Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR

Nama : Faizal Fakhri


NIM : 1803321032
Kelas : EC-4B
A. Nomor Praktikum : 20
B. Judul : The Thermistor
C. Tujuan :
1. Mengetahui bahwa Thermistor mempunyai koefisien suhu negatif dalam
tahanan.
2. Mempunyai catatan praktik implikasi dari efek panas.
3. Menghasilkan kalibrasi untuk thermistor.
4. Mengetahui disipasi suhu konstan.
D. Dasar Teori
Semua konduktor listrik memiliki resistansi dan di setiap kasus
resistansi merupakan beberapa derajat tergantung suhu. Kebanyakan,
resistansi meningkat seiring dengan meningkatnya temperature dan perubahan
ini biasanya menimbulkan pengaruh yang tidak diinginkan sehingga
dimungkinkan untuk dikurangi.
Hal tersebut memungkinkan, untuk mengambil manfaat dari pengaruh
untuk kemudian mendeteksi perubahan temperature. Pada percobaan 21 ini,
kita dapat melihat pengaplikasiannya pada platinum resistance thermometer,
yang mempunyai koefisien temperature yang positif (resistansi meningkat
seiring dengan meningkatnya temperatur).
Pada percobaan ini, kita akan memahami alat yang disebut thermistor
(berasal dari kata thermal dan resistor) yang memiliki koefisien yang selalu
mendekati negative. Thermistor terbuat dari beragam bahan oksida logam
yang dibuat menjadi beragam bentuk. Salah satu bentuk yang akan kita
gunakan, meskipun tidakterlihat dalamprobe, segelasdienkapsulasimaterialdari
bahandidukung padakawatmenghubungkanseperti yang ditunjukkan pada
gambar 5.20.1.

1
PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR

Gambar 5.20.1 Thermistor

hambatan dari termistor, sekali diproduksi dan dipecat,tergantung hanya pada


suhu. Bentuk perlawanan kurva yang berkaitan dengan temperature diatur oleh
persamaan dari jenis tersebut.
R= A
eb/T
Dimana : R= resistansi dalam ohms
T=suhu mutlak
ɵ=base of natural logarithms
A=konstanta

2
PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR

E. Gambar Modul

Gambar 5.20.3

Gambar 5.20.7 Rangkaian Praktik Thermistor

3
PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR

F. Pertanyaan dan Jawaban


20.1. Apa yang terjadi ketika aliran arus diresistansi ?
Jawab : Akan menimbulkan suatu tegangan.
20.2. Apa tindakan pencegahan yang anda pikirkan karena itu diperlukan bila
menggunakan thermistor untuk mengukur suhu sekitarnya ?
Jawab : kita harus menjaga setiap saat agar thermistor tidak panas.
20.3. Dapatkah kamu melihat mengapa resistor 200 Ω digunakan untuk diserikan
dengan probe ?
Jawab : Karena jika tidak diberikan resistor maka daya akan berlebih yang
mengakibatkan thermistor panas yang semakin lama membuat thermistor rusak.
20.4. Dapatkah kamu menjelaskan perbedaan antara kurva yang diperoleh untuk
udara dan air ?
Jawab : Air memperoleh suhu yang stabil dibanding udara.
20.5. Pelajari kurva kamu dari R/P. Berapa mw dari daya yang dapat disimpan
dengan disipasi dalam thermistor tanpa menurunkan resistansi oleh lebih dari 1%
dari nilai awal untuk udara dan air ?
Jawab : -
20.6. Apakah ini lebih atau kurang dari batas atas yang ditentukan untuk
menjawab pertanyaan 20.5. ?
Jawab : -
20.7. Apa daya maksimum sekarang yang dihasilkan dalam thermistor pada
keadaan seimbang ?
Jawab : 40 mW
20.8. Apakah kurvanya linier ?
Jawab : Iya, kurva air dan udara linear.

4
PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR

G. Aplikasi Thermistor

Sensor suhu
Mungkin ini sudah sangat jelas, termistor berfungsi sebagai sensor suhu yang
biasa digunakan dalam berbagai aplikasi. Termistor merupakan salah satu jenis
sensor suhu yang paling akurat dalam pengukurannya, selain itu termistor
memiliki stabilitas jangka panjang yang sangat baik (tidak terpengaruh oleh
penuaan), mungkin inilah salah satu alasan yang menjadikan termistor begitu di
terima menjadi sensor yang paling menguntungkan untuk banyak aplikasi,
termasuk pengukuran suhu dan kontrol. Termistor berbeda dengan RTD (Resistor
Temperature Detector), bahan-bahan termistor umumnya merupakan keramik atau
polimer, sementara RTD menggunakan logam murni. Termistor juga memiliki
waktu respon yang lebih cepat dari pada RTD. Selain itu RTD juga digunakan
dalam rentang suhu yang lebih besar, sementara termistor hanya dalam rentang
suhu yang terbatas sekitar – 90⁰ C sampai 130⁰ C, namun termistor mungkin
memiliki ke akuratan pengukuran yang lebih baik dibanding RTD.

Modul Sensor Suhu Thermistor

5
PRAKTIKUM 20 : THE THERMISTOR

H. Kesimpulan
Thermistor merupakan komponen semikonduktor yang terbuat dari campuran
oksida-oksida logam yang diendapkan. Thermistor juga merupakan jenis resistor
yang resistansi bervariasi dengan suhu. Termistor dapat diklasifikasikan ke dalam
dua jenis,yaitu Negative temperature Coefficient (NTC) dan positif Temperetur
Coefficient (PTC).Termistor secara luas digunakan sebagai arus masuk saat
limiters, suhu sensor, self-ulang kelebihan arus pelindung, dan mengatur diri
sendiri elemen pemanas.

Anda mungkin juga menyukai