Anda di halaman 1dari 4

Abses Otak

Adril Arsyad Hakim


Departemen Bedah Fakultas Kedokteran USU/ SMF Bedah Saraf RSUP H. Adam Malik Medan

Abstrak: Abses otak jarang dijumpai dan disebabkan oleh berbagai infeksi oleh bakteri, jamur, dan
protozoa sebanyak 40-50% kasus. Faktor predisposisi dan penyebab yang tersering adalah infeksi
telinga tengah atau otogenik (65%). Penyebab lain seperti Tetralogi Fallot dengan abses multiple,
penyakit imunologi dan lain-lain (20-37%). Stadium abses otak terdiri dari: early cerebral infection,
late cerebral infection, early capsule formation, dan late capsule formation. Diagnosa bandingnya
adalah tumor otak, abses dural, ensefalitis. Pengobatan abses otak bisa secara medikamentosa
maupun secara bedah (aspirasi dan eksisi).
Kata kunci: abses otak, infeksi yang mengancam jiwa, apirasi dan insisi secara bedah.

Abstract: Brain abscess is a rare, but life-threatening infection and bacteria, fungi and protozoa are
involved in 40 to 50% of cases, either singly or poly microbially. Predisposing factors and the most
common cause of brain abscess is; mid-ear/otogenic infection (65%). The others cause are Tetralogy
Fallot with multiple abscesses, immunology diseases and ignore (20 to 37%). The formation of brain
abscess is divided into; early cerebral infection, late cerebral infection, early capsule formation and
late capsule formation. Symptoms and signs of brain abscess are similar to increasing intra cranial
pressure at brain tumor. The differential diagnosis of brain abscess are brain cancer,
thrombophlebitis intra cerebral, empyema subdural, extradural abscess, encephalitis. The treatment of
brain abscess are conservative and surgical procedure (aspiration and excision)
Key words: brain abscess, life-threatening infection, aspiration and excision surgical treatment.

PENDAHULUAN Hasil penelitian Xiang Y Han (The


Abses otak adalah suatu proses infeksi University of Texas MD. Anderson Cancer
dengan pernanahan yang terlokalisir diantara Center Houston Texas) terhadap 9 penderita
jaringan otak yang disebabkan oleh berbagai abses otak yang diperolehnya selama 14 tahun
macam variasi bakteri, fungus dan protozoa. (1989-2002), menunjukkan bahwa jumlah
Walaupun teknologi kedokteran diagnostik penderita laki-laki > perempuan dengan
dan perkembangan antibiotika saat ini telah perbandingan 7:2, berusia sekitar 38-78 tahun
mengalami kemajuan, namun rate kematian dengan rate kematian 55%.2
penyakit abses otak tetap masih tinggi yaitu Demikian juga dengan hasil penelitian
sekitar 10-60% atau rata-rata 40%.1 Penyakit ini Hakim AA. terhadap 20 pasien abses otak yang
sudah jarang dijumpai terutama di negara-negara terkumpul selama 2 tahun (1984-1986) dari
maju, namun karena resiko kematiannya tinggi, RSUD Dr. Soetomo Surabaya, menun-jukkan
abses otak termasuk golongan penyakit infeksi hasil yang tidak jauh berbeda, dimana jumlah
yang mengancam kehidupan masyarakat (“life- penderita abses otak pada laki- laki >
threatening infection”).2 perempuan dengan perbandingan 11:9, berusia
Menurut Britt, Richard et al., penderita sekitar 5 bulan - 50 tahun dengan angka
abses otak lebih banyak dijumpai pada laki-laki kematian 35% (dari 20 penderita, 7 meninggal).5
daripada perempuan dengan perban-dingan 3:1 Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis
yang umumnya masih usia produktif yaitu ingin menyampaikan makalah tentang abses
sekitar 20-50 tahun.3 otak ini ditinjau dari etiologi dan faktor
Yang SY menyatakan bahwa kondisi pencetus, neuropatologi dan gambaran CT-Scan,
pasien sewaktu masuk rumah sakit merupakan diagnosa dan pembantu diagnosa serta terapi .
faktor yang sangat mempengaruhi rate
kematian. Jika kondisi pasien buruk, rate FAKTOR ETIOLOGI DAN PREDISPOSISI
kematian akan tinggi.4
Sebagian besar abses otak berasal langsung
dari penyebaran infeksi telinga tengah, sinusitis

324 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 y No. 4 y Desember 2005


Adril Arsyad Hakim Abses Otak

(paranasal, ethmoidalis, sphenoidalis dan dapat menimbulkan abses, tetapi hal ini
maxillaries). 3,4 sangat jarang terjadi.
• Abses dapat timbul akibat penyebaran
secara hematogen dari infeksi paru NEUROPATOLOGI DAN GAMBARAN CT-
sistemik (empyema, abses paru, SCAN
bronkhiektase, pneumonia), endokarditis Proses pembentukan abses otak oleh
bakterial akut dan subakut dan pada bakteri Streptococcus alpha hemolyticus secara
penyakit jantung bawaan Tetralogi Fallot histologis dibagi dalam 4 fase dan waktu 2
(abses multiple, lokasi pada substansi putih minggu untuk terbentuknya kapsul abses. 10
dan abu dari jaringan otak). 6 1. Early cerebritis (hari 1 – 3 )
Abses otak yang penyebarannya secara 2. Late cerebritis (hari 4 – 9 )
hematogen, letak absesnya sesuai dengan 3. Early capsule formation (hari 10 – 13 )
peredaran darah yang didistribusi oleh 4. Late capsule formation (hari 14 atau lebih)
arteri cerebri media terutama lobus
parietalis, atau cerebellum dan batang otak. Ad.1. Early cerebritis
3,6
Terjadi reaksi radang lokal dengan
• Abses dapat juga dijumpai pada penderita infiltrasi polymorphonuclear leukosit, limfosit
penyakit immunologik seperti AIDS, dan plasma sel dengan pergeseran aliran darah
penderita penyakit kronis yang mendapat tepi, yang dimulai pada hari pertama dan
kemoterapi/steroid yang dapat menurunkan meningkat pada hari ke 3. Sel-sel radang
sistem kekebalan tubuh.3,7,8 terdapat pada tunika adventisia dari pembuluh
• 20-37% penyebab abses otak tidak darah dan mengelilingi daerah nekrosis infeksi.
diketahui.1,3,6 Peradangan perivaskular ini disebut cerebritis.
• Penyebab abses yang jarang dijumpai, Saat ini terjadi edema disekitar otakdan
osteomyelitis tengkorak, sellulitis, peningkatan efek massa karena pembesaran
erysipelas wajah, abses tonsil, pustula kulit, abses.
luka tembus pada tengkorak kepala, infeksi
gigi luka tembak di kepala, septikemia. 8 Gambaran CT Scan :
Berdasarkan sumber infeksi dapat Pada hari pertama terlihat daerah yang
ditentukan lokasi timbulnya abses dilobus hipodens dengan sebagian gambaran seperti
otak. 4,7,9 cincin. Pada hari ketiga gambaran cincin lebih
• Infeksi sinus paranasal dapat menyebar jelas sesuai dengan diameter serebritisnya.
secara retrograd thrombophlebitis melalui Didapati mengelilingi pusat nekrosis.
klep vena diploika menuju lobus frontalis
atau temporal Bentuk absesnya biasanya Ad.2. Late cerebritis
tunggal, terletak superficial di otak, dekat Saat ini terjadi perubahan histologis yang
dengan sumber infeksinya. sangat berarti. Daerah pusat nekrosis membesar
oleh karena peningkatan “acellular debris” dan
• Sinusitis frontal dapat menyebabkan abses
pembentukan nanah karena pelepasan enzim-
di bagian anterior atau inferior lobus
enzim dari sel radang. Ditepi pusat nekrosis
frontalis.
didapati daerah sel radang, makrofag-makrofag
• Sinusitis sphenoidalis dapat menyebab–kan
besar dan gambaran fibroblast yang terpencar.
abses pada lobus frontalis atau temporalis.
Fibroblast mulai menjadi retikulum yang akan
• Sinusitis maxillaris dapat menyebabkan membentuk kapsul kolagen. Pada fase ini edema
abses pada lobus temporalis. otak menyebar maksimal sehingga lesi menjadi
• Sinusitis ethmoidalis dapat menyebabkan sangat besar.
abses pada lobus frontalis.
• Infeksi pada telinga tengah dapat menyebar Gambaran CT-Scan :
ke lobus temporalis. Gambaran cincin sempurna, 10 menit
• Infeksi pada mastoid dan kerusakan setelah pemberian kontras perinfus. Kontras
tengkorak kepala karena kelainan bawaan masuk ke daerah sentral dengan gambaran lesi
seperti kerusakan tegmentum timpani atau homogen -Æ menunjukkan adanya cerebritis.
kerusakan tulang temporal oleh kolesteoma
dapat menyebar kedalam cerebellum. Ad.3. Early capsule formation
• Infeksi parasit (Schistosomiasis, Amoeba, Pusat nekrosis mulai mengecil, makrofag-
Fungus (Actinomycosis, Candida albicans) makrofag menelan “acellular debris” dan

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 y No. 4 y Desember 2005 325


Tinjauan Pustaka

fibroblast meningkat dalam pembentukan • Ultrasonografi: untuk mendapatkan


kapsul. Lapisan fibroblast membentuk anyaman gambaran lateralisasi
retikulum mengelilingi pusat nekrosis. Didaerah • Angiografi: untuk menentukan lokalisasi
ventrikel, pembentukan dinding sangat lambat abses (34%)
oleh karena kurangnya vaskularisasi didaerah • Electro Encephalo Graphy: menunjukkan
substansi putih dibandingkan substansi abu. adanya lateralisasi oleh abses supraten-
Pembentukan kapsul yang terlambat di torial
permukaan tengah memungkinkan abses • CT-Scan: untuk menunjukkan lokasi abses
membesar kedalam substansi putih. Bila abses dengan tepat dan fase-fase dari abses
cukup besar, dapat robek kedalam ventrikel tersebut.5,7,10
lateralis. Pada pembentukan kapsul, terlihat
daerah anyaman retikulum yang tersebar
DIAGNOSA BANDING
membentuk kapsul kollagen, Reaksi astrosit
disekitar otak mulai meningkat. • Tumor ganas, Thrombophlebitis intra
cerebral, Empyema subdural, Abses
Gambaran CT-Scan : extradural, Ensefalitis.
Hampir sama dengan fase cerebritis, tetapi
pusat nekrosis lebih kecil dan kapsul terlihat PEMERIKSAAN LABORATORIUM 4,5
lebih tebal. • Jumlah leukosit; 10.000-20.000/cm3 (60-
70%)
Ad. 4. Late capsule formation • Laju endap darah meningkat ; 45mm/jam
Terjadi perkembangan lengkap abses (75-90%)
dengan gambaran histologis sebagai berikut: • Lumbal punksi tidak dianjurkan (tidak
bentuk pusat nekrosis diisi oleh “acellular spesifik untuk abses otak), karena dapat
debris” dan sel-sel radang. Daerah tepi dari sel dengan cepat menunjukkan tanda-tanda
radang, makrofag dan fibroblast. Kapsul kolagen herniasi otak .
yang tebal. Lapisan neovaskular sehubungan
dengan cerebritis yang berlanjut. Reaksi astrosit, KOMPLIKASI 3,5,7,10
gliosis dan edema otak diluar kapsul. • Robeknya kapsul abses kedalam ventrikel
Gambaran CT-Scan : atau ke ruangan subarakhnoidal
Gambaran kapsul dari abses jelas terlihat, • Penyumbatan cairan serebrospinal Î
sedangkan daerah nekrosis tidak diisi oleh Hidrosefalus
kontras. • Edema otak
• Herniasi tentorial oleh massa abses otak
GEJALA DAN TANDA-TANDA KLINIS
3,4,5,10 PRINSIP PENGOBATAN1,6,9
• Hampir seluruh penderita abses didapati • Untuk menghilangkan proses infeksi, effek
keluhan sakit kepala (70-90%) massa dan oedem terhadap otak.
• Muntah-muntah (25-50%) • Pemberian antibiotik yang tepat selama 6-8
minggu untuk mengecilkan abses dan 10
• Kejang-kejang (30-50%)
minggu untuk menghilangkan effek massa
• Gejala-gejala pusing, vertigo, ataxia (pada
dari abses otak.
penderita abses cerebelli)
• Tindakan pembedahan (Aspirasi maupun
• Gangguan bicara (19,6%), hemianopsis
Eksisi)
(31%). Unilateral midriasis (20,5%) yang
merupakan indikasi terjadinya herniasi
tentorial. (pada penderita abses temporal)
KESIMPULAN
• Gejala fokal (61%) (pada penderita abses Abses otak merupakan suatu proses infeksi
supratentorial) dengan pernanahan terlokalisir diantara jaringan
otak yang disebabkan oleh berbagai macam
PEMERIKSAAN UNTUK DIAGNOSA bakteri, fungus dan protozoa, dimana kasusnya
• Glasgow Coma Scale: untuk menentukan jarang dijumpai tetapi angka kematiannya tinggi
derajat kesadaran penderita (rata-rata 40%), sehingga tergolong kelompok
penyakit “life threatening infection”. Sebagian
• Rontgen foto kepala, sinus atau mastoid,
besar penderita abses otak adalah laki-laki,
thorax: untuk mencari sumber infeksi.

326 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 y No. 4 y Desember 2005


Adril Arsyad Hakim Abses Otak

dibandingkan perempuan (3:1), yang berusia 2. Xiang Y.Han et al :”Fusobacterial brain


produktif (20-50) tahun. abscess” A review of five cases and
Abses otak timbul akibat penyebaran analysis of possible pathogenesis; Journal
langsung dari infeksi telinga tengah, sinusitis of Neurosurg, Oct.2003; vol.99.
dan mastoiditis. (35-65%). Abses dapat juga
3. Britt, Richard H : “Brain Abscess”, J.
timbul secara hematogen, menurunnya system
Neurosurg. 1985; vol.3.
kekebalan tubuh (akibat penyakit kronis,
immunology), Tetralogi Fallot (abses multiple) 4. Yang. SY :”Brain Abscess” ; A review of
dan trauma luka tusuk keotak, parasit dan lain- 400 cases, J. Neurosurg, 1981.
lain. 5. Hakim AA.“Pengamatan pengelolaan abses
Proses pembentukan abses otak memakan otak di RSUD Dr. Soetomo Surabaya”;
waktu 2 minggu dan terdiri dari 4 tahap. 1984-1986
Umumnya gejala-gejala yang timbul sama
dengan gejala-gejala peninggian tekanan intra 6. Garfield JS ; “Primary excision of brain
cranial. Diagnosa ditegakkan dengan abscess”, British Med. J., 1977
pemeriksaan fisik, rontgen, CT-Scan dan 7. Fischbein Charles A. et al “Risk factors for
pemeriksaan laboratorium. Pengobatan brain abscess in patients with congenital
umumnya dilakukan dengan tindakan bedah heart disease; The American.J of
(aspirasi atau eksisi) dan pemberian antibiotik Cardiology, July 1974
yang tepat.
8. Keogh. AJ :”Bacteriology of abscesses of
the CNS” ; British Med. J, 1977.
KEPUSTAKAAN
9. Choudhury AR, Taylor et al; “Primary
1. Ingham HR, Selkon JB & Roxby CM : excision of brain abscess”, British Med.
“Bacteriological study of otogenic cerebral Journal, 1977.
abscess;” Chemotherapeutic role of
metronidazole, British Med J, 1977 10. Richard H., Setti S. Rengachary :”Brain
Abscess”; Neurosurg; Mc.Graw-Hill
Company, New York, 1985, vol.1.

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 38 y No. 4 y Desember 2005 327

Anda mungkin juga menyukai