Anda di halaman 1dari 12

MODUL PROJEK

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Tema : KEARIFAN LOKAL

Topik : 1. Kegiatan “Pameran Kerajinan”

I. Informasi Umum
A. Identitas Penulis Modul Umi
B. Sarana Prasarana Topik 1: Kegiatan “Pameran ”
a. Laporan kegiatan Pameran Kerajinan
b. Video dan foto kegiatan pameran
c. Ruang Pameran

C. Target Peserta Didik 25 siswa di level 7 Tahun Ajaran 2022/ 2023


D. Relevansi tema dan topik Dengan melakukan kegiatan Pameran Kerajinan
projek untuk satuan yang didokumentasikan dalam bentuk laporan dan
pendidikan video dan foto kegiatan pameran sekolah maka
akan mendorong peserta didik untuk mencintai
kebhinekaan dan kearifan lokal di daerah
sekitarnya tempat tinggal peserta didik.

II. Komponen Inti

A. Deskripsi Singkat Projek


Masyarakat yang berada di sekitar lingkungan SMP Sultan Agung Purworejo
meliputi beberapa desa atau dusun seperti Desa Rembes, Desa Gogodalem, Desa
Bancak, Desa Nyemoh, Desa Kropoh, Desa Tempuran maupun desa di lingkungan
tempat tinggal peserta didik kelas VII (tujuh) sangat sarat dengan budaya nyadran
tersebut. Oleh sebab itu, sebagai wujud dan bukti sebagai seorang pelajar Indonesia
yang ikut mempertahankan budaya luhur, lokalitas dn identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya satu dengan budaya yang lain,
sehingga dapat menumbuhkan rasa saling menghargai budaya daerah, maka sekolah
bermaksud mengadakan suatu projek yang dinamakan “Projek Sadranan”.
Melalui kegiatan “sadranan” yang didokumentasikan dalam bentuk laporan dan
video sadranan di berbagai daerah sekitar sekolah maka akan mendorong peserta didik
untuk mencintai kebhinekaan dan kearifan lokal di daerah sekitarnya.

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


B. Dimensi , elemen, dan Subelemen dari Profil Pelajar Pancasila (PPP)
Topik 1: Kegiatan “Sadranan”
Dimensi yang dibangun :
1. Kebhinekaan Global
Elemen: Mengenal dan menghargai budaya
Subelemen:
 Mendalami budaya dan identitas budaya
 Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan,
serta praktiknya
 Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya

C. Tujuan Spesifik untuk Fase (D)


1. Memahami perubahan budaya seiring waktu dan sesuai konteks, baik dalam
skala lokal, regional, dan nasional. Menjelaskan identitas diri yang terbentuk
dari budaya bangsa.
2. Memahami dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan
praktik keseharian dalam konteks personal dan sosial.
3. Memahami pentingnya melestarikan dan merayakan tradisi budaya untuk
mengembangkan identitas pribadi, sosial, dan bangsa Indonesia serta mulai
berupaya melestarikan budaya dalam kehidupan sehari-hari.

D. Alur Kegiatan Projek “Sadranan”


1. Tahap Perkenalan
Tim fasilitasi :
a. Mensosialisasikan materi Projek Profil Pelajar Pancasila meliputi:
 Pengertian Sadranan
 Tujuan kegiatan
 Manfaat kegiatan
 Hikmah kegiatan
b. Memperkenalkan tema projek “Kegiatan Sadranan”
Tema : Nguri-uri Kabudayan lokal Nyadran sebagai salah satu
perwujudan keberagaman sosial budaya di masyarakat.
c. Memperkenalkan elemen dan subelemen projek “Sadranan”

2. Tahap kontekstualisasi
Peserta didik dapat:
a. Menggali informasi terkait budaya “Sadranan” dari berbagai sumber
sejarah:

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


- Sejarah tertulis dari situs atau buku – buku peninggalan kuno tentang
nyadran, silsilah keturunan para tokoh yang mencetuskan tentang
budaya nyadran.
- Sejarah lisan berasal dari wawancara dengan para tokoh masyarakat,
perangkat desa atau ulama/ustad setempat.
- Artefak, berbentuk peninggalan makam leluhur, tulisan bersejarah,
masjid.
b. Mencermati jadwal kegiatan sadranan di daerah masing masing
c. Mengenal dan mendalami makna sadranan dan ikut terlibat dalam persiapan
nyadran maupun saat kegiatan sadranan di daerahnya masing masing sesuai
jadwal yang telah ditetapkan masyarakat. Hasil pendalaman makna
diwujudkan pada pengungkapan hikmah nyadran dengan berbahasa
Jawa.
d. Membentuk kelompok – kelompok Sadranan di masing masing kelas sesuai
daerah zonasi wilayah asal daerah peserta didik kelas VII (tujuh)

3. Tahap Aksi
Peserta didik secara terjadwal dan terencana melaksanakan kegiatan
“Sadranan” di daerahnya masing masing secara berkelompok dan melakukan
berbagai aksi kegiatan : meliput kegiatan, wawancara dengan nara sumber,
terlibat aktif dalam setiap kegiatan dan mendokumentasikan kegiatan nyadran
baik sebelum kegiatan maupun pada saat kegiatan nyadran dari awal sampai
akhir kegiatan didampingi oleh guru khususnya pengampu mata pelajaran IPS
dan Bahasa Jawa. Pada akhir kegiatan peserta didik akan menyusun laporan
kegiatan dan membuat video tentang kegiatan “Sadranan”.

4. Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut


a. Mengevaluasi kegiatan projek: kelebihan dan kekurangan selama kegiatan
persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan atau pembuatan video
nyadran.
b. Memantau penyusunan hasil liputan kegiatan nyadran baik laporan
berwujud buku laporan kegiatan maupun video nyadran.

E. Asesmen
Rubrik Perkembangan Subelemen
Dimensi Kebhinekaan Global

Indikator Belum Mulai Berkembang Sangat Berkembang


Berkembang Berkembang Sesuai (SB)
(BB) (MB) Harapan
(BSH)
Memahami Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
makna atau belum mampu sudah mulai mampu mampu memahami

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


hikmah memahami mampu melaksanakan hikmah budaya
nyadran, hikmah melaksanakan praktik nyadran, mampu
melaksanakan nyadran praktik nyadran dan melaksanakan
praktik walaupun nyadran tetapi ikut terlibat di praktik dan ikut
nyadran, sudah kurang terlibat dalamnya serta terlibat di dalamnya
memiliki rasa melaksanakan di dalam memiliki rasa serta memiliki rasa
menghargai nyadran. kegiatan menghargai, menghargai,
dan nyadran. menghormati menghormati
menghormati Pendalaman budaya budaya nyadran
budaya terhadap nyadran dengan baik.
nyadran. kegiatan dan dengan baik.
rasa Tetapi
menghargai pendalaman
masih belum terhadap
nampak. hikmah
kegiatan
nyadran masih
kurang

F. Pertanyaan Pemantik
- Menurut kalian, apakah kegiatan Sadranan sangat bermanfaat dan penting untuk
dilestarikan?
- Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti kegiatan nyadran?

G. Remidial dan Pengayaan


Kegiatan remedial dalam kegiatan projek kegiatan “Sadranan” dilakukan dengan
memberikan bimbingan kepada peserta didik yang belum mengenal dan belum
melaksanakan kegiatan nyadran dengan penuh hikmat, hanya sekedar ikut terlibat
tanpa memiliki rasa mendalami identitas budaya nyadran di daerahnya dan belum
tumbuh rasa menghargai budaya nyadran baik di daerahnya sendiri maupun budaya
di daerah lain.
Kegiatan pengayaan diwujudkan pada pengenalan dan penghargaan pada budaya
nyadran kearifan lokal daerah lain yang lebih luas yaitu wilayah di luar daerah
tempat tinggal peserta didik.

H. Refleksi Peserta didik dan Pendidik

III. Lampiran

1. Lembar Kerja Peserta Didik 3. Glosarium


2. Bahan bacaan 4. Daftar Pustaka

Bringin, Maret 2022

Mengetahui Fasilitator 3,
Kepala Sekolah,

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


Umi Mazro’ah, S.Pd.,M.Pd. ………………………….
NIP. 19741001 199903 2 004 NIP.
Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

PROYEK PENGUATAN PELAJAR PANCASILA


SMP NEGERI 1 BRINGIN

Tema Proyek : Kearifan Lokal


Topik : Kegiatan “Sadranan”
A. Nilai-nilai PPP :
 Berkebhinekaan Global
B. Judul Projek :
Nguri-uri Kabudayan lokal Nyadran sebagai salah satu perwujudan keberagaman
sosial budaya di masyarakat.
C. Kolaborasi Mata Pelajaran : IPS dan Bahasa Jawa
D. Deskripsi Projek :
Masyarakat yang berada di sekitar lingkungan SMP Negeri 1 Bringin
meliputi beberapa desa atau dusun seperti Desa Rembes, Desa Gogodalem, Desa
Bancak, Desa Nyemoh, Desa Kropoh, Desa Tempuran maupun desa di lingkungan
tempat tinggal peserta didik kelas VII (tujuh) sangat sarat dengan budaya nyadran
tersebut. Oleh sebab itu, sebagai wujud dan bukti sebagai seorang pelajar Indonesia
yang ikut mempertahankan budaya luhur, lokalitas dn identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya satu dengan budaya yang lain,
sehingga dapat menumbuhkan rasa saling menghargai budaya daerah, maka sekolah
bermaksud mengadakan suatu projek yang dinamakan “Projek Sadranan”.
Melalui kegiatan “sadranan” yang didokumentasikan dalam bentuk laporan dan
video sadranan di berbagai daerah sekitar sekolah maka akan mendorong peserta didik
untuk mencintai kebhinekaan dan kearifan lokal di daerah sekitarnya.

E. JADWAL PELAKSANAAN PROYEK KELAS VII ( TUJUH )

No Agenda Kegiatan Pelaksanaan


1. Penyusunan Rancangan Proyek Januari – Pebruari 2022
2. Pelaksanaan Proyek Nyadran Maret – Awal April 2022
3. Pelaporan Hasil Proyek Nyadran Minggu 1, 2 bulan April 2022

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


4. Penilaian Proyek April 2022

F. CARA KERJA DAN BENTUK LAPORAN PROYEK NYADRAN


1. Cara Kerja
a. Peserta didik kelas 7 (tujuh) di masing masing kelas membentuk kelompok
sesuai dengan lingkungan daerahnya masing masing.
b. Pelaksanaan Nyadran disesuaikan dengan agenda Nyadran di masing masing
daerah, dengan jadwal sekitar akhir Maret sampai dengan awal April 2022.
c. Pada saat pelaksanaan , kelompok akan diberikan surat pengantar oleh sekolah
untuk mengikuti agenda kegiatan di daerahnya dan mendokumentasikan segala
aktivitas baik sebelum maupun selama kegiatan dengan menggunakan kamera
dan dibuat dalam bentuk video nyadran.
d. Pengiriman video ke penilai dalam bentuk link sesuai alamat yang telah
disediakan pihak sekolah.
2. Bentuk Pelaporan
a. Kelompok Nyadran mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk video nyadran
, dengan durasi 5-10 menit. Konten materi video meliputi kegiatan sebelum
nyadran dan pada saat nyadran berlangsung di masing masing daerah
lingkungan peserta didik. Pada akhir tayangan video , diberikan himah dan
kesan pesan peserta didik tentang kegiatan berlangsung dengan berbahasa
Jawa yang baik dan sopan.
b. Video dikumpulkan dengan link dan diupload ke youtube.
c. Membuat laporan sederhana tentang nyadran dilengkapi foto kegiatan.

G. ASSESMEN (PENILAIAN PPP)


a. Rubrik assesmen
Indikator Belum MulaiBerkembang Sangat Berkembang
Berkembang Berkembang Sesuai (SB)
(BB) (MB) Harapan
(BSH)
Memahami Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
makna atau belum mampu sudah mulai mampu mampu memahami
hikmah memahami mampu melaksanakan hikmah budaya
nyadran, hikmah melaksanakan praktik nyadran, mampu

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


melaksanakan nyadran praktik nyadran dan melaksanakan
praktik walaupun nyadran tetapi ikut terlibat di praktik dan ikut
nyadran, sudah kurang terlibat dalamnya serta terlibat di dalamnya
memiliki rasa melaksanakan di dalam memiliki rasa serta memiliki rasa
menghargai nyadran. kegiatan menghargai, menghargai,
dan nyadran. menghormati menghormati
menghormati Pendalaman budaya budaya nyadran
budaya terhadap nyadran dengan baik.
nyadran. kegiatan dan dengan baik.
rasa Tetapi
menghargai pendalaman
masih belum terhadap
nampak. hikmah
kegiatan
nyadran masih
kurang

b. Penilaian Skoring Hasil Karya Peserta Didik


No Kriteria Penilaian Nilai

1 2 3 4

1 Mendalami budaya dan identitas budaya nyadran,


dengan indikator peserta didik mampu memahami
hikmah atau makna budaya sadranan di
daerahnya

2 Mengeksplorasi dan membandingkan


pengetahuan budaya, kepercayaan, serta
praktiknya dengan indikator peserta didik
melaksanakan budaya nyadran dan ikut terlibat
dalam kegiatan sadranan

3 Menumbuhkan rasa menghormati terhadap


keanekaragaman budaya dengan indikator peserta
didik memperlihatkan karakter dan perilaku yang
sopan, bertutur bahasa Jawa yang baik dan
menujukkan kekhidmatan selama prosesi
nyadran.

Jumlah Nilai (n) N= ∑n : 3 x 25

Kriteria penilaian skor :

1. Belum Berkembang (BB) : 25 - < 44


2. Mulai Berkembang (MB) : 44 - < 63

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


3. Berkembang Sesuai harapan (BSH) : 63 - < 82
4. Sangat Berkembang (SB) : 82 - 100

Lampiran 2 : Bahan Bacaan

SADRANAN

Negara Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan berbagai macam
budaya. Kekayaan budaya tersebut menyebabkan kebhinekaan global atau
kemajemukan keberagaman adat istiadat dari berbagai daerah di Indonesia yang perlu
dipertahankan dan dilestarikan oleh setiap warga negara termasuk pelajar Indonesia.
Salah satu budaya lokal yang terus dilestarikan hingga saat ini adalah
budaya”Sadranan”. Budaya ini memiliki kekhasan atau karakteristik yang menarik
untuk ditelusuri, dan sarat dengan nilai sejarah lokal serta sangat penting untuk
dijadikan suatu projek yang dapat dilakukan oleh pelajar SMP Negeri 1 Bringin,
Kabupaten Semarang.

Sumber : https://tegalsari.semarangkota.go.id/berita/tradisi-nyadran-kelurahan-tegalsari

Menurut sumber dari Wikipedia, Nyadran adalah serangkaian upacara yang


dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah. Nyadran berasal dari bahasa

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan
makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Dalam bahasa
Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban. Nyadran adalah
suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan
puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.
Nyadran merupakan salah satu tradisi dalam menyambut datangnya bulan
Ramadhan. Kegiatan yang biasa dilakukan saat Nyadran atau Ru wahan adalah:
 Menyelenggarakan kenduri, dengan pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, dan
doa, kemudian ditutup dengan makan bersama.
 Melakukan besik, yaitu pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan.
 Melakukan upacara ziarah kubur, dengan berdoa kepada roh yang telah meninggal
di area makam.
Nyadran biasanya dilaksanakan pada setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat
datangnya bulan Sya’ban. Dalam ziarah kubur, biasanya peziarah membawa bunga,
terutama bunga telasih. Bunga telasih digunakan sebagai lambang adanya hubungan
yang akrab antara peziarah dengan arwah yang diziarahi. Para masyarakat yang
mengikuti Nyadran biasnya berdoa untuk kakek-nenek, bapak-ibu, serta saudara-
saudari mereka yang telah meninggal. Seusai berdoa, masyarakat menggelar kenduri
atau makan bersama di sepanjang jalan yang telah digelari tikar dan daun pisang. Tiap
keluarga yang mengikuti kenduri harus membawa makanan sendiri. Makanan yang
dibawa harus berupa makanan tradisional, seperti ayam ingkung, sambal goreng ati,
urap sayur dengan lauk rempah, prekedel, tempe dan tahu bacem, dan lain sebagainya.
Nyadran berasal dari tradisi Hindu-Budha. Sejak abad ke-15 para Walisongo
menggabungkan tradisi tersebut dengan dakwahnya, agar agama Islam dapat dengan
mudah diterima. Pada awalnya para wali berusaha meluruskan kepercayaan yang ada
pada masyarakat Jawa saat itu tentang pemujaan roh yang dalam agam Islam dinilai
musrik. Agar tidak berbenturan dengan tradisi Jawa saat itu, maka para wali tidak
menghapuskan adat tersebut, melainkan menyelasraskan dan mengisinya dengan
ajaran Islam, yaitu dengan pembacaan ayat Al-Quran, tahlil, dan
doa. Nyadran dipahami sebagai bentuk hubungan antara leluhur dengan sesama
manusia

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


Budaya Nyadran di masing masing daerah memiliki karakteristik dan cara yang
berbeda-beda sebagai bentuk keragaman sosial bidaya di masyarakat yang beragam.
Jenis keragaman budaya Nyadran tersebut sangat dipengaruhi oleh:
1. Faktor geografis ( lingkungan fisik ) yang memengaruhi keragaman budaya
2. Sejarah lokal daerah
3. Interaksi sosial kemasyarakatan.
Berdasarkan latar belakang keragaman budaya yang berbeda-beda tersebut dapat
mewujudkan kearifan lokal di masing-masing daerah.
Kearifan lokal yang berwujud Nyadran juga terjadi di lingkungan tempat
tinggal peserta didik SMP Negeri 1 Bringin Kabupaten Semarang, antara lain: Desa
Gogodalem , Desa Rembes, Desa Bancak, Desa Tempuran, dan lain lain. Tugas
peserta didik adalah “nguri-uri” atau melestarikan budaya yang sudah tertanam sejak
mereka masih kecil. Oleh sebab itu peserta didik perlu untuk selalu napak tilas dan
mencari hikmah adanya peristiwa Nyadran di lingkungan masing masing supaya terus
berkelanjutan pada generasi berikutnya.

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


Lampiran 3 : GLOSARIUM

Sadranan : Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah
syakban. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa
pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa
kenduri selamatan di makam leluhur.
Sya’ban ; Arti Bulan Syaban dalam Islam yakni kelompok atau golongan. Dalam
kalender Hijriah, Bulan Syaban merupakan bulan kedelapan setelah
Rajab.
Sejarah lokal : Secara umum sejarah lokal adalah proses perkembangan aktivitas
manusia pada suatu lokal tertentu, baik dibatasi oleh geografis maupun
administratif
Hikmah : suatu renungan dan kesungguhan memanfaatkan ilmu suatu ruangan dan
kesungguhan memanfaatkan ilmu-ilmu dan peristiwa-peristiwa yang kita
dalam kehidupan sehari-hari
Kearifan lokal : filosofi dan pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai bidang
kehidupan, meliputi tata nilai sosial dan ekonomi, arsitektur,
kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya.
Kebhinekaan Global : toleransi terhadap perbedaan. 

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin


Lampiran 4 : Daftar Pustaka

Pusat Asesmen dan Pembelajaran BPPP Kemendikbud Ristek. 2021. Panduan


Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Jakarta:
Kemendikbud Ristek

Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 009/
009/H/ KR/ 2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar
Pancasila pada Kurikulum Merdeka.

Kebhinekaan Global diunduh dari :https://www.google.com/search?


q=kebhinekaan+global&rlz=1C1CHBF_en___ID964&oq=kebhikeaa&aqs
=chrome.3.69i57j0i13l9.4475j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF

https://www.liputan6.com/regional/read/2950678/nyadran-menziarahi-sejarah-diri

Modul Projek. Tema Kearifan Lokal. SMP Negeri 1 Bringin

Anda mungkin juga menyukai