Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tri Yesi Fransiska

NIM : 142012018041

Alamat : Negerikaton, Pesawaran

Mata kuliah : Agama Islam Kemuhammadiyahan II (AIK II)

A. Akhlak tercela dimasyarakat


1. Syirik
Perbuatan syirik adalah perbuatan dosa besar dan tak terampuni. Karena ini adalah
perbuatannya para orang-orang kafir.

2. Ghibah
Ghibah menurut bahasa artinya pergunjingan. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud
dengan ghibah adalah menyebut atau memperkatakan perihal seseorang ketika seseorang
itu tidak hadir dan ia tidak menyukai atau membencinya, seandainya perkataan tersebut
sampai kepadanya.

3. Riya
Riya secara bahasa artinya menampakan atau memperlihatkan. Sedangkan menurut
istilah yang dimaksud dengan riya adalah menampakan atau memperlihatkan amal
perbuatan supaya mendapatkan pujian dari orang lain. Riya ini dapat disebut syirik
ashghar (syirik kecil), karena menunjukkan atau mencari sesuatu bukan kepada Allah
SWT.

4. Ujub
Yang dimaksud dengan ujub adalah perasan bangga yang berlebih-lebihan atas segala
kemampuan dan kekayaan yang dimilikinya serta merasa bahwa semua itu semata-mata
prestasi dari hasil kerja keras yang telah dilakukannya.

5. Namimah
Menurut bahasa namimah artinya adu domba. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud
dengan namimah adalah memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain dengan
tujuan merusak hubungan. Namimah dilarang karena akan merusak hubungan
persaudaraan. Kalau terjadi putusnya hubungan persaudaraan, maka akan menimbulkan
hal-hal yang bersifat negatif, baik yang langsung maupun tidak langsung terhadap sesama
manusia lainnya.
B. Akhlak terpuji dimasyarakat
1. Tawadhu’ atau Sopan Santun
Sifat tawadlu’ adalah perwujudan dari sifat ta’dhim. Demikian, orang yang bisa
menghormati orang lain pasti akan bertindak sopan santun kepadanya, tidak berbuat
sesuka hati, tidak semenah-menah, dan mampu memberikan hak orang lain dalam
berhubungan sosial.

2. Khusnudzan atau Berprasangka Baik


Berprasangka baik kepada orang lain sangatlah dianjurkan karena manusia tidak
mengetahui seberapa besar kebaikan orang tersebut di sisi Allah SWT, hanya Allah SWT
sendirilah yang mengetahuinya. Sifat berprasangka baik juga menumbuhkan dampak-
dampak positif kepada orang lain, misalnya menghindari sifat sombong, tidak mudah
menyalahkan orang lain, dan lain-lain.

3. Muhasabatun Nafsi atau Intropeksi Diri


Manusia adalah tempat salah dan lupa, tidak ada manusia sempurna tanpa melakukan
kesalahan. Tetapi sebaik-baik manusia yang berbuat salah adalah manusia yang bisa
mengevaluasi kesalahan dan berusaha memperbaikinya. Intropeksi diri sangat penting
untuk menyongsong masa depan ukhrowi dan duniawi, yaitu intropeksi diri atas dosa-
dosa dan mengevaluasi diri atas sebuah kegagalan.

4. Sakho’ atau Pemurah


Sifat pemurah adalah suka memberi adan berbagi atas apa yang dimiliki kepada orang
lain, baik jika diminta maupun tanpa diminta. Sifat ini memiliki banyak fadhilah dan
keutamaan sebagai orang yang ahli bershodaqoh.

5. Ikhlas
Ikhlas dalam bahasa diartikan sebagai tulus atau murni, yaitu melaksanakan setiap
aktivitas (baik aktivitas yang berhubungan dengan dunia maupun aktivitas yang
berhubungan dengan akhirat) semata-mata hanya untuk mendapatkan ridlo Allah SWT.
Sebagaimana pada doa iftitah dalam sholat yang sering kita baca :
َ‫اي َو َم َماتِ ْي هّٰلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬
َ َ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ ي‬
َ ‫اِ َّن‬
Artinya :
"Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah milik Allah Tuhan
semesta alam".

Anda mungkin juga menyukai