1. Epistimologi Bayani
1
Epistimologi Bayani merupakan studi filosofis terhadap struktur pengetahuan yang
menempatkan teks(wahyu) sebagai kebenaran mutlak. Sedangkan akal hanya menempati
tingkat kedua dan sifatnya menjelaskan teks yang dimaksud.
2. Epistemologi Irfani
Ada 7 tahapan yang harus dijalani untuk bisa menerima limpahan pengetahuab melalui
jenjang-jenjang kehidupan spiritual.
a. Taubat,
b. Wara’(menjauhkan diri dari segala sesuatu yang subhat),
c. Zuhud (tidak tamak dan tidak mengutamakan kehidupan dunia).
d. Faqir (mengosongkan seluruh fikiran dan harapan masa depan, dan tidak
menghendaki apapun kecuali atas kehendak Allah SWT).
e. Sabar (menerima segala bencana dengan lapang dada, ikhlas dan rela).
f. Tawakkal (percaya atas segala apa yang ditentukan oleh Allah SWT).
g. Rida (hilangnya rasa ketidak senangan dalam hati sehingga yang tersisa hanya
gembira dan sukacita).
3. Epistemologi Burhani
Epistimologi Burhani secara bahasa berarti argumentasi yang jelas. Sedangkan menurut
istilahnya berarti aktifitas intelektual untuk menetapkan kebenaran proposisi dengan metode
deduktif yaitu dengan cara mengaitkan proposisi satu dengan proposisi lainnya yang bersifat
aksiomatik atau setiap aktifitas intelektual untuk menetapkan kebenaran suatu proposisi..Burhani
menyandarkan diri pada kekuatan rasiodanakal yang dilakukan lewat dalil-dalil logika.
Perbandingan ketiga epistemologi ini adalah bahwa bayani menghasilkan pengetahuan lewat
analogi furu` kepada yang asal; irfani menghasilkan pengetahuan lewat proses penyatuan ruhani
pada Tuhan. Dan burhani menghasilkan pengetahuan melalui prinsip-prinsip logika atas
pengetahuan sebelumnya yang telah diyakini kebenarannya.Dan tiga epistemologi Islam ini
mempunyai ‘basis’ dan karakter yang berbeda.Pengetahuan bayani didasarkan atas teks, irfani
pada intuisi sedang burhani pada rasio.Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Untuk bayani, karena hanya mendasarkan diri pada teks, ia menjadi terfokus pada hal-hal yang
bersifat aksidental bukan substansial, sehingga kurang bisa dinamis mengikuti perkembangan
sejarah dan sosial masyarakat yang begitu cepat. Kenyataannya, pemikiran Islam saat ini yang
masih banyak didominasi pemikiran bayani fiqhiyah kurang bisa merespon dan mengimbangi
2
perkembangan peradaban dunia. Tentang burhani, ia tidak mampu mengungkap seluruh
kebenaran dan realitas yang mendasari semesta.