(NIV) l i d
Non-Invasive Ventilation
e S
p l
m
CPD Ventilasi Mekanis
a
Keseminatan Intensive Care
S
2017
Objectives
e s
i d
Setelah selesai mengikuti topik ini, para peserta akan mampu:
l
• Mengenali indikasi-indikasi dan kontraindikasi untuk penggunaan NIV
S
dalam kaitan dengan proses-proses prnyskit paru yang umum
• Menyiapkan peralatan dan memulai terapi NIV
kebutuhan pasien
p l e
• Memilih dan memasang jenis dan interface yang cocok dansesuai
• Membentuk pendekatan yang sistematik untuk evaluasi pasien dan
m
analisis AGD
a
• Melakukan titrasi terapi NIV dan setting ulang ventilator sebagai respons
S
pada perubahan-perubahan kondisi pasien dan interpretasi AGD
• Mengenal keterbatasan-keterbatasan dan resiko-resiko yang berkaitan
dan mampu menunjukkan kewaspadaan untuk melakukan tindakan yang
sesuai bila terjadi masalah
Keuntungan menggunakan NPPV
s
dibanding ventilasi invasif (1)
i d e
Sl
• Mencegah trauma intubasi dan penyulit-penyulit
lain akibat penggunaan jalan napas artificial
l e
• Mengurangi resiko ventilator associated
pneumonia (VAP)
p
am
• Mengurangi resiko ventilator induced lung injury
(VILI) karena penggunakan tekanan ventilasi
S
yang tinggi
s
dibanding ventilasi invasif (2)
i d e
Sl
• NPPV memberikan fleksibilitas yang lebih
besar untuk memulai dan melepas dari
ventilasi mekanis
p l e
• Memungkinkan pasien untuk makan, minum
m
dan ber-komunikasi secara normal
S a
• Mempertahankan mekanisme pertahanan
jalan napas, bicara dan menelan
Keuntungan menggunakan NPPV
s
dibanding ventilasi invasif (3)
i d e
• Mengurangi beban kerja otot-otot napas dan
l
membantu menghindari kelelahan otot-otot
S
napas yang dapat menimbulkan gagal napas
e
• Memberikan tunjangan napas dengan
p l
kenyamanan yang lebih baik, sesuai dan murah
dibanding ventilasi invasif
m
• Mengurangi kebutuhan sedasi berat
a
S
• Mengurangi kebutuhan pemantauan invasif
Keuntungan-keuntungan tambahan
dalam bidang pelayanan akut
e s
li d
e S
l
• Mempertahankan kemampuan
p
berkomunikasi
m
• Meningkatkan kenyamanan pasien
a
S
Indikasi-indikasi NPPV pada keadaan akut
e s
• Eksaserbasi akut COPD
li d
S
• Hypoxemic Respiratory Failure/ARDS
e
• Asthma
p l
• Community Acquired Pneumonia (CAP)
m
• Immunocompromised States
a
S
• Acute Cardiogenic Pulmonary Edema (ACPE) –
bila disertai dengan hypercapnia
s
atau Face Mask
• Neuromuscular disorders
i d e
• Cystic fibrosis
Sl
• Central alveolar hypoventilation
• Bronchiectasis
p l e
• Postoperative complications
m
• Postextubation failure pada pasien yang susah
a
S
disapih
• Do-not-intubate patients
Langkah pertama :
s
Kriteria pemilihan pasien
i d e
• Pertimbangkan diagnosis pasien, kondisi klinik
dan resiko kegagalan
Sl
• Penggunaan NPPV yang terlalu dini mungkin
l e
tidak perlu pada pasien dengan gagal napas
ringan
p
am
• Sebaiknya keterlambatan menggunakan NPPV
ketika pasien sudah memburuk menjadi gagal
S
napas berat mungkin berpotensi memperlambat
intubasi dan venyilasi yang bersifat life-saving
e s
li d
• Tanda-tanda dan gejala-gejala distress pada
dewasa
e S
l
• Tachypnea (respiratory rate >24 kali/min)
p
• Pengunaan otot-otot napas tambahan dan napas
m
paradoksal
a
• AGD:
S
• pH < 7.35 dan PaCO2 > 45 mm Hg, atau
• PaO2/FiO2 < 200
Riwayat penyakit pasien
e s
• Penyakit yang mendasari harus
li d
dipertimbangkan
e S
p l
• Sebagai contoh, apakah pasien punya gagal
napas dengan riwayat COPD, atau punya
m
Payah Jantung Kongestif (PJK) disertai
a
peningkatan CO2?
S
• Selanjutnya kriteria eksklusi harus di-evaluasi
Langkah Kedua:
s
Kriteria eksklusi (kontraindikasi)
d e
• Respiratory arrest (apnea) atau indikasi intubasi segera
i
atau menelan)
Sl
• Tidak mampu melindungi jalan napas (gangguan batuk
l
• Sekresi yang berlebihan
p
• Hemodinamik tidak stabil e
m
• Pasien yang agitasi dan bingung
S a
• Nafas paradoksal
• Sumbatan jalan napas atas
Kriteria eksklusi tambahan
e s
li
• Deformitas facial atau keadaan-keadaan d
yang tidak memungkinkan masker
e S
l
digunakan, misalnya:
• Luka bakar
m
• Trauma facial berat p
S a
• Pembedahan craniofacial
• Kelainan anatomi menetap pada nasofaring
e s
• Pneumothorax yang belum tertangani
li d
• Pasien tidak kooperatif dan tidak termotivasi
S
• Cedera otak dengan respiratory drive yang tidak
e
l
stabil
m
perdarahan hebat p
• Gangguan mayor organ-organ lainnya – misalnya
S a
• Baru mengalami pembedahan esofagus atau gaster
(kontraindikasi relatif)
• Gangguan yang irreversibel
Kapan NPPV dimulai
e s
li d
• Setelah tanda-tanda dan gejala-gejala di-
evaluasi
e S
l
• Dan penyakit penyerta dipertimbangkan
m p
• Dan kriteria eksklusi telah disingkirkan
• Maka NPPV dapat layak digunakan APABILA
S a
diperkirakan gagal napas dapat diatasi dalam
waktu beberapa hari (< 3 x 24 jam)
e s
li
• Berbagai macam antar muka dapat d
S
digunakan pada NPPVNPPV, antara lain:
e
l
• Masker nasal
• Masker wajah
m p
• Masker seluruh wajah
S a
• Nasal pillows/cushion
• Mouthpiece
Nasal Mask
e s
li d
e S
p l Dual density foam
m
bridge forehead
support
S a
360° swivel
Thin flexible & standard elbow
bridge material
e S
p l
am
S Courtesy of Respironics
Anatomic Landmarks untuk pencocokan
s
Nasal Mask
i d e
Sl
e
• Anatomic Landmarks
• Pinggir hidung
p l
• Jembatan hidung (hati-hati)
am
• Atas bibir
S Courtesy of Respironics
e s
• Puncak masker: diletakkan sedikit diatas perbatasan tulang
li d
dan tulang rawan hidung (dorsum dari nasal bridge)
S
• Pemasangan tidak boleh menekan hidung kesamping
e
• Bagian bawah masker akan menempel sedikit diatas bibir
l
atas
m
terlalu besar
p
• Kekeliruan yang sering terjadi adalah memilih masker yang
a
• “jembatan” berbantalan busa yang menempel pada ujung
S
masker dan menempel pada pelipis membantu mengurangi
tekanan pada batang (jembatan) hidung
Keuntungan-keuntungan Nasal Masks
e s
li d
S
• Resiko aspirasi lebih kecil
e
l
• Memperbaiki pengeluaran sekresi
m p
• Mengurangi claustrophobia
• Lebih mudah untuk bicara
S a
• Dead space lebih kecil
e s
li d
• Kebocoran dari mulut
e S
p l
• Kurang efektif bila hidung buntu
• Iritasi nasal dan rhinorrhea
am
• Mulut kering
S
Full Face Masks
• Paling besar keberhasilannya pada pasien
e s
sakit kritis
li d
e S Double-foam cushion
p l Adjustable
Forehead Support
am Entrainment valve
S
Pressure pick-off
port
li d
• Dengan menggunakan template dapat diistimasi
ukuran masker yang sesuai
e S
p l
am
S Courtesy of Respironics, Inc.
Pencocokan Full Face Mask
• Landmarks
e s
li d
• Dibawah bibir bawah dengan mulut terbuka
• Sudut-sudut mulut
e S
l
• Tepat dibawah batas os nasalis dengan tulang rawan
m p c
S a b
a
b
e s
li d
S
• Harus cocok dengan mulut pasien sedikit
e
l
terbuka
m p
• Pastikan masker cocok (fit) dengan baik dan
tidak bocor terlalu banyak, terutama tidak ke
mata
S a
Meminimalisasi kebocoran
e s
li d
• Kadang-kadang kebocoran disebabkan karena
masker tidak duduk dengan tepat diwajah pasien
S
• Beberapa kebocoran dapat disebabkan karena
e
l
tegangan yang berlebihan dari straps. Minimalisasi
p
tegangan headgear (1-2 jari harus bisa masuk
diantara head straps dan wajah)
m
• Pada pasien yang giginya tidak lenglap,
a
S
menggunakan full face mask atau total face mask
dapat membantu mengurangi kebocoran
s
Full Face Masks
d
• Lebih efektif untuk pasien dyspneic
i e
• Kerugian-kerugian:
• Peningkatan dead space
Sl
l e
• Kesulitan dalam mempertahankan kekedapan
yang adekuat
p
m
• Peningkatan resiko luka karena tekanan pada
a
S
wajah
• Claustrophobia
Kerugian-kerugian lain dari Full Face
s
Mask
i d e
• Peningkatan resiko aspirasi
• Lebih susah berbicara Sl
l e
• Tidak mungkin makan bila masker terpasang
p
• Lebih sulit untuk mengeluarkan sekresi lendir
am
• Kemungkinan mengalami asfiksia bila terjadi
S
malfungsi ventilator
s
Nasal Pillows atau Nasal Cushions (1)
i d e
Sl Pillow Cushion
p l e Nasal Cushion
am
S
Nasal Pillows
to seal nares
e s
• Gunakan plastic
li d
S
sizing gauge,
e
masukkan tiap ukuran
kedalam lubang
hidung
p l
m
• Pilih ukuran yang
a
S
paling baik menutup
lubang hidung
Total Face Mask
• Pemilihan interface
e s
• Total face mask
li d
• Mouthpiece
e S
p l
am
S Respironics Total™ Face Mask
Mouthpiece/Lip Seal
e s
li d
• Mouth pieces dengan atau tanpa lip seals dapat
S
juga digunakan sebagai interface
p e
• Penggunaannya umumnya dibatasi pada pasien
l
yang punya ketergantungan pada ventilator (kondisi
kronis)
m
• Beberapa mouthpiece digunakan dengan nose clips
a
S
• Beberapa pasien menggunakan peralatan interface
yang custom-made
NPPV - Masks With Leaks
• Vented masks memerlukan vent untuk ekshalasi dan
e s
li
menggunakan hanya satu corrugated tube sebagai
d
S
penghubung ke ventilator
p l e
am
S Respironics BiPAP® Vision ® Noninvasive
Ventilator with a Nasal Mask
li d
monitor
e S
• Volume ekshalasi, flows dan pressure dapat di-
p l
am
S Respironics Esprit® Critical Care Ventilator with
PerformaTrak® SE Full Face Mask
Tip-tip memulai ventilasi NIV (1)
e s
li d
kepatuhan pasien
e S
• Unsur penting adalah kompetensi staf dan
p l
• Sediakan berbagai macam masks untuk
memastikan pasien dapat yang cocok
m
• Ganti mask bila kontur wajah pasien berubah,
a
S
misalnya terbentuk edema
e s
• Biarkan pasien bernapas melalui masker sebelum
li d
menghubungkan dengan sistim untuk mengurangi
S
kecemasan (Mungkin biarkan pasien yang
memegang maskernya)
l e
• Bila pasien claustrophobic, coba nasal mask
p
(Pastikan pasien menutup mulutnya atau kalau
m
tidak gunakan chin strap)
S a
Tip-tip memulai ventilasi NIV (3)
e s
li d
S
• Posisikan pasien dalam posisi tegak atau
e
l
duduk
m p
• Dengan hati-hati jelaskan prosedur NIV
padanya termasuk tujuan-tujuannya dan
a
potensi penyulit-penyulit
li d
S
• Sesuaikan untuk mengubah tidal volume
e
• Setting EPAP biasanya
• 4 cm H2O
p l
• Naikkan untuk memperbaiki oksigenasi
am 20
S
IPAP = 12
10
PS = 8
EPAP = 4
0
e s
li d
S
• Secara progressive naikkan pressure sampai
e
pressure yang dikehendaki tercapai
p l
• Kemudian evaluasi pasien
• Adaptasi dan kenyamanan pasien
m
• Tidal volume yang cukup
a
S
• SpO2 dan tanda-tanda vital
e s
li d
• Tentukan FIO2 yang dikehendaki
• Atur back-up rate
e S
merasa nyaman
p l
• Mulai ventilasi, pimpin pasien sampai pasien
am
• Monitor SpO2 dan atur FIO2 untuk
mempertahankan saturasi O2 > 90%
S
• Monitor HR dan respiratory rate
Langkah-langkah memulai NIV (1)
e s
li d
• Pasang dan amankan masker pasien
S
• Hindari memasang straps terlalu kencang.
e
l
Hubungkan interface dengan ventilator (beri ruang
p
1-2 jari)
• Titrasi IPAP, EPAP, inspiratory rise time,
am
sensitivity (patient trigger), flow cycle,
S
exhaled tidal volume, dan sinkroni dengan
ventilator
S
ulang masker dan head straps bila perlu (Penting
e
meminimalisasi kebocoran)
p l
• Kebocoran-kebocoran kecil umumnya akan di-
kompensasi oleh ventilator-ventilator
am
• Membiarkan kebocoran kecil mungkin akan
menghindari pemasangan masker yang terlalu ketat
S
dan mungkin mengurangi resiko kerusakan kulit
Prediktor-prediktor keberhasilan NIV
e s
i d
• Respons awal yang positif terhadap NIV tampak
l
S
dalam 1-2 jam
• Perbaikan pH
l e
• Penurunan respiratory rate
p
• Penurunan PaCO2
m
• Usaha napas sinkron dengan ventilator
a
S
• Jumlah sekresi-sekresi menurun
• Tidak terdapat pneumonia
e s
Komplikasi-
li d
S
komplikasi atau
e
l
masalah-masalah
m p
pada NIV
S a
Kegagalan memberi napas –
s
Volume tidak mencukupi
i d
• Tidal volume tidak mencukupi bagi pasien e
Sl
• Perikasa pressures untuk memastikan Delta P
e
mencukupi bagi pasien
p l
[DP = IPAP – EPAP or PS – PEEP]
am
• Pastikan kriteria flow-cycle tidak terlalu
S
“pendek”, sehingga mengganggu pengiriman
volume
s
Tidak ada sinkroni
d
• Pasien dan ventilator tidak sinkron
i e
trigger suatu napas?
Sl
• Periksa sensitivitas. Apakah pasien mudah men-
l e
• Periksa rise time untuk mencapai pressure
p
penuh. Apakah kebutuhan flow pasien tercapai?
m
• Periksa kriteria flow-cycle selama PSV. Pastikan
a
bahwa telah di set dengan tepat untuk pasien
S
Hipotensi
e s
li d
S
• Bila ada hipotensi sebelum dimulai. Atasi
e
l
penyebabnya
m p
• Bila hipotensi timbul setelah dimulai NIV,
periksa tekanan ventilasi tidak terlalu tinggi
a
(peak pressures < 20 cm H20)
Resiko aspirasi
e s
i d
• Resiko aspirasi bisa terjadi pada beberapa
l
S
• Pertahankan kebijakan untuk memilih pasien yang
e
mampu melindungi jalan napasnya sendiri untuk
l
NIV
m p
• Contoh-contoh pasien yang mungkin tidak mampu
melindungi jalan napasnya sendiri:
S a
• Pasien stroke, dan mereka yang dengan
overdosis obat. Pasie-pasien seperti ini harus di-
intubasi
Claustrophobia
e s
li d
S
• Coba gunakan nasal interface, atau
e
p l
• Coba gunakan total face mask, atau
• Coba sedasi ringan (lakukan dengan hati-
hati)
am
S
Insufflasi gastrik (Aerophagia) dan distensi
s
gastrik
i d e
Sl
• Tekanan yang berlebihan atau menelan udara
l e
dapat menimbulkan pengembungan gaster
p
(insufflation) dan distensi gaster
m
• Gunakan pressures kurang dari 20 - 25 cm H2O
a
• Gunakan obat simethicone (anti-flatulent)
S
Penggunaan Nasogastric Tubes
e s
li d
• Penggunaan nasogastric tubes untuk
S
mengeluarkan udara dari lambung masih
e
l
merupakan kontroversi
m p
• NG tubes meningkatkan kebocoran sekitar
masker The tube itself blocks a nasal passage
S a
• Kompressi pipa NG terhadap kulit meningkatkan
resiko kerusakan kulit
e s
• Bila NG tube harus dipasang, kemungkinan
li d
solusinya adalah menggunakan interface antara
S
tube dan kulit dan masker
p l e
am
S
Iritasi mata
e s
li d
• Iritasi mata dapat terjadi karena tiupan udara
pada mata
e S
l
• Pastikan masker cocok dan tidak bocor
m p
• Spacers (bantalan) yang digunakan pada
dahi atau lekukan hidung, tergantung pada
S a
jemis masker, mungkin perlu disesuaikan
• Sesuaikan ulang headgear straps
s
interface
i d e
Sl
• Iritasi kulit atau rashes dapat timbul karena
e
tekanan dari masker, iritasi gesekan antara
p
bahan-bahan masker l
kulit dan masker atau karena alergi terhadap
m
• Ketidaknyamanan atau nyeri pada wajah
a
S
dapat juga timbul
Kemungkinan pemecahan terhadap iritasi
s
kulit
i d e
Sl
• Gunakan tekanan yang paling kecil dari masker
terhadap kulit yang masih dapat menghindari
l
kebocoran yang berlebihan
• Gunakan spacers
p e
m
• Peralatan alternatif untuk mengurangi cedera kulit
S a
• Gunakan lotion pelindung kulit dan/atau
kortikosteroid topikal
e
• Kerusakan karena pressure (luka dikulit,s
li d
nekrosis) timbul bila masker terlalu ketat atau
S
dipasang terlalu lama
e
• Lakukan perawatan (skin dressings)
p l
am
S
Gangguan kualitas tidur
e s
li d
• Ketidak mampuan tidur tidur dengan nyenyak dapat
disebabkan banyak hal seperti anxietas, gangguan
e
masker atau tekanan ventilasi
S
tidur malam yang berulang, ketidaknyamanan
p l
• Mungkin diperlukan penggunaan medikasi yang
tepat untuk menurunkan anxietas dan membantu
tidur
am
• Pastikan pasien masih mapu melindungi jalan
S
napasnya dan tidak akan kemungkinan mengalami
aspirasi
s
buntu, mucus plugging
i d e
• Bila timbul, kemungkinan mengatasinya adalah:
l
• Tambah atau naikkan humidifikasi
S
• Kurangi kebocoran-kebocoran
e
l
• Irigasi lubang hidung dengan saline spray
p
• Gunakan decongestant atau steroid topikal
m
• Lakukan higiene oral dan/atau nasal
S a
• Bila digunakan nasal mask, pakai chin strap untuk
menjaga mulut tetap tertutup atau ganti dengan full face
mask
Nyeri sinus atau telinga
e s
li d
• Inspiratory pressures yang tinggi dapat
S
mempengaruhi telinga dan sinus-sinus
e
p
untuk menguranginya l
• Gunakan inspiratory pressure yang lebih rendah
am
• Masker yang terlalu ketat dapat juga memberikan
tekanan pada hidung dan wajah bagian atas dan
S
dapat mempengaruhi tekanan dan drainage sinus
s
dengan Invasive Ventilation
• pH dan PaCO2 memburuk
i d e
• Hemodinamik tidak stabil
Sl
• Tachynpnea (> 30 breaths/min)
m
consciousness)
S a
• Ketidakmampuan mengeluarkan sekresi-sekresi
• Tidak mampu mentolerir interfaces
Prediktor-prediktor keberhasilan NIV
e s
i
• Derajat kesadaran lebih baik
l d
• Usia lebih muda
e S
l
• Penyakit lebih ringan; tidak ada ko morbiditas
m p
• Gangguan pertukaran gas lebih ringan (pH <
7.35, > 7.10; PaCO2 < 92 mm Hg)
S a
• Kebocoran udara sekitar interface minimal
• Gigi-geligi masih utuh
Weaning
e s
li d
• Bila NIV berhasil, pasien mungkin hanya
S
memerlukan tunjangan 2 sampai 3 hari atau
e
l
kurang
m p
• Saat ini tidak ada prosedur khususnuntuk
penyapihan dari ventilasi mekanis dengan NIV
S
pasien a
• Percobaan weaning dari NIV sesuai toleransi
Algoritme weaning
e s
li d
Apakah
S
Pasien memenuhi
pedoman weaning?
YA TIDAK Lanjutkan dengan
❑ Klinis stabil
e
terapi NIV
❑ RR < 24
l
❑ HR < 110
Pelan-pelan titrasi IPAP
Trial NIV dengan ❑ pH > 7.35
kebawah secara bertahap ❑ SpO2 >90%
p
tiap kali 2-3 cm H2O supplementasi oxygen Bila status pasien tidak
on< 50%
membaik pertimbangkan
intubasi
am Apakah
pasien menunjukkan
S
bukti klinis adanya TIDAK Hentikan NIV dan beri pasien
respiratory supplemental oxygen
distress?
YA
e s
i d
p
?l e Sl
am
S