1
PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR
2
PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR
E. Gambar Modul
Gambar 5.20.3
3
PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR
4
PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR
G. Aplikasi Thermistor
Sensor suhu
Mungkin ini sudah sangat jelas, termistor berfungsi sebagai sensor suhu yang
biasa digunakan dalam berbagai aplikasi. Termistor merupakan salah satu jenis
sensor suhu yang paling akurat dalam pengukurannya, selain itu termistor
memiliki stabilitas jangka panjang yang sangat baik (tidak terpengaruh oleh
penuaan), mungkin inilah salah satu alasan yang menjadikan termistor begitu di
terima menjadi sensor yang paling menguntungkan untuk banyak aplikasi,
termasuk pengukuran suhu dan kontrol. Termistor berbeda dengan RTD (Resistor
Temperature Detector), bahan-bahan termistor umumnya merupakan keramik atau
polimer, sementara RTD menggunakan logam murni. Termistor juga memiliki
waktu respon yang lebih cepat dari pada RTD. Selain itu RTD juga digunakan
dalam rentang suhu yang lebih besar, sementara termistor hanya dalam rentang
suhu yang terbatas sekitar – 90⁰ C sampai 130⁰ C, namun termistor mungkin
memiliki ke akuratan pengukuran yang lebih baik dibanding RTD.
5
PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR
H. Kesimpulan
Thermistor merupakan komponen semikonduktor yang terbuat dari campuran
oksida-oksida logam yang diendapkan. Thermistor juga merupakan jenis resistor
yang resistansi bervariasi dengan suhu. Termistor dapat diklasifikasikan ke dalam
dua jenis,yaitu Negative temperature Coefficient (NTC) dan positif Temperetur
Coefficient (PTC).Termistor secara luas digunakan sebagai arus masuk saat
limiters, suhu sensor, self-ulang kelebihan arus pelindung, dan mengatur diri
sendiri elemen pemanas.