)
 Komposisi : Tiap kaplet selaput mengandung Valaciclovir HCL setara dengan
Valaciclovir 500 mg
 Indikasi : Herpes zoster, Herpes simplex (pada kulit dan membran mukosa, termasuk
herpes genital awal dan kambuhan)
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap valaciclovir, acyclovir atau
komponen lain dari obat ini
 Cara penyimpanan : Simpan dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya

j. METRONIDAZOL, NYSTATIN
 Nama dagang : Neo Gynoza Ovula (Kalbe Farma), Vagistin Ovula (Combipharma)
 Komposisi : Tiap ovula mengandung:Metronidazole 500 mg dan Nystatin 100.000 SI
 Indikasi : Neo gynoxa ovula diindikasikan untuk pengobatan infeksi campuran vagina
yang disebabkan oleh Tricomonas vaginalis dan C. albicans
 Kontra indikasi
o Hipersensitif terhadap salah satu komponen
o Terapi kombinasi sengan metronidazole oral sebaiknya dihindari pada kasus
gangguan saraf aktif, riwayat diskrasia darah, hipotiroid atau hipoadrenal kecuali
jika menurut dokter keuntungan yang didapat melebihi potensi bahaya yang
muncul pada pasien

9|obat-obatan dalam kebidanan


o Kontra indikasi pada wanita hamil trimester pertama
 Cara penyimpanan : Simpan dibawah suhu 25oC.

k. DOXYCYCLINE
 Nama dagang : Interdoxyn (Interbat)
 Komposisi
o Doxycline hyclate setara dengan doxycline 50 mg
o Doxycline hyclate setara dengan doxycline 100 mg
 Indikasi
o Infeksi saluran pernafasan: infeksi saluran pernafasan bawah termasuk
pneumonia yang disebabkan Haemophilus influenza, Klebsiella, S.Pneumonia
o Pneumonia yang disebabkan oleh mycoplasma pneumonia
o Pengobatan bronkitis dan sinusitis kronis
o Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Klebsiella, Enterobacter, S.faecalis,
E.coli
o Infeksi kulit: acne vulgaris
o Penyakit karena hubungan seksual
o Sebagai alternatif untuk pengobatan gonore dan sifilis
o Infeksi mata yang disebabkan oleh Gonococci, Staphylococci dan H.influenza
seperti trachoma dan konjungtivis
o Infeksi Ricketsia
 Kontra indikasi
o Penderita yang hipersensitif/alergi terhadap golongan tetrasiklin
o Wanita hamil, menyusui dan anak dibawah umur 8 tahun.
 Cara penyimpanan : Simpan dibawah suhu 30oC,dan terlindung dari cahaya.

2. Obat anti emetikum


a. DOMPERIDONE
 Nama dagang : vometa (dexa medica), monel (novel), regit (landson)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung domperidone 10 mg
 Indikasi
o Sindroma dyspepsia fungsional
o Mual dan muntah yang disebabkan oleh pemberian ledova dan bromokriptin
lebih dari 12 minggu
o Mual dan muntah akut.
o Pemakaian pada anak-anak tidak dianjurkan kecuali untuk mual dan muntah
pada kemoterapi kanker dan radioterapi.
 Kontra indikasi
o Penderita yang hipersensitif terhadap domperidone
o Penderita dengan prolaktinoma tumor hipofise yang mengeluarkan prolactin

10 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
o Tidak boleh digunakan jika serangan mortalitas lambung dapat membahayakan
seperti adanya pendarahan, obstruksi mekanik, atau perforasi gastrointestinal
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu di bawah 25-30oC (kondisi penyimpanan
normal), terlindung dari cahaya.

b. METOCLOPRAMIDEHCL
 Nama dagang: primperan (SOHO), nilatika (Nicholas), clopramel (novel)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung metoclopramide HCL 10 mg
 Indikasi
o Meringankan/mengurangi gastroparesis akut dan yang kambuh kembali
o Menghilangkan rasa panas sehubungan dengan reflux esophagitis
o Menanggulangi mual dan muntah metabolic karena obat atau sesudah operasi
 Kontra indikasi : Penderita epilepsy, keadaan perdarahan gastrointestinal obstuksi
mekanik atau perforasi, pheochromacytomonas
 Cara penyimpanan : Simpan dan sejuk, kering, terlindung dari cahaya

c. PROMETHAZINE
 Nama dagang: nufapreg (nufarindo)
 Komposisi : Setiap tablet mengandung Promethazine Theoclate 25 mg
 Indikasi : Mengurangi rasa mual dan mencegah muntah yang disebabkan oleh
gastrointestinal, vertigo yang disebabkan oleh maniere sindrom dan labirintitis,
mabuk perjalanan (“motion sickness”) dan mual setelah operasi
 Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap Promethazine, Fenotiazin dan turunannya,
penderita asma.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya

d. PRATHIAZINETHEOCLATE, PYRIDOXINEHCL
 Nama dagang: MEDIAMERB6 (darya)
 Komposisi :
Tiap tablet salut gula mengandung:
o Pyrthiazine theoclate 40 mg
o Pyridoxine HCL (vitamin B6) 37,5 mg
 Indikasi : Untuk mencegah muntah-muntah setelah operasi, muntah-muntah pada
masa kehamilan dan muntah-muntah dalam perjalanan.
 Kontra indikasi : Terhadap penderita yang hipersensitif
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu 25-30oC

3. Antiperetik analgenik
a. ASAM MEFENAMAT
 Nama dagang: mefinal (sanbe), mefentan (kalbe)
 Komposisi : Tiap kaptap salut selaput mengandung asam mefenamat 500 mg

11 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
 Indikasi : Meredakan rasa nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit
kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot dan
rasa nyeri sesudah operasi.
 Kontra indikasi
o Pasien yang hipersensitif terhadap asam mefenamat
o Penderita yang dengan asetosal mengalami bronkospasme, alergi rhinitis dan
urtikaria
o Penderita dengan tukak lambung dan usus
o Penderita dengan ganguan ginjalyang berat
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (25-30oC) dan tempat kering serta
terlindung dari cahaya langsung.

b. PARACETAMOL
 Nama dagang: Sanmol (sanbe), pamol (interbat), panadol (glaxo)
 Komposisi : Tiap sendok the (5 ml) mengandung paracetamol 120 mg dan Tiap
ablet mengandung paracetamol 100 mg
 Indikasi
o Sebagai antipiretik/analgesic termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal
o Sebagai analesik misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala,
sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.
o Menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi
o Kontra indikasi
o Hipersensitif tehadap parasetamol dan deisiensi glucose-6- fosfat
dehidrogenase. Tidak boleh digunakan pada pendeita dengan gangguan fungsi
hati.
 Cara penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

c. LIDOCAIN HCL
 Nama dagang: lidodex (bernofarma)
 Komposisi
o Lidocain HCL 1% injeksi tiap ml mengandung 10 mg lidocain HCL
o Lidocain HCL 2% injeksi tiap ml mengandung 20 mg lidocain HCL
o Lidocain HCL 4% injeksi tiap ml mengandung 40 mg lidocain HCL
 Indikasi : Local anesthica
 Kontra indikasi : Hypotensi
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (25-30oC) dan tempat kering.
Hindarkan dari cahaya.

d. ASAM ASETILSALISILAT (ACETOSAL)


 Nama dagang: aspilet (medifarma), Farmasal (fahrenhed)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung asam asetilsalisilat 100 mg

12 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
 Indikasi : Untuk menurunkan demam, meringankan sakit kepala, sakit gigi, nyeri
otot
 Kontra indikasi
o Penderita hipersensitif termasuk asma, penderita tukak lambung (maag),
pernah atau sering mengalami perdarahan di bawah kulit (konsultasikan
dengan dokter)
o Penderita hemophilia dan trombositopenia, karena dapat meningkatkan resiko
terjadinya perdarahan.
o Penderita yang sedang diterapi dengan antikoagulan (dikonsultasikan ke
dokter)
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering (15-25oC)

e. NATRIUM DIKLOFENAK
 Nama dagang: voltadex (dexa medika), renadinac (fahrenhed)
 Komposisi
o Tiap tablet salut enteric Natrium diklofenak 25 mg berisi natrium diklofenak
25 mg.
o Tiap tablet salut enteric Natrium diklofenak 50 mg berisi natrium diklofenak
50 mg.
 Indikasi
Pengobatan jangka pendek untuk kondisi akut dan kronis pada gejala-gejala:
o Rheumatoid atritis
o Osteoarthritis
o Ankilosing spondilitis
 Kontra indikasi
o Tukak lambung dan perdarahan gastrointestinal
o Hiersensitif terhadap diclofenac
o Penderita asma, urtikaria dan rhinitis akut yang ditimbulkan oleh acetosal atau
NASID lain yang mempunyai aktivitas menghambas prostaglandin sintetase
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (suhu dibawah 30oC), hindarkan
dari cahaya dan kelembaban.

4. Obat pendarahan
a. METHYLEROMETRIN
 Nama dagang: bledsthop (Sanbe), methergin (novartis), pospargin (kalbe farma)
 Komposisi : Tiap tablet salut selaput : Methylergometrin hydrogen maleat setara
dengan methylergometrin maleat 0,125 mg
 Indikasi
o Penanganan aktif pada tahap 3 kelahiran
o Perdarahan uterine yeng terjadi setelah persalinan plasenta, uterine atony.
o Subinvolusi dari puerperal uterus, lochimetra

13 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
o Perdarahan uterine karena aborsi
 Kontra indikasi
o Tahap pertama dan kedua kelahiran bayi sebelum munculnya kepala
o Inersia uterine primer dan sekunder, hipertensi, toksemia, penyakit pembuluh
darah oklusif, sepsis dan hipersensitivitas, kerusakan fungsi hati dan ginjal
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (25-30oC) dan temat kering serta
terhindar cahaya langsung
.
b. TRANEXAMIC ACID
 Nama dagang: KALNEX (kalbe), plasminex (sanbe), transamin (otto)
 Komposisi:
Tranexamic acid kapsul:
o Setiap kapsul mengandung Tranexamic acid 250 mg
o Tranexamic acid tablet:
o Setiap tablet mengandung Tranexaic acid 500 mg
o Tranexamic acid injeksi:
o Setiap ml injeksi (10% w/v) mengandung Tranexamic acid 100 mg
o Setiap ml injeksi (5% w/v) mengandung Tranexamic acid 50 mg
 Indikasi
o Untuk fibrinolisis local seperti: epistaksis, prostatektomi, konisasi serviks
o Edema angioneurotik
o Pedarahan abnormal sesudah operasi
o Perdarahan sesudah operasi gigi pada penderita hemophilia
 Cara penyimpanan : Simpan dibawah suhu 30oC.

5. Obat system endokrin


a. LEVONOGESTREL, ETHINYLESTRADIOL
 Nama dagang: planotab (triyasa), microgynon (schering)
 Komposisi
 Setiap blister tediri dari 28 tablet yang berisi:
o 21 tablet kecil mengandung 0,15 mg Levonogestrel dan 0,003 mg
Ethinylestradiol
o 7 tablet inert yang lebih besar
 Indikasi : Kontasepsi oral
 Kontra indikasi :Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK) tidak boleh digunakan jika
terdapat salah satu dari keadaan yang tercantum di bawah ini. Jika salah satu dari
keadaan yang tercantum terjadi untuk pertama kali sewaktu pemakain KOK,
pemakaiannya harus segera dihentikan.
o Adanya atau riwayat trombotik/tromboembolik vena atau arteri yang pernah
terjadi (misalnya thrombosis vena dalam, embolisme paru-paru, infark,
miokardial) atau serangan pada pembuluh darah otak.

14 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
o Adanya atau riwayat prodomi thrombosis (misalnya serangan iskemik
sementara, angina pectoris)
o Riwayat migrant dengan gejala-gejala neurology fokal
o Diabetes mellitus yang berkaitan dengan pembuluh darah
o Adanya factor resiko yang hebat atau berganda pada thrombosis vena atau
arteri mungkin pula merupakan salah satu kontra indikasi
o Pankreatis atau riwayat yang diasosiasikan dengan hipertrigliseridema yang
parah
o Adanya atau riwayat tumor hati (jinak atau ganas)
o Adanya atau riwayat penyakit hati yang parah selama fungsi hati belum
kembali normal
o Diketahui atau dicurigai adanya keganasan yang dipengaruhi oleh hormone
seks (contohnya dari organ kelamin atau payudara)
o Perdarahan vagina yang tidak didiagnosa
o Adanya atau diperkirakan adanya kehamilan
o Hipersensitivitas terhadap zat aktif atau zat-zat tambahan
o Riwayat herpes gestationis dan Sicle-cell anemia
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk (15-25oC) dan kering.

b. MEDROXYPROGESTERONE
 Nama dagang: depo progestin (harsen)
 Komposisi
o Suspensi steril medroxy progesterone acetat dalam air
o Tiap 3 ml mengandung: medroxy progesterone acetat 150 mg
o Tiap 1 ml mengandung medroxy progesterone acetat 150 mg
 Indikasi : Depo progestin digunakan untuk kontrasepsi bila dengan cara lain
seperti pil oral/IUD tidak dapat dilakukan
 Kontra indikasi
o Penderita yang peka terhadap Meedroxy progesterone acetate
o Pendarahan di vagina yang tidak diketahui penyebabnya
o Kelainan patologis payudara yang tidak diketahui penyebabnya
o Pendarahan pada saluran kemih yang tidak diketahui penyebabnya
o Kehamilan
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk (15-25oC) dan kering.

c. LYNESTRENOL
 Nama dagang: exluton 28 (organon)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung hynestrenol (suatu progesterone) 0,5 mg
 Indikasi : Kontrasepsi oral
 Kontra indikasi
o Kehamilan

15 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
o Penyakit hati berat atau riwayat ini jika hasil test fungsi hati gagal untuk
kembali normal, ikterus kolestatik riwayat ikterus kehamilan atau ikterus
karena penggunaan steroid, sindroma Rotor dan sindroma Dubin-Johnson
o Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa
o Riwayat dari kehamilan yang tidak terdiagnosa
o Riwayat dari kehamilan tuba atau salpingistis
o Riwayat selama kehamilan atau sebelum menggunakan steroid dari pruritis
berat atau herpes gestationis
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk (15-25oC) dan kering.

d. PROGETERONE
 Nama dagang: cygest (Aventis)
 Komposisi : Cygest 200 mg: tiap pessary mengandung progesterone 200 mg dan
Cygest 400 mg: tiap pessary mengandung progesterone 400 mg
 Indikasi
o Pengobatan perdarahan uterus disfungsional (PUD) atau sebagai penyokong
fase liteal pada konsepsi
o Pengobatan sindrom premenstrual
 Kontra indikasi : Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui penyebabnya
 Cara penyimpanan : Simpan di tempat yang sejuk dan kering, suhu di bawah
25oC.

e. NORETISTERONE
 Nama dagang : Primolut N (Shering)
 Komposisi : 1 tablet Primolut N mengandung Noretisteron 5 mg
 Indikasi : Perdarahan disfungsional, amenorea primer dan sekunder, sindroma pre-
menstruasi, mastopati siklik, pengaturan waktu menstruasi, endometriosis.
 Kontra indikasi
Primolut N sebaiknya tidak digunakan jika terdapat kondisi seperti yang tersebut
dibawah ini, hal ini berlaku juga untuk produk yang mengandung progesterone
saja. Jika kondisi dibawah ini timbul selama penggunaan Primolut N, penggunaan
harus dihentikan secepatnya, bila:
o Diketahui atau diduga hamil
o Menyusui
o Proses tromboeboli
o Diabetes melitus dengan keterlibatan vaskuler
o Riwayat atau menderita penyakit hati yang parah selama nilai fungsi hati
belum kembali normal
o Riwayat atau menderita tumor hati (ringan aatau akut)
o Diketahui atau menderita keganasan yang tergantung pada hormon seks
o Hipersensitifitas terhadap zat aktif atau zat tambahan lain

16 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
 Cara penyimpanan : Simpan semua obat dengan baik dan jauhkan dari jangkauan
anak-anak
.
f. CLOMIFENE CITRAT
 Nama dagang : Provula (Dexa Medika), Profertil (Kalbe Farma), Fertin (Interbat)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung clomifine citrat 50 mg
 Indikasi : Infetrilitas pada wanita dan Menambah spermatogenesis pada penderita
oligosperma.
 Kontra indikasi
o Penderita penyakit hati atau yang mempunyai latar belakang disfungsi hati,
evaluasi klinik fungsi hati harus selalu dilakukan sebelumm terapi.
o Penderita yang mengalami pendarahan uterus abnormal dan tidak diketahui
sumbernya.
o Endometrial carcinoma, ovarium cyst
o Uncontrolled thyroid atau adrenal dysfunction.
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu dibawah 25-30 oC dan terlindung dari
cahaya.

6. OBAT SALURAN PENCERNAAN


a. LOPERAMIDE
 Nama dagang : Lodia (Sanbe Farma), Imodium (Jahnson)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung Loperamida Hidroksida 2 mg
 Indikasi : Lodia diindikasikan untuk diare non spesifik akut dan kronik.
 Kontra indikasi
o Pada anak-anak dibawah usia 12 tahun, wanita hamil dan menyusui
o Pada penderita colitis akut karena dapat menyebabkan toksik megakolon
o Pada keadaan dimana konstipasi harus dihindari dan pada penderita yang
hipersensitif terhadap laporamida
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering

b. CIMETIDIN
 Nama dagang : Corsamed (Corsa), Sanmetidin (Sanbe Farma), Ulsikur (Kalbe
Farma)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung simetidin 200 mg
 Indikasi : Simetidin digunakan untuk penderita tukang lambung dan duodenun,
reflukesopagitis dan keadaan hipersekresi patologis, seperti sindroma Zollinger-
Ellison.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering, terlindung dari
cahaya

c. BISACODYL

17 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
 Nama dagang : Dulcolax (Boehringer)
 Komposisi :
o 1 supositoria dewasa mengandung 10 mg Bisacodyl
o 1 supositoria anak mengandung 5 mg Bisacodyl
o Zat tambahan: Witepsol E76, Witesol W45
 Indikasi : Digunakan untuk pasien yang menderita konstipasi, Untuk persiapan
diagnostic, terapi sebelum dan sesudah operasi dan kondisi untuk mempercepat
defekasi, Bisocadyl harus digunakan dengan pengawasan medis.
 Kontra indikasi
o Dulcolax dikontra indikasikan pada pasien ileus, obstruksi usus, yang baru
mengalami pembedahan dibagian perut seperti usus buntu, radang usus akut
dan dehidrasi parah.
o Dulcolax juga dikontra indikasikan pada pasien yang diketahui hipersensitif
terhadap bisocadyl atau komponen lain dalam produk.
 Cara penyipanan : Simpan pada suhu 15-25oC, simpan ditempat yang aman,
jauhkan dari jangkauan anak-anak.

d. RANITIDINE
 Nama dagang : Acran (Sanbe Farma), Anitid (Bernofarma), Rantin (Kalbe
Farma), Radin (Dexa Medika)
 Komposisi :
o Tiap tablet salut mengandung ranitidin hidrolkorida setara dengan ranitidine
base 150 mg
o Tiap ml injeksi mengandung ranitidin hidrolkorida setara dengan ranitidine
base 25 mg
 Indikasi : Ranitidine digunakan untuk pengobatan tukak lambung dan duodenum
akut, refluks esophagus, keadaan hipersekresi asam lambung patologis seperti
pada sindroma Zollinger-Ellison, hipersekresi pasca bedah.
 Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap ranitidin.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya
.
e. ALUMUNIUM HIDRIXIDE, MAGNESIUM CARBONAT, CALCIUM
CARBONAT
 Nama dagang : Stomacain (Combifarma)
 Komposisi : Setiap tablet mengandung: alumunium hydroxide-magnesium
carbonate-calcium carbonate co-precipate 244 mg.
 Indikasi : Mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung,
tukak lambung, gastritis, tukak usus dua belas jari, dengan gejala-gejala mual,
nyeri lambung, nyeri ulu hati, perasaan penuh pada lambung.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitivitas terhadap komponen obat ini, dan
Pasien dengan hipo atau hipertiroidisme, pasien dalam dialisis (untuk pengobatan

18 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
jangka panjang dapat menyebabkan enselopati atau penyakit tulang yang
berhubungan dengan alumunium).
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk (15-25oC) dan kering.

7. DERMATOLOGI
a. HYDROCORTISONE
 Nama dagang : Hydrocortisone (Kalbe Farma)
 Komposisi : Tiap gram krim mengandung hidrokartisone asetat 28 mg setara
dengan hidrokartisone 25 mg.
 Indikasi : Menekan reaksi radang pada kulit yang bukan disebabkan infeksi seperti
eksim dan alergi kulit seperti dermatitis atropic, dermatitis kontak, dermatitis
alergic, pruritis anogenital dan neuro dermatitis.
 Kontra indikasi
o Penyakit kulit karena virus atau tuberculosis, akut rosasae, scabies, dermatitis
perioral, tinae, pemakaian lama atau daerah yang luas pada kehamilan.
o Penderita yang hipersensitif
o Herpes simplex, vaccinia dan varicella, infeksi jamur.
 Cara penyimpanan : Dalam wazdah tertutup rapat, ditempat sejuk.

b. KETOCONAZOLE
 Nama dagang : Mycoral (Kalbe Farma), Zoloral (Ika Pharmindo)
 Komposisi : Tiap gram krim mengandung ketoconazole 20 mg.
 Indikasi
o Ketoconazole krim diindikasikan untuk pengobatan topikal pada infeksi kulit
seperti: tinea korporis, tinea kruris, tinea manus, tinea pedis.
o Infeksi kulit di atas yang disebabkan oleh Trichopyton mentagraphytes,
Microsparum canis dan Epidermophyton floccosum.
o Juga untuk pengobatan kandidosis kutis dan tinea (Pitriasis) versikolor.
 Kontra indikasi : Pasien hipersensitif terhadap bahan-bahan dalam sediaan ini.
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu dibawah 30oC, terlindung dari cahaya.

8. OBAT SALURAN PERNAPASAN


a. DEXTROMETHORPHAN
 Nama dagang : Sanadryl DMP (Sanbe Farma)
 Komposisi : Tiap sendok teh (5 ml) mengandung dekstrometorfan hidrobromida
10 mg dan Tiap tablet salut selaput mengandung dekstrometorfan hidrobromida
15 mg.
 Indikasi : Dekstrometorfan sangat efektif untuk pengobatan batuk kering yang
kronis dan batuk yang disebabkan iritasi tenggorokan dan bronkus.
 Kontra indikasi : Penderita yang mengalami kegagalan pernafasan , penyakit hati
(liver disease) dan penderita yang hipersensitif terhadap Dekstrometorfan.

19 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
 Cara penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Simpan
ditempat sejuk dan kering.

b. SALBUTAMOL
 Nama dagang : Lasal (Lapi), Ventolin (Galxo Smith Klim)
 Komposisi
o Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 2 mg
o Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 4 mg
 Indikasi : Untuk meringankan gejala sesak nafas pada penderita asma bronkhial,
bronkhitis kronis dan emfisema.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap salbutamol.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering.

c. AMBROXOL
 Nama dagang : Epexol (Sanbe Farma)
 Komposisi :
o Tablet: tiap tablet mengandung 30 mg ambroxol hidroksida.
o Sirup: tiap sendok teh (5 ml) mengandung 15 mg ambroxol hidriksida
 Indiksi : Diindikasikan penyakit saluran pernapasan akut dan kronis yang disertai
dengan sekresi bronkial yang abnormal.,terutama pada serangan akut bronkitis
kronis, asma bronkial, bronkitis asmatik, pengobatan sebelum dan sesudah operasi
serta pada perawatan intensif untuk menghindari komplikasi paru-paru.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering, terlindung dari
cahaya.

9. OBAT SALURAN UROGENITAL


a. OXYTOCIN
 Nama dagang : Induxin (Kalbe Farma), Syntocinon (Novartis)
 Komposisi : Tiap ml injeksi mengandung oxytocin sintetik 10 IU.
 Indikasi:
o Antepartum
Oxytocin akan meningkatkan kontraksi uterus, agar proses persalinan dapat
berjalan lebih cepat untuk kepentingan ibu dan/atau fetus.
Dapat digunakan untuk:
 Induksi persalinan
 Stimulasi atau memperkuat kontraksi persalinan, seperti pada inersia
uteri.
 Terapi tambahan pada abortus inkomplit, ataupun abortus yang terjadi
pada trimester II.
o Post partum : Oxytocin dapat membantu menghasilkan kontraksi uterus pada
kala III persalinan, sehingga dapat mengontrol perdarahan postpartum.

20 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
 Kontra indikasi
o Disproporsi sefalopelvik
o Kelainan letak yang diperhatikan tidak dapat lahir spontan pervaginam,
misalnya letak lintang.
o Pada kasus-kasus gawat, dimana lebih baik melakukan tindakan operasi secti
secarea.
o Gawat janin
o Pemakaian terus menerus pada inersia uteri atau toksemia yang berat
o Kontraksi hipertonus
o Hipersensitif
o Induksi persalinan dimana persalinan secara spontan pervaginam merupakan
kontraindikasi, seperti rupture tali pusat, plasenta previa totalis, vasa previa.
 Cara penyimpanan : Simpan dibawah suhu 25oC, jangan dibekukan.

10. VITAMIN
a. ASAM FOLAT
 Nama dagang : Folacom (Combiphar), Folavit (Sanbe), Vomilat (Kalbe)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung asam folat 1 mg.
 Indikasi : Asam folat berperan dalam pertumbuhan janin yang normal, serta
membantu memelihara kesehatan tubuh.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

b. EXT. PLAENTAE, CYANOCOBALAMIN (TABLET SALUT GULA)


 Nama dagang : Moloco B12 (Darya)
 Komposisi : Tiap tablet salut gula mengandung: Ext. Pkacentae 15 mg dan
Cyanocobalamin 20 mcg
 Dosis dan cara pemberian : 3 tablet perhari, 1 tablet setelah setiap makan utama
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu 25-30oC.

c. ZAT BESI
 Nama dagang : Maltofer (Combiphar), Ferrofort (Kalbe Farma)
 Komposisi : Setiap tablet kunyah mengandung 100 mg zat besi sebagai
Kompleks Besi (III)-Hidroksida Polimaltosa (KBP), siklamat, zat pengaroma dan
zat tambahan untuk pencetakan tablet.
 Indikasi
o Untuk pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan anemia (gejala defisiensi
zat besi)
o Terapi pencegahab defisiensi zat besi selama masa kehamilan
 Cara penyimpanan : Simpan didalam wadah aslinya pada suhu dibawah 25oC.

d. CALCIUM LACTATE
 Nama dagang : Licocalk (Berlico), Elkana (Sanbe Farma), Lycalvit (Interbat)

21 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
 Komposisi : Calcium lactate 500 mg
 Indikasi : Membantu memenuhi kebutuhan kalsium
 Kontra indikasi : Penderita dengan pengobatan glikosida jantung
 Cara kerja obat : Kalsium merupakan mineral yang dubutuhkan untuk
metabolisme normal.
 Dosis dan cara pemberian : Dewasa: 3 kali sehari 1-2 tablet dan Anak-anak: 2-3
kali sehari 1 tablet
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk (15-25oC)

e. DOCOSAHEXANOIC ACIS (DHA)


 Nama dagang : Inlacta DHA (Interbat), Osfit DHA (Kalbe Farma), Prolacta DHA
(Novartis)
 Komposisi : Tiap softkapsul mengandung: DHA 225 mg, EPA 45 mg dan
Vitamin E 5 mg
 Indiksi : Memelihara kesehatan wanita hamil, menyusui.
 Dosis dan cara pemberian : Sehari 1 kapsul lunak, diminum pagi hari.
Dikonsumsi pada usia kehamilan trimester III (usia kehamilan mulai 6 bulan)
dimana terjadi pembentukan otak janin, sampai dengan masa menyusui.
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu 15025oC, terlindung dari cahaya.

I. PERKEMENKES NO 900 TAHUN 2002 TENTANG PRAKTIK KEBIDANAN

Menurut Permenkes No 900 tahun 2002 tentang praktik kebidanan, jenis obat-obatan yang
digunakan dalam praktik kebidanan adalah:

a) Roborantia :

b) Vaksin : Vaksinasi disebut juga imunisasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang
untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Macam-macam vaksin dan fungsinya :
 Vaksin Hepatitis A Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit hepatitis A.
 Vaksin Hepatitis B Vaksin ini berguna untuk mrncegah penyakit Hepatitis B.
 Vaksin Polio Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit polio yang menyebabkan
kelumpuhan.
 Vaksin Campak Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit campak.
 Vaksin PCV ( Pneumococcal Conjugate Vaccine ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari
penyakit Invasive Pneumococcal Disease ( IPD )
 Vaksin Hibvaksin Vaksin ini berguna untuk melindungi dari serangan
meningitis,pneumonia, dan epiglotitis.
 Vaksin MMR ( Mumps, Measles, Rubella ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari
campak, gondongan, dan rubella ( campak Jerman).

22 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
 Vaksin Influenza Vaksin ini berguna untuk melindungi dari kemungkinan flu berat ( Virus
Influenza ).
 Vaksin Varicella Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit cacar air.
 Vaksin HPV ( Human Papilloma Virus ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari virus
Human Papilloma ( penyebab kanker serviks ).
 Vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerin ) Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit
TBC.
 Vaksin DPT ( Difteri, Pertusis, Tetanus ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari Difteri
( infeksi tenggorokan dan saluran pernafasan yang fatal ) , Pertusis ( batuk rejan) dan
Tetanus
 Vaksin Tifoid Vaksin jni berguna untuk melindugi dari penyakit tifus

c) Syock Anafilaktik: Syok anafilaktik adalah suatu respons hipersensitivitas yang diperantarai
oleh Immunoglobulin E (hipersensitivitas tipe I) yang ditandai dengan curah jantung dan
tekanan arteri yang menurun hebat. Hal ini disebabkan oleh adanya suatu reaksi antigen-
antibodi yang timbul segera setelah suatu antigen yang sensitif masuk dalam sirkulasi. Obat-
obatan yang dapat mengawasi syock anafilaktik adalah :
 Adrenalin 1 : 1000
 Antihistamin
 Hidrokortison
 Aminophilin 240 mg/10 ml
 Dopamin

d) Sedativa : sedatif adalah jenis obat-obatan yang memberikan efek tidur dengan cara memberikan
rasa tenang kepada orang yang mengkonsumsinya. Jenis sadiva antara lain :
 Barbiturat seperti: amobarbital, pentobarbital, secobarbital, Phenobarbitol
 Benzodiazepin seperti : clonazepam, diazepam, estazolam, flunitrazepam, lorazepam,
midazolam, nitrazepam, oxazepam, triazolam, temazepam, chlordiazepoxide, alprazolam
 Herbal sedatif seperti : ashwagandha, catnip, kava, mandrake, valerian
 Nonbenzodiazepin sedatif seperti : eszopiclone, zaleplon, zolpidem, zopiclone
 Antihistamin seperti : Diphenhydramine dan Dimenhydrinate

e) Antibiotika : adalah obat yang dipergunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab
infeksi. Jenis ntibiotik yang dikategorikan berdasarkan struktur kimia adalah sebagai berikut:

 Penisilin (Penicillins) : Penisilin atau antibiotik beta-laktam adalah kelas antibiotik yang
merusak dinding sel bakteri saat bakteri sedang dalam proses reproduksi

 Sefalosporin (Cephalosporins) : Sefalosporin, seperti penisilin, bekerja dengan mengganggu


pembentukan dinding sel bakteri selama reproduksi. Namun, antibiotik ini mampu mengobati
berbagai infeksi bakteri yang tidak dapat diobati dengan penisilin, seperti meningitis,
gonorrhea, dl

23 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
 Aminoglikosida (Aminoglycosides) : jenis antibiotik ini menghambat pembentukan protein
bakteri

 Makrolid (Macrolides) : Makrolida mencegah biosintesis protein bakteri dan biasanya


diberikan untuk mengobati pasien yang sangat sensitif terhadap penisilin

 Sulfonamida (Sulfonamides) : Obat ini efektif mengobati infeksi ginjal, namun sayangnya
memiliki efek berbahaya pada ginjal

 Fluoroquinolones : Fluoroquinolones adalah satu-satunya kelas antibiotik yang secara


langsung menghentikan sintesis DNA bakteri

 Tetrasiklin (Tetracyclines) : Tetrasiklin adalah antibiotik spektrum luas yang digunakan


untuk mengobati berbagai infeksi seperti infeksi telinga tengah, saluran pernafasan, saluran
kemih, dll.

 Polipeptida (Polypeptides) : Polipeptida dianggap cukup beracun sehingga terutama


digunakan pada permukaan kulit saja

f) Uterotonika : Uterotonik adalah zat yang meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonik banyak
digunakan untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan post
partum, pengendapan perdarahan akibat abortus inkompletikus dan penanganan aktif pada Kala
persalinan. Macam-macam obat uterotonika :
 Alkaroit ergot
 Aksitosin
 Misoprostol/prostagladin

g) Antipiretika : Antipiretik adalah golongan obat-obatan untuk demam. Ada berbagai macam obat
antipiretika yakni :
 Obat-obatan antiradang nonsteroid, seperti ibuprofen, ketoprofen , nimesulide;
 Aspirin;
 Paracetamol;
 Metimazol

h) Koagulantia : Koagulansia merupakan zat atau obat untuk menghentikan pendarahan. Golongan
obat koagulansia ini dapat diberikan secara oral maupun parenteral. Obat ini berguna untuk
menekan atau menghentikan perdarahan. Macam macam koagulantia, yakni :
 Anaroxil
 Adona AC
 Coagulen
 Transamin
 vitamin K

24 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
i) Anti Kejang : anti Konvulsi merupakan golongan obat yang identik dan sering hanya digunakan
pada kasus- kasus kejang karena Epileptik. Beberapa Obat Golongan Antikonvulsi/ Antiepilepsi :
 Golongan Hidantoin
 Golongan Barbiturat
 Golongan Oksazolidindion
 Folongan suksinimid
 Golongan Karbamazepin
 Golongan Benzodiazepin

j) Glyserin

k) Cairan infus

l) Obat luka

m) Cairan disenfektan (termasuk Chlorine) : hydrogen peroksida (H202), yodium tenture, betadine,
mercurochrome, kalium permaganat, NaCl

n) Obat penanganan asphiksia pada bayi baru lahir

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi pasien,
diantaranya : sub kutan, intra kutan, intra muscular, dan intra vena. Dalam pemberian obat
ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu indikasi dan kontra indikasi pemberian obat. Sebab
ada jenis-jensi obat tertentu yang tidak bereaksi jika diberikan dengan cara yang salah.

2. Saran

25 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang tidak
baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian bahkan
akibatnya bisa fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya harus melaksanakan tugas
kita dengan sebaik-baiknya tanpa menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan diri
kita sendiri maupun orang lain

DAFTAR PUSTAKA

 file:///D:/Farmakologi%20DIII%20Kebidanan%20%20Konsep%20Farmakologi
%20dan%20Dosis%20Obat.html

26 | o b a t - o b a t a n d a l a m k e b i d a n a n

Anda mungkin juga menyukai