Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konveksi pakaian merupakan salah satu usaha yang sudah tidak
terdengar asing lagi bagi kita, konveksi yang saya maksud ini memiliki arti
sebagai tempat orang atau sekelompok orang yang ingin memberikan bahannnya
untuk kemudian saya kerjakan menjadi pakaian ataupun secara bekal mendatangi
untuk memperbaiki kerusakan pada bajunya (Vermak pakaian) serta secara
pemesanan langsung.
Konveksi pakaian yang akan saya jalankan ini bertempatkan dikota
Surabaya, dimana Surabaya merupakan tempat yang menurut saya strategis
karena banyaknya mahasiswa dan masyarakat madani yang menempati
didalamnya, sehingga memudahkan saya dalam mengembangkan usaha ini. Kota
Surabaya juga setiap tahunnya didapati puluhan orang yang mendirikan usaha
dan mengembangkannya. Namun, dalam hal jahit-menjahit maupun konveksi
pakaian masih jarang ditemui terlebih disekitar kontrakan dan kost mahasiswa.
Mahasiswa yang menjadi sasaran utama dalam hal ini ketika didapati kerusakan-
kerusakan pakaiannya maupun dalam membuat seragam bagi komunitas dan
organisasinya akan mudah dengan sendirinya mendatangi konveksi ini, sehingga
mampu memenuhi kebutuhan mahasiswa dengan tempat yang terjangkau.
Oleh karena itu, saya termotivasi untuk membuka usaha ini, melihat
adanya peluang usaha disekitar kampus-kampus khususnya saya memilih untuk
membuka usaha Konveksi Pakaian “WK CONVECTION”. Karena didalam
organisasi atau komunitas pasti selalu ada kegiatan atau acara yang tentunya
peluang untuk membuat usaha konveksi baju ataupun permak sangat
menjanjikan.
B. Potensi Usaha
Kalau kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kebutuhan dan
keinginan konsumen khususnya mahasiswa yang memiliki komunitas ataupun
organisasi dalam membuat baju komunitas, maka apabila kita memposisikan diri
sebagai pelaku usaha, maka yang akan telintas pertama kali di benak kita adalah
mengenai bagaiman menciptakan sebuah unit usaha bisnis yang prospektif dan
menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk
melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal seadanya,
kualitas produk yang seperti apa yang akan kita produksi sehingga memunculkan
permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran
tersebut pantas muncul ketika kita semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang
sulit.
Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal – hal
yang potensial untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat bagi
kebutuhan komunitas yang ingin membuat seragam. Dengan berbekal pada
kemauan kita dalam berpromosi dan menawarkan harga terjangkau dengan
kualitas yang baik untuk terbukannya peluang dalam menjalankan usaha yang
berkaitan dengan hal tersebut. Salah satu bentuk usaha bisnis yang bisa dijalankan
adalah dengan mendirikan usaha konveksi.
C. Gambaran Umum Usaha
Dengan mengacu terhadap wilayah kampus dan wilayah masyarakat tetap,
tentunya akan memberikan peluang bagi pemilik modal untuk membidik pasar
yang berkaitan dengan hal tersebut. Salah satu unit usaha yang mungkin layak
untuk dijalankan adalah unit usaha konveksi baju. Unit usaha ini bukan berarti
tidak memberikan dukungan terhadap kebutuhan dan keinginan didalam
organisasi maupun komunitas, melainkan sebagai pelaku usaha kita harus pandai
memanfaatkan peluang. Terlebih ketika harga bahan yang akan dipilih mahal dan
tidak sebanding dengan kualitasnya, maka pelaku usaha akan cenderung memilih
bahan dengan harga terjangkau yang mampu memberikan kualitas lebih baik.
Persaingan dalan usaha konveksi baju memang sudah kompetitif. Banyak
sekali kita jumpai beberapa konveksi, baik sekala besar ataupun skala kecil, baik
itu dilakukan di rumah, toko, pusat perbelanjan dll. Untuk dapat bersaing dalam
usaha yang bersangkutan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan
melakukan pemilihan segmen yang tepat, potensial dan belum banyak digarap
oleh pihak lain, kemudian menawarkan beberapa keunggulan dan nilai lebih bagi
konsumen yang menjadi segmen usaha kita.
BAB II
MANAJEMEN DAN ORGANISASI

A. Identitas Unit Usaha


Unit usaha ini diberi nama WK CONVECTION dikarenakan bergerak
dalam usaha koveksi baju dan permak dengan bahan yang harganya terjangkau
dengan kualitas yang baik.
Nama organisasi : Usaha Konveksi “WK Convection”
Jenis Organisasi : PT yang menawarkan jasa pembuatan baju maupun
permak.
Pemilik : Melani Wiska
Ade Ceindria
Juni Palupi Afnila
Jawa Ayoga
Azusa
Alamat : Semolowaru Surabaya
No Telp : 085748187853
B. Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini beberapa dokumen badan hukum
untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan
berjalan lancar di kemudian hari karena unit usaha ini skalanya adalah impor.
Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :
a. Badan hukum
Untuk usaha ini yaitu berupa PT. Karena usaha yang kami lakukan
sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan
keuntungan dibagi bersama berdasarkan besarnya Inbreng dari masing
masing pemodal, dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan
menjadi tanggung jawab PT.
Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham, badan hukumnya merupakan subyek hukum dan kekayaan
yang terpisah (modal ).
b. Tanda daftar perusahaan dan Surat ijin usaha
Usaha konveksi ini memiliki ujin usaha dari dinas perindustrian dan
perdagangan dan sudah terdaftar sebagai pelaku usaha penjualan konveksi
baju. Sesuai dengan UU no. 3/1982 ttg Wajib Daftar Perusahaan,
Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap
usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta
berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh
keuntungan/laba.
c. NPWP
Sebagai unit bisnis, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha
kami ke Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang
diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
d. Ijin Domisili dan IMB
Karena unit usaha konveksi ini akan didirikan di atas sebidang tanah demi
kelancaran usaha maka kami selaku pengusaha juga melakukan perijian
untuk pengeringan tanah. Artinya bahwa kami melakukan pengalih
fungsian lahan yang semula untuk pertanian menjadi bangunan untuk
tempat usaha. Selain itu juga kami melakukan perijinan kepada
pemerintah daerah setempat untuk ijin domisili, karena nantinya selaha
berlangsung beberapa karyawan kami akan ada yang tinggal dan menetap
di tempat tersebut.
e. Bukti Diri
Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan usaha
dan keterangan lain yang berhubungan dengan konveksi.
C. Organisasi dan Personalia
a. Bagan Organisasi
Melani Wiska
PIMPINAN

Juni Palupi A Jawa Ayoga Ade Ceindria Azusa


Man. Marketing Man. SDM Man. Keuangan Man. Produksi

KARYAWAN-KARYAWAN

Bagan organisasi tersebut di buat agar memudahkan mengenai


kepemimpinan organisasi dan dalam pembagian pekerjaan sesuai dengan
divisi masing – masing.
b. Personalia
 Kebutuhan tenaga kerja Kami dalam menjalankan usaha konveksi
membutuhkan kurang lebih 80 tenaga kerja dengan rincian sebagai
berikut :
Pimpinan 1 orang, Manajer 4 orang, 72 Bagian Produksi, 5 Tenaga
Kerja Serabutan
 Tingkat balas jasa Tingkat balas jasa berupa Gaji, jenjang karir,
Training, Bonus produksi dan bingkisan THR.
BAB III
ASPEK PEMASARAN

A. Segmentasi Pasar
Segmen pasar yang menjadi sasaran produk konveksi dari WK Convection
ini adalah semua kalangan masyarakat secara umum. Namun dikhususkan kepada
para mahasisa. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan kalangan yang sering
membentuk suatu organisasi ataupun komunitas di acara/kegiatan yang
diselenggarakan. Tidak menutup kemungkinan juga ditujukan kepada masyarakat
biasa yang biasanya juga mempunyai komunitas tertentu.
B. Permintaan dan Penawaran
a. Perkembangan permintaan saat ini
Kalau kita cermati, permintaan akan pembuatan produksi baju dengan
jumlah banyak semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya membentuk sebuah organissasi ataupun komunitas
sebagai penunjang kebutuhan sosialisasi. Terlebih dengan ditunjang oleh
keseragaman baju yang dipakai di setiap organisasi maupun komunitas.
b. Prospek permintaan di masa yang akan datang
Dengan membanjirnya berbagai macam bahan baku kain untuk
memproduksi baju yang semakin banyak dimasyarakat akan menyebabkan
kondisi persaingan produk – produk yang tersebut akan mengalami kejenuhan
seiring dengan tingginya persaingan pada industri teresebut. Kondisi tersebut
akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan berkurngnya
permintaan akan produk produk tersebut, dan komsumen beralih ke produk lain
yang behannya lebih berkualitas dengan harga yang terjangkau. Terlebih ketika
sekarang sedang ada trend dari masyarakat yang sering membuat baju seragam
untuk suatu komunitas mereka untuk penunjang kekompakan, maka kondisi
tersebut jelas akan memunculkan peluang bagi kegiatan bisnis konveksi baju.

c. Perkembangan penawaran saat ini


Perkembangan penawaran di usaha konveksi pada saat ini memang
relative masih biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini
belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu, agar usaha buah
menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai
lebih bagi konsumen.
d. Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha konveksi baju pada
masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan
nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif
maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi
informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam
melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku
usaha di usaha ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk
menarik pasar.
C. Analisis Persaingan
Tabel 3.1
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Home Industry di Harga relative lebih Jahitan kurang rapi
sekitar murah

Pusat Grosir yang Motif menarik perhatian Harga relative lebih


sudah lama ada konsumen mahal

Berdasarkan pada analisis persaingan diatas, maka dapat disimpulkan


bahwa usaha konveksi memiliki pesaing yang relative kuat. Kelemahan dari WK
Convection terletak pada Label took sendiri yang kurang dikenal oleh masyarakat
karena usaha ini baru dibuka. Oleh karena itu harus ada pembahasan dan evaluasi
target pemasaran WK Convenction agar nantinya dapat dikenal oleh masyarakat.

BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
A. Rencana Pendirian Usaha
 Evaluasi lokasi
Lokasi yang akan kami pilih untuk mendirikan bangunan sebagai tempat
usaha Toko Buah Impor adalah di Jalan Nginden Semolo Surabaya.
 Sarana dan prasarana
• Sarana yang akan kami gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami
adalah dengan menmanfatkan : Maesin Jahit, AC, Toilet, Meja Kursi, Ruang
Tunggu, Tempat parkir, kendaraan,dll
• Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan gedung seluas 1935 m2
untuk toko.
 Tenaga ahli dan tenaga biasa
Tenaga ahli yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha toko
kami adalah tenaga ahli marketing, keuangan, produksi dan sdm. Sedangkan
untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah tenaga srabutan / kurir dan bagian
cleaning service.
 Bahan – bahan utama
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha konveksi antara
lain : berbagai macam bahan kain dengan kualitas yang baik.
 Baangunan dan tata letak bangunan
Ruang penjahit berukuran 40 x 30 meter untuk menampung 60 mesin jahit
dan 6 mesin obras, dengan duduk saling berhadapan para penjahit bekerja(ruang
di belakang). Ruang khusus mesin bordil dan karyawan berukuran 15x5 meter
untuk menampung 1 mesin bordil, 1 mesin bordil panjangnya 12 meter dan
lebarnya 3 meter(ruang di samping ruang jahit), Ruang pemotongan kain
berukuran 20 x 20 untuk 4 karyawan pemotong kain(ruang di belakang penjahit).
Ruang penyimpanan barang yang sudah siap kirim berukuran 5x5 meter(ruang di
samping garansi mobil). Ruang penyetrika dan pengemasan berukuran 5x5
meter(ruang disamping penyimpanan barang). Ruang penyimpanan bahan baku
kain, benang, kancing, dll berukuran 5x4 meter(ruang di samping penyetrika).
Ruang istirahat, tempat makan siang dan musola berukuran 40x30 meter. Ruang
tim kreatif dan gambar bordil berukuran 6x4 meter untuk 3 orang. Garansi mobil
pengiriman barang 3x2 meter (ruang di depan). Tempat parkir untuk para
karyawan berukuran 10 x 2 meter(didepan garansi mobil) . Ruang kantor
administrasi dan keuangan berukuran 5x4 meter untuk 2 orang karyawan.Jadi luas
keseluruhan tempat produksi kami 1935 meter. Bangunan perusahan bentuknya
ada 2 lantai lantai 1 untuk produksi dan lantai 2 untuk istirahat, makan dan salat,
di setiap ruang terdapat kamar mandi.
 Jadwal pelaksanaan
Usaha konveksi akan mulai didirikan pada tanggal 20 Agustus 2020 sampai
20 Desember 2020 untuk kegiatan pembangunan gedung, dan kegiatan
operasional penjualan mulai lounching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai
tanggal 01 Januari 2021.
 Perkiraan biaya teknis dan operasi
Biaya teknis dan operasional diperkirakan mencapai Rp750.000.000,-

B. Rencana Pengelolaan Operasional


 Proses operasi usaha
Prose operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan
produk, penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan
pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
 Kebutuhan bahan operasi
Kebutuhan bahan operasi Usaha Konveksi Baju dikelola oleh masing
masing departemen dan nantinya dikoordinasikan dengan pimpinan mengenai
kebutuhn bahan operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan
kemasaran.

 Kegiatan perawatan mesin


Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuai
dengan mesin – mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan kendaraan,
perawatan AC, perawatan Mesin. Perawatan dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.

BAB V
ASPEK KEUANGAN

A. Kebutuhan Dana Investasi


 Biaya pra operasi Biaya pra operasi mencapai Rp, 750.000- yang
digunakan untuk proses pembelian tanah dan mendirikan bangunan.
 Modal kerja Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva
lancar yang mencapai Rp 450.000,-
Total kebutuhan dana Investasi = Rp 1,2M

B. Rencana Pembelanjaan
 Modal sendiri Modal sendiri Rp,- 550.000.000
 Pinjaman bank Pinjaman dari bank Rp,- 650.000.000

C. Proyeksi keuangan
a. Aktiva Tetap
• Tanah 1935m2 Rp 450.000.000
• Membangun Rp 200.000.000
• Mesin Jahit, 60 buah Rp 216.000.000
• Mesin Bordir, 6 set Rp 18.000.000
• Mesin Obras, 1 buah Rp 10.000.000
• Komputer dan Machin Teller, 4 buah Rp 12.000.000
• Mobil operasional 1 buah Rp 60.000.000
• Motor 2 buah Rp 24.000.000
Jumlah Aktiva Tetap Rp 795.000.000
b. Aktiva Lancar
• Kas Rp 10.000.000
• Segala Macam jenis Rp 15.000.000
Jumlah Aktiva Lancar Rp 25.000.000
Total Aktiva Rp 820.000.000
D. Analisis Keuangan
a. Proyeksi pendapatan
 Pendapatan per bulan Rp 25.000.000
 Laba per bulan RP 32.600.000
 Bahan baku perbulan Rp. 2.500.000
 Beli Bahan Pendukung Rp. 1.500.000
 Perawatan Peralatan Rp.3.000.000
b. Proyeksi biaya per bulan
• Gaji karyawan
- 1 Pimpinan Rp 14.000.000
- 4 Manajer Rp 32.000.000
- 72 karyawan produksi Rp 227.300.000
- 1 Driver Rp 3.000.000
- 2 Clining Service Rp 5.000.000
- 2 Tenaga srabutan Rp 3.000.000
Jumlah Gaji Karyawan 284.300.000

BAB VII
KESIMPULAN

Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha konveksi mampu


memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan.
Terlebih ketika ada dukungan dari beberapa kumpulan organisasi atau komunitas,
dan kesadaran akan pentingnya menjaga kekompakan salah satu contohnya
menyeragamkan baju, serta tingkat persaingan yang belum terlalu komptetitif,
maka kondisi tersebut memberikan peluang yang baik untuk dibidik dijadikan
peluang usaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk menjalankan
usaha ini.

Anda mungkin juga menyukai