Anda di halaman 1dari 7

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN PATCH BUKAL MUKOADHESIF

CELECOXIB

Siti Inayah*, Lizma Febrina, Novita Eka Kartab Putri Tobing, Jaka Fadraersada

Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”,


Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
*
Email: nayahsnh@gmail.com

ABSTRACT

Celecoxib is a NSAID drug that has been widely used to treat arthritis. Its bioavailability is
only 40% with an oral administration because experienced first-pass metabolism and has
side effects in gastrointestinal tract. The aim of this study was to modify delivery route of
celecoxib by formulation in dosage form mucoadhesive buccal patch. Patch were prepared
by solvent casting method using variety concentration of HPMC as an adhesive polymer,
which consisted of F1, F2, F3 which each contained HPMC as much as 2%, 3%, and 4%.
Respectively patch were evaluated involve weight and thickness uniformity test, surface pH
test, swelling index test and dissolution test of active substances. From three formulas, the
best results are shown by F1 with evaluation result: weight uniformity of 29.5 ± 0.010 mg;
thickness uniformity 0.25 ± 0.012 mm; surface pH 6.4 ± 0.1; swelling index 15.99%; and
the dissolved percentage was 66.7%. Patch F1 shows good patch characteristics and has a
high drug release profile.

Key word: HPMC, NSAID, solvent casting

ABSTRAK

Celecoxib merupakan obat NSAID yang telah digunakan secara luas untuk mengobati
penyakit artritis. Bioavailabilitasnya hanya sekitar 40% dengan rute pemberian oral karena
mengalami first-pass metabolism serta memiliki efek samping terhadap saluran cerna.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk memodifikasi rute penghantaran celecoxib dengan
memformulasikan dalam bentuk sediaan patch bukal mukoadhesif. Patch dibuat
menggunakan metode solven casting dengan memvariasikan konsentrasi HPMC sebagai
polimer adhesif, yaitu terdiri dari F1, F2, F3 yang masing-masing mengandung HPMC
sebanyak 2%, 3%, dan 4%. Sediaan patch dievaluasi meliputi uji keseragaman bobot dan
ketebalan, uji pH permukaan, uji kemampuan mengembang dan uji disolusi zat aktif. Dari
ketiga formula, hasil terbaik ditunjukkan oleh F1 dengan hasil pengujian: keseragaman
bobot 29.5± 0.010 mg; keseragaman ketebalan 0.25 ± 0.012 mm; pH permukaan 6.4 ± 0.1;
kemampuan mengembang 15.99%; dan persentase terdisolusi 66.7%. Patch F1
menunjukkan karakteristik patch yang baik dan memiliki profil pelepasan obat yang tinggi.

Kata Kunci: HPMC, NSAID, solvent casting

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 177


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Patch Bukal Mukoadhesif Celecoxib

DOI: https://doi.org/10.25026/mpc.v8i1.321

PENDAHULUAN lain adalah kelompok polimer hidrofilik.


Dewasa ini perkembangan sistem Beberapa kelompok polimer hidrofilik
penghantaran obat pada bidang farmasi dari polisakarida dan turunannya seperti
telah sangat berkembang, salah satunya hidroksi propil metil selulosa (HPMC)
adalah sedian patch bukal mukoadhesif. telah digunakan dalam penghantaran
Patch bukal mukoadhesif merupakan mukoadhesif [4]. Formulasi patch dengan
sistem penghantaran obat yang HPMC memiliki sifat bioadhesif yang
penggunaanya dengan cara diletakkan maksimum dibandingkan dengan patch
diantara gusi dan membran pipi bagian yang mengandung polimer polivinil
dalam. Patch mukoadhesif memiliki alkohol (PVA) dan yang mengandung
berbagai macam keunggulan kombinasi PVA serta polivinil pirolidon
dibandingkan dengan bentuk sediaan obat (PVP) [5].
konvensional lainnya seperti tidak Lapisan backing dibentuk dari
invasif, efek samping minimal, mampu polimer yang bersifat impermeable
menjaga bioavabilitas obat, daya rekat dengan air sebab fungsi dari lapisan
pada saat pemakaian kuat, tidak perlu backing adalah untuk mencegah zat aktif
mengalami first-pass metabolism, mudah terlarut dan tertelan bersama saliva serta
untuk menghentikan pemberian obat jika untuk memberikan aliran zat aktif secara
terjadi kesalahan dalam pemberian obat searah ke lapisan mukosa [6]. Salah satu
sehingga dapat mencegah terjadinya polimer yang umum digunakan sebagai
toksisitas, mencegah rusaknya obat-obat lapisan backing diantaranya yaitu etil
yang tidak tahan terhadap pH saluran selulosa. Etil selulosa memiliki karakter
pencernaan, dan juga mencegah tidak larut dan tidak mengembang di air
terjadinya iritasi saluran cerna oleh obat [7].
yang bersifat iritatif [1]. Berdasarkan uraian diatas maka
Celecoxib merupakan obat dilakukan formulasi patch celecoxib yang
NSAID yang telah digunakan secara luas dibuat dengan menggunakan HPMC
untuk mengobati penyakit artritis. Bentuk sebagai polimer mukoadhesif dan etil
sediaan celecoxib yang tersedia yaitu selulosa sebagai lapisan backing.
sediaan berbentuk kapsul.
Bioavailabilitasnya hanya sekitar 40% METODE PENELITIAN
dengan rute pemberian oral karena
mengalami first-pass metabolism serta Bahan Penelitian
memiliki efek samping terhadap saluran Celecoxib, HPMC, etil selulosa,
cerna [2]. Sehingga diperlukannya propilenglikol, gliserin, etanol (70% dan
modifikasi rute penghantaran obat 96%), aquades.
diantaranya dengan memformulasikan
dalam bentuk sediaan patch bukal Alat
mukoadhesif. Timbangan analitik (Precisa XB
Patch terdiri dari dua lapisan, 220A), oven (Froilabo), micrometer
dimana lapisan utama mengandung skrup (Insize), alat disolusi (Copley DIS
polimer yang mukoadhesif dilapisi 8000), spectrometer UV-VIS (Dynamic
dengan lapisan backing yang Halo DB201), magnetic stirrer (Stuart),
impermeable [3]. Kelompok polimer pH meter (Jenway 370) dan alat-alat
yang memiliki sifat mukoadhesif antara

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 178


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Patch Bukal Mukoadhesif Celecoxib

gelas yang lazim digunakan di dan absorbansi yang dihasilkan sebagai Y


laboratorium. dalam persamaan regresi linier.

Pembuatan patch bukal mukoadhesif Evaluasi Sediaan Patch Bukal


celecoxib Mukoadhesif Celecoxib
Patch dibuat dengan
menggunakan metode solvent casting. a. Uji Keseragaman Bobot
HPMC dilarukan dengan etanol 70% dan Pengujian terhadap keseragaman
diaduk dengan menggunakan pengaduk bobot patch dilakukan dengan
magnetik. Kemudian ditambahkan menimbang 10 buah patch dengan ukuran
celecoxib 50 mg yang telah dilarutkan 1×2 cm2 secara acak dari setiap formula
dengan etanol 70%. Gliserin dan kemudian ditimbang bobotnya
propilenglikol ditambahkan kedalam menggunakan timbangan analitik.
campuran, dan pengadukan dilakukan
sampai campuran homogen. Larutan b. Uji Keseragaman Ketebalan
tersebut kemudian dimasukkan kedalam Ketebalan patch diukur
cetakan dan dioven pada suhu 40ºC menggunkan mikrometer sekrup di tiga
selama 6 jam. titik berbeda pada setiap patch dari
Etil selulosa dilarutkan dengan masing-masing formula. Diambil secara
etanol 96% dan diaduk menggunkan acak 10 buah patch setiap formula
pengaduk magnetik. Propilenglikol kemudian diukur ketebalannya.
ditambahkan dalam campuran dan diaduk
sampai campuran homogen. Kemudian c. Uji pH Permukaaan Patch
dimasukkan kedalam cetakan yang Patch dari setiap formula diambil
mengandung lapisan HPMC dan dioven secara acak, kemudian dimasukkan ke
pada suhu 40ºC selama 8 jam. Patch yang dalam wadah yang telah berisi 0,5 ml
telah kering, dipotong dengan ukuran 1×2 aquades selama 120 menit dalam
cm2 dan kemudian dilakukan evaluasi temperatur ruang dan pH permukaan
sediaan patch. Komposisi dari setiap patch diukur dengan menggunakan pH
formula patch tersaji dalam Tabel 1. meter.

Penetapan panjang gelombang d. Uji Kemampuan Mengembang


maksimum celecoxib Pengembangan patch diukur
Penetapan panjang gelombang dengan menempatkan patch dari masing-
maksimum celecoxib dilakukan dengan masing formula dengan ukuran 1 x 2 cm2
menggunakan pelarut larutan buffer ke dalam beaker glass yang mengandung
fosfat pH 6,8. Celecoxib 0,02% dalam 20 ml larutan buffer fosfat pH 6,8. Bobot
larutan buffer dibaca pada panjang patch ditimbang setiap 5 menit, sebelum
gelombang 200-400 nm dengan larutan ditimbang patch dikeringkan terlebih
buffer fosfat pH 6,8 sebagai blanko. dahulu dengan tissue. Penimbangan
dilakukan hingga menit ke 30.
Penetapan kurva baku celecoxib Derajat pengembangan dihitung
Larutan stok dibuat dari 5 mg dengan menggunakan persamaan:
celecoxib yang dilarutkan dalam 50 ml
larutan buffer fosfat pH 6,8. Kemudian (W2-W1)
Derajat Pengembangan = W1
dibuat seri konsentrasi 20 ppm, 40 ppm,
60 ppm, 80 ppm dan 100 ppm dan dibaca Keterangan:
absorbansinya pada panjang gelombang W1 = bobot sebelum (gram),
maksimum. Kurva baku dibuat dengan W2 = bobot setelah berkontak dengan
memplotkan kadar celecoxib sebagai X larutan buffer (gram).

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 179


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Patch Bukal Mukoadhesif Celecoxib

e. Uji Disolusi utama merupakan lapisan yang


Berdasarkan United States mengandung polimer adhesif yaitu
Pharmacopeia (USP) metode dayung HPMC dan lapisan kedua merupakan
berputar digunakan untuk mempelajari lapisan backing yang mengandung
pelepasan obat dari patch yang terdiri dari polimer etil selulosa, berfungsi untuk
dua lapis atau lebih. Medium disolusi menahan difusi celecoxib ke saliva serta
yang digunakan adalah larutan buffer untuk memberikan arah difusi zat aktif
fosfat pH 6,8 sebanyak 900 mL dilakukan yang searah.
pada suhu 37°C ± 0.5°C, dengan Patch dibuat dengan metode
kecepatan putaran 50 rpm. Sampel (5 ml) solven casting, metode ini memiliki
diambil pada interval waktu yang telah kelebihan pengerjaan yang mudah untuk
ditentukan dan diganti dengan sejumlah dilakukan. Beberapa penelitian
larutan buffer fosfat pH 6,8 dengan sebelumnya yang memformulasikan
volume yang sama kemudian diukur patch dengan metode solven casting
kadar celecoxib. diantaranya Singhal tahun 2014 yang
memformulasikan sediaan patch bukal
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan zat aktif terbutaline sulfat, dan
Sediaan patch celecoxib yang lainnya seperti Muaadh (2017), Pandey
dibuat terdiri dari dua lapisan, lapisan (2012) dan Qin (2017).

Tabel 1. Formula sediaan patch celecoxib


Bahan F1 F2 F3
Celecoxib 50 mg
HPMC 2% 3% 4%
Gliserin 0.32%
Propilen glikol 0.20%
Etanol ad 40 gram
Etil selulosa 5%
Gliserin 5%
Etanol ad 20 gram

Tabel 2. Hasil evaluasi sediaan patch


Evaluasi Sediaan Patch F1 F2 F3
Keseragaman Bobot (mg) 29.5 ± 0.010 34.9 ± 0.004 54.9 ± 0.007
Keseragaman Ketebalan (mm) 0.25 ± 0.012 0.33 ± 0.031 0.38 ± 0.032
pH permukaan 6.4 ± 0.1 6.1 ± 0.1 6.2 ± 0.09

Hasil evalusi sediaan patch dapat dengan nilai ketebalan patch. Hasil
dilihat pada Tabel 2. Dari hasil uji terkecil terdapat pada F1 dengan
keseragaman bobot dan ketebalan konsentrasi HPMC sebesar 2%,
menunjukkan bahwa peningkatan jumlah sedangkan hasil terbesar pada F3 dengan
polimer pada formula secara langsung konsentrasi HPMC sebanyak 4%. Hasil
menyebabkan peningkatan bobot dan ini sesuai dengan penelitian terdahulu
ketebalan sedian patch yang dibentuk. yang telah dilakukan oleh Himabindu
Peningkatan nilai bobot sebanding tahun 2012. Dari penelitiannya diketahui

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 180


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Patch Bukal Mukoadhesif Celecoxib

bahwa peningkatan konsentrasi polimer disebut dengan swelling index, yaitu


HPMC menunjukkan adanya peningkatan merupakan persentase antara berat patch
bobot dan ketebalan dari patch yang sebelum perlakuan dengan berat patch
terbentuk. Bobot dan ketebalan patch setelah perlakuan.
yang diperoleh menunjukkan data yang Adanya peningkatan bobot setelah
seragam dari setiap formula. Keseragamn dilakukan perendaman beberapa waktu
bobot dan ketebalan patch ini berkaitan dalam medium buffer fosfat pH 6,8
dengan keseragaman kandungan zat aktif diakibatkan adanya absorpsi air oleh
disetiap patch. Dari keseragaman bobot patch. Hasil pengamatan kemampuan
dan ketebalan patch yang diperoleh mengembang dapat dilihat pada Gambar
diharapkan kandungan zat aktif disetiap 1. Nilai swelling index tertinggi terdapat
patch juga seragam. pada formula F1 yang mencapai 15,99 %.
Uji pH permukaan patch Sedangkan nilai swelling index F2
bertujuan untuk mengetahui pH dari sebesar 10,4% dan F3 sebesar 8,7%.
patch yang dihasilkan. pH patch yang Polimer HPMC merupakan salah satu
dihasilkan harus mempunyai pH yang dari bagian kelompok polimer hidrofilik,
sesuai dengan rentang pH pada mulut, yang mana salah satu sifat polimer
sehingga tidak berbahaya (tidak hidrofilik tersebut adalah kemampuannya
menimbulkan terjadinya iritasi) ketika untuk mengembang dengan derajat yang
digunakan pada mukosa mulut manusia. tidak terbatas ketika kontak dengan air,
Berdasarkan hasil penelitian tidak ada namun semakin tinggi konsentrasi HPMC
perbedaan pH permukaan yang akan menyebabkan waktu swelling index
signifikan. Semua formula menunjukkan yang lama untuk dapat mencapai %
nilai pH permukaannya antara 6 sampai swelling index tertinggi. Hal ini
dengan 7. Hal ini telah sesuai dengan disebabkan semakin tinggi konsentrasi
rentang nilai pH saliva pada mulut yaitu membuat susunan dari polimer tersebut
pada rentang 5,6 sampai dengan 7 [8]. lebih rapat sehingga ketika kontak
Kemampuan mengembang suatu dengan air diperlukan waktu yang lebih
patch merupakan salah satu syarat dari lama untuk dapat mengembang [10]. Hal
sediaan patch. Mengembangnya patch ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
berkaitan dengan kemampuan patch juga yang menjelaskan bahwa pada
dalam melepaskan obat dan keefektifan sediaan patch dengan komposisi polimer
patch melekat pada mukosa [9]. hidrofilik memiliki nilai swelling index
Pengukuran kemampuan mengembang yang akan meningkat bersamaan dengan
suatu patch digunakan parameter yang peningkatan waktu perendaman [11].

18
16
Swelling Index (%)

14
12
10
8
6
4
2 F1 F2 F3
0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu (menit)
Gambar 1. swelling index sediaan patch

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 181


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Patch Bukal Mukoadhesif Celecoxib

70

60
F1 F2 F3
50

40
% Disolusi

30

20

10

0
15 60 90 120 150 180 210 240 270 300 375
Waktu (menit)
Gambar 3. pelepasan celecoxib

Peningkatan jumlah polimer pada pelepasan celecoxib dari patch


sediaan patch akan menyebkan mukoadhesif. Uji disolusi dilakukan pada
pembentukan lapisan gel pada lapisan suhu 37ºC dengan medium disolusi
yang terhidrasi, dengan adanya berupa larutan buffer fosfat pH 6,8.
peningkatan jumlah polimer akan Banyaknya celecoxib terdisolusi dibuat
menyebabkan peningkatan ketebalan dari plot hubungan dengan waktu disolusi
lapisan gel tersebut. Pembentukan lapisan sehingga membentuk kurva antara persen
gel ini akan menjadi barrier dan dapat disolusi celecoxib dengan waktu disolusi
menimbulkan penurunan pelepasan dari seperti yang terlihat pada Gambar 3.
zat aktif [12]. Berdasarkan hasil tersebut
Penentuan kurva baku celecoxib diketahui bahwa pelepasan obat paling
dalam larutan buffer fosfat pH 6,8 baik didapatkan pada F1. Kemampuan
dilakukan dengan membuat larutan seri melepaskan obat berkaitan dengan
konsentrasi dari celecoxib. Kemudian kemampan patch mengembang. Semakin
diukur absorbansinya dengan besar angka swelling index yang
spektrofotometer UV-Vis pada panjang dihasilkan, maka dimungkinkan profil
gelombang maksimum 300 nm. Kurva pelepasan obat akan menunjukkan profil
baku diperoleh dari grafik hubungan yang bagus. Swelling index pada F1
antara kadar celecoxib dengan menunjukkan hasil indeks pengembangan
absorbansinya. Hasil pengujian yang paling tinggi, sama halnya pada
menunjukkan kurva baku celecoxib grafik pelepasan yang menunjukkan %
mengikuti persamaan garis linier Y= disolusi tertinggi. Seperti yang
0,0437x – 0,0141 dengan nilai r sebesar diungkapkan oleh Patel (2007) jika
0,9927. Data ini digunakan untuk indeks pengembangan obat berbanding
penetapan kadar celecoxib yang lurus dengan pelepasan obatnya. Semakin
terdisolusi. bagus nilai indeks pengembangan suatu
Disolusi disefinisikan sebagai patch, maka akan semakin bagus pula
proses melarutkan suatu obat dari sediaan profil pelepasan obatnya.
dalam medium tertentu. Uji disolusi KESIMPULAN
dilakukan untuk mengetahui profil

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 182


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Patch Bukal Mukoadhesif Celecoxib

Patch yang dihasilkan [6] Yogananda & Rakesh dan Rakesh B.


menunjukkan keseragaman bobot dan 2012. An Overview on
ketebalan, semakin tinggi konsentrasi Mucoadhesive Buccal Patches.
polimer yang digunakan berbanding lurus International Journal of Universal
dengan bobot dan ketebalan patch yang Pharmacy and Life Sciences. Vol
dihasilkan. pH permukaan patch berkisar 2(2). Hal: 348- 373.
antara 6 sampai 7 sehingga tidak akan [7] Murtaza, Ghulam. 2012.
menyebabkan iritasi pada rongga mulut. Ethylcellulose Microparticles: A
Hasil uji disolusi berbanding lurus Review. Acta Poloniae
dengan swelling index, semakin tinggi Pharmaceutica-Drug Research.
swelling index sediaan patch makan Volume 69, No. 1
semakin tinggi % terdisolusinya. Hasil [8] Kaul, Mahima, Surender V, Aruna R
terbaik ditunjukkan oleh F1 yang dan Sapna S. 2011. An Overview on
mengandung HPMC sebanyak 2%. Buccal Drug Delivery Sistem.
International Journal of
DAFTAR PUSTAKA Pharmaceutical Science Research
[1] Venkatalakshmi, Yajaman S, Vol. 2(6). Hal: 1303-1321.
Madhuchudana C, Sasikala C dan [9] Patel, V. M., Brajapati, B.G., and
Mohan V. 2012. Buccal Drug Patel, M. M. 2007. Design And
Delivery Using Adhesive Polymeric Characterization of Chitosan
Patches. International Journal of Containing Mucoadhesive Buccal
Pharmaceutical Science Research; Patches of Propanolol
Vol. 3(1), Hal: 35-41 Hydrochloride. Acta Pharma. Vol.
[2] Moghimipour, Eskandar and Binazir 57.
Baniahmad. 2015. Formulation and [10] Vimal, A.B Gupta, Raj K, Jaideep S
Evaluation of Transdermal Celecoxib dan Brajesh K. 2010. Mucoadhesive
Matrix Patches. European Journal of Polymers: Means of Improving the
Biomedical and Pharmaceutical Mucoadhesive Properties of Drug
Sciences. Volume 2. No. 2 Delivery Sistem. Journal of
[3] Koyi, Pradeep dan Arshad Bashir Chemical and Pharmaceutical
Khan. 2013. Buccal Patches: A Research. Vol 2(5). Hal: 418-432.
Review. International Journal of [11] Shalini, G Kumar dan P Kothiyal.
Pharmaceutical Science Research. 2012. Formulation and Evaluation of
Vol 4. Hal:83– 89. Buccal Patches of Simvastatin by
[4] Roy, S. 2009. Polymers in Using Different Polymers. The
Mucoadhesive Drug Delivery Pharma Innovation Vol. 1 No. 7.
Sistem: A Brief Note. Designed Hal: 87-92
Monomersand Polymers 12. Hal; [12] Chandra, Ramesh, Vamshi, Kishan
483-495 and Madhsudan. 2008. Development
[5] Doshi, Abha, Koliyote S, Joshi B. of Mucoadhesive Patches for Buccal
2011. Design And Evaluation of Administration of Prochlorperazine.
Buccal Film of Diclofenac Sodium. International Journal of
International Journal Of Pharmacy Pharmaceutical Sciences and
And Biological Sciences. Volume 1. Nanotechnology. Volume 1, Hal: 64-
Hal: 17-30. 70

Proceeding of the 8th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 183


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 20-21 November 2018

Anda mungkin juga menyukai