Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS
MARGIE
JL Kuwukan, Sambikerep. Surabaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah :SMA Margie


Mata Pelajaran :BAHASA JAWA
Kelas / semester :XI/ Ganjil
Waktu : 5 x Pertemuan (10 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai isi keilmuan

B. KompetensiDasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.4 Mensyukuri anugerah Tuhan akan 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah
keberadaan bahasa daerah dan melakukan kegiatan
menggunakannya sebagai sarana 1.1.2 Memberi salam pada saat dan
1
komunikasi dalam mengolah, menalar, akhir pelajaran
dan menyajikan informasi lisan dan 1.1.3 Berkomunikasi menggunakan
tulisan untuk berbagai keperluan bahasa daerah
2.1 Memiliki perilaku peduli, cinta tanah 2.4.1 Melibatkan diri dalam berbagai
2 air, dan semangat kebangsaan atas kegiatan upacara adat.
karya budaya yang penuh makna. 2.4.2 Melestarikan budaya daerah
3 3.1 Mengidentifikasi, memahami, dan 3.2.1 Menyebutkan macam-macam
menganalisis peristiwa budaya daerah budaya daerah.
sesuai dengan karakteristiknya. 3.2.2 Menyebutkan contoh budaya
daerah yang berupa kegiatan
upacara adat setempat.
3.2.3 Mengidentifikasi karakteristik

1
salah satu kegiatan upacara adat.
3.2.4 Menganalisis struktur kegiatan
upacara adat sesuai karakteristik.
Menjelaskan pesan moral dalam
upacara adat.
4.1 Menanggapi peristiwa budaya daerah 4.1.1 Memberi tanggapan tentang
sesuai dengan karakteristiknya. peristiwa budaya.
4.1.2 Menceritakan kembali kegiatan
upacara adat.
4.1.3 Mengomentari kegiatan upacara
adat.
4
4.1.4 Menulis laporan tentang
kegiatan upacara adat.
4.1.5 Mendemonstrasikan salah satu
kegiatan upacara adat.
4.1.6 Mengunggah laporan kegiatan
upacara adat ke internet.

C. TujuanPembelajaran (Harus ABCD= Audience, Behavior, Condition, Degree)


Sikap
Sikap Spiritual
Dengan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, peserta didik dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
daerah dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan
menyajikan informasi lisan dan tulisan untuk berbagai keperluan, peserta didik berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan memberi salam pada saat dan akhir
pelajaran.

Sikap Sosial
Dengan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, peserta didik dapat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan upacara adat,
serta mau melestarikan budaya daerah.

Pengetahuan
1) Melalui kegiatan tanya jawab (diskusi model STAD/ Students Teams Achivement
Division), peserta didik dapat menyebutkan macam-macam budaya daerah.
2) Melalui kegiatan tanya jawab (diskusi model STAD/ Students Teams Achivement
Division), peserta didik dapat menyebutkan contoh budaya daerah yang berupa
kegiatan upacara adat.
3) Melalui kegiatan tanya jawab (diskusi model STAD/ Students Teams Achivement
Division), peserta didik dapat mengindentifikasi karakteristik salah satu kegiatan
upacara adat.
4) Melalui kegiatan tanya jawab (diskusi model STAD/ Students Teams Achivement
Division), peserta didik dapat menganalisis struktur kegiatan upacara adat sesuai
karakteristik.
5) Melalui kegiatan mandiri, peserta didik dapat menjelaska pesan moral dalam upacara
adat.

Keterampilan

2
1) Setelah belajar tentang macam-macam upacara adat, peserta didik dapat memberi
tanggapan tentang peristiwa budaya adat.
2) Setelah belajar tentang contoh-contoh budaya adat, peserta didik dapat menceritakan
kembali kegiatan upacara adat.
3) Setelah belajar tentang contoh upacara adat, peserta didik dapat mengomentari tentang
kegiatan upacara adat.
4) Setelah belajar tentang karakteristik upacara adat, peserta didik dapat menulis laporan
tentang kegiatan upacara adat.
5) Setelah belajar tentang struktur upacara adat, peserta didik dapat mendemonstrasikan
salah satu kegiatan upacara adat.
6) Setelah belajar tentang menulis laporan kegiatan upacara adat, peserta didik dapat
mengunggah laporan kegiatan upacara adat ke internet.

D. Materi Pembelajaran
Materi yang digunakan dalam proses pembelajaran (materi terlampir):
1. Teks artikel tradisi yang ada pada kalawarti Jaya Baya
2. Tradhisi dan upacara adat dalam masyarakat Jawa
3. Pesan moral dalam sebuah tradhisi dan upacara adat
4. Pengertian tradisi dan artikel deskripsi
5. Ide pokok paragraf dan susunan kalimat serta kalimat penjelas
6. Ciri-ciri artikel deskripsi
7. Jenis-jenis artikel deskripsi
8. Foto-foto yeng berkaitan dengan tradisi yang ada didaerah sekitar

E. Metode ( Pendekatan dan Metode Pembelajaran)


1. Pendekatan : Kontekstual
2. Model : Inkuiri
3. Metode : Tanya jawab, Diskusi
4. Teknik : STAD (Students Teams Achievement Division), Picture And
Picture

F. KKM : 77
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PETEMUAN 1

PENGORGANISASIAN
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATAN
PESERTA
DIDIK WAKTU
Pendahuluan  Guru memberi salam serta menayakan KLASIKAL 10 menit
kabar peserta didik.
3
 Guru mengajak berdoa peserta didik.
 Guru mengabsen peserta didik.
 Guru mengondisikan peserta didik untuk
belajar
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
meliputi aspek sikap (sikap spiritual dan
sikap sosial), pengetahuan, dan
keterampilan.
Kegiatan inti Mengamati 70 menit
 Peserta didik mencermati contoh-contoh
upacara adat.
 Peserta didik mencermati karakteristik
contoh teks kegiatan upacara adat.
 Peserta didik mencatat/ menandai hal-hal
penting terkait dengan peristiwa budaya
(upacara adat)
Menanya
 Peserta didik bertanya jawab tentang
contoh-contoh upacara adat.
 Peserta didik bertanya jawab tentang
karakteristik upacara adat.
Mengumpulkan informasi
 Peserta didik mencari informasi tentang
macam-macam upacara adat di daerah dari
berbagai sumber.
 Peserta didik mendiskusikan tentang
karakteristik upacara adat yang ada di
daerah.
- Peserta didik membentuk kelompok
diskusi STAD.
 Peserta didik dibentuk menjadi
kelompok-kelompok.
 Setiap kelompok diberi pertanyaan
tentang karakteristik budaya adat.
 Setiap Kelompok berdiskusi tentang
karakteristik artikel dan ciri-ciri
tradisi.
Mengasosiasi
 Peserta didik menganalisis karakteristik
beberapa upacara adat.
 Peserta didik menyimpulkan hal-hal
penting dalam karakteristik upacara adat.

Komunikasi
 Setelah belajar tentang macam-macam
upacara adat, peserta didik dapat memberi
tanggapan tentang peristiwa budaya adat.
 Setelah belajar tentang contoh-contoh
budaya adat, peserta didik dapat
menceritakan kembali kegiatan upacara

4
adat.
Penutup  Guru bersama peserta didik melakukan 10 menit
refleksi hasil pembelajaran
 Guru memberi tugas
 Guru menutup pelajaran (berdoa dan salam)

PERTEMUAN II

PENGORGANISASIAN
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATAN
PESERTA
DIDIK WAKTU
 Guru memberi salam serta menayakan
kabar peserta didik.
 Guru mengajak berdoa peserta didik.
 Guru mengabsen peserta didik.
 Guru mengondisikan peserta didik untuk
Pendahuluan KLASIKAL 10 menit
belajar
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
meliputi aspek sikap (sikap spiritual dan
sikap sosial), pengetahuan, dan
keterampilan.
Kegiatan Inti Mengamati 70 menit
 Perserta didik mencermati contoh struktur
upacara adat siraman.
 Peserta didik mencatat/menandai hal-hal
penting yang terkait dengan struktur kegiatan
upacara adat.

Menanya
 Peserta didik bertanya jawab dengan guru
tentang struktur kegiatan upacara adat.
 Peserta didik bertanya jawab tentang struktur
upacara adat siraman.
 Peserta didik bertanya jawab tentang alat-alat
atau perlengkapan yang digunakan pada
setiap struktur kegiata upacara adat siraman.

Mengumpulkan informasi :
 Peserta didik bersama kelompok diskusinya
menganalisis struktur kegiatan upacara adat
daerah setempat.
 Selain itu peserta didik juga menganalisis
alat-alat atau perlengkapan yang digunakan
pada setiap struktur kegiatan upacara adat.
 Struktur dan perlengkapan upacara adat yang
dianalisis peserta didik selaras dengan
gambar yang diambil oleh kelompok
diskusinya pada pertemuan sebelumnya
(kelompok diskusi tetap sama dengan

5
pertemuan sebelumnya).
 Setelah selesai menganalisis struktur kegiatan
dalam upacara adat, ketua kelompok diskusi
akan membagi setiap struktur pada setiap
anggota diskusi.
 Peserta didik akan menganalisis alat-alat atau
perlengkapan yang digunakan dalam setiap
struktur yang didapatnya.

Mengasosiasi:
 Setiap peserta didik menuliskan struktur
upacara adat dan perlengkapan yang
digunakan pada bagian struktur tersebut.

Mengomunikasikan:
 Kelompok diskusi mempresentasikan hasil
analisis struktur dan alat-alat atau
perlengkapan upacara adat dari kelompoknya.
 Setiap peserta didik akan menjelaskan
struktur yang menjadi bagiannya beserta alat-
alat atau perlengkapan yang digunakan.
 Kelompok diskusi lain menanggapi hasil
analisis dari kelompok yang presentasi.
Penutup  Guru bersama peserta didik melakukan 10 menit
refleksi hasil pembelajaran
 Guru memberi tugas
 Guru menutup pelajaran (berdoa dan salam)

PERTEMUAN III

PENGORGANISASIAN
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATAN
PESERTA
DIDIK WAKTU
 Guru memberi salam serta menayakan
kabar peserta didik.
 Guru mengajak berdoa peserta didik.
 Guru mengabsen peserta didik.
 Guru mengondisikan peserta didik untuk
Pendahuluan KLASIKAL 10 menit
belajar
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
meliputi aspek sikap (sikap spiritual dan
sikap sosial), pengetahuan, dan
keterampilan.
Kegiatan Inti Mengamati 70 menit
 Peserta didik mencermati contoh-contoh
artikel upacara adat.
 Peserta didik mencermati karakteristik
contoh teks kegiatan upacara adat.
 Peserta didik mencatat/ menandai hal-hal

6
penting terkait dengan peristiwa budaya
(upacara adat)
Menanya
 Peserta didik bertanya jawab tentang
contoh-contoh teks artikel upacara adat.
 Peserta didik bertanya jawab tentang
karakteristik teks artikel upacara adat.
Mengumpulkan informasi
 Peserta didik mencari informasi tentang
macam-macam artikel dan paragraf.
 Peserta didik mendiskusikan tentang
karakteristik artikel upacara adat yang ada
di daerah.
- Peserta didik membentuk kelompok
diskusi STAD.
 Peserta didik dibentuk menjadi
kelompok-kelompok.
 Setiap kelompok diberi pertanyaan
tentang susunan artikel upacara adat.
 Setiap Kelompok berdiskusi tentang
karakteristik artikel dan ciri-ciri
tradisi.
Mengasosiasi
 Peserta didik menganalisis karakteristik
beberapa teks upacara adat.
 Peserta didik menyimpulkan hal-hal
penting dalam karakteristik teks upacara
adat.

Komunikasi
 Setelah belajar tentang macam-macam
upacara adat, peserta didik dapat memberi
tanggapan tentang peristiwa budaya adat
melalui tulisan penutup pada teks artikel
upacara adat.
 Setelah belajar tentang contoh-contoh
budaya adat, peserta didik dapat
menceritakan kembali kegiatan upacara adat
dalam bentuk teks deskripsi.
Penutup  Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi hasil pembelajaran
10 menit
 Guru memberi tugas
 Guru menutup pelajaran (berdoa dan salam)

7
PERTMUAN IV

PENGORGANISASIAN
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATAN
PESERTA
DIDIK WAKTU
 Guru memberi salam serta menayakan
kabar peserta didik.
 Guru mengajak berdoa peserta didik.
 Guru mengabsen peserta didik.
 Guru mengondisikan peserta didik untuk
Pendahuluan KLASIKAL 10 menit
belajar
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
meliputi aspek sikap (sikap spiritual dan
sikap sosial), pengetahuan, dan
keterampilan.
Kegiatan Inti Mengamati 70 Menit
 Perserta didik mencermati pesan moral
upacara adat.
 Peserta didik mencatat/menandai hal-hal
penting yang terkait dengan pesan moral
upacara adat.
 Peserta didik memperhatikan contoh
berkomentar dan atau memberi pendapat
dalam forum yang diberikan oleh guru.

Menanya
 Peserta didik bertanya jawab dengan guru
tentang pesan moral kegiatan upacara adat.
 Peserta didik bertanya jawab tentang pesan
moral upacara adat siraman.
 Peserta didik bertanya jawab tentang teknik
berkomentar dan atau memberi pendapat
yang baik dalam suatu forum.

Mengumpulkan informasi :
 Peserta didik bersama kelompok diskusinya
menganalisis pesan moral dari upacara adat
daerah setempat.
 Pesan moral upacara adat yang dianalisis
peserta didik selaras dengan gambar yang
diambil oleh kelompok diskusinya pada
pertemuan sebelumnya (kelompok diskusi
tetap sama dengan pertemuan sebelumnya).
 Peserta didik menganalisis pesan moral
upacara adat kelompok diskusinya selaras
dengan karakteristik, struktur, dan alat-alat
atau perlengkapan yang ada pada upacara
adat.

8
Mengasosiasi:
 Setiap peserta didik menuliskan pesan moral
upacara adat dan merangkum hasil
identifikasi dan analisis pada pertemuan
sebelumnya tentang karakteristik, struktur,
serta perlengkapan upacara adat.

Mengomunikasikan:
 Kelompok diskusi mempresentasikan hasil
analisis pesan moral upacara adat dari
kelompoknya.
 Kelompok diskusi lain menanggapi hasil
analisis dari kelompok yang presentasi.
 Selesai presentasi peserta didik membuat
laporan hasil diskusi tentang karakteristik,
struktur, perlengkapan, hingga pesan moral
upacara adat.
 Peserta didik mengunggah hasil laporan
kelompok diskusinya ke internet.
Penutup  Guru bersama peserta didik melakukan 10 menit
refleksi hasil pembelajaran
 Guru menutup pelajaran (berdoa dan salam)

H. Alat dan Sumber Belajar


1. Alat:
a. Radio
b. Laptop
c. Rekaman tampilan pawarta
d. Teks pawarta
e. LCD
2. Sumber Belajar
a. Majalah Panjebar Semangat taun 2014
b. Mangunsuwito, S.A. 2002.Kamus Bahasa Jawa, Jawa-Indonesia. Bandung:
CV. YramaWidya.
c. Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia:J.B. Wolter.
d. Widayatmo, Gadung dkk. 2013. Prigel Basa Jawa. Jakarta: Penerbit Erlangga

9
I. Penilaian
1. Sikap spiritual
LEMBAR OBSERVASI
Kelas : XI
Semester : Ganjil
Tahun pelajaran : 2016/2017
Periode Pengamatan : Tanggal .... S.d .......
Butir Nilai : Mensyukuri anugerah tuhan tuhan akan
keberadaan bahasa daerah dan menggunakanya
sesuai kaidah dalam konteks kebhinakaan.
Indikator Sikap :
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
2. Memberi salam pada saat awal dan akhir
pembelajaran
3. Berkomunikasi menggunakan bahasa daerah

No Nama Skor Indikator sikap spiritual (1-4) Jumlah skor tuntas/


Peserta Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 perolehan akhir tidak
Didik skor tuntas
1 ......
2 ......
3 ......
4 ......
5 .......

Keterangan skor :
4 = Apabila melakukan selalu perilaku yang diamati
3 = Apabila sering melakukan perilaku yang diamati
2 = Apabila kadang-kadang melakukan perilaku yang diamati
1 = Apabila tidak pernah melakukan perilaku yang diamati

10
Jurnal

Nama Peserta Didik :...........................................


Nomor Peserta Didik :...........................................
Tanggal :...........................................
Aspek yang Diamati :...........................................
Kejadian :...........................................

Guru:
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

Lembar Penilaian diri


Kelas : XI
Semester : Ganjil
Tahun pelajaran : 2016/2017
Periode Pengamatan : Tanggal .... S.d .......
Butir Nilai : Mensyukuri anugerah tuhan tuhan akan
keberadaan bahasa daerah dan menggunakanya
sesuai kaidah dalam konteks kebhinakaan.
Indikator Sikap :
1. Melibatkan diri dalam berbagai kegiatan upacara adat
2. Melestarikan budaya daerah
N Pernyataan Skor perolehan Skor akhir Tuntas/
o Skor tidak
tuntas
1 Saya selalu melibatkan 1 2 3 4
diri dalam berbagai
kegiatan upacara adat
2 Saya selalu ikut
melestarikan budaya
daerah

Keterangan skor :
4 = Apabila melakukan selalu perilaku yang diamati
3 = Apabila sering melakukan perilaku yang diamati
2 = Apabila kadang-kadang melakukan perilaku yang diamati
1 = Apabila tidak pernah melakukan perilaku yang diamati

11
LEMBAR PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK

Nama peserta didik yang dinilai :...................................................


Nomor urut/kelas :...................................................
Semestar :...................................................
Tahun pelajaran :...................................................
Hari/Tanggal Pengisian :...................................................
Butir Nilai : Mendemontrasikan kegiatan upacara adat dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Indikator Sikap:
1. Bersungguh-sungguh dalam mendemonstrasikan kegiatan upacara adat.
2. Menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai konteks.

Sikap Pernyataan Skor Perolehan skor akhir tuntas/tidak


1 2 3 4 skor tuntas
santun 1. temanku
bersungguh-
sungguh dalam
mendemonstrasik
an kegiatan
upacara adat
2. temanku selalu
menggunakan
bahasa yang baik
sesuai
konteksnya
jumlah

2. Pengetahuan
Tes tulis
Tes tertulis
a. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Apa kang diarani budaya iku?


2. Upacara adat apa kang ana ing dhaerahmu?
3. Kepriye strukture upacara adat iku?
4. Apa kang diarani tradisi iku?
5. Apa pesan moral ing buudaya adat iku?

12
B.1. Kunci Jawaban dan pedoman penilaian
No Kunci jawaban Rubrik Skor
1 Sawijine kagiyatan sing ditindakake Jawaban benar dan lengkap 5
dening masarakat lan uga minangka Jawaban benar kurang lengkap 4
sawijine kabiyasaan sing ana ing Jawaban kuarang benar dan 3
masarakat kurang lengkap
 Jawaban salah
1
2  Jawaban benar dan lengkap
Tradhisi slametan, larung sesaji, mantenan, 5
pitonan, tingkeban, kirab pusaka  Jawaban benar kurang lengkap 4
 Jawaban kuarang benar dan 3
kurang lengkap
 Jawaban salah 1
3 Diwiwiti kanthi nglumpukake sesaji lan Jawaban benar dan lengkap 5
banjur donga bareng sabanjure Jawaban benar kurang lengkap 4
ditindakake kanthi pungkasan  Jawaban kuarang benar dan 3
kurang lengkap
 Jawaban salah 1
4 Kagiyatn masarakat sing ditindakake Jawaban benar dan lengkap 5
kanthi turun-tumurun.  Jawaban benar kurang lengkap 4
 Jawaban kuarang benar dan 3
kurang lengkap
 Jawaban salah 1
5 Supaya masarakat bisa sesambungan Jawaban benar dan lengkap 5
karo masarakat liya lan uga minangka Jawaban benar kurang lengkap 4
wujud sedekah sing ditindakake dening Jawaban kuarang benar dan 3
masarakat. kurang lengkap
 Jawaban salah 1

13
Penugasan
Penilaian menyusun laporan tanggapan kegiatan upacara adat

No Aspek yang dinilai Nilai


1 2 3 4
1 kelengkapan laporan
2 ketatabahasaan
3 kesesuaian isi dengan tema

Jumlah
Keterangan:
1= Tidak sempurna
2= cukup sempurna
3= Sempurna
4= sangat sempurna

Penilaian menyusun laporan kegiatan upacara adat

No Aspek yang dinilai Nilai


1 2 3 4
1 kelengkapan laporan
2 ketatabahasaan
3 kesesuaian isi dengan tema

Jumlah
Keterangan:
1= Tidak sempurna
2= cukup sempurna
3= Sempurna
4= sangat sempurna

14
3. Keterampilan

Penilaian pendemonstrasian kegiatan upacara adat secara berkolompok

No Aspek yang dinilai Nilai


1 2 3 4
1 kekompakan
2 kesesuaian peran
3 penjiwaan karakter
4 keragaman bahasa
5 ketatabahasaan

Jumlah
Keterangan:
1= Tidak sempurna
2= cukup sempurna
3= Sempurna
4= sangat sempurna

Surabaya, 2017
Kepala Sekolah SMA Margie Guru Mata Pelajaran

WIWIK ANDAWATI, S.Pd Isnaini D.Pramusinta, S.Pd

15
LAMPIRAN BAHAN AJAR

Tradhisi lan Budaya Jawa

A. Tradisi lan Budaya Jawa


Budaya iku minangka perangan sing ngembaka lan cinipta ana ing masarakat.
Kanthi anane budaya masarakat bisa urip kanthi tata lan tumata. Anane budaya ing
masarakat minangka wujud anane sawijine masarakat kang nduweni pradaban.
Tradhisi minangka salah siji wujud budaya sing ana ing masarat lan minangka
sawijine kahanan sing dilakoni dening masyarakat.
Tradhisi saka tembung traditium kang nduweni teges saperangan pakulinan
utawa kagiyatan saka warisane leluhur. Tradhisi mujudake hasil cipta lan karya
manungsa awujud projek material, kapitayan, khayalan, lan kedadean kang terus
ditindakake dening generasi. Tuladhane: adat-istiadat, lan kesenian. Tradhisi
minangka sawijining gambaran sikap lan prilaku manungsa kang wus diproses
sajroning wektu suwe lan ditindakake turun-tumurun.

B. Tradisi sing ana ing masarakat Jawa


Masarakat Jawa minangka sawijine masarakat sing kebak tradhisi, wiwit lair
nganti tumekane pati akeh tradhisi sing ditindakake. Anane tradhisi ing masarakat iku
bisa awujud projek material, kapitayan, khayalan, lan kedadean kang terus
ditindakake dening generasi.
Tradhisi sing ana ing masarakat Jawa iku maneka werna lan wujude. Anane
tradhisi sing ana ing masarakat Jawa yaiku:
- Slametan/ Kenduri
- Larung sesaji
- Mantenan
- Grebeg suro
- Jamasan pusaka
- Tingkeban
- Siraman

C. Upacara Adat
Masyarakat Jawa dikenal minangka masyarakat sing nduweni budaya sing
dhuwur. Bardy dkk (sajrone Widayati, 2008:17) ngandharake budaya mujudake
kerangka sing ora katon kanthi terus-terusan lan jero merbawani individu sajrone
masyarakat. Budaya kawujud saka wujud tingkah laku apa bae sing diolehi lumantar
sinau lan sing nduweni pola slaras karo norma-norma tartamtu sing wis disarujuki.
Padha karo budaya Jawa sing uga kawujud saka tingkah laku apa bae sing diolehi
lumantar sinaudening masyarakat Jawa, lan sing nduweni pola slaras karo norma-
norma tartamtu sing wis disarujuki dening masyarakat Jawa. Kabudayan dhewe
mujudake asil cipta, rasa, lan karsa.
Upacara adat mujudake sawijine perangan sing penting sajrone kabudayan
Jawa. Wong jawa nganakake upacara adat kanthi tujuwan nggolek keslametan,
katentreman, lan kesenengan (kebahagiaan). Upacara adat Jawa dilaksanakake kanggo
ngiringi lumakune uripe wong Jawa wiwit lair nganti tumekane pati. Upacara adat wis
ana wiwit jaman nenek moyang masyarakat Jawa. Prilaku budaya Jawa sing kaya
mengkono nuduhake yen masyarakat Jawa religius banget. Masyarakat Jawa
minangka masyarakat sing religius nduweni wilayah budaya sing amba. Kanggo luwih
jelase sajrone materi pasinaon iki bakal nyinaoni upacara adat minangka perangan
saka budaya Jawa.
16
D. Artikel Tradisi masyarakat
Tradhisi minangka sawijine kagiyatan sing ana ing masarakat lan wis
ditindakake kanthi turun temurun. Mula anane tradhisi iki bisa diandharake kanthi
menehi artikel sing ngandharake anane tradhisi sajrone masarakat. Tradhisi tiban
minangka tradhisi sing ana ing tlatah Tulungagung, Trengalek, Kediri, lan Blitar. Ing
ngisor iki minangka artikel ngenani anane tradhisi Tiban.

17
TIBAN, UPACARA NYUWUN UDAN

Warga desa Jajar Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek


nduweni adat tiban. Upacara iki minangka sarana nenuwun marang Gusti
Allah supaya diparingi enggal udan. Upacara iki ana wiwit jamane mbah-
mbah biyen turun – temurun nganti saiki.Upacara iki dianakakake nalika
mangsane ketiga dawa. Desa Jajar mapan ing pegunungan. Sajroning mangsa
ketiga warga ing desa Jajar kangelan golek banyu. Sumber-sumber utawa tuk-
tuk padha asat, suket padha garing , kayon padha rontok.
Para among tani ora bisa nenandur, kamangka panguripane warga
desa kono sing paling akeh padha tetanen. Sawah –sawah ora ana oncoran
utawa ilen-ilen saka kali, dadi mung tadhah udan. Apa maneh ketiga ngerak ,
utawa ketiga dawa, sangsaya sangsara panguripan ing desa mau. Kahanan
kaya mangkono iku diarani mangsa paceklik. Mula warga desa padha
nenuwun marang Kang Maha Kuwasa supaya diparingi udan kanthi upacara
tiban.
Sadurunge upacara tiban dianakake rembug warga, andum gawe,
sapa-sapa sing kapatah nggolek ubarampene upacara. Kayata golek sada aren
(sing arane kadi ), ubarampe paling pokok ing upacara tiban. Sada aren mau
dienam , digawe pecut sing diarani ujung. Para warga padha sayuk rukun
gotong royong nyambut gawe, ora ana sing sulaya. Kabeh padha tumandang .
Pancen rasa manunggal lan rasa gotong royonge warga isih diuri-uri lan
dilestarekake nganti saiki.
Yen ana warga sing mbutuhake pitulungan , ora kabotan warga liya
padha urun pitulungan. Ing dina sing wis ditemtokake para warga padha
menyang lapangan (ara-ara). Kajaba sing dadi paraga tiban, utawa jago sing
bakal tarung, akeh wong-wong sing padha nonton. Sabanjure panitia utawa
plandhang (uga sebutan kanggo paraga sing ngatur ing pagelaran tayub)
wiwit mbukak acara.
Diwiwiti ana pawongan loro utawa jago maju ing tengahing kalangan.
Jago mau dijupukake saka papan kosok balen, upamane jago saka desa sisih
lor dimungsuhake jago saka desa sisih kidul. Sisih wetan dimungsuhake sisih
kulon. Nanging para warga sing nonton uga diolehake tarung ing antarane
sing padha nonton.
Sadurunge tarung diwiwiti, plandhang menehi katrangan tata carane
tarung. Perangan-perangan awak sing kena dipecut lan ora . Para jago kudu
bisa mecut bageyan dhadha. Para jago mau mung oleh mecut kaping telu.
Jago-jago mau banjur diwenehi pecut. Tarunge mung ligan bae, ora nganggo
klambi kanthi diiringi gamelan sing prasaja bae kedadean saka kendhang,
saron lan kanggp gonge (kenthongan) sing digawe saka pring.
Tarunge diwiwiti kanthi salaman dhisik, mengkono uga sabubare
tarung uga dipungkasi salaman., supaya aja nganti ana sing lara ati ing
sanjabane kalangan. Yen ana jago sing kena pecut, sing padha nonton banjur
surak rame.
Kanggone warga desa upacara tiban sejene kanggo sarana nenuwun
uga kanggo ngramekake kahanan padesan sing saben dinane tansah sepi.
Kapethik saka wong jawa

E. Paragraf lan wujude sajrone artikel


Sawijine karangan utawa artikel biyasane dumadi saka perangan unsur kang
luwih cekak lan unsur kasebut diarani paragraf. Paragraf yaiku saperangan ukara kang
kasusun kanthi sistematis minangka sawijine ekspresi pikiran kang jumbuh lan
ndhukung pikiran pokok sinandi ing sakabehe karangan.

18
Paragraf ora bakal bisa uwal saka anane ukara pokok (ukara tama) lan ukara
panjelas (ukara panyengkuyung). Ukara pokok utawa ukara baku iku minangka wujud
saka anane ide pokok paragraf. Mula anane ukara pokok iki minangka pangembangan
saka anane ide pokok paragraf. Adhedhasar mapane ide pokok paragraf sawijine
paragraf bisa dibedakake dadi (a) paragraf deduktif, (b) paragraf induktif, (c) paragraf
campuran, (d) paragraf naratif/deskriptif.
a) Paragraf Deduktif
Paragraf sing ukara pokoke ana ngarepan diarani paragraf deduktif. Paragraf jinis
iki paling gampang digawe.
b) Paragraf Induktif
Paragraf sing ide pokok utawa ukara utamane mapan ana ing pungkasane paragraf
dene ukara penjelase ana ing wiwitane paragraf.
c) Paragraf Campuran
Paragraf sing ukara utamane utawa ide pokoke ana ing wiwitan lan pungkasane
paragraf.
d) Paragraf Naratif/ Deskriftif
Ukara pokok paragraf deskriptif ditemokake ana sakabehing perangan paragraf.
Dadi, saben ukara sing nyengkuyung dumadine paragraf diarani ukara pokok.
Sakabehing ukara sing ana nduweni kawigaten kang padha, kanthi bebarengan
nyawiji dadi siji paragraf kang gemolong. Paragraf deskriptif akeh banget dianggo
ana sajroning prosa narasi. Mula saka kuwi, paragraf deskriptif uga diarani
paragraf naratif.

F. Artikel Deskriptif lan titikane


Artikel iku akeh jinise gumanthung marang apa sing dadi titikane. Ing
perangan iki anane artikel sing awujud deskripsi utawa artikel deskriptif. Deskripsi
yaiku sawijine wujud tulisan sing ana sesambungane karo pambudidayane panulis
kanggo menehi peprincen-peprincen saka sawijining objek.
Artikel deskriptif iki ana titikan sing bisa diandharake anane titikan iki yaiku:
a. Nggambarake sawijine perkara sing dumadi ing satengahe masarakat saengga bisa
ngowahi apa kang satemene dumadi.
b. Ngandharake apa sing dirasakake dening panca driya
c. Menehi informasi/kawruh sing rinci
d. Awujud tulisan sing runtut siji mbaka siji paragraf-e
e. Kanggo mangsuli pitakon 5W+ 1H (PAS-K3)
f. Perangane artikel yaiku pambuka, inti, panutup

Dene perangan sing ana ing artikel tradhisi iki bisa awujud:
a. Irah-irahan (judhul)
b. Pambuka (ngandharake apa sing bakal diandharake ing artikel)
c. Isi (bisa kedadeyan saka anane pamanggih, tata laku, lan wujud)
d. Panutup (bisa kaisi saka anane kesimpulan lan pangarep-arep)

G. Kerangka dalam artikel deskriptif


Saudurunge nggawe artikel deskriptif kaya lumrahe nggawe sawijine karangan
sing butuhake anane wrangka kanggo artikele. Anane artikel deskriptif iki bisa digawe
wrangakne dhisik supaya luwih gampang anggone nggawe artikel. Kanggo nggawe
kerangaka karangan ngenani tradhisis iku bisa kanthi trap-trapan:
a. Nemtokake apa sing arep dibahas
b. Nggawe pitakonan PAS-K3
c. Nyusun trap-trapane tradhisi sing lumaku

19
d. Nggawe ide pokok kanggo paragraf
e. Nggawe panutup lan dudutan
f. Kerangka karangan minangka wujud saka rantaman karangan sing bakal
ditindakake.

20

Anda mungkin juga menyukai