Anda di halaman 1dari 24

MAYA ASHARIE HARAHAP

YOLANDA RAHAYU SIMAMORA

PEMBIMBING :
dr. WISMAN DALIMUNTHE, M.Ked (Ped), Sp.A (K)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
2017
Tuberkulosis M.tuberculosis berbentuk
merupakan penyakit batang, berukuran panjang
menular yang 5 dan lebar 3, tidak
disebabkan oleh M. membentuk spora dan
tuberculosis. termasuk bakteri aerob.

Tuberkulosis merupakan penyakit yang


sangat luas didapatkan di negeri yang
sedang berkembang seperti Indonesia
baik pada anak maupun pada orang
dewasa yang juga dapat menjadi sumber
infeksi
Secara umum penyakit tuberkulosis dapat
diklasifikasikan menjadi TB pulmoner dan TB
ekstrapulmoner. Limfadenitis adalah
presentasi klinis paling sering dari TB
ekstrapulmoner.

Diperkirakan jumlah kasus TB anak pertahun


adalah 5% sampai 6% dari seluruh kasus TB.
Tuberkulosis pada anak berusia kurang dari 15
tahun di negara berkembang adalah sebesar 15%
dari seluruh kasus TB, sedangkan di negara maju
sekitar 5-7%.
P
A
T
O
F
I
S
I
L
O
G
I
Limfadenitis tuberculosis
Limfadenitis tuberkulosis berespon baik terhadap terapi
merupakan TB ekstra paru anti tuberkulosis, walaupun
yang paling sering ditemukan limfonodi tidak kembali pada
di daerah leher. ukuran normal selama
berbulan bulan.

Diagnosis pasti ditegakkan bila ditemukan basil Mycobacterium


tuberculosis pada pemeriksaan sediaan langsung dan/atau kultur
dahak. Namun pada penderita limfadenitis TB hal ini sulit dilakukan
karena biasanya tidak ada kelainan pada organ paru.
Definitif limfadenitis tuberculosa biasanya memerlukan konfirmasi
histologis atau bakteriologis, yang paling baik disempurnakan dengan
biopsi.
SKORING TB
PADA ANAK
Obat TB diberikan dalam paduan
obat tidak boleh diberikan
sebagai monoterapi.
Pemberian gizi yang adekuat.
Mencari penyakit penyerta, jika
ada ditatalaksana secara
bersamaan.
EBK, 13 tahun, MR 69.91.36, alamat Deli Tua, Deli Serdang.
KASUS BB:39kg, TB:150cm, BB/U:95%, TB/U:84,7%, BB/TB: 84,6%
2/1/1 RSHAM,
7 6/2/17

Keluhan Utama : Benjolan di leher


Pasien telah dirawat di Dialami pasien 2 bulan ini. Benjolan tampak di leher sebelah kanan.
RSU Sembiring dengan Menurut ibu pasien, benjolan tampak lebih besar sebelum pasien
dx Limfadenitis TB + minum OAT. Nyeri (-). Panas (-). Merah (-).
-Demam (+) 3 minggu ini. Demam bersifat tinggi, turun dengan obat
Obs Febris o/ Sp.A dan
penurun panas. Menggigil (+). Berkeringat (-). Kejang tidak (-).
telah dilakukan -Riwayat pucat (+) 2 bulan yang lalu. Riw transfusi darah (-).
pemeriksaan biopsi Perdarahan spontan seperti mimisan, gusi berdarah (-). BAB hitam
kelenjar di RS Grand tidak dijumpai. Haid (+)normal. Riw perdarahan sukar berhenti (-).
Medistra tgl 9/1/17 Lebam di kulit (-)
dengan hasil -Muntah (+) 3 minggu ini, isi makanan dan minuman, frek 2-3 kali/hari,
limfadenitis TB. OAT vol 100cc/kali muntah. Mual (+)
diberikan sejak tgl -Batuk (+) 1 minggu ini. Dahak (+) berwarna putih, vol 10 cc per kali
batuk. Batuk berdarah (-). Riwayat batuk >3 minggu (-).
16/1/17
-Riw kontak dengan penderita TB paru dewasa (-), namun ayah pasien
diketahui batuk berdahak lama dengan riwayat perokok aktif.
-Penurunan nafsu makan (+) 3 bulan ini, penurunan BB (+)3kg dalam 2
bulan terakhir.
-BAK dan BAB kesan normal.
RPO :
Inj. Amikasin 200mg/12 jam

Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj. Ondansetron 6 mg/8 jam

Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam

Inj. Novalgin 600 mg (k/p)

OAT FDC 1x3 Tab (Rifampisin 150mg, Isoniazid 75 mg,


Pirazinamid 400mg, Etambutol 275 mg)
PEMERIKSAAN FISIK
Status presens:
Sens: Compos Mentis Suhu: 38,30C
TD : 110/60 mmHg (N 105-11/62-66)
Denyut Jantung : 96 kali/menit (N 60-100)
Frek Nafas : 20 kali/menit (N 12-16)
Edema (-), anemia (+), sianosis (-), ikterik (-),
dyspnea (-)
BB: 39 kg TB: 150 cm BB/U: 95% TB/U: 84,7% BB/TB: 84,6%
Kesan: Gizi baik

Status lokalisata:
Kepala :
Mata :refleks cahaya (+/+), pupil isokor, konjungtiva
palpebra inferior pucat (+/+)
Telinga/Hidung/Mulut: tidak ada kelainan/ tidak ada
kelainan/ atrofi lidah (-), Tonsil biasa, Faring biasa.
Leher: Pembesaran KGB (+) di regio colli dextra berjumlah
3 buah, diameter 4x4cm, 2x1cm, 1x1cm, mobile, nyeri
tekan (-), batas tegas, permukaan rata.
Pembesaran KGB (+) di regio colli sinistra berjumlah 4
buah, diameter 1x1cm, 1x1cm, 1x1cm, 2x2cm, mobile,
nyeri tekan (-), batas tegas, permukaan rata.
Dada: Simetris fusiformis, tidak ada retraksi
HR: 96 x/i, reguler, murmur (-) (N 60-100)
RR: 20 x/i, reguler, ronki (-/-) (N 12-16)
Abdomen: Soepel, peristaltik (N), hepar/lien: tidak teraba
Ekstremitas: Nadi 96 x/i, reguler, tekanan/volume cukup,
akral hangat, capillary refill time< 3 detik, palmar dan
plantar pucat (-/-), TD : 110/60 mmHg (N 105-111/62-66)

Status Pubertas: A1 M3 P2
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan
10,9 12-16

4.43 4.10-5.10
Ht (vol%) 35 36-47
1.130 4.000-11.000
107.000 150.000-450.000
Hitung Jenis
Eosinofil (%) 0,0 1.00-3.00
Basofil (%) 0,0 1.00-1.00
Neutrofil (%) 47.80 50.00-70.00
Limfosit (%) 31.0 20.00-40.00
Morfologi Jenis
MCV (fl) 79 81-99

MCH (pg) 24.6 27.0-31.0

MCHC (g/dL) 31.1 31.0-37.0


KGD (mg/dL) 105 <200
Elektrolit
Natrium (mEq/L) 128 135-155
Kalium (mEq/L) 4.1 3.6-5.5
Diagnosis Banding:
1. Limfadenitis TB + Demam Neutropenia
2. Limfoma

Diagnosis Kerja:
Limfadenitis TB + Demam Neutropenia

Tatalaksana:
-IVFD D5% NaCl 0,45% 20cc/jam
-Paracetamol 3x500mg
-Diet MB 1900 kkal + 80 gr protein
Rencana:
- Cek DL, Elektrolit, KGDS, Profil Besi
- Mantoux Test
- Mikrobiologi Sputum
- Kultur Darah
- Kultur Urine
Tgl Follow Up 07/02 S Benjolan di leher, Demam (+)
06/0 S Benjolan di leher, Demam (+) /17
2/17 O Sens: Compos mentis Temp: 37.80C BB: 39 kg TB: 150 cm
O Sens: Compos mentis Temp: 38.30C BB: 39 kg TB: 150 cm
Kepala: Mata: Refleks cahaya (+/+), pupil isokor 3mm,
Kepala: Mata: Refleks cahaya (+/+), pupil isokor 3mm,
konjungtiva Palpebra inferior pucat (+/+)
Konjungtiva Palpebra inferior pucat (+/+)
Telinga/hidung/mulut: dalam batas normal
Telinga/hidung/mulut: dalam batas normal
Leher : Pemb. KGB (+) di regio colli dextra berjumlah 3 buah, diameter 4x4cm, 2x1cm, 1x1cm,
Leher : Pemb. KGB (+) di regio colli dextra berjumlah 3 buah, diameter mobile, nyeri tekan (-), batas tegas, permukaan rata.
4x4cm, 2x1cm, 1x1cm, mobile, nyeri tekan (-), batas tegas, permukaan
Pemb. KGB (+) di regio colli sinistra berjumlah 4 buah, diameter 1x1cm, 1x1cm, 1x1cm, 2x2cm,
rata.
mobile, nyeri tekan (-), batas tegas, permukaan rata.
Pemb. KGB (+) di regio colli sinistra berjumlah 4 buah, diameter 1x1cm,
Dada: Simetris fusiformis, retraksi (-)
1x1cm, 1x1cm, 2x2cm, mobile, nyeri tekan (-), batas tegas, permukaan
rata. HR: 100 x/menit, reguler, desah (-)

Dada: Simetris fusiformis, retraksi (-) RR: 22 x/menit, reguler, ronkhi (-/-)

HR: 110 x/menit, reguler, desah (-) Abdomen: Soepel membesar, peristaltik (+) normal

RR: 22 x/menit, reguler, ronkhi (-/-) Hepar/Lien: tidak teraba

Abdomen: Soepel membesar, peristaltik (+) normal Anggota gerak: nadi 100x/menit, reguler, tekanan/volume cukup,

Hepar/Lien: tidak teraba akral hangat, CRT < 3 detik


A Limfadenitis TB + Obs. Febris Neutropenia
Anggota gerak: nadi 110x/menit, reguler, tekanan/volume cukup, P IVFD D5% NaCl 0,45% 20cc/jam
akral hangat, CRT < 3 detik Paracetamol 3x500mg
A Limfadenitis TB + Obs. Febris Neutropenia FDC OAT 1x3 Tab
P IVFD D5% NaCl 0,45% 20cc/jam Diet MB 1900 kkal + 80 gr protein
Jawaban Konsul Divisi Hemato-Onkologi :
Paracetamol 3x500mg
FDC OAT 1x3 Tab R/ Biopsi Jika Kondisi Stabil
Diet MB 1900 kkal + 80 gr protein
Konsul Bedah Anak
R/ Konsul Divisi Hemato-Onkologi
Konsul Divisi Kardiologi Pem berian Antibiotik

Isolasi
08/02/1 S Benjolan di leher, Demam (-) 09/02/17- S Benjolan di leher, Demam (-)
7
O Sens: Compos mentis Temp: 37,40C BB: 39 kg TB: 13/02/17
150 cm O Sens: Compos mentis Temp: 37,10C BB: 39 kg TB: 150 cm

Kepala: Mata: Refleks cahaya (+/+), pupil isokor 3mm, Kepala: Mata: Refleks cahaya (+/+), pupil isokor 3mm,

Konjungtiva Palpebra inferior pucat (+/+) Konjungtiva Palpebra inferior pucat (-/-)

Telinga/hidung/mulut: dalam batas normal Telinga/hidung/mulut: dalam batas normal

Leher : Pemb. KGB (+) di regio colli dextra berjumlah 3 Leher : Pemb. KGB (+) di regio colli dextra berjumlah 3 buah, diameter

buah, diameter 4x4cm, 2x1cm, 1x1cm, mobile, nyeri tekan 4x4cm, 2x1cm, 1x1cm, mobile, nyeri tekan (-), batas tegas, permukaan rata.

(-), batas tegas, permukaan rata.


Pemb. KGB (+) di regio colli sinistra berjumlah 4 buah, diameter 1x1cm,

Pemb. KGB (+) di regio colli sinistra berjumlah 4 buah, 1x1cm, 1x1cm, 2x2cm, mobile, nyeri tekan (-), batas tegas, permukaan rata.

diameter 1x1cm, 1x1cm, 1x1cm, 2x2cm, mobile, nyeri


Dada: Simetris fusiformis, retraksi (-)
tekan (-), batas tegas, permukaan rata.
HR: 90 x/menit, reguler, desah (-)
Dada: Simetris fusiformis, retraksi (-)
RR: 20 x/menit, reguler, ronkhi (-/-)
HR: 100 x/menit, reguler, desah (-)
Abdomen: Soepel membesar, peristaltik (+) normal
RR: 18 x/menit, reguler, ronkhi (-/-)
Hepar/Lien: tidak teraba
Abdomen: Soepel membesar, peristaltik (+) normal
Anggota gerak: nadi 90x/menit, reguler, tekanan/volume cukup,
Hepar/Lien: tidak teraba
akral hangat, CRT < 3 detik
Anggota gerak: nadi 100x/menit, reguler, tekanan/volume A Limfadenitis TB + Obs. Febris Neutropenia
cukup, P IVFD D5% NaCl 0,45% 20cc/jam

akral hangat, CRT < 3 detik Inj. Ceftazidime 1 gr/12 jam/iv


A Limfadenitis TB + Obs. Febris Neutropenia Paracetamol 3x500mg
P IVFD D5% NaCl 0,45% 20cc/jam FDC OAT 1x3 Tab
Inj. Ceftazidime 1 gr/12 jam/iv Diet MB 1900 kkal + 80 gr protein
Paracetamol 3x500mg
R/ Biopsi : Menunggu Bedah Anak
FDC OAT 1x3 Tab
Jawaban Konsul Kardiologi (09/02/17):
Diet MB 1900 kkal + 80 gr protein
Jawaban Konsul Bedah Anak Hasil echo: Intercardial Normal
P : Pro Biopsi Anjuran: EKG
O Sens: Compos mentis Temp: 36.70C BB: 39 kg TB: 150 cm O Sens: Compos mentis Temp: 36.70C BB: 39 kg TB: 150 cm

Kepala: Mata: Refleks cahaya (+/+), pupil isokor 3mm, Kepala: Mata: Refleks cahaya (+/+), pupil isokor 3mm,

Konjungtiva Palpebra inferior pucat (+/+) Konjungtiva Palpebra inferior pucat (+/+)

Telinga/hidung/mulut: dalam batas normal Telinga/hidung/mulut: dalam batas normal

Leher : Pemb. KGB (+) di regio colli dextra berjumlah 3 buah, Leher : Pemb. KGB (+) di regio colli dextra berjumlah 3 buah,
diameter 4x4cm, 2x1cm, 1x1cm, mobile, nyeri tekan (-), batas diameter 4x4cm, 2x1cm, 1x1cm, mobile, nyeri tekan (-), batas tegas,
tegas, permukaan rata. permukaan rata.

Pemb. KGB (+) di regio colli sinistra berjumlah 4 buah, diameter Pemb. KGB (+) di regio colli sinistra berjumlah 4 buah, diameter
1x1cm, 1x1cm, 1x1cm, 2x2cm, mobile, nyeri tekan (-), batas 1x1cm, 1x1cm, 1x1cm, 2x2cm, mobilne, nyeri tekan (-), batas tegas,
tegas, permukaan rata. permukaan rata.

Dada: Simetris fusiformis, retraksi (-) Dada: Simetris fusiformis, retraksi (-)

HR: 90 x/menit, reguler, desah (-) HR: 90 x/menit, reguler, desah (-)

RR: 16 x/menit, reguler, ronkhi (-/-) RR: 16 x/menit, reguler, ronkhi (-/-)

Abdomen: Soepel membesar, peristaltik (+) normal Abdomen: Soepel membesar, peristaltik (+) normal

Hepar/Lien: tidak teraba Hepar/Lien: tidak teraba

Anggota gerak: nadi 90x/menit, reguler, tekanan/volume cukup, Anggota gerak: nadi 90x/menit, reguler, tekanan/volume cukup,

akral hangat, CRT < 3 detik akral hangat, CRT < 3 detik
A Limfadenitis TB + Obs. Febris Neutropenia A Limfadenitis TB + Obs. Febris Neutropenia
P IVFD D5% NaCl 0,45% 20cc/jam P IVFD D5% NaCl 0,45% 20cc/jam
Inj. Ceftazidime 1 gr/12 jam/iv Inj. Ceftazidime 1 gr/12 jam/iv
Paracetamol 3x500mg Paracetamol 3x500mg
FDC OAT 1x3 Tab FDC OAT 1x3 Tab
Diet MB 1900 kkal + 80 gr protein Diet MB 1900 kkal + 80 gr protein
Divisi Bedah Anak
Hasil Lab : KIMIA KLINIK
R/Biopsi Kamis, 16/02/2017 Waktu perdarahan : 3 menit Kalsium Ion : 1.23
Waktu Protombin HATI
Cek Lab Toleransi Operasi
Pasien : 12.0 detik Albumin : 3.3 g/dL
Konsul Anestesi Kontrol : 14.20 detik KGDS : 87 mg/dL

Hasil BTA I : Negatif INR : 0.83 GINJAL


Tuberkulosis merupakan Benjolan di leher sejak 2 bulan
penyakit yang disebabkan oleh ini. Benjolan tampak di leher
infeksi Mycobacterium sebelah kanan.
tuberculosis complex. Infeksi
TB pada kelenjar limfe
superfisial, yang disebut
dengan skrofula, merupakan
bentuk TB ekstrapulmonal pada
anak yang paling sering terjadi,
dan terbanyak pada kelenjar
limfe leher.
Gejala sistemik/umum TB anak adalah Benjolan di leher. Hal ini dialami
sebagai berikut : pasien sejak kurang lebih 2 bulan ini. Benjolan
tampak di leher sebelah kanan. Menurut ibu
1. Berat badan turun tanpa sebab yang
pasien, benjolan tampak lebih besar sebelum
jelas atau berat badan tidak naik dengan pasien minum OAT. Nyeri tidak dijumpai. Panas
adekuat atau tidak naik dalam 1 bulan tidak dijumpai. Merah tidak dijumpai.
setelah diberikan upaya perbaikan gizi yang Demam dialami pasien sejak kurang
baik. lebih 3 minggu ini. Demam dialami terus menerus.
2. Demam lama (2 minggu) dan/atau Demam bersifat tinggi dan turun dengan obat
penurun panas. Menggigil dijumpai. Berkeringat
berulang tanpa sebab yang jelas (bukan
tidak dijumpai. Kejang tidak dijumpai.
demam tifoid, infeksi saluran kemih, Muntah dialami pasien sejak 3 minggu
malaria, dan lain-lain). Demam umumnya ini, , isi apa yang dimakan dan diminum, frekuensi
tidak tinggi. Keringat malam saja bukan 2-3 kali/hari dengan volume kurang lebih
merupakan gejala spesifik TB pada anak 100cc/kali muntah. Muntah diawali dengan mual.
apabila tidak disertai dengan gejala-gejala Batuk dialami pasien sejak kurang
lebih 1 minggu ini. Batuk bersifat terus menerus.
sistemik/umum lain.
Batuk disertai dahak berwarna putih dengan
3. Batuk lama 3 minggu, batuk bersifat volume 10 cc per kali batuk. Batuk berdarah tidak
non-remitting (tidak pernah reda atau dijumpai. Riwayat batuk >3 minggu disangkal.
intensitas semakin lama semakin parah) dan Riwayat kontak dengan penderita TB
sebab lain batuk telah dapat disingkirkan. paru dewasa disangkal, namun ayah pasien
4. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau diketahui batuk berdahak lama dengan riwayat
perokok aktif.
berkurang, disertai gagal tumbuh (failure
Penurunan nafsu makan dialami
to thrive). pasien sejak 3 bulan ini dan dijumpai penurunan
5. Lesu atau malaise, anak kurang aktif berat badan 3 kg dalam 2 bulan terakhir.
bermain. BAK dan BAB kesan normal
6. Diare persisten/menetap (>2 minggu)
yang tidak sembuh dengan pengobatan
baku diare.
Tuberkulosis kelenjar Pembesaran KGB (+) di regio
(terbanyak di daerah leher atau colli dextra berjumlah 3 buah,
regio colli): diameter 4x4cm, 2x1cm,
Pembesaran KGB multipel (>1 1x1cm, mobile, nyeri tekan (-),
KGB), diameter 1 cm, batas tegas, permukaan rata.
konsistensi kenyal, tidak nyeri, Pembesaran KGB (+) di regio
dan kadang saling melekat atau colli sinistra berjumlah 4 buah,
konfluens. diameter 1x1cm, 1x1cm,
1x1cm, 2x2cm, mobile, nyeri
tekan (-), batas tegas,
permukaan rata.
Tatalaksana medikamentosa TB IVFD D5% NaCl 0,45% 20cc/jam
Anak terdiri dari terapi Paracetamol 3x500mg
(pengobatan) dan profilaksis FDC OAT 1x3 Tab
(pencegahan). Terapi TB Diet MB 1900 kkal + 80 gr
diberikan pada anak yang sakit protein
TB, sedangkan profilaksis TB
diberikan pada anak yang
kontak TB (profilaksis primer)
atau anak yang terinfeksi TB
tanpa sakit TB (profilaksis
sekunder).
Beberapa hal penting dalam
tatalaksana TB Anak adalah:
Obat TB diberikan dalam
paduan obat tidak boleh
diberikan sebagai monoterapi.
Pemberian gizi yang adekuat.
Mencari penyakit penyerta,
jika ada ditatalaksana secara
bersamaan.
EBK, perempuan, usia 13 tahun, didiagnosa
dengan Limfadenitis Tuberkulosis
berdasarkan klinis dan pemeriksaan
penunjang dan diberi pengobatan :
IVFD D5% NaCl 0,45% 20cc/jam
Inj. Ceftazidime 1 gr/12 jam/iv
Paracetamol 3x500mg
FDC OAT 1x3 Tab
Diet MB 1900 kkal + 80 gr protein

Anda mungkin juga menyukai