Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 3 MAGETAN

Kelas/Semester : XII/ GENAP

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
NO.
1.1 Menghargai dan mensyukuri 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
1 keberadaan bahasa daerah sebagai belajar.
anugerah Tuhan Yang Maha Esa 1.1.2 Memberi salam pada saat awal dan
untuk meningkatan pengetahuan akhir pelajaran.
dan keterampilan berbahasa
daerah, serta untuk melestarikan
dan mengembangkan budaya
daerah untuk didayagunakan
sebagai upaya pembinaan dan
pengembangan kebudayaan
Nasional.

2.1 Mengamalkan perilaku jujur, 2.1.1 Melaksanakan tugas dengan baik.


2 disiplin, dan tanggung jawab 2.1.2 Mengerjakan/mengumpulkan tugas
dalam meng-gunakan bahasa sesuai dengan waktu yang
daerah untuk memahami dan ditentukan
menyusun teks berak-sara Jawa/ 2.1.3 TDK menjadi plagiat
carakan Madura. (mengambil/menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan sumber)
3.3 Mengidentifikasi, memahami, 3.3.1 Menyebutkan jenis-jenis seni
3 dan menganalisis seni pertunjukkan
pertunjukan. 3.3.2 Menjelaskan ciri-ciri seni
pertunjukkan ludruk
3.3.3 Menjelaskan struktur seni
pertunjukkan ludruk
3.3.4 Menjelaskan pesan moral dalam
seni pertunjukkan ludruk
3.3.5 Menjelaskan fungsi seni
pertunjukkan ludruk bagi
masyarakat pendukungnya

4.4 Menyajikan seni pertunjukan 4.4.1 Melakukan penataan pentas seni


4 (musikalisasi puisi, dramatisasi pertunjukkan.
karya sastra, si’ir, lawak, musik dan
lagu, dongeng)
4.4.2 Mengelola pementaskan seni
pertunjukkan.
4.4.3 Mementaskan seni pertunjukan
tradisional
4.4.4 Menanggapi pementasan seni
pertunjukan tradisional
4.4.5 Mengunggah pementasan seni
pertunjukkan ke internet.

C. TujuanPembelajaran (Harus ABCD= Audience, Behavior, Condition, Degree)


Sikap
Sikap Spiritual
Dengan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik/ Dalam pembelajaran menjadi seorang seniman yang berbasis saintifik*) dinilai
pengamat / guru, peserta didik mengagumi keindahan karya seni pertunjukan daerah
sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mengggunakan bahasa
daerah untuk berkomunikasi di lingkungan ekolah.

Sikap Sosial
Dengan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik/ Dalam pembelajaran menjadi seorang seniman yang berbasis saintifik*). peserta
didik memiliki rasa ingin tahu untuk mendapatkan ide berkarya seni, memiliki
kepedulian terhadap karya sastra daerah yang berkembang dimasyarakat, dan berani
bertanya mengenai bentuk karya sastra daerah yang masih berkembang dalam
masyarakat.

Pengetahuan
1) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Menyebutkan beberapa jenis seni pertunjukkan
2) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Menjelaskan ciri-ciri seni pertunjukkan ludruk.
3) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Menjelaskan struktur seni pertunjukkan ludruk.
4) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Menjelaskan pesan moral dalam seni pertunjukkan ludruk.
5) Mementaskan seni Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik
diharapkan dapat Menjelaskan fungsi seni pertunjukkan ludruk bagi masyarakat
pendukungnya.

Keterampilan
1) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Melakukan penataan pentas seni pertunjukkan ludruk.
2) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan didik
dapat Mengelola pementaskan seni pertunjukkan ludruk.
3) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
pertunjukan ludruk
4) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Menanggapi pementasan seni pertunjukan ludruk.
5) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Mengunggah pementasan seni pertunjukkan ke internet.

Keterangan: *) Kondisi pembelajaran sesuai dengan pengembangan guru.

D. Materi Pokok Pembelajaran


Materi pokok pembelajaran sbb (selengkapnya dijabarkan di lampiran):

1. Contoh jenis-jenis Seni Pertunjukkan


2. Jenis-Jenis Seni Pertunjukkan
3. Struktur Seni Pertunjukan Ludruk
4. Pesan Moral Dalam Seni Pertunjukkan Ludruk
5. Fungsi Seni Pertunjukkan Ludruk
6. Teknik Pementasan Seni Pertunjukan Ludruk
7. Teknik mengunggah Seni Pertunjukan Ludruk

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik dan Kontekstual
 Model : Model Pembelajaran Kooperatif (Collaborative Learning)
Model Discovery Learning
Pembelajaran Berbasis Teks (Genre-based Aproach)
Sintaks:
1) Membangun konteks
2) Pemodelan teks
3) Pemecahan masalah secara bersama
4) Pemecahan masalah secara individual

 Metode : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi


 Teknik : Think Pair Share/ NHT/ Jigsaw

F. KKM : 75
G. KegiatanPembelajaran
Pertemuan Pertama
PENGORGANISASIAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
PESERTA
WAKTU
DIDIK

Pendahuluan  Guru memberi salam dan mengabsen


 Guru mengondisikan peserta didik belajar
 Guru melakukan apersepsi dengan mengulas KLASIKAL
materi pelajaran minggu yang lalu melalui
kegiatan bertanya jawab dan demonstrasi. 10 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran meliputi
aspek sikap (sikap spiritual dan sikap sosial),
pengetahuan, dan keterampilan.

Mengamati
Kegiatan Inti
 Peserta didik menyimak pemodelan tentang video
seni pertunjukan.
 Peserta didik mengamati ciri-ciri teks seni
pertunjukan ludruk
 Peserta didik mencermati perbedaan struktur teks
ludruk dengan seni pertunjukan yang lain.
 Peserta didik membentuk kelompok

Menanya
 Masing-masing kelompok bertanya jawab tentang
struktur teks seni pertunjukan ludruk.
 Masing-masing kelompok bertanya jawab tentang
unsur kebahasaan teks seni pertunjukan ludruk
dan teks seni pertunjukan yang lain.
70 mnt
 Masing-masing kelompok bertanya jawab tentang
kriteria seni pertunjukan ludruk yang baik.
 Masing-masing kelompok bertanya jawab tentang
teknik seni pertunjukan ludruk.
 Masing-masing kelompok bertanya jawab tentang
teknik bermain ludruk.
 Peserta didik mendiskusikan hasil kerja kelompok
dalam diskusi kelas
 Guru memendu diskusi kelas

Mencoba / Mengumpulkan informasi :


 Peserta didik mencari informasi tentang struktur
teks seni pertunjukan ludruk dan teks seni
pertunjukan yang lain dari berbagai sumber.
- Peserta didik membentuk kelompok diskusi
Think-Pair-Share.
Think = Peserta didik menjawab secara
mandiri pertanyaan yang telah dirumuskan
bersama dengan temannya tentang struktur
unsur kebahasaan, kriteria, teknik, dan tugas
seni pertunjukan ludruk.
Pairing = Peserta didik mendiskusikan dalam
kelompok kelompok kecil jawaban yang
ditemukan untuk mendapatkan simpulan
Sharing= Setelah memadukan jawaban,
kelompok peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya.

Mengasosiasi:

 Peserta didik / kelompok membandingkan


contoh-contoh penampilan seni pertunjukan
ludruk dengan seni pertunjukan yang lain.
 Peserta didik / kelompok menganalisis cara atau
teknik menata pentas seni pertunjukan ludruk
 Peserta didik / kelompok menganalisis teknik
mengelolah seni pertunjukan ludruk

Mengomunikasikan:

 Masing-masing kelompok mempresentasikan


hasil diskusi tiap kelompoknya di depan kelas
 Peserta didik / kelompok menanggapi hasil kerja
kelompok lain
 Guru memberikan evaluasi secara lisan terhadap
hasil diskusi kelas

Penutup  Guru bersama peserta didik melakukan refleksi 10 menit
hasil pembelajaran
 Guru memberi tugas seni pertunjukan ludruk
sebagai persiapan pertemuan kedua.
 Guru menutup pelajaran

Pertemuan kedua

PENGORGANISASIAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
PESERTA
WAKTU
DIDIK

Pendahuluan  Guru memberi salam dan mengabsen


 Guru mengondisikan peserta didik belajar
 Guru melakukan apersepsi dengan mengulas KLASIKAL
materi pelajaran minggu yang lalu melalui
kegiatan bertanya jawab dan demonstrasi. 10 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran meliputi
aspek sikap (sikap spiritual dan sikap sosial),
pengetahuan, dan keterampilan.

Mengamati
Kegiatan Inti 90 mnt
 Peserta didik mengamati teks seni pertunjukan
ludruk yang telah dibuat oleh kelompoknya
masing-masing
 Peserta didik mencermati unsur-unsur teks
sebagai persiapan untuk penampilan.
Menanya
 Masing-masing kelompok mendiskusikan
persiapan penampilan.

Mencoba / Eksperimen :
 Masing-masing kelompok mencoba dan berlatih
mempraktikkan seni pertunjukan ludruk.

Mengasosiasi:
 Peserta didik / kelompok menganalisis
kekurangan-kekurangan pada waktu berlatih

Mengomunikasikan:

 Peserta didik / kelompok secara bergantian


mempraktikkan hasil seni pertunjukan ludruk
yang telah disiapkan oleh masing-masing
kelompok.
 Peserta didik / kelompok menanggapi penampilan
temannya sebagai seni pertunjukan ludruk.
 Peserta didik / kelompok lain merekam
penampilan kelompok yang tampil.
 Peserta didik mengunggah Hasil rekamannya ke
internet.
 Guru memberikan evaluasi secara lisan terhadap
hasil penampilan kelompok.

Penutup  Guru bersama peserta didik melakukan refleksi


hasil pembelajaran
 Guru member tugas sebagai perbaikan dan 10 menit
pengayaan
 Guru menutup pelajaran

H. Alat dan Sumber Belajar


a. Alat/ Media
1) Rekaman penampilan seni pertunjukan ludruk
2) Rekaman penampilan seni pertunjukan ketoprak
3) Kerangka teks seni pertunjukan ludruk
4) Laptop
5) LCD

b. Sumber Belajar ( Ditulis model penulisan daftar pustaka )


1. Ali, Mohammad. 1987. Teknik Menyusun Skenario; Drama pentas, drama radio,
dan drama TV. Surabaya: Bina Indra Karya.
2. _____________ 1987. Seni Drama; Dasar-Dasara dan Penerapannya di Dunia
Seni Film. Surabaya: Bina Indra Karya.
3. Herman J. Waluyo. 2008. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: PT.
Hanindita.
4. Poerwodarminto, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN
Balai Pustaka.
5. Reaske,ChristopherRussell.1966. How toAnalyze Drama.NewYork:Monarch
Press.
6. Supriyanto, Henri.1986. Pengantar Studi Teater untuk SMA. Surabaya: Kopma
IKIP Surabaya.
7. http://sma2rengat.blogspot.com/p/blog-page_2217.html
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_pertunjukan
9. http://id.wikipedia.org/wiki/Ludruk
10. http://iptekbahari.blogspot.com/2013/09/hakekat-dan-struktur-drama.html
11. http://matakristal.com/fungsi-drama/
12. http://internet-jendela-ilmu.blogspot.com/2011/03/pentingnya-pengetahuan-
tata-teknik.html

I. Penilaian
1. Sikap spiritual dan sosial
a. Teknik Penilaian : Observasi, Penilaian Diri, Penilaian teman sejawat, dan jurnal
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi, Lembar Angket, Catatan
c. Kisi-kisi:

LEMBAR OBSERVASI

No. Sikap/Nilai Indikator Rubrik Butir


Penilaia Pertanyaa
n n

1 1.2 Menghargai dan  Menysyukuri dan 1-3 A1


mensyukuri keberadaan mengagumi keberadaan
bahasa daerah sebagai
anugerah Tuhan Yang daerah sebagai anugerah
Maha Esa untuk Tuhan YME. 1-3 A2
meningkatan
pengetahuan dan  Mengggunakan bahasa
keterampilan berbahasa
daerah, serta untuk
daerah untuk
melestarikan dan berkomunikasi
mengembangkan budaya
daerah untuk
didayagunakan sebagai
upaya pembinaan dan
pengembangan
kebudayaan Nasional.

2 2.2 Mengamalkan  Memiliki rasa ingin tahu 1-3 A3


perilaku jujur, disiplin, terhadap budaya daerah
dan tanggung jawab  Memiliki kepedulian 1-3 A4
dalam meng-gunakan
terhadap karya sastra
bahasa daerah untuk 1-3 A5
memahami dan daerah terutama seni
menyusun teks berak- pertunjukan
sara Jawa/ carakan  Menunjjukakan sikap
Madura. tanggung jawab terhadap
pekerjaan dalam
menyiapkan pementasan
seni pertunjukan

Contoh Lembar penilaian sikap


PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK MELALUI PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

1.1 ASPEK PENGAMATAN DAN SKOR RATA-RATA

KD
2.1 TDK
menerima suka memaksa memberi solusi bekerja sama
membedakan
pendapat teman teman teman dengan teman
teman
1 2 3

NO NAMA PESERTA DIDIK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK

ACHMAD AFIF
1
FAJAR PRIBADI
ADINDA TRIA
2
SAVIRA
ADININGGAR
3 GUPITA
SUKMANANDA
AGUNG LAKSONO
4
GATOT SAPUTRO
AHMAD
5 SHOLAHUDDIN
ALFAROBY

PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK MELALUI OBSERVASI


1.1
KD ASPEK PENGAMATAN DAN SKOR RATA-RATA
2.1
KESERIUSA KESANTUNA
AKTIVITAS KERJASAMA TOLERANSI
N N
1 2 3
NO NAMA PESERTA DIDIK 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
ACHMAD AFIF FAJAR
1
PRIBADI
2 ADINDA TRIA SAVIRA
ADININGGAR GUPITA
3
SUKMANANDA
AGUNG LAKSONO
4
GATOT SAPUTRO
AHMAD SHOLAHUDDIN
5
ALFAROBY

PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK MELALUI PENILAIAN DIRI


1.1
KD ASPEK PENGAMATAN DAN SKOR RATA-RATA
2.1
menyeleseikan melaporkan
Mencatat data tepat waktu dll
tugas hasil
KADANG-

KADANG-

KADANG-

KADANG-

KADANG-

KADANG-
KADANG

KADANG

KADANG

KADANG

KADANG

KADANG
TIDAK

TIDAK

TIDAK

TIDAK

TIDAK

TIDAK
YA

YA

YA

YA

YA

YA
NO NAMA PESERTA DIDIK

ACHMAD AFIF FAJAR


1
PRIBADI
2 ADINDA TRIA SAVIRA 0 0 0
ADININGGAR GUPITA
3
SUKMANANDA 0 0 0
AGUNG LAKSONO
4
GATOT SAPUTRO 0 0 0
AHMAD SHOLAHUDDIN
5
ALFAROBY 0 0 0

2. Pengetahuan

a. TeknikPenilaian : Tes Tulis, Tes Lisan


b. BentukInstrumen : Tes Objektif, Tes Uraian Terstruktur/ Non Struktur
c. Kisi-kisi:

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

No Indikator Rubrik Butir


Penilaian Instrumen

1 Menjelaskan jenis-jenis teks seni pertunjukan 1-3 Soal nomor...


2 Menjelaskan struktur teks seni pertunjukan ludruk. 1-3 Soal nomor....
3 Menjelaskan kriteria dan tugas-tugas dalam seni pertunjukan ludruk 1-3 Soal nomor ...
4. Menjelaskan teknik mengelolah pertunjukan seni pertunjukan ludruk atau 1-3 Soal nomor...
ketoprak
5. Menjelaskan kriteria dan tugas-tugas dalam menampilkan seni pertunjukan 1-3 Soal nomor....
ludruk yang baik.

3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : P1= Tes Produk dan P2=Tes Unjuk Kerja/ Praktik
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi:
CONTOH: LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

No. Indikator Rubrik Butir


Penilaian Instrumen

1. Menyusun teks pementasan seni pertunjukan 1-2 P1


2 Menyiapkan dan menata pentas seni pertunjukan ludruk
3 Mengelolah atau mengatur seni pertunjukan
4 Menyiapkan dan menata pentas seni pertunjukan ludruk
5. Mempraktikkan teks seni pertunjukan 1-3 P4

NILAI = (Skor yang didapat/Skor maks) x 10

Mengetahui Magetan, 30 Juli 2015

Kepala SMA Negeri 3 Magetan Guru bidang study

Dra. Hj. NUR HANDAYANI, M.Pd SHANTI ROCHMATIN, S.Pd

NIP. 19591016 198403 2 005 NIP. 19850115 200901 2 006

dr
LAMPIRAN-LAMPIRAN:

I. MATERI SENI PERTUNJUKAN

MATERI POKOK:
A. Contoh jenis-jenis Seni Pertunjukkan
B. Jenis-Jenis Seni Pertunjukkan
C. Struktur Seni Pertunjukan Ludruk
D. Pesan Moral Dalam Seni Pertunjukkan Ludruk
E. Fungsi Seni Pertunjukkan Ludruk
F. Teknik Pementasan Seni Pertunjukan Ludruk
G. Teknik mengunggah Seni Pertunjukan Ludruk

A. Contoh jenis-jenis Seni Pertunjukan (video )


B. Jenis seni pertunjukan
1. seni akrobat,
2. mengamen,
3. komedi/lawak,
4. tari,
5. pentas musik,
6. opera,
7. sulap
8. teater
9. filmdan lain-lain.

Arti Teater

1. Secara etimologis: Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.


2. Dalam arti sempit: Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan
orang banyak
3. Dalam arti luas: Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak dan laku
didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian,
tarian, dsb.

C. Struktur Seni Pertunjukan Ludruk

Struktur Drama
Unsur-unsur drama pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan unsur-unsur dalam
prosa fiksi. Unsur-unsur tersebut adalah plot atau alur, tokoh atau karakter, dialog, latar
atau setting, amanat atau pesan. Apabila drama sebagai naskah itu dipentaskan maka
dilengkapi dengan unsur gerak atau action, tata busana dan tata rias, tata panggung,
tata bunyi atau suara, dan tata lampu atau sinar.
1. Naskah atau Skenario
Naskah atau Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan .
2. Pemeran
Pemain merupakan orang yang memerankan tokoh tertentu. Ada tiga jenis pemain,
yaitu peran utama, peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau
sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.
3. Sutradara
Sutradara adalah seseorang yang memimpin jalanya sebuah produksi, dari pra produksi
sampai pascaproduksi. Baik dari segi kreatif maupun teknis, dengan menggunakan
sistem single kamera maupun multi kamera, didalam ruangan atau di luar ruangan.
4. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan teater.
Contohnya kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain
5.Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater, antara lain:
1. Tata Rias adalah cara mendadandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar
lebih meyakinkan.
2. Tata Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
menghendaki. Contohnya pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.
3. Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung.
4. Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.

D. Pesan Moral Dalam Seni Pertunjukkan Ludruk


Ludruk termasuk seni pertunjukan drama. Amanat atau pesan merupakan salah satu
dari unsur-unsur instrinsik dalam drama.

E. Fungsi Seni Pertunjukkan Ludruk

Ludruk berfungsi sebagai sarana menyampaikan informasi baik dan buruk


dalam bentuk pertunjukan kelompok. Ludruk juga memiliki alur cerita yang bisa
digunakan untuk mencermati kembali apa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
pada umumnya. Sehingga sesuatu yang buruk tidak perlu dicontoh dan sebaliknya
sesuatu yang baik menjadi suri tauladan untuk semua penonton yang melihatnya.

Selain itu Ludruk juga dapat dipakai sebagai media ekspresi dan komunikasi.
Bagaimana ekspresi marah, sedih, gembira, gemas, gengsi, sombong, ramah, congkak
dapat dikeluarkan melalui kegiatan berolah Ludruk. Dengan demikian apa yang keluar
dari dalam lubuk hati dapat dipahami oleh penonton. Dari sini dapat terlihat pula apakah
pemeranan lakon dalam pementasan teater tepat sesuai dengan karakter yang dimaksud.

Seni ludruk selain berfungsi sebagai sarana hiburan, media ekspresi, dan komunikasi,
juga dapat dipakai sebagai media pendidikan dalam rangka interaksi edukatif secara
kelompok.

F. Teknik Pementasan Seni Pertunjukan Ludruk

 Tata Teknis Pentas

Tata pentas bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang
(Background) tempat memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas adalah
suasana seputar gerak laku di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang
terlihat oleh mata yang mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam
pengertian teknik terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan
memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu pada definisi di atas dapat
ditarik suatu pengertian bahwa tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-
benda yang ada dipanggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon.
Tata teknik pentas adalah penataan sebuah pentas, yang meliputi penguasaan penataan
sebuah panggung, komposisi pentas, penataan dekorasi panggung, penataan rias dan
busana, penataan lampu untuk panggung (lighting), dan penataan suara (soundsystem).

 Tata panggung

Panggung adalah suatu tempat yang tinggi dimana lakon-lakon drama dipentaskan, atau
suatu tempat para aktor bermain.

 Komposisi Pentas

Komposisi pentas adalah penyusunan yang berarti dan artistik atas bahan-bahan
perlengkapan pentas. Perlengkapan-perlengkapan yang dimaksud adalah perlengkapan
kasat mata yang statis misalnya aktor atau penari dan perlengkapan yang tidak bergerak
yaitu dekorasi, property dan lain-lain. Prinsip komposisi pentas adalah aspek motif
komposisi, aspek teknis komposisi, aspek piktorial komposisi dan control of attention.
Aspek motif komposisi meliputi: (1) komposisi harus nampak wajar, komposisi
hendaklah menceritakan suatu kisah, (2) komposisi hendaklah menggambarkan suatu
emosi,dan (3) ada hubungan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain.

 Penataan Dekorasi Panggung

Dekorasi panggung terbagi menjadi 5, yaitu: (1) natural background yaitu penggunaan
latar belakang panggung dalam suatu pementasan dengan warna yang netral yaitu hitam
(backdrop) dan terang (cyclorama), (2) decorative scenery yaitu perlengkapan
panggung yang mempergunakan peralatan imitasi atau tiruan untuk dapat memberikan
suasana, (3) descriptive scenery yaitu perlengkapan panggung menggunakan benda
aslinya untuk menghias panggung agar dapat mewakili suasana, (4) atmosphere scenery
yaitu perlengkapan panggung yang menggunakan kombinasi antara descriptive dan
decorative yaitu sebagian menggunakan hiasan panggung (benda asli) dan sebagian
imitasi, dan (5) Active background yaitu latar belakang yang aktif (bergerak) sehingga
dapat menopang suasana.

 Penataan Rias dan Busana Panggung

Rias muka maksudnya adalah menghias muka atau memperindah muka dengan tujuan
untuk memperkuat watak tarian atau tokoh yang diperankan. Make up untuk panggung
atau pentas maksudnya adalah untuk mengimbangi efek-efek jarak antar penonton dan
para pemain atau pelaku mengenai jelas terangnya rupa muka dan untuk mengimbangi
intensitas cahaya lampu-lampu diatas pentas yang seakan-akan menyapu bersih warna-
warna aslinya pada muka dan menyebabkan bentuk-bentuk pada muka para pelaku
menjadi datar saja
Rias panggung harus memperhatikan penataan lampu dan jarak antara pemain dan
penonton. Fungsi pokok tata rias adalah mengubah penampilan seorang pemain dari
karakternya sendiri menjadi karakter tertentu yang merupakan tuntutan skenario
dengan bantuan rias wajah.
Rias busana adalah seluruh kostum/busana yang dipakai dalam pergelaran. Pemakaian
busana dimaksudkan untuk memperindah tubuh, disamping itu juga untuk mendukung
isi tarian. Tujuan dan fungsi busana adalah membantu penonton agar mendapatkan
suatu ciri atas pribadi pemegang peran dan memperlihatkan adanya hubungan perasaan
antara satu pemain dengan pemain lain terutama peran-peran kelompok.

 Penataan Lampu

Tujuan lampu panggung adalah: (1) menyinari dan menerangi, (2) mengingatkan efek
lighting alamiah maksudnya adalah menentukan keadaan jam, musim dan cuaca, (3)
membantu melukis dekor/scenery dalam menambah nilai, warna sehingga tercapai
adanya sinar dan bayangan, lukisan tersebut akan menjadi dekor selama dipakai
pertunjukan tetapi bila tidak dipakai tidak menjadi dekor, dan (4) membantu permainan
lakon dan dalam melambangkan maksudnya dan memperkuat kejiwaannya.
Dalam penataan lampu panggung perlu diperhatikan beberapa masalah, yaitu: masalah
fisikal dan masalah mekanikal dan masalah artistik. Masalah fisikal dan mekanikal
adalah masalah yang berkaitan dengan teknik pemasangan dan operasional lampu yaitu
lighting unit macam apa yang dipakai; dimana alat-alat tersebut ditempatkan, mengapa
dan kenapa lampu tersebut ditempatkan di tempat tersebut, pengerjaan instalasi yang
aman dan sempurna, dan cara pengontrolan lampu yang baik.

 Penataan Suara (Sound System)

Penataan suara adalah pengaturan bunyi dalam sebuah pertunjukan. Gunanya adalah
untuk memperluas volume suara dari sumber suara baik secara langsung maupun tidak
langsung, agar penonton dan penari dapat dengan jelas menangkap lagu yang
disampaikan yang akan membantu suasana, dinamika, dramatik pertunjukan, sehingga
akan menarik perhatian penonton.
Dalam menata sound system perlu memperhatikan peralatan, akustik gedung, luasnya
gedung, auditorium, dan keseimbangan bunyi. Satu set peralatan sound system terdiri
dari tape dalam bentuk pita kaset, pita rel dan piringan hitam, amplifier dan mixer,
equalizer, expander, surround, speaker dan.headphone.

 Koreografi

Koreografi adalah proses penciptaan tari kelompok atau komposisi kelompok yang
dapat dipahami sebagai seni cooperative sesama penari Di dalam koreografi kelompok,
diantara penari harus ada kerjasama, saling ketergantungan atau terkait satu dengan
yang lain. Masing-masing penari mempunyai pendelegasian tugas atau fungsi. Bentuk
koreografi ini semata-mata hampir menyandarkan diri pada keutuhan kerja sama
sebagai wahana komunikasi. Berbeda dengan koreografi kelompok, koreografi tunggal
adalah proses penciptaan tari tunggal dimana seorang penari bebas menari sendiri.
Seorang penari tunggal di atas panggung sewaktu-waktu dapat melakukan gerak secara
spontanitas atau improvisasi secara mendadak karena lupa susunan atau komposisi
gerakan yang seharusnya dilakukan.
Bagi penari yang terampil, hasilnya akan baik dan penonton tidak akan tahu bahwa
gerakan itu,spontanitas.

 Pertimbangan Jumlah Penari

Pertimbangan jumlah penari dalam kelompok dapat dibedakan menjadi dua yaitu penari
jumlah gasal dan penari jumlah genap. Jumlah penari gasal memberikan kesan adanya
pemisahan kelompok menjadi dua pusat perhatian atau focus on two points sehingga
menjadi asimetris atau tidak seimbang. Sedangkan jumlah penari genap secara
harmonis menyatu atau memberi kesan simetris atau seragam.

 Pertimbangan Jenis Kelamin dan Postur Tubuh

Tipe dramatik juga dimungkinkan terjadinya perubahan karakter oleh seorang penari
atau seorang penari memerankan berbagai macam tokoh dalam satu rangkaian kejadian
dramatik di atas stage tanpa keluar masuk panggung. Disamping mempertimbangkan
jenis kelamin dalam komposisi kelompok hendaknya juga mempertimbangkan figur
atau postur tubuh penari, seperti misalnya gemuk-kurus, tinggi-pendek atau besar-kecil.
Terutama garapan dengan bentuk literal mengandung tema cerita tertentu dan tipenya
lebih kepada laku dramatari, jenis kelamin putra atau putri tergantung pada karakter
atau tokohnya

 Aspek Ruang

Ruang adalah sesuatu yang tidak bergerak dan diam sampai gerakan yang terjadi di
dalamnya mengintrodusir waktu, dan dengan demikian mewujudkan ruang sebagai
suatu bentuk, suatu ekspresi khusus yang berhubungan dengan waktu yang dinamis dari
gerakan. Arah merupakan aspek ruang yang mempengaruhi efek estetis ketika bergerak
melewati ruang selama tarian itu berlangsung, sehingga ditemukan pola-polanya, dan
sering dipahami sebagai pola lantai. Pola lantai adalah pola atau wujud yang dilintasi
atau ditempati oleh gerak-gerak para penari di atas lantai dari ruang tari tertentu.

 Aspek Waktu

Struktur waktu dalam tari dapat dipahami dari aspek-aspek tempo, ritme, dan durasi.
Aspek tempo merupakan kecepatan atau kelambatan sebuah gerak. Jarak antara cepat
terlalu cepat, dan terlalu lambat dari lambat menentukan energi atau rasa geraknya.
Tempo-tempo seperti itu tersedia apabila seorang penari menginginkan dan mampu
menjangkau. Aspek ritme dipahami dalam gerak sebagai pola hubungan timbal balik
atau perbedaan dari jarak waktu cepat atau lambat. Pengulangan yang sederhana dengan
interval-interval berjarak waktu yang sama, perubahannya atau pengulangannya
menimbulkan pengaliran energi yang ajeg dan sama. Tekanan atau laku-laku itu
mempunyai rasa keteraturan dan sering disebut dengan ritme ajeg atau even rhytm.
Apabila pengulangan jarak waktunya bervariasi, sehingga intervalnya tidak sama
perubahannya, maka ritme semacam itu tidak ajeg atau uneven rhytm.

G. Teknik mengunggah Seni Pertunjukan Ludruk


Supaya pertunjukan ludruk dapat diunggah ke internet, maka pertunjukan ludruk harus
direkam sehingga berbentuk softcopy atau file. File tersebut selanjutnya bisa diunggah
ke dunia maya ke web-web penyedia seperti contohnya di beberapa alamat berikut ini:

1. http://mediafire.com
2. http://www.indowebster.com/
3. http://www.youtube.com/
4. http://www.ziddu.com/
5. http://www.4shared.com/
6. dll.

II. Alat Evaluasi (instrumen)

Wangsulana pitakonan ing ngisor iki.

(1) Terangna wernane seni pertunjukan !


(2) Terangna titikane seni pertunjukan ludruk!
(3) Terangna seni pertunjukan ludruk!
(4) Terangna pesen moral ana ing seni pertunjukan ludruk sing koksemak!
(5) Terangna fungsi seni pertunjukan ludruk!

c. Evalusai Keterampilan
CONTOH: LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
1) Gawea rantamaning adhicara pawiwahan penganten!

No. Nama Menulis TEKS LUDRUK Butir


Soal P1
kelengkapan urutan Kesesuaian Bahasa

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2) Coba paragakna minangka panata adicara!

Nama Praktik menjadi seniman pertunjukan ludruk Butir


Soal P3
Intonasi Ekspresi pelafalan Tata krama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

3) Coba paragakna teks ludruk !

Nama Praktik menjadi seni pertunjukan ludruk Butir


Soal P6
Intonasi Ekspresi pelafalan Tata krama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik Penilaian (Penafsiran angka):


1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik

Anda mungkin juga menyukai