Anda di halaman 1dari 18

GASTRORETENTIVE

MUCOADHESIVE
RAHMI HUTABARAT
• Obat konvensional modified release drug delivery system

• Sistem penghantaran obat dikatakan ideal jika dapat diberikan


dengan satu kali pemberian untuk seluruh periode pengobatan,
menghasilkan kadar obat dalam darah yang relatif konstan selama
periode waktu tertentu untuk mendapatkan efek obat yang optimal
dan menghantarkan obat langsung ke sasaran. Sistem penghantaran
obat dengan pelepasan yang dimodifikasi (modified release drug
delivery system) merupakan sistem penghantaran obat yang
mendekati ideal.
Sistem mukoadhesif (mucoadhesive
system)

Gastroretentive DDS
Sistem mengapung (Floating system)

Sistem mengembang (swelling system)


Obat-obatan yang diabsorbsi di lambung

Untuk apa Berefek lokal di dalam lambung

sediaan
Obat-obatan yang kelarutannya buruk pada
Gastroretenti pH basa
vedibuat?
Obat-obatan yang memiliki indeks terapi
sempit.
Gastroretentive Mukoadhesive Drug Delivery System

Merupakan sistem penghantaran obat yang memiliki kemampuan


menahan obat di dalam saluran pencernaan khususnya di lambung
yang membentuk ikatan dengan membran mukosa untuk
memperpanjang periode waktu.

Daya lekat epitel diperoleh dari polimer mukoadhesif. Sehingga


pelekatan sistem penghantaran pada dinding lambung akan
meningkatkan waktu tinggal di tempat aksi.
POLIMER

Polimer Sintesis Polimer Alami

•Asam Poliakrilat dan derivatnya


•Asam Hyaluronat
•HPMC
•Chitosan
•Derivat Polymethacrylate.
ANATOMI LAMBUNG
ANATOMI LAMBUNG
STRUKTUR DINDING LAMBUNG
Proses yang terlibat pada pembentukan ikatan mukoadesif dapat
dideskripsikan dalam tiga tahap :
Wetting dan swelling dari polimer untuk membentuk pelekatan
dengan jaringan biologi
Interpenetrasi dari rantai polimer mukoadesif dan belitan dari rantai
mucus
Pembentukan ikatan kimia yang lemah antara belitan rantai
Ofloxacin loaded gellan/PVA nanofibers - Synthesis, characterization
and evaluation of their gastroretentive/mucoadhesive drug delivery
potential
Latar belakang
• Elektrospun nanofiber: luas permukaan tinggi, dapat meningkatkan
pelepasan terkendali shg dpt meningkatkan efikasi.
• Teknologi penghantaran obat terkendali mempunyai keterbatasan
oleh adanya waktu transit di lambung.
• GR Mucoadhesive DDS dpt memperpjg GRT kontak obat-mukosa
lambung abs obat pd lambung bagian atas & bioavailabilitas.
• Gellan: polimer mukoadhesif dr microbial yg dpt memperpjg waktu
tinggal obat.
Con’t
• Penelitian biokompatibilitas nanofiber berbasis gellan dibandingkan
dgn formula lain (hydrogel atau film)
• Ofloxacin: antibiotik thd gram positif dan gram negatif
aman diberi lewat oral, im, iv
waktu paruh pendek
Tujuan
Melakukan penelitian pengembangan gellan sebagai GRDDS yang baru,
dengan ofloxacin sebagai model yang dienkapsulasi

Bahan: Gellan, ofloxacin, PVA, PBS, Mueller-Hilton (MH)broth, KBr, dll

Pembuatan gellan/PVA nanofiber yg berisi ofloxacin


• Ofloxacin (25mg/mL) dilarutkan dalam gellan/PVA (1:1)
• Penambahan ofloxacin dlm lar gellan/PVA berair dispers amorf
elekrospun di lingk tegangan tinggi (18kV) melalui jarum 21 G
• Laju aliran larutan dipertahankan pada 0,1 ml/jam menggunakan
pompa jarum suntik
• Wadah aluminium digunakan untuk mengumpulkan gellan/PVA dan
gellan/PVA nanofibers berisi ofloxacin. Jarak antara ujung jarum dan
pengumpul tetap (16–18 cm).
• Jarak ujung ke pengumpul lebih panjang karena larutan berair
membutuhkan waktu lama untuk menguap jika dibandingkan dengan
pelarut volatil electrospinning lainnya.
• Seluruh proses electrospinning dilakukan di bawah suhu (25±2°C) dan
kondisi kelembaban relatif (30%±1%). Nanofibers electrospun
disimpan dalam desikator diisi dengan silika untuk menghilangkan
semua sisa pelarut.
Karakterisasi fisikokimia gellan/PVA nanofibers berisi ofloxacin
• Morfologi crosslinked gellan/PVA & gellan/PVA nanofibers berisi
ofloxacin dilihat dgn alat FESEM.
• Luas perm spesifik dan luas pori gellan/PVA & gellan/PVA nanofibers
berisi ofloxacin diukur dgn met Brunauer-Emmett-Teller (BET) and
Barrett-Joyner-Halenda (BJH)
• Sudut kontak perm statis dgn alat DSA 30
• Validasi perubahan kimia & interaksi obat-matriks polimer digunakan
FTIR
• Posisi obat dalam matriks digunakan X-Ray Diffrectometer
• Analisis termal digunakan TGA instrument
Menentukan efisiensi muatan obat
Menentukan %EE ofloxacin dlm gellan/PVA nanofibers digunakan
spektrofotometer UV-Vis, 291 nm.
EE (%) = kandungan ofloxacin dlm nanofibers (mg) X 100%
kandungan ofloxacin dlm nanofibers sec teori (mg)

Studi pelepasan obat sec in vitro


Kumulasi obat ditentukan dgn spektrofotometer UV-Vis pada 291 nm
Aktivitas antimikrobial secara in vitro
Ditentukan dengan melihat konsentrasi hambat minimum thd E. coli, E.
faecalis, S. aureus and P. aeruginosa

Studi mukoadhesif secara in vitro


Lambung kelinci diletakkan pd kaca objek, ditabur serbuk formula di atasnya.
Diinkubasi pd 37oC selama 20’. Kaca objek dimiringkan 45o dicuci hati-hati dgn
PBS pH 6,4. Nanofiber yg terpisah dikumpulkan, dikeringkan & ditimbang.
Ditentukan persentase mukoadhesif dgn rumus:
% mukoadhesif = berat kering nanofiber yg ditabur – berat kering
nanofiber yg terpisah X 100%
berat kering nanofiber yg ditabur
Studi retensi lambung secara in vitro
• Tikus galur wistar dibuat 4 kel, msg-msg 6 ekor.
• Kel I diberi normal salin
• Kel II diberi ofloxacin 5 mg/mL
• Kel III diberi gellan/PVA
• Kel IV diberi gellan/PVA berisi ofloxacin
Studi histopatologi
• Tikus dianastesi, lalu dibunuh stlh 6 jam.
• Lambung diambil lalu diformalin, dipotong dgn mikrotom dgn tebal 5
µm.
• Dilihat di bawah mikroskop, perbesaran 40X
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai