A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Sikap Sosial
Dengan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik/ Dalam pembelajaran menjadi seorang seniman yang berbasis saintifik*). peserta
didik memiliki rasa ingin tahu untuk mendapatkan ide berkarya seni, memiliki
kepedulian terhadap karya sastra daerah yang berkembang dimasyarakat, dan berani
bertanya mengenai bentuk karya sastra daerah yang masih berkembang dalam
masyarakat.
Pengetahuan
1) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Menyebutkan beberapa jenis seni pertunjukkan
2) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Menjelaskan ciri-ciri seni pertunjukkan ludruk.
3) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Menjelaskan struktur seni pertunjukkan ludruk.
4) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Menjelaskan pesan moral dalam seni pertunjukkan ludruk.
5) Mementaskan seni Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik
diharapkan dapat Menjelaskan fungsi seni pertunjukkan ludruk bagi masyarakat
pendukungnya.
Keterampilan
1) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Melakukan penataan pentas seni pertunjukkan ludruk.
2) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan didik
dapat Mengelola pementaskan seni pertunjukkan ludruk.
3) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
pertunjukan ludruk
4) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Menanggapi pementasan seni pertunjukan ludruk.
5) Selama dan setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
Mengunggah pementasan seni pertunjukkan ke internet.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik dan Kontekstual
Model : Model Pembelajaran Kooperatif (Collaborative Learning)
Model Discovery Learning
Pembelajaran Berbasis Teks (Genre-based Aproach)
Sintaks:
1) Membangun konteks
2) Pemodelan teks
3) Pemecahan masalah secara bersama
4) Pemecahan masalah secara individual
F. KKM : 75
G. KegiatanPembelajaran
Pertemuan Pertama
PENGORGANISASIAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
PESERTA
WAKTU
DIDIK
Mengamati
Kegiatan Inti
Peserta didik menyimak pemodelan tentang video
seni pertunjukan.
Peserta didik mengamati ciri-ciri teks seni
pertunjukan ludruk
Peserta didik mencermati perbedaan struktur teks
ludruk dengan seni pertunjukan yang lain.
Peserta didik membentuk kelompok
Menanya
Masing-masing kelompok bertanya jawab tentang
struktur teks seni pertunjukan ludruk.
Masing-masing kelompok bertanya jawab tentang
unsur kebahasaan teks seni pertunjukan ludruk
dan teks seni pertunjukan yang lain.
70 mnt
Masing-masing kelompok bertanya jawab tentang
kriteria seni pertunjukan ludruk yang baik.
Masing-masing kelompok bertanya jawab tentang
teknik seni pertunjukan ludruk.
Masing-masing kelompok bertanya jawab tentang
teknik bermain ludruk.
Peserta didik mendiskusikan hasil kerja kelompok
dalam diskusi kelas
Guru memendu diskusi kelas
Mengasosiasi:
Mengomunikasikan:
Pertemuan kedua
PENGORGANISASIAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
PESERTA
WAKTU
DIDIK
Mengamati
Kegiatan Inti 90 mnt
Peserta didik mengamati teks seni pertunjukan
ludruk yang telah dibuat oleh kelompoknya
masing-masing
Peserta didik mencermati unsur-unsur teks
sebagai persiapan untuk penampilan.
Menanya
Masing-masing kelompok mendiskusikan
persiapan penampilan.
Mencoba / Eksperimen :
Masing-masing kelompok mencoba dan berlatih
mempraktikkan seni pertunjukan ludruk.
Mengasosiasi:
Peserta didik / kelompok menganalisis
kekurangan-kekurangan pada waktu berlatih
Mengomunikasikan:
I. Penilaian
1. Sikap spiritual dan sosial
a. Teknik Penilaian : Observasi, Penilaian Diri, Penilaian teman sejawat, dan jurnal
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi, Lembar Angket, Catatan
c. Kisi-kisi:
LEMBAR OBSERVASI
KD
2.1 TDK
menerima suka memaksa memberi solusi bekerja sama
membedakan
pendapat teman teman teman dengan teman
teman
1 2 3
ACHMAD AFIF
1
FAJAR PRIBADI
ADINDA TRIA
2
SAVIRA
ADININGGAR
3 GUPITA
SUKMANANDA
AGUNG LAKSONO
4
GATOT SAPUTRO
AHMAD
5 SHOLAHUDDIN
ALFAROBY
KADANG-
KADANG-
KADANG-
KADANG-
KADANG-
KADANG
KADANG
KADANG
KADANG
KADANG
KADANG
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
YA
YA
YA
YA
YA
YA
NO NAMA PESERTA DIDIK
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : P1= Tes Produk dan P2=Tes Unjuk Kerja/ Praktik
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi:
CONTOH: LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
dr
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
MATERI POKOK:
A. Contoh jenis-jenis Seni Pertunjukkan
B. Jenis-Jenis Seni Pertunjukkan
C. Struktur Seni Pertunjukan Ludruk
D. Pesan Moral Dalam Seni Pertunjukkan Ludruk
E. Fungsi Seni Pertunjukkan Ludruk
F. Teknik Pementasan Seni Pertunjukan Ludruk
G. Teknik mengunggah Seni Pertunjukan Ludruk
Arti Teater
Struktur Drama
Unsur-unsur drama pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan unsur-unsur dalam
prosa fiksi. Unsur-unsur tersebut adalah plot atau alur, tokoh atau karakter, dialog, latar
atau setting, amanat atau pesan. Apabila drama sebagai naskah itu dipentaskan maka
dilengkapi dengan unsur gerak atau action, tata busana dan tata rias, tata panggung,
tata bunyi atau suara, dan tata lampu atau sinar.
1. Naskah atau Skenario
Naskah atau Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan .
2. Pemeran
Pemain merupakan orang yang memerankan tokoh tertentu. Ada tiga jenis pemain,
yaitu peran utama, peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau
sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.
3. Sutradara
Sutradara adalah seseorang yang memimpin jalanya sebuah produksi, dari pra produksi
sampai pascaproduksi. Baik dari segi kreatif maupun teknis, dengan menggunakan
sistem single kamera maupun multi kamera, didalam ruangan atau di luar ruangan.
4. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan teater.
Contohnya kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain
5.Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater, antara lain:
1. Tata Rias adalah cara mendadandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar
lebih meyakinkan.
2. Tata Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang
menghendaki. Contohnya pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.
3. Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung.
4. Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.
Selain itu Ludruk juga dapat dipakai sebagai media ekspresi dan komunikasi.
Bagaimana ekspresi marah, sedih, gembira, gemas, gengsi, sombong, ramah, congkak
dapat dikeluarkan melalui kegiatan berolah Ludruk. Dengan demikian apa yang keluar
dari dalam lubuk hati dapat dipahami oleh penonton. Dari sini dapat terlihat pula apakah
pemeranan lakon dalam pementasan teater tepat sesuai dengan karakter yang dimaksud.
Seni ludruk selain berfungsi sebagai sarana hiburan, media ekspresi, dan komunikasi,
juga dapat dipakai sebagai media pendidikan dalam rangka interaksi edukatif secara
kelompok.
Tata pentas bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang
(Background) tempat memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas adalah
suasana seputar gerak laku di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang
terlihat oleh mata yang mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam
pengertian teknik terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan
memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu pada definisi di atas dapat
ditarik suatu pengertian bahwa tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-
benda yang ada dipanggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon.
Tata teknik pentas adalah penataan sebuah pentas, yang meliputi penguasaan penataan
sebuah panggung, komposisi pentas, penataan dekorasi panggung, penataan rias dan
busana, penataan lampu untuk panggung (lighting), dan penataan suara (soundsystem).
Tata panggung
Panggung adalah suatu tempat yang tinggi dimana lakon-lakon drama dipentaskan, atau
suatu tempat para aktor bermain.
Komposisi Pentas
Komposisi pentas adalah penyusunan yang berarti dan artistik atas bahan-bahan
perlengkapan pentas. Perlengkapan-perlengkapan yang dimaksud adalah perlengkapan
kasat mata yang statis misalnya aktor atau penari dan perlengkapan yang tidak bergerak
yaitu dekorasi, property dan lain-lain. Prinsip komposisi pentas adalah aspek motif
komposisi, aspek teknis komposisi, aspek piktorial komposisi dan control of attention.
Aspek motif komposisi meliputi: (1) komposisi harus nampak wajar, komposisi
hendaklah menceritakan suatu kisah, (2) komposisi hendaklah menggambarkan suatu
emosi,dan (3) ada hubungan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain.
Dekorasi panggung terbagi menjadi 5, yaitu: (1) natural background yaitu penggunaan
latar belakang panggung dalam suatu pementasan dengan warna yang netral yaitu hitam
(backdrop) dan terang (cyclorama), (2) decorative scenery yaitu perlengkapan
panggung yang mempergunakan peralatan imitasi atau tiruan untuk dapat memberikan
suasana, (3) descriptive scenery yaitu perlengkapan panggung menggunakan benda
aslinya untuk menghias panggung agar dapat mewakili suasana, (4) atmosphere scenery
yaitu perlengkapan panggung yang menggunakan kombinasi antara descriptive dan
decorative yaitu sebagian menggunakan hiasan panggung (benda asli) dan sebagian
imitasi, dan (5) Active background yaitu latar belakang yang aktif (bergerak) sehingga
dapat menopang suasana.
Rias muka maksudnya adalah menghias muka atau memperindah muka dengan tujuan
untuk memperkuat watak tarian atau tokoh yang diperankan. Make up untuk panggung
atau pentas maksudnya adalah untuk mengimbangi efek-efek jarak antar penonton dan
para pemain atau pelaku mengenai jelas terangnya rupa muka dan untuk mengimbangi
intensitas cahaya lampu-lampu diatas pentas yang seakan-akan menyapu bersih warna-
warna aslinya pada muka dan menyebabkan bentuk-bentuk pada muka para pelaku
menjadi datar saja
Rias panggung harus memperhatikan penataan lampu dan jarak antara pemain dan
penonton. Fungsi pokok tata rias adalah mengubah penampilan seorang pemain dari
karakternya sendiri menjadi karakter tertentu yang merupakan tuntutan skenario
dengan bantuan rias wajah.
Rias busana adalah seluruh kostum/busana yang dipakai dalam pergelaran. Pemakaian
busana dimaksudkan untuk memperindah tubuh, disamping itu juga untuk mendukung
isi tarian. Tujuan dan fungsi busana adalah membantu penonton agar mendapatkan
suatu ciri atas pribadi pemegang peran dan memperlihatkan adanya hubungan perasaan
antara satu pemain dengan pemain lain terutama peran-peran kelompok.
Penataan Lampu
Tujuan lampu panggung adalah: (1) menyinari dan menerangi, (2) mengingatkan efek
lighting alamiah maksudnya adalah menentukan keadaan jam, musim dan cuaca, (3)
membantu melukis dekor/scenery dalam menambah nilai, warna sehingga tercapai
adanya sinar dan bayangan, lukisan tersebut akan menjadi dekor selama dipakai
pertunjukan tetapi bila tidak dipakai tidak menjadi dekor, dan (4) membantu permainan
lakon dan dalam melambangkan maksudnya dan memperkuat kejiwaannya.
Dalam penataan lampu panggung perlu diperhatikan beberapa masalah, yaitu: masalah
fisikal dan masalah mekanikal dan masalah artistik. Masalah fisikal dan mekanikal
adalah masalah yang berkaitan dengan teknik pemasangan dan operasional lampu yaitu
lighting unit macam apa yang dipakai; dimana alat-alat tersebut ditempatkan, mengapa
dan kenapa lampu tersebut ditempatkan di tempat tersebut, pengerjaan instalasi yang
aman dan sempurna, dan cara pengontrolan lampu yang baik.
Penataan suara adalah pengaturan bunyi dalam sebuah pertunjukan. Gunanya adalah
untuk memperluas volume suara dari sumber suara baik secara langsung maupun tidak
langsung, agar penonton dan penari dapat dengan jelas menangkap lagu yang
disampaikan yang akan membantu suasana, dinamika, dramatik pertunjukan, sehingga
akan menarik perhatian penonton.
Dalam menata sound system perlu memperhatikan peralatan, akustik gedung, luasnya
gedung, auditorium, dan keseimbangan bunyi. Satu set peralatan sound system terdiri
dari tape dalam bentuk pita kaset, pita rel dan piringan hitam, amplifier dan mixer,
equalizer, expander, surround, speaker dan.headphone.
Koreografi
Koreografi adalah proses penciptaan tari kelompok atau komposisi kelompok yang
dapat dipahami sebagai seni cooperative sesama penari Di dalam koreografi kelompok,
diantara penari harus ada kerjasama, saling ketergantungan atau terkait satu dengan
yang lain. Masing-masing penari mempunyai pendelegasian tugas atau fungsi. Bentuk
koreografi ini semata-mata hampir menyandarkan diri pada keutuhan kerja sama
sebagai wahana komunikasi. Berbeda dengan koreografi kelompok, koreografi tunggal
adalah proses penciptaan tari tunggal dimana seorang penari bebas menari sendiri.
Seorang penari tunggal di atas panggung sewaktu-waktu dapat melakukan gerak secara
spontanitas atau improvisasi secara mendadak karena lupa susunan atau komposisi
gerakan yang seharusnya dilakukan.
Bagi penari yang terampil, hasilnya akan baik dan penonton tidak akan tahu bahwa
gerakan itu,spontanitas.
Pertimbangan jumlah penari dalam kelompok dapat dibedakan menjadi dua yaitu penari
jumlah gasal dan penari jumlah genap. Jumlah penari gasal memberikan kesan adanya
pemisahan kelompok menjadi dua pusat perhatian atau focus on two points sehingga
menjadi asimetris atau tidak seimbang. Sedangkan jumlah penari genap secara
harmonis menyatu atau memberi kesan simetris atau seragam.
Tipe dramatik juga dimungkinkan terjadinya perubahan karakter oleh seorang penari
atau seorang penari memerankan berbagai macam tokoh dalam satu rangkaian kejadian
dramatik di atas stage tanpa keluar masuk panggung. Disamping mempertimbangkan
jenis kelamin dalam komposisi kelompok hendaknya juga mempertimbangkan figur
atau postur tubuh penari, seperti misalnya gemuk-kurus, tinggi-pendek atau besar-kecil.
Terutama garapan dengan bentuk literal mengandung tema cerita tertentu dan tipenya
lebih kepada laku dramatari, jenis kelamin putra atau putri tergantung pada karakter
atau tokohnya
Aspek Ruang
Ruang adalah sesuatu yang tidak bergerak dan diam sampai gerakan yang terjadi di
dalamnya mengintrodusir waktu, dan dengan demikian mewujudkan ruang sebagai
suatu bentuk, suatu ekspresi khusus yang berhubungan dengan waktu yang dinamis dari
gerakan. Arah merupakan aspek ruang yang mempengaruhi efek estetis ketika bergerak
melewati ruang selama tarian itu berlangsung, sehingga ditemukan pola-polanya, dan
sering dipahami sebagai pola lantai. Pola lantai adalah pola atau wujud yang dilintasi
atau ditempati oleh gerak-gerak para penari di atas lantai dari ruang tari tertentu.
Aspek Waktu
Struktur waktu dalam tari dapat dipahami dari aspek-aspek tempo, ritme, dan durasi.
Aspek tempo merupakan kecepatan atau kelambatan sebuah gerak. Jarak antara cepat
terlalu cepat, dan terlalu lambat dari lambat menentukan energi atau rasa geraknya.
Tempo-tempo seperti itu tersedia apabila seorang penari menginginkan dan mampu
menjangkau. Aspek ritme dipahami dalam gerak sebagai pola hubungan timbal balik
atau perbedaan dari jarak waktu cepat atau lambat. Pengulangan yang sederhana dengan
interval-interval berjarak waktu yang sama, perubahannya atau pengulangannya
menimbulkan pengaliran energi yang ajeg dan sama. Tekanan atau laku-laku itu
mempunyai rasa keteraturan dan sering disebut dengan ritme ajeg atau even rhytm.
Apabila pengulangan jarak waktunya bervariasi, sehingga intervalnya tidak sama
perubahannya, maka ritme semacam itu tidak ajeg atau uneven rhytm.
1. http://mediafire.com
2. http://www.indowebster.com/
3. http://www.youtube.com/
4. http://www.ziddu.com/
5. http://www.4shared.com/
6. dll.
c. Evalusai Keterampilan
CONTOH: LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
1) Gawea rantamaning adhicara pawiwahan penganten!
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2) Coba paragakna minangka panata adicara!