Anda di halaman 1dari 5

Nama : Karina Agustin Makdalena

NIM : 2224180059

Kelas : 4A

1) Ciri-ciri umum filum Arthropoda adalah sebagai berikut :

Ciri umum Ciri khusus


Tubuh dan kaki bersegmen Memiliki bentuk tubuh bilateral simetris
Eksoskeleton (dinding tubuh) berkitin Mempunyai appendage yang beruas
dan bersegmen
Alat mulut beruas dan dapat beradaptasi Tubuh dibungkus oleh zat kitin
untuk makan
Bernafas dengan permukaan tubuh, Tubuh terdiri atas beberapa ruas dengan
insang, dan trakea kaki yang melekat pada ruas tersebut
Alat pencernaan makanan berbentuk Coelom pada hewan dewasa berukuran
tabung, terletak di sepanjang tubuh keci dan merupakan suatu rongga berisi
darah disebut homocoel
Alat pembuangan melalui pipa panjang Sistem saraf tangga tali
pada rongga tubuh

2) Klasifikasi
1. Arachnoidea
Arachnoidea (dalam bahasa Yunani, arachno = laba-laba) disebut juga
kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan labalaba saja. Kalajengking adalah
salah satu contoh kelas ini yang jumlahnya 32 spesies. Ukuran tubuh pada kelompok
dalam kelas ini bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.
Hewan dalam kelompok ini merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara
bebas maupun parasit dimana yang hidup secara bebas bersifat karnivora. Tubuhnya
terdiri atas sefalotoraks, abdomen, dan empat pasang kaki, tidak memiliki mandibula.

Adapun Ciri-ciri utama dari arachnida ialah sebagai berikut :

 Tubuh nya itu bersegmen yang terdiri dari sefalothoraks (kepala-dada) serta juga
abdomen (tidak beruas).
 Mempunyai empat pasang anggota gerak.
 Banyak yang hidup di darat, beberapa dapat ditemukan di air laut atau hidup sebagai
parasit.
 Tidak memiliki antena pada bagian kepala-dada (sefalothoraks).
 Mempunyai mulut yang fungsinya itu untuk memegang atau juga menangkap mangsa,
mulut ini pun sering disebut dengan istilah klisera.
 Memiliki alat peraba serta juga pemotong yang biasanya disebut dengan pedipalpus
(terletak di belakang klisera).
 Darahnya mengandung hemoglobin.

Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan


Arcarina.

(1) Scorpionida, memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir,
contohnya kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng.

(2) Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada
kaliseranya (alat penyengat), contoh hewan ini adalah laba-laba serigala (Pardosa
amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata).

(3) Arcarina, adalah kelompok hewan tungau. Angota pada kelompok ini memiliki
tubuh berbentuk bulat telur atau bundar. Banyak spesies tungau merusak tumbuh-
tumbuhan atau menjadi parasit pada binatang dan manusia. Contoh kelompok ini
adalah tungau kudis (Sarcoptes scabei) dan tungau unggas (Argus sp.)

2. Crustacea

Crustacea ini adalah salah satu kelas arthropoda yang hidupnya itu di air.
Crustacea ini bisa atau dapat ditemukan di air laut ataupun di air tawar.

Beberapa ciri utama crustacea ialah sebagai berikut :

 Memiliki dua pasang antena pada bagian kepala.


 Mempunyai tubuh bersegmen yang terdiri dari sefalothoraks (kepala-dada) serta
abdomen(perut).
 Bagian tubuh terluarnya ini adalah eksoskeleton yang terbuat dari zat tanduk (kitin).
 Tidak memiliki atau mempunyai pembuluh darah kapiler.
 Memiliki atau mempunyai satu pasang kaki di tiap-tiap ruas badannya.
 Dapat mengalami pelepasan kulit.
 Pertukaran udara itu terjadi secara difusi.

Secara umum kelompok ini terbagi manjadi 3 ordo yaitu :

(1) Isopoda, adalah salah satu kelompok crustacea terbesar (sekitar 10.000 spesies)
sebagian besarnya adalah spesies kecil yang hidup di laut. Banyak diantaranya sangat
berlimpah di dalam dasar laut. Isopoda juga meliputi serangga pill yang tinggal di
darat, atau caplak kayu yang umum terdapat pada sisi bawah kayu dan daun yang
basah.

(2) Kopepoda, adalah salah satu diantara kelompok ini yang paling banyak. Mereka
adalah anggota penting komunitas plankton laut dan air tawar, yang memakan
ganggang mikroskopik, protista dan bakteri, dan menjadi makanan oleh banyak ikan.

(3) Dekapoda, semua jenis udang seperti udang galah, udang karang, udang kepiting,
dan lain sebagainya yang relatif besar ialah termasuk dalam kelompok ini.
Eksoskleton atau kutikula mengeras oleh kalsium karbonat, bagian yang menutupi sisi
dorsal sefalotoraks itu membentuk perisai yang disebut karapas (carapace). Sebagian
besar dekapoda adalah hewan laut akan tetapi udang karang (crayfish) hidup di dalam
air tawar dan beberapa kepiting tropis hidup di darat.

3. Chilopoda
Bentuknya memanjang dengan ruas-ruas tubuh dan pipih dorsoventrally.
Kepala memi-liki sepasang antenna yang panjang, dengan sepasang mandibula dan
dua pasang maxilla. Ruas pertama memiliki sepasang kelenjar racun. Setiap ruas
kecuali dua ruas terahir memiliki sepasang kaki. Eksoskeleton dibentuk oleh
ektodermis. Contohnya : Kelabang (Lithobius sp.)

4. diplopoda
Bentuknya silindris dengan ruas tubuh 9-100 buah. Kepala memiliki sepa-sang
antenna pendek, mata majemuk, dan mandibula. Thorax pendek, setiap ruas
memiliki dua pasang kaki. Hidup pada tempat gelap dan lembab. Memiliki kelenjar
bau (odoriferous gland) sepasang setiap ruas. Eksoskeleton dibentuk oleh
ektodermis. Contohnya : Kaki Seribu (Spirobolus sp.)

5. insecta

Kata insecta ini diambil dari bahasa latin, yang artinya adalah serangga.
Insecta ini adalah satu-satunya hewan di dalam kelompok invertebrata yang
mempunyai kemampuan untuk terbang. Spesies serta jenis dari individu di dalam
kelas ini sangatlah banyak. Jumlah spesies insecta yang sudah dikenali itu terdapat
sekitar 750.000 spesies. Cabang ilmu yang mempelajari mengenai serangga ini
disebut Entomologi.

Dibawah ini merupakan beberapa ciri utama insecta :

 Tubuhnya itu terdiri dari 3 bagian tubuh utama, yakni kepala, badan, serta perut.
 Pada bagian kepalanya itu terdapat mulut yang memiliki tipe penggigit, penghisap
serta penelan.
 Mempunyai 3 pasang kaki.
 Sebagian besar anggotanya itu hidup di darat.
 Umumnya mempunyai sayap serta bernapas itu dengan menggunakan trakea.
 Tubuhnya itu dilindungi oleh kulit keras dari kitin yang memiliki fungsi ialah sebagai
eksoskeleton.

(1) Ordo orthoptera

Memiliki sayap 2 pasang,dua buah mata facet, serta 3 buah mata sederhana
(occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen
(ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut
tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap
segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung
abdomen (segmen terakhir abdomen). Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan
tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada
serangga lain.
Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih
sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut
tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur.
Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan. Ada mulutnya
bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang
mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya,
dan labium dengan palpus labialisnya. Metamorfose sederhana (paurometabola)
dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —> dewasa (imago).
Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta
ukuran tubuhnya. Contohnya : Belalang (Brachystola sp.)

(2) Ordo Lepidoptera

Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama,
namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya sebagai
pemakan/pengisap madu atau nektar. Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan
tertutup oleh sisik-sisik yang berwarnawarni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut
seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga
dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan
mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna.
Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui
stadia : telur —> larva —> kepompong— > dewasa. Larva bertipe polipoda,
memilikibaik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
Contphnya : Kupu-kupu (Papilo sp.)

(3) Ordo Odonata

Memiliki anggota yang cukup besar dan mudah dikenal. Sayap dua pasang dan
bersifat membranus. Pada capung besar dijumpai venavena yang jelas dan pada
kepala dijumpai adanya mata facet yang besar. Metamorfose tidak sempurna
(Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang
dan hidup di dalam air.Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa
jenis serangga kecil yang termasuk hama, seperti beberapa jenis trips, wereng, kutu
loncat serta ngengat penggerek batang padi. Contohnya : Capung (Aeshna sp.)

3) Peranan

1. Arthropoda pada umumnya mempunyai peran penting bagi ekosistem, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tanpa kehadiran suatu serangga, maka kehidupan
suatu ekosistem akan terganggu dan tidak akan mencapai suatu keseimbangan.
Peranan serangga dalam ekosistem diantaranya adalah sebagai polinator, dekomposer,
predator (pengendali hayati), parasitoid (pengendali hayati), hingga sebagai
bioindikator bagi suatu ekosisitem
2. Pada umumnya Arthropoda tanah memiliki peran penting dalam perombakan bahan
organik serta berperan penting sebagai daur ulang di unsur hara tanah.
3. peran arthropoda pada lahan persawahan dan area pertanian secara umum adalah
sebagai hama perusak ( fitofagus ), parasite, predator ataupun juga sebagai organisme
yang menguntungkan yaitu sebagai agen penyerbuk serta sebagai musuh alami hama
yang lainnya ( Pimentel, 1989 ).
4. Sebagai sumber protein hewani dan bernilai ekonomis tinggi. Contoh: udang,
kepiting, dan lobster.
5. Membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman. Contoh kepik memakan kutu daun.

Anda mungkin juga menyukai