Anda di halaman 1dari 35

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA/ MA/ SMK
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Seni Pertunjukan
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar
Tuhan akan dalam Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
keberadaan bahasa baik lisan maupun tulisan
Jawa dan 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa
menggunakannya dalam mengekspresikan Karateristik, fungsi dan
sebagai sarana manfaat seni pertunjukan baik lisan maupun tulis.
komunikasi daerah
dalam memahami,
menerapkan, dan
menganalisis
informasi lisan dan
tulis melalui
penerapan undha-
usuk bahasa Jawa.

2.2 Menunjukkan perilaku Jujur


jujur, disiplin, 2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan
tanggung jawab, dan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan
proaktif dalam 2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
memahami, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
menerapkan, dan Disiplin
menganalisis 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu
informasi lisan dan yang dialokasikan dalam pembelajaran
tulis melalui 2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain
penerapan undha-usuk dalam pembelajaran
bahasa Jawa. Tanggung jawab
2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya
dengan baik pada kegiatan pembelajaran Seni
pertunjukan
2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau
informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan
pembelajaran seni pertunjukan
Proaktif
2.2.7 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi
2.2.8 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi
dan pembelajaran
3.6 Memahami seni Pertemuan 1
pertunjukan tradisional
3.1.1 Menjelaskan hakikat Karateristik, fungsi dan manfaat seni
Jawa dari berbagai
media pertunjukan
3.1.2 Mengidentifikasi kata-kata sukar wacana yang membahas
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
3.1.3 Mendeskripsikan karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan
3.1.4 Mendeskripsikan ajaran moral seni pertunjukan
4.6 Menceritakan dan Pertemuan 2
menanggapi seni
4.1.1 Menjelaskan hakikat menginterpretasi Karateristik, fungsi
pertunjukan
tradisional Jawa dari dan manfaat seni pertunjukan
berbagai media.
4.1.2 Menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan
Pertemuan 3 dan 4
4.1.3 Memprentasikan laporan tentang Karateristik, fungsi
dan manfaat seni pertunjukan
4.1.4 Menanggapi presentasi teman/ kelompok lain

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
4. Setelah membaca contoh Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dan
mendiskusikan, siswa dapat menentukan Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.

Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan.
4. Setelah memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dan mendiskusikan,
siswa dapat menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
Pertemuan 3 dan 4
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Mempresentasikan
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan.
4. Setelah memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dan mendiskusikan,
siswa dapat Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
a. Pengertian Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
b. Kata-kata sukar wacana tentang Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
c. Ajaran moral Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
Pertemuan 2
2. Penginterpretasian Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
a. Hakikat menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
b. Interpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan

Pertemuan 3 dan 4
3. Cara Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
a. Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan
memperhatikan wiraga, wirawa, wiraswara dan wirasa

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media : LCD
2. Alat dan bahan : Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
3. Sumber Belajar :
a. LKS
b. Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
c. Tayangan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan

d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
Pendahuluan a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi Karateristik, fungsi dan manfaat
seni pertunjukan yang akan dipelajari.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat
menguasai materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri
pembelajaran
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati Karateristik,
fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai
sumber dengan jujur dan bertanggung jawab.
b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang Karateristik,
fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan bertanggung
jawab.
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari
berbagai sumber serta tentang Karateristik, fungsi dan
manfaat seni pertunjukan dengan bertanggung jawab.
Mengeksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang struktur, metrum,
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan
proaktif dan bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menentukan
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan
jujur dan bertanggung jawab.
c. Siswa mengumpulkan informasi tenteng Karateristik,
fungsi dan manfaat seni pertunjukan
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan Karateristik,
fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan jujur dan
penuh tanggung jawab.
b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tenteng
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan
jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
Penutup a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 Menit
tentang Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan berdasarkan struktur dan kaidah.
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi
pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk
mendeskripsikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan dari bebagai sumber.

Pertemuan- 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan yang
sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya
Pendahuluan
dengan kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi
pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri
pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati Karateristik,
fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai
sumber dengan bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana Karateristik, fungsi dan
manfaat seni pertunjukan dari berbagai sumber dengan
bertanggung jawab
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang
menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari
kelompok satu ke kelompok yang lain tentang
menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari
berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan
interpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan dari berbagai acara
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan dari berbagai sumberdengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
Penutup a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 menit
tentang interpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan dari berbagai sumberdengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan
menangkap Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi
pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas mencipta Karateristik, fungsi dan
manfaat seni pertunjukan yang akan dibicarakan pada
pertemuan berikutnya.

Pertemuan- 3 dan 4
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi
presentasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran
Pendahuluan
sebelumnya dengan kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi
pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri
pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati presentasi
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan
tepat dengan bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana presentasi
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan
tepat dengan bertanggung jawab
Menanya 10 menit
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang presentasi
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan
tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari
berbagai sumber tentang presentasi Karateristik, fungsi
dan manfaat seni pertunjukan dengan tepat dengan jujur
dan bertanggung jawab
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan
presentasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan dengan tepat dengan jujur dan bertanggung
jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan
presentasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan dengan tepat
Mengomunikasikan 15 menit
a. Masing-masing individu/ Kelompok Mempresentasikan
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan
jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif
memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung
jawab
Penutup a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 menit
tentang presentasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan dengan tepat dengan jujur dan bertanggung
jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan
Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi
pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi Karateristik,
fungsi dan manfaat seni pertunjukan tentang ajaran moral
yang terkandung di dalamnya untuk di kumpul pada pada
pertemuan berikutnya.

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator Butir
Pertanyaan
1 Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik
mensyukuri dan benar dalam memahami isi, struktur,
keberadaan mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai
bahasa Jawa pendidikan Karateristik, fungsi dan
sebagai anugerah manfaat seni pertunjukanbaik lisan maupun
Tuhan Yang tulisan
Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan
Maha Esa sebagai
sarana memahami bahasa Jawa dalam mengekspresikan isi,
informasi lisan struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-
dan tulis. nilai pendidikan Karateristik, fungsi dan
manfaat seni pertunjukanbaik lisan maupun
tulis.

2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada
kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan,
menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang dialokasikan dalam
pembelajaran

Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok


lain dalam pembelajaran

3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan


jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik
dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya
ke semua orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran

b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan
keadaan dirimu yang sebenarnya.

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur
yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran
c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik
Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester : X/ 1
Topik : memahami isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-
nilai pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, dan proaktif
1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No. Perilaku Dilakukan/muncul


Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber
rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan
selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran

d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak Lanjut

1.

2.

2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Soal


1 Merumuskan pengertian atau hakikat Karateristik, fungsi
dan manfaat seni pertunjukan
2 Mendeskripsikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan
3 Menjelaskan kaidah kebahasaan wacana bertema
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan

2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen :Produk
c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Soal


1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang
terdapat dalam wacana bertema Karateristik, fungsi dan
manfaat seni pertunjukan.
2 Mendeskripsikan makna filosofi terkait Karateristik, fungsi
dan manfaat seni pertunjukan
3 Mendeskripsikan ajaran moral Karateristik, fungsi dan
manfaat seni pertunjukan dalam bentuk paragraf yang padu
dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, dan kalimat
efektif.

Mengetahui Kepala SMA Yogyakarta, 1 Juli 2014


Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

…………………………… ……………………………
…………………………… ……………………………
LAMPIRAN 1: Bahan Ajar
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
A. Pemahaman Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
1. Hakikat Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan adalah yang merupakan jabaran tentang
suatu objek dari hasil pengamatan. ini memiliki struktur yang terdiri atas suatu pernyataan
umum yang dijabarkan melalui penjelasan aspek yang dilaporkan-aspek yang dilaporkan.

Cermatilah Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan berikut ini!


KETHOPRAK
Kethoprak yaiku salah sijine jinis pagelaran kang asale saka Jawa. Sajroning pagelaran
kethoprak tembang-tembang Jawa kanthi iringan gamelan kasuguhake kanthi rancak.
Lumrahe, crita kang diangkat jroning pagelaran kethoprak ana maneka warna jinise.
Ana sing dijupuk saka crita sujarah Jawa, legenda, utawa saka crita manca nagara. Nanging,
bakune crita kang dibabar ora bakal njupuk saka wiracarita Ramayana lan Mahabharata,
amarga wiracarita kasebut digelaraken ana kesenian wayang wong.
Sing dadi ciri wancine kethoprak yaiku, carita kanthi para nayaga/ pemain, kairing
tabuhan (gamelan), nganggo tembang kang dadi tet enger kethoprak (rembugan uga bisa
nganggo tembang, dadi tembang bisa mujudake pangiring adegan), dialog, lan monolog
utawa dadi narasi. Wondene unining gamelan kanggo ngiringi tembang, adhegan, ilustrasi
swasana carita, swasana dramatik, lan kanggo mbedakake adhegan siji lan sijine. Paraga
kethoprak kudu pinter "acting" uga kudu pinter nembang, olah basa-sastra, lan joged. Dene
sawetara lakon kethoprak kang kondhang ing antarane yaiku Arya Penangsang
Warok Suramenggala, Abdul Semararupi, Panji Asmarabangun, Klana Sewandana, Andhe-
andhe lumut, Anglingdarma, Rara Mendut- Pranacitra, Damar Wulan, lan sapiturute.
Nanging ana kalane ya ngangkat crita saka manca nagara, upamane Sampek-Eng Tay,
Romeo-Juliet, lsp.
Sawetara taun kapungkur, crita kethoprak akeh dibabar ing TV, salah sijine arupa
kethoprak klasik, yaiku pagelaran kethoprak kang dibabar ing panggung kanthi beber kang
winates. Sabanjure uga ana kethoprak sayembara, yaiku kethoprak kang dibabar ing TV
kanthi beber/setting alam lan swasana ing njaban gedhung. Becike maneh, saben episode,
mesthi ipungkasi kanthi sayembara kang nyedhiyani hadhiah mirunggan kanggo milut lan
nggeret kawigatene pamirsane.
Wektu saiki, kethoprak uga duwe "improvisasi" kanthi wujud dhagelan kethoprak,
upamane dhagelan lan kethoprak humor ana ing siaran radio lan televisi. Carita bakune
padha nanging dipagelaraké kanthi dhagelan, mligi mung nyenengake penontone. Bab
paugeran nomer loro. Kethoprak mau biasane wis ora banget- banget nggatekake
unggah- ungguh basa lan tatakrama, sing baku bisa gawe guyu. Carita lan basa ora
nganggo paugeran baku, mula bisa kasebut kethoprak ora jangkep. Kethoprak jinis iki
akeh dibumboni dhagelan utawa guyonan, mula diarani kethoprak humor. Para paragane uga
para dhagelan kondhang ing jagad kasenian. Sawetara sumber nyebutake kasenian kethoprak
antuk kalungguhan kang mirunggan jroning masarakat Jawa, mligine wong cilik. Sebab
jroning kethoprak, seni sandiwara, musik lan sastra dibabar bebarengan. Kasenian
kethoprak iki tuwuh ngrembaka ing Ngayogyakarta lan Jawa Tengah, sarta saperangan
dhaerah Jawa Timur. Jaman mbiyen kethoprak dadi panglipure masarakat. Sanajan dadi
panglipuring masyarakat lan ngandhut piwulang budaya Jawa, nanging ing ngrembakane
jaman, kasenian kethoprak rada dikiwakake dening masarakate, mligine para mudha awit ora
pati dunung marang kasenian kethoprak, apa maneh gelem nresnani kasenian iki.

2. Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan


Setelah kalian mengetahui pengertian dari Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan, kita akan belajar merumuskan sturktur dari Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan. Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan memiliki struktur Pernyataan
umum >aspek yang dilaporkan >aspek yang dilaporkan.
a. Pernyataan umum. Bagian ini berisikan pernyataan yang pokok atau umum yang akan
disampaikan
Contoh : . Menapa ciri wancinipun kethoprak.
b. Aspek yang dilaporkan. Bagian ini merupankan rincian dari pernyataan umum.
Contoh: Sing dadi ciri wancine kethoprak yaiku, carita kanthi para nayaga/ pemain,
kairing tabuhan (gamelan), nganggo tembang kang dadi tet enger kethoprak
(rembugan uga bisa nganggo tembang, dadi tembang bisa mujudake
pangiring adegan), dialog, lan monolog utawa dadi narasi
Deskripsi struktur Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dapat ditabelkan sebagai
berikut.
NO. Karateristik Paragraf
1 Pernyataan umum Paragraf 2
2 Aspek yang Paragraf 1, 3 dst
dilaporkan

A. Menangkap Makna Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan


Setelah kalian sudah bisa memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan.
Pada pembelajaran kali ini kalian akan belajar memaknai nilai pendidikan Karateristik,
fungsi dan manfaat seni pertunjukan. Cermatilah sekali lagi Karateristik, fungsi dan manfaat
seni pertunjukan
KETHOPRAK
Kethoprak yaiku salah sijine jinis pagelaran kang asale saka Jawa. Sajroning pagelaran
kethoprak tembang-tembang Jawa kanthi iringan gamelan kasuguhake kanthi rancak. Lumrahe,
crita kang diangkat jroning pagelaran kethoprak ana maneka warna jinise. Ana sing
dijupuk saka crita sujarah Jawa, legenda, utawa saka crita manca nagara. Nanging, bakune crita
kang dibabar ora bakal njupuk saka wiracarita Ramayana lan Mahabharata, amarga
wiracarita kasebut digelaraken ana kesenian wayang wong.
Sing dadi ciri wancine kethoprak yaiku, carita kanthi para nayaga/ pemain, kairing
tabuhan (gamelan), nganggo tembang kang dadi tet enger kethoprak (rembugan uga bisa
nganggo tembang, dadi tembang bisa mujudake pangiring adegan), dialog, lan monolog utawa
dadi narasi. Wondene unining gamelan kanggo ngiringi tembang, adhegan, ilustrasi swasana
carita, swasana dramatik, lan kanggo mbedakake adhegan siji lan sijine. Paraga kethoprak
kudu pinter "acting" uga kudu pinter nembang, olah basa-sastra, lan joged. Dene sawetara lakon
kethoprak kang kondhang ing antarane yaiku Arya Penangsang Warok Suramenggala,
Abdul Semararupi, Panji Asmarabangun, Klana Sewandana, Andhe-andhe lumut, Anglingdarma,
Rara Mendut- Pranacitra, Damar Wulan, lan sapiturute. Nanging ana kalane ya ngangkat
crita saka manca nagara, upamane Sampek-Eng Tay, Romeo-Juliet, lsp.
Sawetara taun kapungkur, crita kethoprak akeh dibabar ing TV, salah sijine arupa
kethoprak klasik, yaiku pagelaran kethoprak kang dibabar ing panggung kanthi beber kang
winates. Sabanjure uga ana kethoprak sayembara, yaiku kethoprak kang dibabar ing TV kanthi
beber/setting alam lan swasana ing njaban gedhung. Becike maneh, saben episode, mesthi
ipungkasi kanthi sayembara kang nyedhiyani hadhiah mirunggan kanggo milut lan nggeret
kawigatene pamirsane.
Wektu saiki, kethoprak uga duwe "improvisasi" kanthi wujud dhagelan kethoprak,
upamane dhagelan lan kethoprak humor ana ing siaran radio lan televisi. Carita bakune padha
nanging dipagelaraké kanthi dhagelan, mligi mung nyenengake penontone. Bab paugeran
nomer loro. Kethoprak mau biasane wis ora banget- banget nggatekake unggah-
ungguh basa lan tatakrama, sing baku bisa gawe guyu. Carita lan basa ora nganggo
paugeran baku, mula bisa kasebut kethoprak ora jangkep. Kethoprak jinis iki akeh dibumboni
dhagelan utawa guyonan, mula diarani kethoprak humor. Para paragane uga para dhagelan
kondhang ing jagad kasenian. Sawetara sumber nyebutake kasenian kethoprak antuk
kalungguhan kang mirunggan jroning masarakat Jawa, mligine wong cilik. Sebab jroning
kethoprak, seni sandiwara, musik lan sastra dibabar bebarengan. Kasenian kethoprak iki
tuwuh ngrembaka ing Ngayogyakarta lan Jawa Tengah, sarta saperangan dhaerah Jawa Timur.
Jaman mbiyen kethoprak dadi panglipure masarakat. Sanajan dadi panglipuring masyarakat lan
ngandhut piwulang budaya Jawa, nanging ing ngrembakane jaman, kasenian kethoprak rada
dikiwakake dening masarakate, mligine para mudha awit ora pati dunung marang kasenian
kethoprak, apa maneh gelem nresnani kasenian iki.

Tuladha Teks Naskah Kethoprak


PANJI JAKA KEMBANG KUNING

Babak 1
Sang Prabu Brawijaya katon sèkel ing galih, amarga kélangan
putri ontang-antingé kang aran Dewi Sekartaji. Ing paséwakan kedhaton Kedhiri, Prabu
Brawijaya banjur nganakaké sayembara kanggo nglari mendrané Dewi Sekartaji.
Prabu Brawijaya : “Sendhang arum lumèbèr myang segara madu. Kakang Patih apa kanthi
raharja anggènira séba ing ngarsaningsun?”
Patih Arya : ”Kawula nuwun, kanthi pangestu sinuwun, sowan kula mriki kebak ing
kasarasan. Wonten dhawuh punapa kanjeng prabu nimbali kula.”
Prabu Brawijaya : ”Kakang Patih, ana ing sajroning kaputrèn katon tanpa ana wekasé maling
aguna, ananging Dewi Sekartaji putriningsun uncat kaya kajumput déwa kang
linuwih. Kakang Patih anakna sayembara, sapa sing bisa nglari sauncaté
Dewi Sekartaji ora ketang anaké randha klèlèran bocah kabur
kanginan, yèn lanang dadiya jatukramané Dewi Sekarataji yèn wadon dadia
sedulur sinarawèdi Dewi Sekartaji.”
Patih Arya : ”Sendika dhawuh sinuwun.”
Sanalika iku ana jaka bagus tumeka ing paséwakan.
Prabu Brawijaya : ”Tèja-tèja suleksana, ora ana larangané wong takon sapa jenengmu?”
Jaka Kembang Kuning : ”Menawi kanjeng Prabu muji jasad kula, kula menika Jaka
Kembang Kuning sinuwun.”
Prabu Brawijaya : ”Ya, Jaka Kembang Kuning musadanana sauncaté Dewi Sekartaji, aja wani-
wani bali yèn durung nemokaké Dewi Sekartaji!”
Jaka Kembang Kuning : ”Sendika dhawuh sinuwun.”

Babak 2
Ing kedhaton sabrang, kratoné wong kang brangasan.
Raden Klana : ”Apa?!! Ing kedhiri ana sayembara?!! Ha.. ha.. ha.. ayo patih melu
nggoleki Dewi Sekartaji, aku pengin rabi karo Dewi Sekartaji sing ayu
kinyis-kinyis kae ha..ha..ha..”
Patih Sedah Rama : ”Sendika Gusti.”

Babak 3
Ing pasar Katumenggungan kang kahanané ramé banget. Akèh dagangan kayata pitik, daging
sapi, kacang godhog, tèla godhog, lsp. Jaka Kembang Kuning lan abdiné lagi nyamar dadi
tukang ngamèn barung terbang.
Jaka Kembang Kuning : ”Kakang, aja nganti ketara anggoné nyamar iki.”
Ki Tawang Alun : ”Inggih, Ndara.”
Jaka Kembang Kuning : ”Kakang, kaé lo.. ana wong wadon ayu banget, apa kae Dewi Sekartaji
ya, Kakang?”
Ki Tawang Alun : ”Inggih Ndara, kadosipun menika leres Dewi Sekartaji. Inggih leres,
Ndara.”
Jaka Kembang Kuning : ”Ngene Kakang, ayo bali menyang kraton Kedhiri, matur yèn Dewi
Sekartaji wis daktemokaké ing pasar Katumenggungan iki.”
Ki Tawang Alun : “Sendika, Ndara.”

Babak 4
Ing satengahé dalan Jaka Kembang Kuning dicegat dening bégal wadya balané Raden Klana.
Raden Klana : “É, ladalah.... ora udan ora barat kok ana bocah prubul-prubul lumaku
ing kéné. Sapa jenengmu, Ngger?”
Jaka Kembeng Kuning : ”Kula menika Jaka Kembang Kuning, duta saking Kanjeng Prabu
Brawijaya.”
Raden Klana : ”O, ha..ha..ha....iki kowé mesthiné diutus nggoleki Dewi Sekartaji. Ya
bener, wis tinemu durung?”
Jaka Kembang Kuning : ”Menawi sampun kenging menapa menawi dèrèng ugi kenging
menapa?”
Raden Klana : ”Wé, ladalah....ora gelem ngomong, apa wis ora tedhas tapak paluné
pandhé kowé iki!”
Jaka Kembang Kuning : ”Senajanta panjenengan rangkep sayuta, kula boten badhe omong.”
Jaka Kembang Kuning lan wadyabalané banjur perang amuk-amukan karo Raden Klana lan
wadyabalané. Wusanané perang iku dimenangaké dèning Jaka Kembang Kuning, déné Raden
Klana mati.

Babak 5
Ing pasèwakan kedhaton Kedhiri.
Prabu Brawijaya :“Jaka Kembang Kuning, kepiyé, wis tinemu karo Dewi Sekartaji
apa durung?”
Jaka Kembang Kuning :”Sampun Gusti, menika Gusti Putri Dwi Sekartaji.”
(Dewi Sekartaji mlebu didherekake Ki Tawang Alun).
Dewi Sekartaji : ”Rama Prabu, kula nyuwun pangapunten, sampun damel ruweting
penggalih panjenengan.”
Prabu Brawijaya : ”Ya, anakku Nggèr ora dadi apa. Sabda pandhita ratu tan wola wali.
Jaka Kembang Kuning, sira pancèn bocah kang wis angentasi gawé.
Saiki sira sun dadèkaké jodhoné Dewi Sekartaji.”
Jaka Kembang Kuning lan Dewi Sekartaji banjur palakrama.
Tamat
(Sumber: Wayang Bèbèr Jawa Timur, Rudhi Prasetyo, 2007)
a. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan kethoprak
Saat kalian membaca Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan di atas ada kata-
kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan
Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit pada Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
sebagai berikut

No. Kata Sulit Arti/Makna


1
2
3
4
5

Lampiran 2: LEMBAR KERJA (LK)

A. LK Memahami Isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan


Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
LK 1 : LK Hakikat Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
LK Hakikat Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan

Cermatilah berikut ini!


SRANDHUL
Kesenian ’srandhul’ kagolong ’drama tari’. Katitik saka crita kang biasa digelarake, ana bedane
antara daerah kang siji karo daerah liyane. Ing daerah tinamtu, crita sing kerep
digelarake kesenian ’srandhul’ yaiku crita rakyat saka paraga-paraga tinemtu kang misuwur, lan
ing daerah liyane kesenian ’srandhul’ iki mung nontonake crita rakyat winates mung paraga
’dadung awuk’ wae, mula bisa diarani kesenian ’dadung awuk’. Nanging sanajan mengkono,
piranti tetabuhan kang digunakake lan cara penganggone padha wae. Kanggo mentaske
tontonan ’srandhul’, dibutuhake paraga cacahe wong 15, yaiku wong 5 niyaga lan wong 9 dadi
paraga lakon. Paraga lakon ’srandhul’ ana kang kadhapuk saka priya lan wanita, nanging ana uga
kang kadhapuk saka paraga priya wae, satemah paraga lakon wanita dilakonake dening paraga
priya.
Sandhangan kang dianggo ing tontonan srandhul kuwi sandhangan kang adate dianggo
dening wong desa, ditambah nganggo paesan kang padha kaya apa kang dadi lakone Dene
anggone cecaturan ing tontonan ’srandhul’ uga caturan kang biasa dianggo ana ing urip sedina-
dinane. Dene anggone nggelaraken lakone diwujudake nganggo tarian. Piranti tetabuhan kang
digunakake awujud angklung, ketipung lan kendhang. Dene papan kanggo tontonan ’srandhul’
ana ing lapangan migunakake lampu pepadhang kang nganti saiki tetep digunakake, yaiku obor,
mula tontonan ’srandhul’ digelarake ing wayah wengi, dene wektu lan suwene ora temtu, manut
marang panyuwunane kang duwe gawe. Kanggo miwiti, tontonan mung wujud tetabuhan.
Dening Th. Pegeaud, ’srandhul’ wujud tontonan kang dianakke dening rakyat lan kanggo rakyat
desa kaya dene tontonan khas rakyat Ngayogyakarta, Wonogiri lan Pajang. Dene miturut
budayawan Kunto Wijoyo, tontonan iki kawujud saka budaya panguripan ing tlatah pegunungan
kang cingkrang lan kurang banyu.
Mula bukane tontonan kang dhisik luwih wujud ’mbarang’ (ngamen) ing daerah
Wonogiri, wiwit dadi tontonan kang moncer ana ing daerah kulon. Kesenian iki diwiwiti saka
dalan utama ing perangan sisih lor/tengah (wiwit Bayat, Klaten, Prambanan, Sambilegi,
Wonocatur, Sayegan, Bangunjiwa, Kasihan) lan kidul (wiwit Pesisir Pundong, Kreteg,
Bambanglipuro, Srandakan, Sewon, Banguntapan, Sedayu, Kasihan). Ing perangan dalan
lor/tengah biasane nontonake lakon-lakon ’dadung awuk’. Dene dalan kidul nggelarake lakon
kang dijupuk saka serat Babad Menak, satemah akeh crita kang mambu siyar Islam (contone
lakon gugure Wong Ageng Menak Jayengrana). Nganti moncere, tontonan srandhul iki wis
ngalami owah-owahan sing okeh, saka ana gerakan, papan, kembangan crita, rias-busana, piranti
tetabuhan, paraga tari, peralatan tontonan, urutan crita, lan liya-liyane.
Kesenian srandhul miwit ana nalika jaman ontran-ontran Pangeran Diponegoro karo Sri
Susuhunan Paku Buwono VI. Moncere kesenian iki bebarengan karo anane owah-owahan
politik lan kawicaksaan agraria kanthi anane tanam paksa ing desa-desa dening pamerintah
kolonial Walanda. Bab kuwi kang njalari tontonan srandhul iki kaya tontonan pralambang
satire kang alus lan unik minangka wujud tangkeping sikep rakyat marang penjajahan
Walanda, kaya dene jiwaning seni perlawanan kang ana ing tontonan seni ing daerah liya, kaya
seni ”ludruk” ing Jawa Timur. Kaya umume seni khas rakyat, swasana paguyuban krasa kuwat
banget.
Para paraga ing kesenian srandhul iki paling ora dumadi saka wong 5 kang mesthi ana
ing pakem crita utama, yaiku : Jatikarna (Ratu Puserbumi), Patih Srandhul (Patih Puserbumi),
Endang Puraisin (kakange Jatikarna), Nagadewa lan Gabahrata (kekarone Ratu lan Patih saka
Nglakata). Dene critane ora adoh saka lakon rebutan jasad Wong Ageng Menak Jayengrana
antarane Kraton Puserbumi lan Kraton Nglakata.
(Kapetik saking:jkdevacbp.blogspot.com,kanthi owah-owahan sawetara)

LK 2 : LK Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan


Deskripsikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan data yang
mendukung!
NO Seni Pertunjukan Paragraf
1 Pernyataan ………………………………………………………..
umum/klasifikasi

2 Data yang ………………………………………………………..


dilaporkan

3 Data yang ………………………………………………………..


dilaporkan

LK 3 : LK Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan


Deskripsikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan data yang mendukung
(kalimat atau bagian paragraf)!
Karateristik, Fungsi
NO PARAGRAF/KALIMAT
Dan Manfaat
1 Karateristik ………………………………………………………..

2 Fungsi ………………………………………………………..

3 Manfaat ………………………………………………………..

B. LK Menangkap Makna Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan

Cermatilah sekali lagi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dibawah ini!
SRANDHUL
Kesenian ’srandhul’ kagolong ’drama tari’. Katitik saka crita kang biasa digelarake, ana bedane
antara daerah kang siji karo daerah liyane. Ing daerah tinamtu, crita sing kerep
digelarake kesenian ’srandhul’ yaiku crita rakyat saka paraga-paraga tinemtu kang misuwur, lan
ing daerah liyane kesenian ’srandhul’ iki mung nontonake crita rakyat winates mung paraga
’dadung awuk’ wae, mula bisa diarani kesenian ’dadung awuk’. Nanging sanajan mengkono,
piranti tetabuhan kang digunakake lan cara penganggone padha wae. Kanggo mentaske
tontonan ’srandhul’, dibutuhake paraga cacahe wong 15, yaiku wong 5 niyaga lan wong 9 dadi
paraga lakon. Paraga lakon ’srandhul’ ana kang kadhapuk saka priya lan wanita, nanging ana uga
kang kadhapuk saka paraga priya wae, satemah paraga lakon wanita dilakonake dening paraga
priya.
Sandhangan kang dianggo ing tontonan srandhul kuwi sandhangan kang adate dianggo
dening wong desa, ditambah nganggo paesan kang padha kaya apa kang dadi lakone Dene
anggone cecaturan ing tontonan ’srandhul’ uga caturan kang biasa dianggo ana ing urip sedina-
dinane. Dene anggone nggelaraken lakone diwujudake nganggo tarian. Piranti tetabuhan kang
digunakake awujud angklung, ketipung lan kendhang. Dene papan kanggo tontonan ’srandhul’
ana ing lapangan migunakake lampu pepadhang kang nganti saiki tetep digunakake, yaiku obor,
mula tontonan ’srandhul’ digelarake ing wayah wengi, dene wektu lan suwene ora temtu, manut
marang panyuwunane kang duwe gawe. Kanggo miwiti, tontonan mung wujud tetabuhan.
Dening Th. Pegeaud, ’srandhul’ wujud tontonan kang dianakke dening rakyat lan kanggo rakyat
desa kaya dene tontonan khas rakyat Ngayogyakarta, Wonogiri lan Pajang. Dene miturut
budayawan Kunto Wijoyo, tontonan iki kawujud saka budaya panguripan ing tlatah pegunungan
kang cingkrang lan kurang banyu.
Mula bukane tontonan kang dhisik luwih wujud ’mbarang’ (ngamen) ing daerah
Wonogiri, wiwit dadi tontonan kang moncer ana ing daerah kulon. Kesenian iki diwiwiti saka
dalan utama ing perangan sisih lor/tengah (wiwit Bayat, Klaten, Prambanan, Sambilegi,
Wonocatur, Sayegan, Bangunjiwa, Kasihan) lan kidul (wiwit Pesisir Pundong, Kreteg,
Bambanglipuro, Srandakan, Sewon, Banguntapan, Sedayu, Kasihan). Ing perangan dalan
lor/tengah biasane nontonake lakon-lakon ’dadung awuk’. Dene dalan kidul nggelarake lakon
kang dijupuk saka serat Babad Menak, satemah akeh crita kang mambu siyar Islam (contone
lakon gugure Wong Ageng Menak Jayengrana). Nganti moncere, tontonan srandhul iki wis
ngalami owah-owahan sing okeh, saka ana gerakan, papan, kembangan crita, rias-busana, piranti
tetabuhan, paraga tari, peralatan tontonan, urutan crita, lan liya-liyane.
Kesenian srandhul miwit ana nalika jaman ontran-ontran Pangeran Diponegoro karo Sri
Susuhunan Paku Buwono VI. Moncere kesenian iki bebarengan karo anane owah-owahan
politik lan kawicaksaan agraria kanthi anane tanam paksa ing desa-desa dening pamerintah
kolonial Walanda. Bab kuwi kang njalari tontonan srandhul iki kaya tontonan pralambang
satire kang alus lan unik minangka wujud tangkeping sikep rakyat marang penjajahan
Walanda, kaya dene jiwaning seni perlawanan kang ana ing tontonan seni ing daerah liya, kaya
seni ”ludruk” ing Jawa Timur. Kaya umume seni khas rakyat, swasana paguyuban krasa kuwat
banget.
Para paraga ing kesenian srandhul iki paling ora dumadi saka wong 5 kang mesthi ana
ing pakem crita utama, yaiku : Jatikarna (Ratu Puserbumi), Patih Srandhul (Patih Puserbumi),
Endang Puraisin (kakange Jatikarna), Nagadewa lan Gabahrata (kekarone Ratu lan Patih saka
Nglakata). Dene critane ora adoh saka lakon rebutan jasad Wong Ageng Menak Jayengrana
antarane Kraton Puserbumi lan Kraton Nglakata.
(Kapetik saking:jkdevacbp.blogspot.com,kanthi owah-owahan sawetara)
LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit

Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan di
atas!

No Kata Sulit Arti


1 ………………………… ………………………………………………………..

2 ………………………… ………………………………………………………..

3 ………………………… ………………………………………………………..

4 ………………………… ………………………………………………………..

LK 2 : Menemukan Makna Bagian Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan


Temukan makna pada bagian Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
(pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)!

No Karateristik, fungsi dan manfaat seni Interprestasi Makna


pertunjukan
1

Simpulan:.......................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
..........................

LK 3 : Menginterpretasi Makna

Setelah menginterprestasikan makna, kemudia buatlah simpulan dengan memperhatikan


ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!

SIMPULAN
.....................................................................................................................
............................................................................................................. .......
.....................................................................................................................
...................................................................................................... ..............
.....................................................................................................................
............................................................................................... .....................
.....................................................................................................................
........................................................................................ ............................
.....................................................................................................................
................................................................................. ...................................
.....................................................................................................................
.......................................................................... ..........................................
.....................................................................................................................
................................................................... .................................................
.....................................................................................................................
............................................................
Lampiran 3: INSTRUMEN PENILAIAN
1. Sikap Spiritual
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada
kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan
pesan, menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap
diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang dialokasikan dalam
pembelajaran

Berprilaku tidak mengganggu siswa atau


kelompok lain dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Karateristik, fungsi dan manfaat
seni pertunjukan
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan
baik dari sudut pandang bahasa maupun tata
perilakunya ke semua orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran

e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan
keadaan dirimu yang sebenarnya.

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur
yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester :
Topik : memahami isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai
pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif
1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No. Perilaku Dilakukan/muncul


Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber
rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan
selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran

g. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak Lanjut

1.

2.

2. PENGETAHUAN
TES URAIAN
Petunjuk
1. Baca secara cermat Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan berikut!
SRANDHUL
Kesenian ’srandhul’ kagolong ’drama tari’. Katitik saka crita kang biasa digelarake, ana
bedane antara daerah kang siji karo daerah liyane. Ing daerah tinamtu, crita sing
kerep digelarake kesenian ’srandhul’ yaiku crita rakyat saka paraga-paraga tinemtu kang
misuwur, lan ing daerah liyane kesenian ’srandhul’ iki mung nontonake crita rakyat
winates mung paraga ’dadung awuk’ wae, mula bisa diarani kesenian ’dadung awuk’.
Nanging sanajan mengkono, piranti tetabuhan kang digunakake lan cara penganggone
padha wae. Kanggo mentaske tontonan ’srandhul’, dibutuhake paraga cacahe wong 15,
yaiku wong 5 niyaga lan wong 9 dadi paraga lakon. Paraga lakon ’srandhul’ ana kang
kadhapuk saka priya lan wanita, nanging ana uga kang kadhapuk saka paraga priya wae,
satemah paraga lakon wanita dilakonake dening paraga priya.
Sandhangan kang dianggo ing tontonan srandhul kuwi sandhangan kang adate
dianggo dening wong desa, ditambah nganggo paesan kang padha kaya apa kang dadi
lakone Dene anggone cecaturan ing tontonan ’srandhul’ uga caturan kang biasa dianggo
ana ing urip sedina-dinane. Dene anggone nggelaraken lakone diwujudake nganggo
tarian. Piranti tetabuhan kang digunakake awujud angklung, ketipung lan kendhang.
Dene papan kanggo tontonan ’srandhul’ ana ing lapangan migunakake lampu pepadhang
kang nganti saiki tetep digunakake, yaiku obor, mula tontonan ’srandhul’ digelarake ing
wayah wengi, dene wektu lan suwene ora temtu, manut marang panyuwunane kang duwe
gawe. Kanggo miwiti, tontonan mung wujud tetabuhan.
Dening Th. Pegeaud, ’srandhul’ wujud tontonan kang dianakke dening rakyat lan
kanggo rakyat desa kaya dene tontonan khas rakyat Ngayogyakarta, Wonogiri lan Pajang.
Dene miturut budayawan Kunto Wijoyo, tontonan iki kawujud saka budaya panguripan
ing tlatah pegunungan kang cingkrang lan kurang banyu.
Mula bukane tontonan kang dhisik luwih wujud ’mbarang’ (ngamen) ing daerah Wonogiri,
wiwit dadi tontonan kang moncer ana ing daerah kulon. Kesenian iki diwiwiti saka dalan
utama ing perangan sisih lor/tengah (wiwit Bayat, Klaten, Prambanan, Sambilegi,
Wonocatur, Sayegan, Bangunjiwa, Kasihan) lan kidul (wiwit Pesisir Pundong, Kreteg,
Bambanglipuro, Srandakan, Sewon, Banguntapan, Sedayu, Kasihan). Ing perangan dalan
lor/tengah biasane nontonake lakon-lakon ’dadung awuk’. Dene dalan kidul nggelarake
lakon kang dijupuk saka serat Babad Menak, satemah akeh crita kang mambu siyar Islam
(contone lakon gugure Wong Ageng Menak Jayengrana). Nganti moncere, tontonan
srandhul iki wis ngalami owah-owahan sing okeh, saka ana gerakan, papan, kembangan
crita, rias-busana, piranti tetabuhan, paraga tari, peralatan tontonan, urutan crita, lan liya-
liyane.
Kesenian srandhul miwit ana nalika jaman ontran-ontran Pangeran Diponegoro
karo Sri Susuhunan Paku Buwono VI. Moncere kesenian iki bebarengan karo anane owah-
owahan politik lan kawicaksaan agraria kanthi anane tanam paksa ing desa-desa dening
pamerintah kolonial Walanda. Bab kuwi kang njalari tontonan srandhul iki kaya
tontonan pralambang satire kang alus lan unik minangka wujud tangkeping sikep
rakyat marang penjajahan Walanda, kaya dene jiwaning seni perlawanan kang ana ing
tontonan seni ing daerah liya, kaya seni ”ludruk” ing Jawa Timur. Kaya umume seni khas
rakyat, swasana paguyuban krasa kuwat banget.
Para paraga ing kesenian srandhul iki paling ora dumadi saka wong 5 kang mesthi
ana ing pakem crita utama, yaiku : Jatikarna (Ratu Puserbumi), Patih Srandhul (Patih
Puserbumi), Endang Puraisin (kakange Jatikarna), Nagadewa lan Gabahrata (kekarone
Ratu lan Patih saka Nglakata). Dene critane ora adoh saka lakon rebutan jasad Wong
Ageng Menak Jayengrana antarane Kraton Puserbumi lan Kraton Nglakata.
(Kapetik saking:jkdevacbp.blogspot.com,kanthi owah-owahan sawetara)
2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!
a. Berdasarkan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan yang diberikan, jawablah
pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang
Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan!
1. Geneya srandhul diarani kesenian dadung awuk?
......................................................................................................................................
..................................................................................................................................
2. Paraga kesenian srandhul ana pira? Sebutna!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3. Kapan mula bukane srandhul?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Sandhangan apa sing digunakake paraga srandhul?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
5. Ana limang paraga lakon sing mesthi ana ing crita srandhul. Coba sebutna!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

b. Berdasarkan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan yang diberikan, jelaskan
tentang nilai pendidikan yang terdapat di dalam seni pertunjukan tersebut!
c. Berdasarkan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan, deskripsikan tentang
Niali filosofi dalam seni pertunjukan tersebut!

Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni


pertunjukan
No. Aspek dan Kriteria Skor
a. 1. Geneya srandhul diarani kesenian dadung awuk? 2
2. Paraga kesenian srandhul ana pira? Sebutna! 2
3. Kapan mula bukane srandhul? 2
4. Sandhangan apa sing digunakake paraga srandhul? 2
5. Ana limang paraga lakon sing mesthi ana ing crita srandhul. Coba
sebutna!
Total Skor 10
No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Nilai Pendidikan
1. Nilai Pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni 4
pertunjukan (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang
mendukung sangat lengkap
2. Nilai Pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni 3
pertunjukan (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang
mendukung lengkap 2
3. Nilai Pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang
mendukung kurang lengkap 1
4. Nilai Pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni
pertunjukan (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang
mendukung tidak lengkap
Total Skor 12
No. Aspek dan Kriteria Skor
2. Struktur Kebahasaan
1. Pendeskripsian niali filosofi dan data mendukung atau sesuai 4
2. Pendeskripsian niali filosofi dan data mendukung atau sesuai 3
3. Pendeskripsian niali filosofi dan data mendukung atau kurang sesuai 2

4. Pendeskripsian niali filosofi dan data tidak mendukung atau tidak 1

sesuai
Total Skor 12

KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN


a.
Soal Paragraf/Kalimat

1 kesenian ’srandhul’ iki mung nontonake crita rakyat winates mung paraga
’dadung awuk’ wae, mula bisa diarani kesenian ’dadung awuk’
2 wong 5 kang mesthi ana ing pakem crita utama, yaiku : Jatikarna (Ratu
Puserbumi), Patih Srandhul (Patih Puserbumi), Endang Puraisin (kakange
Jatikarna), Nagadewa lan Gabahrata (kekarone Ratu lan Patih saka Nglakata).
Dene critane ora adoh saka lakon rebutan jasad Wong Ageng Menak
Jayengrana antarane Kraton Puserbumi lan Kraton Nglakata.
3 Kesenian srandhul miwit ana nalika jaman ontran-ontran Pangeran
Diponegoro karo Sri Susuhunan Paku Buwono VI
4 Sandhangan kang dianggo ing tontonan srandhul kuwi sandhangan kang
adate dianggo dening wong desa, ditambah nganggo paesan kang padha kaya
apa kang dadi lakone
5 wong 5 kang mesthi ana ing pakem crita utama, yaiku : Jatikarna (Ratu
Puserbumi), Patih Srandhul (Patih Puserbumi), Endang Puraisin (kakange
Jatikarna), Nagadewa lan Gabahrata (kekarone Ratu lan Patih saka Nglakata).
Dene critane ora adoh saka lakon rebutan jasad Wong Ageng Menak
Jayengrana antarane Kraton Puserbumi lan Kraton Nglakata.

b. Nilai pendidikan
Karateristik, fungsi Nilai Pendidikan
dan manfaat seni
pertunjukan

c. Struktur Kebahasaan
Seni Pertunjukan Nilai Filosofi

3. Keterampilan
Petunjuk
menuliskan laporan kerja secara kelompok tentang karakteristik salah satuseni pertunjukkan
tradisional Jawa dengan tepat
Pedoman Penskoran :

No. Aspek dan Kriteria Skor


1. Karakteristik
a. Deskripsi karakteristik seni pertunjukan tepat 3
b. Deskripsi karakteristik seni pertunjukan kurang tepat 2
c. Deskripsi karakteristik seni pertunjukan tidak tepat 1
2. Manfaat
a. Deskripsi manfaat seni pertunjukan tepat 3
b. Deskripsi manfaat seni pertunjukan kurang tepat 2
c. Deskripsi manfaat seni pertunjukan tidak tepat 1
3. Fungsi
a. Deskripsi Fungsi seni pertunjukan tepat 3
b. Deskripsi Fungsi seni pertunjukan kurang tepat 2
c. Deskripsi Fungsi seni pertunjukan tidak tepat 1

Perhitungan skor :
Skor = Perolehan skor
Skor Maksimal x 100

Anda mungkin juga menyukai