Anda di halaman 1dari 15

Contoh Kode Bidang Jasa Konstruksi

KODE ETIK IKATAN AHLI MANAJEMEN PROYEK INDONESIA (IAMPI)

KODE ETIK IAMPI :

Setiap Anggota IAMPI, wajib selalu bersikap, bertingkah laku dan bertindak
berdasarkan etika umum seorang Ahli Profesional, yaitu:

1. Penuh perhatian terhadap sesama(Caring for Others)

2. Jujur terhadap diri sendiri dan lingkungannya (Honesty),

3. Bertanggungjawab atas semua pikiran, ucapan dan tindakan yang dilakukannya


(Accountability),

4. Menepati janji (Promise Keeping),

5. Bekerja dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik dan sempurna (Pursuit of
Excellence),

6. Bersikap setia dan taat asas (Loyalty)

7. Bersikap adil (Fairness),

8. Mempunyai integritas dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawabnya (Integrity
and Commitment),

9. Dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain (Respect for Others)

10. Bersikap, bertingkah laku dan bertindak sebagai warga Negara yang baik dengan penuh
tanggung jawab (Responsible Citizenship) atas semua akibat yang mungkin terjadi.

3. KODE ETIK IKATAN NASIONAL TENAGA AHLI KONSULTAN INDONESIA


(INTANKINDO)

KODE ETIK INTANKINDO :

Konsultan adalah profesi yang penting dan terus berkembang. Sebagai anggota profesi ini,
konsultan diharapkan untuk selalu menunjukkan standar tertinggi kejujuran dan
integritasnya. Konsultan (khususnya konsultan enjiniring) mempunyai impak yang
langsung dengan kualitas hidup umat manusia. Dengan demikian, layanan yang diberikan
oleh konsultan memerlukan kejujuran. Imparsialitas, keadilan, dan kesamaan, dan harus
didedikasikan terhadap perlindungan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan publik.
Konsultan harus berunjuk kerja dalam standar tatalaku profesional yang memerlukan
prinsip-prinsip disiplin tertinggi dalam tatalaku yang beretika.
Kode Etik Hukum yang Fundamental

Dalam memenuhi tugas-tugas profesionalnya, Konsultan akan :

1. Memegang teguh kepentingan akan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan publik.

2. Melaksanakan layanan hanya dalam bidang yang dikuasainya.

3. Mengeluarkan pernyataan umum hanya dengan cara obyektif dan benar.

4. Bertindak untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia dan
terpercaya.

5. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang menipu.

6. Memperlakukan dirinya secara terhormat, bertanggung jawab, beretika dan mematuhi


hukum untuk memperbaiki kehormatan, reputasi, dan manfaat profesinya sebagai
Konsultan.

4.KODE ETIK ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI -


INDONESIA (A2K4 - INDONESIA)

KODE ETIK A2K4 INDONESIA :

1. Setiap Anggota A2K4-Indonesia Wajib menjunjung tinggi, menghayati dan


mengamalkan Kode Etik Profesi A2K4-Indonesia.
2. Setiap Anggota A2K4-Indonesia dalam melaksanakan tugas profesinya, harus
berpedoman menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-
ketentuan lain yang berlaku dengan sebaik-baiknya, Loyal dan bertanggung jawab
terhadap hasil pelaksanaan tugasnya.
3. Setiap Anggota A2K4-Indonesia dalam melaksanakan profesinya, tidak menjanjikan dan
tidak terpengaruh terhadap janji-janji ataupun hasil yang akan dan telah diberikan oleh
pihak-pihak yang hendak melemahkan keutuhan kesatuan/solidaritas organisasi A2K4-
Indonesia atau, bahkan mengarah kepada ketidak kondusifnya situasi organisasi untuk
mengambil keuntungan demi kepentingan pribadi.
4. Setiap Anggota A2K4-Indonesia yang mengetahui dan mendapati keadaan seperti pada
pasal 3 diatas, Wajib melaporkan/menyampaikan kejadian dimana saja berada kepada
pengurus Pusat/Wilayah/Cabang untuk diambil tindakan yang sesuai dengan
ketentuan organisasi yang berlaku.
5. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus senantiasa berhati-hati dalam menyebarluaskan
dan menerapkan setiap penemuan teknik dan teknologi baru dibidang K3 yang belum
diuji kebenarannya.
6. Setiap Anggota A2K4-Indonesia hanya diperbolehkan memberi keterangan atau saran
yang dapat dilaksanakan dan dapat dibuktikan kebenarannya.
7. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mengutamakan kepentingan keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dan orang lain ditempat kegiatan kerja dimana yang
bersangkutan berada dan bekerja.
8. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib menjaga kerahasiaan jabatan dan rahasia data
organisasi yang menyangkut, pengembangan usaha, detail bakuan kompetensi, modul
dan lain sebagainya yang menjadi milik Anggota A2K4-Indonesia, kecuali yang telah
dipublikasikan dan/atau menjadi milik publik.
9. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib memegang, menjaga kerahasiaan jabatan dan
kerahasian hasil pemeriksaan/investigasi sebagai Ahli K3 Konstruksi dalam
menjalankan tugasnya, terkecuali atas permintaan dan ijin perusahaan yang menjadi
obyek pemeriksaannya.
10. 10. Setiap Anggota A2K4-Indonesia berkewajiban memberikan pelayanan terbaik
kepada pihak lain yang dianggap perlu dalam hal pemeriksaan dan pengujian teknik
demi kepentingan K3 secara nasional.
11. 11. Setiap Anggota A2K4-Indonesia wajib saling menghormati dan menghargai sesama
Anggota A2K4-Indonesia dan anggota profesi K3 lainnya.
12. 12. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus selalu mengikuti perkembangan hukum
ketenagakerjaan, ilmu pengetahuan meliputi sosiologi dan teknologi K3 yang terkait
dengan profesinya.
13. 13. Setiap Anggota A2K4-Indonesia harus mampu bersikap profesional dan mandiri
pada setiap keadaan dalam menjalankan tugas sebagai Ahli K3 Konstruksi.

5. KODE ETIK PERSATUAN INSINYUR INDONESIA (PII)

KODE ETIK PII :


Prinsip – Prinsip Dasar
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat
manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.
Tuntutan Sikap
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan
masing- masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat
profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
6. KODE ETIK HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA (HPJI)

KODE ETIK HPJI :

Sebagai standar moral bagi setiap anggota yang tergabung dalam organisasi profesi HPJI,
disusunlah PRINSIP DASAR tentang norma dan nilai luhur yang disepakati bersama untuk
menjadi pegangan, dihayati, dan harus selalu dijunjung tinggi dalam melaksanakan
kegiatan profesi sebagaimana
berikut ini :

I. Prinsip Dasar.

1. Menjunjung tinggi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kesejahteraan umat manusia secara


berkelanjutan.

3. Bekerja secara profesional untuk kepentingan masyarakat, bangsa, negara dan organisasi.

4. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi serta menjunjung tinggi martabat profesinya.

Selanjutnya Prinsip Dasar di atas dijabarkan lebih lanjut dalam KODE ETIK berikut ini.

II. Kode Etik HPJI.

1. Anggota HPJI wajib bertindak konsekuen, jujur dan adil dalam menjalankan profesinya.

2. Anggota HPJI wajib menghormati profesi lain dan tidak boleh merugikan nama baik serta
profesi orang lain.

3. Anggota HPJI wajib memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan tidak merugikan


kepentingan umum khususnya yang menyangkut lingkungan.

4. Anggota HPJI setia dan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

5. Anggota HPJI harus bersedia memberi bimbingan dan pelatihan untuk peningkatan
profesionalisme sesama anggota.

6. Anggota HPJI wajib memenuhi baku kinerja dan tanggung jawab profesi dengan integritas
tinggi dan tidak akan menerima pekerjaan di luar bidang keahlian teknisnya.

7. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi martabat profesi, bersikap terhormat, dapat
dipercaya, dan bertanggung jawab secara profesional berazaskan kaidah keilmuan,
kepatutan dan kejujuran intelektual.

8. Anggota HPJI dengan menggunakan pengetahuan & keahlian yang dimilikinya wajib
menyampaikan pendapat dan pernyataan dengan jujur berdasarkan bukti dan tanpa
membedakan.
III. Kaidah Umum Tata Laku.

Pedoman umum ini merupakan penjabaran Kode Etik yang dapat dipakai sebagai panduan
secara umum untuk menghadapi situasi dan kondisi beragam yang timbul disuatu saat
dalam menjalankan tugas profesi.
Setiap anggota organisasi profesi harus tunduk dan menjunjung tinggi kode etik organisasi.
Kode etik HPJI harus menjiwai setiap langkah para anggota HPJI dalam mengemban tugas-
tugas keprofesionalannya. Tindak keprofesionalannya bercirikan antara lain :

1. Kejujuran (honesty)

2. Keadilan (fairness)

3. Satunya pikiran, ucapan dan tindakan (integrity)

4. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)

5. Kebertanggung-jawaban (responsibility)

6. Kesetiaan kepada bangsa dan negara (loyalty)

7. Tepat janji (committed)

8. Menghormati orang lain (respect to other)

9. Mengutamakan kepentingan masyarakat (community)

10. Menjanjikan karya terbaik (pursuit of excellence)

11. Mendukung perkembangan ilmu pengetahuan

12. Mengupayakan dan menjaga pelestarian lingkungan.

Pedoman umum ini memuat kaidah-kaidah dalam hubungan-hubungan pelaksanaan tugas


anggota HPJI dengan masyarakat, rekan seprofesi dan profesi lain yang terkait serta
hubungan dengan pemberi tugas.

3.1. Hubungan Dengan Masyarakat

13. Anggota HPJI dalam melaksanakan tugas profesinya wajib melindungi kepentingan
masyarakat luas di atas kepentingan pihak-pihak lain.

14. Anggota HPJI memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi masyarakat.

15. Anggota HPJI harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi maupun golongan.

16. Anggota HPJI dalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus


menjaga/mempertahankan kemandirian berfikir dan kebebasan bersikap.
17. Anggota HPJI harus bertekad untuk menghasilkan karya terbaiknya yang mampu disajikan.

18. Anggota HPJI wajib mempertanggungjawabkan karyanya secara moral kepada masyarakat
dan diri pribadinya.

19. Anggota HPJI wajib memanfaatkan sumber daya secara optimal dengan sehemat mungkin
menggunakan sumber daya alam.

20. Anggota HPJI wajib mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban daripada hak dan
kepentingan diri sendiri.

21. Anggota HPJI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib mengenal dan
memperhatikan adat istiadat serta aspek-aspek sosial masyarakat di daerah wilayah
kerjanya.

22. Anggota HPJI wajib menghormati dan melindungi warisan budaya bangsa.

23. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi dan menjaga kehormatan, keahlian dan nama baik
pribadinya dan organisasi.

24. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi hak azasi masyarakat, lingkungan kerjanya dan
bawahan.

3.2. Hubungan dengan Rekan.

25. Anggota HPJI wajib menghormati undang-undang hak cipta (Intellectual Property Right).

26. Anggota HPJI wajib memberi kesempatan dan atau bimbingan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan rekan-rekan dan bawahannya.

27. Anggota HPJI wajib mengikuti kemajuan, perkembangan ilmu pengetahuan dan
keterampilan di bidang profesinya.

28. Anggota HPJI tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) hasil karya orang lain sebagai
hasil karyanya.

29. Anggota HPJI tidak akan melakukan persaingan yang tidak sehat dan tidak wajar dengan
rekannya.

30. Anggota HPJI tidak akan turut dalam suatu pekerjaan atau usaha dengan rekan-rekan yang
tidak mengindahkan kode etik.

31. Anggota HPJI wajib menyampaikan pengaduan terjadinya pelanggaran kode etik kepada
Pengurus (DPP/DPD) ataupun Majelis Kehormatan HPJI.

32. Anggota HPJI dapat melanjutkan pekerjaan sesama rekan setelah ada penyelesaian
hubungan kerja antara pemberi tugas dengan anggota HPJI yang bersangkutan.

3.3. Hubungan dengan Pemberi Tugas


33. Anggota HPJI wajib mencurahkan segala perhatian, kemampuan, pengetahuan, kepandaian
dan pengalaman yang ada padanya untuk penyelesaian tugas.

34. Anggota HPJI wajib bersifat jujur tentang keahlian dan kemampuannya dan tidak akan
menerima tugas pekerjaan di luar keahlian dan kemampuannya.

35. Anggota HPJI wajib memenuhi janjinya dalam menyelesaikan tugas yang dipercayakan dan
menjadi tanggung jawabnya.

36. Anggota HPJI wajib menolak suatu penugasan yang dapat menimbulkan pertentangan
kepentingan dengan pemberi tugas, masyarakat dan lingkungan.

37. Anggota HPJI wajib menyampaikan laporan secara jujur dan obyektif berkaitan dengan
tugasnya kepada pemberi tugas.

38. Anggota HPJI tidak boleh menerima imbalan atau honorarium di luar ketentuan atau
perjanjian kontraktuil yang berlaku.

39. Anggota HPJI dalam proses pelaksanaan tugasnya harus mengacu pada prinsip pemilihan
solusi konstruksi yang paling efektif dan efisien setelah melalui penelaahan berbagai
alternatif yang mungkin.

7. KODE ETIK HIMPUNAN AHLI TEKNIK HIDRAULIK INDONESIA (HATHI)

KODE ETIK HATHI :

Kaidah Dasar :
• Mengutamakan keluhuran budi.
• Menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kepentingan kesejahteraan
masyarakat.
• Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian.
• Profesional teknik keairan.

Sikap :
• Senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
• Senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensi.
• Senantiasa menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung –jawabkan.
• Senantiasa menghindari pertentangan kepentingan dalam tugas dan tanggung-jawab.
• Senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan.
• Senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi
• Senantiasa mengembangkan kemampuan profesi.
8.KODE ETIK ASOSIASI TENAGA TEHNIK INDONESIA (ASTTI)

Untuk menjamin pelaksanaan tugas dengan sebaik-baiknya maka disusunlah ketentuan


dasar Kode Etik dan Tata Laku Profesi yang wajib dipenuhi dan dilaksanakan oleh Anggota
Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia.

Kode Etik ASTTI


 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar Fundamental untuk mewujudkan
manusia yang berjiwa Pancasila serta memiliki kesadaran Nasional yang tinggi, tunduk
kepada perundang-undangan & peraturan yang berlaku serta menghindarkan diri dari
perbuatan melawan hukum.
 Tanggap terhadap kemajuan & senantiasa memelihara serta meningkatkan Kemampuan
Teknis, Mutu, Keahlian & Pengabdian profesinya seiring dengan perkembangan teknologi.

 Penuh rasa tanggung jawab serta selalu berusaha untuk meningkatkan pemahaman
mengenai teknologi dan penerapannya yang tepat sebagai tuntutan dari keprofesionalan.

 Disiplin serta berusaha agar pekerjaan yang dilaksanakannya dapat berdaya guna dan
berhasil guna melalui proses persaingan yang sehat serta menjauhkan diri dari
praktek/tindakan tidak terpuji yang mengakibatkan kerugian pihak lain.

 Adil, Tegas, Bijaksana dan Arif serta Dewasa dalam membuat keputusan-keputusan
keteknisan dengan berpedoman kepada Keselamatan, Keamanan, Kesehatan, Lingkungan,
serta Kesejahteraan Masyarakat.

Setiap anggota ASTTI wajib selalu bersikap bertingkah laku dan bertindak berdasarkan
etika umum seorang ahli pelaksana Jasa Konstruksi.

Tata Laku Profesi


 Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan dan nama baik profesi tenaga ahli pelaksana
jasa konstruksi dalam hubungan kerjanya, baik dengan pihak pemberi tugas, sesama rekan
seprofesi, sesama rekan Ahli profesi lain, pemerintah dan masyarakat.

 Bertindak jujur, adil, lugas dan transparan dengan penuh dedikasi dalam memberikan
pelayanan, baik kepada pengguna jasa maupun penyedia jasa lainnya tanpa merugikan
para pemangku kepentingan lain termasuk pemerintah dan masyarakat. Saling bertukar
pengetahuan dalam bidang keahlian secara wajar dengan sesama rekan seprofesi dan/atau
ahli profesi lainnya.

 Selalu meningkatkan pengertian dan apresiasi masyarakat terhadap profesi ahli pelaksana
jasa konstruksi profesionalisme pada khususnya dan profesi lain pada umumnya sehingga
masyarakat dapat lebih menghayati peran dan hasil karya profesional ahli pelaksana jasa
konstruksi.
 Menghormati prinsip-prinsip pemberian imbalan jasa yang wajar, layak dan memadai bagi
para ahli pelaksana jasa konstruksi profesional pada khususnya dan ahli-ahli lain pada
umumnya.

 Menghargai dan menghormati reputasi profesi rekan pelaksana jasa konstruksi profesional
pada khususnya serta rekan ahli lain pada umumnya sesuai perjanjian kerja yang
berhubungan dengan profesi masing-masing Mendapatkan tugas berdasarkan standar
keahlian, kemampuan dan standar kompetensi secara profesional tanpa melalui jalan-
jalan yang tidak wajar antara lain dengan cara menawarkan komisi atau mempergunakan
pengaruh yang tidak pada tempatnya.

 Bekerjasama sebagai pelaksana jasa konstruksi hanya dengan sesama rekan seprofesi
tenaga ahli dan/atau rekan ahli profesional lain yang memiliki integritas yang tinggi.

 Dalam melaksanakan tugasnya seorang pelaksana jasa konstruksi harus selalu menjaga
etika profesi terutama dalam bertindak sebagai tumpuan kepercayaan pemberi tugas.

 Seorang Anggota Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia ( ASTTI ), dianggap tidak


melaksanakan tugasnya secara profesional bilamana :
A. Membocorkan dan/atau menyebar-luaskan hal-hal yang bersifat pribadi dan rahasia
bagi para pengguna jasa/pemberi tugas tanpa seijin yang bersangkutan;
B. Menerima pekerjaan dimana pekerjaan tersebut (technical Unqualified Job) secara
teknis tidak memenuhi persyaratan;
C. Melakukan pekerjaan dan/atau mempunyai perjanjian dengan pihak lain yang dapat
mengganggu objektifitas dan independensinya dilihat dari kepentingan pengguna
jasa/pemberi tugas;
D. Tidak membicarakan dan menyepakati terlebih dahulu dengan pihak pengguna
jasa/pemberi tugas tentang besaran dan perhitungan imbalan jasa bagi tenaga ahlinya
maupun biaya-biaya lain;
E. Melakukan hal-hal yang merendahkan harkat dan martabat sebagai pelaksana jasa
konstruksi;

9. KODE ETIK ASOSIASIN TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA (ATAKI)

Menyadari sepenuhnya akan kewajiban bagi setiap anak bangsa dalam kedudukannya
sebagai warga negara Republik Indonesia, mempunyai tanggung jawab untuk memberikan
darma baktinya bagi bangsa dan negara, guna mencerdaskan anak bangsa. Mengingat
bahwa tenaga kerja konstruksi adalah salah satu pelaku kegiatan dalam bidang ekonomi,
yang akan turut serta dalam pencapaian terwujudnya tujuan pembangunan nasional yaitu
masyarakat adil dan makmur yang berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-
Undang Dasar 1945, ATAKI menetapkan kode etik yang merupakan pedoman berperilaku
anggotanya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing, sebagai berikut:

KODE ETIK ATAKI :


1. Ikut berperan aktif dalam peningkatan pembangunan ekonomi nasional
2. Mentaati Perundang-undangan, Peraturan Pemerintah, dan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga ATAKI
3. Menghormati dan bertanggung jawab terhadap kesepakatan kerja
4. Pekerja secara profesional dan tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam
melaksanakan kegiatannya
5. Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang, dan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

10. KODE ETIK HIMPUNAN AHLI TEKNIK TANAH INDONESIA (HATTI)

KODE ETIK HATTI :


1. Anggota HATTI wajib menjunjung tinggi integritas, kehormatan dan kewibaan himpunan
dengan :
1.1 Berkelakuan terhormat, berbudi luhur dan sopan santun
1.2 Menggunakan pengetahuan dan keahliannya guna meningkatkan
kemakmuran masyarakat, bangsa dan negara serta pelestarian lingkungan.
1.3 Bertindak jujur dan tidak memihak dalam memberikan pendapat dan pernyataansecara
objektip dan dilandasi kebenaran.

2. Anggota HATTI wajib bertindak secara profesional menjalankan tugasnya dengan :


2.1 Mengutamakan keselamatan umum diatas kepentingan pribadi maupun kepentingan
penerima jasa profesi.
2.2 Bekerja dengan rajin dan tekun dan penuh perhatian dalam menjalankan tugas yang
dipercayakan kepadanya dan bertanggung jawab atas hasil kerja profesionalnya.
2.3 Memberikan jasa layanan profesionalnya dalam bidang yang (benar-
benar) dikuasainya.
2.4 Membangun reputasi profesi hanya atas dasar hasil kerjanya dan tidak bersaing secara
tidak sehat dalam memberikan jasa layanannya.
2.5 Mengembangkan keahlian profesinya secara terus menerus selama karirnya
dan memberi kesempatan kepada rekan seprofesi untuk mengembangkan
keahlian masing-masing.

tentu saja dalam semua kode etik ada wilayah-wilayah samar yang sebetulnya telah kita
langgar namun dengan secara tidak sadar, entah karena wilayah etika memang selalu
seperti itu, saya juga tidak memahami betul.

kemudian setelah dua point diatas yang membahas kode etik HATTI, kemudian ada lagi
yang namanya Pedoman Berperilaku, yaitu sebagai berikut :

PEDOMANAN PRILAKU PROFESIONAL


Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia
Dalam menjalankan tugas profesinya, anggota HATTI senantiasa :
1. Bertindak secara profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan
layanan profesi kepada penerima jasa profesi Geoteknik. Jika terjadi konflik
antara keselamatan umum dengan kepentingan penerima jasa profesi dan atau
kepentingan pribadi, maka keselamatan umum wajib didahulukan.
2. Melakukan pekerjaan berlandaskan kode etik HATTI dan selalu berusaha
memberi layanan profesi yang baik.
3. Bekerja dengan rajin, teliti dan penuh tanggung jawab.
4. Jujur mengenai keahlian dan kemampuannya serta tidak menerima pekerjaan
diluar kemampuan dan keahliannya.
5. Dalam menghadapi pekerjaan yang kurang dikuasainya, akan selalu bekerja
sama dengan rekan lain yang lebih menguasai dan membagikan imbalan yang sesuai.
6. Menjauhkan diri dari tindakan yang bersifat propaganda mengenai diri sendiri.
7. Menjunjung tinggi asas penghargaan terhadap keahlian orang lain. Dalam hal hasil kerja
tersebut dapat membahayakan keselamatan umum maka wajib memberitahukan kepada
pihak yang terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam HATTI.
8. Menghindari persaingan yang tidak sehat dan tidak wajar dengan rekan profesinya.
9. Berusaha secara terus menerus mengembangkan keahlian dan pengetahuan profesinya
serta memberi kesempatan untuk perkembangan keahlian rekan-rekan seprofesi yang
bekerja dibawahnya.
10. Melindungi profesi terhadap penilaian dan atau penggunaaan yang salah; baik
secara perseorangan maupun bersama-sama rekan-rekan seprofesi.

11. KODE ETIK IKATAN ARSITEK INDONESIA (IAI)

KODE ETIK IAI :

1. Dalam menunaikan tugas profesional yang dipercayakan kepadanya, seorang arsitek


bertanggung kepada diri sendiri dan mitra kerja, profesi dan ilmu pengetahuan,
masyarakat dan umat manusia serta bangsa dan negara, sebagai pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

2. Dalam menunaikan tugas, seorang arsitek membaktikan seluruh kemampuan,


ketrampilan, pengetahuan dan perasaan yang dimilikinya di dalam proses pembangunan
demi kesejahteraan umat manusia lahir dan bathin, dengan tetap menjaga kemandirian
berpikir dan kebebasan bersikap.

3. Seorang arsitek harus menempatkan diri, menata pikiran dan hasil karyanya, bukan
sebagai tujuan melainkan sarana yang digunakan secara maksimal dalam mencapai tujuan
kemanusiaan dengan berupaya hemat sumber daya serta menghindar dampak negatif.

4. Atas dasar kepercayaan atas keutuhan integritas, keahlian, kujujuran, kearifan dan rasa
sosial yang dilimpahkan kepadanya, maka seorang arsitek mendahulukan tanggung jawab
dan kewajiban dari pada hak dan kepentingan diri sendiri.

5. Tanpa mengurangi hak dan kepentingan pemberi tugas, seorang arsitek berusaha
memahami dan memperjuangkan kepentingan umat manusia dan masyarakat pemakai,
sekalipun pihak ini bukan pemberi imbalan jasa secara langsung.
6. Arsitek sebagai budayawan harus berupaya mengangkat nilai-nilai sosial budaya melalui
karyanya dan tidak semata-mata menggunakan pendekatan teknis.

7. Pada tahap manapun dalam proses pembangunan, arsitek harus menunaikan tugasnya
secara bijak dan konsisten.

12.KODE ETIK PROFESI APEI(Asosiasi Profesionalis Elektrikal - Mekanikal Indonesia)


KODE ETIK APEI :

1. Profesionalis mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan umum dalam


tugas profesinya.

2. Profesionalis memberikan pelayanan hanya dalam bidang kompetensinya.

3. Profesionalis setiap mengeluarkan pernyataan publik dan memberikan informasi harus


objektif dan terpercaya.

4. Profesionalis bertindak sebagai orang yang dapat diandalkan dan terpercaya dengan
memberikan pelayanan terbaik dan bersaing secara jujur sesama sejawat.

5. Profesionalis menghindari tindakan-tindakan yang tidak terpuji dalam segala bentuk dan
menghindari konflik kepentingan.

6. Profesionalis melanjutkan perkembangan pengetahuan dan keilmuan


disepanjang kariernya.

7. Profeionalis berperilaku secara terhormat dan menghargai pekerjaan sejawat.

13. KODE ETIK IKATAN SURVEYOR INDONESIA(ISI)

Menyadari bahwa profesi Surveyor Indonesia adalah profesi perintis pembangunan, maka
Surveyor Indonesia perlu membekali dirinya dengan cita-cita luhur dalam mengemban
profesi :

Bahwasanya HATI NURANI, yaitu perpaduan kejujuran, keadilan, dan santun merupakan
falsafah moral yang dalam kanan kepentingan timbal balik antar manusia, seyogyanya
menjadi pokok-pokok yang melandasi etik; maka para Surveyor Indonesia :

KODE ETIK ISI :

1. Wajib menjunjung tinggi Falsafah dan UUD negara ;

2. Harus memiliki kesadaran integritas Nasional ;

3. Setiap saat, dalam kedudukan apapun hendaknya berperilaku terpuji, sehingga dengan
demikian menjunjung kehormatan profesi surveyor indonesia ;

4. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang data dan informasi yang ia sajikan ;
5. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan tenaga, yang ia
pergunakan dalam pengumpulan data informasi, dalam pengolahan serta penyajiannya ;

6. Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang metoda, sarana dan tenaga, yang ia
pergunakan dalam menilai kegiatan pengumpulan data / informasi, pengolahan dan
penyajiannya ;

7. Hendaknya berusaha memperkokoh profesi surveyor dengan :

o Mencapai prestasi optimum dengan mengarahkan kecakapan dan ketrampilannya ;

o Pertukaran informasi dan pengalaman dengan orang-orang yang berminat akan survey dan
pemetaan serta para pemakai jasa survey dan pemetaan, dengan profesi-profesi lain,
dengan para mahasiswa dan umum ;

o Berusaha untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan yang bekerja di bawah
pengawasannya untuk memperoleh kemajuan dan pengembangan ;

o Memberikan imbalan penghargaan yang wajar sesuai prestasi kepada para karyawan yang
bekerja dibawah pengawasannya ;

8. Hendaknya mawas diri dengan :

o Hanya menerima penugasan yang ia tahu orang-orangnya mampu melaksanakan, didasari


oleh pendidikan, latihan dan pengalaman ;

o Mengerahkan para ahli dan spesialis bila dipandang perlu, agar dengan demikian pemberi
tugas dapat dilayani dengan sebaik mungkin ;

o Bersedia menerima saran / kritik ;

o Mengakui / menghargai pemilikan serta kepentingan dan hak-hak orang lain ;

9. Tidak akan bersaing secara curang dengan siapapun dalam profesi ini dengan :

o Mengiklankan diri secara tidak hormat ;

o Menyalahgunakan jabatannya atau jabatan orang lain untuk memperoleh keuntungan ;

o Mencela orang lain terutama yang seprofesi ;

o Melakukan penekanan atau mempengaruhi secara tidak patut, atau meminta karunia
dengan menjanjikan/memberikan imbalan uang atau bentuk lain ;

10. Hendaknya memberikan penghargaan yang layak terhadap orang lain dan/atau
perusahaan atas sumbangan profesionalnya.

14. KODE ETIK ASOSIASI SUMBER DAYA MANUSIA KONSTRUKSI INDONESIA


(ASDAMKINDO)
KODE ETIK ASDAMKINDO (Panca Etika) :

Panca Etika ASDAMKINDO merupakan nilai-nilai luhur Etika yang harus dimiliki dan
diimplementaiskan menjadi kultur anggota ASDAMKINDO dalam menjalankan profesinya
selaku SDM Konstruksi dan Anggota ASDAMKINDO.

1. ASDAMKINDO menjunjung tinggi SDM Konstruksi yang bertanggung jawab dan


profesional.

2. ASDAMKINDO sebantiasa mendorong dan berusaha meningkatkan pengetahuan


profesional yang produktif dan mempunyai daya saing.

3. ASDAMKINDO menjunjung tinggi perilaku dan moralitas luhur yang berlandaskan pada
nilai-nilai agama, hukum, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. ASDAMKINDO menjaga dan menjunjung tinggi kehormatan dan reputasi profesi dengan
bekerja secara sungguh-sungguh, konsekuen dan memegang integritas serta martabat
profesinya

5. ASDAMKINDO senantiasa berupaya meningkatkan dan mengembangkan kompetensi


profesionalnya dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya kepada profesinya.

15. KODE ETIK PERHIMPUNAN TENAGA AHLI DAN TERAMPIL INDONESIA (PERTATI)

KODE ETIK PERTATI :

1. Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata


Lingkungan menyadari sedalam – dalamnya tanggung jawab terhadap keluhuran profesi.

2. Kami profesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata Lingkungan


menjunjung tinggi keluhuran profesi,akan selalu bertindak professional dalam bekerja dan
berkarya.

3. Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata


Lingkungan akan mengutamakan kebenaran/kejujuran dan kemandirian ilmiah dan
tehnologi dalam berfikir,bertindak,dan melaksanakan pekerjaan.

4. Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata


Lingkungan berkewajiban untuk mengembangkan serta meningkatkan keterampilan dan
keahlian seiring dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi
Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata Lingkungan.

5. Kami yang berprofesi dibidang Mekanikal,Elektrikal,Sipil,Arsitektural,dan Tata


Lingkungan berjanji untuk mematuhi,menghayati,dan mengamalkan kode etik ini.Maka
dengan penuh tanggung jawab,kami menggabungkan diri kedalam Perhimpunan Tenaga
Ahli dan Terampil Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai