Anda di halaman 1dari 2

KODE ETIK ASOSIASIN TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA (ATAKI)

Instruksi:

1. Diskusikanlah materi di bawah ini secara online dalam kelompokmu, dan


buatkan kesimpulan dan saran.
2. Hasil diskusi kelompok Online dikirim kembali ke dosen disertai dengan bukti
keterlibatan semua anggota Kelompok, misalnya dalam bentuk Screen shoot.
3. Media diskusi kelompok, bebas boleh lewat wa, lewat fb misalnya live
streaming, lewat zoom, atau media sosial lainnya.
4. Hasil diskusi dirampungkan ketua kelompok dan dikirim ke dosen pada
akhir perkuliahan, yaitu Pk. 14.50.

Menyadari sepenuhnya akan kewajiban bagi setiap anak bangsa dalam


kedudukannya sebagai warga negara Republik Indonesia, mempunyai tanggung
jawab untuk memberikan darma baktinya bagi bangsa dan negara, guna
mencerdaskan anak bangsa. Mengingat bahwa tenaga kerja konstruksi adalah salah
satu pelaku kegiatan dalam bidang ekonomi, yang akan turut serta dalam
pencapaian terwujudnya tujuan pembangunan nasional yaitu masyarakat adil dan
makmur yang berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar
1945, ATAKI menetapkan kode etik yang merupakan pedoman berperilaku
anggotanya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing, sebagai
berikut:
KODE ETIK ATAKI :

1. Ikut berperan aktif dalam peningkatan pembangunan ekonomi nasional


2. Mentaati Perundang-undangan, Peraturan Pemerintah, dan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga ATAKI
3. Menghormati dan bertanggung jawab terhadap kesepakatan kerja
4. Pekerja secara profesional dan tidak melakukan persaingan yang tidak sehat
dalam melaksanakan kegiatannya
5. Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang, dan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

KODE ETIK HIMPUNAN AHLI TEKNIK TANAH INDONESIA (HATTI)

KODE ETIK HATTI :

1. Anggota HATTI wajib menjunjung tinggi integritas, kehormatan dan


kewibaan himpunan dengan :

1.1 Berkelakuan terhormat, berbudi luhur dan sopan santun


1.2 Menggunakan pengetahuan dan keahliannya guna meningkatkan
kemakmuran masyarakat, bangsa dan negara serta pelestarian lingkungan.
1.3 Bertindak jujur dan tidak memihak dalam memberikan pendapat dan
pernyataansecara objektip dan dilandasi kebenaran.
2. Anggota HATTI wajib bertindak secara profesional menjalankan tugasnya
dengan:

2.1 Mengutamakan keselamatan umum diatas kepentingan pribadi


maupun kepentingan penerima jasa profesi.
2.2 Bekerja dengan rajin dan tekun dan penuh perhatian dalam menjalankan
tugas yang dipercayakan kepadanya dan bertanggung jawab atas hasil
kerja profesionalnya.
2.3 Memberikan jasa layanan profesionalnya dalam bidang yang (benar-
benar) dikuasainya.
2.4 Membangun reputasi profesi hanya atas dasar hasil kerjanya dan tidak
bersaing secara tidak sehat dalam memberikan jasa layanannya.
2.5 Mengembangkan keahlian profesinya secara terus menerus selama karirnya
dan memberi kesempatan kepada rekan seprofesi untuk mengembangkan
keahlian masing-masing.

PEDOMANAN PRILAKU PROFESIONAL

Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia dalam menjalankan tugas profesinya,


anggota HATTI senantiasa :

1. Bertindak secara profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan layanan


profesi kepada penerima jasa profesi Geoteknik. Jika terjadi konflik
antara keselamatan umum dengan kepentingan penerima jasa profesi dan atau
kepentingan pribadi, maka  keselamatan umum wajib didahulukan.
2. Melakukan pekerjaan berlandaskan kode etik HATTI dan selalu berusaha
memberi layanan profesi yang baik.
3. Bekerja dengan rajin, teliti dan penuh tanggung jawab.
4. Jujur mengenai keahlian dan kemampuannya serta tidak menerima pekerjaan
diluar kemampuan dan keahliannya.
5. Dalam menghadapi pekerjaan yang kurang dikuasainya, akan selalu bekerja
sama dengan rekan lain yang lebih menguasai dan membagikan imbalan yang
sesuai.
6. Menjauhkan diri dari tindakan yang bersifat propaganda mengenai diri sendiri.
7. Menjunjung tinggi asas penghargaan terhadap keahlian orang lain. Dalam hal
hasil kerja tersebut dapat membahayakan keselamatan umum maka wajib
memberitahukan kepada pihak yang terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku
dalam HATTI.
8. Menghindari persaingan yang tidak sehat dan tidak wajar dengan rekan
profesinya.
9. Berusaha secara terus menerus mengembangkan keahlian dan
pengetahuan profesinya serta memberi kesempatan untuk perkembangan
keahlian rekan-rekan seprofesi yang bekerja dibawahnya.
10. Melindungi profesi terhadap penilaian dan atau penggunaaan yang salah; baik
secara perseorangan maupun bersama-sama rekan-rekan seprofesi.

Anda mungkin juga menyukai