2443-115X
ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821
Dwi Nurahmanto
ABSTRACT
This research aims is to create a promethazine HCl patch transdermal drug delivery
systems with the most excellent penetration. Transdermal drug delivery can be efficiently used
for the active agents which undergo rapid first pass metabolism and oral absorption is often
disrupted by nausea and vomiting, hence the transdermal patches of promethazine HCl were
prepared by using different penetration enhancers, propylene glycol, oleic acid and isopropyl
alcohol. The prepared formulations were evaluated for thickness, weight variation, moisture
content, drug content, morphology, and in vitro permeation studies. The patch morphology
studies were performed by Scanning Electron Microscopy (SEM). The amount of promethazine
HCl transfered by propylene glycol 25.77 ± 3.0396 ug, isopropil alcohol 25.758 ± 2.9022 ug
and oleic acid 25.017 ± 8.1300 ug. The penetration of promethazine HCl patch with oleic acid
enhancer, produce the highest penetration than isopropil alcohol and propylene glycol. there
was no difference in penetration using propylene glycol and isopropyl alcohol. Oleic acid is the
best enhancer for preparations patch containing promethazine HCl although the amount of
promethazine HCl contained is the least. The whole formulations comply with the patch dosage
requirements.
wanita hamil, tetapi dapat menyebabkan klorida (E.Merck), PVP K-30 (Bratachem),
kondisi menjadi lemah, kadang-kadang Etil selulosa (Bratachem), Polietilenglikol
memerlukan rawat inap dan rehidrasi(2). 400 (Bratachem), etanol (Bratachem).
Obat ini mengalami efek lintas pertama Alat-alat yang digunakan dalam
hepatik sehingga memiliki bioavilabilitas penelitian ini adalah Scanning Electron
yang relatif rendah yaitu sekitar 25%(3). Microscopy (Hitachi TM 3000), ultrasonic
Absorbsi oral sering terganggu oleh mual cleaner (elmasonic E 30H),
dan muntah, sehingga bioavilabilitas obat spektrofotometer (Genesys 10S UV-Vis),
semakin rendah dan morning sickness tidak pH meter (Elmeteron), Neraca analitik
terterapi dengan baik(4). Prometazin HCl (Centarus scale), jangka sorong, alat uji
telah diteliti dalam pembuatan sediaan Franz cell, alat-alat gelas.
transdermal film(5) dan iontoforesis(6) yang
dapat menembus kulit tikus secara in vitro. Metode
Pada penelitian ini bertujuan membuat Pembuatan sediaan patch prometazin
sediaan patch dengan enhancer bervariasi HCl
untuk mendapatkan jumlah prometazin HCl Serbuk PVP K-30 dilarutkan dalam
yang berpenetrasi kedalam pembuluh darah etanol 5 mL kemudian dilarutkan dengan
melalui kulit yang paling baik. Asam oleat, bantuan ultrasonik selama 15 menit.
propilenglikol dan isopropil alcohol dapat Kemudian ditimbang EC N-22 dan
meningkatkan penetrasi sediaan patch dilarutkan dalam etanol 5 mL kemudian
kalium losartan(7). Propilen glikol, asam dilarutkan dengan bantuan ultrasonik selama
oleat dan isopropil alcohol pada penelitian 15 menit. Kedua polimer PVP K-30 dan EC
ini dibandingkan untuk mengetahui enhacer N-22 di ultrasonik selama 15 menit.
yang terbaik dalam meningkatkan penetrasi Kemudian ditambahkan dengan prometazin
dalam patch prometazin HCl. Penelitian ini HCl yang sudah dilarutkan dalam air,
menggunakan metode analisa statistika enhancer dan polietilenglikol selama 30
dengan uji One Way ANOVA untuk menit. Kemudian larutan polimer obat yang
mengetahui nilai % moisture content dan telah terlarut dituang ke dalam cetakan
fluks antan formula apakah menunjukkan dengan diameter 4,2 cm dan dikeringkan
berbeda makna atau tidak. Untuk pada suhu ruang selama 24 jam. Formula
mengetahui data yang menunjukkan berbeda sediaan patch dapat dilihat dalam tabel 1.
bermakna, dilakukan uji LSD (Least
Significant Difference). Pengujian organoleptis
Pengujian meliputi bentuk, warna, dan
BAHAN DAN METODE bau patch yang dihasilkan. Pengujian
Alat dan Bahan organoleptis dilakukan secara visual.
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah membran kulit tikus Pengujian Thickness
dari tikus jantan galur Wistar berusia 2-3 Uji ini dilakukan untuk menjamin
bulan (Bagian Biomedik Fakultas Farmasi keseragaman tebal pada setiap sediaan,
Universitas Jember), Prometazin HCl, dengan menggunakan jangka sorong.
propilen glikol (Bratachem), isopropil Metode pengujian ini mengukur ketebalan
alkohol (Bratachem), asam oleat matrix di 6 titik yang berbeda pada
(Bratachem), aquadest, natrium dihidrogen permukaan sediaan patch(8). Syarat rentang
fosfat monohidrat (E.Merck), kalium CV <2%(9).
dihidrogen fosfat (E.Merck), natrium
donor dan kompartemen aseptor dengan sisi dihasilkan telah memenuhi persyaratan
dermis menghadap kompartemen aseptor. estetika atau tidak. Pengamatan ini
Kompartemen aseptor berisi PBS pH 7,4 dilakukan secara visual tanpa bantuan alat
sebanyak 25 ml dan distirer pada suhu 35°C khusus meliputi warna, bau, bentuk dan
(mendekati suhu tubuh). Pengamatan kondisi permukaan. Hasil pengujian
dilakukan selama 4 jam dan sampel diambil organoleptis dapat dilihat pada tabel 2.
pada menit ke 0, 30, 60, 90, 120, 180, 300 Hasil pengujian organoleptis
dan 360 setiap kali pengambilan sampel (1 menghasilkan sediaan patch transparan
ml) dilakukan penambahan PBS pH 7,4 hanya bagian backing yang terlihat berwarna
sebanyak 1 ml. Dari masing-masing putih. Sediaan patch prometazin HCl
cuplikan ditetapkan kadar prometazin HCl memiliki bau khas yang tercium memiliki
dengan metode spektrofoometer UV-Vis bau yang sama dalam setiap formula patch.
menggunakan metode yang sudah Patch yang dihasilkan kering dan sedikit
tervalidasi(Nurahmanto). kasar.
% Moisture Content
6
Moisture Content(%)
5
4
3
2
1
0
Formula 1 Formula 2 Formula 3
perbedaan varian antara kelompok yang Berdasarkan data LSD diketahui nilai
dibandingkan dan data bersifat homogen. signifikansi F1 dan F2 p<0,05. Jadi secara
Selanjutnya, dianalisis menggunakan statistic terdapat perbedaan bermakna antara
Analysis of Variance (ANOVA) dengan % moisture content pada formula 1 dan
taraf kepercayaan 95% (α=0,05) formula 2.
menunjukan nilai signifikan p<0,05 yaitu Uji penetrasi prometazin HCl melalui
sebesar 0,002. kulit tikus dengan alat yang dinamakan franz
Hal ini berarti ada perbedaan diffusion cell dilakukan replikasi sebanyak 3
bermakna minimal satu jenis formula pada kali. Uji penetrasi di tunjukan dengan
parameter % moisture content. Karena nilai besaran jumlah prometazin yang tertransfer
% moisture content menunjukan p<0,05 melalui kulit tikus. Semakin besar jumlah
maka uji anova dilanjutkan dengan uji LSD yang tertransfer, menunjukan semakin baik
(Least Significance Difference) dengan taraf pula sediaan patch dapat menghantarkan
kepercayaan 95% dan diperoleh hasil yang prometazin HCl melalui kulit. Gambar 4
tertera pada tabel 4. menunjukan grafik penetrasi prometazin
HCl pada ketiga formulasi sediaan patch.
Tabel 4. Hasil Uji LSD % Moisture Content Sediaan Patch Prometazin HCl
30
25
20
Q (ug/cm2)
15 F1
F2
10
F3
5
0
0 30 60 90 120 180 300 360
Waktu (menit)
Jika dilihat dari grafik semua formula enhancer yang paling baik dibandingkan
terjadi penetrasi yang besar pada menit awal propilen glikol dan isopropil alcohol
yaitu menit 30. Pada menit-menit walaupun berdasarkan tabel 6 secara statistik
selanjutnya kenaikan jumlah prometazin antar formula tidak ada satu pun perbedaan
HCl meningkat dengan kecepatan yang lebih fluk secara bermakna.
kecil dibanding kecepatan pada menit 30. Hasil perhitungan statistik parameter
Pada menit 360 ketiga formula menunjukan fluk penetrasi, uji normalitas menunjukan
jumlah total prometazin HCl yang relatif bahwa data terdistribusi normal. Data
sama. terdistribusi normal ditunjukkan dengan
Tabel 5 menginformasikan bahwa nilai p>0,05. Setelah uji normalitas
fluk penetrasi prometazin HCl yang kemudian dilanjutkan uji homogenitasnya.
tertransfer dari sediaan patch dengan Hasil uji homogenitasnya menunjukan nilai
berbagai penetration enhancer. Fluk paling p>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
besar dimiliki oleh formula 3 0,0341 ± tidak ada perbedaan varian antara kelompok
0,0144, diikuti formula 2 sebesar 0,0326 ± yang dibandingkan dan data bersifat
0,0115 dan yang paling kecil adalah formula homogeny. Selanjutnya, dianalisis
1 0,0241 ± 0,0093 μg/cm2 . menit. Selain menggunakan Analysis of Variance
itu, jika dilihat dari jumlah prometazin yang (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95%
terkandung dalam setiap formula adalah (α=0,05) menunjukan nilai signifikan p>0,05
tidak sama. Patch yang memiliki yaitu sebesar 0,722.Hal ini berarti tidak ada
penetration enhancer asam oleat hanya perbedaan bermakna pada parameter besar
mengandung jumlah prometazin lebih kecil penetrasi. Karena nilai besar penetrasi
dibandingan patch propilen glikol dan menunjukan p>0,05 maka uji anova
isopropil alkohol. Penetrasi obat melalui dilanjutkan dan dibuktikan dengan uji LSD
kulit akan lebih besar pada obat yang (Least Significance Difference) dengan taraf
kadarnya lebih tinggi dibanding yang kepercayaan 95% dan diperoleh hasil yang
rendah(13). Pada penelitian ini menunjukan tertera pada tabel dibawah.
bahwa asam oleat merupakan penetration
Berdasarkan data LSD diketahui nilai pregnancy. Can Fam Physician. 53:
signifikansi F1,F2 dan F3 p>0,05. Jadi 2109 - 2011.
secara statistik tidak terdapat perbedaan 4. Sharma, S., Sharma, N., Das, G. dan
bermakna antara besar penetrasi pada Gupta.2010. Formulation of Fast-
formula. Dissolving Tablets of Promethazine
Theoclate, Trop J Pharm Res,9 (5):
SIMPULAN 489-497.
Besar fluk penetrasi sediaan patch 5. Umesh. D. S., Pravin. B., Suruse,T.S.,
prometazin HCl dengan enhancer propilen Dahodwala,A.S. (2013). Formulation
glikol 0,0241±0,0093 ug/cm2.menit , and Evaluation of Transdermal film of
isopropil alkohol 0,0326 ± 0,0115 Promethazine Hydrochloride. Journal
ug/cm2.menit dan asam oleat 0,0341 ± of Advanced Pharmacy Education &
0,0144 ug/cm2.menit. Penetrasi sediaan Research.3(4): 559-565
patch prometazin HCl dengan enhancer 6. Nurahmanto,D., Nugroho, A.K.,
asam oleat menghasilkan besar penetrasi Marchaban. Pengaruh Kadar Propilen
yang paling tinggi dibanding isopropil Glikol, Tween 80 Dan Besar Arus
alkohol dan propilen glikol, walaupun secara Iontoforesis Terhadap Transpor
statistic tidak ada perbedaan besar fluk Transdermal Prometazin Hcl Secara In
penetrasi yang signifikan. Besar penetrasi Vitro.Tesis.Yogyakarta:Universitas
dipengaruhi jumlah kadar bahan aktif dalam Gadjah Mada;2012
patch. Asam oleat merupakan enhancer 7. Widiastuti, R.,2012.Pengaruh Kadar
terbaik karena sediaan patchnya hanya Asam Oleat, Isopropil Alkohol dan
mengandung prometazin HCl paling kecil Propilen glikol terhadap Karakteristik
diantara yang lain. Besar % moisture content Fisikokimia Patch Kalium Losartan
sediaan patch prometazin HCl dengan dengan Polimer Matrik s
enhancer propilenglikol 1,859 ± 0,556 %, Hydroxypropyl Methylcelulose dan
isopropil alkohol 5,389 ± 0,742% dan asam Polyvynil Alcohol beserta Profil
oleat 3,997 ± 0,622 %. Transdermal In Vitro. Tesis.
Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA 8. Nurahmanto, D.2013. Development and
1. K. C. Garala, A. J. Shinde, and P. H. validation of UV spectrophotometric
Shah.(2009).Formulation and in- method for quantitative estimation of
vitro characterization of monolithic Promethazine HCl in phosphate buffer
matrix transdermal systems using saline pH 7.4. International Current
HPMC/Eudragit S 100 polymer Pharmaceutical Journal, 2(8): 141-142
blends.International Journal of 9. Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan
Pharmacy and Pharmaceutical Validasi Metode dan Cara
Sciences, vol. 1, no. 1, pp. 108–120 Perhitungannya.Majalah Ilmu
2. Strenkoski-Nix, L. C., J. Ermer, et al. Kefarmasian.1(3):117-135
(2000).Pharmacokinetics of 10. Yadav, B., Saroha, K., dan Sharma, B.
Promethazine Hydrochloride After 2011. Transdermal Patch: A Discrete
Administration of Rectal Suppositories Dosage Form. Int J Curr Pharm
and Oral Syrup to Healthy Subjects .Am Res.3(3):98-108
J Health-Syst Ph 57(16): 1499-1505. 11. Kumar, S. D., Sairam, R., Anandabu,
3. Einarson, A., C. Maltepe, et al. (2007). S., Karpagavalli, L., Maheswara, A.,
Treatment of nausea and vomiting in dan Narayanan, N., 2012. Formulation
and Evaluation Of Transdermal Patchs 13. Prausnitz, M.R., Elias, P.M., Franz,
Of Salbutamol. Res Jour Phar Bio T.J, Schmuth,M. , Tsai,J , Menon,
Chem Sci.3(3):1132-1139 G.K., , Holleran, M.H and
12. Williams, A.C dan Barry, B.W. 2004. Feingold,K.R. 2012. Skin Barrier and
Penetration Enhancer. Advanced Drug Transdermal Drug Delivery. Medical
Delivery Reviews. 56:603-618 therapy.124:2065-2073