Anda di halaman 1dari 10

REKLAMASI RAWA

Tugas ini untuk Mata kuliah Reklamasi Rawa yang diampu oleh
Dr.Ir. Ussy Andawiyati., MS.

Disusun oleh :

Amifta Farah Listya / 165060400111010

Jurusan Teknik Pengairan


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Tahun 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan ini.

Malang, Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….............……………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….………………1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….……………...1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………...2
1.3 Tujuan Penyusunan…………………………………………………….........……………2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….……….3

2.1 Reklamasi Rawa……………………………………………………………………….….4

2.2 Potensi Rawa………………………………………………………………...…………..10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………11

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………...…………….11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………......…...12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama yang harus dipenuhi setiap saat, sebagai
kebutuhan dasar, pangan berperan penting bagi keberlangsungan suatu bangsa. Ketersediaan
pangan yang lebih kecil dari pada kebutuhan dapat menciptakan ketidak stabilan ekonomi
dan ketahanan pangan terganggu (Bulog-2014). Adapun pengertian ketahana pangan menurut
undang-undang nomor 18 tahun 2012 adalah kondisi terpenuhinnya pangan bagi
perseorangan sampai negara. Masalah komoditi pangan utama adalah kelangkaan beras yang
merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia.

Semakin pesatnya perkembangan ekonomi khususnya di jawa maka sektor pertanian tidak
dapat dielakkan dari persaingan penggunaan sumber daya lahan dengan berbagai sektor
ekonomi lainnya. Hal ini merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya alih fungsi lahan
pertanian ke lahan nonpertanian, sehingga dengan melihat potensi yang ada kita dapat
memilih reklamasi rawa sebagai solusi yang tepat

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian reklamasi?
2. Apa sajakah jenis-jenis rawa?
3. Apa saja manfaat reklamasi rawa?
4. Bagaimana pontesi reklamasi rawa dalam mengatasi ketahanan pangan di
Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian reklamasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis rawa
3. Untuk mengetahui manfaat reklamasi rawa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Reklamasi Rawa

Kata reklamasi (reclamation) secara singkat dapat didefinisikan sebagai suatu usaha
perbaikan,pemanfaatan, pemulihan kemampuan, dan peningkatan kualitas lahan melalui
pemberdayaan berbagai teknologi serta pemberdayaan masyarakat yang difokuskan pada
lahan yang secara alami berkualitas rendah dan kurang produktif. Reklamasi juga berarti
suatu proses dan tindakan membudidayakan daerah-daerah yang masih belum dimanfaatkan,
termasuk didalamnya rawa-rawa. Diketahui bahwa rawa-rawa merupakan saah satu lahan
yang kurang produktif, tetapi pada dasarnya rawa memiliki peranan yang sangat penting baik
dari segi ekonomi maupun ekologi, disamping itu rawa merupakan salah satu sumber air
multi fungsi yang mampu (a) Mencegah intrusi air asin dan banjir

(b) Proteksi alam dari erosi

(c) Retensi sedimen, dsb

Lahan tersebut juga berfungsi sebagai pengendali banjir serta pengendali iklim karena
kemampuannya menyerap karbon.

Reklamasi rawa merupakan upaya meningkatkan fungsi dan pemanfaatan rawa untuk
kepentingan masyarakat luas, contohnya : di Indonesia sendiri merupakan negara yang meliki
jumlah penduduk yang sangat banyak sehingga berbanding lurus dengan kebutuhan pangan,
sehingga dengan reklamasi rawa dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian, sehingga
meningkatkan tangkat produktifitas lahan yang ada di Indonesia, Pembukaan lahan baru
untuk pertanian khususnya di daerah rawa merupakan cara yang tepat untuk memanfaatkan
lahan yang kurang produktif, dengan cara tersebut tebukti mampu menambah produksi
pangan, khusunya beras. Adapun tujuan reklamasi rawa sebagai berikut :

 Pengembangan produktivitas pangan khususnya beras


 Memperluas lahan pertanian yang sudah semakin berkurang
 Menyediakan lahan pertanian dan meningkatkan pendapatan secara ekonomi
 Menunjang pengembangan wilayah produktif serta meningkatkan penghasilan petani
 Mendukung program ketahanan dan keamanan terutama di daerah pesisir dan
perbatasan

Klasifikasi Rawa

a. Hidrotopografi
Merupakan ketinggian relative permukaan lahan terhadap tinggi muka air pasang
surut disaluran terdekat, merupakan indicator kemampuan pengaliran air dari saluran
terdekat secara gravitasi, baik untuk drainasi (membuang) atau irigasi (mengalir).
b. Lokasi
Schophuys dalam Parwato (1986) mengelompokkan daerah rawa berdasar pada
lokasinya sebagai berikut :
1. Daerah pasang surut di dekat pantai yang berada di sepanjang sungai-sungai
sepanjang sungai-sungai kurang lebih 60 km ke pedalaman dan 3-5 km dari tepi
sungai
2. Daerah rawa yang terletak jauk pedalaman dan dari tepi sungai.
3. Daerah danau yang terletak lebih jauh ke hulu, daerah mana yang sangat
berhubungan dengan banjir dan luapan air permukaan.
4. Daerah rawa-rawa dataran atau rawa lembah-lembah sungai yang terletak di
pegunungan .
c. Mekanisme Asal Air
1. Rawa pasang surut
Merupakan daerah berawa-rawa di sepanjang pantai sampai jauh ke pedalaman
yang dipengaruhi secara langsung ataupun tidak langsung oleh gerakan pasang
surut air laut.
2. Rawa non pasang surut (rawa lebak)
Umumnya merupakan lahan dengan topografi rendah dan berbentuk cekungan.
Akibat air hujan,daerah tersebut tergenang air, dimusim kemarau kondisi air
dirawa berangsur-angsur kering dan terkadang kering sama sekali dalam waktu
yang relative singkat (1-2 bulan).

Berdasar pada tinggi rendahnya genangan air, rawa non pasang surut (rawa lebak) dibagi
menjadi tiga klasifikasi :

a. Zone yang memiliki ketinggian topografi relatif cukup tinggi sehingga jangka waktu
genangan airnya relatif pendek, disebut lebak pematang.
b. Zone dengan ketinggian topografi terendah sehingga jangk waktu tergenangnya air
relative sangat lama atau terus menerus, disebut lebak dalam
c. Zone yang berada diantara lebak pematang dan lebak dalam disebut lebak tengah.

Adapun kriteria jenis lebak berdasar tinggi genangan sebagai berikut ;

a. Genangan maksimum pada musim hujan 50 cm adalah lebak pematang


b. Genangan maksimum pada musim hujan lebih dari 100 cm disebut lebak dalam
c. Genangan maksimum berkisar antara 50 cm dan 100 cm disebut lebak tengah

Tujuan pengembangan rawa lebak dari masing-masing zone mempunyai titik berat yang
berbeda, yaitu :

1. Lebak pematang : zone ini memiliki kondisi alam yang menguntungkan, sehingga
mempunyai prospek tata guna lahan yang lebih luas dan leluasa dari pada zone lain.
Walaupun demikian, pada zone ini terdapat kemungkinan terjadinya kekurangan air di
musim kemarau. Zone ini dapat dikembangkan sebagai lahan pemukiman,
perladangan dl
2. Lebak tengah : pada daerah inilah pada umumnya reklamasi rawa dengan tujuan
budidaya pertanian dilakukan.
3. Lebak dalam : daerahnya selalu tergenang oleh air sepanjang tahun, penguunaannya
difungsikan sebagai tempat penampungan air permukaan atau sebagai waduk
penampung air yang dapat dimafaatkan untuk budidaya ikan.

B. Peran Potensi Lahan Rawa


 Semakin pesatnya perkembangan ekonomi khususnya di jawa maka sektor pertanian
tidak dapat dielakkan dari persaingan penggunaan sumber daya lahan dengan berbagai
sektor ekonomi lainnya. Hal ini merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya alih
fungsi lahan pertanian ke lahan nonpertanian.
 Tingginya alih fungsi lahan dan terjadinya geejala penurunan kualitas lahan yang
mengakibatkan menurunnya produktivitas. Untuk mengatasi masalah ini, program
intensifikasi maupun ekstensifikasi akan mengalami hambatan, bila tidak ditangani
secara serius dan berkelanjutan.
 Untuk menghadapi masalah tersebut, salah satu alternatif yang perlu mendapat
prioritas adalah pemanfaatan lahan rawa, akan tetapi rawa memiliki permasalahan
umum yang perlu penananganan khusus. Permasalahan tersebut anatara lain :
1. kesuburan fisik dan kimiawi tanah yang rendah
2. Tingginya kandungan besi alumunium dan senyawa sulfida menyebabkan tanah
menjadi asam
3. pengembangan pertanian terutama beras yang masih bertumpu pada lahan sawah
irigasi konvensional dan tadah hujan, mengakibatkan ide-ide untuk
pengembangan lahan rawa kurang mendapatkan prioritas
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemanfaatan rawa untuk pertanian bukanlah pilihan, melainkan tuntutan karena laju
pertambahan penduduk dari pengalihann fungsi lahan terus meningkat pesat. Rawa
mempunyai nilai strategis dalam mendukung program ketahanan pangan nasional karena
keberadaannya diantara potensi Agraris dan Maritim, sebagai alternatif usaha ektensifikasi
lahan pertanian.
B. Saran
Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
membangun mutu penulisan. Semoga apa yang tertulis pada makalah bermanfaat bagi
pembaca. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Suhardjono, dkk. 2010. Reklamasi Daerah Rawa untuk Pengembangan Perasawahan.
Malang: CV. Citra Malang.

Suhardjono, dkk. 2015. Reklamasi Rawa Untuk Perasawahan Sebagai Lumbung Padi
Masa Depan. Malang: Karyasiswa PU.

http://feniseptiani1801.blogspot.co.id/2015/10/reklamasi-rawa-indonesia-ragam.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/reklamasi_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai