SISTEM DIGITAL
Dosen Pengampu : Reni Rahmadewi, S.T, M.T.
Penyusun :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan
Laporan Praktikum Biologi ini. Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah
sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya
laporan ini, diantaranya:
1. Ibu Reni Rahmawati S.T.,M.T selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Digital.
2. Asisten Labolatorium , akang Yesaya Thomas yang membimbing kami
selama praktikum.
3. Orang tua, kerabat, sahabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, kami selaku tim penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan
saran yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Kami
berharap semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.
Karawang, 21 Desember
2019
Tim penyusun
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................3
Bab 1 : Rangkaian Logika
1.1 Tujuan..............................................................................................4
1.2 Dasar Teori......................................................................................4
1.3 Hasil Percobaan.............................................................................12
1.4 Analisa...........................................................................................30
1.5 Kesimpulan....................................................................................33
Bab 2 : Flip Flop
2.1 Tujuan............................................................................................34
2.2 Dasar Teori....................................................................................34
2.3 Hasil Percobaan.............................................................................39
2.4 Analisa...........................................................................................45
2.5 Kesimpulan....................................................................................46
Bab 3 : Register
3.1 Tujuan............................................................................................47
3.2 Dasar Teori....................................................................................47
3.3 Hasil Percobaan.............................................................................56
3.4 Analisa...........................................................................................69
3.5 Kesimpulan....................................................................................70
Bab 4 : Pencacah
4.1 Tujuan............................................................................................71
4.2 Dasar Teori....................................................................................71
4.3 Hasil Percobaan.............................................................................72
4.4 Analisa...........................................................................................75
4.5 Kesimpulan....................................................................................76
4
BAB I
GERBANG LOGIKA
1.1 Tujuan
Praktikan mengenal dan memahami gerbang-gerbang logika pada sistem
digital beserta prinsip kerja masing-masing gerbang logika tersebut.
boolean hanya memiliki dua logika yaitu ‘0’ dan ‘1’ . pada aljabar boolean tidak
ada logika pecahan, desimal, logaritmik, akar, dan lain sebagainya. Pada aljabar
boolean pun hanya terdapat tiga operasi dasar yaitu AND, OR dan NOT. Ketiga
operasi tersebut disebut operasi logika . ketiga operasi tersebut dapat diperoleh
melalui rangkaian digital atau gerbang logika yang dapat dibentuk dari dioda,
transistor danresistor.
1.2.2 TabelKebenaran
Tabel kebenaran terdiri dari urutan kemeungkinan level logika masukan
dan level logika keluaran. Tabel kebenaran digunakan untuk menunjukkan
bagaimana level logika keluaran pada rangkaian logika dipengaruhi oleh level
logika masukan pada rangkaian logika.Tabel kebenaran memuat semua kombinasi
level logika masukan pada rangkaian logika. Gambar 2.1 memperlihatkan blok
rancangan rangkaian logika dengan beberapa masukan dankeluaran.
Gambar 1.1 Bagan sistem a)2 masukan b)3 masukan dan c)4 masukan
contoh tabel kebenaran untuk masing-masing bagan rangkaian logika dapat kita
lihat pada tabel 1.2, tabel 1.3, dan tabel 1.4
6
Tabel 1.3 contoh tabel kebenaran 3 masukan (A, B dan C) dan 1 keluaran(Y)
7
Tabel 1.4 contoh tabel kebenaran 4 masukan (A, B ,C dan D) dan 1 keluaran(Y)
Jumlah baris dalam tabel kebenaran didasarkan pada jumlah kombinasi dari
masukan atau diketahui dengan persamaan 2N(N adalah jumlah masukan).
Rancangan rangkaian logika yang memiliki 2 buah masukan maka jumlah baris
Pada tabel 2.2 diperlihatkan contoh tabel kebenaran dengan dua masukan yaitu A
dan B, dan sebuah keluaran, yaitu Y. Pada tabel tersebut dimisalkan level logika
keluaran Y akan berlogika ‘1’ ketika logika level logika masukan A berlogika ‘0’
dan level masukan B berlogika ‘1’ . atau level logika keluaran akan berlogika ‘1’
ketika logika level logika masukan A dan level logika masukan B berlogika ‘1’.
Pada tabel 2.4 diperlihatkan contoh tabel kebenaran dengan empat masukan, yaitu
A, B,C dan D, dan sebuah keluaran, yaitu Y. Pada tabel tersebut dimisalkan level
logika keluaran Y akan berlogika ‘1’ ketika logika level logika masukan D saja
yang berlogika ‘1’. Atau level logika keluaran berlogika ‘1’ ketika logika level
logika masukan A dan level logika masukan D saja yang berlogika‘1’ .Atau level
logika keluaran Y akan berlogika‘1’ ketika logika level logika masukan A,C dan
D saj yang berlogika‘1’.Atau level logika keluaran Y akan berlogika ‘1’ ketika
logika level logika masukan A, B, C dan D berlogika‘1’.
Jika kita masukan logika A dan B maka akan diperoleh hasil seperti berikut ini:
Dimisalkan: A = 0 dan B = 0, maka logika Y → 0.0 =0
Permisalan diatas dapat dibuat suatu tabel logika kebenaran seperti pada tabel 1.5
Jika kita ilustrasikan masukan dan keluaran gerbang logika AND dalam diagram
waktu maka akan diperoleh hasil seperti gambar 1.3
Pada saat t0, logika masukan A dan B berlogika ‘0’ sehingga Y akan
10
menghasilkan ‘0’.
Pada saat t1, keluaran Y masih berlogika ‘0’ karena salah satu masukan masih
berlogika ‘0’ yaitu masukan A.
Pada saat t2, masukan A dan B berlogika ‘1’ sehingga keluaran Y menghasilkan
‘1’.
Pada saat t3, keluaran Y kembali berlogika ‘0’ karena masukan B berlogika ‘0’.
Keluaran Y tetap berlogika ‘0’ hingga akan memasuki t6 karena masukan A dan B
pada t4 berlogika ‘0’ dan pada saat t5 masukan A dan B berlogika ‘0’ dan ‘1’.
Pada saat t6. Masukan A dan B kembali berlogika ‘1’ sehingga keluaran Y
menghasilkan ‘1’.
Pada saat t7, keluaran Y kembali berlogika ‘0’ karena masukan B berlogika ‘0’.
Pada saat t8, keluaran Y tetap berlogika ‘0’ karena kondisi masukan dan masukan
B berlogika ‘0’.
Gambar 1.4 Simbol Gerbang logika AND 3 masukan a)simbol standart, b)simbol
IEEE
Untuk simbol gerbang logika AND dengan tiga masukan dan persamaannya serta
tabel kebenaran dapat dilihat pada gambar 1.4 dan tabel 1. 6
Gerbang logika AND dapat kita jumpai pada IC TTL 7408, 7411, dan 7421
seperti ditampilkan pada gambar 1.5.
Gambar 1.5 IC TTL gerbang logika AND a)7408 b)7411 dan c)7421
12
1.3.1 PercobaanPertama
Tabel Pengujian 1A
13
A F
0 1
1 0
Percobaan 1B
1. Input ( 2 buah )
2. OR ( 1 buah )
3. Output ( 1 buah )
Tabel percobaan 1B
A B F
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Percobaan 1C
1. Input ( 2 buah )
2. AND ( 1 buah )
3. Output ( 1 buah )
Percobaan 1D
1. Input ( 2 buah )
2. NAND ( 1 buah )
3. Output ( 1 buah )
Percobaan 1E
1. Input ( 2 buah )
2. XOR ( 1 buah )
3. Output ( 1 buah )
Tabel Pengujian 2A
A B C F
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
19
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
Percobaan 2B
1. Input ( 3 buah )
2. Gerbang AND ( 1 buah )
3. Output ( 1 buah )
Tabel percobaan 2B
A B C F
0 0 0 0
0 0 1 0
20
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1
21
Percobaan 2C
1. Input ( 3 buah )
3. Output ( 1 buah )
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 0
Percobaan 2D
1. Input ( 3 buah )
2. NOR ( 1 buah )
3. Output ( 1 buah )
Tabel percobaan 2D
A B C F
0 0 0 1
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 0
Percobaan 3A
1. Input ( 4 buah )
2. OR ( 1 buah )
3. Output ( 1 buah )
24
Tabel Pengujian 3A
A B C D F
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 1
0 0 1 1 1
0 1 0 0 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 1
1 0 1 0 1
1 0 1 1 1
25
1 1 0 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1
26
Percobaan 3B
1. Input ( 4 buah )
2. AND ( 1 buah )
3. Output ( 1 buah )
Percobaan 3C
1. Input ( 4 buah )
2. NAND ( 1 buah )
3. Output ( 1 buah )
Percobaan 3D
1. Input ( 4 buah )
2. NOR ( 1 buah )
3. Output ( 1 buah )
Tabel percobaan 3D
A B C D F
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
1.4 Analisa
1.4.1 Percobaan Pertama
Percobaan 1A
Pada percobaan 1A menggunakan 3 komponen yaitu 1 input, 1
gerbang NOT, dan 1 output. Pada percobaan tersebut pengamat
mendapatkan hasil yaitu ketika swtich pada posisi off (bernilai 0) LED
menyala (bernilai 1) dan pada saat switch di posisi on (bernilai 1)
LED menjadi off (bernilai 0). Pengamat mendapat analisa bahwa
gerbang NOT memiliki sitem kerja sebagai pembalik input (reverse
input) yaitu ketika NOT diberi nilai input 1 maka output akan dibalik
menjadi 0 dan input 0 akan di ubah outputnya menjadi 1.
Percobaan 1B
Percobaan 1C
Pada percobaan 1C pengamat menggunakan gerbang logika AND 2
inputan untuk percobaan selanjutnya. Hasil percobaan ini didapat bahwa gerbang
AND harus mendapatkan input bernilai 1 pada kedua inputanya untuk
mendapatkan nilai 1 pada outputnya, hal ini dikarenakan gerbang AND
menggunakan prinsip perkalian yang berbeda dengan percobaan sebelumnya yang
menggunakan gerbang OR dengan prinsip penjumlahan.
Percobaan 1D
Percobaan 1E
Pada percobaan 1E adalah gerbang XOR yaitu penggabungan dari 3 buah gerbang
logika AND, OR, dan NOT. Karena gerbang XOR merupakan penggabungan dari
3 jenis gerbang logika maka gerbang hanya akan mengeluarkan nilai input
1(High) jika hanya salah satunya diberi nilai 1 dan akan bernilai 0 jika kedua
input nya bernilai sama seperti 11 atau 00.
Pada percobaan kedua rangkaian yang digunakan serupa dengan rangkaian yang
telah dibahas pada percobaan pertama yaitu AND, OR, NOT, namun yang
membedakan hanyalah jumlah input nya yaitu bejumlah 3 inputan dan tetap
menggunakan 1 outputan. Perbedaan pada percobaan kedua dan pertama adalah
adanya penambahan gerbang logika NOR 3 input yang prinsip kerja nya sama
dengan NOR 2 input yaitu menggunakan penjumlahaan.
33
Percobaan Ketiga
1.5 Kesimpulan
Dari seluruh praktikum yang telah dilakukan pengamat dapat
mengambil kesimpulan bahwa rankaian logika hanya menggunakan dua
jenis digit sebagai inputan yaitu 1 dan 0. Seluruh rangakaian logika yang di
amati memiliki prinsip kerja yang mirip yaitu menggunakan penjumlahan,
perkalian, atau pembalik (inverse). Dari keseluruh percobaan yang telah di
lakukan perbedaan yang paling terlihat hanyalah penggunaan jumlah input
yang berbeda di tiap percobaan, lain dari itu sistem kerja gerbang logika
tetap sama.
34
BAB 2
FLIP-FLOP
2.1 Tujuan
Praktikan mengenal dan memahami macam-macam Flip-Flop (FF) dan cara
kerjanya, yaitu FF SR, FF D dan FF JK.
Secara umum, sebuah FF memiliki beberapa buah masukan dan dua buah
keluaran yaitu Ǫ dan Ǭ . Logika kedua keluaran FF tersebut saling berlawanan.
Keluaran Ǫ adalah keluaran FF secara, normal sedangkan Ǭ adalah inversi dari
keluaran normal FF (Q). FF terdapat dua kemungkinan keadaan (state), yaitu SET
dan RESET. SET adalah ketika nilai logika Ǫ adala ‘1’ (High). Dan RESET
adalah keadaan ketika nilai logika Ǫ adalah ‘0’ (Low). Selain menghasilkan
kondisi SET dan RESET, FF juga memiliki fungsi untuk menyimpan data
sehingga FF disebut juga Latch.
35
2.2.1 CLOCK
Clock berfungsi sebagai sinyal untuk mengatur kapan suatu sistem
digital bekerja. Sinyal clock yang digunakan adalah sinyal pulsa yang
memiliki nilai ‘0’ dan ‘1’. Keluaran sistem digital digerakkan saat transisi
perubahan nilai logika dari sinyal clock. Pada sinyal clock terdapat dua
transisi, yaitu transisi positif dan transisi negative. Transisi positif terjadi
ketika sinyal clock berubah dari ‘0’ menjadi ‘1’ dan transisi negatif terjadi
ketika sinyal clock berubah dari ‘1’ menuju ‘0’ seperti yang ditunjukkan
pada gambar 2.2
S R Ǫn Ǭn Keterangan
0 0 1 1 Invalid
0 1 1 0 Set
1 0 0 1 Reset
1 1 Ǫn-1 Ǭn-1 Menahan
S R Ǫn Ǭn Keterangan
0 0 Ǫn-1 Ǭn-1 Menahan
0 1 0 1 Reset
1 0 1 0 Set
1 1 0 0 Invalid
2.2.3 FLIP-FLOP D
Adanya kondisi invalid atau kondisi yang tidak boleh terjadi pada FF
yang memiliki dua keluaran yang saling berlawanan. Pada FF D kondisi
invalid dapat dihindari, karena FF D dapat dibangun dari FFSR dengan
menambahkan sebuah gerbang NOT pada bagian masukan FF SR. Masukan
R diperoleh dari hasil pembalikan masukan s, sehingga masukan pada FF D
hanya satu buah yaitu masukan D dengan keluaran Ǫ dan Ǭ.
Kondisi yang dapat terjadi pada FF D adalah kondisi SET dan
RESET, sedangkan kondisi menahan data hanya terjadi saat logika clock
tidak aktif. Kemungkinan perubahan data dapat dilihat pada tabel 2.3.
2.2.4 FLIP-FLOP JK
FF JK merupakan FF yang memiliki dua buah masukan, yaitu J dan K
dan dua buah keluaran, yaitu Ǫ dan Ǭ Pada FF JK terdapat empat kondisi
seperti halnya pada FF SR. Namun, pada FF SR dengan menambahkan dua
gerbang logika NAND sebagai pengontrol kondisi masukan agar tidak
terjadi kondisi invalid pada FF SR. Kemungkinan logika Ǫ dan Ǭ pada
rangkaian FF JK di atas dapat disusun seperti pada Tabel 2.2.
0 1 0 Reset : Ǫ = 0
1 0 1 Set : Ǫ = 1
1 1 Toogle Berubah Kondisi
Tabel kebenaran untuk FF JK dengan sinyal clock aktif High dan FF JK dengan
sinyal clock aktif High dapat dilihat berturut-turut pada tabel 2.5 dan 2.6.
2.2.5 FLIP-FLOP T
Flip-Flop T merupakan sebuah FF yang memiliki sebuah masukan,
yaitu T dan dua buah keluaran, yaitu Ǫ dan Ǭ. FF T dapat dibangun dari
Flip-Flop JK dengan cara menggabungkan masukan J dan K sehingga hanya
akan diperoleh kondisi menahan (hold) atau toggle.
1 1 1 1 1
1 0 0 Nc Nc
1 0 1 1 0
Ck D F1 F2
0 1 0 1
0 0 0 1
1 0 0 1
1 0 0 1
0 0 0 1
0 1 0 1
1 1 1 0
0 0 0 1
0 1 0 1
2.4.2 Percobaan 2
Pada percobaan kedua ditambahkan fungsi Latch pada inputan FF.
perbedaan pada FF SR dan FF SR dengan Latch adalah penambahan 2
gerbang NAND pada input FF sebagai penahan agar output tidak berubah
setelah diberi input dan menunggu inputan selanjutnya, proses ini dapar
dilihat pada gambar 2.3.5. pada saat S1,CR0, dan R0 maka Q0. Pada saat
S1,Q1, dan R0 maka Q1, karena adanya fungsi Latch ketika S0, QR1, dan
R0 maka Q akan tertahan dengan nilai sebelumnya yaitu 1. Ketika S0,QR1,
45
dan R1 maka Q menjadi 0 dan ketika S0,QR1 dan R0 maka Q akan tertahan
pada nilai sebelum nya yaitu 0.
2.4.3 Percobaan 3
Pada percobaan ketiga rangkaian yang di gunakan adalah Flip-Flop D
menggunakan komponen IC 7474. Pada rankaian kali ini Flip-Flop D
memiliki karakteristik yang mirip dengan gerbang AND namun bekerja
dengan cara yang berbeda. Pada saat D0 dan QR1 maka Q0, saat D dan QR
berniali 1 (High) maka Q bernilai 1., namun pada saat D1 dan QR0 maka Q
akan tertahan pada nilai sebelum nya yaitu 1 dan nilai Q tidak akan berubah
meskipun D berniali 0 karena QR berniali 0. Pada saat D0 dan QR1 maka
Q0. Nilai Q akan mengikuti nilai D apa bila QR pada posisi High dan akan
tertahan pada nilai sebelumnya ketika QR0.
2.4.4 Percobaan 4
Pada percobaan keempat yaitu percobaan JK FF dengan Clock
menggunakan 3 inputan dan 2 outputan. Pada dasar nya rangkaian JK FF
mirip dengan FF SR namun yang membedakan adalah penambahan gerbang
AND pada rangkaian yang mencegah terjadinya input Invalid yang terjadi
pada FF SR. Berdasarkan tabel 2.4 ketika input J dan K bernilai 0 maka
output akan Q akan meneruskan input sebelumnya pada percobaan kali ini
adalah 0. Dengan demikian tabel hasil pengujian 2.3.4 sesuai dengan
ketetapan pada tabel kebenaran JK FF.
2.5 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan pada bab ini pengamat dapat
mengambil kesimpulan bahwa rangkaian Flip-Flop adalah rangkaian elektronika
yang berfungsi seperti saklar otomatis yang membalikan nilai output dari inputan
secara konitu atau terus menerus. Flip-Flop memer lukan input data berupa
bilangan binary yaitu 1 dan 0. Pada bab ini pengamat menganalisa bahwa dari
berbagai jenis Flip-flop yang dibahas, semua memiliki fungsi yang sama namun
cara kerja dan karakteristik yang berbeda.
46
BAB 3
REGISTER
1.1 Tujuan
74LS174)
b. Register Serial In Serial Out (SISO), (Contoh: IC TTL 74LS91)
c. Register Serial In Parallel Out ( SIPO), (Contoh: IC TTL 74LS164)
d. Register Parallel In Serial Out ( PISO ), (Contoh: IC TTL 74LS165
Xn …. X1 X0
Parallel Out
Serial
Xn …. X1 X0
In (Shiif)
Serial In
Xn …. X1 X0
Keluaran data
Masukan
Data SET SET SET SET
DQ DQ DQ DQ
CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q
Clock
52
Keluar
SET SET SET SET an
DQ DQ DQ DQ
Data
Q Q Q Q
3 0 0 0 1 1
4 0 0 0 0 0
Contoh IC Register PISO adalah 74165 dengan 8 masukan / bit paralel dan
masukan serial SER, sehingga data Register bisa diisikan paralel atau serial pada
FF-D yang diatur melalui masukan shift/load; yaitu apabila tinggi (1), maka data
diberikan pada masukan serial SER dan bit data digeser saat transisi naik dari
Clock dengan syarat masukan CLK INH berlogika 0 (jika masukan CLK INH
berlogika 1, maka tidak akan pernah terjadi adanya pulsa Clock), sedangkan
apabila masukan shift/load berlogika rendah (0), maka
data paralel diisikan pada Register melalui masukan A sampai
H, yang tidak memerlukan pulsa Clock dan masukan
1
16
2
15
3
14
4
13
74165
5
12
6
11
7
10
1.3.1 Percobaan 1
Gambar 3.1
Gambar 3.1 merupakan Rangkain register serial in pararel out
menggunakan Flip-Flop D dngan sinyal clock 1 Hz
B. Compilation rangkaian
56
Gambar 3.2
Gambar 3.2 hasil compilation Rangkain register serial in pararel
out menggunakan Flip-Flop D dengan sinyal clock 1 Hz.
Compilation berfungsi untuk mengecek rangkain tersebut benar
atau salah.
C. Pin planner
Gambar 3.3
Gambar 3.3 pin planner digunakan untuk menkonsfigurasi pin yg
akan digunakan pada altera.
Gambar 3.4
Sebelum mensimulasikan harus dibuat dulu waveforms yg disebut
sebagai tes vektor untuk membangkitkan sinyal-sinyal input dan
menentukan sinyal ouput dan mencek bahwa rangkain itu benar.
Gamabar 3.4 merupakan simulasi rangkain register in pararel out
menggunakan flip-plop D tampilan diagram waktu dengan
masukan sesuai di modul.
Gambar 3.5
Setelah mendapatkan bahwa rangkaian yang didesain sudah benar secara
funsional, user harus melakukan timing simulation untuk melihat
bagaimana rangkaian kerja tersebut ketika diimplementasikan secara
nyata. Gambar 3.5 merupakan cara kerja rangkaian register serial in
pararel out menggunakan Flip-Flop D dengan sinyal clock 1 Hz.
F. G
a
m
ba
r
58
1.3.2 Percobaan 2
Gambar 3.7
Gambar 3.7 Merupakan Rangkain register serial in pararel out
menggunakan blok IC 74166 dngan sinyal clock 1 Hz
B. Compilation rangkaian
Gambar 3.8
Gambar 3.2 hasil compilation Rangkain register serial in pararel
59
Gambar 3.9
Pin planner digunakan mengkonfigurasi pin yg akan digunakan.
kita menkonfigurasi sesuai yg tertera dimodul.
D. Rangkaian di atas dengan data masukan.
Gambar 3.10
Sebelum mensimulasikan harus dibuat dulu waveforms yg disebut
sebagai tes vektor untuk membangkitkan sinyal-sinyal input dan
menentukan sinyal ouput dan mencek bahwa rangkain itu benar.
Gambar 3.10 merupakan simulasi rangkain register in pararel out
60
Gambar 3.11
Setelah mendapatkan bahwa rangkaian yang didesain sudah benar secara
funsional, user harus melakukan timing simulation untuk melihat
bagaimana rangkaian kerja tersebut ketika diimplementasikan secara
nyata. Gambar 3.11 merupakan cara kerja rangkaian register serial in
pararel out menggunakan IC 74166 dengan sinyal clock 1 Hz.
1.3.3 Percobaan 3
Gambar 3.12
Gambar 3.12 adalah Rangkain register serial in pararel out
menggunakan blok IC 74166 dngan sinyal clock 1 Hz yang
ditambahkan IC 74164
B. Compilation rangkaian
Gambar 3.13
Compilation berfungsi untuk mencek rangkaian. Gambar 3.13
memperlihatkan bahwa rangkaian sudah benar yg terlihat karena
ada bacaan sucsesful.
C. Pin planner
62
Gambar 3.14
Gambar 3.14 kita menkonfigurasi pin planner masukan sesuai
dengan di modul dan setelah itu kita melakukan kompilasi.
Gambar 3.15
Gambar 3.16
Setelah mendapatkan bahwa rangkaian yang didesain sudah benar secara
fungsional, user harus melakukan timing simulation untuk melihat
bagaimana rangkaian kerja tersebut ketika diimplementasikan secara
nyata. Gambar 3.16 merupakan cara kerja rangkaian register serial in
pararel out menggunakan IC 74166 yang ditambah IC 74164
dengan sinyal clock 1 Hz.
64
1.3.4 Percobaan 4
Gambar 3.17
Gambar 3.17 adalah Rangkain register serial in pararel out
menggunakan blok IC 74174
B. Compilation rangkaian
Gambar 3.18
Gambar 3.18 hasil compilation rangkaian register serial in out
menggunakan blok IC 74174
65
C. Pin planner
Gambar 3.19
Pin planner masukan dan keluaran rangkaian di atas mengunakan
pin planner sesuai modul yaitu Pin A-F SW[0]- SW[5], Pin CLR
SW[9], CP LPM_COUNTER, OUT1-OUT6 LEDR[0]-LEDR[5]
Gambar 3.20
Sebelum mensimulasikan harus dibuat dulu waveforms yg disebut
sebagai tes vektor untuk membangkitkan sinyal-sinyal input dan
menentukan sinyal ouput dan mencek bahwa rangkain itu benar.
Gambar 3.18 merupakan simulasi rangkain register in pararel out
menggunakan IC 74174
66
Gambar 3.21
Setelah mendapatkan bahwa rangkaian yang didesain sudah benar secara
funsional, user harus melakukan timing simulation untuk melihat
bagaimana rangkaian kerja tersebut ketika diimplementasikan secara
nyata. Gambar 3.19 merupakan cara kerja rangkaian register serial in
pararel out menggunakan IC 74174 dengan sinyal clock 1 Hz
67
dengan arahan pada modul praktikum. Setelah pin input dan pin output sudah di
konfigurasi maka yang di lakukan selanjutnya adalah mengcompile rangkaian
tersebut untuk memastikan apakah terjadi Error atau tidak. Setelah melakukan
Compile maka dilakukan proses Timing Simulation untuk melihat bagaimana
rangkaian berkerja sebelum di export ke ALTERA untuk melihat hasil
percobaan secara nyata.
3.5 kesimpulan
Kesimpulan yang pengamat dapat ambil dari serangkaian percobaan
yang telah dilakuan pada modul 3 adalah:
MODUL 4
PENCACAH
4.1 Tujuan
Pratikan dapat mengenal dan memahamiprinsip kerja rangkaian pencacah
serta pratikan dapat menggunakan rangkaian tersebut.
0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1
0 0 0 0 1 1
1 0 0 1 0 2
71
0 0 0 1 0 2
1 0 0 1 1 3
0 0 0 1 1 3
1 0 1 0 0 4
0 0 1 0 0 4
1 0 1 0 1 5
0 0 1 0 1 5
1 0 1 1 0 6
0 0 1 1 0 6
1 0 1 1 1 7
CP QD QC QB QA 7- SEGMENT
0 0 1 1 1 7
1 1 0 0 0 8
0 1 0 0 0 8
1 1 0 0 1 9
72
B. PERCOBAAN KEDUA
0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1
0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1
0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1
0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1
73
4.5 KESIMPULAN
Kesimpulan yang pengamat dapat ambil dari serangkaian percobaan yang
telah dilakuan pada modul 4 adalah sebagai berikut: