Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PASIEN

GANGGUAN JIWA DI RUMAH PADA PASIEN YANG

BEROBAT DI POLIKLINIK JIWA RUMAH SAKIT JIWA

OLEH :

MIRA FITRIANI S

G1B112079

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Peran keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa

Subpokok bahasan : Peran keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa di


rumah

Sasaran : Keluarga dan pasien yang mengalami gangguan jiwa di


Poliklinik Jiwa RSJ Jambi

Hari/Tanggal : Selasa / 20 Mei 2014

Waktu : 15 menit

Tempat : Poliklinik Jiwa RSJ Jambi

A. LATAR BELAKANG

Widodo (2003) menjelaskan bahwa kesehatan jiwa adalah


kemampuan individu menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, orang
lain, masyarakat dan lingkungan. Sehat jiwa sering disebut dengan
perwujudan keharmonisan fungsi jiwa dan kesanggupan menghadapi
masalah yang biasa terjadi. Keadaan sehat ataupun sakit dapat dinilai
dari efektifitas fungsi perilaku dalam hal prestai kerja, hubungan
interpesonal, dan penggunaan waktu senggang.
Sedangkan gangguan jiwa merupakan sindrom atau pola perilaku, atau
psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas
berkaitan dengan suatu gejala penderitaan atau gangguan didalam satu atau
lebih fungsi yang penting dari manusia. Sebagai tambahan, disimpulkan bahwa
disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku, psikologik atau biologik, dan
gangguan itu tidak semata-mata terletak didalam hubungan antara orang
dengan masyarakat.(Maramis, WF. 1998)
Namun banyak diantaranya tak lama kemudian akan dimasukkan lagi
ke rumah sakit karena mengalami kekambuhan. Keluarga adalah orang-
orang yang sangat dekat dengan pasien dan dianggap paling banyak tahu
kondisi pasien serta dianggap paling banyak memberi pengaruh pada
pasien. Sehingga keluarga sangat penting artinya dalam perawatan dan
penyembuhan pasien. Oleh karena itu sangat penting sekali bagi perawat
dan dokter untuk menyiapkan klien dan keluarga terutama bagaimana
perawatan klien ketika di rumah.

Dari data yang diperoleh saat melakukan observasi di poliklinik jiwa


RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten pada hari Selasa, 29 april 2013 terdapat
32 pasien yang melakukan kontrol rutin dan diantar oleh keluarganya serta
ikut mengasuh pasien dirumah dan saat dilakukan wawancara dengan 4
pasien beserta keluarga mereka menyatakan belum pernah mendapatkan
penyuluhan kesehatan terutama mengenai peran keluarga dalam perawatan
pasien gangguan jiwa di rumah.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Klien dan keluarga dengan masalah gangguan jiwa secara umum

seperti halusinasi, skizofrenia, waham, ilusi dan perilaku kekerasan.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit,


keluarga diharapkan mampu memahami peran keluarga dalam
perawatan pasien gangguan jiwa dan dapat merawat anggota
keluarganya yang mengalami gangguan jiwa dengan tepat.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 15 menit


diharapkan keluarga mampu :

a. Menjelaskan pengertian gangguan jiwa


b. Menyebutkan penyebab gangguan jiwa

c. Menyebutkan dampak gangguan jiwa

d. Menjelaskan peran keluarga dalam merawat pasien gangguan


jiwa di rumah.

D. PELAKSANAAN KEGIATAN

NO. KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU


1. Pembukaan  Mengucapkan  Membalas 2 menit
dan salam salam salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan
diri
 Menjelaskan  Mendengarkan
tujuan
 Apersepsi  Memberikan
respon

2. Penyampaian Menyampaikan Mendengarkan dan 10 menit


materi materi : memperhatikan
 Pengertian
gangguan jiwa
 Penyebab
gangguan jiwa
 Dampak
gangguan jiwa
 Peran keluarga
dalam merawat
pasien gangguan
jiwa di rumah
3. Penutup  Tanya jawab  Bertanya dan 3 menit
mendengarkan
 Evaluasi dan  Memperhatikan
Menyimpulkan
Materi
 Mengucapkan  Membalas
Salam salam

E. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

F. MEDIA

1. Power Point
2. Gambar

G. SETTING TEMPAT

1. Peserta (pasien dan keluarga) duduk di kursi tunggu

2. Panyaji duduk di depannya.

H. MATERI
(Terlampir)
I. EVALUASI

Menanyakan kepada pasien dan keluarga klien

1. Coba jelaskan pengertian gangguan jiwa !

2. Sebutkan penyebab gangguan jiwa !

3. Sebutkan dampak gangguan jiwa !

4. Jelaskan peran keluarga peran keluarga dalam merawat


pasien gangguan jiwa di rumah !
Lampiran 1

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Gangguan Jiwa

Merupakan sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang


yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas berkaitan
dengan suatu gejala penderitaan atau gangguan didalam satu atau
lebih fungsi yang penting dari manusia. Sebagai tambahan,
disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku,
psikologik atau biologik, dan gangguan itu tidak semata-mata terletak
didalam hubungan antara orang dengan masyarakat.(Maramis, WF.
1998).
Gangguan jiwa adalah gangguan dalam : cara berpikir
(cognitive), kemauan (volition),emosi (affective), tindakan
(psychomotor). Dari berbagai penelitian dapat dikatakan bahwa
gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak
normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan
mental (anindya, 2009).

Gangguan Jiwa adalah kondisi dimana proses fisiologik atau


mentalnya kurang berfungsi dengan baik sehingga
mengganggunya dalam fungsi sehari-hari. Gangguan ini sering
juga disebut sebagai gangguan psikiatri atau gangguan mental dan
dalam masyarakat umum kadang disebut sebagai gangguan saraf.

Gangguan jiwa yang dialami oleh seseorang bisa memiliki bermacam-


macam gejala, baik yang tampak jelas maupun yang hanya terdapat
dalam pikirannya. Mulai dari perilaku menghindar dari lingkungan, tidak
mau berhubungan/berbicara dengan orang lain dan tidak mau makan
hingga yang mengamuk dengan tanpa sebab yang jelas. Mulai dari yang
diam saja hingga yang berbicara dengan tidak jelas. Dan adapula yang
dapat diajak bicara hingga yang tidak perhatian sama sekali dengan
lingkungannya.
B. Penyebab Gangguan Jiwa

Gejala utama atau gejala yang menonjol pada gangguan jiwa


terdapat pada unsur kejiwaan, tetapi penyebab utamanya mungkin
di badan (somatogenik), di lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun
psikis (psikogenik), (Maramis, 1998).

Gangguan jiwa bukanlah suatu keadaan yang mudah untuk

ditentukan penyebabnya. Banyak faktor yang saling berkaitan yang dapat

menimbulkan gangguan jiwa pada seseorang. Faktor kejiwaan

(kepribadian), pola pikir dan kemampuan untuk mengatasi masalah,

adanya gangguan otak, adanya gangguan bicara, adanya kondisi salah

asuh, tidak diterima dimasyarakat, serta adanya masalah dan kegagalan

dalam kehidupan mungkin menjadi faktor-faktor yang dapat mnimbulkan

adanya gangguan jiwa. Faktor-faktor diatas tidaklah dapat berdiri sendiri;

tetapi dapat menjadi satu kesatuan yang secara bersama-sama

menimbulkan gangguan jiwa.

Karena banyak sekali faktor yang dapat mencetuskan gangguan jiwa;

maka petugas kesehatan kadangkala tidak dapat dengan mudah

menemukan penyebab dan mengatasi masalah yang dialami oleh pasien.

Disamping itu tenaga kesehatan sangat memerlukan sekali bantuan dari

keluarga dan masyarakat untuk mencapai keadaan sehat jiwa yang optimal

bagi pasien.

C. Dampak Gangguan Jiwa

Adanya gangguan jiwa pada seorang pasien dapat menimbulkan


berbagai kondisi antara lain :

1. Gangguan Aktivitas Hidup Sehari-hari

Adanya gangguan jiwa pada seseorang dapat mempengaruhi


kemampuan orang tersebut dalam melakukan kegiatan sehari-hari
seperti kemampuan untuk merawat diri : mandi, berpakaian,
merapikan rambut dan sebagainya; atau berkurangnya
kemampuan dan kemauan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya;
seperti tidak mau makan, minum, buang air (berak dan kencing)
serta diam dengan sedikit gerakan. Apabila kondisi ini dibiarkan
berlanjut; maka akhirnya dapat juga menimbulkan penyakit fisik
seperti kelaparan dan kurang gizi, sakit infeksi saluran pencernaan
dan pernafasan serta adanya penyakit kulit; atau timbul penyakit
yang lainnya.

2. Gangguan Hubungan Interpersonal

Disamping berkurangnya kemampuan pasien untuk memenuhi


kebutuhan hidupnya sehari-hari; seorang pasien gangguan jiwa
juga kadang mengalami penurunan kemampuan melakukan
hubungan (komunikasi) dengan orag lain. Pasien mungkin tidak
mau berbicara, tidak mau menapat orang lain atau menghindar
dan memberontak manakala didekati orang lain. Disamping itu
mungkin juag pasien tidak mau membicarakan dengan terang-
terangan apa yang difikirkannya.

3. Gangguan Peran/Sosial

Dengan adanya gangguan kemampuan melakukan aktivitas


sehari-hari dan berkurangnya kemampuan berhubungan
dengan orang lain; maka tentu saja berakibat pada
terganggunya peran dalam kehidupan; baik dalam pekerjaannya
sehari-hari, dalam kegiatan pendidikan, peran dalam keluarga
(sebagai ayah, ibu, anak) dan peran dalam kehidupan sosial
yang lebih luas (dalam masyarakat).

Berbagai keadaan yang timbul akibat gangguan jiwa akhirnya dapat


merugikan kepentingan keluarga, kelompok dan masyarakat;
sehingga peran serta aktif dari seluruh unsur masyarakat sangat
diperlukan dalam mengatasi gangguan jiwa.
D. Peran Keluarga dalam Merawat Pasien dengan Gangguan Jiwa
di Rumah

Keluarga adalah orang-orang yang sangat dekat dengan pasien


dan dianggap paling banyak tahu kondisi pasien serta dianggap
paling banyak memberi pengaruh pada pasien. Sehingga keluarga
sangat penting artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien.
Alasan utama pentingnya keluarga dalam perawatan jiwa adalah :

1. Keluarga merupakan lingkup yang paling banyak


berhubungan dengan pasien

2. Keluarga (dianggap) paling mengetahui kondisi pasien

3. Gangguan jiwa yang timbul pada pasien mungkin disebabkan


adanya cara asuh yang kurang sesuai bagi pasien

4. Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali


kedalam masyarakat; khususnya dalam lingkungan keluarga

5. Keluarga merupakan pemberi perawatan utama dalam mencapai


pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan ketenangan
jiwa bagi pasien.

6. Gangguan jiwa mungkin memerlukan terapi yang cukup lama,


sehingga pengertian dan kerjasama keluarga sangat penting
artinya dalam pengobatan

Hal-hal yang perlu diketahui oleh keluarga dalam perawatan Gangguan Jiwa :

1. Pasien yang mengalami gangguan jiwa adalah manusia yang sama


dengan orang lainnya; mempunyai martabat dan memerlukan
perlakuan manusiawi

2. Tujuan perawatan adalah :

a. Meningkatkan Kemandirian pasien

b. Pengoptimalan peran dalam masyarakat

c. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah


Menurut Diana Hastings ada beberapa tindakan perawatan yang dapat
dilakukan keluarga di rumah pada penderita gangguan jiwa, yaitu :

1. Jaga agar klien minum obat yang diberikan secara teratur dan tak
pernah berhenti minum obat meskipun merasa diri sudah sembuh

2. Perhatikan kebutuhan nutrisi dan istirahat penderita

3. Bantu klien berpakaian serta menjaga kebersihan diri dengan


optimal. Keluarga berperan untuk membantu pemenuhan
kebutuhan ini sesuai tahap-tahap kemandirian pasien

4. Bantu penderita merubah jalan pikiranya. Melatih klien untuk


berpikir secara positif yaitu dengan mengalihkan perhatian (pikiran)
seperti membicarakan suatu topik yang lain

5. Libatkan klien dalam degiatan sehari-hari seperti melakukan


pekerjaan rumah (ringan), membantu usaha keluarga atau bekerja
(seperti orang normal lainnya) merupakan salah satu bentuk terapi
pengobatan yang mungkin berguna bagi pasien.

6. Berilah peran secukupnya pada pasien sesuai dengan tingkat


kemampuan yang dimiliki. Pemberian peran yang sesuai dapat
meningkatkan harga diri pasien.

7. Kembangkan kemampuan yang telah dimiliki oleh pasien pada


waktu yang lalu. Kemampuan masa lalu berguna untuk
menstimulasi dan meningkatkan fungsi klien sedapat mungkin.

8. Jaga agar setiap hari klien bisa menikmati suatu kegiatan seperti

nonton televisi, bermain, berkebun, musik, kerajinan atau aktivitas lain

9. Bila penderita tampak gelisah berikan tehnik relaksasi seperti


bermain musik, atau nfas dalam. Bila penderita dalam keadaan
rileks anjurkan untuk aktifitas fisik secara teratur
10. Berikan dorongan moril kepada penderita dengan tidak mengucilkan,
mengahargai karya dan pendapatnya. Berikanlah support yang
membangun sehingga akan meningkatkan kepercayaan dirinya.
DAFTAR PUSTAKA

Maramis, WF. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga


University.

Widodo .2003.Gangguan-Gangguan Kejiwaan.jakarta;Rajawali

Anda mungkin juga menyukai