Anda di halaman 1dari 5

JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 1

ANALISA KESTABILAN METODE OSILASI


Erzadarma. Adhelia Noervahira1, Dzilfadhilah. Avie Aura2, Ulya. Farida Hukmi3, Affan. Iqbal
Ghifari4, Ashshiddiqi. Muhammad Iqbal5, Barik. Nanda Dwi Septakhul6, Saputra. Riezmawan Bima7,
Sari. Vivi Ratna Kurnia8.
Departemen Manajemen Rekayasa, Fakultas Teknologi Industri dan Agroindustri,
Universitas Internasional Semen Indonesia
Jl.Veteran, Kompleks PT.Semen Indonesia,Gresik 61121
E-mail: 1adhelia.erzadarma17@student.uisi.ac.id,2avie.dzilfadhilah17@student.uisi.ac.id,
3
farida.ulya17@student.uisi.ac.id,4iqbal.affan17@student.uisi.ac.id,
5
muhammad.ashshiddiqi17@student.uisi.ac.id,6nanda.barik17@student.uisi.ac.id,
7
riezmawan.saputra17@student.uisi.ac.id,8vivi.sari17@student.uisi.ac.id
Abstrak—Sistem matematika dengan masukan Gain+Integral+Derivative. PID
merupakan pengontrolan konvensional, yang merupakan
Kata kunci—Open Loop, Mathlab bentuk matematis yang sangat baik karena dapat mengubah
error menjadi nol. Yaitu dengan menyamakan proses variabel
I. PENDAHULUAN sama dengan set point sehingga kestabilan pengontrolan dapat
tercapai. Meskipun PID merupakan sistem pengontrolan yang

D alamsebuah sistem teknik kendali, PID (Proportional


Integral Derivative) merupakan teknik kendali yang
banyak diterapkan pada bidang indusri. Respon pada suatu
paling unggul, namun ketiga parameter P, I dan D satu sama
lain memiliki kekurangan dan kelebihan, dapat saling
mempengaruhi dan dapat juga berdiri sendiri ataupun
plant dapat diatur sedemikian baik melalui pemilihan gabungan ketiganya sehingga mendapatkan sinyal keluaran
parameter-parameter kendali yang tepat. Penentuan parameter- untuk sistem yang diinginkan, mengingat komponen dari
parameter kendali dilakukan melalui perhitungan secara sebuah kontroler merupakan gabungan dari detector kesalahan
matematis membutuhkan pengetahuan model matematis plant. serta penguat sebagai penggerak [1].
Pemodelan suatu plant akan mengalami kesulitan saat plant
yang dimodelkan berorde tinggi. Salah satu solusi untuk
B. Metode Ziegler-Nichols
mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan penalaan PID
untuk plant yang dikendalikan. Ziegler-Nichols pertama kali memperkenalkan metodenya
Pada PID, metode Ziegler-Nichols merupakan metode pada tahun 1942. Metode ini memiliki dua cara yaitu metode
osilasi dan kurva reaksi. Kedua metode ditujukan untuk
penalaan PID yang banyak digunakan pada bidang industry.
menghasilkan respon sistem dengan lonjakan maksimum
Selain metode Ziegler-Nichols, metode Routh-Hourwitz juga
sebesar 25%. Metode kurva reaksi didasarkan terhadap reaksi
digunakan pada bidang industry dalam menganalisa kestabilan sistem loop terbuka. Plant sebagai loop terbuka dikenai sinyal
suatu sistem. Untuk mengetahui bagaimana metode Ziegler- step function. Kalau plant minimal tidak mengandung unsur
Nichols dan Routh-Hourwitz diterapakan, maka dilakukan integrator ataupun pole – pole kompleks, reaksi sistem akan
praktikum mengenai kedua metode tersebut untuk berbentuk S. Kelemahan metode ini terletak pada
menganalisa kestabilan suatu sistem ketidakmampuannya untuk menangani plant integrator
Dari latar belakang tersebut rumusan masalah pada maupun plant yang memiliki pole kompleks. Kurva berbentuk
praktikum ini adalah sebagai berikut: S mempunyai dua konstanta, waktu mati (dead time) L dan
1. Bagaimana cara melakukan tuning PID dengan waktu tunda T. Dari Gambar 1 terlihat bahwa kurva reaksi
menggunakan tuning Ziegler-Nichols metode osilasi? berubah naik, setelah selang waktu L. Sedangkan waktu tunda
2. Bagaimana cara mampu mengalisa respon ketika terdapat menggambarkan perubahan kurva setelah mencapai 66% dari
perubahan parameter PID? keadaan mantapnya. Pada kurva dibuat suatu garis yang
Menurut rumusan masalah diatas, tujuan diadakannya bersinggungan dengan garis kurva. Garis singgung itu akan
praktikum ini adalah sebagai berikut: memotong dengan sumbu absis dan garis maksimum.
1. Mampu melakukan tuning PIDdengan menggunakan Perpotongan garis singgung dengan sumbu absis merupakan
tuningZiegler-Nichols metode osilasi ukuran waktu mati, dan perpotongan dengan garis maksimum
2. Mampu mengalisa respon ketika terdapat perubahan merupakan waktu tunda yang diukur dari titik waktu L [2].
parameter PID?
III. METODOLOGI
II.TINJAUAN PUSTAKA
A. Alat dan Bahan
A. PID Controller Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
PID (Proporsional, Integral, Derivative) adalah Laptop yang sudah ter-instal Matlab
pengontrolan dengan unsur P,I dan D berupa model
JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 2

B. Prosedur Percobaan b. Perhitungan Pcr


Tahapan-tahapan dalam melakukan percobaan ini adalah Perhitungan Pcr digunakan untuk mendapatkan
sebagai berikut: nilai Tu. Untuk mendapatkan Pcr dengan mencari
1. Menjalankan program Matlab dan memasukkan keyword selisih antara gelombang 1 dan 2 pada respon output
“simulink” pada command window, kemudian tekan enter. nilai Kp pada Matlab.
2. Melakukan pembuatan model dengan sistem pengendalian
laju aliran air. Ku Gel 1 Gel 2 Pcr
0 1,52 0 1,52
3 0 0 0
5 1,203 0 1,203
7 1,39 1,18 0,21
11 1,71 1,251 0,459
20 2,28 1,495 0,785
Gambar 1 Simulasi Sistem Pengendalian Laju Aliran Air 45 3,47 2,86 0,61
3. Masukkan nilai Kp -2, 0, 3, 5, 7, 11, 15, 20, 35, 40, 45, dan c. Perhitungan Tu
Kp kritis. Perhitungan nilai Tu didapatkan dengan Tu = Pcr.
4. Lakukan tuning PID plant menggunakan osilasi
5. Tentukan nilai Kcr dan Pcr.
Ku 4Tu/5 Tu/2 2Tu/25
6. Tentukan nilai Kp, Ti, dan Td.
7. Tentukan nilai P, I, dan D dengan metode Ziegler-Nichols. 0 1,216 0,76 0,1824
3 0 0 0
Tabel 1Penalaan metode Ziegler-Nichols 5 0,9624 0,6015 0,14436
7 0,168 0,105 0,0252
11 0,3672 0,2295 0,05508
20 0,628 0,3925 0,0942
45 0,488 0,305 0,0732

d. Perhitungan PID
8. Amati kestabilan sistem setelah nilai-nilainya dimasukkan Perhitungan PID menggunakan Metode Ziegler-
9. Tentukan nilai dari parameter settling time dan maximum Nichols.
overshoot sistem setelah dilakukan tunning.
Ku P I D
0 0 1,216 -0,2736
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 3 1,5 -0,3 0,6
A. Analisa Data 5 2,5 0,4624 0,78346
7 3,5 -0,532 1,3622
Pada percobaan analisa kestabilan metode osilasi dengan
metode Ziegler-Nichols menggunakan Kp dengan nilai 0, 3, 5, 11 5,5 -0,7328 2,11738
7, 11, 20, dan 45. Perhitungan dibantu menggunakan 20 10 -1,372 3,8587
Microsoft Excel. 45 22,5 -4,012 8,8902
a. Perhitungan Ku
Menghitung Ku = Kp = Kcr. Didapatkan hasil
perhitungan Kp sebagai berikut:

2Ku/
Ku Ku/2 3Ku/5
5
0 0 0 0
3 1,5 1,2 1,8
5 2,5 2 3
7 3,5 2,8 4,2
11 5,5 4,4 6,6
20 10 8 12
45 22,5 18 27
JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 3

e. Analisis Settling Time dan Maximum Overshoot Ku=11  Ts = -


menggunakan PID  Mp = -
Grafik Matlab Analisis  Tr 90% = -
Ku=0  Ts = 18,2 s  Tr 10% = -
 Mp = 0,201  T saat 90% = -
 Tr 90% = 1,2501  T saat 10% = -
 Tr 10% = 0,1389
 T saat 90% =
3,677 s
 T saat 10% =
1,8554 s

Ku=20  Ts = -
 Mp = -
 Tr 90% = -
 Tr 10% = -
 T saat 90% = -
Ku=3  Ts = -  T saat 10% = -
 Mp = -
 Tr 90% = -
 Tr 10% = -
 T saat 90% = -
 T saat 10% = -

Ku=45  Ts = -
 Mp = -
 Tr 90% = -
 Tr 10% = -
 T saat 90% = -
 T saat 10% = -
Ku=5  Ts = 50 s
 Mp = 0
 Tr 90% =
1,24785
 Tr 10% =
0,13865
 T saat 90% =
14,16 s
 T saat 10% =
1,025 s
B. Pembahasan
a. Pembahasan Adhelia Noervahira E. (2011710002)
Ku=7  Ts = -
Pada praktikum ini kami mencoba menganalisa
 Mp = - kestabilan dengan menggunakan tuning PID Ziegler-Nicholas
 Tr 90% = - metode osilasi. Dengan nilai inputan Kp yang telah
 Tr 10% = - ditentukan.Perubahan nilai kp akan dianalisa kestabilan
 T saat 90% = - system dengan menentukan nilai P, I dan D menggunakan
 T saat 10% = - metode Ziegler-Nichols. Setelah menentukan nilai P, I dan d
maka dicari dari Kp dahulu selanjutnya untuk nilai dari KU
yang diinputkan semakin besar, nilai KU dan Kd menjadi
semakin besar begitu pun sama pada nilai Ti dan Td maka
semakin besar, pada nilai Kp yang sebelumnya akan
diinputkan bernilai semakin besar. Setelah ini mencari nilai
JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 4

settling time dan over maximum pada system setelah 5,7,11,20,45didapatkan Kcr = 7, Pcr = 2, Ts = 27.87, Mp =
melakukan tunning. 2.11halinimenunjukkangrafikdenganosilasi yang banyak dan
Selanjutnya percobaan yang menghasilkan P, I dan D berbeda belum stabil. menghasilkan grafik yang
– beda pada halnya disebabkan oleh grafik yang berbeda sangatsederhanadariperhitungankp =7. Laluuntuk input kp=45
namun semakin besar nilai Kp maka semakin besar nilai dari didapatkanhasilgrafik yang cukupstabilyakniKcr = 45, Pcr =
over maximum. Dan untuk parameter dari setting time yang 2.98,Ts = 58.73, Mp = 33.02. Ini menunjukan osilasi pada
sama. Dari percobaan ini kami mendapati bahwa semakin hasil grafik mendekati bagus atau stabil. Kesimpulan dari
kecil nilai Kp maka grafik yang ditimbulkan cepat menacapai praktikum modul 5 ini adalah semakin besar nilai Kp maka
kestabilan, sedangkan pada grafik dengan inputan Kp yang semakin stabil juga untuk osilasinya, artinya nilai Kp yang
lebih besar osilasi yang timbul lebih keras dan lebih lama menghasilkan osilasi paling stabil yaitu saat Kp = 45.
mencapai kestabilan.
f. PembahasanNanda Dwi Septakhul B (2011710044)
b. Pembahasan Avie Aura D. (2011710012) praktikum modul 5 kali ini bertunjuan untuk
Pada percobaan ini menggunakan Kp 0, 3, 5, 7, 11, 20, 45. mencari nilai Kp yang menyebabkan sistem memiliki osilasi
Grafik PID yang dihasilkan beragam. Pada Kp 3, 7, 11, 20, stabil dengan menggunakan metode ziegler nichols 2 pada
dan 45 menghasilkan grafik menurun juga tidak ditemukan sistem cloose loop. Nilai dari Kp = 7,11,15,20,35,40,45, hasil
keadaan steady. Sehingga pada Kp 3, 7, 11, 20, dan 45 tidak input nilai Kp = 7 adalah Kcr = 7, Pcr = 2, Ts = 27.87 , Mp =
dapat dianalisis untuk menemukan nilai Kp kritis, Settling 2.11 dan untuk grafiknya sederhana. Untuk hasil dari input
Time (Ts) dan Maximum Overshoot (Mp). Pada Kp 0 dan 5 nilai Kp = 11, 15,20,35,40 menunjukkan grafik dengan osilasi
memiliki keadaan stady pada grafiknya. Nilai Ts Kp 0 lebih yang cukup banyak dan belum stabil. Dari percobaan ini kami
kecil dari pada Kp 5. Pada Kp 0 memiliki nilai karena terdapat mendapati bahwa semakin kecil nilai Kp maka grafik yang
osilasi pada grafiknya. Sementara pada Kp 5 tidak memiliki ditimbulkan cepat menacapai kestabilan.
nilai karena tidak terjadi osilasi pada grafiknya. Nilai Tr Kp 0
g. Pembahasan Riezmawan Bima Saputra
lebih tinggi dari pada nilai Tr Kp 5.
(2011710052) pada percobaan dimodul kelima ini
c. PembahasanFarida Hukmi Ulya (2011710020) kita menggunakan metode Ziegler-Nichols ke 2 atau
Pada praktikum modull 5 menggunakan metode dengan osilasi. Pada kali ini kita diminta untuk mencari
Ziegler-Nichols yang memiliki tujuan utuk mencari nilai Kp nilai kp yang grafik nantik memiliki osilasi paling
yang menyebabkan system memiliki kestabilanosilasi. stabil. Dari hasil nilai kp7, 11, 15, 20, 35, 40, 45 sudah
Langkah pertama yang dikalukan adalah dengan membuat dapat diimputkan dan mendapatkan hasil nilai kp
model sesuai dengan modul pada Matlab. Kemudian paling kecil kp= 7 dan menghasilkan grafik yang
memasukkan 7 niilai Kp yang terdapat dalam modul. Dari sederhana. Semakin besar nilai kp maka makin stabil
hasil tersebut diketahui bahwa semakin besar nilai Kp maka juga untuk osilasinya. Nilai kp yang menghasilkan
osilasi gelombang yang dihasilkan juga semakin banyak. osilasi paling stabil adalah 45.
Berdasarkan grafik yang dihasilkan dapat ditentukan nilai Pcr
dengan melakukan pengurangan antara nilai bukit gelombang
h. Pembahasan Vivi Ratna Kurnia Sari (2011710059)
1 dengan bukit gelombang 2, sehingga didapatkan nilai Kcr
kritis dan Pcr. Dimana nilai Kcr = Kp = Ku yang kemudian
dimasukkan kedalam table penalaan metode Ziegler-Nichols. Pada praktikum ke 4 modul ke 5 tentang analisa
kestabilan metode osilasi nantinya praktikan diharapkan
d. PembahasanIqbal Ghifari Affan (2011710026) dapat melakukan tuning PID dengan menggunakan
Pada percobaan modul 5 kali ini membahas tentang tuning Ziegler –Nicholas dengan mengunakan input dari
kestabilan system osilasi dengan menggunakan metode nilai 7,11,15,20,35,40,45, Dimana grafiknilai Kp
Ziegler Nichols. Pada praktikum kali ini pertama kita memiliki nilai osilasi paling stabil dan hasil terbesar nilai
memasukannilai Kp = 7,11,15,20,35,40,45, hasil input nilai Kp maka semakin stabiljuga osilasinya.Nilai Kp yang
Kp = 7 adalah Kcr = 7, Pcr = 2, Ts = 27.87 , Mp = 2.11 dan menghasilkan osilasi yang stabil yaitu pada Kp =45.
untuk grafiknya sederhana. Untuk hasil dari input nilai Kp =
11, 15,20,35,40 dari inputan data tersebut grafik banyak yang
belum stabil. untuk input kp=45 didapatkan hasil grafik yang
cukup stabil yakni Kcr = 45, Pcr = 2.98,Ts = 58.73, Mp =
V. KESIMPULAN
33.02. Input tersebut menunjukan osilasi pada hasil grafik
mendekat stabil. Jadi kesimpulan yang diperoleh Kp=45 yang Berdasarkan hasil dan pembahasan percobaan tersebut
osilasinya paling stabil. kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Semakin besar nilai Kp maka Grafik PID yang dihasilkan
grafik yang menurun.
e. PembahasanM. Iqbal Ashshiddiqi (2011710036) 2. Pada nilai Kp 3, 7, 11, 20, 45 tidak dapat dianalisis Ts
Pada praktikum modul 5 ini kita membahas tentang dan Mp karena tidak memiliki grafik dengan keadaan
analisa kestabilan metode osilasidengantuning PID dengan steady state.
menggunakan tuning metode Ziegler-Nicholas.Yang pertama 3. Pada nilai Kp 0 dan 5, Ts yang dihasilkan oleh Kp=5
dilakukan di praktikum ini adalah memasukkan nilai Kp =0,3 lebih tinggi dari dapa Kp=0
JURNAL SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI 5

DAFTAR PUSTAKA
[1] Handy Wicaksono. Analisa Performansi dan Robustness Beberapa
Metode Tuning Kontroler PID pada motor DC. Fakultas Teknologi
Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra.
[2] Nasrul ZA, dkk. 2018. Jurnal Teknologi Kimia Unimal 7:2

Anda mungkin juga menyukai