Anda di halaman 1dari 10

[18/2 19.01] .

: Sejarah Bahasa Indonesia – Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang dalam
perkembangannya mulai digunakan sebagai bahasa resmi dari Bangsa Indonesia dan juga dikenal
sebagai bentuk bahasa pemersatu bangsa.

Bahasa Indonesia diresmikan setelah proses proklamasi dari kemerdekaan republik Indonesia. Dalam hal
ini satu hari setelahnya, hal ini juga dilakukan secara bersamaan dengan dimulainya konstitusi .
sedangkan di kawasan Timor Leste bahasa Indonesia sendiri dikenal sebagai bahasa kerja.

Sementara itu, jika dilihat dari sisi linguistik, bahasa Indonesia merupakan bentuk ragam bahasa dari
bahasa melayu. Sedangkan dasar yang digunakan olehnya adalah bahasa Melayu Riau yang tentunya
diambil dari kepulauan Riau sejak abad ke 19.

Sebagai bahasa pemersatu bangsa, tentunya bahasa Indonesia menjadi bahasa yang digunakan dalam
aktivitas harian dari masyarakat Indonesia yang juga menyatukan perbedaan dalam satu bahasa yang
sama dan dimengerti oleh semua penduduknya.

[18/2 19.02] .: Berkaitan dengan pengertian yang telah dijelaskan pada bagian di atas tadi, sejarah
bahasa Indonesia tidak lepas dari penggunaan nama yang dimilikinya. Dengan kata lain, penamaan
“Bahasa Indonesia" itu sendiri bermula sejak adanya Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28
Oktober tahun 1928 lalu.

Hal ini berkaitan dengan menghindari kesan dari imperialism bahasa apabila masyarakat Indonesia
masih saja menggunakan bahasa Melayu sebagai nama yang dimilikinya. Karena itulah dalam proses
tersebut terjadi beberapa perbedaan yang ditimbulkan pada keberadaan dari bahasa Indonesia saat ini
dengan jenis bahasa melayu yang digunakan di kawasan Riau atau Semenanjung Malaya.

Hingga saat ini Bahasa Indonesia sendiri dikenal sebagai kata-kata yang hidup dan tentunya banyak
menghasilkan beragam kata baru, baik itu berkaitan dengan proses penciptaan atau bahkan melalui
sistem penyerapan dari bahasa asing serta bahasa daerah yang ada di sekitarnya.

Bahasa Indonesia itu sendiri dituturkan serta dipahami oleh masyarakat Indonesia. Meskipun tidak
termasuk dalam bahasa ibu namun bahasa indonesia menjadi bahasa yang memiliki jumlah penutur
terbanyak. Bahkan sebagian besar dari warga negara Indonesia sendiri menggunakan bahasa tersebut
dalam kehidupan sehari-harinya.

Sementara itu, penutur bahasa Indonesia sering kali menggunakan versi kolokial atau bahasa sehari-hari
yang digunakannya. Hal ini seperti terlihat pada proses mencampuradukkan antara dialek melayu
dengan bahasa ibu yang dimilikinya.

Lebih dari itu, bahasa Indonesia juga dikenal sebagai bahasa dengan tingkat penggunaan yang luas. Hal
ini terbukti dengan banyaknya bahasa tersebut yang digunakan di berbagai media, atau bahkan
lingkungan pendidikan, seperti halnya sekolah hingga perguruan tinggi.
Dalam bahasa Indonesia tata bahasa serta fonologi yang dimilikinya relatif lebih mudah untuk dipahami,
karena itulah dalam pemahaman aturan dasarnya pun lebih gampang untuk diikuti dan digunakan dalam
aktivitas komunikasi.

Berkaitan dengan keberadaan bahasa melayu yang menjadi dasar dari munculnya bahasa Indonesia,
pada dasarnya terdapat 4 faktor yang menjadikan bahasa tersebut kemudian diangkat sebagai bahas
Indonesia, diantaranya:

4 Faktor Dasar Munculnya Bahasa Indonesia

Bahasa melayu dikenal sebagai lingua franca untuk bangsa Indonesia, termasuk dalam bahasa
perdagangan serta bahasa dalam sistem perhubungan

Sistem dalam bahasa melayu itu sendiri terbilang sederhana, karena itulah sangat mudah bagi
masyarakat Indonesia untuk mengerti dan mempelajarinya. Hal ini berkaitan dengan penggunaan
bahasa melayu yang tidak menggunakan tingkatan dalam bahasa yang dimilikinya.

Beragam suku atau etnis besar yang ada di Indonesia seperti halnya suku jawa, suku sunda, dan juga
beragam suku lainnya juga dapat dengan mudah dan secara sukarela menerima bahasa melayu tersebut
sebagai bahasa Indonesia yang kemudian digunakan sebagai satu jenis bahasa nasional.

Bahasa melayu dinilai memiliki kesanggupan yang dapat digunakan sebagai bahasa budaya. Dalam hal
ini bahasa tersebut memiliki arti yang lebih luas.

[18/2 19.03] .: Perkembangan bahasa Indonesia terus berjalan termasuk pada masa reformasi. Hal ini
ditandai dengan munculnya bahasa pers atau bahkan bahasa media massa yang dapat anda lihat melalui
:

Bentuk dari jumlah kata singkatan yang meningkat dan terus bertambah

Penggunaan dari istilah atau bahasa asing yang juga terdapat dalam surat kabar dengan jumlah yang
semakin banyak
Dalam hal ini jelas pers memiliki jasa yang luar biasa pada proses perkembangan bahasa Indonesia.
Pasalnya melalui media tersebut lah masyarakat mulai diperkenalkan dengan beragam istilah, kemudian
ungkapan, penggunaan kata-kata baru seperti halnya rekonsiliasi, hujat, konspirasi, kroni, provokator,
arogan, proaktif, KKN dan juga beragam istilah serta kata-kata lainnya yang sebelum itu tidak atau
bahkan jarang digunakan.

Sementara itu, dalam perkembangan tersebut juga terlihat bagaimana kedudukan dari bahasa Indonesia
itu sendiri yang mana pada awalnya dikenal sebagai bahasa nasional serta bahasa pemersatu.

Dengan demikian, berdasarkan kedudukannya tersebut jelas bahwa bahasa Indonesia tersebut memiliki
fungsi yang cukup beragam, dimulai dari :

Fungsi Bahasa Indonesia Berdasarkan Kedudukan

Sebagai lambang identitas atau pun jati diri bangsa

Sebagai lambang kebanggaan dari bangsa Indonesia

Sebagai alat pemersatu yang tentunya digunakan di berbagai kalangan dari masyarakat Indonesia yang
memiliki latar belakang dari etnis serta sosial budaya yang berbeda, termasuk bermacam bahasa daerah
yang turut berbeda pula.

Sebagai alat komunikasi atau penghubung yang dapat menyatukan antar daerah serta antar budaya
yang ada di Indonesia.

Selain itu, dikenal sebagai bahasa resmi tentunya bahasa Indonesia pun memiliki dasar yuridis
konstitusional, yang berada pada bab XV pasal 36 dari UUD 1945. Memiliki kedudukan sebagai bahasa
resmi, tentunya bahasa Indonesia tersebut pun dalam perkembangannya memiliki fungsi yang leibh
beragam seperti halnya :

Fungsi Bahasa Indonesia Lainnya


Sebagai bahasa resmi dari suatu negara

Sebagai bahasa pengantar resmi yang tentunya wajib untuk digunakan dalam setiap lembaga pendidikan
yang ada di Indonesia.

Sebagai bahasa resmi dalam hubungan tingkat nasional. Hal ini berkaitan dengan kegunaannya yang
penting dalam proses pelaksanaan perencanaan dari pembangunan serta proses pemerintahan.

Sebagai bahasa resmi yang tentunya digunakan dalam pemanfaatan dari ilmu serta teknologi dan juga
pengembangan kebudayaan.

Selain melihat perkembangan bahasa Indonesia dari segi fungsi dan kedudukannya, berdasarkan sejarah
perkembangan bahasa ini dimulai sejak masa kolonial belanda yang mulai membangun penerbit buku
bacaan yang dikenal dengan nama Commissie voor de Volkslectuur atau disebut pula sebagai Taman
Bacaan Rakyat yang kemudian diubah menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917.

Badan penerbitan tersebut juga mulai menerbitkan beragam jenis novel seperti halnya Siti Nurbaya dan
lainnya yang disebarkan dalam bahasa Melayu.

Setelah itu perkembangan pun dilanjut pada tahun 1927 yang dilakukan oleh Jahja Datoek Kajo yang
mulai menggunakan bahasa Indonesia dalam pidato pertamanya. Sedangkan pada tanggal 28 Oktober
1928, Muhammad Yamin melakukan peresmian untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa
persatuan dari bangsa Indonesia.

Kemudian tahun 1933 mulai berdiri para sastrawan muda seperti halnya pujangga baru yang tentunya
dipimpin oleh Takdir Alisyahbana, yang kemudian menyusun tata bahasa baru dari bahasa Indonesia
pada tahun 1936, dan pada tanggal 25 hingga 28 Juni 1938 mulai diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia yang mana penggunaannya berlanjut hingga saat ini.

[18/2 19.03] .: Bahasa indonesia itu pada umunya berasal dari bahasa melayu, pada zaman
sebelumnya lebih tepatnya pada dizaman kerajaan sriwijaya bahasa melayu itu banyak digunakan ialah
sebagai bahasa penghubung antar suku pada plosok nusantara. Selain itu juga bahasa melayu tersebut
di gunakan ialah sebagai bahasa perdagangan antar pedagang dalam suatu nusantara ataupun juga dari
luar nusantara.
[18/2 19.04] .: Bahasa melayu itu kemudian menyebar pada pelosok nusantara bersamaan dengan
penyebaran agama islam, dan juga makin kokoh keberadaan nya dikarenakan bahasa melayu tersebut
mudah untuk diterima oleh masyarakat nusantara disebabkan karena bahasa melayu itu digunakan ialah
untuk sebagai penghubung antar suku, antar pulau, antar pedagang, dan juga antar kerajaan.

[18/2 19.04] .: Sejarah Bahasa Indonesia

Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku  pelajaran
agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di Nusantara. Bahasa
melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa yang digunakan terhadap para
pedagang yang datang dari luar nusantara.

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa melayu tampak makin jelas dari peninggalan-peninggalan
kerajaan islam, baik yang berupa batu tertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujah, Aceh,
berangka tahun 1380 M, maupun hasil-hasil sastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri,
hikayat raja-raja Pasai, sejarah melayu, Tajussalatin dan Bustanussalatin.

Bahasa melayu menyebar kepelosok nusantara bersama dengan menyebarnya agama islam diwilayah
nusantara bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan
antar pulau, antar suku, antara pedagang, antar bangsa, dan antar kerajaan karena bahasa melayu tidak
mengenal tutur.

Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan antara lain, menyatakan bahwa bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu
yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di
Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.

Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar
etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku,
bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan
nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.

Bahasa Melayu terdapat dua jenis yaitu:

Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi
kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan
para penggunanya.
Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera,
Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus,
penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.

Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu dipilih menjadi bahasa
nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang menggembirakan yaitu:

Dibandingkan dengan bahasa lain yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu bagi sekitar setengah
penduduk Indonesia), bahasa melayu merupakan bahasa yang kurang berarti. Di Indonesia, bahasa itu
diperkirakan dipakai hanya oleh penduduk kepulauan Riau, Linggau dan penduduk pantai-pantai
diseberang Sumatera. Namun justru karena pertimbangan itu juga pemilihan bahasa jawa akan selalu
dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan.

Mengapa bahasa melayu lebih diterima dari pada bahasa jawa, tidak hanya secara fonetis dan
morfologis tetapi juga secara reksikal, seperti diketahui bahasa jawa mempunyai beribu-ribu morfen
leksikal dan bahkan beberapa yang bersifat gramatikal. Faktor yang paling penting adalah juga
kenyataannya bahwa bahasa melayu mempunyai sejarah yang panjang sebagai ligua France.

Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada saat itu, para pemuda
dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar :

Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia

Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan

Menjunjung bahasa  persatuan,  bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah
Pemuda dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya  pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia
diakui secara Yuridis.

[18/2 19.05] .: Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:


Fungsi Bahasa Secara Umum:

Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.

Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat
menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang
mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:

Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.

Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

Sebagai alat komunikasi.

Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan
masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada
saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi, berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau
pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang.

Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan
orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan
non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan tulis),
sedangkan berkomunikasi secara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol,
isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas/ sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa
manusia.

Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.

Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung
situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat
berbicara dengan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang
tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk
berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.

Sebagai alat kontrol sosial.

Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan
pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku-buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah,
mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa
sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah  sebagai alat peredam rasa marah.
Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.

[18/2 19.06] .: Fungsi Bahasa Indonesia Secara Khusus :

Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.

Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya.
Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.

Mewujudkan seni (sastra).

Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi,
prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat.
Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin
disampaikan.

Mempelajari bahasa-bahasa kuno.

Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau.
Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau
hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk
mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-
prasasti.

Mengeksploitasi IPTEK.

Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang sudah
diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu
didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergu nakannya dan melestarikannya
demi kebaikan manusia itu sendiri.

[18/2 19.06] .: Perkembangan Bahasa Indonesia Masa Reformasi

Munculnya Bahasa Media Massa (bahasa Pers):

Bertambahnya jumlah kata-kata singkatan (akronim);

Banyak penggunaan istilah-istilah asing atau bahasa asing adalam surat kabar.

Pers telah berjasa dalam memperkenalkan istilah baru, kata-kata dan ungkapan baru, seperti KKN
(Korupsi, Kolusi, Nepotisme), kroni, konspirasi, proaktif, rekonsiliasi, provokator, arogan, hujat, makar,
dan sebagainya.

Bahasa Indonesia sudah mulai bergeser menjadi bahasa kedua setelah Bahasa Inggris ataupun bahasa
gaul. Selain itu, dipengaruhi pula oleh media iklan maupun artis yang menggunakan istilah baru yang
merupakan penyimpangan dari kebenaran cara berbahasa Indonesia maupun mencampuradukan
bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Kesimpulan 
Dapat disimpullkan dari makalah ini, bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa
melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu (bahasa Indonesia) karena :

Bahasa melayu sudah merupakanlingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa
perdangangan.

Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan
bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).

Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang
luas.

Anda mungkin juga menyukai